TINJAUAN PUSTAKA
kecepatan
di
sejumlah
titik
pada
suatu
penampang
pada
umumnya
didefinisikan
sebagai
kemampuan
untuk
melakukan kerja. Kerja merupakan hasil pemanfaatan dari sebuah gaya yang
melewati suatu jarak dan umumnya didefenisikan secara matematika sebagai hasil
perkalian dari gaya dan jarak yang dilewati pada arah gaya yang diterapkan
tersebut. Energi dan kerja dinyatakan dalam satuan N.m (Joule). Setiap fluida
[J]
1
mv 2
2
[J]
Ef =
pW
[J]
2 g
Persamaan ini dapat dimodifikasi untuk menyatakan total energi dengan head (H)
dengan membagi masing-masing variabel di sebelah kanan persamaan dengan W
( berat fluida), menurut [9] dirumuskan sebagai :
H =z+
v2 p
[m]
+
2g
= Head tekanan
2.3 Persamaan Bernoulli
Hukum kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat diciptakan dan
tidak dapat dimusnahkan namun dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk lain.
Energi yang ditunjukkan dari persamaan energi total di atas, atau dikenal sebagai
head pada suatu titik dalam aliran steady adalah sama dengan total energi pada
titik lain sepanjang aliran fluida tersebut. Hal ini berlaku selama tidak ada energi
yang ditambahkan ke fluida atau yang diambil dari fluida.
p1 v1
p
v
+
+ z1 = 2 + 2 + z 2
2g
2g
Dimana : p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2
v1 dan v2 = kecepatan aliran pada titik 1 dan 2
z1 dan z2 = perbedaan ketinggian antara titik 1 dan 2
= berat jenis fluida
p1 v1
p
v
+
+ z1 = 2 + 2 + z 2 + hl
2g
2g
Persamaan di atas digunakan untuk menyelesaikan banyak permasalahan
tipe aliran, biasanya untuk fluia inkompressibel tanpa adanya penambahan panas
atau energi yang diambil dari fluida. Namun, persamaan ini tidak dapat digunakan
untuk menyelesaikan aliran fluida yang mengalami penambahan energi untuk
menggerakkan fluida oleh peralatan mekanik, misalnya pompa, turbin dan
peralatan lainnya.
Re =
dv
dv
sehingga Re =
Aliran akan laminar jika bilangan Reynold kurang dari 2000 dan akan
turbulen jika bilangan Reynold lebih besar dari 4000. Jika bilangan Reynold
terletak antara 2000 4000 maka disebut aliran transisi.
L v2
d 2g
f = faktor gesekan
d = diameter dalam pipa (m)
L = panjang pipa (m)
v = kecepatan aliran rata-rata fluida dalam pipa (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/ s2)
dimana faktor gesekan (f) dapat dicari dengan menggunakan diagram Moody
Dimana nilai kekasaran untuk beberapa jenis pipa disajikan dalam tabel 2.1
Tabel 2.1 Nilai kekerasan dinding untuk berbagai pipa komersil
Bahan
Kekasaran
ft
Riveted Steel
0,003 0,03
0,0009 0,009
Concrete
0,001 0,01
0,0003 0,003
Wood Stave
0,0006 0,003
0,0002 0,009
Cast Iron
0,00085
0,00026
Galvanized Iron
0,0005
0,00015
0,0004
0,0001
0,00015
0,000046
0,000005
0,0000015
smooth
smooth
Sumber: Jack B. Evett, Cheng Liu. Fundamentals of Fluids Mechanics. McGraw Hill.
New York. 1987, hal. 134.
hf =
10,666Q 1,85
L
C 1,85 d 4,85
64
Re
Untuk aliran turbulen dimana bilangan Reynold lebih besar dari 4000,
maka hubungan antara bilangan Reynold, faktor gesekan dan kekasaran relatif
menjadi lebih kompleks. Faktor gesekan untuk aliran turbulen dalam pipa
didapatkan dari hasil eksperimen, antara lain :
1. Untuk daerah complete roughness, rough pipes menurut [17] yaitu :
3,7
= 2,0 log
f
d
= kekasaran (m)
2. Untuk pipa sangat halus seperti glass dan plastik, hubungan antara
bilangan Reynold dan faktor gesekan, menurut [18] dirumuskan sebagai :
a. Blasius : f =
0,316
untuk Re = 3000 100.000
Re 0, 25
b. Von Karman :
Re f
1
= 2,0 log
f
2,51
= 2,0 log Re
f 0,8
d
1
= 2,0 log + 1,74
f
d
2,51
= 2,0 log
+
f
3,7 Re f
v2
2g
v = 0,8492CR 0, 63 s 0,54
Dimana : v = kecepatan aliran (m/s)
C = koefisien kekasaran pipa Hazen Williams
R = jari-jari hidrolik
=
d
untuk pipa bundar
4
hl
L
140
130
Wood; Concrete
120
110
100
80
(Sumber : Jack. B. Evett, Cheng Liu. Fundamentals of Fluids Mechanics. McGraw Hill,
New York. 1987, hal. 161.)
1,0 2 3 12
R s
n
ini tidak dapat digunakan untuk liquid lain selain air dan digunakan khusus untuk
aliran yang bersifat turbulen. Persamaan Darcy Weisbach secara teoritis tepat
digunakan untuk semua rezim aliran dan semua jenis liquid. Persamaan Manning
biasanya digunakan untuk aliran saluran terbuka (open channel flow).
hal ini, pipa tunggal tersebut memiliki kerugian head yang sama dengan sistem
yang digantikannya untuk laju aliran yang spesifik.
2.8 Pipa Yang Dihubungkan Paralel
v 2
v 2 L
v 2 L
L1
f1
+ K L1 1 = f 2 2 + K L 2 2 = f 3 3 + K L 3 3 = .....
2g d3
2g d 2
d1
2g
f1 L1 + kL
1
d1
v2
=
v1
f 2 L2 + kL
2
d 2
berbagai titik menjadi persyaratan utama untuk menentukan ukuran pipa, sehingga
harus diselesaikan dengan cara berurutan dan iterasi.
Sebuah jaringan yang terdiri dari sejumlah pipa mungkin membentuk
sebuah loop, dimana pipa yang sama dipakai oleh dua loop yang berbeda, seperti
terlihat pada gambar di atas. Ada dua syarat yang harus diperhatikan agar aliran
dalam jaringan tersebut setimbang, yaitu :
1. Aliran netto ke sebuah titik harus sama dengan nol. Ini berarti bahwa laju
aliran ke sebuah titik pertemuan harus sama dengan laju aliran dari titk
pertemuan yang sama.
2. Head losses netto di seputar sebuah loop harus sama dengan nol. Jika
sebuah loop ditelusuri ke arah mana pun, sambil mengamati perubahan
akibat gesekan atau losses yang lain, kita harus mendapatkan aliran yang
setimbang ketika kembali ke kondisi semula ( head dan tekanan) pada
kondisi awal.
Prosedur untuk menentukan distribusi aliran dalam suatu jaringan meliputi
penentuan aliran pada setiap sehingga kontinuitas pada setiap pertemuan
terpenuhi (syarat 1). Selanjutnya head losses dari setiap loop dihitung dan jika
tidak sama dengan nol maka aliran yang telah ditetapkan harus dikoreksi kembali
dengan perkiraan dan metode iterasi yang disebut metode Hardy Cross.
Untuk sebuah loop tertentu dalam suatu jaringan misalkan Q adalah laju
aliran sesungguhnya atau laju aliran setimbang dan Q0 adalah laju aliran yang
diandaikan sehingga Q = Q0 + Q. Dari persamaan Hazen Williams hl = NqX,
maka fungsi Q dapat dikembangkan dalam deret Taylor sebagai :
f (Q + Q ) = f (Q ) + Q
df (Q )
+ ....
dQ
Jika hanya orde pertama yang digunakan, kemudian Q dihitung dengan f(Q) =
nQ0
hl
hl
=
=
X 1
1,85 hl Q0
dhl dQ
nQ0
X
hl , maka : Q =
1
= 1,85 dan n menyatakan suku0,54
suku yang terdapat dalam persamaan yang menggunakan satuan British, yaitu :
n=
4,73L
.
C 1,85 d 4,87
8 fL
. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah
g 2 d 5
hl
untuk tiap pipa.
Q0
losses dan arah aliran, setiap suku dalam penjumlahan ini harus bernilai
positif.
7. Tentukan koreksi aliran dari tiap loop, menurut [28] dirumuskan sebagai
berikut :
Q =
hl
n hl / Q0
No. pipa
Panjang
Diameter
Laju
Unit head
Head
Pipa (L)
Pipa (d)
Aliran
Losses (hf)
Losses
hl
Q0
(Qo)
(hl)
m3/s
s/m2
hl
Q0
a. Head potensial
Didasarkan pada ketinggian fluida di atas bidang banding (datum plane).
Jadi suatu kolom air setinggi Z mengandung sejumlah energi yang disebabkan
oleh posisinya atau disebut fluida mempunyai head sebesar Z kolom air.
b. Head kecepatan
Head kecepatan atau head kinetik yaitu suatu ukuran energi kinetik yang
dikandung fluida yang disebabkan oleh kecepatannya dan dinyatakan dengan
persamaan
v2
.
2g
c. Head tekanan
Head tekanan adalah energi yang dikandung fluida akibat tekanannya dan
dinyatakan dengan
p
.
Head total dari pompa diperoleh dengan menjumlahkan head yang disebut
di atas dengan kerugian-kerugian yang timbul dalam instalasi pompa (head mayor
dan head minor).
P1 v1
P v
+
+ Z 1 + Hp = 2 + 2 + Z 2 + H L
2g
2g
P2 P1 v 2 v1
+
+ (Z 2 Z 1 ) + H L
2g
2
atau : Hp =
dimana :
P2 P1
v 2 v1
2g
2
Z2 Z1
HL