Anda di halaman 1dari 15

RANCANG BANGUN TIMBANGAN DIGITAL

DENGAN PEMILIHAN JENIS BUAH

ARTIKEL

Diajukan Kepada
Universitas Negeri Malang
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Diploma III

Oleh
Willy Bayu Erlangga
NIM 408532313189

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA
APRIL 2011
RANCANG BANGUN TIMBANGAN DIGITAL

DENGAN PEMILIHAN JENIS BUAH

Willy Bayu Erlangga1. Dr. Muladi., S.T.,M.T 2. Ilham Ari E.Z.,S.T 2

Jurusan Teknik Elektro.Fakultas Teknik.


Universitas Negeri Malang.

Abstrak: Penggunaan timbangan mulai dari timbangan jenis konvensional, digital sampai pada
jenis timbangan dinamis. Timbangan digital merupakan salah satu jenis timbangan yang
memiliki nilai keakuarasian lebih tinggi dari pada jenis timbangan konvensional (mekanik).
Dalam rancang bangun timbangan digital dengan pemilihan jenis buah ini, diperlukan beberapa
perangkat diantaranya ialah perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan dan pembuatan
sistem perangkat keras meliputi 5 unit rangkaian elektronik, yaitu meliputi perancangan
rangkaian sensor berat (Load Cell), dengan berat maksimal 5kg rangkaian minimum sistem
mikrokontroler Atmega16, dan rangkaian LCD, dan keypad. Sedangkan perancangan untuk
perangkat lunak meliputi pemrograman bahasa C (codevivsion AVR). Dalam rancang bangun
timbangan digital dengan pemilihan jenis buah, didapatkan hasil pengujian yang menunjukkan
karakteristik sensor ketika diberi beban mulai dari 0,5kg 5kg bersifat linier. Maksud dari sifat
liner adalah perubahan keluaran sensor yang konstan terhadap beban yang diberikan. Pada hasil
pengujian didapatkan error sebesar 1,2%, dan memilki ketelitian penimbangan 100/gram. Dari
rancang bangun timbangan digital dengan pemilihan jenis buah didapatkan bahwa harga satuan
buah dapat diubah mulai dari Rp.0000 Rp.9999. Harga akumulasi merupakan perkalian dari
berat buah terhadap harga satuan. Sedangkan untuk kerja dari sensor berat dapat bekerja sesuai
dengan karakteristik kerja dari 0kg-5kg. Dari hasil pengujian dan analisis didapatkan bahwa
timbangan digital dengan pemilihan jenis buah dapat bekerja dengan baik, ketika diberi
masukkan tegangan 5VDC, dan Keluaran sinyal listrik dari sensor akan mengalami kenaikan
apabila mendapatkan beban dan akan mengalami penurunan apabila beban dikurangi.

Kata Kunci: Timbangan Digital, Sensor, Mikrokontroler, LCD.


Pendahuluan keypad, layar LCD (liquid crystal display)
Penggunaan timbangan mulai dari untuk memudahkan dalam proses
timbangan jenis konvensional, digital visualisasi saat monitoring harga jual.
sampai pada jenis timbangan dinamis
dalam bidang perdagangan memiliki peran Sensor Berat (Strain Gauge Load Cell)
sangat penting sekali, Semua jenis Strain Gauge Load cell adalah sensor
timbangan tersebut memiliki karakteristik yang digunakan untuk mengubah gaya
tersendiri terutama dalam hal keakurasian tekan menjadi sinyal listrik, melalui
nilai takaran atau kuantitas suatu produk. perubahan resistansi yang terjadi pada
Timbangan digital merupakan salah Strain Gauge dengan sebuah tekanan
satu jenis timbangan yang memiliki nilai dalam bentuk deformasi (regangan). Load
keakuarasian lebih tinggi dari pada jenis cell biasanya terdiri dari empat susun
timbangan konvensional (mekanik). Strain Gauge dalam konfigurasi jembatan
Tingginya nilai keakuarasian timbangan wheatstone. Keluaran sinyal listrik Strain
digital menjadikan penggunaannya lebih Gauge Load cell hanya beberapa millivolts
disukai dalam perdagangan. sehingga membutuhkan amplifikasi
Selama ini bentuk dan jenisjenis denagn penguat instrumentasi diferential
timbangan yang seringkali dijumpai di sebelum dapat digunakan. Output dari
supermarket dan minimarket adalah jenis Strain Gauge Load cell diproses ke dalam
timbangan yang hanya bisa menimbang algoritma yang terintergrasi untuk
berat saja (weighting scale). Pada tugas menghitung gaya yang diterapkan pada
akhir yang lain pernah dibuat suatu model Strain Gauge Load cell.
timbangan digital menggunakan load cell Strain Gauge Load Cell pada
berbasis mikrokontroler AT89s51, yang perancangan timbangan digital ini
hanya bisa menimbang berat saja menggunakan tipe L6B. Tipe ini di pilih
(weighting scale) (Arifin,2009). Kekurangan karena sesuai dengan perancangan
dari dua contoh model yang ada diatas adalah timbangan digital yang dibuat. Spesifikasi
tidak adanya sistem yang bisa untuk Strain Gauge Load Cell L6B dapat di lihat
melakukan kalkulasi harga secara langsung pada Gambar 2.1.
berdasarkan harga satuan dengan nilai berat.
Dalam tugas akhir ini dibuatlah sebuah
Perancangan Timbangan Digital Dengan
pemilih Jenis Buah yang digunakan untuk
membantu mengukur berat buah dan
mengkalkulasikan harga satuan buah,
berdasarkan jenis buah secara otomatis
sehingga akan didapatkan harga akumulasi Gambar 2.1. Strain Guge Load Cell L6B
(Sumber : www.docs.google.com)
yang sesuai. Pada perancangan timbangan
digital ini dilengkapi juga daftar jenis buah
Transduksi massa dapat bervariasi
yang dapat di pilih menggunakan krusor, bergantung pada perubahan parameter fisis
sistem edit nilai harga buah berdasarkan yang digunakan. Strain Gauge Load Cell
harga yang ada dipasaran yang dapat
juga dapat menggunakan divais berbasis
dilakukan melalui keypad, sehingga
piezoresistif, kapasitif, mekanis dan lain-
pengguna bisa melakukan perubahan nilai
lain. Piezoresistif yang popular adalah
harga satuan buah setiap saat, yang
strain gage yang memanfaatkan perubahan
semuanya itu ditampilkan pada LCD
resistansi strain gage setiap mendapat
ukuran 2x16. Sistem timbangan digital ini
deformasi dari posisi setimbang sebagai
bekerja menggunakan rangkaian akibat pembebanan massa tertentu. Strain
mikrokontroller AVR ATMega16 sebagai
adalah sejumlah deformasi pada material
kontrol dari alat, dan dilengkapi dengan
sebagai pengaruh dari aplikasi gaya.
Strain Gauge Load Cell L6B memiliki 2. Arsitektur RISC dengan throughput
spesifikasi kerja sebgai berikut: mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16
a. kapasitas 5Kg MHz
b. Bekerja pada tegangan rendah 5 - 3. Memiliki kapasitas flash memori 16
10VDC / 5 - 10VAC. KByte, EEPROM 512 Kbyte, dan
c. ukuran sensor yang kecil dan praktis. SRAM 1 Kbyte.
d. Input / output resistance rendah 4. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu
35050. port A, port B, port C, dan port D.
e. Zero balance 0.024 mV/V 5. CPU yang terdiri atas 23 buah register.
f. Nonlineritas 0.05% 6. Unit interupsi internal dan eksternal.
g. Range temperature kerja -100C ~ +500C 7. Port USART untuk komunikasi serial.
8. Fitur Peripheral
Mikrokontroler ATmega 16 a. Tiga buah Timer/Counter dengan
Mikrokontroler alf and vegards kemampuan perbandingan
risc processor (AVR) adalah generasi 2 (dua) buah Timer/Counter 8
terakhir perkembangan mikrokontroler bit dengan Prescaler terpisah
produksi atmel yang memiliki arsitektur dan Mode Compare
RISC (reduced instruction set computing) 1 (satu) buah Timer/Counter 16
8 bit berbasis arsitektur RISC (Reduced bit dengan Prescaler terpisah,
Instruction Set Computer). Hampir semua Mode Compare, dan Mode
instruksi dieksekusi dalam satu siklus Capture.
clock. AVR mempunyai 32 register b. Real Time Counter dengan Oscillator
general-purpose, timer/counter fleksibel tersendiri
dengan mode compare, interrupt internal c. 4 channel PWM
dan eksternal, serial UART, d. 8 channel, 10-bit ADC
programmable Watchdog Timer, dan mode 8 singgle-ended Channel
power saving, ADC dan PWM internal. 7 Differential Channel hanya
AVR juga mempunyai In-System pada kemasan TQFP
Programmable Flash on-chip yang 2 Differential Channel dengan
mengijinkan memori program untuk programmable Gain 1x, 10x,
diprogram ulang dalam sistem atau 200x
menggunakan hubungan serial SPI. e. Byte-oriented two-wire Serial Interfice
ATMega16. f. Programmable Serial USART
g. Antarmuka SPI
h. Watchdog Timer dengan oscillator
internal
i. On-chip Analog Comparator
Atmega16 mempunyai 40 pin yang
masing-masing punya memiliki fungsi
yang berbeda-beda baik sebagai port
ataupun sebagai fungsi yang lain. Berikut
Gambar 2.2. konfigurasi Pin AVR
Atmega16 akan dijelaskan kegunaan masing-masing
(Sumber:ATMEL16,2008) kaki dari Atmega16 berdasarkan datasheet:
a. VCC merupakan pin yang berfungsi
Berdasarkan datasheet sebagai masukan catu daya.
mikrokontroler AVR Atmega16 memiliki b. GND merupakan pin ground.
fitur-fitur sebagai berikut: c. Port A (PA.0.PA.7) merupakan
1. Mikrokontroler AVR 16 bit yang pin input / output dua arah dan pin
memiliki kemampuan tinggi, dengan masukan ADC.
daya rendah.
d. Port B (PB.0..PB.7) merupakan Pemrograman Bahasa Codevision AVR
pin input / output dua arah dan
pinfungsi khusus. CodeVision AVR merupakan
e. Port C (PC.0..PC.7) merupakan software C-cross Compiler, di mana
pin input / output dua arah dan program dapat di tulis dalam bahasa C,
pinfungsi khusus. CodeVision memilki IDE (Integrated
f. Port D (PD.0..PD.7) merupakan Development Environment) yang lengkap,
pin input / output dua arah dan di mana penulisan program, compile, link,
pinfungsi khusus. pembuatan kode mesin (assembler) dan
g. Reset merupakan Pin yang digunakan download program ke IC mikrokontroller
untuk me-reset mikrokontroller. Jika yang sudah diprogram. Proses download
level tegangan yang masuk ke pin ini program ke IC mikrokontroller AVR dapat
rendah dan pulsa yang ada lebih menggunakan system download secara ISP
pendek dari pulsa minimum, maka (in- system programming). In - system
akan menghasilkan suatu kondisi reset programmable Flash on Chip
meskipun colcknya tidak bekerja. mengizinkan memori untuk di program
h. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin ulang dalam sistem menggunakan
masukan clock eksternal dari sebuah hubungan serial SPI.
komponen Crystal Pada bahasa pemrograman Code
i. AVCC merupakan pin masukan Vision AVR beberapa variabel yang
tegangan untuk ADC. digunakan yaitu:
j. AREFmerupakan pin masukan a. Operator
tegangan referensi ADC. b. Fungsi
Pada AVR status register c. Array
mengandung beberapa informasi mengenai d. Percabangan looping (pengulangan)
hasil dari kebanyakan hasil eksekusi Pada perancangan timbangan
instruksi aritmatik. Informasi ini dapat digital dengan pemilih jenis buah ini hanya
digunakan untuk altering arus program menggunakan variabel operator, fungsi,
sebagai kegunaan untuk meningkatkan dan array.
performa pengoperasian. Perlu diketahui
bahwa register ini di-update setelah semua Keypad
operasi ALU (Arithmetic Logic Unit). Hal Keypad merupakan suatu papan
tersebut seperti yang telah tertulis dalam yang tersusun dari beberapa tombol dan
datasheet khusunya pada bagian dihubungkan dalam susunan kolom dan
Instruction Set Referensi. baris. Terdapat bermacam-macam keypad
Dalam hal ini untuk beberapa kasus antara lain :
dapat membuang kebutuhan penggunaan a. keypad 3 x 4
instruksi perbandingan, serta dapat b. keypad 4 x 4 dan
menghasilkan peningkatan dalam hal c. keypad 4 x 5
kecepatan, kode yang lebih sederhana dan Keypad 4 x 4 tersusun dari 16
singkat. Register ini tidak secara otomatis tombol yang terbagi dalam 4 kolom dan 4
tersimpan ketika memasuki sebuah baris. Tiap-tiap tombol yang ada di dalam
interupsi dan juga ketika menjalankan keypad menghubungkan 1 buah kolom
sebuah perintah setelah kembali dari dengan 1 buah baris. Sebuah Keypad 4x4
interupsi. Namun hal tersebut harus ditunjukkan dalam Gambar 2.6.
dilakukan melalui software.
logika high 1 pada setiap pin yang
terhubung ke baris.
6. Tetapi jika ada penekanan pada salah
satu tombol, maka akan pada salah satu
baris akan berlogika low 0.

Gambar 2.3 Gambar Keypad 4x4


( Sumber:Andrianto, 2008) LCD (Liquid Crystal Display)
LCD merupakan suatu kristal cair
Contoh : yang akan aktif bila dihubungkan dengan
tombol 6 _ menghubungkan kolom 3 tegangan. Input untuk mengendalikan
dengan baris 2 modul ini berupa bus data dari sebuah
tombol 8 _ menghubungkan kolom 2 mikrokontroler. LCD adalah kompo nen
dengan baris 3 yang biasa digunakan untuk menampilkan
tombol * _ menghubungkan kolom 1 suatu simbol, angka maupun huruf. LCD
dengan baris 4 terdiri dari beberapa pin yang brfungsi
Keypad sering digunakan sebagai untuk pengontrolan pemakaiannya. LCD
suatu input pada beberapa peralatan yang yang digunakan pada alat ini adalah
berbasis mikroprosessor atau M1632 atau 16 x 2 (enam belas karakter
mikrokontroller. Keypad sesungguhnya dengan dua baris).
terdiri dari sejumlah saklar, yang
terhubung secara baris dan kolom dengan
susuan seperti yang ditunjukkan pada
gambar 1.6.
Gambar 2.13 LCD M1632
(sumber://www.seiko instruments 2007 )

A.Karakteristik LCD M1632


a. Terdiri dari 32 karakter dengan
Gambar 2.4. Rangkaian Keypad 4x4 masing-masing baris terdiri dati 16
( Sumber:Andrianto, 2008) karakter
dengan display dot matrik 5 X 7.
Berdasarkan modul a. Karakter generator ROM dengan 192
mikrokontroler, agar mikrokontroler dapat tipe karakter. 23
melakukan scan keypad, dilakukan cara b. Karakter genertor RAM dengan 8 tipe
berikut: karakter.
1. Pemasangan keypad diletakkan pada c. Dilengkapi fungsi tambahan: display
satu port. clear, cursor home, display on/off,
2. Port tersebut dibagi menjadi dua cursor on/off, display chatacter blink,
bagian, 4 bit output (untuk baris) dan 4 cursor shift dan display shift.
bit input (untuk kolom). d. Catu daya 5 Volt.
3. Mikrokontroler mengeluarkan logika e. Power-on reset otomatis.suhu operasi
low 0 ke salah satu bit dari 4 bit dari 00 C sampai 500 C
yang terhubung pada kolom. B.Operasi Utama LCD
4. Mikrokontroler membaca 4 bit pada LCD M1632 memiliki beberapa
baris untuk menguji jika ada tombol bagian yang berperan dalam
yang ditekan pada kolom tersebut. pengoperasiannya, antara lain:
5. Sebagai konsekuensi, selama tidak ada a. Register
tombol yang ditekan, maka LCD M1632 mempunyai dua
mikrokontroller akan melihat sebagai macam register 8 bit, yaitu
Instruksi Register (IR) dan Data f. Summing
Register (DR), dalam Pengondisi sinyal dalam bentuk
pengoperasiannya dipilih dengan rangkaian terpadau memiliki karakteristik
sinyal dari Register Select (RS). yang mendekati karakteristik penguat
Instruksi dari IR adalah Display Clear, operasional ideal tanpa perlu
cursor shift, memberikan informasi memperhatikan apa yang terdapat
alamat yang terdapat pada Display didalamnya. Karakteristik penguat
Data RAM (DD RAM) dan Character operasional ideal adalah:
Generator (CG RAM). a. input tegangan cukup tinggi
b. Busy Flag (BF) b. Impedansi masukan tidak terbatas
Busy Flag berfungsi untuk c. Lebar frekuensi yang tinggi
menunjukkan bahwa modul LCD telah d. Tegangan offset nol (keluaran akan
siap menerima instruksi selanjutnya. nol jika masukan nol).
c. Address Counter Pada perancangan timbangan
Address Counter fungsinya untuk digital dengan pemilih jenis buah,
mentukan sebuah alamat pada saat data menggunakan rangakaian IC OP-AMP
disimpan ke dalam DD RAM atau CG LM324 sebagai pengondisi sinyal, ic ini
RAM dan pada saat pembacaan data. di- pilih karena memiliki 4 buah OP-AMP
d. Display Data (DD RAM) dalam satu pakage sehingga tidak perlu
DD RAM mempunyai kapasitas memakai banyak IC OP-AMP untuk
display data sampai 80 x 8 bit data. membuat pengondisi sinyal. Pengondisi
Area memori dari DD RAM yang tidak sinyal yang dipakai adalah jenis penguat
digunakan untuk tampilan, bisa instrumentasi. Jenis pengondisi sinyal ini
digunakan dipilih karena lebih sesuai dengan
untuk general data RAM. karakteristik untuk mengondisikan sinyal
e. Character Generator RAM (CG keluaran strain gauge load cell.
RAM)
CG RAM berfungsi untuk membuat
pola karakter sesuai dengan keinginan
programmer. Pola karakter dapat
dibuat dengan data 8 bit. Pemuatan
karakter dapat disesuaikan dengan
tabel yang terdapat pada datasheet.

Pengondisi Sinyal Gambar.2.6. Konfigurasi PIN LM324


(Sumber: STMicroelectronics,2001)
Pengkondisi sinyal, digunakan
Berdasarkan data sheet op amp
untuk mengkondisikan sinyal keluaran dari
LM324 memiliki spesifikasi sebagai
sensor agar bisa diolah dengan baik dan
berikut:
benar oleh mikrokontroler atau komputer.
a. Memilki range temperature kerja 00C
perangkat yang sangat efisien dan serba
700C
guna dapat digunakan untuk operasi
b. Memilki 4 (empat) buah op-amp dalam
matematika sederhana seperti penjumlahan
satu pakage
terhadap tegangan listrik sehingga
c. Bekrja pada tegangan rendah +3 -
dikembangkan kepada penggunaan
+30VDC.
aplikastif seperti aplikasi dibawah ini:
d. Arus input bias 20nA
a. Komparator (Pembanding)
e. Besar penguatan tegangan 100dB
b. Inferting
f. Besar lebar frekuensi sampai 1.3Mhz
c. Non Inferting
d. Buffer
LM324 memiliki 4 buah op amp
e. Diferential
yang terintegrasi menjadi satu pakage.
Dalam satu pakage ini terdapat 4 buah
output yang terdapat pada pin 1, 7, 8, dan
14, memiliki 4 buah input inverting (-)
yang terdapat pada pin 2, 6, 9, dan 13,
serta memiliki 4 buah input non inverting Gambar 3.1 Blok Diagram Alat
(+) yang terdapat pada pin 3, 5, 10, dan 12. Diagram blok alat yang dibuat
Untuk Vcc terdapat pada pin 4 dan ground ditunjukkan pada Gambar 3.1 diatas.
terdapat pada pin 11. Penjelasan dari masing-masing blok yaitu
sebagai berikut:
a. Beban merupakan besarnya energi
tekan yang digunakan untuk menekan
sensor berat (Load cell)
b. Sensor beban (Load cell) berfungsi
sebagai pendeteksi beban berat yang
Gambar. 2.7. Penguat Instrumentasi selanjutnya diubah kedalam energi
(Sumber:Wibawanto,2007) elektrik.
Penguat instrumentasi adalah c. Pengondisi sinyal berfungsi sebagai
penguat yang disusun dari tiga buah op pengondisi sinyal input, yang
amp yang terdiri dari dua buah buffer digunakan sebagai sinyal input pada
(A1,A2) dan satu buah penguat diferential mikrokontroler.
(A3), yang dirangakai menjadi satu. Dari d. Mikrokontroler AVR Atmega16
definisi tersebut dapat dituliskan rumus berfungsi untuk mengolah atau
sebagai berikut (Slamet Wibawanto,2007): menghitung sinyal keluaran dari load
Vo = ) (Vin2 Vin1) cell ketika mendeteksi beban, dengan
melakukan berberapa operasi
aritmatik, menampilkan tampilan ke
display LCD, dan untuk menyimpan
Metodologi Perancangan data harga satuan buah.
Dalam rancang bangun timbangan e. Keypad berfungsi sebagai input bagi
digital dengan pemilihan jenis buah ini, mikrokontroler, yang digunakan untuk
diperlukan beberapa perangkat diantaranya tombol edit, save, serta untuk
ialah perangkat keras dan perangkat lunak. memasukkan data baru pada
Perancangan dan pembuatan sistem mikrokontroler.
perangkat keras meliputi 5 unit rangkaian f. Display LCD berfungsi untuk
elektronik, yaitu meliputi perancangan menampilkan jenis buah, harga satuan,
rangkaian sensor berat (Load Cell), dengan berat beban buah, dan nilai akumulasi
berat maksimal 5kg rangkaian minimum harga buah yang harus dibayarkan.
sistem mikrokontroler Atmega16, dan
rangkaian LCD, dan dilengkapi dengan Cara kerja Alat
keypad. Sedangkan perancangan untuk a. Pada saat setting beban awal sama
perangkat lunak meliputi pemrograman dengan nol.
bahasa C. b. Jika load Cell mendeteksi beban berat
pada tumpuan beban terhadap load cell
Perancangan Perangkat keras
maka proses akan dilanjutkan ke
Berikut ini dijelaskan mengenai
pengondisi sinyal (pengsin) dan
blok diagram perancangan alat secara
selanjutnya sinyal dikrimkan ke
keseluruhan.Untuk merealisasikan alat
mikrokontroler Atmega16, di sini sinyal
timbangan digital ini, maka langkah yang
akan diolah hingga keluaranya sesuai
pertama kali dilakukan adalah dengan
dengan program yang diinginkan.
membuat blok diagram.
c. LCD akan menampilkan hasil pembagian perubahan dari panjangnya
pemrograman dari mikrokontroler yaitu (strain):
jenis buah, harga satuan, beban berat
buah dan jumlah akumulasi harga jual. Gauge factor untuk metallic strain
d. Keypad untuk melakukan edit harga gauge secara tipikal adalah di sekitar 2.
buah untuk kemudian disimpan pada Idealnya, resistansi dari strain gauge
memori flash. berubah hanya terhadap respon yang
e. Contoh di pilih buah apel malang yang diaplikasikan pada strain gauge material,
ditimbang sebesar 500gram, dan harga sebagaimana spesimen material di mana
buah apel malang Rp.5000,- maka gauge diaplikasikan, juga akan merespon
timbangan akan menunjukkan harga terhadap perubahan temperatur. Divais
jual akumulasi sebesar Rp.2500,- yang yang menggunakan prinsip strain gauge
ditampilkan pada LCD. secara internal yang sering digunakan
untuk pengukuran massa adalah load cell.
Rangkaian Sensor Berat (Strain Gauge Load cell merupakan divais yang
Load Cell) menggunakan efek piezoresistif dengan
Strain Gauge Load cell (Sensor bentuk fisik ditunjukkan pada Gambar 3.3
Berat) adalah sebuah sensor gaya yang Pada perancangan ini akan digunakan
banyak digunakan dalam industri yang strain gauge load cell dengan rentang
memerlukan peralatan untuk mengukur massa maksimum adalah 5kg.
berat (Web-Tech,2005). Secara umum,
Strain Gauge load cell dan sensor gaya
berisi pegas (spring) logam mekanik
dengan mengaplikasikan beberapa foil
metal strain gauges (SG). Strain dari
pegas mekanik muncul sebagai pengaruh
dari pembebanan yang kemudian
ditransmisikan pada strain gauges. Gambar 3.3. pemasangan Strain Gauge
Pengukuran sinyal yang dihasilkan dari Load Cell Single Point L6B
(Sumber : Arifin,2007)
load cell adalah dari perubahan resistansi
strain gauge yang linier dengan gaya yang Tabel 3.1. Penggunaan Kabel pada Load Cell
diaplikasikan (Web-Tech., 2009).
Warna Fungsi
Kabel

Merah E+
Hitam E-
Putih S-
Gambar. 3.2. Bridge Stone Strain Gauge pada
Load Cell Biru / Hijau S+
(Sumber : National Instrument, 1998)
(Sumber : Web-Tech,2007)
Parameter fundamental dari strain
gauge adalah sensitifitas dari strain,
diekspresikan secara kuantitatif sebagai Berdasarkan datasheet Strain
gauge factor (GF). Gauge factor Gauge load cell L6B memiliki fitur
didefinisikan sebagai rasio dari pembagian sebagai berikut:
perubahan dalam resistansi dengan a. Sensor dalam kondisi modul.
b. Nilai input resistensi yang rendah a. VCC dihubungkan ke supply tegangan
350 5 volt.
c. Nilai output resistensi yang rendah b. GND dihungkan ke netral sumber.
350 c. Port C ( PC0 PC5 ) dihubungkan ke
d. Nilai impedansi yang tinggi keypad.
e. Tingkat perubahan terhadap suhu d. Pin 12 dan 13 dihubungkan ke Kristal.
yang rendah yakni 100C e. Port D (PD0-PD2 dan PD4-PD7)
f. Memiliki tegangan supply rendah (5 dihubungkan ke LCD.
VDC/VAC) f. Port B (PB5-PB7) dan pin 1 (reset)
dihubungkan kedownloder.
Perancangan Minimum Sistem g. Port A2 sebagai input dari Pengondisi
Mikrokontroler pada sistem sinyal ke ADC.
berfungsi untuk mengolah data masukan h. AVCC sebagai masukan sumber
dari sensor Load Cell L6B. Mikrokontroler tegangan untuk Vcc ADC.
yang digunakan pada sistem ini adalah i. AREF sebagai analog referensi untuk
mikrokontroller jenis Atmega16 yang ADC.
merupakan IC buatan Atmel dengan
memiliki kapasitas flash memori 16 Kbyte, Perancangan Rangkaian LCD
EEPROM 512 Byte, dan SRAM 1 Kbyte, LCD berfungsi untuk menampilkan
dan 32 I/O yang dapat dipakai semua. karakter, nilai. Dalam perancangan ini
Pada mikrokontroler Atmega16 terdapat menggunakan sebuah layar LCD jenis
EEPROM (ROM Internal) yang berfungsi M1632 yang merupakan LCD dua baris
untuk menyimpan data harga jenis buah dengan setiap barisnya terdiri dari 16
yang dipakai sebagai data pengkali dengan karakter. Masukan yang diperlukan untuk
berat buah yang ditampilkan ke LCD. mengendalikan modul ini berupa jalur data
Komponen yang dibutuhkan dalam yang masih termultiplek dengan jalur
rangkaian minimum sistem alamat. Konfigurasi pin-pin LCD yang
mikrokontroller ini adalah kapasitor 470 terhubung ke mikrokontroler adalah
f/16v 4 buah, 22 pf 2 buah, 470 f/16v 1 sebagai berikut:
buah, crystal 12Mhz 1 buah, resistor 10 1. GND terhubung langsung dengan
K 1 buah, LED 2 buah, dioda 1A 1 buah, ground.
regulator 7805. Adapun gambar PCB dari 2. VCC diberi tegangan sumber 5 Volt.
rangkaian mikrokontroller Atmega16 3. VEE digunakan untuk rangkaian
adalah sebagai berikut: potensiometer yang berfungsi
mengatur kecerahan LCD.
4. RS dihubungkan ke pin PD5. Pin 4
LCD untuk memberitahu bahwa sinyal
yang dikirim adalah data, jika Pin 4 ini
disetting ke logika 1 (high, +5V)
memberitahu bahwa sinyal yang
dikirim adalah perintah.
5. R/W dihubungkan ke pin PD1.Pin ini
digunakan untuk mengatur fungsi
LCD.
Gambar 3.4. Skematik Rangkaian Minimum Jika di setting ke logika 1 (high, +5V)
Sistem maka LCD berfungsi untuk menerima
(sumber :Andrianto,2008 ) data (membaca data). Dan berfungsi
untuk mengeluarkan data, jika pin ini
Konfigurasi pin-pin mikrokontroler
di setting ke logika 0 (low, 0V).
Atmega16 adalah sebagai berikut
Namun pada aplikasi ini hanya
digunakan untuk menerima data, c. Mikrokontroler mengeluarkan logika
sehingga dihubungkan ke Gnd. low 0 ke salah satu bit dari 4 bit yang
6. E dihubungkan ke pin PD4 mikro. terhubung pada kolom.
Merupakan terminal enable LCD, d. Mikrokontroler membaca 4 bit pada
logika 1 setiap pengiriman atau baris untuk menguji jika ada tombol
pembacaan data yang
7. DB4 DB7 dihubungkan ke pin PD0 ditekan pada kolom tersebut.
PD3 mikro. Merupakan pin data, pada e. Sebagai konsekuensi, selama tidak ada
aplikasi ini hanya menggunakan 4 bit tombol yang ditekan, maka
MSB, sehingga hanya digunakan 4 pin mikrokontroller akan melihat sebagai
saja. logika high 1 pada setiap pin yang
8. Anoda dihubungkan ke input V+. terhubung ke baris.
9. Katoda dihubungkan ke ground. f. Tetapi jika ada penekanan pada salah
satu tombol, maka pada salah satu
baris akan berlogika low 0.
Fungsi masing-masing tombol
keypad pada perancangan timbnagan
digital dengan pemelih jenis buah adalah
sebagai berikut:
a. Tombol angka 0-9 digunakan untuk
memasukkan angka ketika seting
Gambar 3.5. Konfigurasi pin LCD
( Sumber:Andrianto, 2008)
perubahan harga ribuan.
b. Tombol A untuk masuk pada
Perancangan Rangkaian Keypad pemilihan jenis buah kearah up.
Keypad yang digunakan disini c. Tombol B untuk masuk pada
adalah keypad 4 x 4 tersusun dari 16 pemilihan jenis buah kearah down.
tombol yang terbagi dalam 4 kolom dan 4 d. Tombol C untuk melakukan edit
baris. Tiap-tiap tombol yang ada di dalam harga satuan buah
keypad menghubungkan 1 buah kolom e. Tombol D untuk melakukan save
dengan 1 buah baris. Sebuah rangkaian harga yang telah di edit.
keypad 4x4 ditunjukkan dalam Gambar
3.6. Perancangan Pengondisi Sinyal
Perancangan pengondisi sinyal dilakukan
untuk mengondisikan sinyal keluaran
sensor load cell agar bisa diolah lagi
didalam mikrokontroler maupun
komputer. Pada perancangan ini
pengondisi sinyal yang digunakan adalah
pengondisi sinyal jenis instrumentasi,
Gambar 3.6. Rangkaian Keypad 4x4
pengondisi sinyal instrumentasi dipilih
(sumber :Andrianto,2008 ) karena lebih sesuai dengan kondisi sensor.
Agar mikrokontroler dapat Seperti ditunjukkan pada Gambar 3.7
melakukan scan keypad, dilakukan cara dibawah ini:
berikut:
a. Pemasangan keypad diletakkan pada
satu port.
b. Port tersebut dibagi menjadi dua
bagian, 4 bit output (untuk baris) dan 4
bit input (untuk kolom).
4. Proses selanjutnya membaca keypad.
Jika ada masukan dari keypad berupa
tombol krusor up/down untuk memilih
jenis buah. Selain itu terdapat tombol
edit dan save.
5. Jika sensor mendeteksi beban berat,
hasil perhitungan total biaya beban
timbangan dalam rupiah akan
Gambar 3.7 Perancangan pengondisi sinyal
ditampilkan pada LCD dan
(Sumber :Wibawanto, 2007)
Supaya sinyal keluaran pengondisi sinyal diakumulasikan dengan harga satuan.
dapat diolah mikrokontroler maka 6. Jumlah perhitungan total biaya akan
diperlukan komponen komponen langsung ditampilkan ke LCD.
elektronikan sebagai berikut:
Resistor 10 K : 4 buah
Resistor 1 K : 1 buah
Resistor 100 K : 2 buah
Kapasitor 100nF : 1 buah
IC OP-AMP LM324 : 1 buah
Pada perancangan pengondisi sinyal ini
diharapkan terjadi penguatan sinyal
keluaran sensor sebesar 21kali.

Perancangan perangkat Lunak


Perancagan perangkat lunak
dimulai dengan membuat diagram alir agar
apa yang direncanakan sesuai dengan yang
diinginkan, baik untuk membaca, menulis,
maupun untuk membandingkan data yang
dimasukkan ke dalam program.
Alat ini menggunakan
mikrokontroler Atmega16 sebagai
pengendali utama dan pengatur jalanya
sistem. Mikrokontroler tersebut diprogram Gambar 3.8 Diagram Alir
dengan menggunakan bahasa Dari Gambar 3.8 diatas dapat
pemrograman C, yang merupakan diuraikan langkah kerja alat sebagai
bahasa pemrograman untuk berikut:
mikrokontroler keluarga AVR. a. Start merupakan langkah awal dari
Diagram alir keseluruhan sebuah alat yang akan digunakan,
ditunjukkan pada Gambar 3.7. langkah start adalah sebuah langkah
Berdasarkan prinsip kerja alat, maka untuk menghidupkan sebuah alat dar
algoritma program sistem yang diinginkan keadaan off menjadi keadaan on.
adalah sebagai berikut: b. Inisialisasi merupakan sebuah
1. Start akan menginisialisasi hardware pengenalan alat bahwa awal dari
yang meliputi LCD, Keypad dan ADC. proses perancangan timbangan digital
2. Proses akan dilanjutkan dengan yang dibuat adalah: jenis buah, harga
membaca flash memori, dan ADC. satuan, massa dan harga akumulasi.
3. Setelah proses pembacaan sensor, c. Pemilih jenis buah merupakan sebuah
dilakukan pemilihan jenis buah yang indentifikasi proses pemilihan jenis
ditimbang dan akan dilanjutkan proses buah yang akan dilakukan kalkulasi.
perhitungan akumulasi harga. Pada proses ini ada dua opsi yakni Y
dan T, dimana Y adalah opsi untuk Tabel 3.7. hasil pembandingan nilai
mengkalkulasikan harga satuan dengan timbel dengan pengukuran
massa, sedangkan opsi T adalah opsi mikrokontroler
untuk melakukan proses edit harga
satuan dari jenis buah yang telah
dipilih.
d. Akumulasi harga merupakan proses
lanjutan untuk mengkalkukasikan
harga satuan dari jenis buah yang
dipilih dengan massa buah yang
ditimbang.
e. Masukkan harga baru merupakan
proses lanjutan dari proses penekanan
tombol edit. Melalui edit masukkan
harga baru maka perubahana hrga
satuan buah dapat dilakukan.
f. Save merupakan proses penyimpanan
nilai harga baru yang telah dilkukan
edit harga seblumnya, sehingga harga
baru yang telah dirubah dapat disimpan
flash memori. Untuk menghasilkan nilai yang sesuai
g. End merupakan akhir dari sebuah dengan nilai timbel maka harus dilkukan
proses langkah kerja sebuah program peritungan matematis sebagain berikut (H.
atau alat. Muhamad Prasetyo):
e=
Hasil pengujian dan analisis Langkah e = konstanta, L = muatan Timbangan, dan
langkah pengujian timbangan digital Vo = output sensor setelah dilakukan zerro
dengan pemilihan jenis buah setting
1. Pengujian dilakukan dengan cara e=
membandingkan besaran bandul
e = 34.4827586
dengan pembacaan sensor.
2. Pengujian dilakukan dengan cara Error rata rata =
memberikan beban bandul pada = 0.012
timbangan digital. Pada waktu yang Prosentase error = 0.012 * 100%
sama nilai bandul dapat dilihat pada = 1,2%
tampilan LCD. Dari hasil pengujian dan analisis
3. Pengujian sederhana dilakukan dengan rangkaian keseluruhan menunjukkan
memberikan bandul mulai dari 0.5 kg perbedaan nilai yang tertera pada timbel
5kg. dengan nilai tampilan matematis sistem.
4. Untuk menguji perhitungan yang Hal ini disebabkan adanya nilai toleransi
dilakukan adalah dengan memberikan dari masing masing timbel. Akan tetapi
beban bandul pada timbangan dan dari segi program alat ini sudah bekerja
selanjutnya dengan memilih jenis buah dengan baik. Dengan semakin
yang didalamnya terdapat harga bertambahnya beban maka nilai tampilan
satuan. Harga satuan buah nantinya beban juga akan naik dan biaya akumulasi
dikalikan dengan berat bandul yang harga juga menyesuaikan antara berat
telah diberikan sebelumnya. dengan harga satuan.
5. Bandingkan nilai bandul hasil yang
ditampilkan pada LCD.
Kesimpulan 3. Alat ini dapat dikembangkan lagi
Dari hasil perancangan, pembuatan, dengan menambahkan data
pengujian dan analisis Sistem timbangan penyimpanan pada data base
digital dengan pemilihan jenis buah, maka komputer, serta dapat dilakukan
dapat disimpulkan, antara lain: pencetakkan data menggunkan print,
1. Dalam rancang bangun timbangan dan menambahkan tombol kalibrasi
digital dengan pemilihan jenis buah pada keypad.
dengan menggunakan mikrokontroler
AVR atmega16 telah berjalan dengan Daftar Rujukan
baik. .Akses LCD 16x2. 2008. (Online),
2. Pada perancangan ini sensor strain (http://www.elkaubisa.blogspot.com
gauge load cell L6B menggunakan /2008/10/seiko-instrument-m1632-
tegangan listrik 5 Volt DC . lcd-module.html), diakses 10
3. Keluaran sinyal listrik akan mengalami pebruari 2011.
kenaikan apabila mendapatkan beban ______.Aksestimbangan.2011.(Online),(ht
dan akan mengalami penurunan tp://www.wikipedia.org/wiki/timba
apabila beban dikurangi. ngan) diakses 11 pebruari 2011.
4. Software dirancang dengan ______. Akses Load Cell. 2011. (Online),
mengunakan bahasa C. Di dalam (https://www.docs.google.com/vie
software digunakan rumus wer?a=v&pid=
perhitungan matematis untuk explorer&chrome=true&srcid=0Bz
menhasilkan harga akumulasi dari kNNhuEnaFODkwOWUxZTYtMj
perhitungan berat terhadap harga QzZi00MTkyLWFiZjktNTlhZDQx
satuan. NjUxOTRl&hl=en&pli=1) diakses
5. Perhitungan harga akumulasi yaitu, 4 pebruari 2011.
perkalian berat dengan harga satuan Andrianto, Heri.2008. Pemrograman
yang ditetapkan oleh penjual. Mikrokontroler AVR ATMEGA 16.
Penunjukkan harga akumulasi Bandung: Penerbit Informatika.
langsung pada saat buahditimbang dan Arifin, Zaenal. 2011. Makalah Seminar
jenis buah telah ditetapkan melalui edit Tugas Akhir Model Timbangan
harga. Edit harga dilakukan dengan Digital Menggunakan Load Cell
menekan tombol edit dan Berbasis Mikrokontroler AT89S51,
menggantinya dengan nilai harga (Online),
satuan yang baru, dan menyimpanyan (http//www.peprints.undip.ac.id),
pada flash memori mikrokontroler diakses 8 pebruari 2011.
Atmega16, dengan menekan tombol Atmel Corporation. 2008. Data Sheet
save pada keypad. Atmega16. (Online)
(http//www.datasheet
Saran catalog.orgdatasheetsrestul219541_
Diharapkan alat ini dapat lebih DS.pdf), diakses 10 pebruari 2011.
dikembangkan lagi, baik dari segi fungsi Instrument elektroics, 2005. Data Sheet
maupun aplikasi serta implementasi yang keypad (Online)
lebih baik dan luas, seperti: (http://www.innovative
1. Fungsi dari alat diharapkan bisa electronics.com/Keypad.pdf.),
diperluas lagi supaya tidak hanya bisa diakses 10 pebruari 2011
menimbang dalam berat 5kg saja, National Instruments.2006. Strain gauge
tetapi bisa mengukur beban lebih dari Types. (Online), (http//www.
5kg. zone.ni.co) diakses 10 pebruari
2. Meningkatkan sensifitas penimbangan 2011.
yang lebih tinggi.
Prasetyo, H.Muhamad. 2004. Kalibrasi
Timbangan. Cilegon:Balai Diklat
Metrologi PT.Krakatau Stell.Tbk.
STMicroelectronics. 2001. Data Sheet
LM324. (Online)
(http//www.datasheet
catalog.orgdatasheetstmicroelectro
nics2156.pdf.) diakses 10 pebruari
2011
Sugriwan, Iwan, Melania Suweni Muntini,
& Yono Hadi Pramono 2010.
Desain Dan Karakterisasi Load
Cell Tipe Czl601 Sebagai Sensor
Massa Untuk Mengukur Derajat
Layu PadaPengolahan Teh Hitam.
(Online), (http//www.digilib.its.ac),
diakses 8 maret 2011.
Web-Tech. 2010. Pedoman Pengaplikasian
Strain Gauge Load Cell. Australia:
Web-Tech Australia Pty.Ltd.
Wibawanto,Slamet.2007. Hand Out
Elektronika Industri Tek321.
Malang:Jurusan Tenik Elektro
Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai