Anda di halaman 1dari 2

Agama dalam Arena Politik Lokal

(studi kasus: Strategi Walikota Banjarmasin dalam Mewujudkan Visi


Kota Banjarmasin yang Baiman)

Siti Mauliana Harini


E-mail address: yanahairini@gmail.com

ABSTRAK

Perdebatan mengenai pemisahan maupun penyatuan antara agama dan negara selalu

menjadi topik yang menarik untuk dikaji. Pertarungan wacana akan lebih menarik jika

dilihat bagaimana strategi para aktornya dalam bertarung di dalam arena politik. Maka

dari itu studi ini akan menyoroti dua fokus penelitian yaitu yang pertama studi ini akan

menganalisa bagaimana relasi antara berbagai modal dan habitus yang dimiliki oleh

seorang kepala daerah serta arena lokal yang telah di legalisasi oleh undang-undang

otonomi daerah agar pemerintah daerah mendapatkan kewenangan dalam

menyelenggarakan otonomi daerah seluas-luasnya dalam memproduksi kuasa agama atas

politik lokal di kota Banjarmasin. Dan yang kedua, studi ini akan melihat bagaimana

pertarungan antara wacana antara politik agamis yang diproduksi terus menerus oleh

kalangan elit lokal dan politik sekular yang di produksi oleh para pemikir barat melalui

pengetahuan. Namun studi ini menemukan bahwa pada masyarakat kota banjarmasin

agama islam dianggap merupakan adat dan budaya yang menjadi ciri khas masyarakat.

Sehingga dengan munculnya undang-undang otonomi daerah maka semakin menguatkan

budaya islam dalam kehidupan politik di kota banjarmasin. Adat dan budaya islam

menjadi strategi utama dalam mewujudkan visi misi agamis sang walikota banjarmasin

(Ibnu Sina). studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek riset walikota
banjarmasin yang terpilih tahun 2015 yaitu Ibnu Sina. Karena studi ini ingin melihat lebih

dalam mengenai pertarungan aktor serta wacana dalam arena politik lokal. Dan teknik

pengumpulan data pada studi ini menggunakan metode observasi, wawancara mendalam,

serta studi literatur.

Anda mungkin juga menyukai