ARTIKEL
Diajukan Kepada
Universitas Negeri Malang
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Diploma III
Oleh
Willy Bayu Erlangga
NIM 408532313189
Abstrak: Penggunaan timbangan mulai dari timbangan jenis konvensional, digital sampai pada
jenis timbangan dinamis. Timbangan digital merupakan salah satu jenis timbangan yang
memiliki nilai keakuarasian lebih tinggi dari pada jenis timbangan konvensional (mekanik).
Dalam rancang bangun timbangan digital dengan pemilihan jenis buah ini, diperlukan beberapa
perangkat diantaranya ialah perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan dan pembuatan
sistem perangkat keras meliputi 5 unit rangkaian elektronik, yaitu meliputi perancangan
rangkaian sensor berat (Load Cell), dengan berat maksimal 5kg rangkaian minimum sistem
mikrokontroler Atmega16, dan rangkaian LCD, dan keypad. Sedangkan perancangan untuk
perangkat lunak meliputi pemrograman bahasa C (codevivsion AVR). Dalam rancang bangun
timbangan digital dengan pemilihan jenis buah, didapatkan hasil pengujian yang menunjukkan
karakteristik sensor ketika diberi beban mulai dari 0,5kg 5kg bersifat linier. Maksud dari sifat
liner adalah perubahan keluaran sensor yang konstan terhadap beban yang diberikan. Pada hasil
pengujian didapatkan error sebesar 1,2%, dan memilki ketelitian penimbangan 100/gram. Dari
rancang bangun timbangan digital dengan pemilihan jenis buah didapatkan bahwa harga satuan
buah dapat diubah mulai dari Rp.0000 Rp.9999. Harga akumulasi merupakan perkalian dari
berat buah terhadap harga satuan. Sedangkan untuk kerja dari sensor berat dapat bekerja sesuai
dengan karakteristik kerja dari 0kg-5kg. Dari hasil pengujian dan analisis didapatkan bahwa
timbangan digital dengan pemilihan jenis buah dapat bekerja dengan baik, ketika diberi
masukkan tegangan 5VDC, dan Keluaran sinyal listrik dari sensor akan mengalami kenaikan
apabila mendapatkan beban dan akan mengalami penurunan apabila beban dikurangi.
Merah E+
Hitam E-
Putih S-
Gambar. 3.2. Bridge Stone Strain Gauge pada
Load Cell Biru / Hijau S+
(Sumber : National Instrument, 1998)
(Sumber : Web-Tech,2007)
Parameter fundamental dari strain
gauge adalah sensitifitas dari strain,
diekspresikan secara kuantitatif sebagai Berdasarkan datasheet Strain
gauge factor (GF). Gauge factor Gauge load cell L6B memiliki fitur
didefinisikan sebagai rasio dari pembagian sebagai berikut:
perubahan dalam resistansi dengan a. Sensor dalam kondisi modul.
b. Nilai input resistensi yang rendah a. VCC dihubungkan ke supply tegangan
350 5 volt.
c. Nilai output resistensi yang rendah b. GND dihungkan ke netral sumber.
350 c. Port C ( PC0 PC5 ) dihubungkan ke
d. Nilai impedansi yang tinggi keypad.
e. Tingkat perubahan terhadap suhu d. Pin 12 dan 13 dihubungkan ke Kristal.
yang rendah yakni 100C e. Port D (PD0-PD2 dan PD4-PD7)
f. Memiliki tegangan supply rendah (5 dihubungkan ke LCD.
VDC/VAC) f. Port B (PB5-PB7) dan pin 1 (reset)
dihubungkan kedownloder.
Perancangan Minimum Sistem g. Port A2 sebagai input dari Pengondisi
Mikrokontroler pada sistem sinyal ke ADC.
berfungsi untuk mengolah data masukan h. AVCC sebagai masukan sumber
dari sensor Load Cell L6B. Mikrokontroler tegangan untuk Vcc ADC.
yang digunakan pada sistem ini adalah i. AREF sebagai analog referensi untuk
mikrokontroller jenis Atmega16 yang ADC.
merupakan IC buatan Atmel dengan
memiliki kapasitas flash memori 16 Kbyte, Perancangan Rangkaian LCD
EEPROM 512 Byte, dan SRAM 1 Kbyte, LCD berfungsi untuk menampilkan
dan 32 I/O yang dapat dipakai semua. karakter, nilai. Dalam perancangan ini
Pada mikrokontroler Atmega16 terdapat menggunakan sebuah layar LCD jenis
EEPROM (ROM Internal) yang berfungsi M1632 yang merupakan LCD dua baris
untuk menyimpan data harga jenis buah dengan setiap barisnya terdiri dari 16
yang dipakai sebagai data pengkali dengan karakter. Masukan yang diperlukan untuk
berat buah yang ditampilkan ke LCD. mengendalikan modul ini berupa jalur data
Komponen yang dibutuhkan dalam yang masih termultiplek dengan jalur
rangkaian minimum sistem alamat. Konfigurasi pin-pin LCD yang
mikrokontroller ini adalah kapasitor 470 terhubung ke mikrokontroler adalah
f/16v 4 buah, 22 pf 2 buah, 470 f/16v 1 sebagai berikut:
buah, crystal 12Mhz 1 buah, resistor 10 1. GND terhubung langsung dengan
K 1 buah, LED 2 buah, dioda 1A 1 buah, ground.
regulator 7805. Adapun gambar PCB dari 2. VCC diberi tegangan sumber 5 Volt.
rangkaian mikrokontroller Atmega16 3. VEE digunakan untuk rangkaian
adalah sebagai berikut: potensiometer yang berfungsi
mengatur kecerahan LCD.
4. RS dihubungkan ke pin PD5. Pin 4
LCD untuk memberitahu bahwa sinyal
yang dikirim adalah data, jika Pin 4 ini
disetting ke logika 1 (high, +5V)
memberitahu bahwa sinyal yang
dikirim adalah perintah.
5. R/W dihubungkan ke pin PD1.Pin ini
digunakan untuk mengatur fungsi
LCD.
Gambar 3.4. Skematik Rangkaian Minimum Jika di setting ke logika 1 (high, +5V)
Sistem maka LCD berfungsi untuk menerima
(sumber :Andrianto,2008 ) data (membaca data). Dan berfungsi
untuk mengeluarkan data, jika pin ini
Konfigurasi pin-pin mikrokontroler
di setting ke logika 0 (low, 0V).
Atmega16 adalah sebagai berikut
Namun pada aplikasi ini hanya
digunakan untuk menerima data, c. Mikrokontroler mengeluarkan logika
sehingga dihubungkan ke Gnd. low 0 ke salah satu bit dari 4 bit yang
6. E dihubungkan ke pin PD4 mikro. terhubung pada kolom.
Merupakan terminal enable LCD, d. Mikrokontroler membaca 4 bit pada
logika 1 setiap pengiriman atau baris untuk menguji jika ada tombol
pembacaan data yang
7. DB4 DB7 dihubungkan ke pin PD0 ditekan pada kolom tersebut.
PD3 mikro. Merupakan pin data, pada e. Sebagai konsekuensi, selama tidak ada
aplikasi ini hanya menggunakan 4 bit tombol yang ditekan, maka
MSB, sehingga hanya digunakan 4 pin mikrokontroller akan melihat sebagai
saja. logika high 1 pada setiap pin yang
8. Anoda dihubungkan ke input V+. terhubung ke baris.
9. Katoda dihubungkan ke ground. f. Tetapi jika ada penekanan pada salah
satu tombol, maka pada salah satu
baris akan berlogika low 0.
Fungsi masing-masing tombol
keypad pada perancangan timbnagan
digital dengan pemelih jenis buah adalah
sebagai berikut:
a. Tombol angka 0-9 digunakan untuk
memasukkan angka ketika seting
Gambar 3.5. Konfigurasi pin LCD
( Sumber:Andrianto, 2008)
perubahan harga ribuan.
b. Tombol A untuk masuk pada
Perancangan Rangkaian Keypad pemilihan jenis buah kearah up.
Keypad yang digunakan disini c. Tombol B untuk masuk pada
adalah keypad 4 x 4 tersusun dari 16 pemilihan jenis buah kearah down.
tombol yang terbagi dalam 4 kolom dan 4 d. Tombol C untuk melakukan edit
baris. Tiap-tiap tombol yang ada di dalam harga satuan buah
keypad menghubungkan 1 buah kolom e. Tombol D untuk melakukan save
dengan 1 buah baris. Sebuah rangkaian harga yang telah di edit.
keypad 4x4 ditunjukkan dalam Gambar
3.6. Perancangan Pengondisi Sinyal
Perancangan pengondisi sinyal dilakukan
untuk mengondisikan sinyal keluaran
sensor load cell agar bisa diolah lagi
didalam mikrokontroler maupun
komputer. Pada perancangan ini
pengondisi sinyal yang digunakan adalah
pengondisi sinyal jenis instrumentasi,
Gambar 3.6. Rangkaian Keypad 4x4
pengondisi sinyal instrumentasi dipilih
(sumber :Andrianto,2008 ) karena lebih sesuai dengan kondisi sensor.
Agar mikrokontroler dapat Seperti ditunjukkan pada Gambar 3.7
melakukan scan keypad, dilakukan cara dibawah ini:
berikut:
a. Pemasangan keypad diletakkan pada
satu port.
b. Port tersebut dibagi menjadi dua
bagian, 4 bit output (untuk baris) dan 4
bit input (untuk kolom).
4. Proses selanjutnya membaca keypad.
Jika ada masukan dari keypad berupa
tombol krusor up/down untuk memilih
jenis buah. Selain itu terdapat tombol
edit dan save.
5. Jika sensor mendeteksi beban berat,
hasil perhitungan total biaya beban
timbangan dalam rupiah akan
Gambar 3.7 Perancangan pengondisi sinyal
ditampilkan pada LCD dan
(Sumber :Wibawanto, 2007)
Supaya sinyal keluaran pengondisi sinyal diakumulasikan dengan harga satuan.
dapat diolah mikrokontroler maka 6. Jumlah perhitungan total biaya akan
diperlukan komponen komponen langsung ditampilkan ke LCD.
elektronikan sebagai berikut:
Resistor 10 K : 4 buah
Resistor 1 K : 1 buah
Resistor 100 K : 2 buah
Kapasitor 100nF : 1 buah
IC OP-AMP LM324 : 1 buah
Pada perancangan pengondisi sinyal ini
diharapkan terjadi penguatan sinyal
keluaran sensor sebesar 21kali.