Anda di halaman 1dari 14

Pemanfaatan C anva sebagai Media Pembelajaran Inovatif dalam Pembelajaran Menulis Iklan

pada Peserta Didik Kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Indragiri Hilir Tahun Pelajaran
2022/2023

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi sosial yang bervariasi karena anggota masyarakat penutur
bahasa itu beragam dengan penggunaan bahasa untuk keperluan yang beragam pula. Bahasa
menjadi alat komunikasi utama dalam penyampaian pesan. Dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, terdapat empat ketrampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan
menulis. Dari keempat ketrampilan berbahasa tersebut, ketrampilan menulis sangat penting
untuk dimiliki oleh setiap peserta didik.
Menurut pendapat Abbas (2006:125), keterampilan menulis adalah kemampuan
mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis.
Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan,
kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan.
Ketrampilan menulis merupakan ketrampilan paling kompleks di antara ketrampilan
berbahasa yang lain. Itulah sebabnya tidak semua peserta didik mampu memiliki ketrampilan
menulis dengan baik. Selain itu, dalam konteks pembelajaran di sekolah, ketrampilan menulis
menjadi momok paling utama dalam peningkatan ketrampilan berbahasa peserta didik. Tak
terkecuali pembelajaran menulis teks iklan di kelas VIII, yakni pembelajaran menulis teks iklan.
Kegiatan menulis teks iklan menjadi hal yang sulit bagi sebagian peserta didik karena selain
harus menyiapkan kata atau kalimat yang digunakan untuk memersuasi audiens, mereka juga
harus menyiapkan desain yang menarik agar teks iklan yang dihasilkan bernilai estetik.
Salah satu upaya peningkatan ketrampilan menulis teks iklan peserta didik di kelas
berasal dari penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan sarana yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk menyampaikan pesan yang sulit disampaikan
secara verbal. Menurut Arsyad (2013: 4) Media pembelajaran adalah “komponen sumber belajar
atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar”. Akan tetapi, masih banyak pendidik yang belum menggunakan
media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik sehingga pembelajaran terkesan
monoton. Hal tersebut membuat proses pembelajaran menulis kurang menyenengkan bahkan
kurang maksimal.
Agar pembelajaran berlangsung menyenangkan, perlu penggunaan media pembelajaran
inovatif. Media pembelajaran yang inovatif dapat meningkatkan antusiasme peserta didik.
Antusiasme adalah modal utama dalam proses pembelajaran agar peserta didik mampu belajar
secara maksimal di dalam kelas.
Menurut Happyanto (2012) pembelajaran inovatif mengandung arti pembelajaran yang
dikemas oleh guru atau instruktur lainnya yang merupakan wujud gagasan atau teknik yang
dipandang baru agar mampu menfasilitasi siswa untuk memperoleh kemajuan dalam proses dan
hasil belajar. Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang
menyenangkan. “Learning is fun” merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran
inovatif. Media pembelajaran inovatif berbasis digital sudah mulai berkembang pada zaman
sekarang ini.
Media pembelajaran berbasis digital yang mulai berkembang menimbulkan dampak
positif bagi dunia pendidikan. Peranan teknologi sangat membantu bagi keberhasilan proses
pembelajaran di dalam kelas. Dengan penggunaan media pembelajar inovatif diharapkan tujuan
pembelajaran dapat dicapai dengan baik.
Salah satu media pembelajaran inovatif berbasis digital adalah aplikasi Canva. Aplikasi
tersebut merupakan aplikasi desain online. Segala macam desain tersedia di dalam aplikasi
Canva. Selain itu, Canva juga memiliki template desain yang dapat digunakan dengan praktis.
Mulai dari desain membuat iklan, brosur, power point sampai poster. Hadirnya aplikasi Canva
diharapkan mampu memecahkan kesulitan peserta didik dalam pembelajaran menulis teks iklan
kelas VIII Semester 1 Tahun Ajaran 2022/2023.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan pengalaman mengajar selama ini, penulis menarik suatu rumusan masalah yang
akan menjadi fokus dalam pembelajaran ini, yaitu:
1. Bagaimanakah deskripsi pemanfaatan canva sebagai media pembelajaran inovatif dalam
pembelajaran menulis iklan pada peserta didik kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 2
Indragiri Hilir?
2. Bagaimanakah hasil atau dampak dari pelaksanaan pemanfaatan canva sebagai media
pembelajaran inovatif dalam pembelajaran menulis iklan pada peserta didik kelas VIII
Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Indragiri Hilir?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1. Mengetahui dan mendeskripsikan pemanfaatan canva sebagai media pembelajaran
inovatif dalam pembelajaran menulis iklan pada peserta didik kelas VIII Madrasah
Tsanawiyah Negeri 2 Indragiri Hilir
2. Mengetahui dan mendeskripsikan hasil atau dampak dari pelaksanaan pemanfaatan canva
sebagai media pembelajaran inovatif dalam pembelajaran menulis iklan pada peserta didik
kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Indragiri Hilir

D. Manfaat
Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta didik, guru dan pemerhati pendidikan:
1. Bagi peserta didik dapat menggali sisi kreativitas peserta didik dalam proses belajar
mengajar
2. Bagi pendidik dapat membuat materi belajar yang menarik sehingga mendorong hasil
belajar yang lebih baik
3. Bagi pendidik dapat membuat konten pembelajaran yang menarik dalam mengandalkan
aktivitas untuk murid di kelas ataupun secara online
4. Bagi pendidik dan peserta didik melalui kegiatan pembelajaran canva dapat
meningkatkan pemecahan masalah dalam pembelajaran bahasa indonesia terutama
dalam materi membuat iklan
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Landasan Teori
1. Canva
Dilansir dari akun atau web Canva, Canva merupakan aplikasi yang menyediakan fitur-
fitur atau kegunaannya sebagai alat bantu kreativitas dan kolaborasi untuk menghasilkan karya
visual yang dapat digunakan dalam berbagai kebutuhan baik pendidikan, bisnis dan sebagainya.
Canva merupakan salah satu platform desain yang familiar dan dibutuhkan dalam kegiatan
belajar mengajar, dalam hal ini canva dapat mengembangkan kreativitas dan keterampilan
kolaboratif pendidik sehingga mampu membuat pembelajaran visual dan komunikasi menjadi
mudah dan menyenangkan (Pelangi, G, 2020).
Menurut (Dela rahmayanti, 2020) Canva merupakan suatu program desain online yang
terdapat berbagai tools atau alat editing untuk membuat berbagai desain grafis . Penggunaan
media Canva ini dapat meningkatkan kreativitas guru dalam mempersiapkan media dan
mempermudah dalam proses penyampaian materi pembelajaran. Media ini juga dapat membantu
17 mempermudah peserta didik dalam memahami pemyampaian pesan atau materi pembelajaran
dalam bentuk teks ataupun video. Selain itu, media pembelajaran Canva dapat membantu peserta
didik menjadi lebih focus dalam memperhatikan pembelajaran dengan tampilannya yang lebih
menarik.
Canva adalah perangkat lunak yang handal yang dirancang untuk mengkonversi file PDF
ke halaman-balik publikasi digital. Software ini dapat mengubah tampilan file PDF menjadi
lebih menarik seperti layaknya sebuah buku. Tidak hanya itu, Canva juga dapat membuat file
PDF menjadi seperti sebuah majalah, Majalah Digital, Flipbook, Katalog Perusahaan, Katalog
digital dan lain-lain. Dengan menggunakan perangkat lunak tersebut, tampilan media akan lebih
variatif, tidak hanya teks, gambar, video, dan audio juga bisa disisipkan dalam media ini
sehingga proses pembelajaran akan lebih menarik Ramdania(2013).
Pada Canva kita dapat menambahkan file-file gambar, pdf, swf, dan file video berformat
FLV dan MP4. Sedangkan keluaran atau output dari software ini dapat berupa HTML, EXE,
ZIP, dan APP. Output TI Flash membalik buku sebagai format HTML yang memungkinkan
kalian untuk mengupload ke website untuk dilihat secara online. Output sebagai berdiri sendiri
EXE untuk pengiriman CD. Paket itu sebagai format ZIP untuk email cepat. Dan output berupa
APP dapat digunakan di I-Phone, Tablet, I-Pad, dan lain-lain Dony(2013).
Adapun kelebihan serta kekurangan yang ada pada aplikasi Canva. Kelebihan aplikasi
Canva diantaranya:
1. Memudahkan seseorang dalam membuat desain yang diinginkan atau diperlukan, seperti;
pembuatan poster, sertifikat, infografis, template video, presentasi, dan lain sebagainya yang
disediakan dalam aplikasi Canva.
2. Karena aplikasi ini menyediakan berbagai macam template yang sudah tersedia dan
menarik, maka memudahkan seseorang dalam membuat suatu desain yang sudah disediakan,
hanya menyesuaikan saja keinginan serta pemilihan tulisan, warna, ukuran, gambar, dan lain
sebagainya yang disediakan.
3. Mudah dijangkau, aplikasi Canva mudah dijangkau disemua kalangan karena bisa didapat
melalui Android ataupun Iphone, hanya denganmendowloadnya untuk mendapatkan aplikasi
ini, jika memakai gawai. Apabila memakai laptop, caranya ialah dengan membuka chrome
atau web Canva dan masuk pada aplikasi Canva tanpa harus mendownload.

Adapun Kekurangan aplikasi Canva antara lain :


1. Aplikasi Canva mengandalkan jaringan internet yang cukup dan stabil, bila mana tidak
adanya internet atau kuota dalam gawai maupun leptop yang akan menjangkau aplikasi
Canva, Canva tidak dapat dipakai atau mendukung dalam proses mendesain.
2. Dalam aplikasi Canva ada template, stiker, ilustrasi, font, dan lain sebagainya secara
berbayar. Jadi, ada beberapa yang berbayar ada yang tidak. Tetapi hal ini tidak masalah
dikarenakan banyak template yang menarik dan gratis lainnya. Hanya bagaimana pengguna
dapat mendesain sesuatu secara menarik dan mengandalkan kreativitas sendiri.
3. Terkadang desain yang dipilih terdapat kesamaan desain dengan orang lain, entah itu
templatenya, gambar, warna, dan sebagainya. Tetapi ini juga tidak menjadi masalah,
kembali lagi kepada pengguna dalam memilih sesuatu desain yang berbeda.
2. Hakikat Menulis Iklan
1. Pengertian Menulis
Tarigan dalam Kusmayadi mengungkapkan pengertian menulis adalah menurunkan
atau melukiskan lambang-lambang tulisan yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang tulisan
tersebut. Artinya dengan ada tulisan pada prinsipnya ujaran dalam setiap bahasa dapat
direkam secara visual. Dengan demikian, tukar pikiran tetap dimungkinkan meskipun lawan
bicara hadir di tempat lain dan baru akan membaca tulisan tersebut pada waktu yang
berbeda.
Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir.
Juga dapat menolong kita berpikir kritis, dapat memudahakan kita merasakan dan menikmati
hubungan-hubungan, memperdaya daya tanggap atau persepsi kita. Tidak jarang, kita
menemui apa yang sebenarnya kita pikirkan dan rasakan mengenai orang-orang, gagasan-
gagasan, masalah-masalah, dan kejadian-kejadian hanya dalam proses menulis yang aktual.
Menulis adalah suatu bentuk berpikir bagi waktu tertentu.
Henry Guntur Tarigan menyatakan bahwa menulis dapat diartikan sebagai kegiatan
menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media. Menurut Djago
Tarigan dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno menulis berarti mengekpresikan secara
tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan.
Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa setiap siswa
memiliki kemampuan berbahasa menulis, bahkan telah diajarkan ketika siswa masih kelas 1
SD yang biasa dikenal dengan sebutan “calistung” (baca-tulis-hitung), kegiatan ini
dilakukan sebagai pemahaman awal dalam memulai aktivitasnya pada saat mengembangkan
kecerdasan berbahasa. Tarigan menyebutkan bahwa melatih keterampilan berbahasa berarti
pula melatih siswa untuk berpikir. Selan.
Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresi. Dalam kegiatan
menulis ini maka sang penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa,
dan kosakata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus
melalui latihan dan prakt(i)k yang banyak dan teratur. Pada hakikatnya, menulis adalah
pengutaran sesuatu dengan menggunakan bahasa secara tertulis. Pronoto juga memberikan
batasan mengenai keterampilan menulis, yakni menulis berarti menuangkan buah pikiran ke
dalam bentuk tulisan atau menceritakan sesuatu kepada orang lain melalui tulisan.
Menulis juga bisa diartikan sebagai ungkapan atau ekspresi perasaan yang
dituangkan dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan suatu aktivitas yang menggunakan
kemampuan otak dalam mengolah apa yang hendak kita tulis. Hernowo mengatakan bahwa
menulis adalah aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan (emosional)
dan belahan otak kiri (logika)8 . Selain itu, Hernowo menambahkan bahwa menulis adalah
melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan.
Dengan demikian, menulis merupakan serangkaian kegiatan untuk mengemukakan suatu ide
atau gagasan dalam bentuk lambing bahasa tulis agar dapat dibaca oleh orang lain.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis iklan merupakan
kemampuan siswa dalam mengespresikan ide atau gagasan untuk berkomunikasi secara
tidak langsung melalui bahasa tulis berdasarkan pengalaman dan pelatihan yang
diperolehnya guna tercapainya maksud dan tujuan penulis dengan baik. Maka kegiatan
menulis memerlukan konsentrasi yang cukup baik dengan memanfaatkan seluruh kapasitas
belah otak. Menulis berarti sebagai kegiatan memahami, mengingat makna, dan memberikan
keindahan pada tulisan yang dibuat agar menarik untuk dibaca
2. Pengertian Iklan
Pengertian menulis iklan yaitu bermakna umum juga disampaikan oleh Wright.
Sebagaimana dikutip Alo Liliweri, Wright menuliskan bahwa iklan merupakan bentuk
penyampaian pesan dalam kegiatan komunikasi lainnya. Secara lebih lengkap, Alo Liliweri
menuliskan bahwa iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan
yang sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan
layanan serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi persuasif.
Pengertian Iklan menurut perspektif pemasaran dimaknai sebagai alat pemasaran,
yaitu menjual produk. Dalam perspektif semiologi, iklan disebut sebagai seperangkat tanda
yang berfungsi menyampaikan sejumlah pesan. Sementara dalam sudut pandang seni dan
desain visual, iklan cenderung menekankan dalam aspek kreatif dalam menyampaikan
pesan. Selain itu, iklan diartikan informasi yang terkini kepada konsumen mengenai
komodoti-komoditi dan dorongan-dorongan kebutuhan tertentu yang bertujuan untuk
menjaga tingkat pruduksi. Dalam hal ini, iklan digunakan pula sebagai bentuk kegiatan
komunikasi non personal yang disampaikan lewat media dengan membayar ruang yang
dipakainya untuk menyampaikan pesan yang bersifat membujuk (persuasif) kepada
konsumen oleh perusahan, lembaga non komersial maupun pribadi yang berkepentingan.
Pesan yang disampaikan dari orang ke orang (komunikasi antarpersonal) adalah bukan
merupakan iklan, sekalipun isi pesan itu adalah komersial. Pesan baru disebut sebagai iklan
bila disampaikan melalui media perantara. Dalam kajian komunikasi pemasaran,
penyampaian pesan yang disampaikan secara personal dari orang ke orang disebut dengan
personal selling. Iklan adalah semua bentuk penyajian non personal, promosi ide-ide,
promosi barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar. Karena
iklan yang berarti bahwa dalam menyampaikan pesan tersebut, komunikator memang secara
khusus melakukannya dengan cara membayar kepada pemilik media atau membayari orang
(atau biro khusus) yang mengupayakannya.
Berdasarkan hal di atas, kegiatan menulis iklan merupakan pesan yang dibiayai oleh
pemasaran yang disampaikan dari komunikator untuk komunikannya lebih jauh. Agar
struktur informasi dan susunan komunikasi non personal yang biasanya dibiayai bersifat
persuasif, tentang produk (barang, jasa dan gagasan) oleh sponsor yang teridentifikasikan,
melalui berbagai macam media.
3. Pengertian Kemampuan Menulis Iklan
Menulis iklan merupakan kemampuan siswa dalam mengespresikan ide atau gagasan
untuk berkomunikasi secara tidak langsung melalui bahasa tulis berdasarkan pengalaman
dan pelatihan yang di peroleh penulis dengan baik. Sehingga kegiatan menulis ini sebagai
kegiatan yang memahami, mengingat makna, dan memberikan keindahan pada tulisan yang
dibuat agar menarik untuk dibaca.
Berdasarkan pengertian kemampuan menulis iklan dapat disimpulkan bahwa kemampuan
menulis iklan merupakan pesan yang dibiayai oleh pemasaran yang disampaikan dari
komunikator untuk komunikannya lebih jauh. Agar struktur informasi dan susunan
komunikasi non personal yang biasanya dibiayai bersifat persuasif, tentang produk (barang,
jasa dan gagasan) oleh sponsor yang teridentifikasikan, melalui berbagai macam media
pengalaman dan pelatihan yang diperoleh penulis dengan baik.
BAB III
Pembahasan

1. Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan


Perkembangan teknologi sekarang ini sudah sangat pesat. Perkembangan tersebut tidak bisa
lagi dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, tak terkecuali dunia pendidikan. Perlu sentuhan
teknologi dalam dunia pendidikan, supaya peserta didik mampu mengikuti perkembangan
zaman. Menurut Dennita dkk (2021:2) dalam menghadapi abad XXI perlu mengacu pada 3
konsep pendidikan, yaitu: apa yang disebut dengan keterampilan abad 21 (21st century skill),
pendekatan saintifik (scientific approach), dan penilaian autentik (authentic assesment).
Implikasinya bagi guru bahwa pembelajaran harus merujuk pada 4 karakter belajar abad 21 kata
Trimansyah dalam Dennita dkk (2021:2) yaitu berpikir kritis dan pemecahan masalah, kreatif
dan inovasi, kolaborasi, dan komunikasi atau dikenal dengan 4C (critical thinking and problem
solving, creative and inovation, collaboration, and communication). Pemanfaatan teknologi
dalam dunia pendidikan dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas, salah satunya adalah
pembelajaran menulis iklan di kelas VIII.
Pemanfaatan teknologi tersebut dapat diaplikasikan melalui media pembelajaran inovatif
berbasis digital, salah satunya adalah aplikasi Canva. Pemanfaatan aplikasi Canva diharapkan
dapat menjadi alternatif bagi pendidik dalam mengatasi kesulitan menulis teks iklan pada peserta
didik kelas VIII.

2. Implementasi Strategi Pemecahan Masalah


Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII.2 yang berjumlah 31 orang, terdiri atas 11 siswa
laki-laki dan 20 siswa perempuan. Proses pembelajaran berlangsung selama 6 jam pembelajaran
dalam seminggu dengan 3 kali pertemuan masing-masing 2 x 45 menit. Pokok bahasan yang
diajarkan pada saat pengambilan data adalah pada KD 4.4 Menyajikan gagasan, pesan, dan
ajakan dalam bentuk iklan, slogan, atau poster secara lisan dan tulis. Adapun langkah-langkah
impelementasinya sebagai berikut:
a. Pendahuluan
Pendidik memastikan koneksi jaringan internet dalam kondisi baik. Setelah itu pendidik
menanyakan tentang jenis iklan dan ciri kebahasaanya. Melalui tayangan salindia, guru
menyampaikan KD, IPK dan Tujuan Pembelajaran. Pendidik Menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan pembelajaran, memberikan orientasi terhadap materi yang akan
dipelajari, yakni berkreasi membuat iklan menggunakan aplikasi canva.

(foto kegiatan guru menayangkan silandia tentang iklan)

b. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, pendidik memperlihatkan gambar melalui tayangan salindia untuk
didiskusikan bersama. Kemudian peserta didik mengamati gambar masalah kontekstual yang
diberikan pendidik. Pendidik memberikan rangsangan berupa pertanyaan: Berdasarkan gambar-
gambar tersebut, iklan apa saja yang dapat dibuat? Melalui tayangan salindia, peserta didik
mengamati masalah (gambar dan ilustrasi) yang diberikan. Setelah mengamati gambar, peserta
didik mempraktikkan pengoperasian aplikasi Canva. Selanjutnya, pesera didik mengontruksi
gambar dan ilustrasi untuk dijadikan iklan. Berikut tiga karya terbaik membuat iklan melalui
media Canva.

(foto contoh iklan yang dibuat dengan canfa dan kegiatan siswa mengamati contoh iklan)
c. Kegiatan penutup
Dalam kegiatan penutup, peserta didik menyepakati bentuk ideal dari iklan yang dibuat.
Selanjutnya peserta didik menyimpulkan nilai atau manfaat apa yang. Didapat dari pembelajaran
yang telah dibahas pada hari itu. Pendidik menyimpulkan ide/pendapat dari peserta didik.
Pendidik menyampaikan materi pokok/tugas yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Terakhir, pendidik menutup pelajaran dan mengucapkan salam.

(foto contoh kegiatan siswa saat melakukan pembelajaran)

3. Hasil yang dicapai


Pemanfaatan Canva Sebagai Media Pembelajaran Inovatif dalam Pembelajaran Menulis
Iklan Pada Peserta Didik Kelas VIII. 2 di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Indragiri Hilir
memiliki hasil yaitu:
a. Meningkatnya antusiasme peserta didik dalam proses pembelajaran menulis iklan. Respons
mereka sangat bagus dan mudah diarahkan. Peserta didik sangat menikmati kegiatan mereka
dan berproses kreatif dengan baik
b. Meningkatnya keterampilan menulis iklan peserta didik karena media yang menyenangkan
dan menarik bagi mereka. Peserta didik bebas menuangkan kreativitasnya dengan bantuan
media Canva
c. Meningkatkan ketrampilan menulis iklan yang nantinya dapat diterapkan di kehidupan sehar-
hari
4. Kendala yang Dihadapi
Kendala yang dihadapi pada saat penerapan media Canva dalam menulis iklan adalah:
a. Sulitnya mengondisikan beberapa peserta didik yang terbiasa dengan pembelajaran yang
berpusat pada guru, sehingga ketika digunakan media Canva mereka merasa tidak nyaman dan
perlu dibekali dengan pemahaman.
b. Beberapa peserta didik masih kesulitan menggunakan fitur yang terdapat dalam aplikasi
Canva sehingga iklan yang dihasilkan masih kurang maksimal
c. Kendala jaringan masih menjadi kendala selama proses pembelajaran menulis iklan
menggunakan aplikasi Canva

5. Faktor-Faktor Pendukung
Beberapa faktor pendukung sebagai penguat pemanfaatan Canva dalam menulis iklan adalah:
a. Sarana prasarana yang memadahi, ruangan yang cukup luas dan nyaman untuk belajar.
b. Dukungan sekolah dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dibuat untuk pengembangan diri
guru sehingga guru dapat mengembangkan sumber daya yang dimiliki secara optimal.
c. Antusiasme peserta didik dalam penerapan pembelajaran sehingga mereka bisa belajar dengan
gembira dan menyenangkan.
d. Penyediaan jaringan yang stabil agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar sesuai
dengan alokasi waktu yang sudah ditentukan
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Pembelajaran menulis iklan dengan menggunakan media inovatif Canva berlangung di kelas
VIII. 2 Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Indragiri Hilir dalam satu pertemuan. Penerapan media
tersebut membuat peserta didik mengalami peningkatan keaktifan/partisipasi selama proses
pembelajaran. Peserta didik juga lebih terarah dalam menyaji iklan. Hal tersebut terihat pada
kegiatan inti. Peserta didik terlihat antusias saat melihat gambar yang ditayangkan melalui
salindia. Kemudian peserta didik mengamati gambar masalah kontekstual yang diberikan
pendidik. Pendidik memberikan rangsangan berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar dan kaitannya dengan menulis iklan.
Peningkatan lain yang dihasilkan dari pemanfaatan Canva dalam menulis iklan adalah saat
peserta didik mulai menuangkan ide yang mereka dapat dari gambar yang sudah diamati ke
dalam aplikasi Canva. Daya kreativitas peserta didik mulai muncul. Hal tersebut sejalan dengan
4 karakter belajar abad 21 yaitu berpikir kritis dan pemecahan masalah, kreatif dan inovasi,
kolaborasi, dan komunikasi atau dikenal dengan 4C (critical thinking and problem solving,
creative and inovation, collaboration, and communication).
Setelah selesai menggunakan aplikasi Canva untuk membuat iklan, pendidik memilih tiga
karya terbaik untuk ditampilkan melalui salindia. Tiga karya terbaik tersebut selanjutnya diamati
bersama peserta didik untuk melakukan evaluasi dan dibandingkan kekurangan dan
kelebihannya.
Sebelum dilaksanakan pemanfaatan Canva sebagai media inovatif menulis iklan
keberhasilan yang dicapai peserta didik hanya mencapai 55%, akan tetapi setelah diterapkan
model/metode/media tersebut diperoleh keberhasilan mencapai 92%.
Melihat beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan Canva Sebagai
Media Pembelajaran Inovatif dalam Pembelajaran Menulis Iklan Pada Peserta Didik Kelas VIII.
2 Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Indragiri Hilir efektif dalam mengatasi kesulitan peserta didik
dalam menulis iklan.
DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Saleh. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia Yang Efektif Disekolah Dasar. Jakarta:
departemen pendidikan nasional dierktorat jendral pendidikan tinggi direktorat ketenagaan.

Azhar Arsyad. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Dennita, dkk. 2021. Prosiding Seminar Nasional PBSI-IV diunduh dari


http://digilib.unimed.ac.id/43393/1/Fulltext.pdf pada tanggal 12 Desember 2022

Happyanto, Rixky. 2012. Pembelajaran inovatif diunduh dari


http://pembelajaraninovatif.wordpress.com/page/2/ pada tanggal 12 Desember 2022

Anda mungkin juga menyukai