Master Hukum Bernoulli
Master Hukum Bernoulli
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan percobaan
Memahami teori Bernoulli dengan aplikasi pada fluida cair khususnya
air dengan memanfaatkan kolom piezometer.
Praktek yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Memperkirakan total head pompa.
b. Memperkirakan laju aliran air.
c. Memperkirakan nilai koefisien rugi energi, loss coefficient pada belokan
(elbow ).
d. Memperkirakan nilai faktor gesek, f ( friction factor ) pipa yang digunakan
dalam peralatan.
e. Pernahaman tentang garis energy grade serta garis hydraulic grade yang
sekaligus menggambarkan kondisi energi kinetik, energi tekanan dan
energi hilang di suatu titik tertentu pada sistem aliran peralatan
1.2. Peralatan
Praktikum menggunakan seperangkat peralatan basil karya Tugas
Akhir mahasiswabteknik mesin ISTA yaitu Bayu Rahmansyah (NIM 2014 23 042)
1.3. Penilaian
Penilaian ditinjau dart penguasaan teori yaitu melahii jawaban dan soal
tertulis dan pemahaman praktek yaitu melalui hasil pencatatan data serta
perhitungannya.
1.4. Metode penulisan
Metode pengumpulan data sebagai bahan penulisan ini diperoleh melalui dua
cars yaitu metode pengambilan data dart lapangan dan metode studi pustaka.
BAB II
2.1 Umum
Gejala kapiler ariAlah naiknya kolom zat cair dalam sebuah pipa kecil
akibat tegangan permukaan. Dal= dlsar teori ini tidak dibahas secara mended'
tentang ilmu yang paling riasar dalam mekanika fluida menyangkut tegangan
geser dan lainnya.
Jumlah fluida yang mengalir dalam suatu sistem per satuan waktu
dapat diekspresikan melalui tiga peryataan berbeda sebagai berikut di bawali ini
Q volume flow rate atau volume rata-rata aliran adalah volume fluida
yang mengalir melintasi suatu penampang per satuan waktu_
W weight flow rate atau berat rata-rata aliran adalah berat fluida
yang mengalir melintasi suatu penampang per satuan waktu.
M Mass flow rate atau massa rata-rata aliran adalah massa fluida
yang mengalir melintasi suatu penampang per satuan waktu.
Q = Au
A adalah bias penampang dan u adalah kecepatan rata rata aliran. Unit Q
dapat di ilustrasikan dalam SI unit :
Av m 2 x detik -= m 3 I detik
M1 =M2
pA1v1= PA2U2
,Gambar 2-2, pemahaman persamaan kontinuitas.
Jika fluida dalam pipa pada gambar 2-2 adalah cairan ( liquid ) atau
fluida yang tidak dapat dimampatkan, maka pernyataan pl = p2 adalah
sarna. Persamaan akan menjadi :
At)) A2v2
Q1 = Q2
PE = wz (1)
2.4.2. Energi kinetic, karena kecepatan ini, energi kinteik dari elemen adalah
:
KE = w u2 (2)
2g
Reference kw!
Gambar 2-3. elemen fluida.
2.4.3. Energi alir (Flow energy) atau kadang disebut energi tekanan, ini
menunjukkan jurnlah kerja yang diperlukan untuk menggerakkan elemen fluida melalui
suatu penampang melawan tekanan p.
FE = wp (3)
Gambar 2-4 menunjukkan bahwa elemen fluida dalam pipa bergerak melalui
suatu penampang. Gaya pada elemen fluida adalah pA, dimana p adalah tekanan dan
A adalah luas penampang. Dalam pergerakan elemen melalui penampang, maka gay-
a bergerak sepanjang L sama dengan panjang elemen. Maka didapat penguraian
persamaan ( 3 ) Klalah sebagai berikut :
Work = pAL pV (4)
= ___ + w z + __
y 2g
Masing masing kondisi energi tersebut diekspresikan dalam unit Newton meter ( N.m ) atau
foot-pound ( fl-lb ). Gambar 2-2 akan membantu pemahaman energi dalam fluida yang mengalir.
Ketika elemen fluida bergerak dari suatu penampang 1 ke penampang 2. maka nilai p, z dan v
kenyataannya mungkin berbeda pada dua posisi tersebut. Pada posisi 1 total energinya adalah
E1 = WP1 +WZ1 + wv12
y 2g
E2 = wp2 + wz 2 + wv
y 2g
Jika tidak ada energi yang ditambahkan ke fluida atau tidak ada yang hilang ( kondisi ideal )
pada posisi I dan 2, maka untuk memenuhi prinsip konservasi energi adalah bahwa:
E l = E2 (12)
t.) p2
W
2
( 13 )
14)131 w
+ WZ + ______________________________________________ ________ + WZ2 +
2g Y 2g
Dengan meninjau bahwa energi tersebut adalah per satuan berat maka persamaan diatas
dapat disederhanakan lagi menjadi :
1)1 p v
( 14 )
2
- + z, +' = + z, +
Y 2g 7 2g
hL = C, (t)2/ 2g) ( 15 )
1 dan 2 dinotasikan sebagai energi pada posisi penampang 1 dan 2. Energi yang
ditambahkan, dipindahkan atau energi hilang hA, hR, hL seperti ditunjukkan pada
gambar haruslah memenuln prinsip konservasi energi yaitu :
E1+ h, h, = E2 ( 16 )
Jika energi fluida adalah :
E=+z+v2 ( 17 )
2g
( 18 )
Maka :
P2 + z., ____
+ + 1)1 + hR y - 2g
2g
2
+ 2 = Z2 +
Y 2g Y
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK
3.2.4. Fitting ( elbow, jointing) yaitu sebagai kontrol aliran dalam pipa
sehingga dapat berbelok dan tersambung ke pompa, katup dan
kelengkapan lainnya sehingga sistem aliran berfungsi dengan baik
sesuai kriteria yang ciiinginkan.
3.2.7. Katup by pass sebagai pengatur aliran air menuju venturi sehingga
inemungkinkan percobaan memperkirakan laju aliran dengan lebih dan sate
variasi.
3.2.8. Volume meter ( meteran air ) berfungsi sebagai pengukur volume air yang
melewati pipa by pass.
3.2.9. Bok Catu Daya listrilc sebagai catu daya bescrta perleng,kapan kontrol waktu
pengoperasian pompa.
15. Nyalakan lagi sistem tetapi alihkan aliran dengan tadah ke bak air yang telah disediakan
kemudian ukur secara manual menggunakan gelas ukur setelah relay memutuskan arus
listrik atau setelah aliran berhenti.
16. Matikan saklar ke posisi Offdan jika proses praktek telah selesai maka matikan pula MCB.
17. Putuskan pasokan daya listrik ke peralatan dengan mencabut steker dari stop kontak.
18. Rapikan peralatan dan perlengkapan bantu Lainnya, termasuk mengeringkan bak
penampung air.
19. Laporkan kepada asisten lab bahwa praktek telah selesai dengan kondisi peralatan baik
den bersih.
Z2- Z2 = 0,15 m
D1(terukur) = 0,0275 m
D2(terukur) = 0,016 m
L1(pipa) = 2.5 m
L2(pipa) = 0.15 m
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTEK
4.1.Umum
Ada dua macaw pengujian yaitu kondisi A dan B serta ada dua percobaan yaitu
percobaan 1 dan 2. Kondisi A adalah pengujian laju alir berdasarkan beda tekanan pada
venturi. Sedang kondisi B adalah pengujian laju alir dengan cara mengukur secara manual
dengan ge/as ukur terhadap volume air yang mengalir dalam sistem setelah betoverasi
dalam satuan waktu tertentu. Percobaan 1 adalah pengujian ketika katup by pass cLtutup
penuh. Sedang percobaan 2 adalah sebaliknya yaitu katup by pass dibuka penuh.
Berikut adalah gambar sketsa naiknya permukaan air pada masing-masing kolom
piciometer yang dicatat dalam pengujian.
Percobaan 1 :
Percobaan 2 :
4.3.2. Laju alir berdasarkan pengukuran volumeir yang didapat setelah satuan
waktu tertentu peralatan dioperasikan, pengujian kondisi B
Hitung secara manual atau penakaran langsung dengan gelas ukur dan lakukna
perhitungan balik sebagai perbandingan dengan hasil ukur berdasarkan tabung venturi.
Dengan demikian akan didapatkan nilai persentase koreksi terhad.an nilai beda tekanan
terukur pada tabung venturi tersebut.
4.5. Memperkirakan nilai faktor gesek, f ( friction factor ) pipa yang digunakan
dalam peralatan
Catat pencapaian muka air pada kolom piezometer F dan G yang dipasang
dengan jarak 0,55 m. Tuangkan dalam perhitungan sehingga didapat nilai faktor gesek pada
pipa.
4.6. Penggambaran tentang garis energy grade serta garis hydraulic grade
Penggambaran tentang EL dan HGL hanya pada percobaan 1 yaitu kondisi
katup by pass tertutup penuh sehingga semua aliran pompa melalui pemipaan utama.
Karena ada dua macam ukuran pips dalam sistem aliran maka energi kinetik di semua titik
pipa yang dipasang kolom piezometer adalah sama jika ukuran pipa juga sama. Jadi energi
kinetik di titik A, B, C, E, F dan G adalah sama Hanya di titik D yang berbeda karena ukuran
pipa mengecil pada venturi.
dalam gambar sehingga didapat garis energy grade serta garis hydraulic grade.
BAB V
TUGAS
5.1 Praktek
Lakukan praktek dengan pengoperasian peralatan dan pecatatan data kemudian
perhitungan terhadap :
3. Memperkirakan nilai koefisien rugi energi, CL ( loss coe icient ) pada belokan ( elbow
).
4. Memperkirakan nilai faktor gesek, f ( friction factor) pipa yang digunakan dalam
peralatan.
5. Pemahaman tentang garis energy grade serta garis hydraulic grade yang sekaligus
menggambarkan kondisi energi kinetik, energi tekanan dan energi hilang di suatu
fink tertentu pada sistem aliran peralatan.
5.2 Teori
Jawablah pertanyaan berikut:
2. Sebutkan aplikasi teori Bernoulli dalam dunia sehari-hari se/an dalam sistem aliran
fluida dalam pipa dan pemompaan.
3. c. Uraikan secara maternatis teori Bernoulli dalam kondisi ( satuan ) keija, tekanan
dan panjang atau head.
DAFTAR PUSTAKA
3. Sularso, Haruo Tahara, Pompa Dan Kompresor, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 2004
4. Reuben M. Olson, Steven J. Wright, Dasar-Dasar Mekanika Fluid Teknik, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 1993
5. Robert L. Mott, Applied Fluid Mechanics Second Edition, Charles E. Merrill Publishing
Company, Columbus, Ohio, 1979