Anda di halaman 1dari 3

No.

Dokumen : SOP/UKP/UMUM/13 Ditetapkan Oleh : Kepala


No. Revisi : 00 Puskesmas Mataram
SOP Terbitan : 01
Tgl. Terbit : 11 Mei 2015
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
MATARAM H. Turmuji, S.Sos, M. MKes
19650307 198703 1 015NIP.
19650307 198703 1 015
NIP. 1965030
1.Pengertian Yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh infestasi parasit Ascaris lumbricoides,
cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale), cacing
schistosoma, Strongyloides stercoralis, cacing pita
2.Tujuan Sebagai penerapan langkah-langkah dalam melakukan diagnosa dan terapi kasus
kecacingan
3.Kebijakan 1. Kebijakan Kepala Puskesmas Mataram nomor 003/PKM-M/Kep/2015 tentang
Jenis-jenis Pelayanan yang Ada di Puskesmas
2. Kebijakan Kepala Puskesmas Mataram nomor 004/PKM-M/Kep/2015 tentang
Penetapan Penanggung Jawab dan Petugas UKP di Puskesmas Mataram
4.Referensi Permenkes No 5 tahun 2014
5.Prosedur
1. Anamnesa
1.1 Menanyakan apakah nafsu makan menurun, lemah, pucat, berat badan
menurun?
1.2 Menanyakan apakah ada keluhan demam?
1.3 Menanyakan apakah ada keluhan nyeri abdomen?
1.4 Menanyakan apakah ada keluhan diare disertai darah atau lendir?
1.5 Menanyakan apakah ada keluhan rasa tidak nyaman di perut (nyeri
atau kembung), mual, muntah.
1.6 Menanyakan apakah ada faktor Risiko berupa:
a. Higiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang.
b. Kebiasaan tidak menutup makanan sehingga dihinggapi lalat
c. Kebiasaan menggunakan tinja sebagai pupuk
d. Kurangnya penggunaan jamban
e. Penggunaan tinja sebagai pupuk
f. Tidak menggunakan alas kaki saat bersentuhan dengan tanah
g. Orang orang yang datang atau berkunjung ke daerah endemik
dan memiliki kebiasaan terpajan dengan air
h. Mengkonsumsi daging yang dimasak setengah matang/mentah
i. Higiene yang rendah dalam pengolahan makanan bersumber
daging.
2. Pemeriksaan Klinis
2.1 Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
2.2 Melakukan pemeriksaan generalis tubuh (konjungtiva anemis,
malnutrisi)
2.3 Perubahan pada kulit
2.4 Nyeri tekan abdomen, kualitas bising usus hiperperistaltik.
2.5 Suhu tubuh yang tinggi (hiperpireksi), nadi dan pernapasan cepat.

3. Pemeriksaan Penunjang
3.1 Pemeriksaan tinja secara langsung
3.2 Feses lengkap (termasuk analisa mikrobiologi) untuk menentukan
penyebab
3.3 Pemeriksaan laboratorium darah tepi

4. Diagnosa
4.1 Kecacingan
5. Diagnosa Banding
5.1 -
6. Terapi
6.1 Memberikan cairan dan diet adekuat
a. Pasien tidak dipuasakan dan diberikan cairan yang adekuat untuk
rehidrasi.
b. Hindari susu sapi karena terdapat defisiensi laktase transien.
c. Hindari juga minuman yang mengandung alkohol atau kafein,
karena dapat meningkatkan motilitas dan sekresi usus.
d. Makanan yang dikonsumsi sebaiknya yang tidak mengandung gas,
dan mudah dicerna.
6.2 Pasien diberikan konseling dan edukasi akan pentingnya kebersihan diri
dan lingkungan sekitarnya
6.3 Farmakologis
a. Albendazol 400 mg
b. Mebendazole 500 mg dosis tunggal atau 100 mg 2x sehari selama 3
hari
c. Pirantel pamoat 10 mg/kg BB

6. Unit Terkait Loket ,laboratorium dan apotik.


7.Dokumen -
Terkait

Anda mungkin juga menyukai