METODE PENELITIAN
di Kota Kendari
62
Waktu pelaksanaan penelitian direncanakan selama 2 bulan dan
sekunder. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
3.3.1 Data Primer
Data primer, yaitu data yang diperoleh dari hasil survei yang berupa
dari berbagai sumber yang pernah ada. Data sekunder dapat diperoleh
yang relevan.
dilakukan analisa jumlah kendaraan yang ada di Kota Kendari untuk tiap-tiap
63
jenis kendaraan. Dari analisa, dapat dibuat struktur pemilihan moda dimana
pada setiap moda akan ada sebagian yang berpindah ke moda transportasi
umum massal kecuali untuk angkot ada 2 skenario perpindahan, yang pertama
yaitu penumpang angkot berpindah sebagian pada moda bus dan yang kedua
menggunakan bus.
64
kepentingan pelayanan yang diinginkan responden sehingga akan didapat
karakteristik dari moda yang mereka gunakan serta atribut pelayanan dan
level pelayanan yang diharapkan ada pada suatu moda tertentu yang masih
tersebut akan didapat data yang akan digunakan untuk mendesain atribut
dan level yang sesuai sehingga model yang dihasilkan akan sederhana dan
dengan Full Factorial Design. Dalam teknik ini ditawarkan suatu kuisioner,
yang terdiri dari suatu set himpunan alternatif desain eksperimental. Dimana
65
atribut-atribut yang ada didalam alternatif yang ditawarkan ada juga banyaknya
level untuk setiap atribut yang ada. Dari survey karakteristik diperoleh 5 atribut
Menurut Cochran dan cock (1979) Bila pilihan dalam kuisioner cukup
pada umumnya jumlah pilihan yang mampu ditangani oleh responden antara 9
16 pilhan. Bila lebih dari jumlah tersebut, responden akan ragu-ragu dalam
sesuai pada isian kuisioner Stated Preference. Salah satu metode yang
66
Dari hasil survey pendahuluan, maka jika desain Stated Preference
ditinjau dan telah diuji secara statistik, maka langkah selanjutnya adalah
....(3.1)
Dimana:
n = Jumlah elemen/anggota sampel.
N = Jumlah elemen/anggota populasi
e = Error level (tingkat kesalahan) (catatan: umumnya digunakan 1% atau
0,01 , 5% atau 0,05 dan 10% atau 0,01 (dapat dipilih oleh peneliti).
yang merupakan model pemilihan diskrit yang paling sederhana dan paling
berikut:
67
Pji = ..(3.2)
Dimana:
Pji = Probabilitas pemilihan moda j untuk setiap individu i
Pki = Probabilitas pemilihan moda k untuk setiap individu i
Uji = Utilitas yang diberikan oleh moda j
Uki = Utilitas yang diberikan oleh moda k
Pemilihan moda transportasi yang dilakukan biasanya dengan cara
masing alternatif pilihan dan hasil akhirnya akan diperoleh selisih kerugian
maupun keuntungan yang akan didapatkan. Hal inilah yang disebut dengan
...(3.4)
Dalam persamaan ini a0 adalah konstanta yang akan menampung
masing atribut yang nilainya ditentukan dengan konsep least square, yaitu
regression).
Dengan cara yang berbeda, nilai utilitas sebagai respon dari individu
68
probabilitas pemilihan moda tertentu. Persamaan yang terbentuk adalah
sebagai berikut:
Sehinggan dari persamaan 3.4 Dan 3.5 diperoleh persamaan baru sebagai
berikut:
...(3.6)
sistem rating, maka proses pengolahan data yang tepat adalah dengan
metode multiple regresi linear. Point rating yang disajikan dalam kuisioner
adalah dalam bentuk skala sematik. Contoh dari skala sematik dapat dilihat
69
point rating. Adapun hasil dari transformasi tersebut dapat dilihat dari tabel
dibawah ini.
Tabel 3.2 Transformasi nilai probabilitas ke dalam skala numeric
penelitian
1. R-Square (R2)
Nilai R2 yang lebih besar dan mendekati 1 menunjukkan kedekatan
model dengan keadaan lapangan sesungguhnya. Dengan kata lain model yang
R2 = .(3.7)
Dimana:
Y = nilai aktual dari probabilitas
Y = nilai regresi (model) dari probabilitas
2. Utilitas Acak
Semakin besar nilai utilitas acak pada persamaan model utilitas, maka
semakin banyak karakteristik atribut pilihan yang tidak terwakili yang secara
70
otomatis akan mengurangi tingkat keakuratan suatu model. Dalam persamaan
maka seharusnya nilai dari atribut ini semakin besar, maka jelas akan
mengurangi utilitas yang melekat pada barang atau jasa tersebut. Misalkan
dalam model utilitas pemilihan dua moda, atribut tarif dalam utilitas bus jika
semakin besar makan setiap orang akan berpikir bahwa keuntungan yang
sewajarnya atribut ini harus memiliki nilai negatif (konsep dislike), dan begitu
pula sebaliknya dengan konsep like. Makin disukai, maka atribut pemodelan
penurunan pada nilai y. sedangkan nilai r = 0, berarti tidak ada korelasi antara
variabel. Sesama variabel bebas harus memiliki korelasi yang lemah (nilai r
mendekati 0).
5. Konsep Uji Significance (T-Test Dan F-Test)
signifikan. Ada dua uji signifikan yang dilakukan yaitu yang pertama adalah
uji F-test atau biasa disebut dengan uji global. Uji ini dimaksudkan untuk
perilaku variabel tidak bebas. Sedangkan uji yang kedua adalah uji t-test yang
biasa disebut uji parsial atau indivudu. Uji ini dimaksudkan untuk melihat
71
Jika hasil yang diuji menghasilkan nilai Fhitung > Fbatas, maka seluruh
variabel bebas yang ada secara nyata mampu menjelaskan variabel tidak
bebasnya dan sebaliknya. Jika hasil dari t-test adalah thitung > tbatas, maka
beda.
Macam-macam skenario yang dapat disusun adalah sebagai berikut:
72
kedua moda. Rumusan elastisitas langsung (direct elasticity), yaitu
elastisitas pemilihan bus terhadap perubahan nilai atribut ke-n dari model
..(3.8)
Dan tentunya rumus elastisitas silang, yaitu elastisitas pemilihan bus terhadap
(3.9)
skenario tersebut, dilihat model bus manakah yang dirasakan lebih kompetitif
bus dapat diketahui dari data penumpang moda asal dan probabilitas
penumpang yang akan pindah ke moda bus. Khusus untuk angkot, akan ada
moda bus (sesuai probabilitas perpindahan) dan yang kedua jika moda angkot
moda bus.
A
A
Desain Kuisioner
Stated Preference
Piloting Survey
(Survey Pendahuluan) Tidak
Uji Desain
Kuisioner Sesuai
Pengumpulan Data
Ya
Pengolahan Dan
Pengembangan Model
74
Kesimpulan Dan Saran
3.3 Gambar Diagram Alir Metode Penelitian
3.11 Jadwal Kegiatan
Penelitian ini rencana dilakukan selama dua bulan, dengan jadwal
75