Anda di halaman 1dari 4

Cara Menanam panili dan Budidaya Vanili

IKLIM

Panili tumbuh pada daerah (Zone) antara 100 Lintang Utara dan 200 Lintang Selatan.
Indonesia terletak antara 50 L.U. 100 L.S. sehingga secara potensial merupakan daerah
pengembangan tanaman panili yang baik.

Sebagian besar daerah penanaman panili di Indonesia terdapat di Jawa yang terletak di
antara 50 L.U.. 70 L.S. Pusat penanarnan panili di Jawa terdapat di 3 tempat, yaitu
Daerah Garut (Jawa Barat), Daerah Temanggung dan Kedu (Jawa Tengah) dan Daerah
Malang dan Banyuwangi (Jawa Timur).

Unsur-unsur iklim yang banyak mempengaruhi terhadap budidaya tanaman panili


adalah elevasi (tinggi tempat) temperatur, tipe curah hujan dan kelembaban udara.

Elevasi dan Temperatur.


Temperatur rata-rata di Indonesia pada ketinggian permukaan laut adalah 260C dan
turun 0,60C setiap naik 100 m. Panili dapat ditanam pada dataran rendah sampai
elevasi 700 m, bahkan di daerah asalnya Mexico dapat sampai pada elevasi 2000 m,
tetapi elevasi yang optimal adalah antara 400-700 m dengan ternperatur rata-rata
tahunan 220C-250C. Batas temperatur tertinggi 380C dan temperatur terendah 90C
bagi tanaman! panili ditentukan oleh terhentinya pertumbuhan tanaman.

Tipe Ctirah Hujan dan Kelembaban


Pembagian curah hujan lebih penting daripada jumlahnya per tahun. Panili memerlukan
masa agak kering 3 bulan untuk pernasakan buah dan mempertinggi mutunya.
Periode hujan selama 8-10 bulan diperlukan untuk pertumbuhan tanaman dthi
pembentukan buah. Di Indonesia, tipe curah hujan optimal untuk panili adalah 2000-
3000 mm per tahun dengan kelembaban +80%.

TANAH DAN LOKASI


Perhatian utama pada saat pemilihan tanah untuk berusaha tani panili, ditunjukan
kepada tanah-tanah yang banyak mengandung humus (mulch), karena akar-akar
tanaman panili tumbuh relatif dangkal, sehingga sangat peka terhadap keadaan lapisan-
lapisan tanah paling atas. Oleh karena itu hendaknya diusahakan agar kadar bunga
tanah (humus) tetap dipertahankthi.

Tanaman panili menghendaki, struktur tanah yang baik porous (mudah meresapkan air)
dan gembur sehingga mudah ditembus akar-akar tanaman. Tanaman panili memerlukan
unsur Ca (Calcium) yang jumlahnya relatif banyak, sehingga dalam usaha mencari tanah
untuk pertanaman panili, keadaan unsur Ca nya juga perlu dipertimbangkan.

Keadaan Ph tanah yang dikehendaki tanaman panili adalah antara Ph 6-7. Tanah-tanah
yang terbaik untuk tanaman panili adalah tanah yang berasal dari bahan batuan induk
batu kapur dengan Ph 6-7. Dengan Ph tanah antara 6-7 tanaman panili akan bebas dari
problema penyakit busuk batang, bila dibanding kan dengan tanah yang mempunyai Ph
5,0-5,5.

PENANAMAN

PENANAMAN POHON PELINDUNG ATAU POHON PANJ ATAN


Penanaman pohon pelindung atau pohon panjatan sebaiknya sudah dilaksanakan satu
tahun sebelum dilaskanakan naman tanaman pamili. Jenis tanaman yang baik dipakai
sebagai pohon pelindung dan sekaligus sebagai pohon panjatan/penunjang adalah
tanamtanaman seperti :
Lamtoro (Leucaena glauca)
Dadap (Erythrina variegata)

Jarak pagar (Jathropa curcas)

Kolena/pohon gamal (Glericidia)

Sengon (Albizia spei).

PENGOLAHAN TANAH
Sebelum melakukan penanaman, terlebih dahulu tanah harus tiolah dengan sebaik-
baiknya dengan cara :
Terlebih dahulu tanah dibersihkan dari tonggak-tonggak pohorr kayu yang
ditebang dan kotoran-kotoran lainnya. Selanjutnya tanah dicangkul atau dibajak
sampai gembur dan rumput yang ada dibersihkan.
Pohon pelindung/penunjang ditanam pada permulaan musim penghujan dengan
jarak tanam 1X2 m, 1X1,5 m atau 1X1,75 m, tergantung pada kesuburan tanah
dan tinggi tempat dari permukaan laut. Barisan penanaman sebaiknya membujur
ke timur, dengan maksud agar sinar matahari pagi dapat masuk dengan leluasa
sehingga seluruh tanaman dapat sinar matahari pagi dengan merata
Cara yang kedua penanaman pohon pelindung atau pohon panjatan dapat
dilakukan sebagai berikut ;Pertama-tama sebelum tanah j dikerjakan, terlebih
dahulu dianjir dengan jarak 1,5 m membujur ke timur, kemudian tanah bare
digali (seperti membuat got/selokan) dengan lebar 50 cm. Penanaman pohon-
Pandung atau panjatan Baru dilakukan pada permulaan musim penghujan.
Penanaman dilakukan pada dasar galian tanah dengan jarak 1X1,5 m.
Cara yang ketiga, yaitu dengan cara kombinasi antara cara b dan c tetapi waktu
tanam panili dilakukan bersama-sama dengan penanaman pohon pelindung atau
pohon panjatan.

PERSIAPAN BIBIT
Pembiakan tanaman panili dapat dilakukan secara generatif dan dapat pula dengan cara
vegetatif, namun yang sering dipakai adalah pembiakan dengan cara vegetatif (dengan
stek). Sedangkan pembiakan secara generatif (dengan biji), dilakukan bila untuk
keperluan penelitian (pemuliaan tanaman) untuk mendapatkan jenis-jenis baru yang
lebih baik atau untuk tujuan-tujuan lainnya.
Penanaman panili dengan stek dilakukan pada musim penghujan yaitu sebelum hujan
turun dengan lebat, karena bila dilakukan penanaman stek setelah hujan turun dengan
lebatnya, maka sering kali bibit stek akan mati karena mengalami kebusukan, dengan
demikian sebelumnya harus sudah tersedia tanaman panili yang cukup mengeluarkan
sulur-sulur dahan yang sehat dan kuat.

Tanaman panili yang sudah pernah berbuah tidak baik dipakai untuk bibit karena daya
tumbuhnya kurang. Sulur yang baik dipilih untuk stek bibit adalah batang/sulur yang
agak gemuk/subur. Sulur/batang yang telah dipilih dan telah dipotong dan pohon
induknya untuk stek bibit, pucuknya dipotong untuk menghindari pembusukan pucuk.

PENANAMAN
Jarak tanam (untuk Jawa) adalah 1,50X1,50 m, sesuai dengan jarak tanam pohon
pelindung atau pohon panjatan. Menurut CHALOT jarak tanam pohon pelindung atau
pohon panjatan 1,5 m X 1,0 m yaitu jarak antara larikan 1 m.

Sebelum bibit ditanam terlebih dahulu dibuat lubang-lubang penanaman dekat dengan
pohon penunjang sedalam 10 cm. Cara menanam stek ada 2 cara yaitu dengan cara
lengkung dan defigan cara lurus.

Bibit yang pangkalnya lurus sebaiknya ditanam dengan cara lurus dan bibit yang
pangkalnya melengkung sebaiknya ditanam dengan cara melengkung, guna
menghindari terjadi luka, yang mengakibatkan, terjadinya pembusukan.

Yang perlu diperhatikan pada waktu penanaman adalah akar lekat dan tiap-tiap buku
pada stek jangan sampai terbalik, harus menghadap pohon penunjang atau pohon
panjatan. Apabila terbalik, maka setelah stek tumbuh tidak akan mau melekat pada
pohon penunjang, karena akar pelekatnya berada di luar sehingga akan selalu
melengkung keluar menjauhi pohon penunjang.

Setelah melakukan penanaman, tanah di sekitar stek tidak boleh menjadi kering,
karenanya perlu ditutup dengan daun daun atau jerami dan jika perlu disiram setiap
pagi dan sore hari. Bagian yang ditanam ke dalam tanah sepanjang tiga ruas/buku.
Ada 2 (dua) cara penanaman :
Penanaman dengan memakai pohon penunjang.
Penanaman dengan memakai pagar rambatan.

PEMELIHARAAN TANAMAN

Perambatan Tanaman Panili


Dalam jangka waktu 2-3 minggu setelah tanam, stek-stek sudah mulai berakar dan
tunas-tunas muda mulai keluar. Bila dalam jangka waktu tersebut stek belum juga
tumbuh, sebaiknya diganti saja dengan stek yang baru (disulam) agar diperoleh
tanaman yang seragam.

Pengaturan Pohon Pelindung


Tindakan pengaturan pohon pelindung yang terutama ditujukan untuk
:Memberikan tingkat penyinaran (cahaya matahari) yang cukup untuk semua
tanaman.

Mempermudah/memperlancar sirkulasi peredaran udara dan pemeliharaan dalam


pertanaman.

Mengatur kelembaban udara di sekitar tanaman panili terutama pada waktu musim
penghujan.

Mempertahankan tingkat keteduhan tertentu selama musim kering/kemarau

Pemangkasan Tanaman Panili.


Perlakuan pemangkasan tanaman panili dimaksudkan untuk mengatur pertumbuhan
vegetatif ke arah pertumbuhan generatif yang lebih produktif. Atau dengan perkataan
lain untuk mengatur tanaman panili agar tidak hanya menghasilkan cabang yang
banyak, tetapi juga menghasilkan buah yang banyak.

Pemangkasan untuk tanaman panili ada 3 (tiga) macam pe-mangkasan, yang masing-
masing mempunyai maksud dan cara pemangkasan yang berbeda-beda, yaitu:
pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi dan pemangkasan rejuvenasi
(pemangkasan peremajaan).

Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka tanaman yang kuat dan
seimbang. Pemangkasan produksi bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan
kerangka tanaman yang telah diperoleh melalui pemangkasan bentuk, guna mendorong
pertumbuhan generatif. Pemangkasan rejuvenasi bertujuan untuk
mempermuda/meremajakan cabang/batang-batang yang telah tua.

Anda mungkin juga menyukai