Penyusun :
1. NASRULLOH, S.Pd
2. IDA WATI, S.Pd
3. YASMINARTI, S.E
4. FIFY FIBRIANT, S.Pd
5. Drs. DADI HARIADI
Kata Pengantar
A1 A2 A3
B1
B2
C1
C2
C3.2
D1
D3 D7 D9 D13 D14
D11
D2 D4 D8 D10 D12
D5
D6
D15
D16
D17
D18
E1
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PRANCIS…………………………………………………….
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… ii
PETA KEDUDUKAN MODUL ……………………………………………. iii
GLOSARIUM………………………………………………………………..
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………..
A. Deskripsi …………………………………………………………
B. Prasarat ………………………………………………………….
C. Petunjuk Penggunaan Modul ………………………………….
1. Penjelasan bagi Peserta Didik
2. Penjelasan bagi Fasilisator/guru
D. Tujuan Akhir …………………………………………………….
E. Kompetensi ……………………………………………………..
F. Cek Kemampuan ……………………………………………….
III. EVALUASI
IV.PENUTUP.
Daftar pustaka…………………………………………………………….
A. Deskripsi
Modul ini merupakan bahan ajar yang akan digunakan peserta didik pada
progran keahlian akuntansi pada sekolah menengah kejuruan,dengan harapaan
dapat mempermudah bagi siswa dalam memahami pengetahuan keterampilan
dan kompetensi yang talah digariskan dalam SKNI.
Ruang lingkup pembahasan modul ini terdiri dari bahasan mengelola kartu
persediaan pada perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan
,dengan lingkup belajar mengenai prosedur penanganan persediaan,jenis
persediaan,pungsi kartu persediaan,pencatan kartu persediaan laporan
persediaan dan perhitungan fisik persediaan pada akhir periode.
Dengan mempelajari modul ini diharapkan peserta diidik mampu
mengaplikasikan dalam dunia kerja cara mengelola kartu persediaan dan
menangani pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan di perusahaan.
B. PRASYARAT
Agar dapat mendapai tujuan di atas,peserta diklat hendaknya memahami:
1. Standard operating prosedur [sop] untuk pengelolaan kartu persediaan
barang dagangan.
2. Pengoperasian peralatan manual atau komputer.
3. Memahami lembar-lembar formulir pada persediaan barang dagangan.
4. Modul ini digunakan bagi peserta diklat yang telah memahami prosedur
pembelian,penjualan dan gudang.
D.TUJUAN AKHIR.
Setelah mempelajari modul ini dan mengikuti seluruh kegiatan belajar
maka kinerja yang diharapkan dapat dikuasai;
1. Mempersiapkan pengelolaan kartu persediaan.
2. Mengidentifikasi data mutasi persediaan.
3. Membukukan mutasi persediaan ke kartu persediaan.
4. Membuat laporqan persediaan.
5. Membukukan selisih persediaan.
SILABUS
KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI
Fasilitator,
……………………………..
B. Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menjelaskan pengertian persediaan
b. Siswa dapat menjelaskan fungsi kartu persediaan
c. Siswa dapat menjelaskan sistim pencatatan persediaan
d. Siswa dapat menyediakan peralatan yang dibutuhkan
e. Siswa dapat menyediakan data transaksi persediaan
C. Uraian Materi
Pelaksanaan Perhitungan
Perhitungan dilakukan oleh tim yang menghitung, menimbang,
mengukur atau mengestimasi jumlah berbagai kelompok persediaan di
berbagai departemen, serta mencatat hasil. Dalam proses perhitungan
fisik hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan anggota tim
Anggota tim terdiri dari petugas bukan pengelola persediaan disertai
petugas persediaan. Namun yang penting anggota tim yang dipilih
hendaknya benar-benar memahami tahapan procedure dan alur
penanganan persediaan
2. Penyusunan procedure perhitungan
Ketua Tim yang biasanya adalah Manajer Akuntansi atau pimpinan
satuan pengawas intern (internal auditor), harus membuat kerangka
prosedur yang harus diikuti dalam proses perhiutngan. Prosedure
harus dibuat tertulis dan di instruksikan agar anggota tim benar-benar
memahami dan mengikuti langkah-langkah yang tertuang dalam
prosedur.
3. Petugas Penghitung
Perhitungan tidak boleh dilakukan oleh petugas pengelola persediaan
seluruhnya, Melainkan harus dilakukan oleh dua pihak, dimana salah
satu pihak adalah petugas bukan pengelola persediaan.
4. Barang Berkualitas Rendah
Jika dalam penghitungan itu ditemukan barang-barang yang
berkualitas rendah atau rusak, hendaknya barang-barang tersebut
dipisahkan dan dilaporkan secara terpisah pula, untuk memperoleh
keputusan lebih lanjut oleh manajemen.
5. Pergerakan Barang
Selama proses perhitungan, setiap pergerakan barang, baik masuk
ataupun keluar lingkungan perhitungan, dapat diijinkan sepanjang
memang benar-benar diperlukan, dan pergerakan itu harus dicatat
dalam suatu formulir khusus. Pergerakan barang harus benar-benar
diawasi sehingga kemungkinan terjadinya perhitungan dua kali atau
luputnya barang dari perhiutngan di dua lokasi dapat dihindari.
6. Penyusunan Barang
Barang hendaknya ditata dengan rapi sedemikian rupa sehingga
memudahkan perhitungan, barang-barang titipan dan konsinyasi,
barang rusak, barang usang, serta barang lain yang tidak termasuk
dalam persediaan harus diberikan tanda yang jelas.
7. Pengawasan Perhitungan
Ketua tim perhitungan harus senantiasa mengawasi proses
perhitungan dan memperoleh keyakinan bahwa procedure perhitungan
dilaksanakan dengan baik.
8. Penggunaan “Blind Copy”
Agar proses perhitungan bias terjamin kecermatannya, dapat
digunakan perhitungan ulang tanpa petunjuk (blind second count). Dua
hasil perhitungan itu harus dicocokan oleh petugas ketiga dan
perbedaan yang muncul harus diselesaikan dengan melakukan
penghitungan ulang yang segera dilaksanakan.
9. Formulir Perhitungan
Formulir yang digunakan sebagai alat pencatat hasil perhitungan harus
diberi nomor tercetak (prenumbered) terlebih dahulu dan semua nomor
harus dipertanggungjawabkan segera setelah formulir-formulir
bersangkutan dikumpulkan, sehingga tidak ada formulir yang tidak
tercatat pada nilai persediaan final.
10. Penyelesaian selisih hasil perhitungan dengan catatan.
Jika perusahaan mempergunakan system perpectual dalam
pencatatan persediaan. Selisih antara hasil perhitungan dengan
catatan persediaan harus ditelaah. Ada kemungkinan bahwa
perbedaaan itu timbul karena persediaan disimpan di dua lokasi dan
salah satu lokasi luput dari perhitungan, ada penerimaan atau
pengiriman yang tidak tercatat atau ada barang yang tidak diidentifikasi
dengan baik.
11. Pemberian Harga
Setelah perhitungan fisik persediaan, setiap jenis barang dapat diberi
harga dan dikalikan dengan kuantitas penghitung. Nilai Persediaan
yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan master file
persediaan.
D. Rangkuman
Prosedur penanganan persediaan merupakan langkah-langkah
kegiatan yang dibuat perusahaan dalam upaya untuk pengendalian
persediaan, sehingga dapat memperkecil kehilangan, kerusakan dan
ketidakefisienan dalam pengelolaan persediaan. Untuk mencapat
pengelolaan persediaan yang baik diperlukan perhitungan fisik barang secara
berkala, untuk membandingkan kondisi barang menurut catatan dengan
kondisi barang yang sesungguhnya agar data persediaan menunjukkan nilai
yang riel/sesungguhnya.
Media yang digunakan untuk membukukan persediaan barang
dagangan secara continue, berdasarkan terjadinya transaksi adalah kartu
persediaan yang sekaligus berfungsi untuk mengetahui mutasi persediaan
dan saldo yang dimiliki setiap waktu.
E. Tugas
Peserta Didik melakukan observasi ke perusahaan secara berkelompok untuk
mengetahui beberapa hal yang berhubungan dengan penanganan
persediaan yang meliputi:
Jenis barang dagangan yang terdapat di perusahaan yang dikunjungi
Format Kartu Persediaan yang dipergunakan
Prosedure Penanganan persediaan yang diterapkan dalam perusahaan
Observasi yang dilakukan dilengkapi dengan Bukti Belajar /Fortofolio
F. Test Formatif
Tuliskan jawaban pertanyaan berikut ini, dengan singkat dan jelas:
1. Apa yang di maksud persediaan barang dagangan ?
2. Apa Fungsi Kartu Persediaan ?
3. Ada berapa jenis Persediaan yang terdapat pada perusahaan dagang?
4. Apa yang dimaksud dengan Sistem Perpectual ?
G. Kunci Jawaban
1. Persediaan barang dagangan adalah sejumlah barang/asset yang dibeli
dan dimiliki oleh perusahaan untuk dijual tanpa pengolahan lebih lanjut.
2. Kartu Persediaan berfungsi untuk mencatat mutasi persediaan baik
dikarenakan pembelian maupun penjualan serta retur yang terjadi selama
periode tertentu.
3. Jenis persediaan pada perusahaan dagang, yaitu:
Persediaan barang dagangan
Persediaan Perlengkapan.
4. Sistem Perpectual adalah system pencatatan persediaan, dimana setiap
perubahan persediaan baik disebabkan penjualan maupun pembelian dan
lainnya dicatat dalam kartu persediaan
Kegiatan Belajar 2:
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat mengidentifikasi saldo awal persediaan
b. Siswa dapat mencocokkan saldo awal persediaan dengan daftar saldo
persediaan
c. Siswa dapat menguraikan prosedur pencatatan persediaan
d. Siswa dapat mengidentifikasi data penerimaan persediaan
e. Siswa dapat mengidentifikasi retur penjualan
f. Siswa dapat mengidentifikasi retur pembelian
g. Siswa dapat mengidentifikasi data pengeluaran persediaan
B. Uraian Materi 2:
C. Rangkuman
Dalam pencatatan transaksi persediaan, bagian pembukuan perlu
melakukan identifikasi terhadap bukti transaksi yang diterima, baik
transaksi pembelian, penjualan maupun retur. Hal ini dilakukan untuk
menghindari kesalahan pencatatan baik itu kesalahan pencatatan angka,
dua kali/double pencatatan, maupun tidak tercatatnya bukti transaksi
yang diterima.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memverifikasi data mutasi persediaan
2. Siswa dapat menghitung data mutasi persediaan
3. Siswa dapat membukukan persediaan barang sesuai dengan SOP
perusahaan
B. Uraian Materi 3:
KARTU PERSEDIAAN
PD HARUN Nama Barang :
Jenis :
:
Metode Average
Pembelian Penjualan Saldo
Tanggal
Unit Harga/unit Jumlah Unit Harga/unit Jumlah Unit Harga/unit Jumlah
Sept 1 1.500 Rp 7.000,00 Rp 10.500.000,00
4 2.000 Rp 7.250,00 Rp 14.500.000,00 3.500 Rp 7.125,00 Rp 24.937.500,00
8 1.000 Rp 7.125,00 Rp 7.125.000,00 2.500 Rp 7.125,00 Rp 17.812.500,00
13 3.000 Rp 7.500,00 Rp 22.500.000,00 5.500 Rp 7.312,50 Rp 40.218.750,00
16 3.000 Rp 7.312,50 Rp 21.937.500,00 2.500 Rp 7.312,50 Rp 18.281.250,00
20 1.500 Rp 7.312,50 Rp 10.968.750,00 1.000 Rp 7.312,50 Rp 7.312.500,00
25 3.500 Rp 7.400,00 Rp 25.900.000,00 4.500 Rp 7.356,50 Rp 33.104.250,00
28 1.500 Rp 7.356,50 Rp 11.034.750,00 3.000 Rp 7.356,50 Rp 22.069.500,00
Diminta:
a. Lakukan identifikasi dari transaksi yang berhubungan dengan persediaan
diatas.
b. Tentukan Saldo akhir persediaan dengan metode penilain First in First Out.
(FIFO)
Pembahasan:
a. Melakukan identifikasi dari bukti transaksi yang terjadi dan pengaruhnya
terhadap kartu persediaan apakah harus mengurangi atau menambah
persediaan
b. Membuat mutasi persediaan berdasarkan data transaksi yang ada dengan
hasil pembahasan sebagai berikut:
KARTU PERSEDIAAN
Metode : FIFO
Pembelian Penjualan Saldo
Tgl Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
2/6 6.000 270 1.620.000
5/6 9.000 300 2.700.000 9.000 300 2.700.000
10/6 6.000 270 1.620.000
4.000 300 1.200.000 5.000 300 1.500.000
16/6 10.000 315 3.150.000 10.000 315 3.150.000
20/6 6.000 320 1.920.000 6.000 320 1.920.000
24/6 5.000 300 1.500.000 1.000 315 315.000
9.000 315 2.835.000 6.000 320 1.920.000
D. Tugas:
Melakukan observasi ke perusahaan untuk mengidentifikasi format kartu
persediaan yang dipergunakan oleh perusahaan yang diobservasi.
Mengumpulkan bukti belajar yang terkait dengan pengelolaan kart
persediaan.
Mendiskusikan temuan-temuan yang terkait dengan penanganan
pengelolaan persediaan diperusahaan.
Melakukan sharing informasi mengenai hasil diskusi kepada fasilitator.
E. Test Formatif
Berikut transaksi yang berhubungan dengan transaksi persediaan pada
UD.KARTIKA di Jakarta selama bulan April Tahun 2005, yaitu:
2005 adalah sebagai berikut:
01 April : Persediaan 4.000 unit @ Rp. 800,00
3.000 unit @ Rp 850,00
07 April : Penjualan 5.000 unit @ Rp.
13 April : Pembelian 4.000 unit @ Rp. 875,00
19 April : Penjualan 5.000 unit @ Rp.
22 April : Pembelian 2.000 unit @ Rp. 900,00
26 April : Penjualan 2.000 unit @ Rp.
30 April : Pembelian 5.000 unit @ Rp. 850,00
Diminta:
a. Lakukan identifikasi dari transaksi yang berhubungan dengan persediaan
diatas.
c. b. Tentukan Saldo akhir persediaan dengan metode penilain First in First
Out. (FIFO)
KARTU PERSEDIAAN
Metode : FIFO
Pembelian Penjualan Saldo
Tgl Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
‘1/4 4.000 800 3.200.000
3.000 850 2.550.000
7/4 4.000 800 3.200.000
1.000 850 850.000 2.000 850 1.700.000
13/4 4.000 875 3.500.000 4.000 875 3.500.000
19/4 2.000 850 1.700.000
3.000 875 2.625.000 1.000 875 875.000
22/4 2.000 900 1.800.000 2.000 900 1.800.000
26/4 1.000 875 875.000
1.500 900 1.350.000 500 900 450.000
30/4 5.000 850 4.250.000 5.000 850 4.250.000
B. Uraian Materi.
1. Laporan persediaan barang adalah laporan yang dibuat pada akhir
periode yang memuat semua informasi yang berkaitan dengan
mutasi persediaan, mulai dari persediaan awal, pembelian,
penjualan, dsb.
2. Informasi yang harus ada dalam laporan persediaan, adalah saldo
awal periode, mutasi persediaan selama periode, dan saldo akhir
periode. Dapat juga dibuat dengan hanya menginformasikan saldo
akhir periode.
3. Tugas dari Bagian Kartu Persediaan adalah secara periodik
membuat laporan sediaan barang.
4. Prosedur apa yang digunakan untuk meminimalkan kesalahan dalam
penghitungan fisik persediaan, yaitu :
a) perhitungan harus dilakukan oleh orang-orang yang tidak ditugasi
untuk menyimpan persediaan (pembagian tugas)
b) tiap bagian mendapat tugas yang jelas mengenai bagian yang
menjadi tanggung jawabnya (penetapan tanggung jawab)
c) harus dilakukan penghitungan kedua oleh orang lain (pemeriksaan
intern secara independent)
d) harus digunakan kartu persediaan yang bernomor urut tercetak dan
kartu tersebut diawasi pemakainya (prosedur dokumentasi)
e) harus ditunjuk pengawas yang bertugas untuk menentukan (pada
akhir perhitungan), bahwa semua jenis persediaan harus diberi
kartu dan tidak ada satu jenis persediaan pun yang diberi lebih dari
satu kartu (pemeriksaan intern)
5.
PD Sinarsari mencatat persediaan dengan sistem inventarisasi fisik.
Hasil pemeriksaan fisik barang yang
dilakukan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:
Jumlah satuan dalam
Nama Jenis No.
NO Satuan kondisi
Barang Barang Kode Baik Rusak
1. A A-1 1101 Unit 2.800 12
A-2 1102 Unit 3.300 21
A-3 1103 Unit 2.650 15
Laporan ini disusun atas dasar jenis dan jumlah barang yg tercantum
dalam kartu persediaan barang dagangan. Kartu persediaan barang dagangan
merupakan buku pembantu yg berisi informasi baik mengenai kuantitas maupun
harga pokok produk berbagai persediaan. Kartu persediaan ini digunakan utk
mencatat mutasi persediaan dan saldo tiap jenis persediaan baik kuantitas
maupun harga pokoknya.
PT. TOKO :
Bulan :
No. Urut Kode Barang Nama Barang Jumlah
C. Rangkuman.
Laporan persediaan barang dagangan dapat digunakan pada semua metode
pencatatan, baik secara fisik atau perpectual. Laporan ini disusun atas
catatan saldo kartu Persediaan barang dagangan berdasarkan jenis dan
kuantitas barang pada suatu periode tertentu
D. Tugas.
1. Lakukan observasi ke salah satu perusahaan untuk mengidentifikasi
bentuk laporan persediaan barang dagangan yangdigunakan oleh
perusahaan tersebut.
2. Dapatkan bukti belajar yang terkait dengan laporan persediaan barang
dagangan yang digunakan oleh perusahaan.
3. diskusikan temuan-temuan yang terkait dengan laporan persediaan yang
digunakan oleh perusahaan dalam kelompok.
4. Konfirmasikan hasil diskusi tersebut dengan guru.
E. Tes Formatif
1. Apa yang dimaksud dengan laporan persediaan barang dagangan?
2. Buatlah contoh format laporan persediaan barang dagangan!
2. Contoh:
No
Kode Barang Nama barang Jumlah
urut
G. Lembar Kerja
1. Alat dan Bahan : Kalkulator, kertas, pensil, bolpoin, penghapus,
penggaris
2. Langkah Kerja :
a. Kumpulkan data-data persediaan barang dagangan
b. Dapatkan bukti laporan rekapitulasi saldo persediaan barang
dagangan
c. Membuat laporan persediaan persediaan barang dagangan
Kegiatan Belajar 5
B. Uraian Materi
Data pertama, kedua dan ketiga dicatat pada formulir bagian kedua, sedangkan
data keempat ditulis pada formulir bagian pertama .
Nomor : 1765
Selesai dihitung
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------
Nomor : 1765
Hasil perhitungan kedua
Nomor kode barang
------------------------------------------------------------------------------------------------
Uraian barang
------------------------------------------------------------------------------------------------
Lokasi
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah barang kuantitas
-------------------------------------------------------------------------------------------
Satuan
---------------------------------------------------------------------------------------
Dihitung oleh
Nomor 1765
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------
Hasil Perhitungan Pertama
Jumlah Barang Kuantitas
Satuan
Dihitung oleh
Keterangan
Data barang sebelum Data Setelah
No. Kode Barang Jenis Barang Selisih
pemeriksaan diperiksa
Kasus Soal :
PD Kurnia menjual barang jenis C-1, C-2 dan C-3. Data mengenai persediaan
barang jenis C-1 selama bulan Juli 2004 sebagai berikut :
Berdasarkan perhitungan fisik di gudang jumlah barang yang tersisa sebesar 180
unit dan Buatlah kartu persediaan dengan metode masuk pertama keluar
pertama.
Kunci Jawaban :
D. Test Formatif
Kasus soal II
Berikut ini transaksi yang terjadi selama bulan Maret 2004. pada perusahaan
PD Sumber Asih :
1 Maret Persediaan 120 unit @ Rp 10.000 = Rp 1.200.000
4 Maret Pembelian 180 unit @ Rp11.000 = Rp 1.980.000
6 Maret Retur Pembelian 10 unit
10 Maret Penjualan 200 unit
12 Maret Retur Penjualan 10 unit
20 Maret Pembelian 200 unit @ Rp12.000=Rp. 2.400.000
26 Maret Penjualan 120 unit
Diminta : Catat transaksi di atas dalam kartu persediaan dengan menggunakan
metode FIFO !
KUNCI JAWABAN :
Soal no. 1.
PD SARINAH KARTU PERSEDIAAN Barang : F-1
JAKARTA Satuan : Unit
Metode :RATA2
Diterima Dikeluarkan Saldo
Tgl Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
Juli 4 80 40.000 3.200.000
6 60 41.000 2.460.000 140 40.430 5.660.000
8 70 40.430 2.830.100 70 40.430 2.830.100
10 60 42.000 2.520.000 130 5.350.000
12 30 43.000 1.290.000 160 41.500 6.640.000
14 80 41.500 3.320.000 80 41.500 3.320.000
16 40 44.000 1.760.000 120 34.000 4.080.000
18 30 34.000 1.020.000 90 34.000 3.060.000
KUNCI JAWABAN :
Soal no 2.
IV. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Hendi Somantri ,1999 Akuntansi Keuangan SMK TK II, Armiko, Bandung.