Anda di halaman 1dari 18

Keperawatan dasar 2

Kelompok 5 :
• Chindy Mariskha Andriani 18010003
• Iftiana 18010015
Pemeriksaan persiapan
pemeriksaan penunjang
Prosedur yang akan dibahas :

• Pengambilan sampel urin


• Pengambilan urin 24 jam
• Pengambilan faeses untuk pemeriksaab lengkap
• Pengambilan darah vena
Pengambilan sampel urine :
• Umumnya digunakan untuk memeriksa kadar zat-zat
tertentu didalam urine, misalnya glukosa urine, protein
urin,dll
• Bisa digunakan untuk tes kehamilan
(Human chorionic gonadotropin HCG)
Alat dan bahan :
• Pot sampel urine
• Handscoon
• Etiket / label
Prosedur kerja :
• Cuci tangan, gunakan handscoon
• Bantu pasien bila tidak dapat buang air kecil sendiri,
setelah urin keluar tampung dalam botol.
• Anjurkan pasien yang dapat buang air sendiri, untuk
buang air kecil dan menampung urin dipot sampel.
• Catat nama pasien, tanggal, no rm dll pada label
• Rapikan pasien kembali dan bereskan peralatan
• Kirim sampel dan blanko ke laboratorium
Urin 24 jam

Tujuan :
• Mengetahui volume urin yang dihasilkan selama 24 jam
• Mengetahui bj urin
• Mengetahui kadar zat dalam urin
• dll
Alat dan bahan :
• Pot sampel ukuran besar 1.000-2000cc
• Etiket
• Handskoon
Prosedur :
• Jelaskan pada pasien tentang tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan
• Minta pasien untuk menampung urinnya kedalam botol yang
telah disiapkan
• Beri etiket dengan jelas. etiket harus berisi nama, jenis
kelamin, no rm, dll
• Tampung urin yang dikeluarkan setiap kali pasien berkemih,
lalu masukan urin kedalam pot sampel yang sudah disiapkan
• Ukur jumlah urin yang telah ditampung selama 24 jam,
kemudian catat hasilnya dalam catatan perawatan atau
catatan medik pasien bersangkutan.
• Ambil urin sepelunya untuk pemeriksaan laboratorium ( jika
dibutuhkan ) buang sisanya.
• rendam botol yang digunakan untuk menampung urin
didalam larutan desinfektan
Pengambilan faeses untuk pemeriksaan lengkap
• Pemeriksaan feses merupakan pemeriksaan terhadap
faeses segar. Misalnya pemeriksaan telur cacing, lendir,
warna dll
Alat dan bahan
• Alat untuk BAK dan BAB(pispot/urinal)
• Tempat spesimen
• 2 buah lidi kapas
• Sarung tangan
• Kapas lembab
• Bengkok
Prosedur kerja
Untuk pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan
• Jelaskan kepada pasien tentang tujuan prosedur yang akan dilakukan
• Jika pasien hendak BAB, berikan dulu pispot atau urinal untuk BAK,
kemudian baru berikan pispot yang kering
• Setelah selesai BAK, ambil sedikit feses dengan lidi sebelum pasien
cebok.lalu masukan ke dalam tempat yang sudah disediakan
• Rapikan pasien dan bereskan alat
• Beri etiket yang jelas pada botol dan isi formulir pemeriksaan. Lalu
kirimkan sampei ke laboratorium
Untuk pasien yang dapat berjalan
• Siapkan peralatan yang dibutuhkan di kamar mandi
• Beri tahu pasien bahwa ia harus BAK di dalam pispot dan
jangan samapai feses tersebut bercampur dengan urine atau
air
• Ambil sedikit feses dari pispot dengan lidi kapas. Lalu
masukan ke dalam tempat yang sudah disediakan
• Rapikan pasien dan bereskan alat
• Beri etikal yang jelas pada botol dan isi formulir
pemeriksaan. Lalu kirimkan sampai ke laboratorium
Untuk pasien yang tidak dapat Bab, feses harus diambil
langsung dengan jari yang memakai sarung tanggan(cari
toucher)
• Alat dan bahan
• Sarung tangan
• Kapas lembab
• Bengkok
• Tempat bahan pemeriksaan
prosedur kerja
• Cuci tangan
• Jelaskan kepada pasien tentang tujuan prosedur yang akan
dilakukan
• Pasang sampiran
• Lapaskan pakaian bawah pasien
• Bantu pasian mengambil posisi dorsal rekumben
• Kenakan sarung tangan dan oleskan jari telunjuk dengan vaselin
• Masukan jari telunjuk dengan arah ke atas secara perlahan ke dalam
anus. Kemudian putar ke kiri dan ke kanan sampai feses teraba
• Keluarkan feses secara perlahan, kemudian masukan ke
dalam wadah
• Bersihkan anus dengan kapas lembab
• Lapas sarung tanggan dan buang ke tempat penampungan
• Rapikan pasien dan bereskan peralatan
• Beri etiket yang jelas pada botol dan isi formulir
pemeriksaan. Lalu kirimkan sampai ke laboratorium
• Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
Pengambilan feses untuk pemeriksaan kultur
• Pemeriksaan feses untuk pemeriksaan kultur harus
dilakukan dengan teknik steril dan dengan cara toucher.
Namun,peralatan yang digunakan harus steril,misalnya
sarung tangan,kapas sublimat,dan botol tertutup.
Pengambilan darah vena
• Digunakan pada pemeriksaan
• ALT(alanin aminotransferase) atau SGPT (serum
glutamic piruvic transaminase) untuk menilai kerusakan
pada hepatoseluler
• Albumin
• Aldosteron,untuk menilai atau memantau keseimbangan
natrium,kalium dan air
• Alkalin fasfatase (ALP),menilai penyakit yang ada pada
hati dan tulang
• Asam folat,menilai adanya anemia/defisiensi vit
B6/malnutrisi

Anda mungkin juga menyukai