Pengukuran Debit Dan Pengambilan Sampel
Pengukuran Debit Dan Pengambilan Sampel
Pengukuran debit dapat dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung. Pengukuran debit secara langsung
adalah pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan peralatan berupa alat pengukur arus (current
meter),pelampung, zat warna, dll. Debit hasil pengukuran dapat dihitung segera setelah pengukuran selesai
dilakukan.
Pengukuran debit secara tidak langsung adalah pengukuran debit yang dilakukan dengan menggunakan rumus
hidrolika misal rumus Manning atau Chezy. Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur parameter hidraulis sungai
yaitu luas penampang melintang sungai, keliling basah, dan kemiringan garis energi. Garis energi diperoleh dari
bekas banjir yang teramati di tebing sungai. Untuk pos duga air yang sudah dilengkapi dengan pelskal khusus garis
energi dapat dibaca dari pelskal khusus tersebut.
Pengambilan sampel sedimen terlarut dilakukan setelah pengukuran debit selesai. Penentuan bagian penampang
sungai tempat pengambilan sampel dapat digunakan dengan metode Equal Discharge Increment (EDI) dan Equal
Width Increment (EWI). Metode Equal Discharge Increment dilakukan dengan cara membagi debit pengukuran
menjadi bagian yang sama sejumlah sampel yang akan diambil. Metode Equal Width Increment dilakukan dengan
cara membagi lebar penampang sungai menjadi beberapa bagian yang sama tergantung dari jumlah sampel yang
akan diambil. Vertikal pengambilan sampel terletak pada tengah tengah dari bagian penampang tempat
pengambilan sampel. Cara pengambilan sampel dapat dilakukan dengan metode point sample dan depth integrated.
Lamanya waktu pengambilan ditentukan berdasarkan kecepatan aliran dan diameter nozzle yang digunakan. Grafik
hubungan antara lamanya pengambilan sampel, waktu pengambilan dan diameter nozzle dapat dilihat pada lampiran
4 volume sampel berkisar antara 300 sampai dengan 500 ml. Pada umumnya pengambilan sampel dilakukan
sebanyak 3 botol.
1. Persyaratan Lokasi Pengukuran Debit
Persyaratan lokasi pengukuran debit dengan mempertimbangkan factor-faktor, sebagai berikut:
a) Berada tepat atau di sekitar lokasi pos duga air, dimana tidak ada perubahan bentuk penampang atau debit
yang menyolok
b) Alur sungai harus lurus sepanjang minimal 3 kali lebar sungai pada saat banjir/muka air tertinggi
c) Distribusi aliran merata dan tidak ada aliran yang memutar
a) Aliran tidak terganggu sampah maupun tanaman air dan tidak terganggu oleh adanya bangunan air lainnya
(misalkan pilar jembatan), tidak terpengaruh peninggian muka air, pasang surut dan aliran lahar
b) Penampang melintang pengukuran diupayakan tegak lurus terhadap alur sungai
c) Kedalaman pengukuran minimal 3 sampai dengan 5 kali diameter baling baling alat ukur arus yang digunakan
d) Apabila dilakukan di lokasi bending, harus dilakukan di sebelah hilir atau hulu bending pada lokasi yang tidak
ada pengaruh pengempangan (arus balik)
Berikut adalah gambar penempatan stasiun pengamat pada berbagai macam aliran sungai:
Metode merawas
b. Perahu
Pengukuran debit menggunakan perahu adalah petugas pengukur menggunakan sarana perahu sebagai alat bantu
pengukuran. Petugas pengukur minimal terdiri dari 3 orang, 1 orang petugas memegang dan menggeser perahu, 1
orang petugasmengoperasikan peralatan dan 1 orang petugas mencatat data pengukuran.
Petugas pelaksanaan pengukuran dengan menggunakan perahu perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. dilakukan apabila tidak memungkinkan pengukuran dengan cara merawas
2. alat ukur arus dilengkapi dengan alat penggulung kabel (sounding reel) dan pemberat yang disesuaikan
dengan kondisi aliran (kedalaman dan kecepatan)
3. posisi alat ukur harus berada di depan perahu
4. kabel yang digunakan untuk mengukur lebar sungai (tagline) harus terpisah dari kabel yang digunakan
untuk menggantungkan perahu
5. apabila lebar sungai lebih dari 100 m, atau sungai digunakan untuk transportasi air maka kabel
penggantung perahu tidak dapat digunakan. Pengaturan posisi perahu diatur dengan
menggunakan sextant meter agar lintasan pengukuran tetap berada pada satu jalur sehingga lebar sungai sesuai
dengan lebar sungai sesungguhnya. Metode ini disebut metode sudut (angular method). Selain metode ini dapat
juga digunakan metode perahu bergerak.
Metode perahu
c. Sisi jembatan
1. Pengukuran debit dari sisi jembatan adalah pengukuran dilakukan dari sisi jembatan bagian hilir aliran dan
sebaiknya jembatan yang digunakan tidak terdapat pilar. Peralatan yang digunakan adalah bridge crane,
sounding reel, tagline, dan 1 set current meter + pemberat yang beratnya tergantung dari kecepatan aliran.
Petugas pengukur minimal terdiri dari 3 orang, 2 orang petugasmengoperasikan bridge crane dan peralatan
pengukur dan 1 orang petugas mencatat data pengukuran.
2. Pengukuran dari sisi jembatan dilakukan apabila pada lokasi pos terdapat fasilitas jembatan, dengan kondisi
kedalaman air lebih dari 2 m dan kecepatan airnya cukup deras sehingga tidak memungkinkan dilakukan
pengukuran dengan menggunakan perahu.
Metode Jembatan
d. Cable Car (Kereta Gantung)
Cable car adalah alat bantu pengukuran berupa kereta gantung yang digantungkan pada kabel utama yang juga
berfungsi sebagai alat ukur lebar sungai, dilengkapi dengan tempat duduk petugas pengukur dan dudukan sounding
reel. Peralatan yang digunakan adalah current meter lengkap dengan ekor panjang dan pemberat yang disesuaikan
dengan kondisi kecepatan dan kedalaman aliran. Petugas pengukur terdiri dari 2 orang, 1 orang
petugasmengoperasikan peralatan dan 1 orang petugas mencatat data pengukuran.
Metode Pelampung
c. Dengan Menggunakan Larutan
Debit aliran dapat diukur dengan menggunakan larutan zat kimia. Metode larutan ini baik digunakan pada lokasi
pengukuran yang alur sungainya dangkal, aliran relatif turbulens dan kecepatan aliran cukup tinggi. Larutan zat kimia
yang biasa digunakan adalah Sodium Chlorida (NaCl) atau yang biasa kita kenal dengan garam dapur.
Metode Larutan
Tahapan Pengukuran
1. tentukan lokasi pengukuran
2. ukur penampang basah di hulu dan di hilir dengan jarak antara dua penampang tersebut L
3. tuangkan larutan zat kimia secara terus menerus di hulu dari penampang basah hulu
4. ukur konsentrasi di penampang hulu dan penampang hilir hingga puncak konsentrasi sampai normal
dengan alat electric conductivity
5. hitung waktu antara puncak konsentrasi di penampang hulu dan penampang hilir (T)
Pada metode ini larutan zat kimia dapat pula diganti dengan menggunakan zat warna. Perjalanan zat warna dari
penampang hulu ke penampang hilir dapat diamati secara manual.
d. Dengan Menggunakan ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler)
ADCP adalah alat pengukur arus dimana kecepatan arus air dapat terpantau dalam 3 dimensi pada suatu
penampang melintang sungai dengan menggunakan efek dari doppler pada gelombang supersonic. Alat ini dipasang
di perahu dan akan mengukur air di sungai secara cepat bila perahu melalui suatu penampang sungai.
Metode ADCP
Cara bekerjanya peralatan ADCP adalah air sungai yang mengandung larutan sedimen, tanaman, kayu, dll.
merupakan media untuk memantulkan gelombang supersonic didalam air secara tegak lurus dalam 2 arah yang
dikirim oleh peralatan ADCP. Dengan menghitung data sistim transmisi, distribusi kecepatan arus 3 dimensi pada
tampang aliran dapat diketahui. Profil kecepatan arus digunakan untuk mengintegrasikan arah aliran vertikal dan
susunan keepatan arus terhadap tampang horizontal sungai dan digunakan untuk menghitung debit aliran
Keuntungan dan kerugian menggunakan peralaran ADCP ini :
Pengukuran kecepatan dapat dilakukan secara cepat
Distribusi kecepatan arus secara 3 dimensi dapat teramati
Kondisi kecepatan aliran, dan debit dapat langsung diketahui
Pada kondisi dimana banyak kayu besar yang terbawa dapat menghantam alat ADCP
Pengukuran sulit untuk dilakukan pada malam hari dan sungai yang berkelok-kelok
Komunikasi antara perahu radio kontrol dan kontrol transmisi radio maksimum berjarak 1000 meter
e. Dengan Menggunakan Bangunan Hidraulik
Debit aliran dihitung dengan menggunakan rumus hidrolika dimana koefisiennya dapat ditentukan dari hasil kalibrasi
di laboratorium dengan model tes atau dapat dilakukan pengukuran debit dengan current meter pada berbagai
elevasi muka air untuk mencari koefisiennya.