Anda di halaman 1dari 4

Tahap persiapan

A. Persiapan klien:
Memperkenalkan diri
Meminta pengunjung/keluarga menunggu di luar kamar
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan langkah langkah yang akan dilakukan
B. Persiapan lingkungan
Menutup pintu atau memasang sampiran
C. Persipan alat
Troli
Kom ( mangkok kecil )
Kapas
Minyak kelapa
Baskom dengan air hangat,
Waslap
Handuk
Sabun cuci tangan

II. Tahap Pelaksanaan


1. Cuci tangan
2. Atur peralatan disamping tempat tidur klien
3. Tutup gorden atau pintu ruangan
4. Identifikasi klien secara tepat
5. Posisikan klien dengan tepat dan nyaman,
6. Setelah itu, lakukan pijatan seperti, tekan-angkat-tekan, Tekan-putar-tekan, lakukan berulang-
ulang dan Tekan sambil dijalankan perlahan, dari ujung kaki sampai kepala
7. Lakukan pemijatan pada masing-masing titik terapi selama 30 detik- 1 menit.
8. Rapikan kembali peralatan yang masih dipakai, buang peralatan yang sudah tidak digunakan
pada tempat yang sesuai.
9. Cuci tangan

III. Tahap Akhir


A. Evaluasi perasaan klien
B. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
C. Dokumentasikan prosedur dan hasil observasi

SOP KEPERAWATAN KOMPLEMENTER


AKUPUNKTUR
Posted by Ngurah Jaya Antara on 0

A. Tahap Persiapan
1. Persiapan Alat
Jarum akupunktur
2. Persiapan Klien
Memberi salam dan memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dan langkah-langkah yang akan dilakukan
Meminta pengunjung atau keluarga menunggu di luar
3. Persiapan Lingkungan
Menutup pintu atau memasang sampiran
Letakkan alat yang mudah dijangkau
B. Tahap Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Pakai sarung tangan (handscoone)
3. Mendiagnosa pasien dengan 4 cara pemeriksanaan yaitu : Wang (pengamatan), Wen
(pendengaran dan penghiduan), Wun (wawancara) dan Cie (perabaan).
4. Menentukan sebuah penyakit terdapat pada meridian ataukah organ (melihat dari shen pasien).
Pengamatan terhadap shen tidak berdiri sendiri dan harus didukung oleh data yang lain, misalnya
pada perabaan (cie) denyut nadi apakah sifat nadinya bersifat superfisial (mengambang) ataukah
tenggelam dan sebagainya.
5. Setelah mengetahui tempat penyakit berada, buka pakaian pada bagian yang akan diperiksa
untuk menentukan titik- titik yang akan ditusuk akupunktur.
6. Jika Sindromnya adalah Meridian maka titik yang dipilih adalah Titik Luo dan Titik Shu dari U-
Shu. Contoh : Jika yang terkena adalah pada bagian Meridian Taiyin Tangan Paru, maka yang
ditusuk adalah Titik Lieque (LU 7) dan Titik Taiyuan (LU 9). Jika yang terkena adalah pada
bagian Meridian Yangming Kaki Lambung, maka yang ditusuk adalah Titik Fenglung (ST 40)
dan Titik Xiangu (ST 43).

7. Jika Sindromnya adalah Organ, maka perlu dibagi lagi menjadi dua, apakah Organ Cang (Padat)
atau Organ Fu (Berongga).Untuk Organ Cang, titik yang ditusuk adalah Titik Yuan dan Titik Shu
Belakang. Contoh : Organ Paru, maka yang ditusuk adalah Titik Taiyuan (LU 9) dan Titik Feishu
(BL 13).Untuk Organ Fu, titik yang ditusuk adalah Titik Mu Depan dan Titik He Bawah.
Contoh : Organ Lambung, maka yang ditusuk adalah Titik Zhongwan (CV 12) dan Titik Zusanli
(ST 36).

8. Kemudian lakukan manipulasi titik. Manipulasi titik adalah teknik melakukan sedasi atau
tonifikasi terhadap titik yang ditusuk.Kaidahnya, jika sindrom bersifat ekses maka teknik
manipulasinya bersifat sedasi dan jika sindrom bersifat defisien maka manipulasinya
bersifat tonifikasi.Salah satu cara manipulasi yang digunakan adalah denga teknik Bing Xie-
Bing Bu.

a. Teknik Bing Xie adalah Teknik Sedasi. Dilakukan dengan cara : Setelah De Qi, jarum ditusuk
dengan perlahan, setelah manipulasi pemutaran setiap 5 menit (lama penusukan biasanya di atas
10 menit) lalu diangkat dengan cepat. Pemutaran dilakukan dengan amplitudo (putaran) panjang
dengan cepat.

b. Teknik Bing Bu adalah Teknik Tonifikasi. Dilakukan dengan cara : Setelah De Qi, jarum ditusuk
dengan cepat, setelah manipulasi pemutaran setiap 5 menit (biasanya lama penusukan di bawah
10 menit) lalu diangkat dengan perlahan. Pemutaran dilakukan dengan amplitudo (putaran)
pendek dan lambat.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP)

3.1 Pijat Refleksi Kaki

I. Tahap Persiapan
A. Persiapan klien :
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan
B. Persiapan Lingkungan :
Menutup pintu atau memasang sampiran
C. Persiapan Alat
Minyak urut
Waskom 1 buah
Air Hangat
Garam
Handuk 1 buah
II. Tahap Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Rendam kaki pasien dalam air hangat yang telah dibubuhi garam selama 10-15 menit
3. Keringkan kaki pasien dengan handuk
4. Minta pasien untuk berbaring dan anjurkan pasien untuk rileks
5. Pakailah minyak ketika akan melakukan teknik pijatan refleksi.
6. Ketika dipijat, apabila makin sakit maka makin baik. Namun harus diperhatikan pula daya tahun
dari penderita, sebab setiap orang berbeda-beda daya tahannya. Maka dari itu para pemijat
refleksi harus memberi tahu pasiennya agar menahan sakit ketika dipijat. Apabila penderita
menahan sakit sampai pucat pada mukanya, berarti sakitnya melampaui daya tahannya, maka
dari itu perlu diistirahatkan.
7. Daerah refleksi yang terdapat pada titik kaki, cara memijat refleksi pada titik kaki yaitu dari arah
bawah ke atas. Kemudian untuk disekitar titik betis memijatnya menurut arah aliran darah.
8. Ketika melakukan pijat refleksi pada kaki perlu menggunakan tulang jari telunjuk yang
dilipatkan untuk memijat, khusus pada titik refleksi yang letaknya agak tersembunyi atau telapak
kaki yang banyak dagingnya.
9. Lama waktu ketika melakukan pijat refleksi adalah sekitar 30 40 menit. Tetapi juga
bergantung kepada penyakit yang diderita serta daya tahan tubuh pasien.
10. Setiap titik refleksi hanya dipijat 5-9 menit dalam sekali pengobatan.
11. Bagi penderita penyakit jantung, kencing gula, lever, kanker jangan memijat dengan keras. Tiap
daerah refleksi pada titik kaki tidak lebih dari 2 menit.
12. Selama pemijatan, hentikan terlebih dahulu obat-obatan dari apotik / dokter. Hal ini karena
dapat menghambat kesembuhan, terkecuali penderita penyakit Jantung dan kencing gula, obat-
obat tersebut tetap diperlukan.
13. Kebanyakan orang memerlukan waktu perawatan 4-8 minggu untuk memperoleh hasil yang
memuaskan. Tetapi bagi pasien berpenyakit kronis dipijat 3x dalam seminggu atau 2 hari sekali.
Jangan memijat setiap hari
14. Setelah selesai memijat, cuci tangan hingga bersih
15. Anjurkan pasien untuk minum air putih 2-3 gelas atau 500 cc. Hal ini akan membantu
membuang kotoran di dalam tubuh pasien. Khusus untuk penderita penyakit ginjal, jangan
minum air putih setelah pijat refleksi lebih dari 150 cc.

III. Tahap Akhir


A. Evaluasi persaan klien
B. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
C. Dokumentasikan prosedur dan hasil observasi

Anda mungkin juga menyukai