Anda di halaman 1dari 34

A.

PERMASALAHAN
4.0

4.0
Diketahui struktur rangka beton
bertulang 2 dimensi dengan dimensi 4.0

sebagai berikut : 4.0 28.0

4.0

4.0

4.0
80 cm

80 cm

4.0

4.0
80 cm 45 cm
4.0 20.0
POT. A-A POT. B-B
4.0
B

B
A A
4.0

6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0


42.0
Data Material : 4.0

- Mutu Beton : fc = 40 Mpa


- Ec : 4700 fc = 29725 4.0

- Mutu Tulangan Deform : fy = 400 Mpa


4.0
- Mutu Tulangan Deform : fu = 1.3 fy = 520 Mpa
- Mutu Tulangan Polos : fy = 240 Mpa
4.0 28.0
- Mutu Tulangan Polos : fu = 1.3 fy = 312 MPa
4.0

Data Beban :
4.0
- qD : 288 kg/m2 x 6 m
: 1728 kg/m 4.0
- qL : 400 kg/m2 x 6 m
: 2400 kg/m 4.0
Gempa : R. Spectrum Zone 2
4.0

Kombinasi Pembebanan :
4.0 20.0
- Combo 1 : 1.4 D
- Combo 2 : 1.2 D + 1.6 L
4.0
- Combo 3 : 1.2 D + 1.0 L + 1 RS-X
- Combo 4 : 0.9 D + 1 RS-X 4.0

6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0


42.0
B. PERMODELAN STRUKTUR

1 Pilih unit / satuan yang akan digunakan


2 Pilih new model dan klik 2D Frames
Pilih Portal untuk 2D frame type
3 Isi Portal Frame Dimensi sesuai data rencana
Pastikan bidang kerja dalam sumbu global XZ
4 Pilih frame dan hapus hingga bentuk portal sesuai rencana
Pilih menu define Materials untuk mendefinisikan bahan
Pilih Add New Material dan ubah data berat jenis beton,
5 modulus elastisitas, dan mutu beton sesuai rencana
Ulangi langkah ke 5 untuk mendefinisikan bahan tulangan
6
Pilih menu define Section Properties Frame section
7 Pi;ih menu Add New Property - concrete - rectangular
Ubah data balok sesuai rencana
8 Klik Concrete Reinforcement untuk define tulangan
Ulangi langkah No 8 untuk mendefiniskan kolom
9
Pilih menu Define Load Patterns
10 Masukkan nama dan type beban lalu klik Add New Load Pattern
Pilih menu Define Function Response Spectrum
Pilih From File untuk type yang akan dipilih klik Add New Function
11 Browsing ke Function File, dan pilih Period vs Value sebagai nilai response
Pilih menu Define Load Cases (kondisi awal sesuai dengan load pattern + Modal)
Klik Modify/Show Load Case untuk DEAD, DEAD++, dan LIVE
12 Ubah tipe analisis menjadi Nonlinear dan Initial Conditions jadi Continue from State
Pilih menu Define Load Cases (kondisi awal sesuai dengan load pattern + Modal)
Klik Modify/Show Load Case untuk DEAD, DEAD++, dan LIVE
13 Ubah tipe analisis menjadi Nonlinear dan Initial Conditions jadi Continue from State
Untuk Response Spectrum dan Pushover Load Cases, Pilih Add New Load Case
Pada Response Spectrum Loads Applied, Scale Factor diambil dari perc. Gravity x I/R
14 Asumsi distribusi beban gempa 100% arah X (U1) dan 30% arah Y (U2)
Pada Pushover, Load Case diisi Static dengan type analisis Nonlinear
Pilih Continue From State untuk Initial Condition dan Scale Factor -1 untuk Load Applied
15 Dalam Other Parameters, Klik Modify/Show Load Aplication dan Result Saved kemudian
ubah sesuai data rencana
Pilih Define Load Combination untuk memasukkan kombinasi beban pada struktur
Klik Add New Combo untuk masing-masing kombinasi pembebanan dengan type combination
Linear Add
16 Untuk analisa pushover, buat combo envelope dengan type kombinasi envelope dari semua
kombinasi beban yang ada
Untuk menentukan Mass Source, klik menu define Mass Source
Pilih From Element and Additional Masses and Loads
17 Masukkan DEAD++ dan LIVE sebagai Mass Load dengan pengali masing-masing 1 dan 0.3
Untuk memberikan perletakan pada dasar struktur, pilih seluruh joint di dasar struktur
Klik menu Assign Joint Restrains
18 Aktifkan seluruh restraint (6 DoF) atau klik symbol jepit pada Fast Restraints
Pilih elemen frame yang akan dijadikan balok
Pilih Menu Assign Frame Sections untuk mendefinisikan frame sebagai balok
19 Pilih Properties Balok dan klik OK
Ulangi langkah No 19 untuk mendefinisikan kolom
20
Pilih elemen frame balok
Pilih Menu Assign Frame Loads - Distributed untuk mendefinisikan beban pada balok mulai
21 dari beban mati merata (dan beban hidup merata)
Untuk mendefinisikan constraint diaphragm pada masing2 lantai, pilih joint dalam 1 lantai
Pilih Menu Assign Joint - Constraints
22 Pilih type constraint sebagai DIAPHRAGM, lalu klik Ad New Constraint
Pilih Z axis sebagai Constraint axis. Perintah constraint pada seluruh lantai struktur
Pilih elemen frame balok dan kolom
Pilih Menu Assign Frame End (Length) Offsets untuk menentukan letak ujung analisa pada
23 elemen balok dan kolom. Dalam hal ini posisi end offset adalah ujung bersih pertemuan balok
dan kolom
Pilih elemen frame balok
Pilih Menu Assign Frame - Hinges, kemudian pilih auto untuk Hinge Property dengan
24 relative distance 0, klik Add. Ulangi langkah di atas dengan relative distance 1
Pilih elemen frame Kolom
Pilih Menu Assign Frame - Hinges, kemudian pilih auto untuk Hinge Property dengan
25 relative distance 0, klik Add. Ulangi langkah di atas dengan relative distance 1
Pilih menu Analyze Set Analysis Options Plane Frame (XZ Plane)
26
Pilih menu Analyze Run Analysis Set seluruh Case Name Action Run kecuali Pushover
27 Klik Run Now
Setelah proses running Complete, selanjutnya dilakukan check design structure
28 Pilih Menu Design Concrete Frame Design Start Design/Check of Structure
Untuk menjalankan pushover analysis, klik menu analyze Run analysis
29 Set Pushover Case Name Action to Run , lalu klik Run Now
Untuk melihat hasil, klik Display Show Static Pushover Curve .
30
Untuk melihat hasil, klik Display Show Static Pushover Curve .
30

Anda mungkin juga menyukai