Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Desinfektan
benda mati. Proses desinfeksi dapat menghilangkan 60% - 90% jasad renik.
Kriteria suatu desinfektan yang ideal adalah bekerja dengan cepat untuk
kelembaban, tidak toksik pada hewan dan manusia, tidak bersifat korosif,
untuk membunuh jasad renik adalah ukuran dan komposisi populasi jasad
mengalami lisis sedangkan pada kadar yang lebih tinggi, terjadi denaturasi
dan menahan zat yang tidak larut. Beberapa zat diangkut secara aktif melalui
2010).
gugus-gugus yang bermuatan negatif pada dinding sel bakteri. Interaksi ini
Steven, 2011).
asam nukleat. Ikatan ini akan menghambat sintesis ADN sehingga sintesis
dengan gugus bermuatan negatif dari konstituen sel. Hal ini menyebabkan
kemudian bentuk khelat tersebut masuk ke dalam sel bakteri. Kadar yang tinggi
2011).
kelompok, yaitu:
37% yang mempunyai aktivitas antibakteri dengan kerja yang lambat. Larutan
alat-alat, dan baju dengan kadar 1:5000. Larutan formaldehid dalam air atau
0,5 mg/L (Somani, et al., 2011). Struktur kimia formaldehid dapat dilihat pada
Gambar 2.4(a).
0,1 mg/L (Ghanem, et al., 2012). Struktur kimia paraformaldehid dapat dilihat
O
O O OO
C H C C C C
H H H H H
(a) (b)
mempunyai keuntungan karena tidak berbau dan efek iritasi terhadap kulit dan
sebagai antibakteri dan spora pada pH 7,5 8,5 (Fazlara and Ekhtelat, 2012).
C C C C C
H H H H H
bekerja dengan mendenaturasi protein dari sel bakteri dan umumnya dibuat
yang cepat, digunakan sebagai antiseptik kulit dan sebagai pengawet. Aktivitas
dkk., 2012).
digunakan untuk mencuci luka dan penghilang bau badan dengan kadar 1-3%
antiseptik dan keratolitik untuk pengobatan jerawat (Stampi, et al., 2002; Aboh,
et al., 2013).
peroksida (34%) dan oksigen (16%). Larutan karbamid peroksida dalam air
2012).
tidak bersifat sporisid. Senyawa turunan fenol yang dikenal sebagai senyawa
Perubahan struktur kimia tersebut bertujuan untuk mengurangi efek iritasi kulit
isi sel keluar. Peningkatan sifat lipofil turunan fenol akan meningkatkan
karena memiliki mekanisme kerja yang luas. Fenol dapat merusak dinding sel
Mekanisme kerja dan sasaran utama dari senyawa fenol dijelaskan pada
Membran sitoplasma
Sitoplasma
Sitoplasma -COOH
ADN
ATPase membran
Pemasukan gugus halogen, seperti klorin dan bromin ke inti fenol akan
senyawa yang mempunyai kelarutan dalam air sangat kecil. Ikatannya dengan
Gram positif dan Gram negatif, jamur, dan protozoa. Tetapi, turunan ini tidak
desinfektan antara lain adalah toksisitasnya rendah, kelarutan dalam air besar,
stabil dalam larutan air, tidak berwarna, dan tidak menimbulkan korosi pada
alat logam. Kerugiannya adalah senyawa ini tidak efektif dengan adanya sabun
dan surfaktan anionik dan non ionik, ion Ca dan Mg, serum darah, makanan,
air, seperti air minum dan air kolam renang. Contohnya, klorin dioksida,
natrium hipoklorit, kalsium hipoklorit, dan triklosan. Sedang iodin dan iodofor
kondisi uji yang sama. Fenol dijadikan standar dalam uji efektivitas
dan industri makanan. Uji yang lebih spesifik telah dikembangkan untuk
desinfektan meliputi uji pembawa, uji suspensi, uji kapasitas, dan uji praktik
yang digunakan pada uji ini adalah sutera yang dikontaminasi dengan
2010).
pembawa sulit diperkirakan. Selain itu, bakteri yang bertahan hidup pada
pembawa selama pengeringan tidak konstan (Borneff, et al., 1981; Fazlara and
Ekhtelat, 2012).
sederhana. Metode ini dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Uji
kondisi yang sama (Rideal and Walker, 1903; Jiang, et al., 2010).
et al., 2010).
dengan waktu kontak tertentu dan dibilas dengan air suling steril. Air bilasan