Laporan Arizona Rev1
Laporan Arizona Rev1
LAPORAN
STUDI BANDING TENTANG POLICE OFFICER
STANDARDS AND TRAINING DI SEOUL
KOREA SELATAN
I. PENDAHULUAN
A. Dasar
Surat Perintah Kapolri Nomor: Sprin/1774/X/2012 tanggal 22 Oktober 2012
tentang mengikuti Police Officer Standards and Training Trip di Phoenix Arizona,
Amerika Serikat.
IV. PELAKSANAAN
Arizona adalah sebuah negara bagian Amerika Serikat yang terletak di daerah
barat daya. Negara ini terkenal dengan gurunnya, dengan musim panas yang sangat
panas dan musim dingin yang tidak terlalu dingin. Arizona merupakan salah satu Four
Corner States, selain Utah, Colorado dan New Mexico. Four Corner States adalah negara
bagian yang berbatasan tepat di satu titik. Selain itu, Arizona juga berbatasan
dengan Nevada, dan California di Amerika, serta Sonora dan Baja California di Meksiko.
Arizona adalah negara bagian ke-48 yang membuatnya sebagai negara bagian terakhir
Amerika Serikat di Benua Amerika. Grand Canyon yang terkenal itu terletak di negara
bagian ini. Penduduknya biasanya disebut Arizonans.
The Arizona Law Enforcement Academy (ALEA) adalah Lembaga Pendidikan
Akademi Kepolisian di Negara Bagian Arizona yang bertugas sebagai penyelenggara
pelatihan dasar bagi calon Polisi di negara bagian Arizona. Kurikulum pelatihan dasar di
ALEA mencakup criminal law, courtroom demeanor, constitutional law, patrol procedures,
crowd control, impaired driver detection, traffic collision investigation, crime scene
management, cultural awareness, report writing, first aid, firearms training, high risk stops,
defensive tactics, vehicle operations and pursuit operations.
Berdasarkan surat perintah Kapolri nomor : Sprin/1774/X/2012 tanggal 22 Oktober
2012 diperintahkan anggota Polri sebanyak 10 orang anggota dengan pimpinan delegasi
Karo Kurikulum Lemdikpol Brigadir Jenderal Polisi Drs. M. Zulkarnain, M.M., M.H. untuk
memenuhi undangan Direktur ICITAP Indonesia, Mr. Gerald Heuett dalam rangka
3
pelaksanaan mengikuti Police Officer Standarts and Training Trip ke ALEA (Arizona Law
Enforcement Academy) di Phoenix Arizona, US mulai pada tanggal 2-12 November
2012.
Pukul 21.00 WIB Delegasi Polri dan Pendamping ICITAP berkumpul di Bandara
Internasional Soekarno Hatta untuk berangkat menuju Phoenix
Arizona dan Transit di Jepang dan Seattle.
Pukul 11.20 WIB Delegasi Polri dan ICITAP berangkat menuju Bandara Internasional
Narita, Tokyo dengan Pesawat Garuda GA 884.
Pukul 14.05 Delegasi berangkat menuju Seattle dengan Pesawat Delta DL156
untuk transit menuju Phoenix, Arizona.
Pukul 08.00 Delegasi tiba di Bandara Seattle, Amerika Serikat. Untuk transit
dengan Pesawat Alaska DL 7540
Waktu Seattle
Pukul 10.45 Delegasi berangkat menuju Phoenix Arizona dengan pesawat Alaska
DL 7540.
Waktu Phoenix
Pukul 13.30 Delegasi tiba di Phoenix Arizona , dan di sambut dengan ramah oleh
Direktur ICITAP Indonesia Mr. Jerry dan Wakil Direktur ICITAP
4
Pukul 16.30 Delegasi melaksanakan Briefing dan Ramah tamah dengan Mr Jerry
dan Mr Ed Ruth untuk membahas kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan selama di di ALEA Phoenix, Arizona terutama.
Kegiatan di ALEA Phoenix diawali dengan perkenalan dari ketua rombongan Brigjen
Pol. Drs. M. Zulkarnain, M.M, M.H dan dilanjutkan dengan arahan oleh Mr. Jerry. Dalam
kesempatan ini disampaikan bahwa kunjungan ini merupakan tindak lanjut kerjasama dan
kesepakatan ICITAP dengan Komjenpol Drs. Oegroseno, S.H. selaku Kalemdikpol. Ada
tiga sasaran dalam kunjungan Polri ke Kepolisian Arizonal yaitu:
1. Kode etik (sidang kode etik) penegakan disiplin bagi anggota polisi di Arizona;
2. Standar pelatihan petugas kepolisian di ALEA Arizona; dan
3. E-learning (penbelajaran jarak jauh).
Kepolisian Arizona/USA memiliki sturuktur dan sistem organisasi sangat berbeda
dengan kepolisian di negara manapun hal ini berpengaruh dalam pelaksanaan pendidikan
dan pelatihannya. Pelaksanaan rekrutmen pada kepolisian Arizona dilaksanakan oleh
agensi-agensi (daerah) yang dilaksanakan secara transparan dan akuntabel, tiap agensi
mengirimkan calon anggota polisinya untuk dididik di ALEA, hampir 17% dari petugas
kepolisian Arizona adalah lulusan ALEA, untuk Arizona sendiri sebenarnya terdapat 11
Akademi Kepolisian, namun ALEA merupakan akademi polisi yang paling besar dan
memiliki standar untuk pelatihan yang lebih tinggi dibandingkan Akademi Kepolisian
lainnya. Pelaksanaan rekrutmen, dari 1000-1200 orang yang diseleksi dan akan terpilih
untuk mengikuti pendidikan hanya 40 orang, tahapan pelaksanaan rekrutmen antara lain:
1. Pengajuan administrasi;
2. Psikologi;
3. Akademik/tertulis;
4. Kesehatan;
5. Wawancara (3 kali wawancara); dan
6. Penelusuaran mental kepribadian secara menyeluruh sebagai jaminan
integritas individu.
7. Area kompetensi utama pendidikan pembentukan Taruna di ALEA:
5
a. Keterampilan menembak;
b. Kebugaran;
c. Taktik bertahan;
d. Pengemudi;
e. Pemacahan permasalahan lapangan;
f. Investigasi; dan
g. Perundang-undangan/ prosedur investigasi.
Arizona sudah dimulai pada tahun 60 an hingga saat ini pun masih terus berbenah untuk
menyesuaikan dengan tututan tugas dan kebutuhan masyarakat (berbasis IT).
Delegasi mengunjungi kota Sedona, salah satu tujuan wisata yang ada di Negara
bagian Arizona. Sedona merupakan tempat suku Indian Navajo dengan daerah
pegunungan yang memukau di setiap jalannya.
1. Delegasi menerima paparan dari Capt Vic Mc Craw mengenai gambaran umum
tentang Arizona Law Enforcement Academy (ALEA) :
a. Academy Penegakan Hukum Arizona (ALEA) melaksanakan
pendidikan pembentukan bagi polisi Perdamaian Arizona sesuai dengan
aturan yang ditetapkan oleh Dewan Standar Petugas Perdamaian dan
Pelatihan Arizona (POST). ALEA melatih calon anggota Polisi dari tingkat
kota dan daerah. ALEA saat ini yang berada di Arizona sudah berusia 16
Tahun, yang sebelumnya berada di daerah Tucson;
b. ALEA merupakan lembaga independen dalam melaksanakan tugas
pendidikan pembentukan sesuai dengan peraturan/standar dasar yang
ditetapkan oleh POST Arizona, ALEA mengembangkan sendiri
kurikulumnya di atas standar Akademi lainnya yang ada di Arizona dengan
7
NO TAHUN JUMLAH
1 2005 725 orang
2 2006 700 orang
3 2007 606 orang
4 2008 583 orang
5 2009 204 orang
6 2010 156 orang
7 2011 79 orang
8 2012 157 orang
Naskah skenario :
a. 2 orang berperan sebagai pemabuk dan bertengkar di lingkungan
apartemen dan membuat kegaduhan sehingga menggangu penghuni
apartemen yang lain;
b. 2 orang polisi yang sedang berpatroli dan menerima laporan kejadian
2 orang tersebut dan diminta mendatangi apartemen dan menyelesaikan
permasalahan tersebut dan berakhir dengan perkelahian antara kedua
pemabuk. Kedua polisi tersebut melibatkan diri untuk melerai dan akhirnya
di serang oleh kedua pemabuk tersebut;
c. RTO tidak memberikan petunjuk apapun dan membiarkan para
peserta didik melakukan tugasnya. Diharapkan oleh RTO mereka mampu
menyelesaikan tugasnya dengan tepat dan menggunakan eskalasi atau
tahapan kekuatan yang dibutuhkan;
d. Selesai praktek skenario, RTO memberikan Feedback langsung
secara kelompok dari apa yang sudah mereka lakukan untuk
menyelesaikan tugas skenario tersebut.
Jawaban
Jadi itu merupakan kebijakan standar bagi seorang polisi untuk memiliki
skil dalam menembak. Jika mereka gagal dalam menembak, mereka akan
diberikan pelatihan intensif khusus sampai mereka lulus dalam tes
menembak.
Jawaban
Di ALEA tidak ada pengajar yang berasal dari luar akademi. Seluruh
instruktur dan tenaga pendidik berasal dari pihak intern kepolisian yang
telah mendapatkan pendidikan intensif dan telah tersertifikasi untuk
menjadi pengajar. Hal ini dimaksudkan agar informasi yang diajarkan
dapat disesuaikan dengan kondisi real di lapangan yang sebelumnya
pernah di alami oleh petugas yang bertindak sebagai pengajar.
11
12
3. Penjelasan oleh Director ICITAP Indonesia Mr. Gerald Heuett kepada delegasi
Polri tentang teknis menembak di ALEA:
a. Menembak merupakan kompetensi utama seorang petugas kepolisian
di Arizona, dalam pendidikan dasar/pembentukan minimal 1000-1500
peluru di latihkan terhadap setiap taruna ALEA;
15
Skenario :
Taruna akan dihadapkan dengan permasalahan terkait pengejaran sebuah
mobil. Pada pengejaran tersebut taruna harus mampu mengidentifikasi
kemungkinan adanya pengendara yang sedang dalam pengaruh alcohol,
dengan barang bukti yang ada serta penerapan teknik-teknik pelaksanaan
pendataan identitas.
Delegasi menerima penjelasan dari perwakilan Taruna ALEA Phoenix (Mr. John
Young dan Ms. Tera Ford) terkait penyelenggaraan pelatihan dasar polisi di ALEA
Phoenix :
1. Di ALEA sebelum melaksanakan pendidikan sebelumnya diberikan pengantar
tentang peraturan yang berlaku di ALEA, mata pelajaran serta instruktur yang
akan melayani taruna selama pendidikan di ALEA;
2. Tidak ada perlakuan yang berbeda antara Taruna dan Taruni di ALEA semua
materi kelas dan praktek di laksanakan sesuai standar yang telah ditetapkan
oleh POST;
4. Motivasi dari masing-masing taruna untuk menjadi Cadet ALEA antara lain
untuk menolong masyarakat dan membangun komunikasi yang baik dengan
orang lain;
5. Pelajaran yang dirasakan paling sulit adalah Criminal Law, karena bukan hanya
kemampuan menghafal yang diutamakan, tetapi kemampuan untuk memahami
dan mengaplikasikan di lapangan juga diperlukan. Dan salah satu cara yang
17
7. Selama di luar jam pendidikan taruna wajib mengenakan pakaian sipil, hal ini
dikarenakan identitas sebagai polisi harus dirahasiakan;
9. Instruktur yang bekerja untuk ALEA merupakan polisi-polisi terbaik yang mampu
menjadi teladan dan panutan bagi setiap taruna yang balajar di ALEA;
11. Polisi merupakan pekerjaan yang mulia dan terhormat, dikarenakan Polisi dapat
membantu memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat;
12. Setiap personil polisi memiliki buku undang-undang khusus bagi petugas
kepolisian Arizona;
13. Bawahan dapat menolak perintah ataupun tindakan atasan yang dirasa tidak
sesuai dengan prosedur . Jika dalam pelaksanaan Crime Scene Investigation
(CSI), ada atasan yang ingin turun tangan atau melihat dan masuk langsung ke
tempat kejadian, mereka akan dengan tegas menolak karena hal tersebut akan
mengganggu proses penyidikan.
Jawaban
Sebenarnya kita yang sudah terjaring di sini sudah terjamin dalam segi kualitasnya.
Jadi walaupun kita wanita, kita tetap harus memiliki mainset warrior yang artinya
apapun yang terjadi kita akan menghadapinya. Sehingga keiatan apapun yang ada
di sini juga harus ikuti dengan baik.
LEMBAGA
PENDIDIKAN
(AKPOL)
LULUS
PETUGAS PATROLI
(MINIMAL 3 TAHUN)
contoh
RESKRIM SUS
(DIKJUR 2
MINGGU)
19
Delegasi menerima sambutan umum dari ALEA Chief Commander Mr. Mark
Perkovich yang menyatakan ALEA merupakan akademi penegakan hukum terbesar di
wilayah Negara bagian Arizona. Struktur di ALEA terdiri dari :
1. 1 Chief Commander ;
2. 1 Executive Officer ;
3. 3 Sersan/ 6 org sesuai kebutuhan (1 Sersan Administrasi dan 2 Sersan kelas);
dan ;
4. 2 RTO - 6 RTO sesuai kebutuhan (Recruit Trainer Officer).
Setiap petugas kepolisian merasa sangat terhormat dan bangga jika dapat
menuliskan riwayat penugasan di lembaga pendidikan, karena orang-orang yang bekerja
di lembaga pendidikan merupakan petugas yang memiliki latar belakang penugasan yang
baik dan hanya petugas terbaiklah yang dapat di terima di lembaga pendidikan. Setiap
instruktur yang masuk ke ALEA akan diberikan pembekalan bagaimana menjadi instruktur,
menyusun instruksional, silabus dan RPP dengan waktu pelatihan 40 jam pelajaran.
Setiap instrukutur akademik maupun lapangan berasal dari pihak intern kepolisian. Tidak
melibatkan dosen ataupun dosen dari universitas atau instansi lainnya.
Untuk menjaga integritas seluruh personel yang bekerja di lembaga pendidikan,
dengan menjamin orang-orang disini mengerjakan tanggung jawab pekerjaan sesuai
standar yang sudah ditetapkan jika ada pelanggaran yang dilakukan baik oleh tenaga
kependidikan maupun instruktur maka akan di keluarkan dari lembaga pendidikan untuk
kembalikan ke satuannya. Kemudian kegiatan delegasi dilanjutkan dengan kegiatan
sebagai berikut :
21
CHIEF
ASST CHIEF
COMMANDE
R
COMMANDER
LEUTENANT
- MINIMAL 3 TAHUN
SERSAN
Tim memulai kegiatan pada jam 08.30 pagi untuk melaksanakan evaluasi dari semua
kegiatan yang sudah dilaksanakan bersama ICITAP di ruang meeting Hotel Courtyard
Marriot.
V KESIMPULAN
Pada dasarnya pelaksanaan kegiatan studi banding tentang Police Officer Standards
and Training di Phoenix Arizona, Amerika Serikat dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Banyak hal-hal positif yang dapat diambil dan diterapkan di Akademi Kepolisian maupun di
lembaga pendidikan Kepolisian lainnya seperti kurikulum, peserta didik dan sebagainya.
Tidak ada hambatan dan permasalahan yang berarti selama pelaksanaan kegiatan
tersebut.
B. REKOMENDASI
Berdasarkan kegiatan-kegiatan selama 5 (lima) hari di Akademi Penegakan
Hukum Arizona (ALEA), serta hasil Diskusi dapat direkomendasikan sebagai
berikut :
1. Merevisi pelaksanaan sistem rekrutmen taruna.
Sistem penerimaan yang ada di Polri selama ini harus direvisi mulai dari
perekrutan taruna dengan menggunakan standart minimun yang
memadahi sehingga bila bahan bakunya adalah orang-orang yang
memiliki standart tinggi maka akan dihasilkan lulusan yang terbaik.
Perekrutan harus dilaksanakan secara transparan sebagai kontrol dalam
menentukan calon peserta didik yang terbaik.
2. Meninjau ulang dan memodifikasi kurikulum Lemdikpol.
23
C. SARAN
Dari hasil studi banding yang telah dilaksanakan dapat disarankan kepada
pimpinan guna mengambil kebijakan, adapun saran tersebut antara lain :
1. Perbaikan sarana dan prasarana yang ada di lembaga pendidikan
untuk menunjang kegiatan belajar mengajar bagi peserta didik.
2. Rekrutmen tenaga pendidik, pengasuh maupun instruktur diambil dari
lulusan terbaik masing-masing sekolah pengembangan Kepolisian
sehingga yang menjadi panutan benar-benar orang pilihan bukan orang
yang bermasalah maupun orang yang mencari kedudukan, pangkat dan
jabatan saja.
3. Adanya uji secara psikologis bagi tenaga pendidik, pengasuh dan
instruktur guna menciptakan metode pembelajaran yang humanis.
4. Adanya uji kompetensi secara berkala bagi tenaga pendidik,
mentor/pengasuh dan instruktur yang ada di Akademi Kepolisian.
5. Kepastian karier bagi tenaga pendidik, pengasuh maupun instruktur
baik kepastian pendidikan, lama berdinas maupun kesejahteraan. Hal ini
untuk meningkatkan motivasi dan menghilangkan anggapan bahwa
lembaga pendidikan adalah tempat buangan.
6. Penegakan reward dan punishment bagi seluruh peserta didik untuk
membentuk mental dan kemampuan. Fonis bagi pelaku pelanggaran
harus disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku, tidak melihat latar
belakang keluarga maupun yang lainnya. Kesamaan kedudukan di muka
hukum harus lebih dikedepankan.
Demikian laporan pelaksanaan tugas studi banding Police Officer Standards and
Training di Phoenix Arizona, Amerika Serikat sebagai bahan pertimbangan dan masukan
bagi pimpinan dalam pengambilan kebijakan di Akademi Kepolisian.
25
LAPORAN
STUDI BANDING TENTANG POLICE OFFICER
STANDARDS AND TRAINING DI PHOENIX
ARIZONA, AMERIKA SERIKAT
26