Anda di halaman 1dari 36

AK.

MN-012A

MENGELOLA KARTU

PERSEDIAAN BAHAN BAKU

PENATARAN GURU AKUNTANSI ANGKATAN III

TAHUN 2005
MENGELOLA KARTU
PERSEDIAAN BAHAN BAKU

1.M ELKIOR ATOK, S.Pd..


2.DRS.RUSMADI
3.APRIWAN, S.Pd.
4.EKAWATI PRASTYANINGSIH, S.Pd.

PENATARAN GURU AKUTANSI ANGKATAN III

TAHUN 2005
PETA KEDUDUKAN MODUL

A1 A2 A3
           
   

B1
   
B2
   
C1
   
C2
   
C3.2
   
D1 D11
D3 D7 D9 D13 D14

   
D2 D4 D8 D10 D12
     
D5      
     
D6      
     
 
D15
   
D16
   
D17
   
D18
 
E1
KATA PENGANTAR

Tantangan kebutuhan dunia kerja pada era globalisasi ini mendorong terjadinya perubahan pada
palaksanaan pendidikan disekolah menengah kejuruan .dengan adanya perubahan pradikma akan
kebutuhan tenaga kerja;1.dari supply driven ke demond market deviden, 2.dari academic orianted ke
job (accupation), 3.dari school program ke dual based program.Ciri utama kurikulum smk tahun
2004 adalah penggunaan pendekatan “competensi based training “ yang diikuti dengan “broad
based” dan production based Training pada empelementasinya.

Untuk mendukung panerapan kurikulum 2004 dalam ,membekali tamatan dengan kompetensi
–kompetensi yang sesuai dengan tugas-tugas pekerjaan yang ada dilapangan kerja,yang tertuang
dalam standar kompetensi bidang keahlian akuntansi,serta penyajian yang menitik beratkan pada
output untuk itu diperlukan penyusunan modul belajar yang memadai dan dapat memenuhi
kebutuhan siswa dalam mencapai kompetensi yang telah digariskan dan modul tersebut sekaligus
sebagai acuan bagi pasilitator dalam hal ini guru mata diklat yntuk memberikan bimbingan kepada
anak didik .

Dengan keterbatasan waktu dan bahan penunjang modul yang berjudul”PENGELOLAAN


KARTU PERSEDIAAN BAHAN BAKU”dapat penyusan selesaikan sesuai dengan waktu yang
ditentukan.semoga modul ini dapat bermanfaat dalam pembelajaran disekolah.

Selain itu apabila ada kekurangan dan kelemahan dalam nodul ini ,penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang bersipat membangun demi kesempurnaan modul ini.
atas perhatian dan kerjasama semua pihak kami ucapkan terima kasih.

Sawangan 15 September 2005

penyusun
Guru diklat akutansi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PRANCIS…………………………………………………….
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… ii
PETA KEDUDUKAN MODUL ……………………………………………. iii
GLOSARIUM………………………………………………………………..
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………..
A. Deskripsi …………………………………………………………
B. Prasarat ………………………………………………………….
C. Petunjuk Penggunaan Modul ………………………………….
1. Penjelasan bagi Peserta Didik
2. Penjelasan bagi Fasilisator/guru
D. Tujuan Akhir …………………………………………………….
E. Kompetensi ……………………………………………………..
F. Cek Kemampuan ……………………………………………….

BAB II. PEMELAJARAN ………………. …………………………………


A. Rencana Belajar Siswa ….……………………………………..
1. Kegiatan Belajar 1 Ikatan Kimia di Bidang Boga …….
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 1 ……………….
b. Uraian Materi 1 …………………………………..
c. Rangkuman 1 …………………………………….
d. Tugas 1 ……………………………………………
e. Tes Formatif 1 ……………………………………
f. Kunci Jawaban Formatif 1 ………………………
g. Lembar Penilaian ……………………………….
2. Kegiatan Belajar II……………………………………….
3. Kegiatan belajar III………………………………………
4. Kegiatan belajr IV………………………………………
5. Kegiatan belajar V………………………………………

III. EVALUASI

1.Kasus soal 1 ……………………………………………..


2.Kasus soal 2……………………………………………..
3.kunci jawaban……………………………………………

IV.PENUTUP.

Daftar pustaka…………………………………………………………….
1. Raw Material : Bahan Baku
2. Purchase Return : Pengembalian pembelian
3. Card Stock : Kartu Stock
4. Perpectual : Sistim pencatatan secara terus menerus
5. Internal auditor : Pinpinan satuan pengawas intern atau manejer
akuntamsi.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Modul ini merupakan bahan ajar yang akan digunakan peserta didik pada progran keahlian
akuntansi pada sekolah menengah kejuruan,dengan harapaan dapat mempermudah bagi siswa
dalam memahami pengetahuan keterampilan dan kompetensi yang talah digariskan dalam SKKNI.
Ruang lingkup pembahasan modul ini terdiri dari bahasan mengelola kartu persediaan bahan baku
yang diterapkan pada perusahaan manufaktur ,dengan lingkup belajar tentang penyiapan pengelolan
kartu persediaan bahan baku, mengidentifikasi data mutasi persediaan bahan baku, membukukan
data persediaan bahan baku ke kartu persediaan bahan baku, membuat laporan ikhtisar persediaan
bahan baku dan melakukan dan melakukan pencocokan fisik dengan kartu persediaan bahan baku
secara periodik.
Dengan mempelajari modul ini diharapkan peserta diidik mampu mengaplikasikan dalam
dunia kerja cara mengelola kartu persediaan bahan baku dan menangani pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan di perusahaan.
Modul ini berkaitan dengan modul berikutnya yaitu mengelola kartu biaya produksi.
Selanjutnya proses pengelolaan persediaan bahan baku yang dibahas dalam modul ini merupakan
prasyatat bagi modul berikutnya

B.PRASYARAT.
Agar dapat mendapai tujuan di atas,peserta diklat hendaknya memahami:
1.Standard operating prosedur [sop] untuk pengelolaan kartu persediaan bahan baku
2. Pengoperasian peralatan manual atau komputer.
3.Memahami lembar-lembar formulir pada persediaan bahan baku
4.Modul ini digunakan bagi peserta diklat yang telah memahami prosedur pembelian, dan gudang.

C.PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL.

1.Modul ini terdiri dari 5 sub kompetensi kegiatan belajar selama 30 jam pemelajaran.
2.Pahami tujuan yang handak dicapai.
3.Pahami informasi yang terdapat pada modul
4.Kerjakan tugas dan test formatif yang disediakan cocokkan dengan jawaban yang tersedia.

D.TUJUAN AKHIR.
Setelah mempelajari modul ini dan mengikuti seluruh kegiatan belajar maka kinerja yang
diharapkan dapat dikuasai;
1.Menyediakan data transaksi mengelola kartu persediaan bahan baku.
2.Mengidentifikasikan data mutasi persediaan bahan baku.
3.Membukukan mutasi persediaan brahan baku ke kartu persediaan.
4.Membuat laporan ikhtisar persediaan barhan baku.
5.Melakukan perhitungan fisik persediaan bahan baku sacara periodik.

E. Kompetensi
Mata Diklat : Mengelola Kartu Persediaan Bahan baku
Kode : AK-MN-012A
Durasi Pembelajaran : 30 Jam
Sub Kriteria Lingkup Materi Pokok Pembelajaran
Kompetensi Kinerja Belajar Sikap Pengetahuan Keteramapilan
1.Mempersiapkan  Peralatan yangd
Pengelolaan Kartu dibutuhkan
Persediaan barang untuk
dagangan pengelolaan

F. CEK KEMAMPUAN
Berikan tanda cek {v] apabila peserta balajar telah menguasai beberapa
sub kompetensi berikut ini.

NO SUB KOMPETENSI YA TIDAK

1. Dapatkah anda mempersiapkan pengelo


laan kartu persediaan bahan baku.

2 Dapatkah anda mengidentifikasikan data mutasi


persediaan bahan baku.

3 Dapatkah anda membukukan mutasi persediaan


bahan baku ke kartu persediaan bahan baku.

4. Dapatkah anda membuat laporan ikhtisar


persediaan bahan baku.

5. Dapatkah anda melakukan pencocokan fisik


dengan kartu persediaan bahan baku secara
periodic.

BAB II
PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta Didik

Dalam upaya untuk mempermudah peserta didik menguasai Kompetensi Mengelola Kartu
Persediaan Bahan Baku, maka diperlukan perencanaan pengalaman belajar yang diorganisir dalam satu
satuan aktivitas belajar yang tertuang dalam Rencana Kegiatan Belajar berikut ini:

Kompetensi Sub Kompetensi Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Alasan


Belajar Perubahan
Pengelolalaan 1.Mempersiapkan Pengelolaan - Diskusi
Kartu Kartu Persediaan Bahan Baku Kelompok 4 Jam -Disekolah
Persediaan - Penugasan -Diperusahaan
Bahan Baku Ke perusahaan
2.Mengidentifikasi data-data - Diskuis
mutasi persediaan bahan baku Kelompok 4 Jam -Disekolah
- Penugasan Soal
3.Membukukan data Persediaan
bahan baku ke dalam kartu - Diskuis 6 Jam Disekolah
persediaan bahan baku Kelompok
- Penugasan Soal
4.Membuat Laporan ikhtisar
Persediaan bahan baku - Diskuis 4 Jam Disekolah
Kelompok
- Penugasan
Soal

5.Melakukan pencocokan fisik


dengan kartu persediaan bahan - Diskuis 12 Jam Disekolah
baku secara periodic Kelompok
- Penugasan
Soal

Fasilitator,

……………………………..

B. Kegiatan Belajar

Pengelolaan Kartu Persediaan bahan baku pada suatu perusahaan industri merupakan salah satu
kegiatan yang sangat penting dan memerlukan suatu ketelitian dalam pelaksanaannya. Untuk itu dalam
pelaksanaannya peserta didik harus memiliki kemampuan yang komplek dalam penanganan pengelolaan
persediaan bahan baku.

Kegiatan Belajar 1
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1 ini, peserta didik diharapkan mampu memahami dan
menjelaskan penyiapan kartu persediaan bahan baku dan identifikasi data mutasi persediaan bahan baku
pada perusahaan indiustri
a. Tujuan kegiatan pemelajaran 1
Peserta diklat mampu :
- menjelaskan prosedur pengelolaan kartu persediaan bahan baku
- menjelaskan peralatan untuk pengelolaan persediaan bahan baku
- menjelaskan dokumen penerimaan bahan baku
- menjelaskan dokumen retur pembelian
- menjelaskan dokumen pengeluaran bahan baku.

b.Uraian Materi

 Pendahuluan

Pengelolaan Kartu Pesediaan Bahan Baku perlu dan penting untuk memberikan pelayanan
sebai mungkin kepada pelanggan, dalam memproduksi dengan efisien. Agar berhasil secara efektif
dalam mengelola persediaan bahan baku perlu dikembangkan suatu sistim yang terpadu dan
terkoordinasi dengan baik.
Untuk mencapai hasil yang efektif dalam pengelolaan persediaan bahan baku, perlu adanya
prosedur pengelolaan kartu persediaan bahan baku, peralatan yang digunakan, dokumen sumber
serta pengelompokan persediaan bahan baku yang sesuai dengan identitas masing-masingjenis.
Prosedur Pengelolaan Kartu Persediaan ahan Baku
Prosedur pengelolaan kartu persediaan bahan baku pada umumnya merupakan suau kegiatan
yang dilakukan secara rutin di perusahaan manufaktur dalam rangka mengelola persediaan bahan
baku secara efektif dan efisien. Adapun proses pengellolaan kartu persediaan bahan baku seperti
berikut ini: (1) Bahan baku yang dibeli, selain dicatat di akun persediaan bahan baku, juga dicatat
pada akun pembantu “Kartu Persediaan Bahan Baku” Dokumen sumber yang digunakan dalam
proses pengellolaan ini adalah (a) Order Pembelian (lihat gambar no:01); (b) Faktur dari Pemasok.
(lihat gambar no: 02) ; (c) Laporan Penerimaan Barang (lihat gambar no: 03) ; (2) Bahan baku yang
dikembalikan karena tidak sesuai/rusak, perlu dicatat di kartu perdediaan bahan baku, sebagai
pengurang persediaan bahan baku. Dokumen sumber yang digunakan untuk mencatat transaksi ini
adalah (a) Laporan pengiriman barang (lihat gambar no: 04); (b) Memo Debit (lihat gambar no: 05). (3)
Pengeluaran/Pemakaian Bahan Baku, juga selain dicatat pada akun persediaan bahan baku, perlu
dicatat pada akun pembantu kartu persediaan bahan baku, sebagai pengurang persediaan bahan
baku.. Dokumen sumber yang digunakan adalah: “Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang.
Bukti ini digunakan oleh bagian Kartu Persediaan untuk mencatat berkurangnya kuantitas dan harga
pokok persediaan bahan baku karena pemakaian intern.
Berdasarkan kerangan tersebut di atas, maka data transaksi yang menyangkut perubahan
(penambahan dan pengurangan) persediaan bahan baku yang dicatat pada kartu persediaan bahan
baku meliputi :

No. Transaksi Dokumen sumber Mutasi persediaan


bahan baku
1 Transaksi pembelian -Faktur dari pemasok (+)
-Order pembelian
-Laporan penerimaan bahan
2 Transaksi retur pembelian -Memo debit (-)
-Laporan penerimaan
bahan
3. Transaksi pengeluaran/ pemakaian -Bukti permintaan dan (-)
pengeluaran bahan dari
gudang
Contoh formulir dokumen sumber :
1. Gambar 01 berikut ini adalah formulir surat order pembelian

PT. ATOK            
Jl. Padang Kerinci No.123456789
Kupang  
SURAT ORDER PEMBELIAN
   
  Nomor ini harus dicantum
  kan dalam faktur, slip
Kepada Yth : pembungkus, dan
  korespodensi
   
  Tanggal :  
  Syarat :  
Kirim Ke : Tanggal  
  diperlukan :  
             
Spesifikasi
No. Urut Nama Bahan Bahan Satuan Kuantitas Harga Jumlah
      Satuan Harga
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
  Jumlah    
Penting :  
Penerimaan bahan ditutup jam 16.00 kecuali  
dengan janji khusus  
  ………………………..
        Maneger Bagian Pembelian

2. Gambar 2 : Faktur Penjualan


PT. ATOK                              
Jl. Padang Kerinci  
Kupang  
FAKTUR PENJUALAN
   
Nomor 45321 Tanggal Nomor order pelanggan Tanggal Wiraniaga
Faktur                                
   
Dijual  
Kepada  
   
   
   
Dikirim  
Kepada  
   
  Syarat FOB   Rute pengiriman yang diminta Tanggal :      
              pengiriman        
   
No. Keterangan Bahan Harga   Total Harga
Satuan Kuantitas
Urut     Satuan                    
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 

                               
                                 
                                 
                                 
                               
                               
                                 
                                 
                               
Jumlah
                               
*1. Telah diorder kembali Kepala Departemen Keuangan
2. Persediaan habis  
   
   
                                 

3. Gambar 3 : Laporan Penerimaan Bahan

PT. ATOK
Jl. Padang Kerinci
Kupang
Laporan Penerimaan Barang
Barang diterima melalui…………………………………………..tgl……………tgl…………………
Jika melalui truk kita, tulis nama pengemudi………………………………………………………..
Nama peusahan pengirim …………………………………………………………………………….
Alamat …………………………………………………………………………………………………...

No Mobil No. segel dan No. surat order No. Surat order
kondisi segel pembelian pengiriman
Jumlah JBungkus atau Biji Macam Ukuran Penjelasan Tanda pada Kuantitas Kondisi pada
Pembungkus lengkap ttg pembungkus saat diterima
bahan, merk,
mutu, dsb

Diperiksa Diterima
Oleh Oleh

4. Gambar 4 : Memo Debit

PT. ATOK
Jl. Padang Kerinci
Kupang
MEMO DEBIT
Kepada Yth :
Nomor : 45678
Tanggal :
Rekening utang kami pada saudara telah kami debit dengan adanya pengembalian kepada
saudara, karena adanya ketidak sesuaian antara bahan yang kami terima dengan bahan yang
dipesan menurut order pembelian kami.

Referensi saudara Referensi kami

Surat order pengiriman Surat order Pembelian

Nomor Tanggal Nomor Tanggal


No. Nama Bahan Satuan Kuantitas Harga Jumlah
Urut Satuan Harga

Jumlah

Bagian Pembelian

5. Gambar 5 : Laporan Pengiriman Bahan

PT. ATOK
Jl. Padang Kerinci
Kupang
LAPORAN PENGIRMAN BAHAN
Nomor 12657 Tanggal No.surat Order Pembelian Tanggal SOP
LPB

Kepada
Yth :

Dikirim
Ke :

No. Nama Bahan Spesifikasi bahn Satuan Kuantitas


Urut

Surat Order Pengiriman Saudara Bagian Pengiriman

Nomor Tanggal

Rangkuman
Proses pengelolaan kartu persediaan bahan baku yang diuraikan pada bagian pertama dirancang
untuk perusahan Industri sebagai modal. Oleh karena itu hal hal yang diperhatikan dalam proses
pengelolaan kartu persediaan bahan baku terdiri dari jaringan prosedur sebagai berikut :
1. prosedur pencatatan pembelian persediaan bahan baku
2. proses pencatatan pengembalian persediaan bahan baku ke pemasok
3. proses pencatatan persediaan bahan baku yang dikeluarkan/dipakai dalam proses produksi
Dalam proses pembalian bahan baku selain dicatat pada akun persediaanbahan baku juga dicatat
diakun pembantu persediaan yang disebut kartu persediaan bahan baku berdasarkan dokumen
sumber ; order pembelian, faktur dari pemasok, dan laporan penerimaan bahan.
Bahan baku yang dibeli setelah diteliti, ternyata ada yang tidak sesuai/ rusak akan dikembalikan ke
pemasok/ penjual. Proses pengembalian bahan ini harus dicatat oleh bahagian kartu persediaan
bahan baku berdasarkan dokumen sumber ; Laporan pengiriman bahan dan memo debit yang akan
mengurangi persediaan bahan baku

Tugas I:
1. Melakukan observasi ke salah satu perusahaan untuk mengidentifikasi, apakah perusahaan
tersebut melakukan proses pencatatan kartu persediaan bahan baku, sebagaimana diuraikan
dimuka!
2. Bukti/dokumen yang digunakan untuk proses pencatatan kartu persediaan bahan baku.
3. Apabila terdapat perbedaan dalam proses pengelolaan/pencatatan kartu persediaan bahan,
dapat didiskusikan bersama teman, penyebab terjadinya perbedaan tersebut.
4. Konfirmasikan hasil diskusi dengan guru prodiklat.
e. Test Formatif I:
1. Jelaskan prosedur pengelolaan kartu persediaan bahan baku!
2. Sebutkan dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar dalam mencatat kartu persediaan
bahan baku
3. Uraikan secara singkat proses pencatatan transaksi dalam kartu persediaan bahan baku
f. Kunci Jawaban:
1. Prosedur pengelolaan kartu perediaan bahan baku perlu diperhatikan hal-hal sebagai
beriikut a.l. (a) Oreder pembelian dari bagian pembeliaan, laporan penerimaan barang,
dari bagian penerimaan bahan, faktur penjualan (pemasok) dapat digunakan sebagai
dasar untuk mencatat dalam kartu persediaan bahan sebagai akibat bertambahnya
persediaan bahan baku. (b) Berdasarkan laporan pengiriman bahan dari bagian
pemasok dan memo debit dapat digunakan untuk mencatat pengembalian bahan yang
tidak sesuai/rusak ke penjual/pemasok yang mengakibatkan berkurangnya persediaan
bahan pada kartu persediaan. (c) Berdasarkan bukti permintaan dan pengeluaran
bahan gudang, dapat digunakan untuk mencatat berkurangnya persediaan bahan baku
yang telah dicatat di kartu persediaan.
2. Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar dalam pencatatan kartu persediaan
bahan baku: (a) Faktur dari pemasok (b) Order Pembelian (c) Laporan penerimaan
barang (d) Laporan pengiriman barang (e) Memo debit. (f) Bukti permintaan dan
pengeluaran bahan gudang.
3. Pada saat terjadinya pembelian bahan, maka transaksi ini akan mengakibatkan
bertambahnya persediaan bahan yang akan dicatat di kartu persediaan, Pengembalian
bahan yang tidak sesuai dengan pesanan, akan mengakibatkan berkurangnya
persediaan bahan begitu juga pengeluaran./permintaan bahan yang digunakan dalam
proses produksi.
Kegiatan Belajar 2:

Membukukan data persediaan bahan baku ke kartu persediaan bahan baku, membuat laporan ikhtisar
persediaan bahan baku, dan melakukan pencocokan fisik dengan kartu persediaan bahan baku
secara periodic

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2

Peserta diklat mampu ;


- menjelaskan prosedur pencatatan mutasi bahan baku
- membuat laporan ikhtisar persediaan bahan baku
- melakukan perhitungan fisik persediaan

a. Uraian Materi 2:
Prosedur permintaan dan pengeluaran bahan baku
Bagian produksi yang membutuhkan bahan, mengisii bukti permintaan bahan sebanyak 3 lembar.
Setelah bukti permintaan bahantersebut diotorisasi oleh yang berwenang, 3 lembar bukti
permintaan bahan tersebut dibawah kebagian gudang.
Bagian gudang menyiapkan bahan baku sesuai dengan yang tercantum dalam bukti permintaan
bahan dan menyerahkannya pada bagian produksi yang membutuhkannya. Bagian gudang
mengisi jumlah bahan baku yang diserahkan pada kolom “diserahkan” dalam bukti permintaan
bahan dan setelah diotorisasi oleh kepala bagian gudang, 3 lembar bukti permintaan bahan
tersebut oleh bagian gudang dibagikan sebagai berikut :
Lembar 1 bagian akuntansi persediaan
Lembar 2 arsip begian gudang
Lembar 3 diserahkan kembali kepada bagian produksi yang meminta bahan baku bersaman
dengan penyerahan bahan baku.
Bagian gudang mencatat pemakaian bahan baku ini di dalam kartu gudang pada kolom “dipakai”
dan mencatatnya pula pada kartu bahan. Bagian akuntansi pesediaan menerima bukti permintaan
bahan lembar 1 dari bagian gudang, kemudiaan mengisi informasi harga satuan dan menghitung
serta mencantumkan jumlah harga pokok bahan baku yang dpakai dalam bukti permintaan bahan
tersebut. Informasi mengenai harga satuan diperoleh dari kartu harga pokok persediaan bahan
baku yang bersangkutan.

Metode pencatatan biaya bahan baku


Ada 2 macam metode pencatatan biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yaitu:
1. metode mutasi persediaan (Perfectual Inventory Methode)
2. metode persediaan fisik (Physical Inventory Methode)
Dalam metode mutasi persediaan setiap mutasi bahan baku dicatat dalam kartu persediaan bahan
baku. Dalam metode persediaan fisik, hanya tambahan persedian bahan baku dari pembelian saja
yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya bahan baku karena pemakaian tidak dicatat dalam
kartu persediaan. Untuk mengetahui berapa biaya bahan baku yang dipakai dalam produksi, harus
dilakukan dengan cara menghitung sisa persediaan bahan baku yang masih ada digudang pada
akhir periode akuntansi. Harga pokok persediaan ditambah dengan harga pokok bahan baku yang
dibeli selama periode dikurangi dengan harga pokok persediaan bahan baku pada akhir periode
merupakan biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi selama periode yang
bersangkutan.
Macam-macam metode penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi
diantaranya adalah :
a. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama ( MPKP )
Metode MPKP menentukan biaya bahan baku dengan anggapan bahwa harga pokok
persatuan bahan baku yang pertama masuk dalam gudang digunakan untuk menetukan untuk
menentukan harga bahan baku yang pertama kali dipakai.
b. Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama ( MTKP )
Metode MTKP menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi
dengan anggapan bahwa harga pokok persatuan bahan baku ang terakhir masuk dalam
persediaan gudang, dipakai untuk menentukan harga pokok bahan baku yang pertama kali
dipakai dalam produksi
c. Metode rata-rata bergerak ( Average Methode )
Dalam metode ini persediaan bahan baku yang ada digudang dihitung harga pokok rata-
ratanya dengan cara membagi total harga pokok dengan jumlah satuannya. Setiap kali terjadi
pembelian yang harga pokok persatuannya berbeda dengan harga pokok rata-rata persediaan
yang ada digudang, harus dilakukan perhitungan harga pokok rata-rata persatuan yang baru.
Bahan baku yang dipakai dalam proses produksi dihitung harga pokoknya dengan mengalikan
jumlah satuan bahan baku yang dipakai dengan harga pokok rata-rata persatuan bahan baku
yang ada digudang. Metode ini disebut pula dengan metode rata-rata tertimbang, karena dalam
menghitung rata-rata harga pokok persediaan bahan baku metode ini menggunakan kuantitas
bahan baku sebagai angka penimbangnya.

Mutasi persediaan bahan baku yang terjadi akibat pembelian dan pemakaian dicatat dalam buku
jurnal sebagai berikut :
1. Pembelian bahan baku
a. Metode Perpektual
Persediaan Bahan baku Rp. XX
Kas/hutang dagang Rp. XX
b. Metode Fisik
Pembelian bahan baku Rp. XX
Kas/Hutang dagang Rp. XX
2. Pemakaian Bahan Baku
a. Metode Perpektual
Barang dalam proses biaya bahan baku Rp. XX
Persediaan bahan baku Rp. XX
b. Metode fisik
Tidak dijurnal, karena pemakaian bahan baku dapat diketahui apabila persediaan
akhir bahan baku sudah diketahui pada akhir periode

Contoh :
PT. Lembayung merupakan perusahan industri yang bergerak dalam bidang pembuatan tempe yang
mempunyai data persediaan bahan baku berupa :
Kacang kedele kualitas A pada tanggal 1 Agustus 2005 terdiri dari :
- 5000 Kg. @Rp.2.000,- = Rp.10.000.000,-
- 7000 Kg. @Rp. 2.050,- = Rp.14.350.000,-
Transaksi pembelian dan pemakaian bahan baku selama bulan agustus 2005 adalah sebagai berikut :
Agustus 5, Pembelian 10.000 Kg @Rp.2.100
7, Pemakaian 6.000 Kg
12, Pemakaian 9.000 Kg
19, Pembelian 12.000 Kg @Rp.2.000,-
20, Pemakaian 7.500 Kg
Berdasarkan contoh soal diatas, dapat dikerjakan dengan metode :
1. Metode Perpektual
KARTU PERSEDIAAN

Metode : MPKP
Pembelian Pemakaian Saldo
Tgl Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
Agst, 1 5.000 2.000 10.000.000
7.000 2.050 14.350.000
5 10.000 2.100 21.000.000 5.000 2.000 10.000.000
7.000 2.050 14.350.000
10.000 2.100 21.000.000
7 5.000 2.000 10.000.000 6.000 2.050 12.300.000
1.000 2.050 2.050.000 10.000 2.100 21.000.000
12 6.000 2.050 12.300.000 7.000 2.100 14.700.000
3.000 2.100 6.300.000
19 12.000 2.060 24.720.000 7.000 2.100 14.700.000
12.000 2.060 24.720.000
20 7.000 2.100 14.700.000 11.500 2.060 23.690.000
500 2.060 1.030.000
45.720.000 46.390.000

Jadi harga pokok bahan baku yang dipakai untuk proses produksi sebesar Rp.46.390.000,-

KARTU PERSEDIAAN

Metode : MTKP
Pembelian Pemakaian Saldo
Tgl Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
Agst, 1 5.000 2.000 10.000.000
7.000 2.050 14.350.000
5 10.000 2.100 21.000.000 5.000 2.000 10.000.000
7.000 2.050 14.350.000
10.000 2.100 21.000.000
7 6.000 2.100 12.600.000 5.000 2.000 10.000.000
7.000 2.050 14.350.000
4.000 2.100 8.400.000
12 4.000 2.100 8.400.000 5.000 2.000 10.000.000
5.000 2.050 10.250.000 2.000 2.050 4.100.000
19 12.000 2.060 24.720.000 5.000 2.000 10.000.000
2.000 2.050 4.100.000
12.000 2.060 24.720.000
20 7.500 2.060 15.450.000 5.000 2.000 10.000.000
2.000 2.050 4.100.000
4.500 2.060 9.270.000
45.720.000 46.700.000
Jadi harga pokok bahan baku yang dipakai untuk proses produksi sebesar Rp.46.700.000,-
KARTU PERSEDIAAN

Metode : Rata-Rata Bergerak


Pembelian Pemakaian Saldo
Tgl Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
Agst, 1 12.000 2.029,17 24.350.000
5 10.000 2.100 21.000.000 22.000 2.061,36 45.350.000
7 6.000 2.061,36 12.368.160 16.000 2.061,36 32.981.840
12 9.000 2.061,36 18.552.240 7.000 2.061,36 14.429.600
19 12.000 2.060 24.720.000 19.000 2.060,50 39.149.600
20 7.500 2.060,50 15.453.750 11.500 2.060,50 23.695.850

45.720.000 46.374.150
Jadi harga pokok bahan baku yang dipakai untuk proses produksi sebesar Rp.46.374.150,-

2. Metode Fisik
a. Metode MPKP
Perhitungan harga pokok persediaan akhir bahan baku :
- 11.500 Kg @Rp.2.060 =Rp.23.690.000,-
Jadi harga pokok bahan baku yang dipakai untuk proses produksi dihitung sebagai berikut :
Persediaan awal :
-5.000 Kg @Rp.2.000,- =Rp.10.000.000,-
-7.000 Kg @Rp.2.050,- =Rp.14.350.000,-
Rp.24.350.000,-
Pembelian :
- 5 Agustus 10.000 Kg @Rp.2.100,- =Rp.21.000.000,-
- 19Agustus 12.000 Kg @Rp.2.060,- =Rp.24.720.000,-
Rp.45.720.000,-
Bahan baku siap diproduksi Rp.70.070.000,-
Persediaan akhir Bahan baku (Rp.23.690.000,-)
Harga pokok bahan baku yang diproduksi Rp.46.380.000,-
=============
b. Metode MTKP
Perhitungan harga pokok persediaan akhir bahan baku :
-5.000 Kg @Rp.2.000,- =Rp.10.000.000,-
-6.500 Kg @Rp 2.050,- =Rp 13.325.000,-
Rp 23.325.000,-
Jadi harga pokok bahan baku yang dipakai untuk proses produksi dihitung sebagai berikut:
Persediaan awal bahan baku Rp 24.350.000,-
Pembelian total Rp 45.720.000,-
Bahan baku siap diproduksi Rp 70.070.000,-
Persedian akhir bahan baku (Rp 23.350.000,-)
Harga pokok bahan baku yang diproduksi Rp 46.645.000,-
=============
c. Metode Rata-Rata Bergerak
Perhitungan harga pokok persediaan akhir bahan baku :
Perhitungan harga pokok rata-rata:
Persediaan awal 5.000 Kg @Rp 2.000,- = Rp 10.000.000,-
7.000 Kg @Rp 2.050,- = Rp 14.350.000,-
Pembelian 5 Agustus 10.000 Kg@Rp.2.100,- = Rp.21.000.000,-
19Agustus 12.000Kg @Rp.2.060,- = Rp.24.720.000,-
34.000.Kg Rp.70.070.000,-
======== =============
Harga pokok rata-rata per kg =Rp.70.070.000,- : 34 Kg =Rp.2.060,88/kg
Jadi harga pokok persediaan akhir bahan baku sebesar :
11.500 Kg @Rp.2.060,88 =Rp.23.700.120,-
Jadi harga pokok bahan baku yang dipakai untuk proses produksi adalah sebagai berikut :

Persediaan awal bahan baku Rp 24.350.000,-


Pembelian total Rp 45.720.000,-
Bahan baku siap diproduksi Rp 70.070.000,-
Persedian akhir bahan baku (Rp 23.700.120,-)
Harga pokok bahan baku yang diproduksi Rp 46.369.880,-
=============
Laporan Ikhtisar persediaan bahan baku

Laporan Ikhtisar persediaan bahan baku adalah laporan yg menyajikan sisa atau saldo persediaan
akhir bahan baku dari kartu persediaan untuk masing- masing bahan pada suatu periodi tertentu.

Laporan ini disusun atas dasar jenis dan jumlah bahan yg tercantum dalam kartu persediaan bahan
baku. Kartu persediaan barhan baku merupakan buku pembantu yg berisi informasi baik mengenai
kuantitas maupun harga pokok persediaan bahan baku . Kartu persediaan ini digunakan utk mencatat
mutasi persediaan dan saldo tiap jenis persediaan baik kuantitas maupun harga pokoknya.

Contoh Formuler Kartu Persediaan adalah sbb :


KARTU PERSEDIAAN
   
Nama Barang :  

Kode Titik No. No No


Spesifikasi Satuan EOQ Gudang Minimum Maximum
Barang Pemesanan Lantai Lokasi Rak

                   
Pembelian Penerimaan Pemakaian Saldo

T N Jml Jml Sis T No Ku Ha Jm T No Ku Ha Jm Ku Harg Jml


g S Dipe Diter a g LP ant rg l g BP ant rg l ant a Harga
l O san ima Pe l B ita a Ha l PB ita a ha ita Satu
P sa s Sa rg s Sa rg s an
na tua a tua a
n n n
Dari catatan saldo kartu persediaan, kemudian dibuat Laporan Persediaan Bahan Baku. Adapun contoh
format Laporan Persediaan Bahan baku adalah sebagai berikut :

PT………… :
Bulan :

No. Urut Kode Bahan Nama Bahan Jumlah

Prosedur perhitungan fisik persediaan

Dalam mengelola kartu persediaan barhan baku dibutuhkan perhitungan fisik persediaan bahan
baku secara periodik dengan membuat berita acara hasil perhitungan fisik persediaan bahan baku.
Formulir perhitungan bisa dibuat satu jenis saja yang dapat digunakan untuk mencatat hasil perhitungan
kuantitas maupun untuk mencatat harga. Namun demikian formulir juga bisa dibuat beberapa jenis, yaitu
untuk mencatat hasil perhitungan fisik, untuk mencatat akumulasi informasi yang tercantum pada
formulir hasil perhitungan fisik dan untuk mencatat harga dan ikhtisar total persediaan.

Untuk memudahkan hasil perhitungan dan memperkuat pengendaliann intern , perhitungan


persediaan dilakukan dengan menggunakan alat Bantu formulir perhitungan yang disesuaikan dengan
cara kerja.
Formulir terdiri dari tiga bagian yaitu :
1. Bagian pertama memuat data hasil perhitungan yang dilakukan kelompok pertama.
2.Bagian kedua memuat data hasil perhitungan kelompok kedua.
3. Bagian ketiga, apabilla perhitungan telah selesai akan ditinggal pada barang dan akan berfungsi sebagai
tanda bahwa bahan bersangkutan telah selesai dihitungdan tertulis atasnya rata-rata selesai dihitung.

Selanjutnya kelompok pertama melakukan perhitungan pertama dan mengisi data antara lain :
1. Nomor persediaan
2. .Uraian bahan
3. Hasil perhitungan jumlah bahan

Data pertama, kedua dan ketiga dicatat pada formulir bagian kedua, sedangkan data keempat ditulis
pada formulir bagian pertama .
Contoh formulir perhitungan fisik persediaan :

Nomor : 1309
Selesai dihitung
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nomor : 1309
Hasil perhitungan kedua
Nomor kode bahan ------------------------------------------------------------------------------------------------
Uraian bahan ------------------------------------------------------------------------------------------------
Lokasi ---------------------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah kuantitas bahan-------------------------------------------------------------------------------------------
Satuan ---------------------------------------------------------------------------------------
Dihitung oleh

Nomor 1309
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hasil Perhitungan Pertama
Jumlah Bahan Kuantitas
Satuan

Dihitung oleh

Setelah melakukan perhitungan persediaan selanjutnya petugas perhitungan persediaan membuat berita
acara pemeriksaan seperti di bawah ini. :

BERITA ACARA PERHITUNGAN


FISIK BAHAN BAKU

Pada hari …………………Tanggal…………………Tahun………………


Pukul…………..Telah dilakukan pemeriksaan bahan baku di gudang dengan kondisi sebagai berikut :

Kode Bahan Jenis Bahan Data bahan sebelum Data Setelah diperiksa Selisih Keterangan
No. pemeriksaan

Bagian Persediaan Bagian Perhitungan Fisik


Petugas I Petuas II Petugas III

---------------------- -------------------------- -----------------------


C. Rangkuman.
Metode pencatatan biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi meliputi meode mutasi
persedian dan metode persediaan fisik. Untuk menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam
proses produksi digunakan beberapa metode yaitu, metode MPKP, MTKP dan rata-rat bergerak . Pada
akhir periode disusun laporan ikhtisar persediaan bahan baku. Laporan persediaan bahan baku dapat
digunakan pada semua metode pencatatan, baik secara fisik atau perpectual. Laporan ini disusun atas
catatan saldo kartu Persediaan bahan baku berdasarkan jenis dan kuantitas barang pada suatu periode
tertentu

D. Tugas
1. PT. Muda memiliki data persediaan bahan baku selama periode bulan Agustus 2005 sbb :
Agustus 1 Persediaan awal 5.000 Kg @Rp.10.000,-
2 Pemakaian 2.500 Kg
3 Pembelian 7.000 Kg @Rp.10.100,-
8 Pemakaian 5.000 Kg
11 Pemakaian 2.000 Kg
16 Pembelian 8.000 Kg @Rp.10.200,-
20 Pemakaian 3.000 Kg
25 Pembelian 5.000 Kg @Rp.10.150,-
Berdasarkan soal diatas diminta mencatat kedalam kartu persediaan bahan baku dengan metode
MTKP Perpektual

2. PT. Atok memakai bahan baku jenis A1. Data mengenai persediaan bahan jenis A1 selama
bulan Agustus 2005 sebagai berikut :

2 Agst 2005 Persediaan 80 unit @ Rp. 24.000 Rp. 1920000


5 Agst 2005 Pembelian 120 unit @Rp 25.000 Rp 3000000
10 Agst 2005 Pemakaian 140 unit
16 Agst 2005 Pembelian 160 unit @Rp 26000 Rp 4160000
20 Agst 2005 Pemakaian 120 unit
26 Agst 2005 Pembelian 140 unit @Rp 27000 Rp 3780000

Berdasarkan perhitungan fisik di gudang jumlah bahan yang tersisa sebesar 180 unit dan Buatlah
kartu persediaan dengan metode masuk pertama keluar pertama.
Jawaban :

PT.MUDA KARTU PERSEDIAAN Bahan :


JAKARTA Satuan |: Kg
Metode :MTKP
Dibeli Dipakai Saldo
Tgl Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga

Agst 1 - - - - - - 5.000 10.000


2 2.500 10.000 25.000.000 2.500 10.000
5 7.000 10.100 70.700.000 2.500 10.000
- 7.000 10.100
8 5.000 10.100 50.500.000 2.500 10.000
- - - 2.000 10.100
11 2.000 10.100 20.200.000 2.500 10.000
16 8.000 10.200 81.600.000 2.500 10.000
8.000 10.200
20 3.000 10.200 30.600.000 2.500 10.000
5.000 10.200
25 5.000 10.150 50.750.000 2.500 10.000
5.000 10.200
5.000 10.150
203.050.000 126.300.000
PT. ATOK KARTU PERSEDIAAN Bahan : A1
JAKARTA Satuan : Unit
Metode :MPKP
Diterima Dipakai Saldo
Tgl Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah

Agst. 2 - 80 24000 1920000

5 120 25000 3000000 - - - 80 24000 1920000


120 25000 3000000
10 - - - 80 24000 -
60 25000 60 25000 1500000
16 160 26000 4160000 - - - 60 25000 1500000
160 26000 4160000
20 60 25000
100 26000 60 26000 1560000
26 140 27000 3780000 60 26000 1560000
140 27000 3780000

30 420 78000 10940000 300 100000 - 200 - 5340000


BAB III
EVALUASI

Data Persediaan bahan baku PT. RAME Sawangan pada tanggal 1 Januari 2005 adalah sebanyak
500 Kg @ Rp 1.000,-.

A. Transaksi yang berhubungan dengan bahan baku selama selama bulan januari 2005 adalah
sebagai berikut :

Tanggal Uraian Quantity Harga / Kg

2 Januari Pemakaian bahan bahku 400 Kg


5 Januari Pembelian bahan baku 1.200 Kg Rp 1.100,-
7 Januari Pembelian bahan baku 900 Kg Rp 1.200,-
8 Januari Pemakaian bahan baku 1.000 Kg
15 Januari Retur Pemb. Tgl 5 Januari 100 Kg
20 Januari Pemakaian bahan baku 600 Kg
25 Januari Pembelian bahan baku 500 Kg Rp 1.300,-
30 Januari Pemakaian bahan baku 700 Kg

B. Hasil perhitungan phisik terhadap persediaan bahan baku di gudang pada tanggal 31 Januari
2005 menunjukkan data sbb. :
. 100 Kg @ Rp 1.000,- = Rp 100.000,-
. 200 Kg @ Rp 1.200,- = Rp 240.000,-

Dari data diatas, diminta :

01. Mencatat mutasi persediaan dalam kartu persediaan bahan baku dengan metode FIFO.
02. Menghitung selisih perhitungan phisik bahan baku dengan hasil pencatatan bahan baku
dengan metode FIFO.
03. Mencatat mutasi persediaan dalam kartu persediaan bahan baku dengan metode LIFO.
04. Menghitung selisih perhitungan phisik bahan baku dengan hasil pencatatan bahan baku
dengan metode LIFO.
05. Mencatat mutasi persediaan dalam kartu persediaan bahan baku dengan metode RATA
RATA BERGERAK
06. Menghitung selisih perhitungan phisik bahan baku dengan hasil pencatatan bahan baku
dengan metode RATA RATA BERGERAK

KUNCI JAWABAN:
NO. 01
PT. RAME SAWANGAN
KARTU PERSEDIAAN BAHAN BAKU

METODE : FIFO
TGL MASUK KELUAR SISA
QT H/Un Jlh QT H/Un Jlh QT H/Un Jlh

Jan 01 - - - - - - 500 1.000 100.000

02 - - - 400 1.000 400.000 100 1.000 100.000

05 1.200 1.100 1.080.000 - - - 100 1.000 100.000


1.200 1.100 1.320.000

07 900 1.200 1.080.000 - - - 100 1.000 100.000


1.200 1.100 1.320.000
900 1.200 1.080.000

08 - - - 100 1.000 100.000 300 1.100 330.000


900 1.100 990.000 900 1.200 1.080.00

15 - - - 100 1.100 110.000 200 1.100 220.000


900 1.200 1.080.000

20 - - - 200 1.100 220.000 500 1.200 600.000


400 1.200 480.000

25 500 1.300 650.000 - - - 500 1.200 600.000


500 1.300 650.000

30 - - - 500 1.200 600.000 300 1.300 360.000


200 1.300 260.000

KUNCI JAWABAN:
NO. 02
Hasil perhitungan phisik per 31 Januari 2005 adalah :
. 100 Kg @ Rp 1.000,- = Rp 100.000,-
. 200 Kg @ Rp 1.200,- = Rp 240.000,- +
= Rp 340.000,-
Hasil catatan metode FIFO adalah :
300 Kg @ Rp 1.300 = Rp 360.000,- -
Selisih Perhitungan bahan baku = Rp 20.000,-
KUNCI JAWABAN:
NO. 03 PT. RAME SAWANGAN
KARTU PERSEDIAAN BAHAN BAKU

METODE : LIFO
TGL MASUK KELUAR SISA
QT H/Un Jlh QT H/Un Jlh QT H/Un Jlh

Jan 01 - - - - - - 500 1.000 100.000

02 - - - 400 1.000 400.000 100 1.000 100.000

05 1.200 1.100 1.080.000 - - - 100 1.000 100.000


1.200 1.100 1.320.000

07 900 1.200 1.080.000 - - - 100 1.000 100.000


1.200 1.100 1.320.000
900 1.200 1.080.000

08 - - - 900 1.200 1.080.000 100 1.000 100.000


100 1.100 110.000 1.100 1.100 1.210.00

15 - - - 100 1.100 110.000 100 1.000 100.000


1.000 1.100 1.100.000

20 - - - 600 1.100 660.000 100 1.000 100.000


400 1.100 440.000

25 500 1.300 650.000 - - - 100 1.000 100.000


400 1.100 440.000
500 1.300 650.000

30 - - - 500 1.300 650.000 100 1000 100.000


200 1.100 220.000 200 1.100 220.000

KUNCI JAWABAN:
NO. 04 Hasil perhitungan phisik per 31 Januari 2005 adalah :
. 100 Kg @ Rp 1.000,- = Rp 100.000,-
. 200 Kg @ Rp 1.200,- = Rp 240.000,- +
= Rp 340.000,-
Hasil catatan metode LIFO adalah :
100 Kg @ Rp 1.000 = Rp 100.000
200 Kg @ Rp 1.100 = Rp 220.000,- + = Rp 320.000,- -
Selisih Perhitungan bahan baku = Rp 20.000,-
KUNCI JAWABAN:
NO. 05
PT. RAME SAWANGAN
KARTU PERSEDIAAN BAHAN BAKU

METODE : RATA RATA BERGERAK


TGL MASUK KELUAR SISA
QT H/Un Jlh QT H/Un Jlh QT H/Un Jlh

Jan 01 - - - - - - 500 1.000 100.000

02 - - - 400 1.000 400.000 100 1.000 100.000

05 1.200 1.100 1.080.000 - - - 1.300 1.092 1.420.000

07 900 1.200 1.080.000 - - - 2.200 1.136 2.500.000

08 - - - 1.000 1.136 1.136.000 1.200 1.136 1.363.000

15 - - - 100 1.136 113.600 1.100 1.136 1.249.600

20 - - - 600 1.136 681.600 500 1.136 568.000

25 500 1.300 650.000 - - - 1.000 1.218 1.218.000

30 - - - 700 1.218 852.600 300 1218 365.400

KUNCI JAWABAN:
NO. 06
Hasil perhitungan phisik per 31 Januari 2005 adalah :
. 100 Kg @ Rp 1.000,- = Rp 100.000,-
. 200 Kg @ Rp 1.200,- = Rp 240.000,- +
= Rp 340.000,-
Hasil catatan metode RATA RATA adalah :
300 Kg @ Rp 1.218 = Rp 365.000,- -
Selisih Perhitungan bahan baku = Rp 25.000,-
BAB IV
PENUTUP

Setelah mempelajari Modul Pengelolaan Kartu Persediaan Bahan Baku (D 15) secara tuntas, maka
peserta Diklat mampu melakukan kegiatan :

 Menyiapkan kartu pengelolaan persediaan bahan baku


 MEngidentifikasi data mutasi persediaan bahan baku
 Membukukan data persediaan bahan baku ke kartu persediaan bahan baku
 Membuat laporan ikhtisar persediaan bahan baku
 Melakukan pencocokan phisik dengan kartu persediaan bahan secara periodic

Apabila peserta Diklat telah mampu mencapai sub-sub kompetensi ini secara tuntas, telah
memenuhi syarat untuk mengajukan dan melakukan Uji Kompetensi dan Sertifikasi. Selanjutnya
peserta Diklat dapat melanjutkan ke modul berikutnya yaitu mengelola kartu biaya produksi.
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta

Soemita,Ak (1980) Cost Accounting Planning and Control, Akademi Akuntansi Bandung. Bandung

Anonim, (1991) Akuntansi Biaya, Proyek Pengembangan Pendidikan Akuntansi Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Anonim, (2004) Standar Kompetensi Kerja Nasonal Indonesia Bidang Akuntansi

Anda mungkin juga menyukai