1.Lapangan Kehidupan
Lapangan kehidupan dari individu adalah terdiri dari orang itu sendiri dan
lingkungan kejiwaan (psikologis) yang ada pada dirinya. Begitu pula yang terjadi
dalam lingkungan kelompok.
Proses belajar menurut teori lapangan yaitu berupa pengaruh tidak langsung
masa lalu terhadap suatu wilayah tertentu dalam lapangan kehidupan seseorang.
Lapangan kehidupan seseorang juga bertambah seiring dengan bertambahnya
usia. Hal-hal yang mempengaruhi lapangan kehidupan seseorang yaitu
pengalaman, tingkat kecerdasan (inteligensi), dan pertambahan usia.
Lokomosi dapat terjadi karena ada komunikasi antara dua wilayah dalam
lapangan kehidupan seseorang. Komunikasi antara dua wilayah itu menimbulkan
ketegangan (tension) pada salah satu wilayah dan ketegangan menimbulkan
kebutuhan (need) dan kebutuhan inilah yang menyebabkan tingkah laku. Namun
sebelum kebutuhan bias menimbulkan lokomosi, masih ada faktor batas (barrier)
wilayah yang bersangkutan. Apabila batas tersebut kaku dan kenyal maka batas
tersebut sukar untuk ditembus oleh daya (forces), sehingga sulit teradi lokomosi.
Hal tersebut dapat terjadi sebaliknya.
3.Daya (forces)
Perubahan dapat terjadi jika pada suatu wilayah ada valensi (valence) tertentu.
Valensi dapat bersifat negatif atau positif tergantung pada daya tarik atau daya
tolak yang ada pada wilayah tersebut. Kalau suatu wilayah mempunyai valensi
positif, maka ia akan menarik daya-daya dari wilayah lain untuk bergerak menuju
ke arahnya. Hal ini dapat terjadi sebaliknya. Salah satu faktor yang dapat
menghambat kekuatan valensi adalah jarak psikologik.
Jenis daya: Daya yang mendorong, Daya yang menghambat, Daya yang berasal
dari kebutuhan sendiri, Daya yang berasal dari orang lain , Daya yang impersonal
4.Ketegangan (tension)
Dalam eksperimen Zeigarnik (1972) ketegangan dapat reda apabila seseorang
telah menyelesaikan tugasnya, ketegangan tersebut disebarkan secara merata ke
wilayah-wilayah sehingga tercapainya equilibrium (keseimbangan).
Konflik adalah suatu keadaan dimana ada daya-daya yang saling bertentangan
arah, tetapi dalam kadar kekuatan yang kira-kira sama.
Jenis Konflik:
Berbagai istilah tentang orang-orang: Aktor (actor) aitu orang yang sedang
berperilaku menuruti suatu peran tertentu, dan Target (sasaran) atau orang lain
(other) yaitu orang yang mempunyai hubungan dengan aktor dan perilakunya.
Wujud perilaku dalam peran dapat dibagi atas tujuh golongan menurut
intensitasnya yaitu pada saat intensitas yang terendah yaitu pada saat aktor
sangat tidak terlibat sedangkan tingkat yang tertinggi ialah pada saat aktor
melibatkan seluruh pribadinya dalam perilaku peran yang dibawakannya.
Penilaian dan sanksi. Penilaian dapat berasal dari dalam diri sendiri
(internal) maupun dari orang lain (eksternal) sedangkan dalam sanksi dibedakan
menjadi sanksi terbuka (overt) dan sanksi tertutup (covert).
Konflik peran terbagi atas: Konflik antar peran (inter role conflict) dan
Konflik dalam peran (intra role conflict). Keseragaman yaitu dua orang atau
lebih yang mempunyai peran yang sama. Spesialisasi adalah kaitan orang dan
perilaku yang dibedakan menurut posisi dan peran yang diharapkan dari mereka.
Konsistensi adalah kaitan antara perilaku dengan perilaku sebelumnya yang
saling menyambung. Hal yang berkebalikan dengan konsistensi adalah
Inkonsistensi, yaitu terdiri atas inkonsistensi logis dan inkonsistensi kognitif.
Referensi: