Anda di halaman 1dari 3

LUKA TERBUKA

No. Dokumen :

SOP No. Revisi


Tgl. Terbit
Halaman
:
:
:
Ditetapkan oleh Kepala Puskesmas :
PUSKESMAS
Nama Ka Pusk :Rijadi Azikin SKM,M.Kes
PULOKULON I
NIP : 196203011986031016

1. Pengertian Keadaan hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan

2. Tujuan Semua pasien dengan luka terbuka yang harus dijahit


dilakukan sesuai prosedur agar tidak terjadi infeksi dan
proses penyembuhan baik.

3. Kebijakan Dilakukan pada luka terbuka

4. Referensi Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 hal 396-401, FKUI, 2001.


SPM Kesehatan Anak, IDAI, 2004

5. Langkah- 1. Pengertian
langkah/ Keadaan hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan
Prosedur
2. Klasifikasi luka berdasarkan penyebab
2.1 Eksoriasi atau luka lecet atau gores adalah cedera
pada permukaan epidermis akibat bersentuhan
dengan benda berpermukaan kasar atau runcing.
2.2 Vulnus scissum adalah luka sayat atau luka iris yang
ditandai dengan tepi luka berupa garis lurus dan
beraturan.
2.3 Vulnus laseratum atau luka robek adalah luka
dengan tepi yang tidak beraturan atau compang-
camping biasanya karena tarikan atau goresan
benda tumpul.
2.4 Vulnus punctum atau luka tusuk adalah luka akibat
tusukan benda runcing yang biasanya kedalaman
luka lebih daripada lebarnya.
2.5 Vulnus morsum adalah luka karena gigitan serangga
2.6 Vulnus combutio atau luka bakar
3. Klasifikasi luka berdasarkan ada tidaknya kehilangan
jaringan
3.1 Ekskoriasi.
3.2 Skin avulsion.
3.3 Skin loss.
4. Derajat Kontaminasi
4.1 Luka bersih: luka sayat efektif, steril, tanpa kontak
dengan orofaring, fraktur respiratorius,
fraktur alemantarius, fraktur genitourinarius.
4.2 Luka bersih tercemar: kontak dengan orofaring,
fraktur respiratorius dll, postapendeletomi, operasi
vagina.

4.3 Luka tercemar: laserasi, fraktur terbuka, luka


penetrasi.
4.4 Luka kotor: akibat pembedahan yang sangat
terkontaminasi, perforasi visera, abses, trauma
lama.
5.Anamnesa
Tanyakan bagaimana, dimana, dan kapan luka terjadi
untuk memperkirakan kemungkinan terjadinya
kontaminasi dan menentukan apakah luka ditutup
secara primer atau dibiarkan terbuka.
6. Pemeriksaan fisik
Lokasi. Penting sebagai petunjuk kemungkinan adanya
cedera pada struktur yang lebih dalam
Eksplorasi. Dikerjakan untuk :
6.2.1. Menyingkirkan kemungkinan cedera pada
struktur yang lebih dalam
6.2.2. Menemukan benda asing yang mungkin
tertinggal di dalam.
6.2.3. Menentukan adanya jaringan yang sudah mati.
7.Penataksanaan
Tindakan antisepsis
Daerah yang diantisepsis harus lebih luas dari
luka. Prinsipnya dimulai dari tengah kearah luar
dengan pengusapan secara spiral, daerah yang
telah dibersihkan tidak boleh diusap lagi
menggunakan kassa yang telah dipakai. Larutan
yang dianjurkan adalah povidorte iodine 10%
atau klornesidine glukonat 0,5 %
Pembersihan luka
Irigasi sebanyak-banyaknya dengan tujuan
membuang jaringan mati dan benda asing
(debridement) menggunakan cairan garam
fisiologis atau air bersih. Lakukan sistematis dari
lapisan superficial ke lapisan yang lebih dalam
Hilangkan semua benda asing dan eksisi semua
jarinagn mati.
Berikan antiseptik
Bila perlu tindakan ini dilakukan dengan pemberian anestesi
lokal.
Penjahitan luka
Luka bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi
serta kurang dari 8 jam boleh dijahit primer
Luka yang terkontaminasi berat dan atau tidak
terbatas tegas dan lebih dari 8 jam sebaiknya
dibiarkan sembuh sendiri
Pada luka infeksi misal insisi abses, dipasang dren
yang dibuat dari guntingan sarung tangan,
Fungsinya untuk mengalirkan cairan keluar
(darah dan serum ) pad dead space ( jika
terbentuk)
Penutupan luka
Luka terbuka dengan menggunakan kassa
Pembalutan

Fungsi balutan:
Sebagai pelindung terhadap penguapan, infeksi.
Mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka
dalam proses penyembuhan
Sebagai fiksasi
Efek penekanan (pressure): mencegah
berkumpulnya rembesan darah yang
menyebabkan kematian.

Pemberian antibiotik dan ATS/Toksoid


Petunjuk pemberian ATS : ATS hanya diberikan
pada luka sedang/ berat dan kotor, luka tusuk,
luka menggaung, luka yang terkontaminasi
seperti karat, kotoran kuda.
Imunisasi (-)/ tidak jelas: ATS 3000-5000 unit intravena
Imunisasi (+), lamanya sudah lebih dari 5 tahun : ATS
3000-5000 unit intravena.
Pengangkatan jahitan
Jahitan diangkat bila fungsinya sudah tidak
diperlukan lagi yaitu bila tepi-tepi luka sudah
bertaut.

6. Bagan Alir
ANAMNESA &
TENTUKAN JENIS LUKA

PEMERIKSAAN FISIK

TERAPI PULANG

7. Unit Terkait BP

Anda mungkin juga menyukai