Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN URINALISIS

Pemeriksaan urin merupakan pemeriksan dasar pada pasien yang dicurigai mengalami
gangguan ginjal atau infeksi saluran kemih. Selain itu, banyak pasien yang tidak
menunjukkan gejala klinis sama sekali, pada kasus-kasus seperti ini, infeksi saluran kemih,
yang sebelumnya tidak terdeteksi, dapat didiagnosis melalui pemeriksaan urin.

Pengambilan specimen urin

Wadah specimen urine haruslah bersih, kering, dan bermulut lebar. Kalau specimen urine
harus dikirim ke tempat lain, berapa pun lamanya, pengawet yang sesuai harus ditambahkan
pada specimen tersebut, untuk mencegah timbulnya bakteri.

Jenis-jenis spesimen urin

1. Specimen urin pagi


Sampel urin pagi memiliki konsentrasi yang paling pekat
2. Specimen urin sewaktu
Sampel urin sewaktu, yang dapat diambil kapan saja, dapat digunakan untuk
pemeriksaan skrinning terhdap zat-zat yang merupakan indikator infeksi ginjal.
3. Specimen urin 24 jam
Specimen urin 24 jam disimpan di dalam botol bening berkapasitas 2 liter dan
bertutup sumbat. Pada hari pertama, setelah bangun pagi, pasien biasanya akan
berkemih, urin ini (urin pertama) tidak diambil sebagai sampel. Urin yang

4. Specimen urin porsi tengah (midstream)

5. Specimen urin terminal

6. Specimen urin yang diambil dengan kateter

7. Specimen urin bayi

Instruksional Kerja

Sampel Urin 24 jam : digunakan untuk pemeriksaan berat jenis urin, kadar protein dalam
urin, pengujian pemekatan dan pemeriksaan CCT.

Tujuan :
1. Pengkajian volumen urin selama 24 jam
2. Mengukur berat jenis urin
3. Mengevaluasi jeumlah asupan dan haluaran cairan
4. Mengkaji kadar zat tertentu dalam urin
5. Mengkaji fungsi ginjal

Persiapan Alat :

1. Botol penampung urin berukuran 1000-2000 ml


2. Kertas label
3. Alas botol

Prosedur pelakasanaan

1. Jelaskan tujuan pelaksaanaan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan


2. Beri botol penampung urine label, meliputi :
a. Nomer register
b. Nomer kamar dan tempat tidur
c. Waktu urin mulai ditampung
3. Letakkan botol penampung urin pada tempat yang aman
4. Minta klien untuk menampung urin ke dalam botol yang telah disiapkan setelah setiap
kali berkemih
5. Ukur volume urine yang tertampung selama 24 jam dan dokumentasikan hasil dalam
catatan medis klien
6. Setelah selesai, buang urin dan rendam botol penampung di dalam larutan desinfektan

Sampel Urine Porsi Tengah

Pengambilan sampel urin bersih dilakukan dengan meminta klien menampung urin secara
langsung ke dalam wadah yang telah disediakan.

Tujuan :

1. Mengkaji kadar zat yang terkandung di dalam urine, misalnya kadar protein urin
2. Mengkaji kehamilan

Persiapan alat

1. Botol bersih tertutup


2. Formulir pemeriksaan laboratorium
3. Kertas label
4. Bengkok
5. Sarung tangan jika perlu

Prosedur Pelaksanaan
1. Jelaskan tujuan pelaksanaan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan
2. Minta klien yang mampu berjalan, untuk menampung urin ke dalam wadah yang
disediakan ketika berkemih dengan cara :
a. Basuh area genital sebelum berkemih
b. Buang urin yang pertama keluar, kemudian tampung urin selanjutnya langsung ke
dalam wadah sampel yang telah disediakan
3. Bantu klien tirah baring mengumpulkan sampel urin dengan cara
a. Siapkan peralatan
b. Bersihkan area genital sebelum meinta klien berkemih
c. Buang urin yang pertama keluar, kemudian tampung urin selanjutnya langsung ke
dalam wadah sampel yang telah disediakan
4. Bantu klien merapikan pakaiannya dan kembali ke posisi yang nyaman
5. Rapikan peralatan dan letakkan pada tempat semula

Sampel urin steril

Pengumpulan sampel urin steril dilakukan menggunakan peralatan steril. Ada dua cara
pengumpulan sampel urin steril yang lazim dilakukan, yaitu dengan kateterisasi atau pungsi
suprapubis. Pengumpulan sampel dengan kateter dilakukan dengan cara menampung
langsung urin yang keluar dari kateter ke dalam wadah sampel steril, sedangkan pungsi
suprapubis dilakukan oleh dokter.

Tujuan

Menyediakan sampel urin steril sebagai bahan pemeriksaan untuk mengkaji adanya infeksi
atau kepekaan mikroorganisme terhadap beberapa jenis obat.

Persiapan Alat

1. Botol steril tertutup


2. Formulir pemeriksaan laboratorium
3. Kertas label
4. Spuit 10 ml
5. Kapas alkohol
6. Bengkok
7. Sarung tangan

Prosedur pelaksanaan

1. Jelaskan tujuan pelaksanaan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan


2. Bantu dikter melakukan pungsi suprapubis, dengan cara :
a. Siapkan spuit steril 10 ml dan kapas alkohol
b. Minta klien untuk minum minimal 500 ml dan tunggu hingga klien merasa ingin
berkemih
c. Setelah dorongan untuk berkemih terasa, anjurkan klien untuk menahannya.
Segera laporkan pada dokter agar pungsi dapat dilakukan
d. Bantu klien membuka pakaian pada area yang akan menjalani pungsi
e. Tampung urin hasil pungsi ke dalam wadah sampel steril minimal 10 ml,
kemudian tutup wadah tersebut
f. Bantu klien merapikan pakaian dan kembali ke posisi yang nyaman
g. Rapikan peralatan dan letakkan kembali pada tempat semula
h. Beri label ada wadah sampel dan segera kirim ke laboratorium bersama formulis
pemeriksaan
Hasil pemeriksaan urin rutin

Anda mungkin juga menyukai