Manajemen Konflik Dalam Keperawatan
Manajemen Konflik Dalam Keperawatan
BAB I
PENDAHULUAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpukan bahwa hubungan kerja perawat dan personel yang lain, pasien dan
keluarga dapat menimbulkan potensial konflik. Dalam hal ini manajer perawat harus
menguasai bagaimana mengelola konflik. Penyebab-penyebab konflik termasuk perilaku
menentang, stres, ruang yang penuh sesak, kewenangan dokter, serta ketidak cocokan nilai
dan sasaran.
Konflik dapat dicegah atau diatasi dengan disiplin, mempertimbangkan tahap kehidupan,
komunikasi termasuk mendengarkan secara aktif, penggunaan lingkaran kualitas, dan
ketetapan tentang latihan asertif bagi manajer perawat.
Tujuan dari manajemen konflik termasuk memperluas tentang masalah, meningkatkan
alternatif pemecahan, dan mencapai kesepakatan dalam keputusan yang dapat dilaksanakan
serta keikhlasan terhadap keputusan yang dibuat. Strategi khusus termasuk menghindar,
akomodasi, kompetisi, kompromi, dan kerja sama. Selain itu manajer perawat dapat
mempelajari dan menggunakan keterampilan khusus untuk mencegah dan mengelola konflik.
Manajemen konflik menjaga meluasnya konflik, membuat kerja lebih produktif, dan
dapat membuat konflik sebagai suatu kekuatan yang positif dan membangun.