Anda di halaman 1dari 6

Kekuatan Baja Tulangan

Menurut SNI 03-2847-2002, tulangan yang dapat digunakan pada elemen beton bertulang di batasi hanya
pada Baja Tulangan dan Kawwat Baja saja. Belum ada peraturan yang mengatur penggunaan tulangan
lain, selain dari baja tulangan atau kawat baja tersebut.

Baja Tulangan yang tersedia di pasaran ada 2 jenis, yaitu

1. Baja Tulangan Polos (BJTP)


2. Baja Tulangan Ulir atau Deform (BJTD)
Tulangan Polos biasanya digunakan untuk tulangan geser/begel/sengkang, dan mempunyai tegangan
leleh (fy) minimal sebesar 240 MPa (disebut BJTP-24), dengan ukuran 6, 8, 10, 12, 14 dan 16
(dengan menyatakan simbol diameter polos).
Tulangan Ulir/deform digunakan untuk untuk tulangan longitudinal atau tulangan memanjang, dan
mempunyai tegangan leleh (fy) minimal 300 MPa (disebut BJTD-30). Ukuran diameter nominal tulangan
ulir yang umumnya tersedia di pasaran dapat dilihat di bawah :

Kuat Tarik baja Tulangan


Mesikpun baja tulangan mempunyai sifat tahan terhadap beban tekan, tetapi karena harganya yang
mahal maka baja tulangan ini hanya diutamakan untuk menahan beban tarik pada struktur beton
bertulang, sedangkan beban tekan yang bekerja cukup ditahan oleh betonnya.
Hubungan antara tegangan dan regangan tarik baja dilukiskan pada gambar di bawah :

1|D:\2. Data Pr ib ad i\ F ile Ku l iah \ TA ST RUK T UR\ F i le E b ook


Modulus Elastisitas Baja Tulangan
Dari hubungan tegangan-regangan tarik baja tulangan, terlihat sudut (alpha), yaitu antara garis lurus
kurva yang ditarik dari kondisi tegangan nol sampai tegangan leleh (fy) dan garis regangan (s). Modulus
elastisitas baja tulangan (Es) merupakan tangens dari sudut (alpha) tersebut. Menurut Pasal 10.5.2 SNI
03-2847-2002, modulus elastisitas baja tulangan non pratekan Es dapat diambil sebesar 20000 MPa

BESI DAN BAJA


A. BIJIH BESI (IRON ORE)
Bijih besi adalah bahan baku utama untuk pembuatan besi kasar, sedangkan besi kasar tersebut adalah
bahan baku untuk pembuatan besi tempa, besi tuang dan baja.
Bijih besi didapat dari hasil penambangan bijih besi. Sedangkan bahan-bahan lain yang bercampur
dengan bijih tersebut selain kotoran yang merugikan antara lain belerang ,pospor silika , tanah liatjuga
ada kotoran yang menguntungkan antara lain emas, platina, perak.

Adapun yang termasuk bijih besi tersebut antara lain:

1. HAEMATITE ( Fe2O3 )

Bijih besi jenis ini, mempunyai kandungan besi sekitar 65 70 %

Sedangkan warnanya adalah: merah tua sampai hitam.


Berat Jenis : sekitar 4,5 s/d 5,3
Bijih besi ini banyak terdapat di negara: India ,Brasilia, Rusia, Spanyol , AS dan Afrika serta Jerman.

2. MAGNETITE ( Fe3 O4)


Kandungan besinya sekitar 70 % s/d 73% ,Bijih besi ini merupakan bijih besi yang terbanyak mengandung

2|D:\2. Data Pr ib ad i\ F ile Ku l iah \ TA ST RUK T UR\ F i le E b ook


kadar besi, sedangkan warnanya :hitam atau abu-abu ,Berat jenisnya berkisar: 4,9 s/d 5,2 ,Bijih besi ini
sangat kuat dan keras.
Bijih besi ini banyak terdapat di Negara: India, Swedia, Rusia, A S, Norwegia dan Kanada.
3. PYRITIES (FeS2 )
Bijih besi ini termasuk besi sulpat, dengan kandungan besinya berkisar 45 s/d 47 %, sedangkan warnanya
kuning sampai coklat

Berat Jenis berkisar : 4,8 s/d 5,1


Bijih besi ini banyak terdapat di negara: India, AS, Rusia dan Kanada.

4. LIMONITE (2Fe2O3.3H2O )
Bijih besi ini disebut juga sebagai Hydratited-Haematite, warnanya dari kuning sampai hitam, dan
kandungan Fe nya sekitar 60 %, sedang kadar air sekitar 14,5 %,Berat jenisnya berkisar: 3,6 s/d 4 . Bijih
besi ini terdapat di negara: India, Jerman dan AS.
5. SIDERITES (FeCO3).
Kandungan besinya sekitar 40 s/d 48 % ,sedangkan Berat jenisnya berkisar: 3,7 s/d 3,9 Warnanya kuning
sampai coklat. Terdapat di negara: Rusia dan Inggris.
B. PIG IRON (BESI KASAR)

Besi kasar adalah hasil pemurnian tingkat pertama dari pada bijih besi. Kandungan besinya berkisar: 92
s/d 95% dan kadar karbonnya sekitar 3 s/d 4% ,selain itu masih ada sedikit kandungan belerang, pospor
dan mangaan.

Besi kasar adalah bahan utama pembuatan

1. Besi tuang ( cast iron )


2. Besi tempa (wrought iron )
3. Baja (steel )

Proses Pembuatan Besi Kasar.

Ada beberapa tahapan untuk pengolahan bijih besi menjadi besi kasar, antara lain :

Dressing of iron ores (proses pencucian )


Calcination and roasting (proses pemanggangan
Smelting (proses peleburan ) .
BAJA
B. PENGUJIAN BAJA BAJA TULANG.
Sesuai dengan PBI 71 N I .2 pasal 3.7 maka setiap baja tulangan maupun baja yang dihasilkan oleh pabrik-
pabrik baja ,yang terkenal dapat dipakai. Pada umumnya setiap pabrik baja tulangan mempunyai standard
mutu dan jenis baja sesuai dengan yang berlaku di negara yang bersangkutan. Pada umumnya baja
tulangan yang terdapat di pasaran Indonesia dapat dibagi dalam mutu,lihat tab

Mutu Sebutan Tegangan leleh karakteristik atau


tegangan karakteristik yang

3|D:\2. Data Pr ib ad i\ F ile Ku l iah \ TA ST RUK T UR\ F i le E b ook


memberikan regangan tetap 0,2 %

U-22U-24 Baja lnkBaja lnk 2200-2400

U-32 Baja Sdg 3200

U-39 Baja Krs 3900

U-48 Baja Krs 4800

Keterangan:
Yang dimaksud dengan tegangan leleh karakteristik dan tegangan karakteristik yang memberikan
regangan 0,2% adalah tegangan yang bersangkutan ,dimana dari sejumlah besar hasil-hasil pemeriksaan
kemungkinan adanya tegangan yang kurang dari tegangan tersebut ,terbatas sampai 5 % saja.
Apabila baja tulangan dengan mutu yang meragukan (yang dikeluarkan oleh pabrik yang kurang dikenal),
maka baja tulangan tersebut harus diperiksa oleh lembaga pemeriksaan bahan yang telah diakui.

Baja Tulangan Ada dua Jenis, Yaitu:


1. Baja tulangan polos (BJTP)
2. Baja tulangan deform (BJTD), yaitu baja tulangan yang diprofilkan.
Pengujian Tarik Baja Tulangan.
Pengujian Tarik Baja Tulangan adalah suatu pengujian yang bertujuan untuk mencari nilai-nilai tegangan
leleh, tegangan maksimum, regangan leleh, regangan maksimum , modulud elastisitas baja tulangan.
Dari hasli pengujian tersebut akan diketahui kekuatan dan mutu dari baja tulangan tersebut.
Pengujian Lengkung

Percobaan lengkung adalah pengujian mekanis secara statis dengan maksud untuk mengetahui sifat
mampu lengkung dari logam yang digunakan sebagai bahan uji.

Pengujian Pukulan (impact Loading Test).

Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui sifat bahan logam yang mengalami beban bentur
atau kejut pada berbagai temperatur

Sifat Mekanis Baja

Menurut SNI 0317292002 tentang TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN

4|D:\2. Data Pr ib ad i\ F ile Ku l iah \ TA ST RUK T UR\ F i le E b ook


GEDUNG Sifat mekanis baja struktural yang digunakan dalam perencanaan harus memenuhi
persyaratan minimum seperti tabel berikut.
- Tegangan leleh Tegangan leleh untuk perencanaan (f y) tidak boleh diambil melebihi nilai yang
diberikan tabel berikut.
- Tegangan putus Tegangan putus untuk perencanaan (fu) tidak boleh diambil melebihi nilai yang
diberikan tabel berikut.
SIFAT MEKANIS BAJA TULANGAN
REFERENSI:PUBI-1982 (Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia)

Sifat mekanis baja struktural (Sumber: Amon dkk, 1996)


Tegangan putus Tegangan leleh Peregangan
Jenis Baja minimum, fu minimum, y f minimum
(MPa) (MPa) (%)
BJ 34 340 210 22
BJ 37 370 240 20
BJ 41 410 250 18
BJ 50 500 290 16
BJ 55 550 410 13

Sifat-sifat mekanis lainnya, Sifat-sifat mekanis lainnya baja struktural untuk maksud perencanaan
ditetapkan sebagai berikut:Modulus elastisitas : E = 200.000 MPa
Modulus geser : G = 80.000 MPa

5|D:\2. Data Pr ib ad i\ F ile Ku l iah \ TA ST RUK T UR\ F i le E b ook


Nisbah poisson : = 0,3
Koefisien pemuaian : = 12 x 10 -6 / o C

6|D:\2. Data Pr ib ad i\ F ile Ku l iah \ TA ST RUK T UR\ F i le E b ook

Anda mungkin juga menyukai