Anda di halaman 1dari 19

KERTAS

KERJA

DIPRESENTASIKAN OLEH:

1. ANDRIYANI RIZKYA (D3-0317-020)


2. ANNISA RIYANI (D3-0317-022)

D3-AKUNTANSI B (SEMESTER 5)
STIE BINA NIAGA BOGOR
PEMBAHASAN MATERI
01 PENGERTIAN KERTAS KERJA

02 TUJUAN & PENGGOLONGAN KERTAS KERJA

03 PENGARSIPAN KERTAS KERJA

04 PEDOMAN DASAR PEMBUATAN KERTAS KERJA

05 KEPEMILIKAN KERTAS KERJA


Kertas Kerja adalah.....

Catatan tertulis tentang bukti-bukti audit atau


informasi-informasi yang diperoleh selama
pelaksanaan audit serta metode-metode,
prosedur-prosedur yang diterapkan,
pengujian-pengujian yang dilakukan serta
kesimpulan-kesimpulan yang telah dibuat oleh
auditor.
TUJUAN KERTAS KERJA SECARA UMUM:

1 Sebagai alat koordinasi

2 Sebagai alat pengkajian

3 Sebagai dasar penyusunan laporan audit

4 Sebagai pendukung pendapat auditor


TUJUAN KERTAS KERJA MENURUT ARENS:

1 Sebagai dasar untuk merencanakan audit

2 Sebagai catatan bukti yang didapat dan hasil pengujian yang


dilakukan

3 Sebagai data untuk menyususun laporan auditor

4 Sebagai dasar penilaian oleh pimpinan tim pemeriksa


PENGGOLONGAN KERTAS KERJA
• Rencana audit, program audit, daftar pertanyaan (untuk memahami dan menilai
pengendalian intern), flow chart, dan agenda atau jadwal waktu audit.
• Kertas kerja neraca saldo (working trial balance), Skedul Utama (Lead Schedule),
Skedul Pendukung (Supporting Schedul).
• Jurnal-jurnal penyesuaian dan pengklasifikasian kembali (Adjusment and
Reklasification entries).
• Analisis dan kertas kerja hasil perhitungan auditor (Computational Working Papers).
• Salinan keterangan atau notulen rapat dan catatan-catatan atau dokumen lainnnya.
• Surat pernyataan klien atau dari penasihat hukum klien.
• Rancangan atau konsep laporan auditor dan laporan keuangan yang telah diperiksa
dapat dipertimbangkan juga sebagai kertas kerja.
PENGARSIPAN KERTAS KERJA

ARSIP PERMANEN ARSIP TAHUN BERJALAN


(CURRENT FILE)
Merupakan kumpulan data
permanen atau kertas kerja Merupakan semua kertas
audit yang diperlukan secara kerja yang digunakan selama
terus-menerus atau yang audit berlangsung dan hanya
bermanfaat untuk audit untuk tahun berjalan. Dengan
tahun-tahun berikutnya, atau demikian setiap tahun audit
berisi data historis yang ada satu set arsip permanen
sifatnya dapat digunakan ada pula satu set arsip tahun
secara terus menerus dalam berjalan
audit tahun-tahun berikutnya.
PEDOMAN PEMBUATAN KERTAS KERJA YANG BAIK

4 Adanya identitas yang benar untuk


setiap kertas kerja terutama
mengenai judul kertas kerja
3
Setiap kertas kerja harus diberi indek atau
indek silang terhadap kertas kerja neraca
saldo atau skedul pertama yang
2 bersangkutan.

Setiap topik dibuatkan kertas kerja tersendiri


dan hanya satu muka yang digunakan
1 (tidak bolak-balik)

Setiap kertas kerja harus


bertujuan
PEDOMAN PEMBUATAN KERTAS KERJA YANG BAIK

8 Kertas kerja yang sudah selesai


pekerjaannya harus disimpan
tersendiri
7
Hindarilah pekerjaan menulis kertas kerja kembali

6 Dalam kertas kerja harus termasuk pula komentar


auditor yang mencerminkan kesimpulan terhadap
setiap aspek pekerjaan

5
Semua prosedur audit yang telah dilakukan
harus dinyatakan pada kertas kerja yang
bersangkutan.
PEMBERIAN INDEK PADA KERTAS KERJA
Metode 1 Metode 2 Metode 3

Metode I, yaitu dengan memberi Metode II, yaitu dengan menggunakan Metode III, dalam metode ini sangat
nomer urut pada setiap kertas kode huruf alphabet untuk skedul mudah yaitu hanya dengan mengg
kerja utama atau skedul utama utama, diikuti dengan angka untuk unakan nomor urut untuk setiap
dan memberi sub-nomor pada skedul pendukung. Jika untuk skedul kertas kerja akun tertentu sesuai
skedul pendukung. utama kehabisan huruf maka dapat dengan urutan penyajiannya dalam
digunakan dobel huruf. laporan keuangan.

Contoh : Contoh: Contoh :


7 Skedul Utama Piutang Usaha A Skedul Utama Piutang Usaha 1 Kas
dan Piutang Wesel dan Piutang Wesel 2 Kas Bank
7-1 Piutang Usaha A-1 Piutang Usaha 3 Kas Kecil
7-2 Piutang Wesel A-2 Piutang Wesel
7-3 Cadangan Kerugian Piutang A-3 Cadangan Kerugian Piutang
KEPEMILIKAN KERTAS KERJA

SEBENARNYA KERTAS KERJA


ITU MILIK
SIAPA?
CONTOH
KERTAS
KERJA
WORKING TRIAL BALANCE:
PT . BAHAGIA
Working Trial Balance
31 Desember 2012

No. Akun Nama Akun Indeks Kertas Kerja Saldo Menurut Adjustment Saldo Setelah
Buku Adjustment

100 Kas F 14.000.000 500.000 15.000.000


110 Piutang G 55.000.000 (10.000.000) 45.000.000
ADJUSMENT AND REKLASIFICATION ENTRIES :
PT. BAHAGIA
Ringkasan Jurnal Adjustment
31 Desember 2012
Debit Kredit
Jurnal Adjustment #1
450 Hasil Penjualan 6.000.000
111 Piutang Dagang 6.000.000
Untuk mengoreksi penjualan konsinyasi
yang barangnya belum laku dijual pada
tanggal neraca
Jurnal Adjustment #2
210 Investasi 4.000.000
112 Piutang Wesel 4.000.000
Koreksi investasi dalam wesel tagih yang
dicatat sebagai piutang wesel
SKEDUL UTAMA:
PT. BAHAGIA
Piutang
31 Desember 2012

No. Akun Nama Akun Indeks Saldo Menurut Adjustment Saldo Setelah
Kertas Kerja Buku Adjustment

111 Piutang Dagang G-1 41.000.000 (6.000.000) 35.000.000


112 Piutang wesel G-2 19.000.000 (4.000.000) 15.000.000
113 Piutang Lain G-3 2.000.000 2.000.000
114 Cad Kerugian Piutang G-4 (7.000.000) (7.000.000)

55.000.000 (10.000.000) 45.000.000


SKEDUL PENDUKUNG:
PT BAHAGIA
Piutang Wesel
31 Desember 2012
Jangka Waktu
Pembuat Wesel Dari Sampai Saldo

Eliona Sari 12/09/2011 12/01/2012 10.000.000


Rissa Rimendi 15/11/12011 15/02/2012 5.000.000 √
Oki Sasongko 14/02/2011 14/02/2012 4.000.000 √

Jumlah 19.000.000 √√
√ Telah diperiksa sertifikat wesel
√√ Cocok dengan saldo akun buku besar
Jurnal Adjustment No. 2 210 Investasi Rp 4.000.000
112 Piutang Wesel Rp 4.000.000
SESI DISKUSI!
Silahkan jika ada yg ingin ditanyakan....
KESIMPULAN
Untuk mencapai mutu kertas kerja yang baik seperti yang diharapkan,
maka berikut uraian pedoman dasar pembuatan kertas kerja yaitu: setiap kertas
kerja harus bertujuan, setiap topik dibuatkan kertas kerja tersendiri, adanya
identitas yang benar, setiap kertas kerja harus diberi indek atau indek silang,
semua langkah-langkah atau prosedur audit yang telah dilakukan harus dinyatakan
pada kertas kerja yang bersangkutan, dalam kertas kerja harus termasuk pula
komentar auditor yang mencerminkan kesimpulan terhadap setiap aspek pekerjaan,
hindarilah pekerjaan menulis kertas kerja kembali, kertas kerja yang sudah selesai
pekerjaannya harus disimpan tersendiri dan terpisah dengan kertas kerja yang
belum selesai.Selain itu, setiap kertas kerja harus diberi indek, sub indek atau
indek silang secara lengkap dan sistematis baik selama atau setelah audit maupun
kesimpulan. Pemberian indek ini dimaksudkan untuk mempermudah pengarsipan
dan pencarian kembali terhadap kertas kerja tersebut bila sewaktu-waktu
diperlukan.
Thankyou for your attention!
Semoga Bermanfaat 

Anda mungkin juga menyukai