IKLIM
Panili tumbuh pada daerah (Zone) antara 100 Lintang Utara dan 200 Lintang Selatan.
Indonesia terletak antara 50 L.U. 100 L.S. sehingga secara potensial merupakan daerah
pengembangan tanaman panili yang baik.
Sebagian besar daerah penanaman panili di Indonesia terdapat di Jawa yang terletak di
antara 50 L.U.. 70 L.S. Pusat penanarnan panili di Jawa terdapat di 3 tempat, yaitu
Daerah Garut (Jawa Barat), Daerah Temanggung dan Kedu (Jawa Tengah) dan Daerah
Malang dan Banyuwangi (Jawa Timur).
Tanaman panili menghendaki, struktur tanah yang baik porous (mudah meresapkan air)
dan gembur sehingga mudah ditembus akar-akar tanaman. Tanaman panili memerlukan
unsur Ca (Calcium) yang jumlahnya relatif banyak, sehingga dalam usaha mencari tanah
untuk pertanaman panili, keadaan unsur Ca nya juga perlu dipertimbangkan.
Keadaan Ph tanah yang dikehendaki tanaman panili adalah antara Ph 6-7. Tanah-tanah
yang terbaik untuk tanaman panili adalah tanah yang berasal dari bahan batuan induk
batu kapur dengan Ph 6-7. Dengan Ph tanah antara 6-7 tanaman panili akan bebas dari
problema penyakit busuk batang, bila dibanding kan dengan tanah yang mempunyai Ph
5,0-5,5.
PENANAMAN
PENGOLAHAN TANAH
Sebelum melakukan penanaman, terlebih dahulu tanah harus tiolah dengan sebaik-
baiknya dengan cara :
Terlebih dahulu tanah dibersihkan dari tonggak-tonggak pohorr kayu yang
ditebang dan kotoran-kotoran lainnya. Selanjutnya tanah dicangkul atau dibajak
sampai gembur dan rumput yang ada dibersihkan.
Pohon pelindung/penunjang ditanam pada permulaan musim penghujan dengan
jarak tanam 1X2 m, 1X1,5 m atau 1X1,75 m, tergantung pada kesuburan tanah
dan tinggi tempat dari permukaan laut. Barisan penanaman sebaiknya membujur
ke timur, dengan maksud agar sinar matahari pagi dapat masuk dengan leluasa
sehingga seluruh tanaman dapat sinar matahari pagi dengan merata
Cara yang kedua penanaman pohon pelindung atau pohon panjatan dapat
dilakukan sebagai berikut ;Pertama-tama sebelum tanah j dikerjakan, terlebih
dahulu dianjir dengan jarak 1,5 m membujur ke timur, kemudian tanah bare
digali (seperti membuat got/selokan) dengan lebar 50 cm. Penanaman pohon-
Pandung atau panjatan Baru dilakukan pada permulaan musim penghujan.
Penanaman dilakukan pada dasar galian tanah dengan jarak 1X1,5 m.
Cara yang ketiga, yaitu dengan cara kombinasi antara cara b dan c tetapi waktu
tanam panili dilakukan bersama-sama dengan penanaman pohon pelindung atau
pohon panjatan.
PERSIAPAN BIBIT
Pembiakan tanaman panili dapat dilakukan secara generatif dan dapat pula dengan cara
vegetatif, namun yang sering dipakai adalah pembiakan dengan cara vegetatif (dengan
stek). Sedangkan pembiakan secara generatif (dengan biji), dilakukan bila untuk
keperluan penelitian (pemuliaan tanaman) untuk mendapatkan jenis-jenis baru yang
lebih baik atau untuk tujuan-tujuan lainnya.
Penanaman panili dengan stek dilakukan pada musim penghujan yaitu sebelum hujan
turun dengan lebat, karena bila dilakukan penanaman stek setelah hujan turun dengan
lebatnya, maka sering kali bibit stek akan mati karena mengalami kebusukan, dengan
demikian sebelumnya harus sudah tersedia tanaman panili yang cukup mengeluarkan
sulur-sulur dahan yang sehat dan kuat.
Tanaman panili yang sudah pernah berbuah tidak baik dipakai untuk bibit karena daya
tumbuhnya kurang. Sulur yang baik dipilih untuk stek bibit adalah batang/sulur yang
agak gemuk/subur. Sulur/batang yang telah dipilih dan telah dipotong dan pohon
induknya untuk stek bibit, pucuknya dipotong untuk menghindari pembusukan pucuk.
PENANAMAN
Jarak tanam (untuk Jawa) adalah 1,50X1,50 m, sesuai dengan jarak tanam pohon
pelindung atau pohon panjatan. Menurut CHALOT jarak tanam pohon pelindung atau
pohon panjatan 1,5 m X 1,0 m yaitu jarak antara larikan 1 m.
Sebelum bibit ditanam terlebih dahulu dibuat lubang-lubang penanaman dekat dengan
pohon penunjang sedalam 10 cm. Cara menanam stek ada 2 cara yaitu dengan cara
lengkung dan defigan cara lurus.
Bibit yang pangkalnya lurus sebaiknya ditanam dengan cara lurus dan bibit yang
pangkalnya melengkung sebaiknya ditanam dengan cara melengkung, guna
menghindari terjadi luka, yang mengakibatkan, terjadinya pembusukan.
Yang perlu diperhatikan pada waktu penanaman adalah akar lekat dan tiap-tiap buku
pada stek jangan sampai terbalik, harus menghadap pohon penunjang atau pohon
panjatan. Apabila terbalik, maka setelah stek tumbuh tidak akan mau melekat pada
pohon penunjang, karena akar pelekatnya berada di luar sehingga akan selalu
melengkung keluar menjauhi pohon penunjang.
Setelah melakukan penanaman, tanah di sekitar stek tidak boleh menjadi kering,
karenanya perlu ditutup dengan daun daun atau jerami dan jika perlu disiram setiap
pagi dan sore hari. Bagian yang ditanam ke dalam tanah sepanjang tiga ruas/buku.
Ada 2 (dua) cara penanaman :
Penanaman dengan memakai pohon penunjang.
Penanaman dengan memakai pagar rambatan.
PEMELIHARAAN TANAMAN
Mengatur kelembaban udara di sekitar tanaman panili terutama pada waktu musim
penghujan.
Pemangkasan untuk tanaman panili ada 3 (tiga) macam pe-mangkasan, yang masing-
masing mempunyai maksud dan cara pemangkasan yang berbeda-beda, yaitu:
pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi dan pemangkasan rejuvenasi
(pemangkasan peremajaan).
Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka tanaman yang kuat dan
seimbang. Pemangkasan produksi bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan
kerangka tanaman yang telah diperoleh melalui pemangkasan bentuk, guna mendorong
pertumbuhan generatif. Pemangkasan rejuvenasi bertujuan untuk
mempermuda/meremajakan cabang/batang-batang yang telah tua.