Anda di halaman 1dari 6

Judul : Pengukuran Gaya Potomg Pahat Pada Mesin Bubut

Jurnal : Jurnal Saintek


Volume dan Halaman : Vol. 8 No. 2
Tahun : 2011
Penulis : Mochamad Masud
Reviewer : Lalu Galih Widya Pratama (135060207111038)
Tanggal : 01 Juni 2016

Latar belakang
Pada pahat potong, diketahui bahwa resultan gaya terdiri atas tiga komponen dasar,
yaitu FT =Gaya Tangensial/Gaya potong, dalam arah sumbu y (N), Fr = Gaya Radial/Gaya
ke dalaman potong, dalam arah sumbu x (N) dan Ft = Gaya Longitudinal/Gaya makan, dalam
arah sumbu z (N) Gaya tangensial ini adalah gaya yang paling tinggi dari ketiga gaya
tersebut.

Tujuan penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur gaya potong pada pahat bubut dengan cara
mencari besarnya nilai unit horse power (UHP) pada setiap material dengan alat ukur dial
indicator.

Subjek penelitian
Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah Dial Indicator; Merk Teclock
Made in Japan dengan Ketelitian: 0.01 mm, Mesin Bubut Merk: Engine Lathe, No Mesin:
837 N BC 87087.
Assesment data
Pada penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen.

Metode penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metodeVariabel bebas yaitu ke
dalaman potong (a), gerak pemakanan (f), kecepatan potong (v) dan putaran spindel
(n).
Penelitian ini adalah eksperiment dengan melakukan percobaan pada pada benda kerja
baja ST 37 (AISI 1010), baja ST 60 (AISI 1030) dan baja VCN (AISI 1050). Dengan
diameter 40 mm, dengan panjang 150 mm.

Langkah penelitian
(1) Mempersiapkan bahan benda kerja dengan panjang 150 mm. Kemudian pada
ujungnya dibuat lubang dengan center drill menggunakan mesin bubut. Maksud dari
pembuatan lubang ini adalah untuk meletakkan benda kerja pada posisi center pada
kepala lepas saat pembubutan berlangsung.

(2) Pengesetan alat, Benda kerja yang telah diberi lubang dengan center drill, dipasang
pada mesin bubut untuk dilakukan pemodelan Alat. Dial indicator dipasang di atas
pahat yang telah terpasang pada tool post. Kemudian dial indicator diatur sedemikian
rupa sehingga ujung dial indicator benar- benar menyentuh pahat dan usahakan
sedekat mungkin dengan mata pahat. Untuk mengetahui keakuratan dari Dial
Indicator maka dilakukan percobaan dengan cara memberikan beban pada ujung
jarum dial indicator.
Hasil penelitian
Dari hasil percobaan yang telah dilaksanakan dengan acuan nilai pembebanan 100 gr
ditunjukkan pada dial indicator sebesar 0,53 mm, maka kita bisa memperoleh data bahwa
pengaruh ke dalaman pemotongan (depth of cut) sebesar 0,079 in, pada kondisi kecepatan
potong (cutting speed) yang sama yaitu 96,84 ft/min, dengan percobaan sebanyak lima kali,
diperoleh hasil nilai UHP yang bervariasi. Unit Horse Power (UHP) yaitu kekuatan yang
digunakan untuk menghilangkan sebesar 1cu (in per menit). Dalam penelitian ini Uhp kita
jadikan acuan untuk memastikan apakah dial indicator ini bisa digunakan untuk menghitung
besarnya gaya potong. Dari hasil percobaan di atas, kita peroleh nilai Uhp rata-rata dan nilai
kekerasan dari setiap material, yaitu:
1. Baja ST 37, Uhp = 0,54 dan BHN = 162,19
2. Baja ST 60, Uhp = 0,58 dan BHN = 181,27
3. Baja VCN, Uhp = 0,61 dan BHN = 192,16

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperoleh kesimpulan bahwa Pengukuran Gaya-
Gaya Pemotongan pahat mesin bubut menghasilkan Unit horse power (UHP) rata-rata 0,58
pada benda kerja dari bahan material baja (AISI 1010), baja (AISI 1030), dan baja (AISI
1050). Berarti dalam penelitian ini Uhp kita jadikan acuan untuk memastikan apakah dial
indicator ini bisa digunakan untuk menghitung besarnya gaya potong. Saran-saran pada
penelitian berikutnya hendaklah lebih dikembangkan dan lebih diperluas ruang lingkupnya,
bukan hanya pada kondisi bahan material tiga jenis itu saja, Akan tetapi bisa dikembangkan
dengan mengetahui umur pahat.

Anda mungkin juga menyukai