Proposal: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
Proposal: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
Oleh :
1. Etika Resti Hapsari ( 1201413005 )
2. Lilis Andriyani ( 1201413039 )
3. Isnaeni Pangestika ( 1201413043 )
4. Wahyu Trisnawati ( 1201413061 )
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
desa Bunton kecamatan Adipala kabupaten Cilacap dengan lancar dan tepat waktu.
Sholawat serta salam senantiasa kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad
Penulis menyampaikan ucapan terimkasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan proposal ini.Akhirnya, sebagai karya manusia biasa, penulis menyadari pasti
banyak kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada proposal ini. Untuk itu, penulis juga
proposal ini. Dan semoga kegiatan pelatihan ini dapat berjalan dengan lancar. Amiin
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN. .................................................................................................................. 1
LAMPIRAN LAMPIRAN
A. Lampiran 1 .................................................................................. 7
B. Lampiran 2 .................................................................................. 9
C. Lampiran 3 .................................................................................. 10
D. Lampiran 4 .................................................................................. 12
iii
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia yang dimilikinya. Sumberdaya manusia yang berkualitas akan mampu
mengelola sumber daya alam dan memberi layanan secara efektif dan efisien untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, hampir semua bangsa berusaha
meningkatkan kualitas pendidikan yang dimilikinya, termasuk Indonesia. Kualitas sumberdaya
manusia dapat dilihat dari kemampuan atau kompetensi yang dimiliki baik melalui jalur formal
maupun non formal.
Kompetensi yang dimiliki oleh manusia selanjutnya akan diterapkan secara nyata dalam
kehidupan kerja. Persoalan ketenagakerjaan selalu mendapat perhatian yang serius dari berbagai
kalangan, baik pemerintah, swasta maupun dari masyarakat. Kompleksitas permasalahan
ketenagakerjaan ini dapat dipandang sebagai suatu upaya masing-masing individu untuk
memperoleh dan mempertahankan hak-hak kehidupan yang melekat pada manusia agar
memenuhi kebutuhan demi kelangsungan hidup. Tujuan pembangunan nasional, yaitu
terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan dan berdaya saing maju
dan sejahtera dalam wadah negara kesatuan republik indonesia yang didukung oleh manusia
yang sehat, mandiri dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Dari tujuan tersebut tercermin bahwa sebagai titik sentral pembangunan adalah
pemberdayaan sumber daya manusia termasuk tenaga kerja, baik sebagai sasaran pembangunan
maupun sebagai pelaku pembangunan. Dengan demikian, pembangunan ketenagakerjaan
merupakan salah satu aspek pendukung keberhasilan pembangunan nasional. Di sisi lain,
terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan nasional
tersebut, khususnya dibidang dibidang ketenagakerjaan, sehingga diperlukan kebijakan dan
upaya dalam mengatasinya.
Sehubungan hal tersebut di atas pengembangan sumber daya manusia di Indonesia
dilakukan melalui tiga jalur utama, yaitu pendidikan, pelatihan dan pengembangan karir di
tempat kerja. Jalur pendidikan merupakan tulang punggung pengembangan sumber daya
manusia yang dimulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Sementara itu, jalur pelatihan
dan pengembangan karir di tempat kerja merupakan jalur suplemen dan komplemen terhadap
1
pendidikan. Arah pembangunan sumber daya manusia di indonesia ditujukan
padapengembangan kualitas sumber daya manusia secara komprehensif meliputi aspek
kepribadian dan sikap mental, penguasaan ilmu dan teknologi, serta profesionalisme dan
kompetensi yang ke semuanya dijiwai oleh nilai-nilai religius sesuai dengan agamanya.
Salah satu model peningkatan kualitas hidup dapat diperoleh melalui jalur pelatihan. Melalui
jalur yang singkat ini, peserta dibina dan diarahkan dengan metode yang lebih efektif dan tepat
sasaran dan berorientasi pada manajemen dan praktik. Tujuannya adalah setelah kegiatan
pelatihan, peserta dapat memanajemen diri sendiri dan menerapkan skill yang diperolehnya
dalam bentuk sebuah wirausaha baru. Berdasarkan data yang diperoleh dari desa Bunton
kabupaten Cilacap, jumlah pemuda yang putus sekolah dan berada pada usia produktif kerja
cukup tinggi yaitu sekitar 80 orang. Kondisi ini jika dibiarkan dapat menyebabkan penumpukan
pengangguran dan menimbulkan masalah sosial baru.
Disatu sisi pertumbuhan daerah dan tingginya permintaan akan pembangunan disekitar wilayah
kabupaten Cilacap dan desa Bunton khususnya, dapat menjadi peluang bagi wirausaha yang
responsif untuk meraih kesempatan tersebut. Karena kabupaten Cilacap merupakan kawasan
industri yang dimana di desa Buton tersebut sedang didirikan sebuah PLTU dan kilang minyak.
Namun sejauh ini belum ada tindakan yang nyata baik dari pemerintah maupun tokoh
masyarakat dan pengusaha. Akibatnya kebanyakan orderan yang diminta oleh para pengembang
beralih pada sekelompok orang saja.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka lembaga pelatihan dan pengembangan produktifitas
sumber daya manusia yang berlokasi di desa Bunton mencoba untuk memfasilitasi kelompok
produktif ini agar bisa lebih produktif dan berguna bagi upaya memperbaiki ekonomi keluarga,
salah satunya adalah dengan jalan memberikan pelatihan tentang manajemen dan
pengelolaanpengelasan.
2
A. Nama Kegiatan
Adapun nama kegiatan ini adalah Pelatihan Keterampilan Pengelasan Bagi Para
Pemuda Putus Sekolah di desa Bunton kecamatan Adipala kabupaten Cilacap .
C. Peserta Kegiatan
Adapun peserta dari kegiatan ini adalah :
1. Pemuda desa : 30
2. Fasilitator Manajemen dan Motivasi :2
3. Fasilitator Teknik :3
Sehingga peserta seluruhnya berjumlah : 35
D. Tujuan Kegiatan
Program pelatihan pengelolaan pengelasan bertujuan untuk :
1. Memotivasi dan membangun sikap wirausaha bagi kelompok muda produktif yang putus
sekolah di desa Bunton
2. Melatih keterampilan kaum muda produktif dalam usaha pengelasan
3. Mengisi kekosongan tenaga kerja di PLTU dan kilang minyak di sekitar wilayah
kabupaten Cilacap khususnya di desa Bunton
4. Menciptakan dan mengembangkan hubungan kerja dan kerjasama (team work) antar
pemuda dan lembaga
5. Menumbuhkan dan mengembangkan motivasi kerja/ berprestasi dalam rangka
meningkatkan produktivitas unit kerja
3
E. Hasil yang diharapkan
Secara khusus dengan program pelatihan ini , hasil yang diharapkan yaitu :
Jangka pendek :
1. Peserta termotivasi dan berani membangun sikap wirausaha baru
2. Mengisi kekosongan tenaga kerja di PLTU dan kilang minyak di sekitar wilayah
kabupaten Cilacap khususnya di desa Bunton
3. Melatih keterampilan kaum muda produktif dalam usaha pengelasan
Jangka panjang :
1. Peserta termotivasi dan berani membangun sikap wirausaha baru khususnya
dibidang perbengkelan
2. Keterampilan kaum muda produktif dalam bidang pengelasan makin meningkat
3. Dapat membuka bengkel las secara mandiri
F. Desain Kegiatan
Terlampir
G. Susunan Panitia
Terlampir
H. Jadwal Kegiatan
Terlampir
I. Anggaran Kegiatan
Terlampir
4
K. Penutup
Proposal ini dibuat sebagai upaya lembaga atas tingginya persaingan didunia industri dan
tantangan akan dunai kerja yang makin menglobal. Disatu sisi pemerintah berupaya untuk
menekan angka pengangguran namun disisi lain pengangguran tetap bertambah dan diperparah
dengan minimnya modal dan keterampilan kerja. Sasaran utamanaya adalah kelompok muda
produktif yang putus sekolah di desa Bunton.
Untuk itu kami mengharapkan dukungan dan partisipasi penuh dari pemerintah
khususnya Gubernur Jawa Tengah melalui Biro Kesra Setda Jawa Tengah, Dinas Sosial Propinsi
Jawa Tengah, Bupati Cilacap, Dinas Pekerjaan Umum Cilacap dan Dinas Pendidikan bagian
Pendidikan Non Formal kabupaten Cilacap dan lain-laindalam bentuk dana dan material untuk
menyukseskan kegiatan ini. Kami mohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam
penyampaian dan penulisan proposal ini. Atas perhatiannya, kami sampaikan ucapan
terimakasih.
5
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Kepala Bagian Pendidikan Non Formal Disdikpora Cilacap
6
Lampiran 1.
Desain Kegiatan
1. Materi
Materi yang diajarkan dalam kegiatan Pelatihan ini terdiri dari :
a. Manajemen pegelolaan diri
b. Manajemen pengelolaan keuangan
c. Manajemen pengelolaan kegiatan usaha
d. Motivasi kerja
e. Pemahaman Silabus (adaptif, normatif dan produktif dan mulok)
f. Pengetahuan dasar material
g. Pengenalan bengkel
h. Tata leta peralatan dan pengelolaan material dan mesin dalam bengkel
i. Pemilihan material pengelasan
j. Desain pagar, pintu, rilling dan berbagai media las
k. Mengeset mesin las
l. Mengelas dasar
m. Mengelas lanjut
n. Mengelas tingkat akhir
o. Finishing
p. Penanganan material pasca produksi
q. Pemasaran dan penjualan
2. Metode
Metode pembelajaran dalam kegiatan pelatihan ini terdiri dari metode ceramah, survey
dan demostrasi dan eksperimen serta praktikum
3. Fasilitator
Fasilitator kegiatan pelatihan ini terdiri dari :
a. Fasilitator manajemen dan Motivasi (2 orang)
Terdiri dari seorang akademisi dan seorang praktisi
7
b. Fasilitator Teknik (3 orang)
Terdiri dari 3 orang tenaga teknik yang ahli dalam bidang pengelasan
4. Fasilitas
Fasilitas yang digunakan dalam kegiatan pelatihan ini adalah :
a. Ruang diklat yang representatif
b. Media Pembelajaran (modul dan alat peraga)
c. Mesin las
d. Alat pelindung diri (APD)
e. K3
f. Bengkel Survey
8
Lampiran 2.
SUSUNAN PANITIA
Penasehat : Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga kabupaten Cilacap
Seksi Perlengkapan
Ika Wisnu
Murti Priatni
Gani Irsyadi
Arsyad Ady
Abdil Lutfie
Syahrul Arya
9
Lampiran 3.
JADWAL KEGIATAN
Jumlah total jam pelatihan adalah7 jam yang dimulai dari pukul 08.00 WIB - 15.00 WIB dan
dilaksanakan selama 14 hari kerja sehingga total terdapat 98 jam efektif yang kemudian dibagi
mejadi :
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama dua minggu terhitung tanggal 14 27 September
2014.
Hari Pertama
10
Hari kedua sampai hari ke empat belas
2. 08.00 08.45 Tata leta peralatan dan pengelolaan material dan Teknik
mesin dalam bengkel Simulasi & Demosntrasi
3. 08.45 09.30 Desain pagar, pintu, rilling dan berbagai media las Teknik
Simulasi & Demosntrasi
4. 09.30 10.15 Mengeset mesin las Praktikum Teknik
11. 14.30 15.00 Penanganan material pasca produksi Simulasi & Teknik
Demosntrasi
11
Lampiran4.
ANGGARAN KEGIATAN
Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pengembangan produktifitas
bidang manajemen dan pengelolaan bengkel las, sebesar Rp. 34. 280.000,00
Saldo : Rp 0,00
A. Pemasukan
Anggaran ini dari APBD kabupaten Cilacap sebesar = Rp. 34. 280.000,00
B. Pengeluaran
Kesekretariatan
1. Pengandaan Materi 30 x @Rp 20.000,00 = Rp 400.000,00
2. ATK 30 x @Rp 10.000,00 = Rp 200.000,00
3. Sertifikat 20 x @ Rp 15.000,00 = Rp 300.000,00
Konsumsi
1. Snack 30 x @ Rp 5.000,00 x 14 = Rp 2.100.000,00
2. Makan Siang 30 x @ Rp 10.000,00 x 14 = Rp 4.200.000,00
12
Kebutuhan Material
1. Travo Las 5 x @ Rp 1.200.000,00 = Rp 6.000.000,00
2. Elekroda 30 Dos x @ Rp 150.000,00 = Rp 450.000,00
3. Besi 12 10 Staf x @ Rp 70.000,00 = Rp 700.000,00
4. Besi 10 10 Staf x @ Rp 50.000,00 = Rp 500.000,00
5. Besi 8 8 Staf x @ Rp 35.000,00 = Rp 280.000,00
6. Plat 10 Lembar x @ Rp 250.000,00= Rp 2.500.000,00
7. Pipa 15 Batang x @ Rp100.000,00 = Rp1.500.000,00
8. Pipa Virkram 15 Batang x @ Rp 120.000,00= Rp 1.800.000,00
9. Asesoris 10 paket x @ Rp 60.000,00 = Rp 600.000,00
Total = Rp 34.280.000,00
Mengetahui,
Kepala Bagian Pendidikan Non Formal Disdikpora Cilacap