I Juni 2005
ISSN : 0216-9681, halaman 39 s.d 48
oleh
Deden Muhammad F S 1
KATA KUNCI: Perpindahan kalor, perpindahan massa, cooling tower, Number of Transferunit, konveksi paksa,
rasio humiditas.
karena air hanya disirkulasikan daJam sistem kaJor dan perpindahan massa. cooling tower yang
39
40
On"
_ _ _A
_ _ __ A On"
_ _ __ A
_ On" + n = _Op_A
(3)
a[n"A Xdydz]
n"Axdxdydz=n"A
, + "
x dydz+ '
ax dx
(4a)
a[n"A,y dxdz]
nil A,y+dy dxdz = n" A,y dxdz + Oy dy
(4b)
o[n"A,Z dxdyJ
Gambar 2 Penguapan uap air ke udara dalam suatu
n"A,z+dz dxdy = n"A,Zdxdy + Oz dz
lapisan batas
Sumber : Threlkeld [1]
(4c)
Permukaan air pada suhu tw bersentuhan
Massa yang dihasilkan selama proses berlangsung langsung dengan aliran udara yang mempunyai
dapat dinyatakan oleh kecepatan tunak sebesar Yo. Suhu mengalami
kenaikan dari tw menjadi to yang merupakan suhu
MA,g = n A dxdydz (5) kesetimbangan dan air dan udara. Rasio
kelembaban menu run sepanjang sumbu y
Dengan nA adalah laju peningkatan massa dikarenakan adanya perpindahan massa uap air dan
dalam spesi A per satuan volume. Massa yang air ke udara. Rasio kelembaban berubah dan Wsw
tersimpan dalam volume kontrol dapat dinyatakan menjadi WOo
oleh: Proses yang terjadi adalah perpindahan
kalor dan udara ke permukaan air dan perpindahan
MA, st
an A
= ~dxdydz (6) :;
uap air dan permukaan air ke udara. Perpindaha~
kalor yang terjadi adalah gabungan antara konduksl
dan konveksi sedangkan perpindahan massa yan~
terjadi merupakari gabungan antara proses konveksl
Penggabungan persamaan (3) sampai (6) akan
menghasilkan dan difusi.
Untuk perpindahan kalor dapat kit a tuliskan
42
(9) (17)
Ozisik [6] telah mengemukakan bahwa solusi dari Dengan a = k/pCr adalah difusivitas tennal dalam
persamaan di at as didapatkan dalam bentuk m2/s, jika persamaan di atas dibagi dengan cp,. akan
didapatkan
hcL = f(Re Pr) (II)
k '
(19)
Seperti telah diuaraikan sebelumnya besaran hcLIk
dikenal sebagai bilangan Nusseit, sedangkan Re
dan Pr adalah bilangan-bilangan tak berdimensi Besaran h,/hocp,. dikenal dengan bilangan Lewis
yang telah didefinisikan sebelumnya. yaitu suatu konstanta yang menjembatani proses
Semen tara konsep dasar dari diffusi perpindahan kalor dan perpindahan massa. Untuk
diberikan oleh persamaan Fick dengan bentuk aliran udara dengan konveksi paksa bilangan Lewis
dapat dinyatakan sebagai berikut
- -D dW (12)
ffiw - Pa dy Le = (~)2/J (20)
D
dimana:
mw = aliran uap air (kg/m 2 )
Persamaan di atas berhasil dirumuskan
D = koefisien diffusivitas uap air
dalam Threlkeld[l]. Untuk kasus perpindahan kalor
(m2/s)
dan massa antara uap air dan udara basah
p = rapat jenis uadara (kg/m J ) direkomendasikan harga bilangan aID untuk suhu
W = rasio kelembaban (kga/kgu)
antara 50 F sampai 140 F. udara nasah diambil paJa
Y = panjang diffusi (m) kondisi kering dan kondisi jenuhnya.
koefisien perpindahan massa uap air melalui
2.4 Proses dalam Cooling tower
lapisan batas didefinisikan oleh persamaan
oW Untuk me mba has proses yang teIjadi di dalam
ho(W.,w - We) = -Du a ( ay )y=o (13)
cooling tower kita misalkan bulk water yang
Dengan menggunakan bilangan tak berdimensi W' bersenhJhan dengan udara yang dapat dimodelkan
=W - Wo)/(Ws,w - W e) didapatkan persamaan sebagai berikut
(14)
h L
oD = f(Re, SC) (15)
Pa
Sc adalah bilangan Schmidt fl/pD, kedua
persamaan di atas dapat juga dinyatakan dalam
Gambar 3 model bulk unhlk air dalam cooling
benhlk
tower (Sumber ASHRAE[4])
he L = a(LV p) b ( c pll r (16)
Dimana:
Kalor total = dqw = mw.dt
k 11 k
= KL.a . dV (tw - t') = m. dh
Kalor sensibel = dq. = Ko.a.dV (1' - t.)
Kalar laten = dqL = hfgw.dm
43
'6 a
: Koefisien perpindahan kalor dari
120 /
: Laju aliran udara (kg/s)
100
- - - - - -j
VI
: Koefisien perpindahan kalor
I
sensibel (kJ/s .m 2 .0 C)
80 /
hcgw : Enthalpi Jaten air (kJ/kg)
60 /
V
/"
~
V
dm
K'
: Diffusi uap air = K'.a.dV(w' -wa)
(kg/sm 20 C) 20
/ I
I
I
I
:
I
I I
a
Proses pendinginan pada cooling tower ini 60 70 80 90 100 110 120 130
TEMPERATUR
akan mencapai kesetimbangan bila ta = tw dan udara
menjadi jenuh pada suhu ini. pada suhu adiabatik Gambar 4. Proses dalam cooling tower aliran
keseimbangan ini didekati pada suhu jenuh berlawanan (Sumber : ASHRAE[4])
adiabatik, atau pada suhu tabung basah
thermodinamis dari udara. Perhitungan untuk cooling tower dengan
Suhu ini adalah suhu terendah yang dapat aliran berlawanan dimulai dari bagian dasar cooling
dicapai pada cooling tower. Jadi untuk perhitungan tower dimana kondisi air dan udara mcsing-masing
perhitungan sesungguhnya, karena proses dianggap diketahui . NTU dihitung berdasarkan kenaikan
jenuh, maka enthalpi udara yang memasuki cooling serial untuk tiap-tiap titik operasi. Penjumlahannya
tower diambil enthalpi saturasi yang sesuai dengan merupakan NTU dari cooling tower tersebut.
suhu tabung basah udara tersebut. Jadi yang
dimaksud dengan ha pada persamaan selanjutnya 2.5 Garis Oeprasi Cooling tower
adalah h,. pada suhu tabung basah dari udara masuk.
Sedangkan h' merupakan harga enthalpi jenuh Garis operasi dari proses yang terjadi dalam cooling
udara pada suhu air. tower aliran berlawanan dapat digambarkan pad a
Dengan mengabaikan pengaruh penguapan karta psikometri . Untuk dapat menggambarkan
pada air, maka dianggap bahwa kalor yang diterima garis operasi ini harus ditinjau proses perpindahan
oleh udara sarna dengan kalor yang diberikan oleh kalor dan massa secara serempak yang terjadi
air, sehingga : dalam cooling tower ali ran berlawanan dengan
mw . dt = rna . dh menerapkan asumsi sebagai berikut:
mw. dt = K . a . dV (h' - h a ) (21)
Dengan mengintegrasikan persamaan diatas, akan Air yang hilang karena penguapan dapa!
didapat diabaikan
KaV
- -- -f -dt- (22)
Perpindahan kalor secara konduksi dalam
dinding-dinding cooling tower dapat diabaikan
m W
h'-h a
Proses yang terjadi dalam sebuah unit volume
Persamaan diatas harus diselesaikan cooling tower dengan aliran berlawanan dapa!
dengan integrasi numerik pada tiap-tiap titik digambarkan sebagai berikut:
kondisi. Solusi yang didapatkan dari persamaan di
atas dinamakan NTU (Numberof Transfer Unit)
dari suatu cooling tower. Untuk cooling tower
dengan aliran berlawanan proses perpindahan kalor
didasarkan pada kurva saturasi untuk udara. Air
didinginkan dari suhu twl ke t w2, enthalpi film
mengikuti kurva saturasi tersebut dari A ke B.
udara memasuki cooling tower pada suhu taw yaitu
suhu tabung basah udara pada suhu air dan
mempunyai enthalpi ha. kalor dilepaskan air ke
udara sehingga enthalpi udara bertambah mengikuti
garis lurus yang merupakan fungsi dari suhu qir.
Kemiringan dari garis ini adalah perbandingan laju
aJiran air dengan udara.
44
,ill
; J....I
n ... ; t.,.,1
Persamaan kesetimbangan massa
....
K a dV C'Nsw - W) = madW
(29)
Didefinisikan konstanta Lewis yaitu
m..h,\v 1l'\.o--m-{l,\'l. W)
Ill:... ~ dh:.v
Le = KG / (K cpa)
A.
fr.'k - rnJ("Wl - WJ)) ; ~..1 .: 1'.:..,1 ~=Lc (tw-t) +h (30)
dW e pa (Wsw - W) gw
Gambar 5 lInil kontrol volume dalam cooling
lo ....er
madh = mahfwdW - [mw - m a(W 2 - W)] dhfw (23) Sehingga persamaan 30 dapat dituliskan sebagai
dq = KG.a.dV(tw - ta)
+ K a dV(Wsw - W)h fgw (26)
110'-';
i
I
1 !
-;;.
2.5.3 Besaran Performansi cooling Tower
Rentang suhu dari cooling tower adalah perbedaan Approach suhu adalah beda suhu antara air yang
suhu terbesar yang dapat dieapai air setelah keluar dari cooling tower dengan suhu tabung basah
memasuki cooling tower, Jangkauan suhu dapat udara, Besaran ini menyatakan seberapa dekat air
dinyatakan oleh bisa diturunkan suhunya terhadap suhu udara yang
digunakan untuk mendinginkan air tersebut. Seeara
6t = twl - tw2 tidak langsung approach suhu menyatakan
efisiensi dari cooling tower,
twl : suhu air ketika memasuki cooling
tower 3.5 Analisa Performansi Cooling Tower
tw2 : suhu air ketika keluar cooling
tower Dalam makalah ini analisa performansi dilakukan
pada sebuah counterflow cooling tower dengan
3.2 Perbedaan suhu efektif dimensi dan material sebagai berikut
Panjang : 100 em
Sebelumnya kita telah mendapatkan persamaan Lebar : 100 em
yang menghubungkan perubahan suhu air terhadap Tinggi : 165 em
perubahan enthalpi dari udara, Enthalpi dari udara Volume maksimum : 1,65m 3
bisa dinyatakan sebagai enthalpi jenuh dari udara Penampung air : Stainless steel
sebagai hasil dari proses kontak langsung antara Panjang : 100 em
udara dan air seperti telah dibahas di atas Lebar : 100 em
Enthalpi jenuh dari udara tidak berubah Tinggi : 15 em
secara linear dengan suhu, dan ini meneegah
penyerdehanaan yang biasanya digunakan dalam Dinding cooling tower : Pelat aluminium
0.25 ...
'co i g~ O~
i :<
'J
(l. U ~
~ ft:1
$ ;
. . 0.!0 1
,
; 0' .:;
t).;t~ t i
0. 0"," ,. - _ . ... , _ . , ... . ...... .. , ... _ ,
I~.O F .I a ."
o.oo _I..
li'.O 11.0 110 Jj 1.1 H .O l"- C>
Gambar 8 Grafik NTU enlhalpi Gambar di atas adalah grafik NTU untuk
kelembaban . Secara gans besar grafik tersebut
Gambar 8 di atas menunjukkan besamya NTU mempuny ai kecenderungan yang sarna dengan
enthalpi untuk masing-masing suhu air di dalam gambar 8 untuk NTU enthalpi. NTU kelembaban
cooling tower (h, - h a ) menyatakan seberapa dekat ini menyatakan besarnya uap air yang ditransfer ke
kondisi udara terhadap kondisi jenuhnya pada udara sebagai hasH proses perpindahan massa
suatu suhu air tertentu . Semakin kecil (h, - h.) antara air dan udara . Semakin besar nisbah
rnaka udara semakin dekat ke keadaan jenuhnya kelembaban udara dalam cooling tower maka udara
yang menandakan bahwa udara semakin efektif tersebut makin mendekati harga jenuhnya pada
rnenyerap kalor dan a ir. suhu air.
Dan grafik di atas (h, - h.) semakin besar Untuk mengamati pengaruh m./mw
dengan meningkatnya suhu air dalam cooling tower terhadap besaran NTU dilakukan pengukuran
aliran berlawanan udara pertama kali bersentuhan dengan merubah harga mw sesuai dengan kapasitas
dengan air pada bagian dasar cooling tower flow meter yang tersedia. Perubahannya harus
sehingga udara pada bagian bawah relatif dianalisis untuk suatu approach suhu (A) dan
rnernpunyai kelembaban yang lebih tinggi dan rentang suhu (R) yang tetap. Namun karena dari
udara di atasnya . hasil pengukuran temyata tidak ada data yang
benar-benar mencapai kondisi seperti di atas, maka
chanalisis data-data yang mendekati kondisi
1::01 tersebut. dipilih data 1 data 5, data 9 dan data 12
100 ) . ~.~ sebagai pembanding. Dan data tersebut didapatkan
li ~ grafik sebagai benkut
!1 .. ;110
lUI
: i P.}
~; } ~ 0.6
20 ,I ~ P\
i g. ~; .
I) ~ .~- .,. - . " --'-r -. -~_ ... ._ _-.,
JO
~ ~.~ [
Gambar 9 Grafik en!halpi uom n
47
Dari gambar II di atas dapat kita lihat tetap kemudian harga NTU semakin kecil seiring
bahwa NTU cenderung mengalami penurunan dengan berkurangnya jumlah aliran air karena uclara
ketika jumlah air dalam cooling tower dikurangi. akan semakin jauh dari keadaan jenuhnya. Faktor
Hal ini disebabkan karena dengan berkurangnya lainnya yaitu kenaikan suhu air yang keluar dari
jumlah air untuk rentang suhu tertentu yang sarna cooling tower akan menyebabkan penurunan pada
udara akan semakin sulit mencapai keadaan jenuh, besar NTU. Selain itu, approach temperature
sehingga (h, h a ) semakin besar yang merupakan suatu besaran yang sangat berpengaruh
menyebabkan harga NTU semakin keci!. pada analisa unjuk kerja cooling tower. Untuk
menganalisa unjuk kerja cooling tower diperlukan
Pengaruh suhu air yang keluar dari cooling tower koreksi suhu perancangan awal sehingga
dianalisis untuk laju aliran yang tetap. Didapatkan perbandingan dengan hasil pengukuran menjadi
graftk yang menunjltkkan kecenderungan yang lebih akurat.
sarna untuk tiap laju aliran yang konstan. Namun
yang akan diberikan sebagai berikut grafik untuk 4. Referensi
3
laju aliran 0.3 m /hr sebagai berikut
l. ASHRAE, ASHRAE Guide and Data
Book Fundamental and Equipment, 1965
2. Fraas, Arthur P, Heat Exchanger Design
2 nd edition, John Willey and Sons, 1989
3. Threlkeld, James L, Thermal
nd
Environmental Engineering 2 edition,
Prentice-Hall Inc, 1970
4. Ozisik, M Necati, Elements of Heat
'211 25 .10 .,~ 40 ~~
Transfer, Mc Graw-Hill, 1988
Tti~~bU".Hr 1ufD.ZJ', t.... (C)
5. Incropera, Frank P, Fundamentals of Heat
and Mass Transfer 3rd edition, John Willey
Gambar 12 GrafikNTU
and Sons, 1981
wlillk i3jll aJiran OJ mJIhr
6. ASHRAE, ASHRAE Hand Book
Fundamentals, 1993
Dari grafik di atas NTU mengalami penurunan
untuk peningkatan suhu air yang keluar dari cooling
tower. Jika dilihat dari persamaan dasar grafik di
atas kurang sesuai. Pada persamaan dasar lout yang
semakin besar akan menghasilkan 6t w yang besar
juga sehingga harga NTU akan semakin besar.
Graflk di atas menunjltkkan hal yang sebaliknya.,
hal ini karena pada kondisi pengukuran suhu air
mas uk tidak dapat dijaga konstan. Suhu air keluar
yang tinggi dihasilkan oleh suhu air masuk yang
tinggi juga sehingga 6t w relatif konstan.
Besarnya NTU pada pengukuran lebih
dipengaruhi oleh besaran (h s - h a ) yang sangat
tergantung pada besarnya approach suhu (A).
semakin besar A maka (h, - h a) semakin besar yang
akan menyebabkan NTU semakin keci!. Data-data
dari pengukuran menunjttkkan bahwa A semakin
besar untuk data laju aliran air yang tetap sehingga
kecenderungan dari gambar 12 tersebut dapat
diterima. Hasil dari data pengukuran menunjltkkan
bahwa rentang suhu yang dapat dicapai oleh
cooling tower mempunyai rentang 4C sampai 7C.
4. Kesimpulan
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses
perpindahan kalor dan massa dalam cooling tower
akanjuga mempengaruhi perform ansi dari cooling
tower yaitu laju aliran air yang semakin bes3r akan
menyebabkan rentang suhu air yang bisa
didinginkan cooling tower menjadi kecil karena
jumlah kalor yang bisa diserap oleh udara selalu