Anda di halaman 1dari 69

RPT0

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS


BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

Konsep

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis


Volume III : Jaringan Irigasi

Bagian 4 : Pekerjaan Operasi dan Pemeliharaan

ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR


SDA
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

PENDAHULUAN........................................................................................................... iii

1. RUANG LINGKUP ............................................................................................... 1

2. ACUAN NORMATIF............................................................................................. 1

3. ISTILAH DAN DEFINISI....................................................................................... 2

4. KETENTUAN DAN PERSYARATAN................................................................... 3


4.1. Lingkup Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi .................................. 4
4.2. Lembaga Pengelola Irigasi ......................................................................... 5
4.3. Deskripsi Wilayah........................................................................................ 5

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN ............................................................................ 6


5.1. Kegiatan Operasi Jaringan Irigasi ............................................................... 6
5.1.1 Tahap perencanaan ........................................................................ 6
5.1.2 Tahap pelaksanaan......................................................................... 6
5.1.3 Tahap monitoring dan evaluasi ....................................................... 8
5.1.4 Pengoperasian Bangunan Pengatur Irigasi..................................... 10
5.2. Kegiatan Pemeliharaan Jaringan Irigasi ..................................................... 10
5.2.1 Tahap perencanaan......................................................................... 10
5.2.2 Tahap Pelaksanaan ......................................................................... 12
5.2.3 Pemantauan dan Evaluasi ............................................................... 14
5.3. Penyusunan Biaya Operasi dan Pemeliharaan .......................................... 14
5.3.1 Penyusunan Biaya Operasi ............................................................... 14
5.3.2 Penyusunan Biaya Pemeliharaan...................................................... 15

6. PENGENDALIAN MUTU ..................................................................................... 15


6.1. Kegiatan Operasi ........................................................................................ 15
6.2. Kegiatan Pemeliharaan............................................................................... 16

7. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN .................................................................... 16


7.1. Pengukuran ......................................................................................................... 16
7.2. Dasar Pembayaran .............................................................................................. 16

BIBLIOGRAFI ............................................................................................................... 17

LAMPIRAN A Perencanaan Operasi Jaringan Irigasi ............................................... 18


LAMPIRAN B Bagan Pelaksanaan Operasi ............................................................. 19
LAMPIRAN C Bagan Alir Prosedur Pemeliharaan Jaringan Irigasi........................... 20
LAMPIRAN D Formulir Operasi Jaringan Irigasi ....................................................... 21
LAMPIRAN E Formulir Pemeliharaan Jaringan Irigasi.............................................. 33
LAMPIRAN F Perhitungan Angka Kebutuhan Nyata Pengelolaan Irigasi (AKNPI) .. 52
LAMPIRAN G Kerangka Acuan Kerja ....................................................................... 56

i
KATA PENGANTAR

Konsep pedoman ini merupakan hasil kajian dari berbagai pedoman spesifikasi teknik
pekerjaan yang ada. Pembahasan dilakukan pada Kelompok Umum dari Gugus Kerja
Pendayagunaan Sumber Daya Air pada Sub-Panitia Teknis sumber Daya Air yang berada
dibawah naungan Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil,
Departemen Pekerjaan Umum.

Proses pembahasan yang dimulai dari Rapat Kelompok Bidang Keahlian, Rapat Gugus
Kerja, Rapat Teknis dan Konsensus pada tingkat Sub-Panitia Teknis Sumber Daya Air yang
kemudian Rapat Penetapan pada Panitia Teknis sesuai dengan mekanisme proses
pembuatan pedoman di Departemen Pekerjaan Umum.

Pelaksanaan pembahasan untuk masing-masing tingkatan harus dihadiri oleh anggota


panitia, nara sumber, konseptor dan tim editor dari perumusan pedoman ini. Komposisi
anggota panitia dan nara sumber harus memperhatikan keterwakilan para pemangku
kepentingan yaitu antara lain : pemerintah, pakar, konsumen dan produsen dengan
komposisi yang seimbang satu sama lain.

ii
PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang-undang No. 7 tahun 2004, tentang Sumber Daya Air bahwa
pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana sumber daya air harus berdasarkan
norma, standar, pedoman dan manual (NSPM). Sehubungan dengan hal tersebut, pada saat
ini telah tersusun NSPM yang umumnya mengenai tata cara operasi dan pemeliharaan dari
jaringan irigasi yang telah dibangun.

1. Pedoman ini meliputi pembahasan tentang istilah, pengertian serta prosedur operasi dan
pemeliharaan dari jaringan irigasi, dilengkapi dengan blanko-blanko isian, sehingga
tahapan Perencanaan, Pelaksanaan sampai pada Pemantauan dan Evaluasi dapat
diikuti secara sistematis dan praktis.
2. Pedoman ini dibuat dengan maksud untuk mempermudah para petugas O&P di daerah
dalam merencanakan, melaksanakan dan memantau dan mengevaluasi kinerja O&P di
daerahnya masing-masing.
3. Pedoman ini dibuat sebagai salah satu bahan acuan bagi lembaga pengelola irigasi
terutama GP3A/IP3A dan lembaga pemerintah yang membidangi irigasi (sebagai
pendamping), dalam menyusun panduan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi di
daerah/wilayah kerja GP3A yang bersangkutan. Wilayah kerja ini dapat berupa satu
daerah irigasi yang utuh atau bagian dari daerah irigasi (misalnya unit sekunder).
4. Pedoman ini dalam penerapannya perlu disesuaikan dengan kondisi & situasi setempat.
Kesepakatan yang dicapai & diputuskan bersama oleh GP3A dengan pendamping &
mitra kerjanya, yakni lembaga pemerintah yang membidangi irigasi, kemudian
dituangkan dalam bentuk panduan O&P partisipatif untuk dilaksanakan bersama.

iii
RPT0-Pd T-xx-200x

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis


Volume III : Jaringan Irigasi
Bagian 4 : Pekerjaan Operasi dan Pemeliharaan Irigasi

1. RUANG LINGKUP
Pedoman ini menetapkan ketentuan dan persyaratan, metode kerja pelaksanaan,
pengendalian mutu serta pengukuran dan pembayaran untuk kegiatan operasi dan
pemeliharaan irigasi.
Pedoman ini dibatasi penggunaannya untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan irigasi.
Pedoman ini menetapkan kegiatan yang berhubungan dengan operasi dan pemeliharaan
irigasi yang meliputi pekerjaan pengumpulan data (data debit, data curah hujan, data luas
tanam dlsb), kalibrasi alat pengukur debit, membuat Rencana Penyediaan Air Tahunan,
merencanakan Tata Tanam Tahunan, merencanakan penutupan saluran/pengeringan,
mengatur pintu-pintu air, melaksanakan pembagian dan pemberian air, dll.

2. ACUAN NORMATIF
Standar Nasional Indonesia (SNI) :
- SNI 03-2819-1992 : Metode Pengukuran Debit Sungai dan Saluran Terbuka
dengan Alat Ukur Arus Tipe Baling-Baling.
- SNI 03-2820-1992 : Metode Pengukuran Debit Sungai dan Saluran Terbuka
Dengan Pelampung Permukaan.
- SNI 03 -6455.1-2000 : Metode pengukuran debit pada saluran terbuka dengan
bangunan ukur Parshall Flume.
- SNI 03 -6455.2-2000 : Metode pengukuran debit pada saluran terbuka dengan
bangunan ukur ambang v-rata.
- SNI 03 -6455.3-2000 : Metode pengujian aliran pada saluran terbuka dengan
bangunan ukur empat persegi.
- SNI 03 -6455.4-2000 : Metode pengukuran debit pada saluran terbuka dengan
ambang tajam segitiga.
- SNI 03 -6455.5-2000 : Metode pengukuran debit pada saluran terbuka dengan
ambang tajam persegi panjang
- SNI 03-6381-2000 : Metode pengukuran debit pada saluran terbuka dengan
bangunan ukur Cipoletti.
- SNI-03-6467.1-2000 : Tata cara pengukuran aliran benda cair pada saluran
terbuka dengan bangunan ukur ambang lebar horizontal
dan ujung hulu bulat.
- SNI 03-6738-2002 : Metode perhitungan debit andal air sungai dengan analisis
lengkung kekerepan.

Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) :


- RSNI T - 03 - 2002 : Tata Cara Pemeliharaan Jaringan Irigasi Teknis

Pedoman dan Petunjuk :


- Pedoman Prosedur Pemeliharaan Jaringan Irigasi, 1995, Direktorat Jenderal Pengairan,
Departemen Pekerjaan Umum.

1 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

- Pedoman Operasi Jaringan Irigasi Partisipatif pada Irigasi Air Permukaan, 2006,
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Departemen Pekerjaan Umum

3. ISTILAH DAN DEFINISI


3.1. Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk
menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air
bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
3.2. Daerah Irigasi (DI) adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari suatu jaringan
irigasi.
3.3. Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang
merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian,
penggunaan, dan pembuangan air irigasi.
3.4. Pengelolaan jaringan irigasi adalah kegiatan yang meliputi operasi, pemeliharaan
dan rehabilitasi jaringan irigasi di daerah irigasi.
3.5. Operasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya,
termasuk kegiatan membuka dan menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana
tata tanam, menyusun sistem golongan, menyusun rencana pembagian air,
melaksanakan kalibrasi pintu dan bangunan ukur, mengumpulkan data, memantau dan
mengevaluasi.
3.6. Penyediaan air irigasi adalah penentuan volume air per satuan waktu yang
dialokasikan dari suatu sumber air untuk suatu daerah irigasi yang didasarkan waktu,
jumlah, dan mutu sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang pertanian dan keperluan
lainnya.
3.7. Pemberian air irigasi adalah kegiatan menyalurkan air dengan jumlah tertentu dari
jaringan primer atau jaringan sekunder ke petak tersier.
3.8. Sistem Golongan adalah suatu cara untuk menekan beban puncak kebutuhan air
pada waktu pengolahan tanah, sehingga dapat mendekati debit maksimum
ketersediaan air di bendung, dengan mengatur jadwal waktu mulai pengolahan tanah
tiap golongan berbeda (misalnya 15 hari) dengan menyesuaikan ketersediaan debit
sungai.
3.9. Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), yaitu suatu lembaga pengelola irigasi yang
menjadi wadah petani pemakai air dalam suatu daerah pelayanan irigasi, yang
dibentuk oleh petani pemakai air sendiri secara demokratis, termasuk lembaga lokal
pengelola irigasi.
3.10. Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) adalah istilah umum untuk
wadah kelembagaan dari sejumlah P3A dan lembaga lain yang memanfaatkan fasilitas
irigasi termasuk irigasi pompa, yang dibentuk secara demokratis.
3.11. Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) adalah istilah umum untuk wadah
kelembagaan dari sejumlah GP3A dan lembaga lain yang memanfaatkan fasilitas
irigasi termasuk irigasi pompa, yang sepakat bekerjasama dalam pengelolaan suatu
daerah pelayanan irigasi.
3.12. Rencana Tata Tanam Detail (RTTD) adalah rencana tata tanam yang
menggambarkan rencana luas tanam pada suatu Daerah Irigasi dan terperinci per
petak tersier.
3.13. Rencana Tata Tanam Global (RTTG) adalah rencana tata tanam yang
menggambarkan rencana luas tanam pada suatu daerah irigasi, belum terperinci per
petak tersier, sehingga yang terlihat hanya rencana luas tanam per DI.

2 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

3.14. Pemeliharaan adalah usaha-usaha untuk menjaga agar prasarana irigasi selalu dapat
berfungsi dengan baik guna mempertahankan kelestariannya.
3.15. Pemeliharaan jaringan irigasi adalah usaha untuk melestarikan saluran dan
bangunan-bangunan irigasi supaya dapat berfungsi selama mungkin sesuai dengan
jangka masa pelayanan yang direncanakan.
3.16. Pemeliharaan periodik adalah suatu kegiatan yang mempunyai waktu yang lama dan
dampak yang diakibatkannya akan lebih besar dibandingkan dengan pemeliharaan
rutin.
3.17. Pemeliharaan rutin adalah kegiatan yang mempunyai frekuensi lebih sering dilakukan
dengan skala kecil, waktunya pendek dan harus dilakukan serta secara kontinyu.
3.18. Buku Catatan Pemeliharaan (BCP) adalah buku yang gunanya menampung semua
data kerusakan pada saluran dan bangunan pada suatu daerah irigasi, hasil
penelusuran jaringan pada waktu pengeringan dilakukan.
3.19. Penggelontoran adalah cara membersihkan saluran dari terakumulasinya endapan
kotoran yang terbawa melalui aliran air.
3.20. Perawatan adalah usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi jaringan, tanpa
ada bagian konstruksi yang diubah atau diganti.
3.21. Perawatan rutin adalah usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi jaringan
yang dilaksanakan setiap waktu.
3.22. Perawatan berkala adalah usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi jaringan
yang dilaksanakan secara berkala.
3.23. Perbaikan adalah usaha untuk mengembalikan kondisi dan fungsi saluran dan atau
bangunan-bangunan irigasi.
3.24. Pengamanan dan pencegahan adalah usaha untuk menjaga kondisi dan atau fungsi
jaringan serta hal-hal lain yang dapat mengakibatkan rusaknya jaringan.
3.25. Perbaikan darurat adalah usaha perbaikan dengan maksud agar saluran dan
bangunan sementara dapat berfungsi.
3.26. Perbaikan permanen adalah usaha perbaikan untuk mengembalikan kondisi dan
fungsi jaringan secara permanen.
3.27. Penggantian adalah usaha untuk mengganti seluruh/sebagian komponen prasarana
fisik, fasilitas dan peralatan jaringan irigasi.
3.28. Perencanaan pemeliharaan adalah suatu proses rancangan sebelum pelaksanaan
pemeliharaan dimulai, kegiatan tersebut meliputi inspeksi, survey dan desain serta
penyusunan program.
3.29. Normalisasi profil saluran adalah suatu kegiatan perbaikan untuk mengembalikan
bentuk profil saluran seperti semula.

4. KETENTUAN DAN PERSYARATAN


Undang-Undang No.7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air dan Peraturan Pemerintah
No.20 tahun 2006 tentang Irigasi, mengamanatkan bahwa kewenangan dan tanggung jawab
pengelolaan irigasi dibagi-bagi sesuai dengan luasan daerah irigasi, sebagai berikut:
Daerah Irigasi dengan luasan kurang dari 1.000 ha dan terletak dalam satu
kabupaten/kota menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota.
Daerah Irigasi dengan luasan antara 1.000 s/d 3.000 ha dan daerah irigasi lintas
kabupaten/kota menjadi kewenangan pemerintah provinsi.

3 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

Daerah Irigasi dengan luasan lebih besar dari 3.000 ha dan daerah irigasi lintas
provinsi dan strategis nasional menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Dalam Peraturan Pemerintah No.20 tahun 2006 tentang Irigasi, disebutkan bahwa : Operasi
dan Pemeliharaan jaringan irigasi primer dan sekunder menjadi tanggung jawab pemerintah
provinsi atau pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya, perkumpulan
petani pemakai air dapat berperan serta sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
Ketentuan dan persyaratan lain yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan
spesifikasi teknis pekerjaan operasi dan pemeliharaan bangunan irigasi memuat :

4.1. Lingkup Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi

4.1.1 Kegiatan Operasi Jaringan Irigasi, harus meliputi:


Pekerjaan pengumpulan data (data debit, data curah hujan, data luas tanam, dll).
Pekerjaan kalibrasi alat pengukur debit.
Pekerjaan membuat Rencana Penyediaan Air Tahunan, Pembagian dan
Pemberian Air Tahunan, Rencana Tata Tanam Tahunan, Rencana Pengeringan,
dll.
Pekerjaan melaksanakan pembagian dan pemberian air (termasuk pekerjaan
membuat laporan permintaan air, mengisi papan operasi, mengatur bukaan
pintu).
Pekerjaan mengatur pintu-pintu air pada bendung berkaitan dengan datangnya
debit banjir sungai.
Pekerjaan mengatur pintu kantong lumpur untuk menguras endapan lumpur.
Koordinasi antar instansi terkait.
Monitoring dan Evaluasi kegiatan Operasi Jaringan Irigasi.

Agar Operasi Jaringan Irigasi dapat dilaksanakan dengan baik, maka harus tersedia
data pendukung, antara lain:
Peta Wilayah Kerja Pengelolaan Irigasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
(skala 1 : 25.000 atau disesuaikan), dengan plotting sumber air, waduk, bendung,
saluran induk, dan lahan irigasi.
Peta Daerah Irigasi (skala 1:10.000 atau disesuaikan), dengan batas daerah
irigasi dan plotting saluran induk dan sekunder, bangunan air, lahan irigasi serta
pembagian golongan.
Skema Jaringan Irigasi, yang menggambarkan saluran induk dan sekunder,
bangunan air & bangunan lainnya yang ada disetiap ruas dan panjang saluran,
petak tersier dengan data debit rencana, luas petak, kode golongan yang masing-
masing dilengkapi dengan nomenklatur.
Skema Rencana Pembagian dan Pemberian Air, yang menggambarkan skema
petak dengan data pembagian dan pemberian air mulai dari petak tersier, saluran
sekunder, saluran induk dan bendung/sumber air.
Gambar Purna Laksana (as built drawing), untuk saluran maupun bangunan.
Dokumen & Data lain, berupa :
Pedoman pengoperasian bendung, bangunan ukur debit atau bangunan
khusus lainnya.
Data seri dari catatan curah hujan.
Data debit sungai

4 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

Data klimatologi
Dan data lainnya.

4.1.2 Kegiatan yang terkait dengan pemeliharaan jaringan irigasi adalah :


Pengamanan jaringan irigasi (a.l. mencegah penggembalaan dilingkungan
saluran & bangunan, inspeksi rutin, larangan buang sampah dsb.)
Pemeliharaan rutin (a.l. membabat rumput, memberi pelumas dsb.)
Pemeliharaan berkala (a.l. mengecat pintu air setiap 1 2 th dsb.)
Perbaikan darurat (a.l. perbaikan tanggul akibat bencana alam dsb.)
Perbaikan permanen/penggantian.
Semua hal yang berkaitan dengan ketentuan dan persyaratan kegiatan pemeliharaan
mengacu pada RSNI T - 03 2002, tentang Tata Cara Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Teknis.

4.2. Lembaga Pengelola Irigasi


4.2.1 Lembaga pengelola irigasi yang terlibat dalam pelaksanaan O&P disuatu daerah
irigasi atau unit sekunder, yaitu :
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Dinas/Sub Dinas yang membawahi
masalah irigasi).
P3A/Unit P3A, GP3A, IP3A
Komisi Irigasi Kabupaten/Kota.
dan pihak lain (misal : air minum, industri dan lain-lain)
4.2.2 Dalam pelaksanaan O&P tersebut, masing-masing lembaga memiliki tugas pokok &
fungsi yang berbeda atau titik beratnya berbeda.

4.3. Deskripsi Wilayah

4.3.1 Kondisi Phisik


Beberapa hal penting yang perlu dijelaskan secara singkat adalah :
- Lokasi (a.l. kab, kec, desa) dan luas areal
- Sumber air dan ketersediaan air irigasi
- Kondisi jaringan irigasi (ditambah peta/skema)
- Status pengelolaan jaringan irigasi

4.3.2 Kondisi Kelembagaan


Beberapa hal yang perlu dijelaskan secara singkat adalah :
- Nama & luas wilayah kerja GP3A/IP3A
- Status GP3A/IP3A
- Jumlah anggotanya (P3A-Unit)
- Luas wilayah kerja setiap P3A-Unit
- Posisi setiap P3A-Unit dalam peta/skema.

5 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan spesifikasi
teknis pekerjaan operasi dan pemeliharaan bangunan irigasi harus memuat :

5.1 Kegiatan Operasi Jaringan Irigasi


5.1.1 Tahap perencanaan
1) Perencanaan Penyediaan Air Tahunan .
Dibuat oleh instansi teknis tingkat kabupaten/tingkat provinsi yang membidangi
irigasi berdasarkan data-data antara lain ketersediaan air (debit andalan),
realisasi tanam tahun yang lalu, kondisi hidroklimatologi yang akan dipakai
sebagai dasar penyusunan rencana tata tanam tahunan, mengacu pada SNI
03-6738-2002 : Metode perhitungan debit andal air sungai dengan analisis
lengkung kekerepan.
2) Perencanaan Tata Tanam Detail.
Penyusunan rencana tata tanam tahunan dirapatkan dan disusun oleh tiap unit
P3A, mengenai luas tanam, jenis tanaman, perkiraan umur tanaman, waktu
pengolahan tanah, waktu sebar benih dan lain-lain diusulkan ke GP3A terkait
(Formulir Operasi : Usulan Dan Keputusan Luas Tanam Per Juru
Pengairan/Mantri) selambat-lambatnya 3 bulan sebelum musim tanam pada
musim hujan (MT-I).
3) Rapat Komisi Irigasi untuk Menyusun Rencana Tata Tanam.
Penyusunan Rencana Tata Tanam Tahunan berdasarkan kebutuhan tanaman
yang diusulkan dengan menggunakan Formulir Operasi : Kutipan Lampiran
Keputusan Komisi Irigasi Mengenai Rencana Tata Tanam Per Daerah Irigasi
yang berisi rangkuman seluruh areal daerah irigasi. Usulan itu dibahas dalam
rapat komisi irigasi untuk menyusun Rencana Tata Tanam yang dilaksanakan
setiap tahun sekali sebelum MT-I .
4) SK Bupati/Gubernur Mengenai Rencana Tata Tanam .
Setelah ada kesepakatan dalam rapat komisi irigasi maka disusun penetapan
melalui SK Bupati/Gubernur tentang Rencana Tata Tanam (RTT). SK tersebut
sebagai dasar dalam menyusun rencana pembagian dan pemberian air serta
waktu pengeringan dan sebelum MT-I SK ini harus sudah terbit.
5) Perencanaan Pembagian dan Pemberian Air Tahunan.
Penyusunan rencana pembagian dan pemberian air (RPA) pada jaringan irigasi
primer, sekunder, dan tersier yang disusun oleh Dinas/Cabang Dinas dan atau
Kemantren/IP3A, berdasarkan SK Bupati/Gubernur tentang RTT selambat-
lambatnya 1 bulan sebelum musim tanam pada musim hujan (MT-I) .
Semua hal yang berkaitan dengan tahap perencanaan kegiatan operasi mengacu
dan berpedoman pada Pedoman Operasi Jaringan Irigasi Partisipatif pada Irigasi Air
Permukaan, Team SUBDIT O&P.IRIGASI, Oktober 2006.

5.1.2 Tahap pelaksanaan


Berdasarkan SK Bupati/Gubernur tentang Rencana Tata Tanam yang dilengkapi
dengan Rencana Pembagian dan Pemberian Air, maka pelaksanaan kegiatan
operasi dapat dilakukan sebagai berikut:

6 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

1) Laporan Keadaan Air Dan Tanaman.


Untuk mengetahui realisasi tanam dan usulan tanam beserta ketersediaan air di
petak-petak tersier dengan menggunakan Formulir Operasi : Laporan Keadaan
Air Dan Tanaman yang diisi oleh mantri/juru dengan periode 2 mingguan.
2) Penentuan Rencana Kebutuhan Air Di Pintu Pengambilan/Bendung.
Setelah ditetapkan rencana tata tanam maka disiapkan rencana kebutuhan air
di pintu pengambilan dengan menggunakan Formulir Operasi : Rencana
Kebutuhan Air Di Pintu Pengambilan/Bendung yang diisi oleh ranting/mantri dan
diketahui oleh IP3A dengan periode 2 mingguan.
3) Pencatatan Debit Saluran
Untuk mengontrol debit yang dialirkan di ruas-ruas saluran yang telah
ditetapkan dalam skema pembagian dan pemberian air, petugas/mantri
pengairan/juru pengairan melakukan pencatatan debit saluran dengan
menggunakan Formulir Operasi : Pencatatan Debit Saluran.
4) Penetapan Pembagian Air Pada Jaringan Sekunder Dan Primer.
Setelah mengetahui ketersediaan air irigasi di pintu pengambilan, usulan
rencana tata tanam ditetapkan pemberiannya dengan menggunakan Formulir
Operasi : Penetapan Pembagian Air Pada Jaringan Sekunder Dan Primer yang
dilaksanakan oleh ranting/pengamat dengan periode 2 mingguan.
5) Pencatatan Debit Sungai/Bangunan Pengambilan.
Untuk mengontrol debit yang masuk ke pintu pengambilan dan debit limpasan
di atas mercu bendung, petugas penjaga bendung/mantri pengairan/juru
bendung melakukan pencatatan debit dengan menggunakan Formulir Operasi :
Pencatatan Debit Sungai/Bangunan Pengambilan.
6) Perhitungan Faktor K atau Faktor Palawija Relatif (FPR).
Faktor K adalah perbandingan antara debit tersedia di bendung dengan debit
yang dibutuhkan pada periode pembagian dan pemberian air 2 mingguan (awal
bulan dan tengah bulan).
Jika persediaan air cukup maka faktor K=1 sedangkan pada persediaan air
kurang maka faktor K<1.
Perhitungan faktor K menggunakan Formulir Operasi : Perhitungan Faktor K
dan dihitung oleh Cabang Dinas/Ranting/Pengamat.

Q tersedia di bendung
Dengan menggunakan rumus K= .
Q yang diperlukan di bendung

Pada kondisi air cukup (faktor K=1), pembagian dan pemberian air adalah sama
dengan rencana pembagian dan pemberian air.
Pada saat terjadi kekurangan air (K<1), pembagian dan pemberian air
disesuaikan dengan nilai faktor K yang sudah dihitung.
Didekati dengan prosedur sebagai berikut :
Formulir Operasi : Rencana Kebutuhan Air Di Jaringan Utama Dan
Penetapan Pemberian Airnya menginformasikan besarnya debit (Q)
yang diperlukan dan penetapan pemberiannya di tingkat jaringan.
Pemberian debit disesuaikan dengan perhitungan faktor K nya.
Formulir Operasi : Pencatatan Debit Bangunan Pengambilan/
Pencatatan Debit Sungai menginformasikan besarnya debit (Q) yang
tersedia di bendung atau pada bangunan pengambilan.

7 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

7) Pencatatan Realisasi Luas Tanam Per Daerah Irigasi.


Petugas dinas kabupaten yang membidangi irigasi setingkat Pengamat/
Cabang/ Dinas/ Ranting/ Korwil PSDA melaksanakan pencatatan realisasi luas
tanam, mengetahui realisasi luas tanam, dan neraca pembagian airnya per
daerah irigasi dengan melakukan pencatatan per musim tanam selama satu
tahun dengan menggunakan Formulir Operasi : Pencatatan Realisasi Luas
Tanam Per Daerah Irigasi.
Formulir ini menginformasikan antara lain :
Realisasi tanam per musim tanam (MT-I, MT-II, MT-III).
Kerusakan tanaman.
Rencana tanam pada tahun berjalan dan pada tahun mendatang.
Keadaan air.
Produksi tanaman .
Pencatatan ini dilaksanakan oleh Cabang Dinas/Ranting/Pengamat setiap satu
tahun sekali setelah MT-III .
8) Pencatatan Realisasi Luas Tanam Per Kabupaten/Kota.
Untuk mengetahui realisasi luas tanam per daerah irigasi per musim tanam
(MT) per kabupaten. Dengan menggunakan Formulir Operasi : Pencatatan
Realisasi Luas Tanam Per Kabupaten/Kota yang dilaksanakan oleh petugas
Dinas Kabupaten yang membidangi irigasi/sumber daya air. Pencatatan ini
dilakukan setiap satu tahun sekali setelah MT-III. Formulir ini adalah informasi
mengenai rencana luas tanam, realisasi tanam, dan areal terkena musibah.
Formulir tersebut harus dikondisikan dengan kewenangan pengelolaan daerah
irigasi yang bersangkutan, yaitu DI kewenangan pemerintah pusat, pemerintah
provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.
9) Pencatatan Realisasi Luas Tanam Per Provinsi/Per DAS.
Merupakan rekapitulasi dari Formulir Operasi : Pencatatan Realisasi Luas
Tanam Per Provinsi/Per DAS yang diisi oleh petugas Dinas Provinsi/Balai yang
membidangi irigasi/sumber daya air. Pencatatan ini dilakukan setiap satu tahun
sekali setelah MT-III. Formulir ini adalah informasi mengenai rencana luas
tanam, realisasi tanam, dan areal terkena musibah.
Formulir tersebut harus dikondisikan dengan kewenangan pengelolaan daerah
irigasi yang bersangkutan, yaitu DI kewenangan pemerintah pusat, pemerintah
provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.
10) Pengoperasian Bangunan Pengatur Irigasi.
Pengoperasian bangunan pengatur ini dilakukan oleh petugas/mantri/juru
pengairan untuk mengatur debit air sesuai dengan kebutuhan yang telah
ditetapkan.
Semua hal yang berkaitan dengan tahap kegiatan pelaksanaan operasi mengacu dan
berpedoman pada Pedoman Operasi Jaringan Irigasi Partisipatif pada Irigasi Air
Permukaan, Team SUBDIT O&P.IRIGASI, Oktober 2006.

5.1.3 Tahap monitoring dan evaluasi .


1) Monitoring pelaksanaan operasi.
Tahap monitoring pelaksanaan operasi dilakukan dengan menggunakan daftar
simak Bagan Alir Formulir Operasi.
Formulir tersebut harus dikondisikan dengan kewenangan pengelolaan daerah
irigasi yang bersangkutan, yaitu DI kewenangan pemerintah pusat, pemerintah
provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.

8 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

2) Kalibrasi alat ukur


Jenis alat ukur yang dipakai dalam pembagian air sesuai dengan KP Irigasi ada
6 macam, yaitu :
Tipe Romijn.
Tipe Parshal Flume.
Tipe CHO (Constant Head Orifice).
Tipe Crump De Gruyter.
Tipe Cippoletti.
Tipe Broadcrested Weir/Drempel.
Enam tipe alat ukur diatas sudah memiliki rumus standar tersendiri, asal
dipenuhi syarat hidrolisnya.
Besarnya air yang mengalir melewati suatu alat ukur dalam satuan waktu
tertentu tidak selalu sama dengan perhitungan memakai rumus standar yang
berlaku.
Hal ini disebabkan oleh berbagai hal, antara lain nilai kekasaran, endapan,
umur, dan kekentalan air itu sendiri. Di samping itu, pengerjaan dan
pemasangan alat ukur pada saat pembangunan juga sangat berpengaruh.
Mengingat hal tersebut sebelum dipergunakan, alat ukur harus di kalibrasi yaitu
dengan membandingkan kenyataan besarnya debit yang mengalir dengan
besarnya debit sesuai dengan perhitungan menggunakan rumus umum.
Tata cara kalibrasi harus dilakukan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan tata
cara kalibrasi, sbb:

SNI 03 -6455.1-2000 : Metode pengukuran debit pada saluran


terbuka dengan bangunan ukur Parshall
Flume.
SNI 03 -6455.2-2000 : Metode pengukuran debit pada saluran
terbuka dengan bangunan ukur ambang v-
rata.
SNI 03 -6455.3-2000 : Metode pengujian aliran pada saluran terbuka
dengan bangunan ukur empat persegi.
SNI 03 -6455.4-2000 : Metode pengukuran debit pada saluran
terbuka dengan ambang tajam segitiga.
SNI 03 -6455.5-2000 : Metode pengukuran debit pada saluran
terbuka dengan ambang tajam persegi
panjang.
SNI 03-6381-2000 : Metode pengukuran debit pada saluran
terbuka dengan bangunan ukur Cipoletti.
SNI-03-6467.1-2000 : Tata cara pengukuran aliran benda cair pada
saluran terbuka dengan bangunan ukur
ambang lebar horizontal dan ujung hulu bulat.

Kalibrasi harus dilakukan setiap ada perubahan/perbaikan dari alat ukur atau
minimal lima tahun sekali.
Apabila terjadi kerusakan alat ukur pada jaringan irigasi teknis maka sambil
menunggu perbaikan, pengukuran debit pada alat ukur yang rusak dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut :

9 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

Pengukuran debit dengan alat ukur arus tipe baling-baling atau metode
pelampung yang mengacu pada SNI 03-2819-1992 : Metode Pengukuran
Debit Sungai dan Saluran Terbuka dengan Alat Ukur Arus Tipe Baling-
Baling dan SNI 03-2820-1992 : Metode Pengukuran Debit Sungai dan
Saluran Terbuka Dengan Pelampung Permukaan.
Dibuat lubang pintu ukur yang proporsional dengan pintu ukur yang masih
berfungsi.

3) Monitoring kinerja daerah irigasi


Kegiatan monitoring kinerja daerah irigasi menggunakan Formulir 1 dan 2
Indeks Kinerja Jaringan Irigasi.
Formulir tersebut harus dikondisikan dengan kewenangan pengelolaan daerah
irigasi yang bersangkutan, yaitu DI kewenangan pemerintah pusat, pemerintah
provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.
Semua hal yang berkaitan dengan tahap kegiatan monitoring dan evaluasi mengacu
dan berpedoman pada Pedoman Operasi Jaringan Irigasi Partisipatif pada Irigasi Air
Permukaan, Team SUBDIT O&P.IRIGASI, Oktober 2006.

5.1.4 Pengoperasian Bangunan Pengatur Irigasi


Pengoperasian bangunan pengatur ini dilakukan oleh petugas/mantri/juru pengairan
untuk mengatur debit air sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan.
a) Operasi Bangunan Pengambilan Utama
b) Operasi Bangunan Pembilas
c) Operasi Kantong Lumpur

Semua hal yang berkaitan dengan kegiatan operasi jaringan irigasi mengacu pada Pedoman
Operasi Jaringan Irigasi Partisipatif pada Irigasi Air Permukaan, Team SUBDIT
O&P.IRIGASI, Oktober 2006.

5.2 Kegiatan Pemeliharaan Jaringan Irigasi

5.2.1 Tahap perencanaan


1) Inspeksi Lapangan
Pelaksanaan kegiatan inspeksi lapangan berupa kegiatan-kegiatan berikut :
(a) Mantri/juru pengairan secara rutin harus memeriksa jaringan irigasi yang
menjadi tanggung jawabnya. Kerusakan saluran pembawa/pembuang dan
bangunan dilaporkan dengan mengisi Formulir Pemeliharaan : Laporan
Kerusakan Jaringan Dan Fasilitas Irigasi dalam kategori berat, sedang,
dan ringan. Isian formulir dan lampirannya diserahkan kepada Kepala
Ranting Dinas pada awal bulan berikutnya.
(b) Staf bagian pemeliharaan/pengamat harus mengadakan pengecekan
lapangan bulanan kemudian membuat ringkasan pekerjaan yang
diperlukan dan diusulkan dengan mengisi Formulir Pemeliharaan :
Laporan Skala Prioritas Kerusakan Jaringan Dan Fasilitas Irigasi dan
dikirimkan ke cabang dinas setiap bulan.

10 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

(c) Kepala ranting atau staf pemeliharaan harus melakukan inspeksi


lapangan sewaktu-waktu, bila menerima laporan kejadian bencana alam,
laporan terinci dibuat oleh ranting dinas diteruskan ke cabang dinas
dengan Formulir Pemeliharaan : Laporan Kerusakan Bencana Alam dan
berikut lampirannya.
(d) Cabang dinas atau instansi yang berwenang harus segera meneruskan
laporan ke Dinas/Sub Dinas Pengairan, dan atau instansi lain yang
berwenang serta terkait dengan mengacu pada struktur organisasi yang
berlaku.
Inspeksi lapangan pada kegiatan operasi dan pemeliharaan untuk bangunan
irigasi berpedoman dan mengacu kepada RSNI T-03-2002, tentang Tata Cara
Pemeliharaan Jaringan Irigasi Teknis.
2) Survey dan Desain
Kegiatan survey dan desain yang dilakukan berupa :
(a) Kepala ranting dinas menghitung kebutuhan bahan cat dan pelumas
menggunakan Formulir Pemeliharaan : Daftar Kebutuhan Bahan Cat Dan
Pelumas Pintu Air, upah dan bahan untuk swakelola menggunakan
Formulir Pemeliharaan : Daftar Kebutuhan Upah Dan Bahan Untuk
Swakelola, selanjutnya dilaporkan ke Cabang Dinas Pengairan setiap
awal triwulan II, untuk bahan pembuatan usulan anggaran tahunan
(b) Sebelum program tahunan pemeliharaan cabang dinas dituntaskan,
survey dan desain pada pekerjaan swakelola besar dan pekerjaan yang
akan diborongkan harus dilakukan dan dilaporkan pelaksanaannya
menggunakan Formulir Pemeliharaan : Laporan Pelaksanaan Survey Dan
Desain Pekerjaan Pemeliharaan Dan Sarana Irigasi. Lokasi perbaikan
besar yang akan dilakukan perlu dipantau oleh Kepala Seksi
Pemeliharaan Cabang Dinas. Pekerjaan pemeliharaan dengan swakelola
dan diborongkan masing-masing disusun menggunakan Formulir
Pemeliharaan : Daftar Usulan Skala Prioritas Pekerjaan Pemeliharaan
Yang Di Swakelolakan dan Formulir Pemeliharaan : Daftar Usulan Skala
Prioritas Pekerjaan Pemeliharaan Yang Diborongkan dan menjadi suatu
komponen dari Daftar Usulan Proyek (DUP/DUPDA). Data pokok dari
hasil survey dan desain dipakai untuk mengisi Formulir Pemeliharaan :
Daftar Usulan Skala Prioritas Pekerjaan Pemeliharaan Yang Di
Swakelolakan dan Formulir Pemeliharaan : Daftar Usulan Skala Prioritas
Pekerjaan Pemeliharaan Yang Diborongkan yang dicatat dalam buku
Catatan Pemeliharaan Cabang Dinas.
(c) Formulir Pemeliharaan : Laporan Pelaksanaan Survei Dan Disain
Pekerjaan Pemeliharaan Dan Sarana Irigasi dikirim ke Dinas/Sub Dinas
PU Pengairan paling lambat bulan Maret tiap tahun. Formulir
Pemeliharaan : Daftar Usulan Skala Prioritas Pekerjaan Pemeliharaan
Yang Di Swakelolakan dan Formulir Pemeliharaan : Daftar Usulan Skala
Prioritas Pekerjaan Pemeliharaan Yang Diborongkan harus diserahkan
lewat Kantor Koordinator/Wilayah dan tiba di kantor Dinas/Sub Dinas PU
Pengairan dalam bulan Juni tahun anggaran sebelumnya agar anggaran
pemeliharaan keseluruhan untuk tahun berikutnya dapat direncanakan
tepat waktu.
Survey dan desain pada kegiatan operasi dan pemeliharaan untuk bangunan
irigasi berpedoman dan mengacu kepada RSNI T-03-2002, tentang Tata Cara
Pemeliharaan Jaringan Irigasi Teknis.

11 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

3) Penyusunan Program
Setelah anggaran tahunan (DIP/DIPDA) diserahkan oleh Dinas/Sub Dinas
Kepala Cabang Dinas, maka hasil survey dan desain pekerjaan yang pernah
diselesaikan dan dilaporkan dalam Formulir Pemeliharaan : Daftar Usulan Skala
Prioritas Pekerjaan Pemeliharaan Yang Di Swakelolakan dan Formulir
Pemeliharaan : Daftar Usulan Skala Prioritas Pekerjaan Pemeliharaan Yang
Diborongkan di analisa kembali dengan skala prioritas. Selanjutnya disusun
program pekerjaan berkala yang di swakelolakan dalam Formulir Pemeliharaan:
Program Pekerjaan Berkala Yang Di Swakelolakan dan program pekerjaan
berkala yang diborongkan dalam Formulir Pemeliharaan: Program Pekerjaan
Berkala Yang Diborongkan oleh cabang dinas. Formulir Pemeliharaan: Program
Pekerjaan Berkala Yang Di Swakelolakan dan Formulir Pemeliharaan: Program
Pekerjaan Berkala Yang Diborongkan dikirimkan oleh cabang dinas kepada
Kantor Propinsi/Pusat lewat Koordinator/Wilayah di bulan Nopember tahun
anggaran yang bersangkutan.
Penyusunan program pada kegiatan operasi dan pemeliharaan untuk bangunan
irigasi berpedoman dan mengacu kepada RSNI T-03-2002, tentang Tata Cara
Pemeliharaan Jaringan Irigasi Teknis.

5.2.2 Tahap Pelaksanaan


Prosedur pelaksanaan pemeliharaan dibagi dalam tahap persiapan dan tahap
pelaksanaan :
1) Persiapan
Pekerjaan yang diborongkan mencakup :
(a) Persiapan dokumen pelelangan
(b) Pelaksanaan lelang
(c) Pembuatan kontrak kerja
Pekerjaan swakelola mencakup :
(a) Pengajuan dari ranting dinas atas Daftar Kebutuhan Bahan Cat Dan
Pelumas Pintu Air dan Daftar Kebutuhan Upah Dan Bahan Untuk Di
Swakelolakan
(b) Penunjukan pelaksana
2) Pelaksanaan
(a) Pelaksanaan perawatan rutin dilaksanakan oleh petugas pengairan
setempat sebagai bagian tugas pokoknya dan dapat dilaksanakan secara
swakelola. Hasil kerja yang dicapai harus dilaporkan setiap bulan dengan
Formulir Pemeliharaan : Laporan 2 Mingguan Pelaksanaan Pekerjaan
Berkala Yang Di Swakelolakan dan Formulir Pemeliharaan : Pemantauan
Bulanan Pengadaan Bahan Pekerjaan Swakelola. Kegiatan perawatan
rutin antara lain adalah :
(1) Membabat rumput pada tanggul dan tebing saluran
(2) Membersihkan sampah, tumbuhan pengganggu (ganggang, eceng
gondok, dan lain-lain) yang berada di saluran
(3) Menutup lubang-lubang pada tanggul saluran (lubang ini biasanya
dibuat oleh ketam, tikus, dan lain-lain)
(4) Memperbaiki longsoran-longsoran kecil yang terjadi pada tanggul
dan lereng saluran.

12 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

(5) Merapikan profil saluran supaya sedapat mungkin tetap berbentuk


trapesium.
(6) Membersihkan sampah/endapan di sekitar pintu air, alat pengukur
debit, dan lain-lain.
(7) Mencabut tanaman yang tumbuh pada bangunan air (biasanya pada
sayap bangunan tumbuh tanaman liar)
(8) Memangkas dahan pohon yang mengganggu jaringan telepon
(9) Memperbaiki kerusakan kecil bangunan dan prasarana
pelengkapnya
(10) Memberi pelumas pada pintu-pintu air
(b) Pelaksanaan pekerjaan berkala swakelola (Formulir Pemeliharaan:
Laporan 2 Mingguan Pelaksanaan Pekerjaan Berkala Yang Di
Swakelolakan dan Formulir Pemeliharaan : Laporan Bulanan Pelaksanaan
Pekerjaan Berkala Yang Di Swakelolakan). Untuk pekerjaan swakelola,
Kepala/Staf Ranting Dinas ditugaskan sebagai pelaksana dengan surat
penugasan dari Kepala Cabang Dinas. Ranting Dinas sebagai pelaksana
wajib melaporkan setiap 2 (dua) minggu tentang progres pembayaran
upah dan bahan, serta pelaksanaan fisik.
(c) Pelaksana pekerjaan berkala yang di swakelolakan juga
bertanggungjawab terhadap mutu dan volume pekerjaan swakelola yang
diselesaikan. Dalam Formulir Pemeliharaan : Laporan 2 Mingguan
Pelaksanaan Pekerjaan Berkala Yang Di Swakelolakan disampaikan
kepada Kepala Cabang Dinas oleh pelaksana pada hari Selasa setiap
minggu pada periode laporan itu. Staf pemeliharaan cabang dinas
menyusun laporan bulanan mengenai progres semua pemeliharaan
swakelola berdasarkan informasi dari Formulir Pemeliharaan : Laporan 2
Mingguan Pelaksanaan Pekerjaan Berkala Yang Di Swakelolakan disusun
dalam Formulir Pemeliharaan : Laporan Bulanan Pelaksanaan Pekerjaan
Berkala Yang Di Swakelolakan dan harus disampaikan ke Kantor
Dinas/Sub Dinas PU Pengairan pada awal bulan berikutnya.
(d) Pelaksanaan pekerjaan diborongkan (Formulir Pemeliharaan : Laporan
Mingguan Kemajuan Pekerjaan Berkala Yang Diborongkan). Berdasarkan
syarat-syarat pekerjaan pemborongan petugas yang ditunjuk sebagai
pengawas lapangan untuk pekerjaan diborongkan, diharuskan setiap
minggu melaporkan progres pekerjaan pemeliharaan yang diawasi,
dengan mempergunakan Formulir Pemeliharaan : Laporan Mingguan
Kemajuan Pekerjaan Berkala Yang Diborongkan. Formulir ini diisi
berdasarkan informasi yang dicatat di lapangan. Laporan ini diserahkan
kepada cabang dinas pada hari Senin setiap minggu.
(e) Pembuatan gambar purna laksana (as-built drawings). Setelah pekerjaan
pemeliharan dinyatakan selesai, khususnya bagian-bagian yang
menyangkut perubahan dalam pelaksanaan harus dibuat gambar purna
laksana (as-built drawings) oleh pelaksana dan diserahkan ke cabang
dinas.
Tahapan pelaksanaan pada kegiatan operasi dan pemeliharaan untuk
bangunan irigasi berpedoman dan mengacu pada RSNI T-03-2002, tentang
Tata Cara Pemeliharaan Jaringan Irigasi Teknis.

13 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

5.2.3 Pemantauan dan Evaluasi


Prosedur yang dilakukan pada kegiatan pemantauan dan evaluasi untuk bangunan
irigasi mencakup :
1) Pemantauan pengadaan dan penggunaan bahan swakelola (Formulir
Pemeliharaan : Pemantauan Bulanan Pengadaan Bahan Pekerjaan Swakelola
dan Formulir Pemeliharaan : Pemantauan Bulanan Penggunaan Bahan
Pekerjaan Swakelola) dan lampiran Formulir Pemeliharaan : Pemantauan
Bulanan Penggunaan Bahan Pekerjaan Swakelola. Kasi Pemeliharaan Cabang
Dinas harus memantau setiap bulan pengadaan dan penggunaan bahan
pekerjaan swakelola dengan menggunakan Formulir Pemeliharaan :
Pemantauan Bulanan Pengadaan Bahan Pekerjaan Swakelola dan Formulir
Pemeliharaan: Pemantauan Bulanan Penggunaan Bahan Pekerjaan Swakelola.
Kedua formulir ini diserahkan kepada Kantor Dinas/Sub Dinas PU Pengairan
tiap awal bulan berikutnya. Bagi bangunan khusus yang memerlukan upah dan
bahan agak besar tiap tahun, perlu dicatat penggunaan dan sisanya di dalam
Formulir Pemeliharaan : Pemantauan Bulanan Penggunaan Cat Dan Pelumas
Pintu Bendung/Bangunan Bagi Besar oleh Kepala Ranting Dinas. Lampiran
formulir ini lalu diperiksa oleh kepada Kantor Dinas/Sub Dinas Pengairan
2) Pemantauan pekerjaan berkala yang diborongkan (Formulir Pemeliharaan :
Laporan Bulanan Realisasi Pekerjaan Berkala Yang Diborongkan), dinas harus
memantau keadaan realisasi fisik dan keuangan tiap bulan. Pemantauan ini
dilaksanakan untuk setiap paket pekerjaan. Keseluruhan paket pekerjaan
dilaporkan dengan menggunakan Formulir Pemeliharaan : Laporan Bulanan
Realisasi Pekerjaan Berkala Yang Diborongkan. Formulir ini perlu disampaikan
kepada Kantor Dinas/Sub Dinas Pengairan pada awal bulan berikutnya.
3) Evaluasi pekerjaan pemeliharaan (Formulir Pemeliharaan : Laporan Tahunan
Realisasi Pekerjaan Pemeliharaan) pada tiap akhir tahun anggaran hasil
pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan termasuk pekerjaan swakelola dan
pekerjaan yang diborongkan harus di evaluasi oleh Cabang Dinas dengan
menggunakan Formulir Pemeliharaan : Laporan Tahunan Realisasi Pekerjaan
Pemeliharaan. Formulir ini kemudian dikirim ke Kantor Dinas/Sub Dinas setiap
bulan Januari tahun anggaran berikutnya.
Pemantauan dan evaluasi pada kegiatan operasi dan pemeliharaan untuk bangunan
irigasi berpedoman dan mengacu kepada RSNI T-03-2002, tentang Tata Cara
Pemeliharaan Jaringan Irigasi Teknis.

5.3 Penyusunan Biaya Operasi dan Pemeliharaan


Pembiayaan pengelolaan irigasi dilaksanakan oleh GP3A dibantu oleh pemerintah daerah
melalui dana pengelolaan irigasi Kabupaten / Kota yang pemanfaatannya diusulkan oleh
GP3A kepada Komisi Irigasi.
Untuk kegiatan O&P irigasi perlu disusun komponen biaya yang harus disediakan antara
lain:
5.3.1 Penyusunan Biaya Operasi
Gaji upah tenaga operasi
- PNS
- Tenaga harian, tetap
- Tenaga harian insidentil
Perjalanan dinas lapangan (uang makan, uang jalan) = .

14 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

Peralatan kerja/perlengkapan (rol meter, tabel-tabel, topi lapangan, senter, jas


hujan, sepatu lapangan dll).
Peralatan komunikasi : Telepon / HT / radio
Peralatan kantor : Mesin tik, alat tulis kantor (kertas, pensil), meja, kursi
dan lain-lain.
Transportasi : Kendaraan sepeda motor / sepeda.
Lian-lainpengeluaran : Biaya rapat, telepon, air, pajak, sumbangan, listrik dan
lain-lain.

Jumlah biaya operasi selama 1 tahun = Rp. (A)

5.3.2 Penyusunan Biaya Pemeliharaan


Penelusuran jaringan dan pembuatan sket kerusakan :
Pembuatan rencana perbaikan dan penyusunan volume / gambar.
Pemeliharaan rutin seperti: Babadan rumput, galian lumpur, pelumasan pintu,
penutupan bocoran, pembuangan sampah dan lain-lain.
Pemeliharaan berkala seperti: Perbaikan tanggul, pengecatan pintu, galian
sedimen, perbaikan lining, perbaikan bangunan air, perbaikan fasilitas O&P,
perbaikan bendung dan lain-lain.
Perbaikan: Untuk kerusakan yang cukup besar perlu disiapkan disain dan
perbaikan secara teknis antara lain: perbaikan bendung, bangunan bagi / sadap,
bangunan ukur dan lain-lain.

Jumlah biaya pemeliharaan = Rp. (B)

Kebutuhan biaya Operasi dan Pemeliharaan: Rp. (A) + Rp. (B) = Rp. (C)
Kebutuhan biaya O&P tersebut dirinci :
Bagian mana yang dapat dilaksanakan oleh GP3A secara swadaya / mandiri.
Bagian mana yang diusulkan untuk bantuan dari pemerintah melalui dana DPIK /
DAU untuk diajukan ke Komisi Irigasi.

6. PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan spesifikasi teknis
pekerjaan operasi dan pemeliharaan bangunan irigasi yang harus memuat :
6.1. Kegiatan Operasi
a) Monitoring Pelaksanaan Operasi dilakukan dengan menggunakan daftar simak
Bagan Alir Blanko Operasi.
b) Kalibrasi Alat Ukur
c) Evaluasi kinerja sistem irigasi
Evaluasi kinerja sistem irigasi dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kinerja
sistem irigasi yang meliputi :

15 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

Prasarana fisik
Produktivitas tanaman
Sarana penunjang
Organisasi personalia
Dokumentasi
Kondisi kelembagaan P3A
Evaluasi ini dilaksanakan setiap tahun dengan menggunakan formulir 1 (untuk DI
utuh dalam 1 kabupaten/kota) dan formulir 2 (untuk DI lintas kabupaten/kota)
Indeks Kinerja Sistem Irigasi, dengan nilai sebagai berikut :

80-100 : kinerja sangat baik


70-79 : kinerja baik
55-69 : kinerja kurang dan perlu perhatian
< 55 : kinerja jelek dan perlu perhatian
Maksimal 100, minimal 55 dan optimum 77,5.

6.2. Kegiatan Pemeliharaan


a) Mengangkat endapan lumpur di sepanjang saluran (setiap tahun pada saat
pengeringan)
b) Mengecat pintu air setiap 1-2 tahun
c) Memperbaiki papan operasi yaitu dicat kembali huruf-hurufnya setiap 2 tahun.
d) Selama proses pelaksanaan perbaikan perlu dipantau dan dilaporkan progres /
kemajuan realisasi pelaksanaan pemeliharaan sesuai rencana oleh GP3A kepada
Cabang Dinas Pengairan / IP3A.
e) Pengawasan kegiatan pemeliharaan dilakukan oleh GP3A / IP3A bersama Dinas
Pengairan dalam rangka supervisi dan pendampingan terhadap P3A. Pemantauan
dilakukan terhadap semua jenis kegiatan antara lain : gotong royong, swakelola,
kerja sama pengelolaan, kontraktual.

7. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Pengukuran dan pembayaran yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan
spesifikasi teknis pekerjaan operasi dan pemeliharaan irigasi harus memuat :

7.1. Pengukuran
Kuantitas untuk pekerjaan operasi dan pemeliharaan harus diukur berdasarkan biaya
langsung personil serta biaya langsung non personil.

7.2. Dasar Pembayaran


Kuantitas pekerjaan operasi dan pemeliharaan yang diukur menurut ketentuan di atas,
akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga untuk masing-masing Mata Pembayaran yang terdaftar di
bawah ini.

16 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

Satuan
Nomor Uraian
Pengukuran

1. Kegiatan Operasi:
1.1 Biaya Langsung Personil Orang Bulan
Biaya Inspeksi Lapangan Orang Bulan
Biaya Survey dan Desain Orang Bulan
Biaya Penyusunan Program Orang Bulan
1.2 Biaya Langsung Non Personil (formulir) Lumpsum

2. Kegiatan Pemeliharaan
2.1 Biaya Langsung Personil Orang Bulan
Biaya Inspeksi Lapangan Orang Bulan
Biaya Survey dan Desain Orang Bulan
Biaya Penyusunan Program Orang Bulan
2.2 Biaya Langsung Non Personil Lumpsum

17 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

Bibliografi

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, 1995, tentang Pedoman


Prosedur Pemeliharaan Jaringan Irigasi, Jakarta.

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, 2006, tentang
Pedoman Operasi Jaringan Irigasi Partisipatif Pada Irigasi Air Permukaan,
Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 tahun 2004, tentang SUMBER DAYA AIR

Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 tahun 2004, tentang PEMERINTAH DAERAH

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 tahun 2006, tentang IRIGASI

18 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

Lampiran - A

Perencanaan Operasi Jaringan Irigasi

19 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

Lampiran B

Bagan Alir Prosedur Operasi

SK. RTT Bupati/Gubernur

Pengisian RTT sesuai Keputusan Komisi


Irigasi oleh Dinas

Informasi ke P3A tentang RTTD per petak


Tersier

Persiapan Sarana dan Prasarana Operasi

Rapat Pelaksanaan Pembagian & Pemberian


Air

Monitoring dan Evaluasi

Ketersediaan Air Kebutuhan Air


di Bendung untuk Tanaman

Realisasi Ketersediaan dan Kebutuhan Air

Pelaksanaan & Pemberian Air di Saluran


Sekunder & Tersier

Pengisian Papan O&P

Pengaturan Pintu Air

20 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

Lampiran C

Bagan Alir Prosedur Pemeliharaan Jaringan Irigasi

21 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

Lampiran D

Formulir Operasi Jaringan Irigasi

FORMULIR USULAN DAN KEPUTUSAN LUAS TANAM PER DAERAH


IRIGASI

Daerah Irigasi : Nama Org. IP3A/GP3A :


No. Kode DI : Nama Daerah Pelaksana OP :
Total Luas Sawah Irigasi DI : . Ha Luas Sawah Pemb. Pel. OP : .Ha
Kecamatan :
BPKIW : Kabupaten :

Periode Masa Tanam : Tahun 20... / 20. Nama Daerah Pelaksana OP


MT 1 : Bln.. 20.. s/d Bln. 20..
MT 2 : Bln.. 20.. s/d Bln. 20..
MT 3 : Bln.. 20.. s/d Bln. 20..

2) Keputusan Komisi Irigasi Kab.


1) Usulan IP3A/GP3A (Ha)
Jenis Tanaman & Lain-lain (Ha)
MT 1 MT 2 MT 3 MT 1 MT 2 MT 3
1 2 3 4 5 6 7
Padi
Telah ada
Tebu
Akan ditanam
Palawija
Keperluan lain
Bero
Luas Sawah Irigasi
Golongan Tanam xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx
Tanggal Pengolahan Tanah xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx
Tgl .. 20 Tgl .. 20

Ketua IP3A/GP3A Mantri


Tanda tangan : Tanda tangan :

Jabatan Dinas :

Nama : Nama :
NIP :

22 dari 65
FORMULIR RENCANA TANAM PER PEMBANTU PELAKSANA OP PER MASA TANAM
Daerah irigasi : Luas Sawah Pelaksana OP : .... Ha
No. Kode DI : Kabupaten :
Total Luas Sawah Irigasi : . Ha

Periode Masa Tanam : MT 1 MT 2 MT 3 : Bulan .. 20.. s/d Bulan .. 20..


1) Usulan IP3A/GP3A 2) Kutipan Keputusan Komisi Irigasi
Nama Wil. Kerja Luas sawah Tebu Tebu Pemberian Air
No Kecamatan Padi Palawija Lain-lain Bero Jumlah Padi Palawija Lain-lain Bero Jumlah
Pembantu Pelaksana OP Irigasi Ada YAD Ada YAD Golongan Mulai Selesai
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) Tgl Tgl
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

23 dari 65
Jumlah Areal Kerja Pelaksana
XXXXXXXX XXXXXX XXXXX XXXXXX
OP

Tgl ...
Mengetahui :
Kasie OP Irigasi Wilayah Kabupaten Pelaksana OP

Tanda Tangan : Tanda Tangan :

Jabatan Dinas : Jabatan Dinas :

Nama : Nama :
NIP : NIP :
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR KUTIPAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KOMISI IRIGASI MENGENAI RENCANA TATA TANAM PER DAERAH
IRIGASI

Daerah Irigasi : .. Meliputi : Pelaksana OP = Ha


No. Kode DI : .. Pelaksana OP... = Ha
Total Luas Sawah Irigasi DI : Ha Pelaksana OP... = Ha
Pelaksana OP... = Ha
BPKIW : ..
Jumlah = Ha
Periode Masa Tanam : Tahun 20 .. / 20
Nama Wil Kerja Nama Wil Kerja Padi (Ha) Palawija Tebu (Ha) Keperluan Lain Jumlah Luas Pemberian Air
Luas
No Pelaksana OP Pembantu Pelaksana OP (MT1+MT2+ Golongan Mulai Selesai
MT 1 MT 2 MT 3 MT 1 MT 2 MT 3 Ada YAD MT 1 MT 2 MT 3
(Ha) MT3) (Ha) Tgl Tgl
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

24 dari 65
Jumlah

Tgl ... 2

Koordinator OP Irigasi Wilayah Kabupaten



Tanda tangan :

Jabatan Dinas :

Nama :
NIP :
RPT0-Pd T-xx-200x
RPT0-Pd T-xx-200x

FORMULIR LAPORAN KEADAAN AIR DAN TANAMAN PADA PEMBANTU


PELAKSANA OP

Daerah Irigasi = . Jumlah Petak Tersier : buah


No Kode DI = .. Luas Sawah Pem. Pel. OP : Ha
Total Luas Irigasi DI = ..Ha
Kabupaten = .. 1 s/d 15
Periode Pemberian Air Tgl = bln ... 20.
Bagian Pelak. Kegiatan = .. 16 s/d

Masa Tanam : MT 1/MT 2/MT 3 Bulan . 20.. s/d . 20..

1 Keputusan Target Areal Tanam (data dari Blanko 01)


Padi : Ha
Tebu Muda : Ha
Tebu Tua : Ha
Palawija : Ha
Lain-lain : Ha
Jumlah Tanaman : Ha Bero : Ha

2 Usulan dan Realisasi Luas Tanam (Ha)


Realisasi Luas Tanam s/d saat lap. Dibuat Usulan Luas Tanam Pada Periode Tersebut
No
Jenis Areal (Ha) Jenis Tanaman Areal (Ha) Jumlah
1 2.1 2.2 3.1 3.2 3.3
2.1 xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx Padi Rendeng/Padi Gadu Ijin : xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx
Padi MT 1 a) Pengolahan Tanah + Persemaian
Padi MT 2 b) Pertumbuhan
Padi MT 3 c) Panen
2.2 xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx Tebu : xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx a) Pengolahan Tanah + Persemaian
Tebu Muda b)Tebu Muda
Tebu Tua c)Tebu Tua
2.3 xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx Palawija : xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx
Palawija MT 1 a)Yang Perlu Banyak Air
Palawija MT 2 b) Yang Perlu sedikit Air
Palawija MT 3
2.4 Gadu Tidak Ijin MT 2 Gadu Tidak Ijin
Gadu Tidak Ijin MT 3
2.5 Lain-lain Lain-lain Keperluan
2.6 Bero Bero
2.7 Jum : (L. Sawah Irigasi) Jum : (L. Sawah Irigasi) xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxx

Keadaan Air Irigasi di Petak Tersier berlebihan cukup kurang


Kerusakan Tanaman (Ha) :
Tanaman Kekeringan Genangan/Kebanjiran
Padi
Tebu
Palawija

Mengetahui, ..., ..... 20


Pelaksana OP Irigasi Mantri

Tanda tangan : Tanda tangan :

Jabatan Dinas : Jabatan Dinas :

Nama : Nama :
NIP : NIP :

25 dari 65
FORMULIR RENCANA KEBUTUHAN AIR DI PINTU PENGAMBILAN

Daerah Irigasi = ..
No Kode DI = ..
Total Luas Irigasi DI = .. Ha
Kabupaten = ..
Bagian Pelaksana Kegiatan = .. 1 s/d 15
Periode Pemberian Air Tanggal = Bulan ...... 20...
16 s/d .
Periode : MT 1/MT 2/MT 3 Bulan .... 20..... s/d ..... 20..
Satuan 3) keb Pemb. Pelaks OP Pemb. Pelaks OP Pemb. Pelaks OP Pemb. Pelaks OP Pemb. Pelaks OP Pemb. Pelaks OP Pemb. Pelaks OP Pemb. Pelaks OP Pemb. Pelaks OP Pemb. Pelaks OP
Air di Sawah .. .. .. .. .. .. .. .. .. ..
Usulan Kebutuhan Usulan Kebutuhan Usulan Kebutuhan Usulan Kebutuhan Usulan Kebutuhan Usulan Kebutuhan Usulan Kebutuhan Usulan Kebutuhan Usulan Kebutuhan Usulan Kebutuhan
No Uraian / Bab (l/det/Ha)
Luas Air di Luas Air di Luas Air di Luas Air di Luas Air di Luas Air di Luas Air di Luas Air di Luas Air di Luas Air di
Tanam Sawah Tanam Sawah Tanam Sawah Tanam Sawah Tanam Sawah Tanam Sawah Tanam Sawah Tanam Sawah Tanam Sawah Tanam Sawah
MT 1 MT 2 / MT 3 (Ha) (l/det) (Ha) (l/det) (Ha) (l/det) (Ha) (l/det) (Ha) (l/det) (Ha) (l/det) (Ha) (l/det) (Ha) (l/det) (Ha) (l/det) (Ha) (l/det)
1 2 3.1 3.2 4 5=3.1x4 6 7=3.1x6 8 9=3.1x8 10 11=3.1x10 12 13=3.1x12 14 15=3.1x14 16 17=3.1x16 18 19=3.1x18 20 21=3.1x20 22 23=3.1x22
1 Padi Rendeng/Padi Gadu Ijin
a) Pengolahan tanah + Persemaian 1.25
b) Pertumbuhan/Pemasakan 0.725
c) Panen 0
2 Tebu
a) Pengolahan tanah + Persemaian 0.85
b) Tebu Muda (MT 1) 0.36
c) Tebu Tua (MT 2) 0.125
3 Palawija
a) Yang perlu banyak air 0.3
b) Yang perlu sedikit air 0.2

26 dari 65
4 Gardu Tanpa Ijin
5 Lain-lain
6 Jumlah di Sawah (l/det) xxxxx xxxxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx
7 Faktor Tersier xxxxx xxxxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx
8 Kebutuhan Air di Pintu Tersier (l/det) xxxxx xxxxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx
9 Kerusakan Tanaman (Banjir/Kering)
(dibuat setiap 15 hari)

10 Tanda Tangan Ketua IP3A/GP3A : XXXXXXXXXXXXX

.., .. 20...
Pelaksana OP Irigasi
..
Tanda tangan :

Jabatan Dinas :

Nama :
NIP :
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR PENCATATAN DEBIT SALURAN

Daerah Irigasi = .. Nama Daerah Pelaksana OP : ....


No Kode DI = .. Nama Daerah Pembantu Pelaksana : .
Total Luas Sawah Irigasi = .. Ha Luas Sawah Pembantu Pelaksana : . Ha
Kabupaten = ..
Bagian Pelaksana Kegiatan = .. Bulan : 20..

Debit Cara
Nama Debit (l/det) pada tanggal Jumlah Rata-rata Pengukuran Kondisi Alat Ukur
No Bangunan Kontrol Debit Setengah Debit
(Bagi/Bagi Sadap/Sadap) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 (l/det) Bulanan
a b Baik Rusak
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 (l/det)

27 dari 65
Mengetahui, .., .. 20..
Pelaksana OP Irigasi Pembantu Pelaksana OP Irigasi
.. ..
Tanda tangan : Tanda tangan :

Jabatan Dinas : Jabatan Dinas :

Nama : Nama :
NIP : NIP :
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR RENCANA KEBUTUHAN AIR DI JARINGAN UTAMA DAN PENETAPAN PEMBERIAN
AIRNYA

Daerah Irigasi = .. Nama Wil Kerja Pelaksana OP : .


No Kode DI = .. Luas Areal Kerja Pel OP : Ha
Total Luas Irigasi DI = .. Ha Jumlah Petak Tersier : buah
Kabupaten = .. 1 s/d 15
Periode Pemberian Air Tanggal = Bulan ....20..
Bagian Pelaksana Kegiatan = .. 16 s/d

Realisasi Debit Pada Periode Usulan Luas


Nama Wilayah Kerja Rencana Kebutuhan Air Periode Pembagian Air Tersebut (l/det) Debit
Luas Sawah Sebelumnya (l/det) Tanam Pada
No Pembantu Pelaksana OP Diberikan
Irigasi (Ha) Periode Ini
Irigasi Debit Pada Keb. Air di Pintu Keb. Air Lain- Qhilang Sisa Debit Suplesi Keb. Air di Bang. (l/det)
Debit Rata-rata (Ha)
Akhir Periode Tersier lain (Ql) Induk/Sek (Qh) (Qs) Bagi (Qb)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11=(7+8+9+10) 12

28 dari 65
K-ditetapkan

., . 20..

Ranting

Tanda tangan :

Jabatan Dinas :

Nama :
NIP :
RPT0-Pd T-xx-200x
RPT0-Pd T-xx-200x

FORMULIR PENCATATAN DEBIT BANGUNAN PENGAMBILAN/PENCATATAN DEBIT


SUNGAI

Sungai : Kabupaten = ..
Bendung : Pelaksana OP Irigasi = ..
Daerah Irigasi : Bagian Pelak. Kegiatan = ..
Total Luas Sawah Irigasi : Ha 1 s/d 15
Periode Pemberian Air Tanggal = bln ....20..
16 s/d

Debit Pintu Masuk Pengambilan Debit


Debit Limpas Bendung Debit Rata-rata 5
Tanggal Kanan Kiri Sungai
harian (l/det)
H (cm) Q (l/det) H (cm) Q (l/det) H (cm) Q (l/det) (l/det)
1 2 3 4 5 6 7 8 9

..., ..... 20..


Pembantu Pelaksana OP Irigasi
Pelaksana OP Irigasi Penjaga Bendung
.. ..
Tanda tangan : Tanda tangan :

Jabatan Dinas : Jabatan Dinas :

Nama : Nama :
NIP : NIP :

29 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

FORMULIR PERHITUNGAN FAKTOR - K

Daerah Irigasi = .... Pelaksana OP = ....


No Kode DI = .... Kabupaten = ....
Total Luas Irigasi DI = .... Ha
Bagian Pelaksana Kegiatan = .... 1 s/d 15
Periode Pemberian Air Tanggal = bln ....20..
Pembantu Pelaksana OP = .... 16 s/d

1. Debit Diperlukan (dari blanko 07-O) 2. Debit Tersedia (dari blanko 08-0)
No Kode Debit Jumlah (l/det) Q Rata-rata
1.1 Qt Di pintu tersier No 3 Faktor K
Tanggal Jumlah (m /det)
1.2 Ql Kep. lain-lain (K1/K2/K3
1.3 Qh Hilang (+)
Jumlah :
1.4 Qs
Suplesi : (-)
1.5 Qb Di bendung (a) (b)

3. Debit Dialirkan
Debit Dialirkan
Neraca Batas Normal
(Qa)
Debit (l/det) (l/det) (l/det) Debit
Tersedia (Qra) (b) Q 100% Saluran
Diperlukan (Qb) (a) Q 70% Saluran

4. Perhitungan Faktor K
Total Debit
No Kode Debit (l/det)
(l/det)
4.1 Qa
4.2 Qs (c)
4.3 Ql
4.4 Qh (d)
4.5 Selisih = ( c ) - ( d )
4.6 Qt
4.5 ., . 20...
Faktor - K =
4.6 Ranting

Tanda tangan :

Jabatan Dinas :

Nama :
NIP :

30 dari 65
FORMULIR LAPORAN PRODUKTIVITAS DAN NERACA PEMBAGIAN AIR PER DAERAH IRIGASI

Daerah Irigasi = .. Kabupaten : .


No Kode DI = .. Luas Areal Kerja Pel. OP : .
Total Luas Irigasi DI = .. Ha Tahun 20 .. s/d 20 .. Jumlah Pembantu Pelaksana OP : buah
Jumlah Petak Tersier = .. buah Bagian Pelaksana Kegiatan : .

1. Realisasi Tanam (dari Blanko 05-O) 4. Keadaan Air


Padi Palawija Total Kehil. Air Kebutuhan Air Q
Jumlah Debit Q limpas Q 3 Curah Neraca
MT 1 MT 2 MT 3 Debit di Jar. (m /det) Faktor K Debit Pengambilan
Bulan Tebu (Ha) Lain-lain Tanaman Bero Pengamb. Bendung Suplesi Hujan Air
Gadu Gadu MT 1 MT 2 MT 3 Tersedia 3 3 Utama 3 Rata-rata Rencana Dibagi Debit
Padi Rendeng Gadu Ijin (Ha) 3 (m /det) (m /det) 3 (m /det) Tersier Lain-lain (mm) (m3/det)
Tidak Ijin Tidak Ijin (m /det) (m /det) Rencana
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Oktober I
II
Nopember I
II
Desember I
II
Januari I
II
Februari I
II
Maret I
II
April I
II
Mei I
II
Juni I
II
Juli I
II
Agustus I

31 dari 65
II
September I
II
Puncak Luas
Tanam (Ha)
Intensitas Tanam
Masing-masing
MT **) 5. Produksi Tanaman
Intensitas Padi Gadu Gadu Tebu/
% = Jumlah Intensitas tanam MT 1 + MT 2 + MT 3 Perihal Palawija
Tanaman Total Rendeng Ijin Tak Ijin lain2
a) Puncak Luas Tanam (Ha)
2. Kerusakan Tanam Dari Blanko 05-O b) Data Ubinan Dari DIPERTA rata2 (t/Ha)
Genangan/banjir c) = (a) x (b)
Kekeringan produksi padi ton
Jumlah Produksi (ton)
3. Rencana Tanam
Rencana Thn Ini
Rencana YAD

Mengetahui, ., . 20..
Kasie OP Wilayah Kabupaten
Ranting

Tanda tangan : Tanda tangan :

Jabatan Dinas : Jabatan Dinas :

Nama : Nama :
NIP : NIP :
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR REALISASI LUAS TANAM PER DAERAH IRIGASI PER MASA TANAM

Daerah Irigasi = .. Kabupaten : .


No Kode DI = .. Jumlah Pelaksana OP : buah
Total Luas Irigasi DI = .. Ha Jumlah Pembantu Pelaksana OP : buah
Jumlah Petak Tersier = .. buah Bagian Pelaksana Kegiatan : .

(1) Rencana Luas Tanam (Ha) (2) Realisasi Luas Tanam (Ha) (3) Areal Kena Musibah (Ha)
Pembantu Luas Sawah
No Pelaksana OP Tebu Jumlah Padi Jumlah Kekeringan Genangan Banjir
Pelaksana OP (Ha) Padi Palawija Lain-lain Bero Tebu Palawija Lain-lain Bero
Lama Baru Tanaman Izin Tak Izin tanaman Padi izin Palawija Tebu Padi Palawija Tebu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

32 dari 65
., . 20.
Koordinator OP Irigasi Wilayah Kabupaten

Tanda tangan :

Jabatan Dinas :

Nama :
NIP :
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR REALISASI LUAS TANAH PER BAGIAN PELAKSANA KEGIATAN IRIGASI WILAYAH SELAMA SETAHUN

Jumlah Daerah Irigasi = ..... Buah Bagian Pelaksana Kegiatan : bu


Luas Total Areal Bagian Pelaksana = .. Ha Tahun Masa Tanam : 20 / 20
Jumlah Kabupaten = ..... Buah

Luas Rencana Luas Tanam (Ha) Realisasi Luas Tanam (Ha) Areal Kena Musibah
No Daerah
No Kabupaten Sawah Padi Palawija Tebu Padi Palawija Tebu Kekeringan Tergenang Banjir
Kode DI Irigasi Lain-lain Jumlah Bero Lain-lain Jumlah Bero
Irigasi MT 1 MT 2 MT 3 MT 1 MT 2 MT 3 Tua Muda MT 1 MT 2 MT 3 MT 1 MT 2 MT 3 Tua Muda Padi Tebu Palawija Padi Tebu Palawija
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

33 dari 65
., .
Mengetahui,
Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan Irigasi Asisten OP Bagian Pelaksana Kegiatan Irigasi
Wilayah .. Wilayah ..

Nama : Nama :
NIP : NIP :
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR LAPORAN KERUSAKAN JARINGAN DAN FASILITAS IRIGASI
Tahun Anggaran : 20.. / 20

Daerah Irigasi : Keadaan s/d akhir bulan : ..


No Kode DI : s Sawah DI : Ranting Pengairan : ..
Cabang Dinas PU Pengairan : Kemantren Pengairan : ..

Keadaan
Saluran/
Awal Desa,
Bangunan
No Tgl Keterangan Layanan Kecamatan,
dengan hm/
(Ha) Kabupaten
Prioritas

Arus

Tidak

Retak
Macet
Tipe

Waled

Kurang
Rumput

Bocoran
Melesak
Sampah
Lain-lain

Tonjolan
Melentur
Pelumas
Panjang/

Berkarat/

Bengkok/
Menurun/
Sedimen/

berfungsi/

Tersumbat

Longsoran/
Tanaman Air

Rusak/ Putus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 R R R R R R R R R R R R R R
S S S S S S S S S S S S S S
B B B B B B B B B B B B B B
2 R R R R R R R R R R R R R R
S S S S S S S S S S S S S S
B B B B B B B B B B B B B B
3 R R R R R R R R R R R R R R
S S S S S S S S S S S S S S
B B B B B B B B B B B B B B
4 R R R R R R R R R R R R R R
S S S S S S S S S S S S S S

34 dari 65
B B B B B B B B B B B B B B
Lampiran E

5 R R R R R R R R R R R R R R
S S S S S S S S S S S S S S
B B B B B B B B B B B B B B
6 R R R R R R R R R R R R R R
S S S S S S S S S S S S S S
B B B B B B B B B B B B B B
7 R R R R R R R R R R R R R R
S S S S S S S S S S S S S S
B B B B B B B B B B B B B B
8 R R R R R R R R R R R R R R
Formulir Pemeliharaan Jaringan Irigasi

S S S S S S S S S S S S S S
B B B B B B B B B B B B B B

., ....

Mantri Pengairan


NIP.
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR LAPORAN SKALA PRIORITAS KERUSAKAN JARINGAN DAN FASILITAS IRIGASI
Tahun Anggaran : 20.. / 20

Daerah Irigasi :
No Kode DI : Luas Sawah DI : Ha Keadaan s/d akhir bulan : ..
Cabang Dinas PU Pengairan : Ranting Pengairan : ..

Keadaan

Awal Desa,
Saluran/ Bangunan
No Tgl Keterangan Layanan Kecamatan,
dengan hm/ Tipe
Arus
(Ha) Kabupaten
Prioritas

Retak
Macet
Waled

Kurang
Rumput

Bocoran
Melesak
Sampah
Lain-lain

Tonjolan
Melentur
Pelumas
Panjang/

Berkarat/

Bengkok/
Menurun/
Sedimen/

Tersumbat

Longsoran/
Tanaman Air

Rusak/ Putus
Tidak berfungsi/
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 R R R R R R R R R R R R R R
S S S S S S S S S S S S S S
B B B B B B B B B B B B B B
2 R R R R R R R R R R R R R R
S S S S S S S S S S S S S S
B B B B B B B B B B B B B B
3 R R R R R R R R R R R R R R
S S S S S S S S S S S S S S
B B B B B B B B B B B B B B

35 dari 65
4 R R R R R R R R R R R R R R
S S S S S S S S S S S S S S
B B B B B B B B B B B B B B
5 R R R R R R R R R R R R R R
S S S S S S S S S S S S S S
B B B B B B B B B B B B B B
6 R R R R R R R R R R R R R R
S S S S S S S S S S S S S S
B B B B B B B B B B B B B B
7 R R R R R R R R R R R R R R
S S S S S S S S S S S S S S
B B B B B B B B B B B B B B
8 R R R R R R R R R R R R R R
S S S S S S S S S S S S S S
B B B B B B B B B B B B B B

., ...... 2

Kepala Ranting Dinas Pengairan

()
NIP.
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR LAPORAN KERUSAKAN BENCANA ALAM
Disebabkan : .

Daerah Irigasi : Cabang Dinas Pengairan : ......


No Kode DI : Ranting Pengairan : ......
Luas Areal (Ha) : Tanggal Terjadinya : ......

Rincian Kerusakan Pekerjaan Perbaikan Yang Masih Diperlukan


Nama Saluran/ Tindakan Perbaikan
Jenis Tanah Pasangan Gorong- Yang Akan Yang Diminta Untuk
No Urut Bangunan dengan hm/ Pintu Air Darurat Yang Telah
Kerusakan Tanggul Batu Belah 3 gorong Lain-lain Dikerjakan Oleh Dikerjakan Tingkat
Tipe 3 3 Beton (m ) (b/bh) Dikerjakan
(m ) (m ) (d/t) Ranting Pengairan yang Lebih Atas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

36 dari 65
, ....................... 20
Kepala Ranting Pengairan

..
NIP.
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN CAT DAN PELUMAS PINTU AIR
Untuk Perencanaan/Pelaksanaan *)

Cabang Dinas PU Pengairan : ..


Untuk Periode Bulan : .... s/d Ranting Pengairan : ..

Kemantren Cat (kg) Teer (kg) Paslin (kg) Solar (lt) Oli SAE 90 (lt) Oli SAE 40 (lt) Lain-lain
No Keterangan
Pengairan Areal a b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

37 dari 65
Disetujui ...., ...... 20..
Kepala Cabang Dinas PU Pengairan Pengamat Pengairan
. Ranting .

( (
NIP. NIP.
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR DAFTAR KEBUTUHAN UPAH DAN BAHAN UNTUK SWAKELOLA
Untuk Perencanaan/Pelaksanaan **)

Daerah Irigasi : . Cabang Dinas PU Pengairan : ......


Untuk Bulan : . s/d Ranting Pengairan : ......

Saluran Kebutuhan
(Hm . s/d Hm .) Bangunan Tenaga Kerja
No Jenis Pekerjaan Bahan Keterangan
( . m) Nama dan Hm (orang/hari)
3 3
Semen (zak) Pasir (m ) Kerikil (m ) Batu Kali (m3) Lain-lain Tukang Pekerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

38 dari 65
XXXXXX Jumlah bahan + tenaga XXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXX
XXXXXX Harga Satuan (Rp) XXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXX
XXXXXX Jumlah biaya (Rp) XXXXXXXXXXXXXX

Disetujui , ........................ 20..


Kepala Cabang Dinas PU Pengairan Kepala Ranting Pengairan

(..) (....)
NIP. NIP.
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR LAPORAN : PELAKSANAAN SURVEI DAN DISAIN PEKERJAAN PEMELIHARAAN
JARINGAN DAN SARANA IRIGASI

Dinjas PU Pengairan Propinsi Dati II : ... Cabang Dinas PU Pengairan :

Ranting/ Daerah Saluran/ Bangunan/ Sarana Tanggal Selesai Volume Anggaran Biaya
No Urut Keterangan
Kemantren Irigasi Hm .. s/d Hm .. Rencana Teknik Bh/m (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8

39 dari 65
, ........................ 20..
Kepala Cabang Dinas PU Pengairan

(.......)
NIP.
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR DAFTAR USULAN SKALA PRIORITAS PEKERJAAN PEMELIHARAAN
YANG DI SWAKELOLAKAN
Tahun Anggaran : 20 .. / 20..

Dinas PU Pengairan Propinsi Dati I : ........ Jumlah : .


Untuk Periode Bulan : ... s/d .... Luas Total : . Cabang Dinas PU Pengairan : .....

Bangunan Utama Bangunan Pelengkap Saluran Fasilitas Ekap Bangunan Khusus


Buah/ U/ B (Rp. 1000) Buah/ U/ B (Rp. 1000) Km/ U/ B (Rp.1000) Buah/ U/ B (Rp. 1000) Buah/ U/ B (Rp. 1000)
Jumlah
Luas Daerah Irigasi
No Kabupaten Biaya (Rp.
(Ha)
1000)

Sal.
Sal.

Bagi
Banjir

Radio
Bang.

Bang.

Bebas
Sadap
Kantor

Talang
gorong
Waduk

Syphon
Gorong-
Terjunan

Bendung
Jembatan
Sal. Induk

Bangunan
Got Miring
Pompa Air

Pembuang
Pembuang
Pengendali

Bang. Bagi/
Komunikasi

Sal. Suplesi

Bang. Sadap

Pengambilan
Penambahan
Bang. Rumah

Sal. Sekunder
Jalan Inspeksi
Tanggul Banjir

Bang. Lain-lain
Bang. Lain-lain
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

40 dari 65
Disetujui , ........................ 20..
Kadinas PU Pengairan Propinsi Kepala Cabang Dinas PU Pengairan

(..) (....)
NIP. NIP.
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR DAFTAR USULAN SKALA PRIORITAS PEKERJAAN PEMELIHARAAN BERKALA
YANG DI BORONGKAN
Tahun Anggaran : 20 .. / 20..

Dinas PU Pengairan Propinsi Dati I : ...... Jumlah : .


Untuk Periode Bulan : ... s/d .... Luas Total : . Cabang Dinas PU Pengairan : .....

Bangunan Utama Bangunan Pelengkap Saluran Fasilitas Ekap Bangunan Khusus


Buah/ U/ B (Rp. 1000) Buah/ U/ B (Rp. 1000) Km/ U/ B (Rp.1000) Buah/ U/ B (Rp. 1000) Buah/ U/ B (Rp. 1000)
Jumlah
Luas Daerah Irigasi
No Kabupaten Biaya (Rp.
(Ha)
1000)

Sal.
Sal.

Bagi
Banjir

Radio
Bang.

Bang.

Bebas
Sadap
Kantor

Talang
gorong
Waduk

Syphon
Gorong-
Terjunan

Bendung
Jembatan
Sal. Induk

Bangunan
Got Miring
Pompa Air

Pembuang
Pembuang
Pengendali

Bang. Bagi/
Komunikasi

Sal. Suplesi

Bang. Sadap

Pengambilan
Penambahan
Bang. Rumah

Sal. Sekunder
Jalan Inspeksi
Tanggul Banjir

Bang. Lain-lain
Bang. Lain-lain
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

41 dari 65
Disetujui , ........................ 20..
Kadinas PU Pengairan Propinsi Kepala Cabang Dinas PU Pengairan

(..) (....)
NIP. NIP.
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR PROGRAM PEKERJAAN BERKALA YANG DI SWAKELOLAKAN
Tahun Anggaran : 20.. / 20..

Daerah Irigasi : . Cabang Dinas PU Pengairan : ..


Untuk Bulan : . s/d Ranting Pengairan : ..

Uraian Pekerjaan
Nama Saluran/ Jadwal
Ranting 1. Jenis Pekerjaan Pemeliharaan Banyaknya Biaya
No Bangunan Lokasi Pelaksanaan Keterangan
Pengairan Pekerjaan
(Hm) Upah Bahan Jumlah Tgl . s/d .
2. Kecamatan & Kabupaten (Bh/Km)
(Rp.1000) (Rp.1000) (Rp.1000) .. Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

42 dari 65
XXXX Jumlah XXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

, ....................... 20..
Kepala Cabang Dinas PU Pengairan

(....)
NIP.
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR PROGRAM PEKERJAAN BERKALA YANG DI BORONGKAN
Tahun Anggaran : 20.. / 20..

Dinas PU Pengairan Propinsi Dati I : ... Cabang Dinas PU Pengairan : ..

Uraian Pekerjaan
Paket Daerah Nama Saluran/ Jadwal
1. Jenis Pekerjaan Pemeliharaan
No Irigasi Bangunan Banyaknya Biaya Pelaksanaan Keterangan
No Kode DI Lokasi (Hm) Pekerjaan (Bh/Km) (Rp.1000) Tgl . s/d .
2. Kecamatan & Kabupaten
.. Hari
1 2 3 4 5 6 9 10

43 dari 65
XXXX Jumlah XXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

, ....................... 20..
Kepala Cabang Dinas PU Pengairan

(....)
NIP.
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR LAPORAN 2 MINGGUAN : PELAKSANAAN PEKERJAAN BERKALA
YANG DI SWAKELOLAKAN

Daerah Irigasi : ...


Ranting Pengairan : ...
Cabang Dinas PU Pengairan : ... 1. Pekerjaan *) :
Periode Tanggal : . s/d ..... 2. No & Tgl Surat Penugasan :

Progres s/d 2
Target Fisik/ Plafon Progres 2 Minggu Progres Selama 2
No Urut Uraian minggu ini Keterangan
Biaya (Rp) Yang Lalu (Rp) Minggu Terakhir
(Rp) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Upah Tenaga Harian
2 Kebutuhan Bahan

44 dari 65
Sub Jumlah (Rp)
Jumlah Bahan & Upah (Rp)
Dana Tersedia Untuk Bahan (Rp) XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXX XXXXX
Jumlah (Rp) XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX XXXXX XXXXX
XXXXXXXX
3 Pelaksanaan Fisik Kuantitas / Volume % XX

., .. 20.
Pelaksana :

( .)
NIP.
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR LAPORAN BULANAN : PELAKSANAAN PEKERJAAN BERKALA
YANG DI SWAKELOLAKAN
Tahun Anggaran : 20.. / 20..

Dinas PU Pengairan Propinsi Dati I : .. Cabang Dinas PU Pengairan : ..


Keadaan s/d Akhir Bulan : ..

Uraian Pekerjaan
Jadwal
Nama 1. Jenis Pekerjaan Jadwal
No dan Tgl Surat Nama Pelaksanaan Banyaknya Biaya
No Saluran/ Pemeliharaan Pelaksanaan Keterangan
Penugasan Pelaksana Tgl . s/d . Ranting Pekerjaan
Bangunan 2. Kecamatan & Upah Bahan Jumlah Tgl . s/d .
.. Hari (Bh/Km)
Lokasi (Hm) Kabupaten (Rp.1000) (Rp.1000) (Rp.1000) .. Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

45 dari 65
XXXX Jumlah XXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

, ....................... 20..
Kepala Cabang Dinas PU Pengairan

(....)
NIP.
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR LAPORAN MINGGUAN : KEMAJUAN PEKERJAAN BERKALA
YANG DIBORONGKAN

Daerah Irigasi : ... No & Tgl SPK : . Kontrak Mulai Tgl :


Ranting Pengairan : ... Pemborong : . Rencana Selesai Tgl :
Cabang Dinas PU Pengairan : ...
Periode Tanggal : . s/d .....

Paket Hasil Volume Pekerjaan


Volume Nilai Pelaksanaan Nilai Tertimbang
No Biaya (Rp) Nilai Bobot (%) Minggu Yang
Uraian Pekerjaan Pekerjaan Minggu ini Jumlah (%) (%)
Lalu
1 2 3 4 5 = (4)/S(4) 6 7 8 = (6)+(7) 9=(8)/(3) 10=(9)x(5)

46 dari 65
XXXX Jumlah Kemajuan Fisik XXXXXXXX XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX XXXXXXX XXXXXXXXXXXXX

Mengetahui, .., 20.


Kepala Ranting Pengairan : Pelaksana : Pengawas Lapangan :

( ... ) ( ... ) ( ..)


NIP. NIP. NIP.
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR PEMANTAUAN BULANAN :
PENGADAAN BAHAN PEKERJAAN SWAKELOLA
Tahun Anggaran : 20.. / 20..

Dinas PU Pengairan Propinsi Dati I : Cabang Dinas PU Pengairan : .


Untuk Bulan :

No dan Tanggal Surat Volume Bahan (zak/ Harga Satuan Jumlah Harga
No Nama Rekanan Nama/ Jenis Bahan 3 Keterangan
Pesanan/ SPK m / bh/ kg) (Rp) (Rp.1000)
1 2 3 4 5 6 7 = (5)x(6) 8

47 dari 65
XXXX Jumlah Bulan Lalu XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXX XXXXXXXXX
XXXX Jumlah s/d Akhir Bulan Ini XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXX XXXXXXXXX

.., .. 20.
Kepala Cabang Dinas PU Pengairan

( ... )
NIP.
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR PEMANTAUAN BULANAN :
PENGGUNAAN BAHAN PEKERJAAN SWAKELOLA
Tahun Anggaran : 20.. / 20..

Dinas PU Pengairan Propinsi Dati I : .. Cabang Dinas PU Pengairan : .....


Keadaan s/d Akhir Bulan : ..

Uraian Pekerjaan
Penggunaan Di Ranting Banyaknya Bahan Yang Sudah
No Nama/ Jenis Bahan 3 (Lokasi & Jenis Keterangan
Pengairan Terpakai (zak/ m / bh/ lt/ kg)
Pekerjaan)
1 2 3 4 5 6

48 dari 65
.., .... 20.
Kepala Cabang Dinas PU Pengairan

( ... )
NIP.
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR PEMANTAUAN BULANAN : PENGGUNAAN CAT DAN PELUMAS
PINTU BENDUNG / BANGUNAN BAGI BESAR
Tahun Anggaran : 20.. / 20..

Cabang Dinas PU Pengairan : .. Ranting Pengairan : .


Keadaan s/d Akhir Bulan : ..

Bahan Yang Dipakai & Sisanya


DI Nama Jumlah Pintu
No Keterangan
Kemantren Bangunan Air (bh)
Cat (kg) Teer (kg) Paslin (kg) Solar (lt) Olie SAE 40 (lt) Olie SAE 90 (lt) Lain-lain
1 2 3 4 5.1 5.2 6.1 6.2 7.1 7.2 8.1 8.2 9.1 9.2 10.1 10.2 11.1 11.2 12

49 dari 65
, ....................... 20..
Kepala Ranting Pengairan

(....)
NIP.
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR LAPORAN BULANAN : REALISASI PEKERJAAN BERKALA
YANG DIBORONGKAN
Tahun Anggaran : 20.. / 20..

Dinas PU Pengairan Propinsi Dati I : .. Cabang Dinas PU Pengairan : ....


Keadaan s/d Akhir Bulan : ..

Biaya ( Menurut DIP ) Realisasi ( Menurut Kontrak )


Paket Progres
No Keterangan
Pekerjaan Biaya Prosentase Terhadap Progres Fisik Tertimbang (%)
Biaya (Rp.1000) Nilai Bobot (%)
(Rp.1000) Biaya Kons. (%) (%)
1 2 3 4 = (3)/S(3) 5 6 = (5)/(3) 7 8 = (4)x(6)x(7) 9

50 dari 65
.., .... 20.
Kepala Cabang Dinas PU Pengairan

( ... )
NIP.
RPT0-Pd T-xx-200x
FORMULIR LAPORAN TAHUNAN : REALISASI PEKERJAAN PEMELIHARAAN
Tahun Anggaran : 20 .. / 20 ..

Dinas PU Pengairan Propinsi Dati I : Cabang Dinas PU Pengairan :

Realisasi
Daerah Irigasi/ Surat
Swakelola/ Target Fisik Nomor dan Tanggal Surat Sisa Plafon
No Paket 3 Biaya (Rp) Tgl. Mulai & Realisasi Fisik Biaya *)/ Nilai Pertanggungan Keterangan
Borongan (bh/ m / km) Penugasan *)/ Pemborong Nr 3 (Rp)
Pekerjaan Tgl Selesai (bh/ m / km) Kontrak **) (Rp) Jawab (SPJ) *)
dan Tanggal Kontrak SPK **)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = (5) - (9) 11 12

51 dari 65
XXX XXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXX XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX

.., .... 20.


Kepala Cabang Dinas PU Pengairan

( ... )
NIP.
RPT0-Pd T-xx-200x
RPT0-Pd T-xx-200x

LAMPIRAN F
PERHITUNGAN ANGKA KEBUTUHAN NYATA
PEMBIAYAAN PENGELOLAAN IRIGASI (AKNPI)

1.1. Biaya di Tingkat Daerah Irigasi

Biaya pengelolaan irigasi meliputi biaya di lapangan dan di kantor Dinas. Biaya di
lapangan atau di tingkat Daerah Irigasi adalah biaya langsung yang dibutuhkan untuk
pengelolaan irigasi, meliputi biaya operasi, pemeliharaan, dan rehabilitasi.

1.1.1 Perhitungan Pembiayaan Operasi Jaringan Irigasi

Pembiayaan Operasi irigasi di lapangan adalah semua biaya yang terkait


langsung dengan operasi jaringan irigasi di lapangan. Perhitungan ini dibuat
oleh pengamat/ranting pengairan bersama dengan GP3A, dengan mengisi
blanko AKNPI-01. Blanko ini dibuat setahun sekali.

1.1.2 Perhitungan Pembiayaan Pemeliharaan Jaringan Irigasi

Pembiayaan Pemeliharaan irigasi di lapangan adalah semua biaya yang


terkait langsung dengan pemeliharaan jaringan irigasi di lapangan.
Perhitungan ini dibuat oleh mantri/juru pengairan bersama dengan P3A,
dengan mengisi blanko AKNPI-02 untuk pemeliharaan rutin dan blanko
AKNPI-03 untuk pemeliharaan berkala. Pengisian blanko AKNPI-03 dibuat
berdasarkan hasil penelusuran jaringan.

1.1.3 Perhitungan Pembiayaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi

Pembiayaan Rehabilitasi irigasi di lapangan adalah semua biaya yang


dibutuhkan untuk rehabilitasi jaringan irigasi. Perhitungan ini dibuat oleh dinas
yang membidangi irigasi dengan mengisi blanko AKNPI-04. Pengisian blanko
ini dibuat berdasarkan hasil SID (Survey, Investigasi, dan Desain) Rehabilitasi
jaringan irigasi.

1.2. Perhitungan Pembiayaan Pengelolaan Irigasi Tingkat Kabupaten/ Kota/Provinsi

Perhitungan pembiayaan pengelolaan irigasi tingkat kabupaten merupakan


rekapitulasi dari biaya O&P, Rehabilitasi di masing-masing Daerah Irigasi ditambah
biaya untuk pembinaan/koordinasi dan pemberdayaan P3A.

52 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

Kebutuhan biaya ini dihitung oleh Dinas kabupaten dan diajukan ke Bappeda
kabupaten/Dinas yang membidangi irigasi provinsi/Balai besar dengan mengirimkan
blanko AKNPI-07.

1.2.1 Perhitungan Pembiayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)

Pembiayaan untuk pemberdayaan P3A dibuat oleh Dinas pengelola irigasi


setiap tahun sekali, meliputi semua biaya yang diperlukan dalam
pemberdayaan dan pendampingan P3A. Semua program tahunan untuk
pemberdayaan P3A dimasukkan kedalam blanko AKNPI-05.

1.2.2 Perhitungan Pembiayaan Pembinaan/Koordinasi Pengelolaan Irigasi

Pembiayaan untuk pembinaan pengelolaan irigasi dibuat oleh Dinas


pengelola irigasi setiap tahun sekali, meliputi semua biaya yang diperlukan
dalam pembinaa petugas pengelola irigasi dan biaya untuk melakukan
koordinasi dengan instansi lain, biaya administrasi dan pemeliharaan kantor.
Semua kebutuhan biaya untuk ini dimasukkan kedalam blanko AKNPI-06.

1.3. Mekanisme Pembiayaan Pengelolaan Jaringan Irigasi

Sesuai dengan UU 7/2004, kewenangan dan tanggung jawab pengelolaan irigasi


dibagi-bagi sesuai dengan luasan daerah irigasi. Oleh sebab itu penetapan program
definitif pengelolaan jaringan irigasi harus disesuaikan dengan kewenangan dan
tanggung jawabnya masing-masing.

Untuk Daerah Irigasi yang menjadi kewenangan kabupaten/kota, program definitif


diusulkan oleh dinas yang mengelola irigasi dan ditetapkan oleh bupati/walikota,
setelah mendapat rekomendasi dari komisi irigasi.

Untuk daerah irigasi yang menjadi kewenangan provinsi, program definitif ditetapkan
oleh kepala dinas PU/kepala dinas PSDA di provinsi berdasarkan usulan dari balai
provinsi.

Untuk daerah irigasi yang menjadi kewenangan pusat, program definitif ditetapkan
oleh Dirjen SDA berdasarkan usulan dari Bupati/Kepala Balai Besar.

Usulan pembiayaan pengelolaan jaringan irigasi dapat dilihat pada bagan alir
dibawah ini:

53 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

BAGAN ALIR
USULAN BIAYA PENGELOLAAN IRIGASI

KEGIATAN PENGAMAT DINAS

AKNPI-01
Operasi

AKNPI-02
Pemeliharaan Rutin

AKNPI-03A
Pemeliharaan Berkala
Swakelola

Pemeliharaan Berkala AKNPI-03B


Diborongkan

AKNPI-04 BIAYA di
Rehabilitasi TINGKAT DI

AKNPI-05
Pemberdayaan P3A

AKNPI-06
Pembinaan & Koordinasi
REKAP AKNPI

USULAN
BIAYA
*) Usulan sesuai kewenangan
O&P*)

54 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

DANA PENGELOLAAN IRIGASI (DPI)

APBD KAB
DANA PENGELOLAAN IRIGASI
PUSAT (DPI) APBD
Prov.

USULAN BUPATI

IPAIR
PENETAPAN BIAYA P3A
KEWENANGAN O&P
KAB / KOTA ? OLEH BUPATI

USULAN BIAYA OP PELAKSANAAN

55 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

LAMPIRAN G

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN

IRIGASI

DI BALAI PSDA JAWA BARAT

I. Latar Belakang

a. Jelaskan secara garis besar maksud dan tujuan pembuatan manual operasi dan
pemeliharaan.

b. Ceritakan kondisi daerah studi yang ada sekarang.

c. Apa yang diharapkan dengan dibuatnya manual O&P ini.

d. Ceritakan mengenai aspek politis, akselerasi, dan kendala yang perlu


diantisipasi sehingga pelaksanaan pembuatan manual ini tercapai sesuai
rencana.

e. Dasar Hukum

No. Dasar Hukum Nomor Tentang

1. Undang-Undang RI 7 Tahun 2004 Sumber Daya Air

2. Undang-Undang RI 22 Tahun 1999 Pemerintahan Daerah

3. Undang-Undang RI 25 Tahun 1999 Perimbangan Keuangan antara


Pemerintah Pusat dan Daerah

4. Peraturan Pemerintah RI 22 Tahun 1982 Tata Pengaturan air

5. Peraturan Menteri P.U 48/PRT/1993 Pengelolaan atas Air dan Sumber


Air pada Wilayah

6. Peraturan Menteri P.U 67/PRT/1993 Panitia Pengaturan Air Propinsi


Jawa Barat

7. Peraturan Pemerintah RI 20 Tahun 1990 Peraturan Pemerintah RI


Pengendalian Pencemaran Air

8. Keputusan Presiden 80 Tahun 2003 Pedoman Pelaksanaan Pengadaan


Barang/Jasa Pemerintah

56 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

Mengingat bahwa :

air saat ini merupakan barang yang mempunyai nilai ekonomi dan berfungsi
sosial

adanya penggunaan air irigasi untuk berbagai kepentingan

terjadinya kerawanan ketersediaan air

adanya perubahan tujuan pembangunan di bidang pertanian dari meningkatkan


produksi untuk swasembada beras menjadi melestarikan ketahanan pangan

Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air dan Peraturan
Pemerintah No. 20 Tahun 2006 Tentang Irigasi, mengamanatkan bahwa kewenangan
dan tanggung jawab pengelolaan irigasi dibagi-bagi sesuai dengan luasan daerah
irigasi, sebagai berikut :

Daerah Irigasi (DI) dengan luas kurang dari 1.000 ha berada dalam satu
kabupaten/kota menjadi kewenangan dan tanggung jawab pemerintah
kabupaten/kota.

Daerah Irigasi (DI) dengan luas 1.000 s/d 3.000 ha atau daerah irigasi lintas
kabupaten/kota menjadi kewenangan dan tanggung jawab pemerintah provinsi.

Daerah Irigasi (DI) dengan luas lebih dari 3.000 ha, atau DI lintas provinsi,
strategis nasional, dan lintas negara menjadi kewenangan dan tanggung jawab
pemerintah pusat.

Dalam Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi Pasal 56, disebutkan
bahwa Operasi dan Pemeliharaan jaringan irigasi primer dan sekunder menjadi
tanggung jawab pemerintah pusat, pemerintah provinsi atau pemerintah
kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya, perkumpulan petani pemakai air
dapat berperan serta sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.

Guna melaksanakan ketentuan-ketentuan pengaturan tersebut diatas perlu


ditetapkan pedoman operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang bersifat teknis
dan mencakup rencana operasi, pelaksanaan operasi, pelaksanaan pemeliharaan,
serta monitoring dan evaluasi.

57 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

II. Maksud dan Tujuan

Maksud dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah untuk membuat acuan bagi daerah dan
pengelola irigasi dalam menyusun Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
sesuai dengan karakteristik dan kondisi daerah irigasi masing-masing.

Tujuan dari pekerjaan ini adalah tersusunnya suatu pedoman (prosedur) untuk operasi dan
pemeliharaan irigasi di Jawa Barat, agar para pengelola irigasi mampu melaksanakan Operasi
dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi secara efektif dan efisien serta berkelanjutan sehingga air
dapat dimanfaatkan secara optimal.

Dengan teridentifikasi seluruh aspek pemanfaatan, pengelolaan, dan pemeliharaan irigasi


selanjutnya akan disusun kebijakan dan strategi pengelolaan irigasi berkelanjutan yang
dituangkan ke dalam kerangka kegiatan penyusunan pedoman kebijakan pengendalian
operasi dan aktifitas pemeliharaan irigasi.

III. Pengertian O&P irigasi

Operasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air dan pembuangannya agar air irigasi
dapat dimanfaatkan secara efektif, efisien, dan merata melalui kegiatan membuka-menutup
pintu bangunan irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun system golongan,
menyusun rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi pintu/bangunan, mengumpulkan
data, memantau dan mengevaluasi.

Pemeliharaan irigasi adalah usaha-usaha yang ditujukan untuk menjamin kelestarian fungsi
bangunan irigasi.

IV. Sumber Dana

Kegiatan Penyusunan Manual O&P Irigasi ini dibiayai dengan dana APBD Propinsi Jawa Barat
tahun Anggaran 2007.

V. Lingkup Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan ini berupa mengadakan studi kasus di wilayah 5 Balai PSDA yang ada
di Jawa Barat.

Adapun lingkup pekerjaan penyusunan pedoman operasi dan pemeliharaan irigasi, antara
lain:

5.1. Melakukan inventarisasi, evaluasi, dan kajian terhadap data hasil studi yang pernah
dilaksanakan terdahulu.

58 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

5.2. Melakukan inventarisasi (pengumpulan data dan survey lapangan data sekunder) di
lokasi wilayah pekerjaan seperti :
Peta Wilayah Kerja Pengelolaan Irigasi, sesuai dengan tugas dan tanggung-jawab
(skala 1 : 25.000 atau disesuaikan), dengan plotting sumber air, waduk,
bendung, saluran induk, lahan irigasi.
Peta Daerah Irigasi (skala 1 : 5.000 atau disesuaikan), dengan batas daerah
irigasi dan plotting saluran induk & sekunder, bangunan air, lahan irigasi serta
pembagian golongan.
Skema Jaringan Irigasi.
Menggambarkan saluran induk & sekunder, bangunan air & bangunan lainnya
yang ada di setiap ruas dan panjang saluran, petak tersier dengan data debit
rencana, luas petak, kode golongan yang masing-masing dilengkapi dengan
nomenklatur.
Skema Rencana Pembagian dan Pemberian Air
Menggambarkan skema petak dengan data pembagian dan pemberian air mulai
dari petak tersier, saluran sekunder, saluran induk dan bendung / sumber air.
Gambar Purna Laksana/Purna Konstruksi (as built drawing), untuk saluran
maupun bangunan.
Dokumen & Data lain, berupa :

manual pengoperasian bendung, bangunan ukur debit atau bangunan


khusus lainnya;
data seri dari catatan curah hujan;
data debit sungai;
data klimatologi;
buku data DI;
Inventarisasi P3A, GP3A, dan IP3A.

VI. Lokasi Pekerjaan

Lokasi pekerjaan pembuatan Manual Operasi dan Pemeliharaan berada di 5 (lima) Balai
PSDA di Propinsi Jawa Barat, yang akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2007.

VII. Acuan Pelaksanaan Pekerjaan

Sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Detail Desain Rehabilitasi Jaringan


Irigasi ini, konsultan harus mengacu pada :

a). Standar Nasional Indonesia (SNI) :


- SNI 03-2819-1992 : Metode Pengukuran Debit Irigasi dan Saluran Terbuka
dengan Alat Ukur Arus Tipe Baling-Baling.
- SNI 03-2820-1992 : Metode Pengukuran Debit Irigasi dan Saluran Terbuka
Dengan Pelampung Permukaan.

59 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

- SNI 03 -6455.1-2000 : Metode pengukuran debit pada saluran terbuka dengan


bangunan ukur Parshall Flume.
- SNI 03 -6455.2-2000 : Metode pengukuran debit pada saluran terbuka dengan
bangunan ukur ambang v-rata.
- SNI 03 -6455.3-2000 : Metode pengujian aliran pada saluran terbuka dengan
bangunan ukur empat persegi.
- SNI 03 -6455.4-2000 : Metode pengukuran debit pada saluran terbuka dengan
ambang tajam segitiga.
- SNI 03 -6455.5-2000 : Metode pengukuran debit pada saluran terbuka dengan
ambang tajam persegi panjang
- SNI 03-6381-2000 : Metode pengukuran debit pada saluran terbuka dengan
bangunan ukur Cipoletti.
- SNI-03-6467.1-2000 : Tata cara pengukuran aliran benda cair pada saluran
terbuka dengan bangunan ukur ambang lebar horizontal
dan ujung hulu bulat.
- SNI 03-6738-2002 : Metode perhitungan debit andal air irigasi dengan analisis
lengkung kekerepan.

b). Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) :


- RSNI T - 03 - 2002 : Tata Cara Pemeliharaan Jaringan Irigasi Teknis

c). Pedoman dan Petunjuk :


- Pedoman Prosedur Pemeliharaan Jaringan Irigasi, 1995, Direktorat Jenderal
Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum.
- Pedoman Operasi Jaringan Irigasi, Oktober 2006, Sub Direktorat O&P, Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air, Departemen Pekerjaan Umum

VIII. Data dan Fasilitas Penunjang

a. Penyediaan oleh pengguna jasa :

1. Skema Jaringan dan Bangunan Existing


2. Peta Situasi
3. Staf Pengawas / Pendamping

Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Balai PSDA Jawa Barat akan menunjuk
petugas yang bertindak sebagai Direksi Pekerjaan dalam rangka pelaksanaan jasa
konsultansi ini.

b. Peralatan dan Fasilitas Yang Harus Disediakan Oleh Konsultan

Dalam melaksanakan pekerjaannya maka konsultan harus menyediakan semua


fasilitas yang diperlukan sebagai berikut :

1. Kantor/studio lengkap dengan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan


pekerjaan seperti: peralatan gambar, peralatan tulis, dan barang-barang habis
pakai.

60 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

2. Biaya mobilisasi dan demobilisasi staf konsultan ke dan dari proyek/lapangan.

3. Peralatan/instrumen pengukuran yang memenuhi standar presisi yang


diperlukan dan telah direkomendasikan oleh Direksi Pekerjaan.

4. Fasilitas transportasi termasuk kendaraan bermotor roda 4 yang layak


berserta pengemudinya dan kendaraan roda 2 untuk kegiatan pelaksanaan
pekerjaan.

5. Staf pada bagian administrasi umum.

6. Tenaga pembantu untuk kegiatan di lapangan.

IX. Jangka Waktu Pelaksanaan

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 150 (seratus lima puluh) hari kalender,
terhitung mulai 1 April 2007 s/d 31 Agustus 2007.

X. Kebutuhan Tenaga Akhli

a). Tenaga Akhli/Profesional, terdiri dari :

Ketua Tim
Akhli Irigasi
Akhli Hidrologi
Akhli Hidrolika
Akhli Infrastruktur
Akhli Kelembagaan

b). Asisten Tenaga Akhli, terdiri dari:

Asisten Akhli Irigasi


Asisten Akhli Hidrologi
Asisten Akhli Hidrolika
Asisten Akhli Infrastruktur
Asisten Akhli Kelembagaan

c). Asisten Tenaga Pendukung, terdiri dari :

Surveyor/Inventarisator
Juru Gambar
Operator Komputer

61 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

Personil yang ditugaskan harus mampu pada bidang dan tugasnya masing-masing dan harus
sesuai dengan yang diusulkan serta jelas status kepegawaiannya.

Kalau personil yang sudah dicalonkan dan disetujui akan diganti, pengganti yang diusulkan
harus memiliki kualifikasi dan pengalaman yang sama, dan harus mendapatkan persetujuan
terlebih dahulu dari pemimpin pelaksana kegiatan.

Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan berada di bawah tanggungjawab personil yang


ditugaskan sebagai Ketua Tim.

Personil yang dipekerjakan harus memenuhi persyaratan seperti tersebut dibawah ini :

a. Kualifikasi Tenaga Akhli

Ketua Tim (Team Leader)

Akhli Sumber Daya Air Profesional Madya/Akhli Teknik Sipil (S1/S2/S3),


berpengalaman di bidang SDA, dalam kegiatan perencanaan detail, pelaksanaan
pembangunan dan O&P irigasi, dengan pengalaman sekurang-kurangnya 10
(sepuluh) tahun.

Akhli Irigasi dan Sedimen

Akhli Sumber Daya Air Profesional Madya/Akhli Teknik Sipil (S1/S2/S3),


berpengalaman di bidang SDA, dalam kegiatan perencanaan detail pengendalian
banjir, dan pelaksanaan O&P irigasi, sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun

Akhli Hidrologi

Akhli Sumber Daya Air Profesional Madya/Akhli Teknik Sipil (S1/S2/S3),


berpengalaman di bidang SDA, dalam kegiatan analisa hidrologi, dengan
pengalaman sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun.

Akhli Hidrolika

Akhli Sumber Daya Air Profesional Madya/Akhli Teknik Sipil (S1/S2/S3),


berpengalaman di bidang SDA, dalam kegiatan perencanaan hidrolik bangunan
air, dengan pengalaman sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun.

62 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

Akhli Infrastruktur

Akhli Sumber Daya Air Profesional Madya/Akhli Teknik Sipil (S1/S2/S3),


berpengalaman di bidang SDA, dalam kegiatan perencanaan struktur bangunan
air, dengan pengalaman sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun.

Akhli Kelembagaan

Akhli Sumber Daya Air/Akhli Teknik Sipil/Akhli Teknik Pertanian (S1/S2/S3),


berpengalaman di bidang SDA, dalam kegiatan kelembagaan dan pemberdayaan
P3A, dengan pengalaman sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun.

b. Kualifikasi Asisten Tenaga Akhli

Asisten Akhli SDA/ Sarjana Teknik Sipil (S1), berpengalaman di bidang SDA,
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, dalam pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya
masing-masing.

XI. Produk Yang Dihasilkan

Didalam kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan Manual O&P Irigasi secara umum yang
bisa diterapkan di Propinsi Jawa Barat.

Adapun produk yang harus diserahkan antara lain :

Laporan Pendahuluan 10 eksemplar


Laporan Draft Manual O&P 10 eksemplar
Laporan Manual O&P (final) 20 eksemplar
Laporan Bulanan 5 eksemplar x 5 bulan

63 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

JADWAL KEGIATAN PENYUSUNAN MANUAL O&P IRIGASI

TA. 2007

No. Uraian Pekerjaan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

1 INVENTARISASI DATA

2 ANALISA DATA

3 PEMBAHASAN DATA

4 SEMINAR
LAPORAN
5
PENDAHULUAN
6 LAPORAN BULANAN
LAPORAN DRAFT
7
MANUAL O&P
LAPORAN FINAL
8
MANUAL O&P

64 dari 65
RPT0-Pd T-xx-200x

65 dari 65

Anda mungkin juga menyukai