Tantangan kebutuhan dunia kerja pada era glibalisasi saat ini menuntut dunia
pendidikan agar relevansi antara dunia pendidikan dengan dunia kerja kerja yang
menuntut pada kompetensi peserta diklat sehingga mampu untuk mempraktekannya
didunia kerja/ lapangan kerja.
Pada modul ini mahasiswa dan mahasiswi diharapkan mampu memahami dan
trampil dalam masalah pengelolaan administrai gudang yang sering dijumpai dilapangan
kerja pada rumah sakit maupun laboratorium klinik.
Tim penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Halaman Francis
Kata Pengantar
Daftar Isi
Glosarium
Peta Kedudukan Modul
Bab I. Pendahuluan
A. Deskripsi
B. Prasyarat
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Penjelasan Bagi Peserta Diklat
2. Peran Guru
D. Tujuan
E. Kompetensi
F. Cek Kemapuan
A. Diskripsi.
Modul ini berkaitan dengan modul berikutnya yaitu Mengelola Kartu Persediaan
Barang.
B. Prasyarat.
Agar dapat dicapai tujuan akhir di atas, maka peserta diklat hendaknya sudah
menguasai :
1. Modul Pengelolaan Administrasi Gudang.
2. Standard Operating Prosedur (SOP) untuk Pengelolaan Administrasi Gudang.
3. Pengoperasian peralatan manual.
4. Etika komunikasi secara lisan dan tertulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
D. Tujuan Akhir.
B.1
B.2
I
C.1
C.2
C.3
D.6
D.15 D.18
D.16
III
D.17
E.1
BAB II
PEMELAJARAN
Kompetensi :
Pengelolaan Andiministrasi Gudang
Sub. Kompetensi :
- Mengadministrasi Proses Penerimaan Barang
- Mengadministrasi Penyimpanan Barang
- Menyiapakan dan Mengirimkan Dokumen Pengiriman Barang
- Melakukan Pemeriksaan atas Barang yang Datang
- Membuat Laporan Gudang
Tempat Alasan
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Ttd Guru
Pencapian Perubahan
1. Mengadministrasi Proses
Penereiman Barang
2. Mengadministrasi
Penyimpanan Barang
3. Menyiapkan dan
Mengirimkan Dokumen
Pengiriman Barang
4. Melakuakn Pemerikasaan
atas Barang yg datang
5. Membuat laporan Barang
KEGIATAN BELAJAR 1
MENGADMINISTRASI PROSES PENERIMAAN BARANG
B. Uraian Materi
PT Eliona Sari
JL Sawa CT 8/94
Yogyakarta
Yang menerima
( )
C. Rangkuman.
Laporan penerimaan barang adalah sebuah dokumen yang berisi informasi
tentang rincian barang yang diterima, yang mencakup tanggal diterima, nama
pengirim, nama pemasok dan nomor order pembelian.
Prosedur Penerimaan Barang.
Departemen penerimaan barang menerima barang bersama-sama dengan slip
pengepakan, selanjutnya mencocokkan barang yang diterima dengan arsip order
pembelia, memeriksa kondisi fisik barang, menghitung kuantitas dan mengentry data
penerimaan kekomputer
D. Tugas 1
1. Lakukan observasi kesalah satu perusahaan untuk mengindentifikasi apakah
perusahaan tersebut mempunyai laporan penerimaan barang
2. Dapatkan bukti yang terkait.
3. Apabila terdapat perbedaan dalam proses pencatatan, diskusikan dengan teman
4. Konfirmasikan hasil diskusi tersebut dengan guru.
E. Tes formatif 1.
1. Jelaskan pengertian laporan penerimaan barang.
2. Jelaskan prosedur penerimaan barang.
KEGIATAN BELAJAR 2
B. Uraian Materi.
KARTU GUDANG
No KODE :..GUDANG :
SPESIFIKASI : .MINIMUM..MAKSIMUM..SATUAN
C. Rangkuman.
Setiap barang yang diterima dari departemen penerimaan barang, barang
tersebut harus dihitung dan diperiksa kembali, apakah barang yang diterima sudah
sesuai dengan laporan penerimaan barang dan mencatat ke dalam kartu gudang,
kemudian barang disimpan digudang berdasarkan nama, jenis dan spesifikasi barang.
Demikian juga untuk barang yang dikembalikan kepada pemasok dan barang yang
akan dijual mutasinya harus dicatat dalam kartu gudang.
D.Tugas 2
1. Lakukan observasi kesalah satu perusahaan untuk mengindentifikasi apakah
perusahaan tersebut mempunyai kartu gudang.
2. Dapatkanmbukti yang terkait.
3. Apabila terdapat perbedaan dalam proses pencatatn, diskusikandengan teman-
teman.
4. Konfirmasikan hasil diskusi dengan guru.
E. Tes Formatif 2.
Jelaskan prosedur penyimpanan barang
KEGIATAN BELAJAR 3
MENYIAPKAN DAN MENGIRIM
DOKUMEN PENGIRIMAN BARANG
.
B. Uraian Materi
Pada tahap kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi order dan
mengirimkan barang. Bagian gudang bertanggung jawab intuk memenuhi order
pelamggan dengan mengeluarkan barang dari gudang sesuai dengan intruksi yang
tercantum dalam tiket pengambilan barang (picking ticket).
Netoda pengiriman yang digunakan ,departemen pengiriman membutuhkan
informasi yang akurat tentang jenis barang apa yang akan dikirim dan kemana
barang tersebut akan dikirimkan. Informasi ini disampaikan melaui dokumen
yang diterima dari departemen order penjuala dan gudang. Adapun arus dokumen
pada aktifitas pengiriman dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
1
BPPBG
Mengkaji kuantitas
barang pada
BPPBG
Kartu
BPPBG gudang
3 Bersamaan dengan
penyerahan barang
Keterangan:
1. Bagian gudang menerima 3 lembar bukti permintaan dan pengeluaran barang
(BPPBG)
2. Proses pengkajian dan mengisikan kuantitas barang sesuai dengan BPPBG
3. Lembar 1 bersambung kebagian akuntansi dan dicatat pada kartu gudang.
Lembar 2 dikirimkan kebagian pengiriman barang bersamaan dengan barang
pesanan
Lembar 3 dijadikan arsip permanen berdasarkan urutan nonor.
Dalam menyiapkan dan mengirimkan dokumen pengiriman barang prosedurnya
sbb:
1. Departemen ini mula-mula menerima tembusan order penjualan, kemudian
diarsipkan urut nomor. Selanjutnya departemen ini menerima tiket pengambilan
barang bersamaan dengan barangnya dari gudang .
2. Departemen inim akan menghitung barang dan membandingkan hasil perhitungan
fisik dengan kuantitas yang tertulis dalam tiket pengambilan barang dan kuantitas
yang ditujukkan pada slip pengepakan yang telah diterima sebelumnya.
3. Petugas pengiriman menghitung barang yang diterima dari gudang, data tentang
nomor order penjualan, kode barang, dan kuantitas barang dimasukkan kedalam
komputer dengan menggunakan terminal on line. Pada tahap ini juga dilakukan
pengecekan edit sebagaimana pada aktivitas input data sebelumnya, untuk
menjamin bahwa data pengiriman valid, akurat dan lengkap.
4. Departemen pengolahan data. Setelah komputer menerima input data
p[engiriman, baru menjalankan program edit dat dan pencetakan dokumen
pengiriman, dengan menggunakan file induk persediaan dan rile pengiriman.
Prasedur ini akan memutakhirkan rile kuantitas dalam file induk persediaan.
Keluaran dari prosese ini adalah surat meat dan seluruhnya diserahkan
kedepartemen pengiriman. Surat muat adalah dokumen yang berisi kontrak resmi
yang menetapkan tanggung jawab terhadapa barang yang ada dalam proses
pengiriman. Dokumen ini mengidentirikasi perusahaan pengangkut, sumber,
tujuan dan berbagai instruksi pengiriaman dan menunjukkan pada siapa (pemasok
atau pelanggan) yang harus membayar biaya pengiriman.
5. Departemen pengiriman. Setelah menerima surat muat, bagian pengiriman akan
mendistribusikannya sbb:
a. Lembar ke-1 diteruskan kebagian penagihan untuk memberitahu bagian
penagihan agar mulai menyiapkan faktur penjualan.
b. Lembar ke-2 diserahkan ke perusahaan pengiriman
c. Lembar ke-3 beserta barang dan slip[ pengepakan dikirimkan ke pembeli
d. Lembar ke-4 bersama dengan tiket pengambilan barang, diarsipkan urut
nomor untuk memantau pengiriman barang.
C. Rangkuman
Order penjualan yang dikirim ke bagian gudang ditindak lanjuti oleh para petugas gudang
dengan jalan mengeluarkan barang untuk dikirim ke bagian pengiriman.
D. Tugas
KEGIATAN BELAJAR 4
B. Uraian Materi.
Untuk memperkuat sistem pengendalian persediaan, perusahaan pada
umumnya melakukan penghitungan fisik persediaan secara periodik. Tujuannya
adalah untuk mencocokkan jumlah fisik persediaan dengan catatan perpetual yang
diselenggarakan pada buku persediaan. Hasil penghitungan persediaan itu akan
menjadi bahan koreksi catatan pada buku persediaan, memisahkan unsur biaya dan
aktiva yang terkadang tercampur dalam nilai persediaan berikut dengan akun terkait,
dan penilaian efektifitas sistem pengendalian persediaan itu sendiri.
Pengendalian intern yang baik mensyaratkan agar penghitungan persediaan
dapat dilakukan minimal sekali setahun. Namun demikian hasil penghitungan
persediaan tidak dapat menggantikan angka yang tercatat di buku persediaan,
melainkan hanya sebagai pelengkap untuk mengecek kecermatan serta untuk
mengoreksi perbedaan yang ada. Perbedaan yang mungkin timbul antara hasil
penghitungan fisik persediaan dan catatan persediaan antara lain bisa disebabkan oleh
kerusakan, aus atau susut barang serta kesalahan dalam pencatatan.
Selain untuk mengoreksi kesalahan catatan persediaan, penghitungan
persediaan juga diperlukan karena dipersyaratkan dalam audit yang dilakukan auditor
independen. Dalam melakukan pemeriksaan, auditor independen atau wakilnya
sedapat mungkin ikut hadir dalam pemeriksaan fisik persediaan.
Frekuensi pernghitungan persediaan sangat tergantung pada jenis bisnis yang
dilakukan perusahaan, tingkat internal chek yang terjalin dalam perusahaan, serta
kebijakan manajemen mengenai frekuensi laporan yang dibuat. Penghitungan
persediaan bisa saja dilakukan tahunan, semesteran, triwulan, bulanan, dua mingguan
atau bahkan seminggu sekali. Penghitungan dengan frekuensi yang lebih tinggi bisa
dilakukan sebagian demi sebagian atau departemen demi departemen. Sedangkan
penghitungan untuk keseluruhan perusahaan dapat dilakukan dengan frekuensi yang
lebih rendah. Penghitungan fisik persediaan bisa saja dilakukan setiap hari yaitu
manakala barang persediaan yang dihitung itu bernilai sangat tinggi.
Karena penghitungan fisik persediaan pasti akan mengganggu jalannya kegiatan
operaional perusahaan, maka pelaksanaannyasebaiknya dilakukan ketika kegiatan
perusahaan dan jumlah persediaan tengah menurun. Jika perusahaan
menyelenggarakan sistem perpetual dengan baik, saat penghitungan persediaan tidak
perlu sama dengan tanggal penutupan buku. Pelaksaan pada akhir tahun memang
lebih baik, karena memperkecil kemungkinan terjadinya perbedaan antara catatan
persediaan dan fisik persediaan. Tetapi perlu pula diingat bahwa pada akhir tahun,
produksi biasanya tidak berjalan dan karyawan libur tahun baru, sehingga
penghitungan lebih awal dianggap lebih praktis. Dilain pihak, jika perusahaan tidak
menerapkan sistem perpetual melainkan menggunakan sistem periodik, maka
penghitungan persediaan dapat mungkin harus dilakukan pada akhir tahun buku.
Sebelum penghitungan dilakukan, perlu dilakukan beberapa persiapan
pendahuluan. Biasanya perusahaan membentuk semacam tim khusus yang benar-
benar menguasai tehnik penghitungan barang. Barang-barang yang akan dihitung
sebaiknya dipersiapkan dan disusun rapi dan lengkap sebelum dihitung. Sebagai alat
kontrol harus digunakan formulir penghitungan. (Lihat peraga 16.10) yang baik.
Bentuk formulir penghitungan persediaan itu harus dikoordinasikan dengan pihak
pencatatan harga sehingga penghitungan bisa dilaksanakan lebih efisien.
Formulir penghitungan bisa dibuat satu jenis saja yang dapat digunakan untuk
mencatat hasil penghitungann kuantitas maupun untuk mencatat harga. Namun
demikian formulir juga bisa dibuat beberapa jenis, yaitu untuk mencatat hasil
penghitungan fisik, untuk mencatat akumulasi informasi yang tercantum pada
formulir hasil penghitungan fisik, dan untuk mencatat harga dan ikhtisar total
persediaan.
Contoh : Formulir Penghitungan Fisik Persediaan.
Gambar 16.10
Nomor : 1765
SELESAI DIHITUNG
Nomor : 1765
HASIL PERHITUNGAN KE DUA
No. Kode barang : ..
Uraian barang : ..
Lokasi : ..
Jml Barang kuantitas : ..
Satuan : ..
Dihitung Oleh : ..
Nomor : 1765
Dihitung Oleh : ..
C. rangkuman
Setelah melakukan PO ( Purchase Order ) dari gudang untuk memenuhi stock
digudang maka bagian gudang tinggal menunggu barang yang datang. Untuk
memperkuat sistem pengendalian persediaan, perusahaan pada umunya melakukan
perhitungan fisik persediaan secara periodik. Pengendalian intern yang baik
mensyaratkan agar perhitungan persediaan digudang dilakukan minimal sekali dalam
satu tahun. Selain itu perhitungan persediaan juga diperlukan karena dipersyaratkan
dalam audit yang dilakukan auditor independen. Formulir perhitungan fungsinya : 1.
mencatat hasil perhitnungan fisik. 2. mencatat akumulasi informasi.3. Mencatat harga
dan ikhtisar persediaan.
D. Tugas
1. Uraikan prosedur pemeriksaan barang yang datang ?
2. Masukan pada formulir atau blanko yang terkait di dalamnya !
E. Tes Formatif
1. Kapan persediaan yang ada digudang perlu diisi kembali ?
2. Apa fungsi formulir perhitungan fisik persediaan ?
3. Sebutkan frekwensi dalam perhitungan persediaan ?
KEGIATAN BELAJAR 5
PENGELOLAAN ADMINISTRASI GUDANG
MEMUAT LAPORAN GUDANG
A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
1. Membuat laporan gudang dengan benar dan teliti
2. Menguraikan prosedur pengiriman barang
3. Menguraikan prosedur penerimaan barang
4. Meringkas data barang
5. Membuat laporan barang
B. Uraian Materi 5
Setelah kita membuat laporan gudang dengan baik dan teliti, menguraikan
prosedur pengiriman barang dan penerimaan barang serta meringkas barang, maka
langkah terakhir adalah membuat laporan gudang, seperti tercantum, dalam alur
bagan sbb:
Surat
Perintah pengiriman
Barang
Ditempel pada
Pembungkus
Barang Dimintakan tanda
tangan dari pembeli
Mengirim
Barang
Kartu
Keterangan : Gudang
Setelah menerima order penjualan dibagian pesanan penjualan dengan rangkap 3,
maka bagian gudang akan mendistribusikan lembaran-lembaran tersebut pada :
1. Dokumen pertama surat perintah pengiriman barang sebagai dokumen untuk
mengirim barang dan dicatat dalam kartu gudang.
2. Dokumen kedua, dimintakan tanda tangan dari pembeli .
3. Dokumen ketiga ditempel pada pembungkus barang.
Kuantitas
Jml Sisa No
Jml An Jml Hrg Jml l
SOP
Tgl
Ket.:
Kartu / Formulir persediaan ini dipergunkan untuk mencaat kuantitas barang yan
masih ada di gudang
C. Tugas
1. Uraikan prosedur pembuatan Laporan Gudang
D. Tes Formatif
1. Gambarkan alur / bagan mengenai Laporan Gudang
1
BPPBG
Mengkaji kuantitas
barang pada
BPPBG
Kartu gudang
BPPBG
3 Bersamaan dengan
penyerahan barang
2
PT BUNTARA
JL Melati No.12 Nomor :
Yogyakarta Tgl :
LAPORAN PENERIMAAN BARANG
Yang menerima
( )
KARTU GUDANG
No KODE :..GUDANG :
SPESIFIKASI : .MINIMUM..MAKSIMUM..SATUAN
Kepada
Yth :
Dikirim
Ke :.
No Spesifikasi
Nama Barang Satuan Kuantitas
Urut Barang
BAB III
E V A L U A SI
Contoh Soal 3:
Pesanan penjualan: Berikut ini adalah pesanan barang dari PT. NUGRAHA antara lain:
Jawaban:
1). Order Penjualan
12345
PT. BINA CITRA
Jln. Papandayan No. 310
Semarang Jateng
Instruksi
Tanggal No. Order Pelangga Petugas Penjualan
Pengiriman
2/6-04 5678 Ani Angkutan Darat
Kuantitas Kuantitas Kuantitas Kode Nama Harga Total
dipesan dikirim Back order barang barang Per unit harga
50 box 50 box - 7115 Kertas FC 45.000 2.250.000
30 box 30 box 5 box 8221 Disket Phonix 15.000 375.000
25 box 25 box - 7181 Kertas 90.000 2.250.000
Kontinues
Terima kasih
PT.BINA CITRA
Jln. Papandayan No. 310
Semarang Jateng
LAPORAN PENGIRIMAN BARANG
Nomor 12654 Tanggal No. Surat order penjualan Tanggal SOP
LPB
Kepada
Yth. PT.NUGRAHA
Jl. Ampera Barat No. 7
Tasikmalaya Jabar
Dikirim:
Ke : PT.NUGRAHA
Jl. Ampera Barat No. 7
Tasikmalaya - Jabar
No.
Nama Barang Spesipikasi Satuan Kuantitas
Urut
1 Kertas FC Putih, A4, 80 gram 45.000 50 box
2 Disket Phonix HD - 15.000 30 box
3 Kertas Kontinues A4, 70 gram 90.000 25 box
Soal :
PT. MELATI yang beralamat Jl. Sultan Agung No. 3 Semarang yang bergerak dalam
bidang usaha mebel, menjual barang-barang kepada TOKO MAKMUR Jl. Sudirman No.
70 Jakarta. Barang-barang dikirim ke gudang yang beralamatkan di Jln. Sudirman No. 75
Jakarta. Pada tanggal 1 Juni2005 dengan order pelanggan No. 123421. Adapun barang-
barang yang dipesan sebagai berikut:
Jumlah 53.500.000
Pada tanggal 10 Juni, dikembalikan kepada PT. MELATI di Semarang 2 lemari 2 Pintu
dengan harga @ Rp. 2.500.000,00
Kunci Jawaban:
ORDER PENJUALAN
PT. MELATI
Jl. Sultan Agung No. 3
SEMARANG
Terima Kasih
PT.MELATI
Jln. Sultan Agung No. 3
Semarang Jateng
LAPORAN PENGIRIMAN BARANG
Nomor 12654 Tanggal No. Surat order penjualan Tanggal SOP
LPB
Kepada
Yth. TOKO MAKMUR
Jl. Sudirman No. 70
Jakarta
Dikirim:
Ke : TOKO MAKMUR
Jl. Sudirman No. 75
Jakarta
No.
Nama Barang Spesipikasi Satuan Kuantitas
Urut
1 Sofa Doble SD 2 Set 5
2 Lemari 2 pintu LT 2 Unit 7
3 Kursi Tamu KT 4 Set 2
4 Tempat Tidur TT 2 Unit 5
5 Meja Makan MM 6 Set 5
Mengkaji kuantitas
barang pada
BPPBG
Kartu gudang
BPPBG
3 Bersamaan dengan
penyerahan barang
BAB IV
PE N UTU P
Setelah peserta diklat mempelajari modul ini diharapkan dapat mencapai tujuan
akhir dari materi Pengelolaan Administrasi Gudang yang telah diuraikan pada modul ini.
Peserta diklat diharapkan kompeten dalam Pengelolaan Administrasi Gudang
sehingga bagi siswa yang dinyatakan kompeten akan memperoleh sertifikasi kompetensi
dari pihak penguji dan dapat melanjutkan modul berikutnya atau sub kompetensi
selanjutnya.
Tiem Penyusun
DAFTAR PU STAKA
1. Proyek Pengembangan Pendidikan Akuntansi Depdikbud, Sistem Akuntansi,
1990/1991.