Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia
nya sehingga saya dapat menyalesaikan makalah ini tepat pada waktu nya. Makalah tentang sistem tata
udara ini berisikan tentang cara kerja sistim AC pada suatu ruangan dan instalasi pemasangannya.
Harapan saya semoga makalah ini dapat mambantu informasi dan pengetahuan bagi pembaca .
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna .Oleh karna itu , kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapan demi kesempurnaan makalah ini. Akhri
kata , saya sampaikan terima kasih.semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha saya ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ 1
KATA PENGANTAR.......................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................ 3
LATAR BELAKANG........................................................................................... 4
PENGERTIAN SISTEM AIR CONDITIONER................................................ 5
KOMPONEN AIR CONDITIONER.................................................................. 5
CARA KERJA AIR CONDITIONER................................................................ 9
ANALISA KERUSAKAN.................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
3. TUJUAN MASALAH
1. Mempelajari sistem tata udara pada suatu ruangan dengan mengetahui berapa besar AC
yang dibutuhkan pada suatu ruangan
2. Mempelajari prinsip kerja pada sistem AC..
3. Dapat memahami perawatan dan mengatasi masalah kerusakan pada unit AC.
PEMBAHASAN
Salah satu hal yang sering menjadi pertanyaan saat kita memutuskan akan menggunakan
air conditioner adalah bagaimana cara mengetahui PK AC yang sesuai dengan ruangan kita? Hal
ini perlu mendapat perhatian karena hubungannya dengan besaran pemakaian listrik yang harus
kita bayar tiap bulannya. Unit air conditioner yang terlalu besar dibanding luas ruangan akan
membuat pemakaian listrik menjadi boros, begitu juga dengan unit air conditioner yang terlalu
kecil. Unit air conditioner yang terlalu kecil dibanding luas ruangan akan membutuhkan waktu
yang lama untuk mendinginkan ruangan, hal ini tentu juga membuat tagihan listrik menjadi
besar.
Ada 3 faktor yang perlu diperhatikan pada saat menentukan kebutuhan PK AC, yakni
daya pendinginan AC (BTU/hr – British Thermal Unit per hour), daya listrik (watt), dan PK
compressor AC. Sebagian dari kita mungkin lebih mengenal angka PK (Paard Kracht/Daya
Kuda/Horse Power (HP)) pada AC. Sebenarnya PK itu adalah satuan daya pada compressor AC
bukan daya pendingin AC. Namun PK lebih dikenal ketimbang BTU/hr di masyarakat awam.
Lalu bagaimana cara menghitung dan menyesuaikan daya pendingin air conditioner dengan
ruangan Anda? Untuk menyiasatinya, maka kita konversi dulu PK – BTU/hr – luas ruangan
(m2).
1 PK = 9.000-10.000 BTU/h
1 m2 = 600 BTU/hr
3 mx = 10 kaki —> 1 m = 3.33 kaki
BTU/hr PK
±5.000 ½
± 7.000 ¾
± 9.000 1
±12.000 1½
±18.000 2
Untuk menghitung kebutuhan BTU digunakan rumus:
(W x H x I x L x E) / 60 = kebutuhan BTU
Contoh :
Ruang berukuran 3mx6m atau (10 kaki x 20 kaki), tinggi ruangan 3m (10 kaki) tidak
berinsulasi, dinding panjang menghadap ke timur. Kebutuhan BTU = (10 x 20 x 18 x 10
x 17) / 60 = 10.200 BTU atau cukup dengan AC 1 PK.
2. PRINSIP KERJA AC
AC (Air Conditioner) merupakan seperangkat alat yang mampu mengkondisikan ruangan yang
kita inginkan, terutama mengkondisikan ruangan menjadi lebih rendah suhunya dibanding suhu
lingkungan sekitarnya. Seperangkat alat tersebut diantaranya kompresor, kondensor, orifice tube,
evaporator, katup ekspansi, dan evaporator.
Cara kerja AC dalam mengatur suhu ruangan yaitu dimulai dari kompresor yang ada pada sistem
pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent
yang masuk ke dalam kompresor dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di
kondenser.
Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap
menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang
terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah
jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari
substansi yang akan didinginkan.
Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator.
Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair
maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya
diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan
ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase
uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian
rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya
menjadi sangat turun.
Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif
lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser.
Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya
dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan,
dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan
didinginkan.
Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi
substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka temperatur
dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan berubah terus-menerus
sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan.
Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau menurunkan
temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan.
Kunci utama dari AC adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon, yang mengalir
dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan), dan menjadi
gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi
cairan lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area: sebuah
penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi ruangan dan
sebuah kompresor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas), dan kipas pada jendela
luar.
Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan refrigerant
yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi kembali ke dalam
ruangan. Pada kompresor, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara
pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang
tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostat mengontrol motor kompresor untuk
mengatur suhu ruangan.