Anda di halaman 1dari 32

PENJAMINAN MUTU PRA ANALITIK

DALAM PENGAMBILAN SAMPEL


DARAH
Minggu, 19 Januari 2020

Oleh Anastasia Kenya Meriyen, A.Md. AK


Proses pengendalian mutu
• Pra analitik kesalahan 61%
• Analitik kesalahan 25%
• Pasca analitik kesalahan 14%

Kontribusi kesalahan terbesar terletak pada


proses pra analitik maka perlu ada penjaminan
mutu pada tahap tersebut
Proses Pra Analitik
• Persiapan pasien
• Pengambilan spesimen
• Syarat pengambilan spesimen khusus
• Penanganan spesimen
• Pengolahan spesimen
• Penyimpanan spesimen
• Rujukan spesimen
Persiapan pasien
Dimulai dari dokter menulis permintaan
laboratorium sampai ketaatan pasien terhadap
intruksi petugas laboratorium atau dokter
sebelum dilakukan pemeriksaan laboratorium
Contoh : pemeriksaan gula darah puasa, pasien
diharuskan puasa 8-10 jam (dari jam 10 malam
sampai jam 8 pagi)
Persiapan pasien
Hasil laboratorium dipengaruhi oleh diet,
aktivitas, penggunaan obat, merokok,
kehamilan, donor darah, variasi diurnal serta
kondisi penyakit pasien.
Jika persiapan pasien tidak terpenuhi harus
ditulis pada blangko permintaan laboratorium.
Pengambilan spesimen
Wajib ditanyakan nama dan tanggal lahir pasien
sebelum pengambilan sampel
Pemberian identitas sampel “SANGAT PENTING”
Sampel darah
Kapiler

Vena

Arteri
• Menanyakan identitas dengan
pertanyaan terbuka
Identifikasi • Mencocokan dengan lembar
Pasien permintaan

• Jangan sampai tertukar


• Posisi label pada tabung
Labelling jangan menutupi keseluruhan
tabung (menyulitkan
penilaian kualitas sampel)
Cara pelabelan yang benar dan salah
Pengambilan darah kapiler
Dewasa dan anak diujung jari tengan atau
jari manis
Bayi (<1 tahun) bagian lateral atau medial
plantar pedis tumit
Sumber kesalahan dalam pengambilan
darah kapiler
• Pengambilan darah dilakukan di daerah yang
terlihat adanya gangguan peredaran darah
• Tusukan tidak cukup dalam
• Menusuk kulit yang masih basah oleh alkohol
• Tidak membuang tetes darah pertama
Pengambilan darah vena
Darah vena biasanya diambil dari vena lengan
yaitu vena median cubiti, vena cephalica atau
vena basalica
• Dengan
jarum
Pengambilan
darah vena
suntik
• Dengan
vaccutainer
Pengambilan darah vena dengan jarum
suntik
Menyiapkan alat dan bahan

Memasang tourniquet ± 10cm diatas lipatan lengan kemudian pasien


diminta mengepalkan tangan

Palpasi vena dilanjutkan dengan membersihkan daerah yang akan


ditusuk dengan alkohol 70 %, tunggu hingga alkohol kering

Menusuk bagian vena dengan spuit menghadap ke atas dengan sudut


kemiringan 30-45 derajat

Menarik pistol spuit supaya darah mengalir ke dalam spuit sesuai


dengan volume yang dibutuhkan

Melepaskan tourniquet kemudian mencabut spuit dan menutup luka


dengan plester
Pengambilan darah vena dengan spuit
Pengambilan darah vena dengan
vaccutainer
Menyiapkan alat dan bahan

Memasang tourniquet ± 10cm diatas lipatan lengan kemudian pasien


diminta mengepalkan tangan

Palpasi vena dilanjutkan dengan membersihkan daerah yang akan


ditusuk dengan alkohol 70 %, tunggu hingga alkohol kering

Menusuk bagian vena dengan jarum vaccutainer yang sudah terpasang


pada holter dengan sudut kemiringan 15 derajat

Membiarkan darah mengalir ke dalam tabung dengan memperhatikan


urutan tabung

Melepaskan tourniquet kemudian mencabut spuit dan menutup luka


dengan plester
Pengambilan darah dengan vaccutainer
Pengambilan darah vena dengan
vaccutainer
Urutan tabung

Tabung Tabung tanpa


Botol Kultur antikoagulan
Citrat

Tabung dengan
antikoagulan
Macam-macam tabung vaccutainer
Sumber kesalahan dalam pengambilan
darah vena
• Pemasangan tourniquet terlalu lama (> 1 menit) dan
terlalu keras
• Kulit yang ditusuk masih basah dengan alkohol
• Melepas tabung sebelum terisi sesuai dengan volumenya
(dg vaccutainer)
• Menekan spuit terlalu keras saat memasukkan darah ke
dalam tabung
• Ukuran jarum yang terlalu kecil atau terlalu besar
• Mengambil darah melalui jalur cairan inravena
• Tidak menghomogenkan tabung atau menghomogenkan
terlalu kuat
• Menggunakan peralatan yang sudah kadaluarsa dan rusak
Pengambilan darah arteri
Biasanya digunakan untuk pemeriksaan analisa
gas darah
Bukan wewenang analis kecuali sudah pernah
mengikuti pelatihan khusus dan dibawah
supervisi dokter penanggungjawab
laboratorium.
Syarat Pengambilan Spesimen Khusus
• Biakan darah >> darah utuh atau whole blood
yang dimasukan ke dalam media kultur (bactec)
• Volume darah yang dibutuhkan untuk bayi dan
anak-anak : 1-3cc darah dan dewasa : 5-10cc
darah
Tabung kultur darah aerob, anaerob dan
pediatric
Penanganan Spesimen
Hal yang harus diperhatikan dalam penanganan
spesimen
1. Kelayakan spesimen
2. Peralatan yang digunakan memenuhi syarat
3. Wadah spesimen harus memenuhi syarat
4. Antikoagulan yang digunakan sesuai
5. Waktu pengambilan spesimen tepat
Pengolahan Spesimen
• Darah utuh (Whole blood)
Darah yang diperoleh ditampung dalam tabung tanpa atau dengan
antikoagulan yang sesuai
• Serum
Darah dibiarkan membeku (20-30 menit) >> disentrifugasi 3000
rpm selama 5-15 menit >>
• Plasma
Darah dicampur dengan antikoagulan yang sesuai >>
disentrifugasi 3000 rpm selama 5-15 menit

Pemisahan serum/plasma < 2 jam setelah pengambilan


spesimen
Serum/plasma yang memenuhi syarat harus tidak
hemolisis dan lipemik
Penyimpanan Spesimen
Spesimen yang sudah diambil harus segera
diperiksa karena stabilitas spesimen dapat
berubah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
1. Terjadi kontaminasi oleh kuman dan zat kimia
2. Terjadi metabolisme oleh sel-sel hidup pada
spesimen
3. Terjadi penguapan
4. Pengaruh suhu
5. Terkena paparan sinar matahari
Penyimpanan Spesimen
Spesimen yang tidak langsung diperiksa dapat
disimpan dengan memperhatikan jenis
pemeriksaan.
Beberapa cara penyimpanan spesimen :
1. Pada suhu kamar (20-25⁰C)
2. Pada lemari es (2-8⁰C)
3. Dibekukan pada suhu -10⁰C (jangan sampai
terjadi beku cair ulang)
4. Penyimpanan spesimen darah sebaiknya
dalam bentuk serum
Rujukan Spesimen
Pengiriman spesimen ke laboratorium lain karena
laboratorium yang bersangkutan tidak mampu
melakukan pemeriksaan.
Pengiriman spesimen sebaiknya bahan yang
relatif stabil.
Pihak laboratorium rujukan berhak menolak jika
cara transportasi tidak memenuhi syarat.
Cara pengiriman spesimen rujukan
• Spesimen harus tertutup rapat
• Spesimen harus diberi identitas dan disertai
dengan blangko permintaan laboratorium
• Wadah transport spesimen disesuaikan dengan
jenis spesimen untuk menjaga stabilitas
spesimen
• Dicatat di buku rujukan spesimen dan dikirim
oleh petugas
Persyaratan pengiriman spesimen rujukan
• Waktu pengiriman tidak melampaui masa
stabilitas spesimen
• Tidak terkena sinar matahari langsung
• Kemasan harus memenuhi syarat keamanan
kerja laboratorium termasuk pemberian label
“Spesimen Infeksius”
• Suhu pengiriman harus memenuhi syarat
Selain prosedur dan ternik yang benar, diperlukan
juga komukasi yang baik antara petugas dengan
pasien agar pasien merasa nyaman ketika
diambil darah.
Untuk pasien anak dan bayi komunikasi dilakukan
dengan orangtua atau yang menemani pasien.

Anda mungkin juga menyukai