Anda di halaman 1dari 7

KASUS KEWARGANEGARAAN

ANAK HASIL PERKAWINAN CAMPURAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut Ensiklopedia Bahasa Indonesia Ayu Azhari (dilahirkan
sebagai Siti Khadijah, lahir di Jakarta, 19 Nopember 1969; umur 43 tahun)
adalah seorang aktris, model, dan penyanyi asal Indonesia. Saudaranya, Sarah
Azhari, Ibra Azhari, Rahma Azhari juga aktris. Ayu menikah tiga kali. Dari
semua pernikahannya ia memperoleh enam anak yaitu Axel Gondokusumo
(dari pernikahan dengan Djody Gondokusumo), Sean Azad, Mariam Nur Al
Iman dan Sulaiman Atiq (dari pernikahan dengan Teemu Yusuf Ibrahim)
serta Isabelle Tramp dan Lennon Tramp (dari pernikahan dengan Mike
Tramp) Mike Tramp (lahir di Copenhagen, Denmark, 14 Januari 1961; umur
52 tahun), adalah penyanyi yang bernyanyi untuk White Lion berkebangsaan
Denmark. Dia adalah satu-satunya anggota yang tersisa di White Lion yang
berada di band ketika mereka pertama kali dibuat. Setelah White Lion bubar
pada tahun 1992 ia bergabung dengan sebuah band baru bernama Freak of
Nature, setelah band ini bubar ia memilih karir solo. Pada tahun 1999 ia
membawa White Lion kembali dengan anggota baru, dan membuat album
White Lion baru yang disebut "Return of Pride" pada tahun 2008. Mike
Tramp bertempat tinggal di Melbourne, Australia. dan ia menikah
dengan Ayu Azhari dan memiliki tiga orang anak.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia Pasal 26 ayat 1 yang
berbunyi Perempuan Warga Negara Indonesia yang kawin dengan laki-laki
warga negara asing kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia jika
menurut hukum negara asal suaminya, kewarganegaraan istri mengikuti
kewarganegaraan suami sebagai akibat perkawinan tersebut. Maka status
kewarganegaraan Ayu Azhari bergantung pada hukum kewarganegaran
negara sang suami. Jika hukum kewarganegraan negara suami Ayu Azhari
(Mike Tramp) menetapkan bahwa tidak terjadi perubahan terhadap status
kewarganegaraan sang isteri. Maka, secara otomatis status kewarganegaraan
Ayu Azhari masih sebagai Warga negara indonesia. Akan tetapi, jika
sebaliknya yaitu negara Mike Tramp mengakui bahwa akibat perkawinan
menyebabkan kewarganegaraan istri mengikuti kewarganegaraan suami
menyebabkan Ayu Azhari kehilangan kewarganegraanya sebagai WNI.
Namun bukan Berarti Ayu Azhari tidak dapat memilih kewarganegaraannya
sebagai WNI walaupun negara suaminya mengakui perubahan
kewarganegaraan untuk mengikuti kewarganegaraan sang suami

B. PERMASALAHAN
Bagaimana status kewarganegaraan anak Ayu Azhari yang merupakan
Warga Negara Indonesia dan Mike Tramp yang merupakan Warga Negara Asing?

C. DASAR DASAR HUKUM


Indonesia menganut asas kewarganegaraan tunggal, dimana
kewarganegaraan anak mengikuti ayah, sesuai pasal 13 ayat (1) UU No.62 Tahun
1958 :
Anak yang belum berumur 18 tahun dan belum kawin yang mempunyai
hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya sebelum ayah itu memperoleh
kewarga-negaraan Republik Indonesia, turut memperoleh kewarganegaraan
Republik Indonesia setelah ia bertempat tinggal dan berada di Indonesia.
Keterangan tentang bertempat tinggal dan berada di Indonesia itu tidak berlaku
terhadap anak-anak yang karena ayahnya memperoleh kewarganegaraan Republik
Indonesia menjadi tanpa kewarganegaraan.
Dalam ketentuan UU kewarganegaraan ini, anak yang lahir dari
perkawinan campuran bisa menjadi warga negara Indonesia dan bisa menjadi
warganegara asing :
1. Menjadi warga negara Indonesia
Apabila anak tersebut lahir dari perkawinan antara seorang wanita warga negara
asing dengan pria warga negara Indonesia (pasal 1 huruf b UU No.62 Tahun
1958), maka kewarganegaraan anak mengikuti ayahnya, kalaupun Ibu dapat
memberikan kewarganegaraannya, si anak terpaksa harus kehilangan
kewarganegaraan Indonesianya. Bila suami meninggal dunia dan anak anak masih
dibawah umur tidak jelas apakah istri dapat menjadi wali bagi anak anaknya yang
menjadi WNI di Indonesia. Bila suami (yang berstatus pegawai negeri)
meningggal tidak jelas apakah istri (WNA) dapat memperoleh pensiun suami.
2. Menjadi Warga Negara Asing
Apabila anak tersebut lahir dari perkawinan antara seorang wanita warga negara
Indonesia dengan warga negara asing. Anak tersebut sejak lahirnya dianggap
sebagai warga negara asing sehingga harus dibuatkan Paspor di Kedutaan Besar
Ayahnya, dan dibuatkan kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) yang harus terus
diperpanjang dan biaya pengurusannya tidak murah. Dalam hal terjadi perceraian,
akan sulit bagi ibu untuk mengasuh anaknya, walaupun pada pasal 3 UU No.62
tahun 1958 dimungkinkan bagi seorang ibu WNI yang bercerai untuk memohon
kewarganegaraan Indonesia bagi anaknya yang masih di bawah umur dan berada
dibawah pengasuhannya, namun dalam praktek hal ini sulit dilakukan.
Masih terkait dengan kewarganegaraan anak, dalam UU No.62 Tahun 1958,
hilangnya kewarganegaraan ayah juga mengakibatkan hilangnya
kewarganegaraan anak-anaknya yang memiliki hubungan hukum dengannya dan
belum dewasa (belum berusia 18 tahun atau belum menikah). Hilangnya
kewarganegaraan ibu, juga mengakibatkan kewarganegaraan anak yang belum
dewasa (belum berusia 18 tahun/ belum menikah) menjadi hilang (apabila anak
tersebut tidak memiliki hubungan hukum dengan ayahnya).
Menurut UU Kewarganegaraan Baru :
1. Pengaturan Mengenai Anak Hasil Perkawinan Campuran
Undang-Undang kewarganegaraan yang baru memuat asas-asas kewarganegaraan
umum atau universal. Adapun asas-asas yang dianut dalam Undang-Undang ini
sebagai berikut:
1) Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara
tempat kelahiran.
2) Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang
diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
Undang-Undang ini.
3) Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang.
4) Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam Undang-Undang ini.
2. Kewarganegaraan Ganda Pada Anak Hasil Perkawinan Campuran
Berdasarkan UU ini anak yang lahir dari perkawinan seorang wanita WNI dengan
pria WNA, maupun anak yang lahir dari perkawinan seorang wanita WNA
dengan pria WNI, sama-sama diakui sebagai warga negara Indonesia.
Anak tersebut akan berkewarganegaraan ganda , dan setelah anak berusia 18
tahun atau sudah kawin maka ia harus menentukan pilihannya. Pernyataan untuk
memilih tersebut harus disampaikan paling lambat 3 (tiga) tahun setelah anak
berusia 18 tahun atau setelah kawin.
Pemberian kewarganegaraan ganda ini merupakan terobosan baru yang positif
bagi anak-anak hasil dari perkawinan campuran. Namun perlu ditelaah, apakah
pemberian kewarganegaraan ini akan menimbulkan permasalahan baru di
kemudian hari atau tidak. Memiliki kewarganegaraan ganda berarti tunduk pada
dua yurisdiksi
SUMBER :

http://edipurwantosapudi.blogspot.com/2014/01/analisis-status-kewarganegaraan-
ayu.html
D. SOLUSI

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan di atas, maka akan


dianalisis status kewarganegaraan anak dari Ayu Azhari yang merupakan aktris
berkewarganegaraan Indonesia dengan Mike Tramp yang merupakan warga
negara asing (Denmark). Dengan Mike Tramp, Ayu Azhari memiliki 2 keturunan
yaitu Isabelle Tramp (7 tahun) dan Lennon Tramp (6 tahun). Saya akan mencoba
mengambil kesimpulan atau solusi tentang status kewarganegaraan kedua anak
Ayu Azhari tersebut.
Menurut dasar hukum di atas telah dijelaskan bahwa anak yang lahir dari
ibu berkewarganegaraan Indonesia dengan ayah berkewargnegaraan asing, maka
anak tersebut memiliki kewarganegaraan ganda sebelum usianya 18 tahun atau
belum menikah. Namun di Indonesia menganut asas kewarganegaraan tunggal,
dimana kewarganegaraan anak mengikuti ayah, sesuai pasal 13 ayat (1) UU No.62
Tahun 1958 :

Anak yang belum berumur 18 tahun dan belum kawin yang mempunyai
hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya sebelum ayah itu memperoleh
kewarga-negaraan Republik Indonesia, turut memperoleh kewarganegaraan
Republik Indonesia setelah ia bertempat tinggal dan berada di Indonesia.
Keterangan tentang bertempat tinggal dan berada di Indonesia itu tidak berlaku
terhadap anak-anak yang karena ayahnya memperoleh kewarganegaraan Republik
Indonesia menjadi tanpa kewarganegaraan.
Dari penjelasan di atas berarti Isabelle dan Lennon yang masih berusia
kurang dari 18 tahun menganut kewarganegaraan ayahnya. Hal ini dijelaskan pula
dalam UU RI No 12 Tahun 2006 pada Bab II Pasal 4E : bahwa warga
negara Indonesia adalah Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang
ibu Warga Negara Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan
atau hukum negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak
tersebut. Dalam pasal ini yang menjadi acuan dalam menentukan kewarganegara
an seorang anak ialah kewarganegaraan ayahnya, baru melihat ibunya jika hukum
kewarganegaraan ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan terhadap anaknya.
Jadi Isabelle dan Lennon yang lahir bukan di negara Indonesia untuk saat
ini tidak bisa menganut kewarganegaraan Indonesia sama seperti sang ibu, karena
hukum kewarganegaraan ayahnya memberikan kewarganegaraan kepada anaknya.
Isabelle yang masih berusia 7 tahun dan Lennon yang masih berusia 6 tahun untuk
saat ini menganut kewarganegaraan Mike Tramp. Baru setelah usia keduanya
sudah 18 tahun boleh memilih untuk menganut kewarganegaraaan ayah atau
ibunya. Walaupun kedua anak tersebut saat ini tinggal bersama Ayu Azhari di
Indonesia tidak menyebabkan kedua anak ini memiliki kewarganegaran seperti
ibunya.
Secara hukum, anak yang lahir dari perkawinan campuran ibu Warga
Negara Indonesia dan ayah Warga Negara Asing sebenarnya memiliki
kewarganegaraan ganda. Namun di Indonesia tidak menganut kewarganegaraan
ganda, melainkan kewarganegaraan tunggal. Maka dari itu, kedua anak itu hanya
memiliki kewarganegaraan tunggal yaitu menganut kewarganegaraan sang ayah,
Mike Tramp. Hukum kewarganegaraan Mike Tramp memberikan
kewarganegaraan kepada anaknya. Jika keduanya ingin menganut
kewarganegaraan seperti Ayu Azhari, mereka harus menunggu hingga usia 18
tahun. Setelah usia keduanya 18 tahun, baru mereka dapat memilih
kewarganegaraan seperti ibunya.
Jika Mike Tramp kehilangan kewarganegaraannya, maka anak-anaknya
yang memiliki hubungan hukum dengannya dan belum dewasa (belum berusia 18
tahun atau belum menikah) akan turut kehilangan kewarganegaraan. Namun
berbeda dengan jika hukum kewarganegaraan sang ayah tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anaknya, maka anak dari perkawinan campuran tersebut
menganut kewarganegaraan sang ibu.
Isabelle dan Lennon sejak lahirnya dianggap sebagai warga negara asing
sehingga harus dibuatkan Paspor di Kedutaan Besar ayahnya, dan dibuatkan kartu
Izin Tinggal Sementara (KITAS) yang harus terus diperpanjang selama keduanya
masih tinggal bersama Ayu Azhari di Indonesia.
E. KESIMPULAN
Jadi dari Undang-undang tersebut dapat kita tarik kesimpulan
bahwa anak Ayu Azhari dengan Mike tramp mengikuti berkewarganegaraan
ayahnya yaitu Mike Tramp. Apalagi, dari keterangan dalam Ensiklopedia
Bahasa Indonesia bahwa anak tersebut di lahirkan bukan di Negara Indonesia.
Baru setelah berusia 18 tahun anak Ayu Azhari dapat memiilih sendiri mau
menjadi kewarganegaraan ayah atau ibunya.

Anda mungkin juga menyukai