Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini perbuatan sodomi merupakan kejahatan yang cukup mendapat
perhatian di kalangan masyarakat. Sering di koran atau majalah diberitakan
terjadi tindak pidana pencabulan yang akhir-akhir ini terdapat kasus seorang
anak taman kanak-kanak Jakarta International School yang menjadi korban
sodomi cleaning service di taman kanak-kanak tersebut.
Jika mempelajari sejarah, sebenarnya jenis perbuatan ini sudah ada
sejak dulu, atau dapat dikatakan sebagai suatu bentuk kejahatan klasik yang
akan selalu mengikuti perkembangan kebudayaan manusia itu sendiri, ia akan
selalu ada dan berkembang setiap saat walaupun mungkin tidak terlalu
berbeda jauh dengan sebelumnya.
Perbuatan sodomi anak dibawah umur ini tidak hanya terjadi di kota-
kota besar yang relatif lebih maju kebudayaan dan kesadaran atau
pengetahuan hukumnya, tapi juga terjadi di pedesaan yang relatif masih
memegang nilai tradisi dan adat istiadat.
Terkadang pelaku melakukan perbuatan sodomi tersebut dikarenakan
pelaku itu juga telah menjadi korban perbuatan sodomi sewaktu pelakunya
masih kecil. Oleh karena itu pelaku melakukan perbuatan tersebut terhadap
orang lain yang dalam hal ini anak dari taman kanak-kanak Jakarta
International School. Maka dari itu pelaku melakukan kembali apa yang telah
dialaminya semasanya kecil.

B. Perumusan Masalah
1. Apakah perbuatan sodomi dibawah umur ini termasuk tindak pidana?
2. Bagaimanakah rincian kasus sodomi yang terjadi di taman kanak-kanak
(TK) Jakarta International School akhir-akhir ini?
3. Bagaimanakah proses peradilan kasus sodomi yang terjadi di taman
kanak-kanak (TK) Jakarta International School?

1
2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perbuatan Sodomi Merupakan Tindak Pidana atau Bukan


1. Pengertian Sodomi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sodomi adalah sanggama
antarmanusia secara oral atau anal, biasanya antar-pria; pencabulan
dengan sesama jenis kelamin atau dengan binatang.1
Definisi sodomi menurut situs kamuskesehatan.com adalah sodomi juga
dikenal sebagai seks anal, adalah penyisipan penis ke dalam anus
pasangan, dengan atau tanpa paksaan.2
2. Pengertian Dibawah Umur
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, anak adalah keturunan yang kedua
yang berarti dari seorang pria dan seorang wanita yang melahirkan
keturunannya, yang dimana keturunan tersebut secara biologis berasal
dari sel telur laki-laki yang kemudian berkembang biak di dalam rahim
wanita berupa suatu kandungan dan kemudian wanita tersebut pada
waktunya nanti melahirkan keturunannya.3
3. Pengertian Tindak Pidana
Pengertian tindak pidana merupakan suatu dasar dalam ilmu
hukum terutama hukum pidana yang dimana ditujukan sebagai suatu
istilah perbuatan yang melanggar norma-norma atau aturan hukum yang
berlaku di suatu negara. Oleh karena itu dapat dikatakan sebagai tindak
pidana harus memenuhi syarat-syarat seperti :

a. Harus ada suatu perbuatan, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang.
b. Perbuatan harus sesuai sebagaimana yang dirumuskan dalam undang-
undang. Pelakunya harus telah melakukan suatu kesalahan dan harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya.

1 Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru


2 www.kamuskesehatan.com diakses tanggal 19 April 2014
3 Ibid

3
c. Harus ada kesalahan yang dapat dipertanggungjawabkan. Jadi
perbuatan itu memang dapat dibuktikan sebagai suatu perbuatan yang
melanggar ketentuan hukum.
d. Harus ada ancaman hukumannya. Dengan kata lain, ketentuan hukum
yang dilanggar itu mencantumkan sanksinya.4
Dari syarat-syarat di atas, perbuatan yang dapat dikatakan suatu
tindak pidana ialah perbuatan yang dapat dibuktikan sebagai suatu
perbuatan yang melanggar ketentuan hukum atau undang-undang yang
berlaku dan disertai ancaman hukumannya untuk mempertanggung
jawabkan perbuatannya.

Dalam hukum pidana di Indonesia, istilah sodomi sebenarnya belum


dikenal. Pasal-pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
maupun peraturan perundang-undangan lainnya belum mengatur tentang
sodomi secara tersendiri.
Hukum pidana Indonesia sampai saat ini hanya mengenal istilah
pencabulan dan persetubuhan. Namun, walaupun belum diatur secara khusus,
perbuatan sodomi dapat dikategorikan sebagai pencabulan, sehingga dalam
praktiknya, kasus sodomi dikenakan dengan pasal-pasal tentang pencabulan
yang diatur dalam KUHP maupun peraturan perundang-undangan di luar
KUHP.
Pelaku pencabulan, termasuk dengan melakukan sodomi, dapat dijerat
dengan Pasal 290 KUHP tentang pencabulan, yang berbunyi:
Dengan hukuman penjara selama-lamanya tujuh tahun dihukum:
(1) Barangsiapa melakukan perbuatan cabul dengan seseorang,
sedang diketahuinya bahwa orang itu pingsan atau tidak berdaya.
(2) Barangsiapa melakukan perbuatan cabul dengan seseorang,
sedang diketahuinya atau patut harus disangkanya, bahwa umur orang
itu belum cukup 15 tahun atau kalau tidak nyata berapa umurnya,
bahwa orang itu belum masanya buat dikawin.

4 Daliyo, J.B, Pengantar Hukum Indonesia, Prenhallindo, Jakarta, 2001 hal. 93

4
(3) Barang siapa membujuk (menggoda) seseorang, yang diketahuinya
atau patut harus disangkanya, bahwa umur orang itu belum cukup 15
tahun atau kalau tidak nyata berapa umurnya, bahwa ia belum
masanya buat kawin, akan melakukan atau membiarkan dilakukan
pada dirinya perbuatan cabul, atau akan bersetubuh dengan orang lain
dengan tiada kawin.
Jika dalam hal perbuatan sodomi yang dimaksud dilakukan dengan
sesama jenis yang mana pelakunya adalah orang dewasa terhadap anak di
bawah umur, Pasal 292 KUHP menyatakan:
Orang dewasa yang melakukan perbuatan cabul dengan
orang yang belum dewasa dari jenis kelamin yang sama, sedang
diketahuinya atau patut harus disangkanya hal belum dewasa itu,
dihukum penjara selama-lamanya lima tahun.
Sementara itu, mengenai perbuatan cabul yang dilakukan terhadap
anak di bawah umur diatur secara khusus dalam Pasal 82 Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan:
Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau
ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian
kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan
dilakukannya perbuatan cabul, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 15 (lima belas) tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan denda
paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan paling
sedikit Rp. 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).
Dari pasal-pasal diatas dapat disimpulkan bahwa perbuatan
sodomi anak dibawah umur merukapan suatu tindakan tindak pidana
dan dapat dipidanakan sebagaimana perbuatan tindak pidana lainnya
yang diatur dalam pasal-pasal yang telah disebutkan di atas.
B. Rincian Kasus Sodomi yang Terjadi di Taman Kanak-Kanak
Jakarta International School
1. Kasus adalah sebagai berikut:5

5 www.detik.com diakses tanggal 19 April 2014

5
Tak ada yang menyangka Virgiawan Amin bin Suparman
alias Awan (20) bisa berbuat keji pada anak lima tahun di Jakarta
International School (JIS). Keluarga pun kaget begitu mendengar
kabar kasus kekerasan seksual tersebut.
"Kejadian begini Masya Allah, saya kaget banget lemes
dengernya. Sekarang di penjara udah dua minggu dari tanggal 3
April," kata nenek Awan, Saunih, saat ditemui detikcom di
kediamannya di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Kamis
(17/4/2014).
Menurut Saunih, Awan belum berkeluarga. Dia tinggal di
rumah tersebut bersama nenek dan pamannya Marwadi yang
bekerja sebagai petugas keamanan.
Saunih tak berhenti menyiratkan kesedihan saat melihat
pemberitaan soal Awan. Alasannya, Awan yang membantu
kehidupannya sehari-sehari.
"Saya lemas dengarnya rasanya mau pingsan liat britanya di
tv. Dia pendiam. Sehari- hari kerja, tidur. Maen paling jauh ke
empang ke warnet ama teman-temannya," sambung Saunih.
Marwadi mengaku sudah menjenguk Awan di penjara.
Kondisi keponakannya tersebut sehat, namun memang belum
beradaptasi dengan situasi di tahanan.
"Saya sedih liat ibu saya (nenek Awan) sering nangis kalau
malam," terang Marwadi.
Awan dan Agun ditetapkan sebagai tersangka sodomi
kepada bocah 5 tahun di JIS. Keduanya dijerat dengan pasal
pencabulan dan UU Perlindungan Anak. Mereka terancam 15 tahun
penjara.
Keduanya sudah ditahan sejak dua pekan lalu. Kepada
polisi, awalnya mereka tak mengaku, namun belakangan mengakui
perbuatan sodomi kepada bocah tersebut di toilet sekolah JIS.
2. Analisis Kasus

6
Dalam kasus tersebut memang benar pelaku mengakui atau
menginsyafi telah melakukan tindakan sodomi terhadap anak di
taman kanak-kanak tersebut. Pelaku melanggar pasal-pasal yang
diatur undang-undang diantara lain:
a. Pasal 290 KUHP yang berbunyi:
Barangsiapa melakukan perbuatan cabul dengan seseorang,
sedang diketahuinya atau patut harus disangkanya, bahwa
umur orang itu belum cukup 15 tahun atau kalau tidak nyata
berapa umurnya, bahwa orang itu belum masanya buat
dikawin.
b. Pasal 292 KUHP yang berbunyi:
Orang dewasa yang melakukan perbuatan cabul dengan
orang yang belum dewasa dari jenis kelamin yang sama,
sedang diketahuinya atau patut harus disangkanya hal belum
dewasa itu, dihukum penjara selama-lamanya lima tahun.
c. Pasal 82 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak yang berbunyi:
Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau
ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat,
serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk
melakukan atau membiarkan dilakukannya perbuatan cabul,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas)
tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan denda paling
banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan paling
sedikit Rp. 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).

C. Proses Peradilan terhadap Perbuatan Sodomi Anak Dibawah


Umur
Proses peradilan terhadap perbuatan sodomi anak dibawah umur
dapat dilakukan sebagaimana dilakukan proses hukum tindak pidana
lainnya dikarenakan perbuatan sodomi dalam kasus di atas bukanlah

7
delik aduan. Jadi tidak tergantung dengan adanya aduan atau tidak dari
pihak korban maka dalam kasus tersebut tetap akan diproses hukum
sebagaimana mestinya dengan proses sidangnya bersifat tertutup untuk
umum.
Apabila antara korban dan pelaku ingin melakukan perdamaian
diantara mereka juga tidak dapat menghapuskan proses hukum yang
menimpa pelaku dalam artian pelaku dan korban boleh-boleh saja
melakukan pedamaian tetapi pelaku tetap saja akan diproses
sebagaimana undang-undang yang telah mengatur.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perbuatan sodomi terhadap anak dibawah umur yang terdapat dalam
kasus perlakuan sodomi terhadap anak taman kanak-kanak di Jakarta
International School merupakan suatu tindak pidana yang termasuk bukan
suatu delik aduan. Dalam artian tetap diproses walaupun tidak adanya aduan
dari pihak korban dan juga dalam proses pengadilan diproses sebagaimana
mestinya yang telah diatur oleh undang-undang yang dimana ada unsur
asusila maka pada saat sidang perkara tersebut bersifat tertutup untuk umum.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru

www.kamuskesehatan.com diakses tanggal 19 April 2014

Daliyo, J.B, Pengantar Hukum Indonesia, Prenhallindo, Jakarta, 2001

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

www.detik.com diakses tanggal 19 April 2014

10

Anda mungkin juga menyukai