Anda di halaman 1dari 16

DIMENSI KENDARAAN RENCANA

YANG OPERASIONAL

Erwin Kusnandar
Puslitbang Jalan dan Jembatan, Jl. A.H. Nasution 264 Bandung

RINGKASAN
Dari hasil pembangunan dan sejalan dengan kemajuan teknologi dewasa
ini, pada sektor transportasi jalan ditunjukan dengan meningkatnya jumlah dan
perubahan karakteristik kendaraan, perubahan karakteristik kendaraan tersebut
seperti terjadi pada aspek, bentuk, dimensi, dan kemampuan. Perubahan unsur
unsur teknis kendaraan tersebut akan mempengaruhi parameter perencanaan
geometri jalan yang telah ditetapkan seperti tercantum dalam buku Pedoman Tata
Cara Perencanaan Geometri Jalan, Ditjen. Bina Marga, 1997.
Dengan kejadian tersebut, maka rancangan teknis geometri jalan yang
dihasilkan, tidak bisa memenuhi kebutuhan gerak kendaraan yang direncanakan,
pada ahirnya berdampak pada hambatan pergerakan dan tidak menutup
kemungkinan terjadinya kecelakaan. Sejauhmana perbedaan dimensi unsur unsur
teknis kendaraan rencana yang didapat dari kendaraan yang operasional
dibandingkan dengan yang tercantum dalam pedoman.
Dalam tulisan ini, mencoba memberikan gambaran hasil penelitian,
dimana hasil penelitian mengindikasikan adanya pergeseran cukup segnifikan
pada panjang tonjolan belakang dan depan dari jenis kelompok kendaraan
angkutan barang dan bis.

Kata Kunci : Kendaraan Rencana, Unsur Kendaraan Rencana, dan Kendaraan


Operasional

SUMMARY
As a result of development and in line with the recent progress of
technology, transportation sector is indicating the increase in number and
changing in vehicle characteristic. The vehicle characteristic is changing vary
from shape, dimension, and capacity. The change of those technical vehicle
element, will influence geometric planning parameter of roadway which have been
established in Bina Marga Guidance Of Road and Street Geometry Planning
Procedures (1997).
With those tendencies mentioned, technical design of yielded road and
geometry cannot fulfill requirement of design vehicle traffic movements, resulting
in traffic obstructions and accident possibilities. How far is the differencial gap
between dimensional technical elements of designed vehicle, contained in the
guidance and the actual operational vehicles.
This study describes the research result, which indicates the existence of
significant shifting in front and rear overhang length of truck and buses.

Key Word : Design Vehicle,Element of Design Vehicle, and Operational Vehicle

LATAR BELAKANG dan kemampuan accelerations


serta deceleration lebih baik.
Kendaraan Rencana Sedang dimensi unsur teknis
adalah suatu kendaraan bermotor kendaraan seperti panjang
yang terpilih dimensi unsur teknis kendaraan, jarak as, panjang
kendaraannya, dimensi dan tonjolan depan/belakang, tinggi,
karakteristik operasi kendaraan dan jari-jari putar.
tersebut digunakan untuk Kondisi tersebut berdampak pada
mendisain reka bentuk geometri perbedaan dimensi kendaraan
jalan agar memenuhi pergerakan rencana yang ditetapkan Ditjen.
kendaraan rencana. Kendaraan Bina Marga, dalam buku Pedoman
rencana menjadi kesatuan antara Tata Cara Perencanaan Geometri
dimensi dan jari-jari putar Jalan 1997.
minimum, merupakan dimensi Kesalahan dalam menetapkan
kendaraan yang mewakili dari dimensi kendaraan rencana pada
kelompok jenis kendaraan perencanaan geometri jalan, bisa
(penumpang, bis, truk, dan trailer berakibat pada hasil rancangan
besar). atau aplikasi unsur geometri jalan
Teknologi pada sektor di lapangan, tidak bisa
sarana transportasi jalan memberikan ruang gerak bagi
(kendaraan) mengalami kemajuan, kendaraan rencana. Akibatnya bisa
yang ditunjukan oleh perubahan terjadi kecelakaan, hambatan, dan
kemampuan dan dimensi unsur ketidak nyamanan.
teknis kendaraan. Aspek Dengan permasalahan
kemampuan misalnya bisa tersebut di atas, penulis mencoba
mengembangkan kecepatan lebih meneliti untuk membuktikan ada
tinggi dengan muatan lebih besar, tidaknya perubahan dimensi unsur
teknis kendaraan rencana yang kendaraan rencana, dan
ditetapkan Ditjen Bina Marga kecepatan rencana. Parameter
dengan kendaraan yang tersebut haruslah menjadi bahan
operasional di lapangan. Tulisan pertimbangan perencanaan jalan,
ini, semata-mata mengidentifikasi baik untuk jalan baru maupun
karakteristik dimensi unsur teknis peningkatan, karena sekali
kendaraan yang operasional di parameter perencanaan ditetapkan,
lapangan dari setiap kelompok maka mempunyai konsekwensi
jenis kendaraan. Diharapkan terhadap besaran fisik unsur
dengan adanya informasi dimensi geometri yang harus diwujudkan
unsur teknis kendaraan yang (mengikat).
operasional di lapangan, bisa
dipakai sebagai bahan Alinyemen Jalan
pertimbangan dalam revisi
Setelah parameter
pedoman tata cara perencanaan
perencanaan ditetapkan untuk
geometri jalan.
selanjutnya perencanaan
menetapkan besaran geometri
disetiap unsur geometri jalan,
GEOMETRI JALAN
pada setiap bagian geometri jalan
seperti, alinyemen horizontal,
Parameter Perencanaan
alinyemen vertikal, penampang
Alinyemen jalan harus melintang, jarak pandangan,
didesain sedemikian rupa, agar kebebasan pandang di tikungan,
unsur-unsur geometri jalan yang dan pelebaran perkerasan di
dihasilkan seperti, untuk keadaan tikungan, serta perencanaan
di daerah jalan lurus, tikungan, persimpangan. Secara garis besar
cekung / cembung, jarak dalam perencanaan geometri
pandangan, dan lainnya, bisa jalan, beberapa aspek yang harus
memberikan nilai yang memenuhi diperhatikan seperti,
sifat gerak dan ukuran kendaraan, Untuk aliyemen horizontal ;
sifat pengemudi dalam Alinyemen sebaiknya sependek
mengendalikan kendaraan, dan mungkin dan serasi dengan
karakteristik arus lalu lintas. Faktor keadaan topografi (menye-
itu semua diwujudkan dalam suaikan bentuk kontur yang
besaran nilai parameter ada), serta bagian jalan lurus
perencanaan seperti, untuk sesedikit mungkin, biar
volume lalu lintas rencana, rancangan tidak terlalu kaku.
Usahakan menggunakan tikungan Karakteristik dinamis, meliputi
dengan jari jari menghindari kemampuan kendaraan selama
pemakaian batas minimum. bergerak, diantaranya tahanan
Alinyemen sebaiknya konsisten, terhadap udara, tahanan dalam
jangan memberi perubahan menghadapi tanjakan, tenaga,
yang tiba tiba. dan pengereman.
Perencanaan alinyemen horizontal Dalam perencanaan teknis
sebaiknya dikoordinasikan dengan geometri jalan, setiap kelompok
alinyemen vertikal, menghindari jenis kendaraan diwakili oleh satu
penampilan yang buruk. ukuran yang standar, dan disebut
Untuk alinyemen vertikal ; dengan kendaraan rencana.
Kelandaian diusahakan sebanyak Ukuran kendaraan rencana untuk
banyaknya mengikuti bentuk masing-masing kelompoknya, ada
permukaan tanah asli, karena dua pendekatan yang pertama
akan dihadapkan pada volume dengan mengambil dimensi
galian dan timbunan untuk terbesar yang mewakili
kelompoknya (AASTHO 2001),
menekan biaya yang dikeluarkan.
yang kedua melalui pendekatan
Diusahakan sebaik mungkin
statistik dalam distribusi frekwensi
karena merubah atau memperbaiki
kumulatif dalam persen melalui
suatu kelandaian jalan dikemudian
besaran nilai yang harus
hari akan sangat mahal.
diperhatikan (AASHO 1965).
Kendaraan rencana sebagai
Kendaraan Rencana
parameter perancangan teknis
Setiap kelompok jenis jalan, akan mengikat semua
kendaraan mempunyai karak- rancangan unsur geometri jalan
teristik bentuk, ukuran, dan yang dihasilkan. Rancangan unsur
geometri jalan yang dihasilkan
kemampuan sendiri-sendiri dalam
tentunya harus sudah bisa
mempergunakan jalan seperti; mengakomodasikan semua kebutuhan
Karakteristik statis, meliputi kelompok jenis kendaraan yang
dimensi, berat, dan akan terjadi di jalan bersangkutan,
kemampuan manuver kendaraan. artinya setiap unsur geometri jalan
Karakteristik kinematis, meliputi bisa memenuhi pergerakan
kemampuan kendaraan untuk kendaraan sesuai kecepatan
melakukan percepatan dan rencananya, bisa memberikan
perlambatan. keselamatan, kelancaran, dan
kenyamanan.
Yang perlu diperhatikan dalam Lebar kendaraan, mempenga-
menetapkan kendaraan rencana ruhi lebar lajur.
adalah besaran unsur teknis Jari-jari putar (turning radius)
kendaraan seperti; minimum, mempengaruhi
Radius putar, pelebaran lajur di tikungan dan
Pola pelebaran lintasan dalam
pola / bidang lintasan
perpindahan lajur,
Jarak pengereman, kendaraan (turning path) di
Tinggi mata pengemudi, tikungan/persimpangan.
Kemampuan melakukan Jari-jari putar, mempengaruhi
percepatan dan perlambatan, lebar median pada saat
Kapabilitas dalam kendaraan melakukan putaran
mempertahankan kecepatan, balik arah (U-turn).
Panjang, lebar, dan tinggi
kendaraan, Pergerakan kendaraan di
Jarak antara sumbu roda, tikungan saat melakukan putaran
Tonjolan depan dan belakang, banyak yang harus diperhatikan,
Karakteristik suspensi, seperti diilustrasikan pada Gambar
Dimensi kendaraan rencana, 2, dimana lintasan roda bagian sisi
Ditjen Bina Marga 2004, dalam luar kendaraan akan mengikuti
buku pedoman tata cara lintasan berbentuk busur lingkaran
perencanaan geometri jalan dan pada suatu kecepatan relatif
AASHTO 2001, menetapkan rendah. Akan terjadi pelebar
elemen teknis kendaraan rencana lintasan karena, adanya
untuk setiap kelompok kendaraan perbedaan lintasan antara roda
yang harus diketahui besarannya
depan dan roda belakang, roda
seperti pada Gambar 1.
Unsur teknis kendaraan belakang akan terseret kebagian
rencana berkaitan langsung dalam, dimana lintasan kendaraan
dengan unsur geometri jalan tersebut membentuk sweptpath
seperti diantaranya; width, lihat Gambar 3 dan Gambar
4 di bawah ini.
Gambar 1. Dimensi kendaraan penumpang

Gambar 2. Radius putar kendaraan

Gambar 3. Pergeseran lintasan kendaraan di tikungan


Beberapa catatan yang bisa pengemudi, untuk dapat melihat
disimpulkan dari hasil kajian dengan jelas dan menyadari
literatur dalam kendaraan rencana situasi yang ada di depannya pada
diantaranya yaitu ; saat mengemudi. Jarak pandang
Kendaraan rencana dipilih dari adalah jarak di depan kendaraan
kendaraan yang mempunyai yang masih bisa dilihat dengan
nilai ekonomis terhadap hasil jelas oleh pengemudi dari titik
rancangan unsur geometri, kedudukan pengemudi. Jadi jarak
maka jenis kendaraan pandang berguna untuk;
terbanyak yang akan memakai
Menghindarkan terjadinya
jalan tersebut.
tabrakan dengan kendaraan
Kendaraan rencana dipilih
lawan di depannya atau dengan
ditentukan pula oleh fungsi
benda yang ada di badan jalan.
jalan bersangkutan seperti
untuk jalan berfungsi, arteri, Memungkinkan melakukan
kolektor, lokal, dan lingkungan. penyusulan kendaraan yang
lebih rendah kecepatannya
Besaran radius putar
yang ada di depannya, dengan
kendaraan dan pola sweptpath
melakukan perpindahan lajur
width banyak dipengaruhi lawan (overtracking).
kecepatan kendaraan yang bisa Menambah efisiensi ruang
dikembangkan pengemudi. jalan, sehingga volume
Untuk rancangan teknis jalan, pelayanan dapat dicapai
Ditjen Bina Marga telah semaksimal mungkin.
mengeluarkan ketentuan tentang
kendaraan rencana, yang
tercantum dalam buku pedoman KEBIJAKAN SARANA ANGKUTAN
Tata Cara Perencanaan Geometri
Jalan (1997), berikut ini cuplikan UU, No. 38, Tahun 2004,
ukuran kendaraan rencana yang Tentang Jalan dan turunannya,
tercantum dalam buku pedoman PP, No.34, Tahun 2006, Tentang
tersebut. Jalan, mengatur ketentuan, kelas
jalan, jumlah lajur, lebar lajur, dan
Tinggi Mata Pengemudi
kecepatan rencana. Sejalan
Tinggi mata pengemudi dengan kebijakan tersebut
sebagai salah satu parameter Departemen Perhubungkan akan
dalam perencanaan teknis geomeri mengeluarkan kebijakan
jalan, parameter tersebut operasional lalu lintas yang
berkaitan dengan jarak pandang tercantum dalam Rancangan UU
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan sampai dengan (4) menetapkan
Jalan, status sampai tanggal 10 bahwa kelas jalan dan pengguna
Oktober 2005, posisi final. RUU jalan, seperti dijelaskan pada
tersebut dalam pasal 12 ayat (1) Tabel 1.

Tabel 1.
Ukuran kendaraan rencana

Panjang Unsur Teknis Kendaraan (meter)


Jenis
Kendaraan Tonjolan Jarak Tonjolan Radius
Panjang Lebar Tinggi
Depan Gandar Belakang Putar
Penumpang 5,80 2,10 1,30 0,90 3,40 1,50 7,30
Truk 12,10 2,60 4,10 2,10 7,60 2,44 12,80
Bus 12,10 2,60 4,10 2,10 7,60 2,44 12,0
4,0 (depan)
Trailer 21,00 2,60 4,10 1,20 9,0 0,90 12,0
(belakang)

Tabel 2.
Kelas jalan dan pengguna jalan

Dimensi dan MST Kendaraan Bermotor yang harus mampu


ditampung
Kelas
Fungsi Jalan Lebar Panjang MST
Jalan Tinggi maksimum
maksimum maksimum maksimum
(Meter) (Meter) (Ton) (Meter)
I 2,50 28,00 > 10
Arteri
II 2,50 18,00 10
IIIA Arteri/Kolektor 2,50 18,00 8 4,20 dan tidak lebih
tinggi dari 1,7 x lebar
IIIB Kolektor 2,50 12,00 8 kend.
Lokal &
IIIC 2,10 9000 8
Lingkungan
METODOLOGI setiap unsur teknis kendaraan
tersebut dikumpulkan, lalu
Hipotesa
dianalisis dengan cara membuat
Dengan melihat kemajuan kurva distribusi frekwensi
teknologi sarana transportasi kumulatif dalam persen.
jalan, luaran pabrik dimana
banyaknya varian dimensi dan Teknik Pengukuran
kemampuan) dan paradigma
Supaya data dimensi
pemilik sarana transportasi
unsur-unsur teknis kendaraan
(operator) dengan pola pikir
tersebut bisa mewakili semua
efisiensi transportasi, artinya
populasi kendaraan yang
adanya kecenderungan operator
operasional, maka survei
merubah dimesi unsur teknis
pengukuran dilakukan melalui tiga
kendaraan supaya volume angkut
bagian kegiatan, pertama melalui
bisa lebih besar dan banyak.
pengumpulan data sekunder
Dengan kondisi tersebut penulis
berupa brosur-brosur yang didapat
berasumsi bahwa operasional di
dari dealer-dealer kendaraan,
lapangan akan terjadi pergeseran
yang kedua dengan mengukur
nilai dimensi unsur teknis
langsung unsur-unsur teknis
kendaraan.
kendaraan di lapangan, dan yang
ketiga pengukuran langsung di
Pendekatan Berpikir
lapangan tetapi dengan cara
Pendekatan berpikir yang melalui media foto terlebih dahulu.
dilakukan dalam kegiatan ini, Agregat unsur unsur teknis
adalah mengukur langsung kendaraan yang diukur
dimensi unsur-unsur teknis diantaranya adalah ;
kendaraan yang operasional di tinggi mata pengemudi
lapangan, terutama unsur yang tinggi kendaraan
berpengaruh langsung terhadap
lebar kendaraan
perencanaan unsur geometri jalan,
panjang kendaraan
seperti jarak antara sumbu,
tojolan belakang, tonjolan depan, panjang tonjolan depan
lebar, dan tinggi. Dalam panjang tonjolan belakang
pengukuran terlebih dahulu jenis jarak antara sumbu/roda.
kendaraan dikelompokkan dalam Pengukuran data primer/lapangan
kelompok kendaraan, penumpang, dilakukan pada kendaraan yang
bis, dan truk. Dari setiap kelompok sedang melakukan parkir di ruas-
jenis kendaraan, dimensi dari
ruas jalan yang mewakili sistem kendaraan penumpang, bis, dan
jaringan jalan primer dan truk. Lalu dibuat distribusinya
sekunder dengan fungi jalan untuk selanjutnya dibuat distribusi
arteri, kolektor, dan local/ frekwensi kumulatif dalam percen
lingkungan. yang membentuk grafik kurva.
Pengukuran unsur teknis Grafik kurva percentle tersebut
kendaraan dari setiap metoda dengan mengambil pendekatan
pengukuran dapat diuraikan besaran pada percentle ke 85,
sebagai berikut ; maka akan didapat nilai besaran
Melalui data sekunder/brosur; unsur teknis kendaraan. Besaran
merekap semua ukuran unsur percentle ke 85 dalam statistik,
teknis kendaraan yang merupakan besaran sesuatu yang
diperlukan. harus diperhatikan. Maka nilai dari
Melaui pengukuran langsung; setiap besaran unsur teknis
mengukur lalu dicatat semua kendaraan tersebut ditetapkan
unsur teknis kendaraan yang sebagai besaran yang mewakili.
diperlukan.
Melalui media foto; mengambil
gambar kendaraan tertentu (di
foto), sebelumnya dari setiap
kendaraan yang difoto sudah
dipasang/diletakkan penggaris
bersekala. Dari hasil foto
tersebut, maka bisa diukur
setiap unser-unsur teknis
kendaraan, sebagai gambaran
lihat Gambar 4.
Gambar 4. Pengukuran Dimensi
Teknik Analisis Data Kendaraan
Dimensi setiap unsur teknis
kendaraan dari setiap metoda
pengukuran digabung menurut
kelompok jenis kendaraan, yaitu
HASIL ANALISIS kendaraan penumpang saja,
Dalam tulisan ini penyajian sedang data selengkapnya dari
grafik distribusi frekwensi setiap unsur teknis kendaraan
kumulatif dalam persen, yang lainnya disajikan dalam tabel, lihat
disajikan hanya untuk unsur Tabel 3.
teknis kendaraan dari kelompok

Tinggi Kend. Penumpang

100
90
80
70
Persen (%)
Persen (%)

60
50
40
30
20
10
0
60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170
Tinggi Ke ndaraan (Cm )

Lebar Kend. Penumpang

100
90
80
(%)

70
Persen(%)

60
Persen

50
40
30
20
10
0
160 165 170 175 180 185 190 195 200 205 210 215 220 225 230
Lebar Kendaraan (Cm)

Tonjolan Depan Kend. Penumpang

100
90
80
Persen (%)(%)

70
60
Persen

50
40
30
20
10
0
30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
Le bar Ke ndaraan (Cm )

Gambar 5. Grafik frekwensi distribusi unsur teknis kendaraan penumpang


Tonjolan Belakang Kend. Penumpang

100
90
80
70

(%)
Persen (%)
60

Persen
50
40
30
20
10
0
170 175 180 185 190 195 200 205 210 215 220
Le bar Ke ndaraan (Cm )

Panjang Kend. Penumpang


100

90

80

70
(%)

60
Persen (%)
Persen

50

40

30
20

10

0
540 550 560 570 580 590 600
Lebar Kendaraan (Cm )

Jarak As Kend. Penumpang


100

90

80

70
(%)
Persen (%)

60
50
Persen

40

30

20

10

0
300 310 320 330 340 350 360
Lebar Kendaraan (Cm )

Gambar 6. Grafik frekwensi distribusi unsur teknis kendaraan penumpang


Dari beberapa tipikal grafik yang tercantum pada pedoman
distribusi frekwensi dari setiap dengan yang operasional adalah
unsur teknis kendaraan, adanya sebagai berikut;
berbagai macam bentuk kurva 1) Kendaraan Penumpang, terjadi
yang membentuk huruf S, mulai pada unsur teknis tonjolan
belakang, menjadi lebih besar
dari kurva S dengan bentuk agak
berkisar 0,5 meter (35%).
tegak hingga yang miring (landai). 2) Kendaraan Bis, terjadi pada
Itu artinya kurva S tegak karena unsur teknis tonjolan depan
varian dimensi unsur teknis menjadi lebih besar berkisar
kendaraannya kecil, sedang kurva 0,4 meter (19%) dan tonjolan
S agak miring, karena varian belakang menjadi lebih besar
dimensi unsur teknis berkisar 0,9 meter (43%).
kendaraannya melebar. 3) Kendaraan Truk, terjadi pada
unsur teknis kendaraan/
Pada pengujian semua
tonjolan depan menjadi lebih
unsur teknis kendaraan dari
besar berkisar 0,9 meter
semua kelompok jenis kendaraan,
(43%).
kecuali yang secara eksak berbeda
4) Kendaraan Trailer, terjadi pada
antara yang ada di pedoman
unsur teknis kendaraan/
dengan di lapangan. Pengujian
tonjolan depan menjadi lebih
apakan hipotesis diterima atau
besar berkisar 0,3 meter
ditolak, dengan jumlah sampel
(25%).
362 buah dan taraf kesalahan 5%,
5) Sedangkan unsur teknis jarak
dimana harga t hitung lebih besar
as dari semua jenis kendaraan
dari t tabel. Dapat disimpulkan
relatif tidak mengalami
bahwa terdapat perbedaan
perubahan yang cukup
dimensi yang signifikan antara
signifikan.
unsur teknis kendaraan yang
tercantum di buku pedoman Pada jenis kendaraan truk
dengan yang operasional di besar/trailer perubahan unsur
lapangan. teknis kendaraan tidak begitu
Dari data unsur teknis signifikan.
kendaraan yang tercantum dalam Unsur teknis kendaraan
tabel 3. tersebut di atas, yang operasional di lapangan (II)
menunjukan bahwa unsur teknis seperti tercantum pada Tabel 3.
kendaraan yang mengalami tersebut, pada dasarnya
perubahan cukup signifikan antara merupakan kendaraan yang tidak
bisa ditemui secara utuh di membandingkan dimensi unsur
lapangan, artinya kendaraan teknis kendaraan nyata dengan
tersebut imaginer, tetapi secara dimensi unsur teknis kendaraan
varsial (setiap unsur teknis imaginar, dipilih yang paling
kendaraan rencana) mewakili. mendekati. Misalkan hasil
Sebagai pendekatan untuk pembandingan tersebut, untuk
menetapkan wakil dari kendaraan kendaraan rencaca dari kelompok
rencana yang ada / nyata secara kendaraan penumpang jatuh pada
fisik dari setiap kelompok jenis minibs / oplet dengan
kendaraan, yaitu dengan cara jenis/merk pabrik Toyota Kijang.

Tabel 3.
Dimensi unsur teknis kendaraan

Jenis Kendaraan

Penumpan
No Unsur Teknis Kendaraan Bis Truk Trailer
g
I II I II I II I II

1 Tinggi mata pengemudi (cm) 1,05 1,30 Tidak disurvei

2 Tinggi kendaraan (cm) 1,30 1,42 4,10 4,05 4,10 4,50 4,10 4,00
3 Panjang kendaraan (cm) 5,80 5,75 12,10 13,20 12,10 13,20 21,00 21,00

4 Tonjolan belakang (cm) 1,50 2,03 2,44 2,85 2,44 2,55 0,90 0,90

5 Tonjolan depan (cm) 0,90 0,98 2,10 2,50 2,10 3,00 1,20 1,50

6 Jarak as (cm) 3,40 3,20 7,60 7,60 7,60 7,60 4,0 - 9,0 5,30

Keterangan : I = Tercantum dalam pedoman. II = Operasional di lapangan.

Tabel 4.
Dimensi Unsur Teknis Kendaraan yang Operasional

Unsur Teknis Dimensi Jenis Kendaraan (Meter)


No
Kendaraan Penumpang Bis Truk Trailer
1 Tinggi mata pengemudi 1,30 Tidak disurvei
2 Tinggi kendaraan 1,42 4,05 4,50 4,00
3 Panjang kendaraan 5,75 13,20 13,20 21,00
4 Tonjolan belakang 2,03 2,85 2,55 0,90
5 Tonjolan depan 0,98 2,50 3,00 1,50
6 Jarak as 3,20 7,60 7,60 5,30
KESIMPULAN DAN SARAN 1) Perlunya merumuskan kembali
dimensi unsur teknis
Kesimpulan
kendaraan yang lebih luas,
Dari uraian yang telah meliputi jumlah sampel
disampaikan dalam beberapa sub- kendaraan dan wilayah.
bab sebelumnya, maka dapat 2) Perlunya merumuskan wakil
ditarik suatu kesimpulan jenis kendaraan (merk / jenis)
diantaranya sebagai berikut ; dari setiap kelompok jenis
1. Terjadi perbedaan unsur teknis kendaraan (Penumpang, Bis,
kendaraan atara yang Truk, dan Trailer)
tercantum dalam pedoman memudahkan menetapkan
perencanaan geometri jalan dimensi unsur kendaraan.
dengan yang operasional di
lapangan.
2. Dimensi unsur teknis DAFTAR PUSTAKA
kendaraan yang operasional
menurut kelompok jenis AASTHO, 1965, A Policy on
kendaraan, seperti diuraikan Geometric Design of Rural
pada Tabel 4, dimana Highways, Washington DC.
kendaraan dengan dimensi AASTHO, 1988, Guide For
tersebut di lapangan yang Maximum Dimensions And
operasional belum tentu ada; Weights Of Motor Vehicles
And For The Operation Of
Saran Nondivisible Load Oversize
And Overweight Vehicles,
Saran yang bisa
Washington DC.
disampaikan dalam kesempatan ini
AASTHO, 2001, A Policy on
semata-mata dalam upaya Geometric Design of
pedoman perencanaan geometri Highways and Street,
jalan, mencantumkan dimensi Washington DC.
unsur teknis kendaraan rencana Direktorat Jenderal Bina Marga,
betul-betul mewakili kendaraan 1997, Pedoman Tata Cara
yang operasional di lapangan. Perencanaan Geometri
Sehingga unsur geometri yang Jalan Antar Kota, Jakarta.
terbentuk dari faktor kendaraan Kusnandar Erwin. Dkk, 2005,
rencana sesuai dengan kebutuhan Pengkajian Karakteristik Lalu
yang menggunakannya. Untuk itu Lintas dan Beban
saran yang disampaikan Kendaraan, Puslitbang Jalan
diantaranya; dan Jembatan.
Peraturan Pemerintah, No. 34, Ronald E Walpole and Raymond
2006, Tentang Jalan. H Myers, 1995, Ilmu Peluang
Rancangan Undang - Undang, Dan Statistika Untuk Insinyur
Tentang Lalu Lintas dan Dan Ilmuwan, Virginia
Angkutan Jalan, status final. Polytechnic Institute.

Anda mungkin juga menyukai