Total E = A+B+C+D = (8.800 + 8.250 + 19.800 + 11.000) BTU/h = 47.850 BTU/h= 1.595
CFM
Fresh Air duct= vol ruang x pertukaran udara/jam x 35,31 (angka keramat) 261 x 2 x
35,31--------------------------------------------------------- = ---------------- x 1/60 = 307
CFM60FAG = 10" dg ducting 11"x10"atau gampangnya adalah 20% dari total CFM
1. Ukur Ruangan, Ubah Ukuran meter ke feet ( 1 Meter = 3,28 Feet)2. Hitung Luas Ruangan
dan kalikan tinggi,.. Maka akan didapat volume ruangan (Cubic Feet)3. Tentukan berapa kali
sirkulasi udara yang dinginkan per jam.4. Kalikan Volume ruangan dengan Jumlah sirkulasi.
maka diperoleh ( Cubic Feet / Hours )5. Kemudian dibagi 60 untuk memperoleh CFM
( Cubic Feet per Minutes)
Pengecekan Refrigerant AC
Paling mudah lakukan pengecekan refrigerant pada saat peak load (biasanya saat siang hari)
tpi jgn lagi hujan ^_^Pada saat cuaca panas, mesin pendingin akan bekerja pada titik
puncak.Sistem pendingin ruangan (Air Conditioner) pada sisi tekanan rendah (Evaporator)
bekerja pada titik evaporasi 0-10 derajat Celcius. Maksudnya pada titik puncak (peak load),
temperature Evaporasi berada dititik 10 derajat celcius dan pada saat lowest load (beban
terendah) tidak lebih rendah dari titik 0 derajat Celcius. Remember: Tekanan kerja system
dipengaruhi oleh beban pendinginan, semakin besar beban semakin tinggi kenaikan tekanan
kerja system). Dari temperature evaporasi tersebut bisa dikonversi ke tekanan kerja:Untuk R-
22: (0 derajat C =3.97bar s/d 10 derajat C = 5.8bar)Jadi rangenya dari 3.97 s/d 5.8baratau
dalam satuan psig = 57.6 s/d 84.1psig57.6 psig saat beban terendah dan 84.1 psig saat beban
puncak
jika sistem bekerja dibawah tekanan 57.6 di evaporator akan terjadi frost (bunga es) yg terjadi
akibat uap air di udara membeku pada pipa2 di evaporator atau di bagian yg tekanannya
dibawah 57.6psig.
Jika terjadi frost pada kompresor itu karena tekanan evaporasinya berada dibawah titik nol
derajat, kemungkinan penyebabnya:1. Penyetelan superheat pada Katup Exspansi yg terlalu
rendah2. Evaporator yg kotor3. Sistem kurang refrigeran (mula2 timbul bunga es diawal
masuk pipa evaporator, es yg semakin menebal kemudian menghambat aliran udara, pada
akhirnya refrigerant cair yg tdk berevaporasi di evaporator kemudian masuk ke jalur pipa
suction dan bisa sampai ke kompresor, jika terjadi evaporasi di bagian suction kompressor
maka bunga es akan muncul disekitar kompresor tersebut)4. Filter udara yg sudah
tersumbat.5. Penyetelan LPC cut-out yg terlalu rendah.6. Penyetelan temperatur ruangan yg
terlalu rendah.
Jika sistem bekerja diatas 84.1 psig, system bekerja ekstra yg bisa menyebabkan overload.
kalaupun tdk terjadi overload, umur kompressor tdk bisa bertahan lama dan konsumsi arus
listrik menjadi lebih boros. Penyebabnya biasanya kapasitas unit pendingin lebih kecil dari
beban pendinginan, atau bisa juga sistem mengalami overcharge.
CARA MENGHITUNG KAPASITAS / DAYA AC
1. Konversi BTU/H dan PK Dalam menghitung kapasitas AC kita harus tahu dulu satuan
daya pendinginan AC yang di sebut BTU/hours BTU per jam) atau disingkat BTU/hr.
BTU/h singkatan dari British thermal unit per hour, satuan daya pendinginan AC yang
berasal dari inggris. Sedang PK (Paard Krcht) atau HP (horse power) yang berarti satuan
tenaga kuda, yang dipergunakan dalam sistem AC merujuk pada daya kompressor AC, bukan
menunjukan kapasitas pendinginan AC. Untuk daya pendinginan AC satuannya adalah
BTU/h.
Jadi untuk mempermudah mengetahui antara BTU/h dan PK maka berikut ini adalah konversi
dari sistem daya AC tersebut:
pk setara dengan 5000 BTU/hr
pk setara dengan 7000 Btu/hr
1 pk setara dengan 9000 btu/hr
1 pk setara dengan 12000 btu/hr
2 pk setara dengan 18000 btu/hr
2 pk setara dengan 24000 btu/hr
3 pk setara dengan 28000 btu/hr
Dan karena satuan BTU/h mengacu pada sistem pengukuran inggris (british) maka untuk
perhitungan luas (dengan pakai rumus), digunakan ukuran feet (kaki)misal jika 3 m = 10 kaki
> 1 m = 3.33 kaki 2. Cara Sederhana
Ketika kita mau merencanakan memasang AC untuk di rumah, kadang kita kebingungan
menentukan kapasitas AC. Ada salah satu cara sederhana untuk menghitung besarnya
kapasitas AC yang dibutuhkan untuk mengkondisikan suatu ruangan.
Langkah pertama adalah menghitung luasan ruang yang akan dipasang AC. Kemudian
kalikan dengan standar panas dalam ruangan seluas 1 meter persegi, yaitu 500 BTU /hr.
Misal: Ruangan yang akan dipasang AC berukuran 3x4 meter. Untuk menghitung AC
yangdibutuhkan , luas ruangan 3x4 meter adalah:
Satuan daya AC dipasaran dikenal dengan PK. Jadi untuk mengetahui dayanya yaitu dengan
mengkonversikan satuan BTU/hr dengan PK (lihat konversi BTU/h ke PK diatas)
Yang perlu diperhatikan, bahwa kapasitasAC harus lebih tinggi dari panas ruangan yang akan
dipasang AC. Jadi dari perhitungan untuk ruangan dengan luas 3x4 adalah 6000 BTU/hr,
berarti kapasitas AC yang dibutuhkan di ruangan tersebut adalah 7000 btu/hr atau setara
dengan pk.
3. Dengan Rumus
Disamping dengan cara menebak seperti diatas (cara sederhana), ada juga rumus untuk
menghitung kapasitas / daya AC, yaitu:
(W x H x I x L x E) / 60 = kebutuhan BTU
W = panjang ruang (dalam feet)H = tinggi ruang (dalam feet)I = nilai 10 jika ruang
berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain). Nilai 18 jika ruang
tidak berinsulasi (di lantai atas).L = lebar ruang (dalam feet)E = nilai 16 jika dinding
terpanjang menghadap utara; nilai 17 jika menghadap timur; nilai 18 jika menghadap selatan;
dan nilai 20 jika menghadap barat.
Contoh:
Ruang berukuran 3mx4m atau (10 kaki x 13 kaki), tinggi ruangan 3m (10 kaki) tidak
berinsulasi, dinding panjang menghadap ke timur. Keterangn 3 m = 10 kaki > 1 m =
3.33 kaki
Jadi kebutuhan BTU = (10 x 13 x 18 x 10 x 17) / 60 = 6630 BTU alias cukup dengan
AC 3/4 PK.
MENDESAIN SISTEM PLUMBING DALAM SUATU GEDUNG
Ketika kita akan memulai mendesain sistem plumbing dalam suatu gedung, setidaknya kita
harus mendesain item sebagai berikut:
1. Mendesian sistem penyediaan air bersih, termasuk penyediaan air panas pada
apartemen atau hotel jika diperlukan.
2. Mendesain sistem penyaluran air buangan dan vent
3. Mendesain ground tank, roof tank dan pompa yang digunakan
4. Menghitung Bill of Quantity (BQ) dan rencana anggaran biaya
1. Mendesain Sistem Penyediaan Air Bersih
Dalam mendesain sistem penyediaan air bersih, yang harus diperhatikan adalah
Sistem Distribusi.
Sistem distribusi meliputi sistem yang akan di pakai dalam menyalurkan sistem air bersih ke
outlet, atau dari tandon (ground tank) ke roof tank (tandon atas), dan juga pemipaan. Dalam
penyaluran airbersih ke outlet menggunakan sistem grafitasi atau menggunakan pompa
booster. Dan juga perencanaan pompa transfer serta memakai sistem wlc (water level
control) atau manual
Sistem Pemipaan
Dalam mendesain sistem air bersih ini, yang tak kalah pentingnya adalah menentukan jenis
pipa yang akan digunakan. Untuk pipa transfer biasanya menggunakan pipa galvanis,
sedangkan untuk pipa pipa yang ke outlet, apakah menggunakan pipa galvanis, PVC atau
PPR. Dewasa ini pipa PPR biasanya menjadi pilihan utama untuk air bersih yang menuju
outlet. Sedang untuk pipa transfer biasanya menggunakan pipa galvanis.
AC Ruangan
Ada satu permasalahan, berapa besar dan jumlah ac yang kita butuhkan di rumah agar orang
rumah bisa merasakan kenyamanan di suhu yang panas. Rasanya tak perlu berkonsultasi
dengan ahli penata udara atau apalah yang ahli dibidang ini. Kita sebagai orang awam,
biarpun tidak 100% valid, namun dapat dijadikan acuan dasar untuk menghitung kebutuhan
dasar pendingin udara. Ingat ini cara yang sederhana, ditujukan untuk orang awam. So
jangan merasa akan menjumpai rumus yang rumit dan jlimet. Jangan tertawa jika terlalu
sederhana dan kelihatan bodoh ya .. yang penting bisa..!
Dalam dunia penata udara, dikenal istilah BTU ( British Thermal Unit ). BTU adalah satuan
kebutuhan pendinginan udara dalam suatu ruangan. Ada pula dikenal istilah PK ( mungkin
yang ini lebih familiar ditelinga kita ), adalah satuan dalam BTU/hr. Beberapa koefisien dan
requirement yang dibutuhkan adalah luas ruangan dan koefisien kebutuhan pendingin udara
untuk tiap meter persegi ( dalam satuan BTU pada umumnya ).
1. Kita hitung luas ruangan yang akan dipasang ac, semisal adalah 32.5 meter. Maka
akan ditemukan luas ruangan adalah 7.5 meter persegi.
2. Koefisien / standard panas dalam ruangan : 500 BTU/hr.
3. Kalikan hasil perhitungan pada item no.1 dan no.2, maka akan didapatkan hasil : 3750
BTU/hr.
4. Konversikan hasilnya dengan standard bahwa 1 PK setara dengan 9000 BTU/hr.
Maka didapatkan hasil : 0,4167 PK.
5. Dari hasil konversi pada perhitungan no.4, kita jadikan dasar untuk pembelian ac yang
ada dipasaran. Ingat, dipasar sekarang ac terkecil adalah 0.5 PK, kemudian PK, 1 Pk dan
seterusnya. Yang perlu diingat juga bahwa ac yang kita beli harus diatas dari hasil
perhitungan diatas, jangan sekali kali membeli dengan kapasitas dibawah perhitungan
diatas.
6. Jadi dari hasil diatas, kita bisa ambil keputusan, bahwa ac yang kita beli adalah ac 0.5
PK.
Nah, satu tugas telah selesai kita lakukan dalam usaha memberikan kenyamanan pada
anggota keluarga di rumah pada suhu udara yang panas dan tidak nyaman ini. Dipasaran,
sekarang terdapat ac dengan kebutuhan daya yang rendah, Low Wattage kali istilahnya ..?
Bener nggak sich ..? Usahakan mencari pendingin udara yang menggunakan tehnik inverter
dalam usaha mengurangi dan menekan kebutuhan daya listrik. Jangan membeli ac /
pendingin udara yang rendah daya listrik yang dibutuhkan, tetapi dengan cara mengurangi
kemampuan dan kecepatan dalam mendinginkan udara. Jadi boros dan efisien jadinya .., So
selamat bereksperimen
SISTEM MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL (ME)
SUATU BANGUNAN (GEDUNG)
Bangunan suatu gedung terdiri dari 3 komonen penting, yaitu struktur, arsitektur dan ME
(Mekanikal & Elektrikal). Ketiganya satu sama lain saling terkait. Jika struktur
mengedepankan kekuatan, arsitek lebih mengedepankan keindahan, maka ME (mekanikal &
Elektrikal) lebih mengedepankan pada fungsi. Sekuat apapun bangunan dan seindah apapun
bangunan, jika tidak ditunjang dengan sistem ME (mekanikal & elektrikal) maka bangunan
tersebut tidak ada fungsinya.
Jadi sangat jelas antara ketiga komponen dalam suatu gedung yang saling terkait satu sama
lain. Dengan demikian sistem mekanikal dan Elektrikal termasuk salah satu komponen yang
sangat penting. Jadi intinya, suatu bangunan yang telah dirancang oleh para arsitek akhirnya
harus dipakai, dihuni dan dinikmati. Untuk itu suatu gedung haus dilengkapi dengan
prasarana yang sesuai dengan kebutuhan gedung itu sendiri, seperti perkantoran, rumah sakit,
bank, bandara dan lain-lain.
A. Sistem Mekanikal & Elektrikal (ME) yang Umum Digunakan pada Suatu Gedung
Sistem mekanikal dan elektrikal (ME) suatu bangunan / gedung sangat tergantung maksud
suatu gedung itu dibangun. ME suatu gedung perkantoran mempunyai perbedaan dengan
gedung rumah sakit, atau bandara, pembangkit listrik atau pabik. Tetapi secara prinsip
mempunyai berbagai persamaan.
Pada umumnya sistem ME yang sering digunakan dalam suatu gedung, diantaranya:
1. Sistem Plumbing
2. Sistem Pemadam Kebakaran (Fire Fighting)
3. Sistem transfortasi vertikal (lift)
4. Sistem Elektrikal
5. Sistem Penangkal petir
6. Sistem Fire Alarm (Fire Protection)
7. Sistem telepon
8. Sistem tata suara (sound system)
9. Sistem data
10. Sistem CCTV
11, Sistem MATV12. BAS (Building Automatic sistem), sistem ini digunakan untuk
mengontrol suatu sistem tersebut diatas), terutama menyalakan dan mematikan ac (AHU &
fan) atau panel listrik secara automatic. Tetapi sistem ini kadang masih jarang digunakan
pada kebanyakan gedung, sehingga yang utama yang digunakan dalam sustu gedung adalah
ke-11 sistem tersebut.
B. Sistem Mekanikal & Elektrikal (ME) khusus suatu Gedung
Maksud dan fungsi utama dari suatu gedung menjadi landasan dasar dalam menentukan
kekhusususan sistem ME dalam suatu bangunan/ gedung. Gedung rumah sakit misalnya akan
mempunyai sistem yang khusus yang digunakan di gedung tersebut yang tidak digunakan di
gedung lain. Demikian juga bandara atau mall / plaza.
Salah satu kekhususan sistem yang ada di rumah sakit diantaranya adalah sistem instalasi gas
(oksigen) dan compressor, disamping sistem ipal-nya juga harus mempunyai sistem
pennngan khusus. Di bandara diantara sistem ME yang khusus yaitu sistem FIDS (Flight
information display sistem), sistem belalai gajah (garbarata) dan yang tak kalah petingnya
adalah sistem sekuriti. Sedang yang ada di mall atau plaza sistem yang khususnya misalnya
sisstem instalasi gas untuk food coat.
Disamping itu dalam menentukan suatu sistempun sangat tergantung pada maksud dan fungsi
gedung itu sendiri. Mislanya untuk sistem AC, sistemnya akan berbeda, Jika hanya untuk
perkantoran biasanya digunakan sistem AC split. Sedang untuk bandara atau mall atau
perkantoran dalam skala besar biasanya digunakan sistem AC terpusat.
Definisi Kapasitor
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan
energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik. Kapasitor memiliki satuan yang disebut Farad.
Ada dua jenis kapasitor, antara lain:
1. Kapasitor polaritas, yang mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif
serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
2. Kapasitor non polaritas, yang tidak mempunyai kutub positif dan negatif di kakinya.
Kapasitor ini kebanyakan nilai kapasitasnya rendah.
Kapasitor Kompresor
Kapasitor pada Kompresor AC berfungsi sebagai penggerak kompresor pertama kali,
sehingga besarnya kompresor akan menentukan besarnya nilai kapasitor yang dipasang.
Berikut data kapasitor kompresor berdasarkan kapasitas AC: