Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE KAJIAN

3.1 Tahapan Kajian


Proses penyelesaian kajian mempunyai tahapan kajian agar lebih
sistematis serta dapat dipertanggungjawabkan dan dapat menjawab permasalahan
yang dimunculkan sehingga tujuan kajian ini dapat tercapai. Diagaram alir
penelitian ini sebagai berikut:
Mulai

Pekerjaan Persiapan dan Pengamatan Pendahuluan


Perumusan Masalah dan Tujuan Kajian

Studi Literatur

Survey Pendahuluan

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder

Observasi Data Jumlah Penumpang Travel


Wawancara resmi
Kuisioner Data Jumlah Penumpang Yang
Tidak Diketahui Travel Tak Resmi

Pengolahan Data Jumlah


Penumpang Yang Tidak Diketahui

Karakteristik Karakteristik Importance Stated


Sosial Ekonomi Perjalanan Performance Preference
Analysis

Pengolahan Data Analisis Pengolahan Data


Karakteristik Sosial Ekonomi Pengolahan Data
Importance Performance Stated Preference
dan Perjalanan
Analysis

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Pelaksanaan Studi

41
3.2 Lokasi Studi
Kajian ini dilakukan dengan metode wawancara secara langsung pada saat
perjalanan travel rute Malang Kediri.
Survei juga dilakukan dengan menyebar kuisoner kepada responden yang
pernah melakukan perjalanan rute Malang - Kediri dengan menggunakan travel
resmi dan travel tak resmi dalam kurun waktu tidak terlalu jauh dari pengambilan
data via wawancara, agar didapat sebaran yang update, merata dan mencakup
semua kalangan.

3.3 Metode Pengumpulan Data


3.3.1 Jenis-Jenis Data
1. Data primer, yaitu data yang didapat dari hasil survei yang berupa wawancara
langsung dengan penumpang travel resmi dan travel tak resmi tujuan Malang
- Kediri. Untuk memperoleh data primer dalam kajian ini dilakukan survei.
Dari survei akan diperoleh data karakteristik dan data pemilihan moda. Survei
primer akan dilakukan dengan cara wawancara kepada sejumlah responden
yang melakukan perjalanan rute Balikpapan Bontang dan surveyor mengisi
kuisoner yang telah disiapkan.
2. Data sekunder, yaitu data yang diambil dari instansi terkait, yaitu instansi
travel resmi yang terkait. Selain itu data sekunder juga diperoleh dari literatur
atau kepustakaan sebagai penunjang data.

3.3.2 Variabel Kajian


Variabel Karakteristik Sosial Ekonomi
Variabel Usia
Variabel Jenis Kelamin
Variabel Jenis Pekerjaan
Variabel Pengeluaran untuk Transportasi per Bulan
Variabel Pendapatan per Bulan
Variabel Karakteristik Perjalanan
Variabel Asal dan Tujuan Perjalanan

42
Variabel Maksud Perjalanan
Variabel Waktu Perjalanan
Variabel Lama Perjalanan
Variabel Biaya Total Perjalanan
Variabel Kenyamanan Perjalanan
Variabel Tingkat Keamanan Penggunaan
Variabel Stated Preference
Bagian ini berisi atribut yang berisi pernyataan yang membandingkan
antara travel resmi dan travel tak resmi. Atribut tersebut adalah perubahan harga
tiket, waktu tunggu dan frekuensi keberangkatan. Atribut ini dipilih karena
dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi responden dalam memilih moda
yang akan digunakan. Berdasarkan perubahan tersebut, responden diharapkan
memberikan alternatif pemilihan moda yang akan digunakan. Dari respon yang
akan diberikan, diharapkan dapat diketahui probabilitas penumpang travel resmi
yang berpindah moda ke travel tidak resmi.

3.3.3 Survei
Dalam studi ini, metode survei yang digunakan adalah:
1. Observasi, yaitu pengamatan secara langsung mengenai keadaan kota Malang,
khususnya penumpang dengan moda transportasi travel resmi dan travel tak
resmi dan keadaan angkutan tersebut rute Malang - Kediri.
2. Wawancara, yaitu tanya jawab langsung dengan penumpang travel resmi dan
travel tak resmi rute Malang - Kediri. Wawancara yang dilakukan sesuai
dengan yang terdapat dalam blangko wawancara.

3.4 Jumlah Sampel


Dalam menentukan jumlah sampel yang diketahui menggunakan rumus Slovin:

n = 2 +1 (3-1)

Dimana:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi / penumpang

43
= kesalahan relatif karena pengambilan sampel yang dilakukan 5%
Dalam menentukan jumlah sampel yang tidak diketahui menggunakan rumus:
Travel resmi (a) : 1 mobil = 7 penumpang (asumsi mobil penuh)
Travel tidak resmi (b) : 1 mobil = 5 penumpang (asumsi mobil penuh)
Armada:
Travel resmi (X) : 4 mobil armada
Travel tidak resmi (Y) : 20 mobil armada

Jumlah Populasi / Penumpang (N) :


N = (a x X + b x Y) x 7 hari survey
N = 1092
Maka didapat jumlah populasi = 1092

n = 2 +1
1092
n = 1092 0,052+1

n = 288
Telah didapat sampel sejumlah 288 responden

3.5 Metode Analisis Data


3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis Statistik Deskriptif adalah pengelompokkan data yang telah
terkumpul sesuai dengan pertanyaan yang telah diajukan dalam blangko
wawancara yaitu dengan menabelkan dan merubah dalam bentuk prosentase.
Analisis statistik deskriptif dapat dibagi menjadi:
Faktor karekteristik sosial ekonomi, karekteristik ini berhubungan dengan
usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, pendidikan terakhir, pendapatan per
bulan, pengeluaran untuk transportasi per bulan dan lifestyle.
Faktor karakteristik perjalanan dianalisis berdasarkan asal dan tujuan
perjalanan, maksud perjalanan, waktu perjalanan, lama perjalanan, biaya
total perjalanan, tingkat kenyamanan dan tingkat keamanan.
Stated Preference, bagian ini berisi atribut yang berisi pernyataan yang
membandingkan antara travel resmi dan travel tidak resmi seperti

44
perubahan selisih harga tiket, perubahan selisih waktu tunggu dan
perubahan selisih frekuensi keberangkatan.

3.5.2 Metode Importance Performance Analysis (IPA)


Analisis IPA dalam kajian ini mempunyai fungsi sebagai memberikan
tampilan informasi berkaitan dengan tingkat kepuasan dan kepentingan
pengguna transportasi travel resmi dan tak resmi, serta asumsi pelayanan dari
transportasi dengan ini belum memuaskan. Berikut merupakan variabel yang
nantinya akan dinilai dalam kriteria pelayanan travel resmi dan tak resmi,
sesuai dengan tabel.

No Variabel Atribut Pelayanan


Tersedianya informasi trayek dan identitas
1
kendaraan
2 KEAMANAN Tersedianya tanda pengenal pengemudi
3 Tersedianya kaca film
4 Tersedianya lampu isyarat tanda bahaya
5 Adanya lampu penerangan di dalam travel
Adanya fasilitas pengatur suhu (AC) / ventilasi
6
udara di travel
Adanya fasilitas kebersihan berupa tempat
7
sampah di travel
Adanya stiker larangan merokok dalam ruangan
8
travel
9 KENYAMANAN Perilaku sopir dalam mengemudi
10 Keramahan sopir terhadap penumpang
11 Ketersediaan tempat duduk (tidak berdesakan)
12 Kondisi tempat duduk
Kondisi angkutan / interior (di dalam maupun di
13
luar)
14 Kebersihan dalam angkutan
15 Kemudahan penumpang saat naik dan turun dari

45
angkutan
16 Tersedianya informasi pelayanan jadwal
Lamanya supir menaikkan / menurunkan
17
penumpang
KETERATURAN
Lamanya waktu berhenti angkutan pada tempat
18 DAN LAIN-LAIN
pemberhentian
19 Lamanya waktu perjalanan angkutan
20 Tersedianya snack untuk penumpang

Tabel 3.1 Variabel Importance Performance Analysis (IPA)

Dalam analisis data mengenai Metode Importance Performance (IPA)


dimulai dari penentuan jumlah sampel lalu penyebaran kuisioner kepada
pengguna jasa dengan berbagai kriteria. Dari beberapa kriteria ini dapat dioalah
melalui tahap pemodelan yang ada pada Metode Importance Performance
Analysis (IPA). Untuk lebih jelasnya bisa melihat diagram alir analisis Metode
Importance Performance Analysis (IPA). Berikut merupakan gambar diagram alir
dari Metode Importance Performance Analysis (IPA).

46
Kuisioner pengguna jasa Penilaian IPA

Kriteria
Menentukan sampel
Keteraturan
Kenyamanan

Tahapan Pemodelan IPA:


Skala Likert
Menentukan banyaknya kelas:
K = 1 + 3,32 log n
Menentukan kisaran = selisih nilai
pengamatan tertinggi dan terendah
R = Xt - Xr
Pembuatan selang dalam kelas:
I = R/K
Tingkat Kesesuaian

Tki= %

Diagram Kartesius

Xi= , Y i=

Penetuan Kinerja
Yang terdiri dari 4 kuadran

Gambar 3.2 Diagram Alir Analisis Data Importance Performance Analysis


(IPA)

47
Dalam analisis kinerja pelayanan travel resmi dan travel tidak resmi,
terdapat beberapa kategori, diantaranya:

1. Uji Validitas
Dalam pengukuran uji validitas, terlebih dahulu melakukan perhitungan harga
korelasi dengan menggunakan rumus Product momen, (Sugiyono 2010
dalam Jati Pambudi 2014)
()()
rix= (3-2)
( 2 ()2 )( 2 ()2 )

Dimana:
rix= koefisien korelasi item total
i = skor item
x = skor total
n = banyaknya subyek
Atribut dapat dikatakan memenuhi jika koefisien korelasi dari keseluruhan
atribut total 0,3.

2. Uji Reabilitas
Uji reabilitas pada kajian ini menggunakan rumus Cronbachs Alpha. Adapun
rumusnya adalah sebagai berikut:
2


r11= [1] [1 2] (3-3)

Dimana:
r11 = Reabilitas instrumen
2
= jumlah varians butir

K = banyaknya butir instrumen
2
= varians total

3. Load Factor
Untuk mengetahui nilai load factor dapat digunakan sebagai berikut (SK
Dirjen Perhubungan Darat No. 687, 2002 dalam Darmawan 2009):

48
()
LF = ( ) x 100% (3-4)

Dimana:
LF = faktor muatan dinamis (Load Factor)
= jumlah penumpang dikalikan dengan banyak proyek
travel Km = jumlah perjalanan angkutan dikalikan dengan panjang
trayek dalam satu satuan waktu tertentu
K = kapasitas kendaraan

Menurut Sugiono (2010) dalam Pambudi (2014) memberikan penafsiran


koefisien korelasi yang didapat tersebut besar atau kecil, adapun tabelnya sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Pedoman Interprestasi terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tempat Hubungan
0,00 0,199 Sangat rendah
0,20 0,399 Rendah
0,40 0,599 Sedang
0,60 0,799 Kuat
0,80 1,00 Sangat kuat

A. Tahapan Pemodelan IPA


1. Pembobotan
Skala yang nantinya akan digunakan adalah skala likert, dimana pada
umumnya digunakan dalam kajian yang bersifat keyakinan, pengukuran sikap,
maupun nilai dan pendapat pengguna terhadap pelayanan jasa yang diberikan.
a. Skala Likert
Skala likert biasanya digunakan untuk mengukur sikap, pendapat maupun
persepsi seseorang ataupun kelompok terhadap masalah tentang kejadian
sosial. Langkah-langkah penentuan kriteria persepsi diantaranya adalah:
1. Menentukan banyaknya kelas
K = 1 + 3,32 log n (3-5)
2. Menentukan kisaran = selisih nilai pengamatan tertinggi dan terendah
R = Xt - Xr (3-6)

49
Dimana:
R = kisaran
Xt = nilai pengamatan tertinggi, diperoleh dari nilai rasio tertinggi
Xr = nilai pengamatan terendah, diperoleh dari nilai rasio terendah
3. Pembuatan selang dalam kelas
I = R//K (3-7)
Dimana:
I = selang dalam kelas
R = kisaran
K = banyaknya kelas

2. Tingkat Kesesuaian
Tingkat kesesuaian merupakan gambaran kepuasan pengguna yang
didapatkan dari penilaian persepsi terhadap kualitas dan kepentingan yang
menyangkut faktor-faktor dalam kinerja pelayanan yang diberikan

Tki= 100% (3-8)

Dimana:
Tki = tingkat kesesuaian
Xi = skor penilaian persepsi
Yi = skor penilaian kepentingan

Pembobotan:
Jawaban (a) sangat baik / sangat penting diberi bobot 5
Jawaban (b) baik / penting diberi bobot 4
Jawaban (c) kurang baik / kurang penting diberi bobot 3
Jawaban (d) tidak baik / tidak penting diberi bobot 2
Jawaban (e) sangat tidak baik / sangat tidak penting diberi bobot 1

Rumus:
() (5)+(4)+(3)+(2)+(1)
TK = () 100% = (5)+(4)+(3)+(2)+(1)
100% (3-9)

50
3. Diagram Kartesius
Diagram kartesius merupakan bangunan yang memiliki empat bagian, dimana
masing-masing bagian dibatasi oleh dua baris tegak lurus yang saling
berpotongan pada titik-titik X maupun Y. Dimana nilai X pada diagram
kartesius merupakan rata-rata dari nilai rata-rata tingkat kualitas pelayanan
yang dirasakan oleh pengguna angkutan terhadap pelayanan yang diberikan.
Sedangkan Y pada diagram kartesius tersebut rata-rata skor tingkat
kepentingan seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan penggunanya.
Rumus:
Nilai masing-masing faktor adalah:

Xi= (3-10)


Yi= (3-11)

Penentuan sebagai titik tengah pada sumbu X dan Y


1 +2 +3 ++
= .......................................................................... (3.12)

1 +2 +3 ++
= .......................................................................... (3.13)

Gambar 3.3 Pembagian Kuadraan Importance Performance Analysis


(IPA)

51
3.5.1 Analisis Stated Preference
Tahapan langkah-langkah pengolahan data dapat dilihat pada diagram alir sebagai
berikut:

Pengumpulan Data

Karakteristik Umum Stated Preference:


Responden: Atribut harga tiket
Karakteristik Sosial Atribut waktu tunggu
Ekonomi Atribut frekuensi
Karakteristik Perjalanan keberangkatan

Analisis data Stated


Preference untuk menghitung
Pengolahan data analisis utilitas:
Karakteristik sosial ekonomi dan Skala Numerik: 1, 2, 3, 4, 5
Karakteristik perjalanan
Skala Probabilitas (P):
1=0,1; 2=0,2; 3=0,5; 4=0,7;
5=0,9

Prediksi jumlah
penumpang Transformasi Skala Matrik

Model pemilihan moda U = Ln(1)

Regresi Linier:
Konstanta (b0)
Kesimpulan dan saran Koefisien (bn)

Persamaan Utilitas:
Selesai (UB UT) = b0 + bn(Xn)

Model Logit Binomial:


( )
Gambar 3.4 Diagram Alir PB= + = 1+( )
Pengolahan Data 1
PT= 1 PB = 1+( )

52

Anda mungkin juga menyukai