Minyak
Home Unlabelled Tata Cara dan Instruksi Kerja Pengambilan Sampel Minyak
Abstrak
DGA (Dissolved Gas Analysis) adalah salah satu metode diagnosa kondisi
suatu transformer yang dapat dilakukan dalam kondisi online (trafo beroperasi).
Hasil diagnosa DGA diharapkan mampu mengindikasikan kondisi trafo melalui
kandungan gas yang terdeteksi di dalam minyak trafo.
Ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam pengujian DGA
yaitu metode pengambilan sampel, alat pengujian yang digunakan serta metode
interpretasi hasil. Ketepatan metode pengambilan sampel DGA sangat penting
untuk diperhatikan, karena kesalahan prosedur pengambilan sampel dapat
menyebabkan kesalahan diagnosa, sehingga hasil diagnosa yang didapatkan
tidak merepresentasikan kondisi trafo yang sebenarnya.
Selain DGA, uji karakteristik minyak adalah salah satu metode untuk
mengetahui kualitas minyak meliputi : pengukuran tegangan tembus
(breakdown voltage) dan uji laboratorium (viskositas, kadar air, kadar sedimen,
flash point, dan kadar asam). Pengujian ini dimaksudkan untuk memastikan
apakah sifat sifat fisika minyak masih memenuhi standar yang ditetapkan
berkaitan dengan fungsi minyak sebagai isolasi dan juga sebagai media
pendingin. Pengambilan sampel minyak yang salah pada uji karakteristik, juga
akan mendapatkan hasil pengukuran yang salah.
Untuk itu standarisasi instruksi kerja pengambilan sampel minyak untuk DGA
dan pengujian karakteristik perlu dilakukan guna mendapatkan hasil pengujian
yang akurat di seluruh region
perlu dipastikan bahwa segel vial masih utuh sehingga vial dalam kondisi
vakum/ kedap udara.
1.2.1 Persiapan :
5. Persiapkan botol (vial) yang telah dipasang tutup alumunium (kondisi vakum)
1.2.2. Pelaksanaan :
1.Buka drain valve main tank trafo
2. Lakukan proses pembersihan/flushing terlebih dahulu (keluarkan minyak dari main tank trafo dengan membuka stop kran
3. Tutup stop kran
4. Pasang jarum pada syringe
5. Buka katup pada syringe dan suntikan syringe pada selang silikon
6. Sedot minyak dari selang
7. Pastikan tidak ada udara (gelembung udara) yang masuk pada ke dalam syringe
8. Tutup kembali katup pada syringe
9. Pindahkan minyak dari syringe ke botol/vial dengan cara menyuntikkan minyak kedalam botol/vial tanpa membuka tutupnya
10. Ambil sampel minyak sebanyak 12 ml untuk uji DGA
11. Lakukan pengambilan sampel minyak dengan proses yang sama untuk minyak main tank bagian bawah dan OLTC
1.2.3. Finishing :
2.1.2 Pelaksanaan :
1. Buka drain valve main tank trafo
2. Lakukan proses pembersihan/flushing terlebih dahulu (keluarkan minyak dari main tank trafo dengan membuka drain valve
3. Bersihkan gelas sampel dengan menggunakan minyak yang didrain dari valeve secara merata sampai bersih
4. Pastikan bahwa ujung oil flushing unit menyentuh dasar gelas sampel.
5. Ambil sampel minyak ke dalam gelas sampel sampai batas yang ditentukan
6. Tutup kembali drain valve
7. Segera lakukan pengujian tegangan tembus
2.2.2 Pelaksanaan :
1. Buka drain valve main tank trafo
2. Lakukan proses pembersihan/flushing terlebih dahulu (keluarkan minyak dari main tank trafo dengan membuka drain valve)
3. Bersihkan botol kaca dengan menggunakan minyak yang didrain dari valve secara merata sampai bersih.
4. Pastikan bahwa ujung oil flushing unit menyentuh dasar botol kaca.
5. Ambil sampel minyak ke dalam botol kaca sampai penuh dan meluber
6. Tutup kembali drain valve
7. Tutup segera botol gelas
2.2.3 Pelaksanaan :
1. Beri label pada vial sampel minyak
2. Simpan sampel minyak dan lindungi dari panas maupun sinar matahari langsung
3. Segera bawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian viskositas, kadar air, kadar sedimen, flash point, dan kadar asam.
Kesimpulan :
1. Tata Cara Pengambilan sampel minyak untuk pengujian DGA dan pengujian karakterisik minyak sangat mempengaruhi hasil pe
ngujian dan diagnosa trafo.
2. Standarisasi instruksi kerja pengambilan sampel minyak untuk DGA dan pengujian
karakteristik perlu dilakukan guna mendapatkan hasil pengujian yang akurat di seluruh region PLN P3B Jawa Bali
3. Untuk memastikan kesesuaian pelaksanaan di lapangan dengan instruksi kerja yang ada, maka perlu dilakukan audit ke lapangan seca
ra rutin