Perbedaan Tingkat Stres Lansia Di PSTW Dan Dirumah
Perbedaan Tingkat Stres Lansia Di PSTW Dan Dirumah
INTISARI
Latar Belakang : Stres adalah kejadian eksternal serta situasi lingkungan yang membebani
kemampuan adaptasi individu, terutama berupa beban emosional dan kejiwaan. Lingkungan sangat
berperan penting dalam stresor terjadinya stres. Lingkungan lansia di panti dan di rumah jika tidak
sesuai dengan kebutuhan lansia dapat menimbulkan stres pada lansia sehingga dapat berdampak pada
kesehatan lansia.
Tujuan Penelitian : Mengidentifikasi perbedaan tingkat stres pada lansia yang dirawat dirumah
wilayah kerja puskesmas pelambuan banjarmasin dan lansia yang dirawat di PSTW budi sejahtera
banjarbaru.
Metode : Jenis penelitian Comparative Study. Sampel dalam penelitian ini lansia yang bertempat
tinggal dirumah dan di PSTW, pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling dengan jumlah sampel 60 responden dengan rasio 1:1 di tempat tinggal lansia
yang berbeda dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan analisis tabel distribusi
frekuensi dan uji statistik Mann Whitney U.
Hasil : Menunjukkan lansia bertempat tinggal di rumah mayoritas mengalami stres ringan sebanyak
16 lansia (53,33%). Lansia yang bertempat tinggal di PSTW mayoritas mengalami stres sedang
sebanyak lansia 20 lansia (83,33%). Uji statistik Mann Whitney U didapatkan nilai P value sebesar
0,034 yang berarti nilai P value lebih kecil dari nilai alpha (p < ) dengan = 0,05, Jadi nilai Sig atau
nilai P value sebesar 0,034 < 0,05 yang artinya Ho ditolak.
Kesimpulan : Adanya perbedaan tingkat stres pada lansia yang dirawat di rumah wilayah kerja
puskesmas pelambuan banjarmasin dan lansia yang dirawat di PSTW budi sejahtera banjarbaru
provinsi kalimantan selatan tahun 2017
Kata Kunci : Tingkat stres, lansia dirawat di rumah, lansia dirawat di PSTW
Keywords : Stress Level, Erderly at Home, Erderly at Elderly Social Service Unit
PENDAHULUAN
Kondisi kehidupan yang penuh dengan tantangan membawa muatan tersendiri dalam
mempengaruhi kondisi individu baik kondisi fisiologis maupun psikologis. Bahasan tentang stres
semakin marak seiring dengan banyaknya keluhan dan penyakit fisik maupun psikologis yang
sebenarnya sebagai respon stres itu sendiri. Menurut Robert S. Fieldman dalam Hawari (2011) stress
adalah suatu proses yang menilai suatu peristiwa sebagai sesuatu yang mengancam, menantang,
ataupun membahayakan dan individu merespon peristiwa itu pada level fisiologis, emosional, kognitif
dan perilaku. Peristiwa yang memunculkan stress dapat saja positif (misalnya: merencanakan
perkawinan) atau negatif (contoh: kematian keluarga). Sesuatu didefinisikan sebagai peristiwa yang
menekan (stressfull event) atau tidak, bergantung pada respon yang diberikan oleh individu.
Stres menurut Hawari (2011) adalah reaksi atau respon terhadap stressor psikososial yang
berupa tekanan mental atau beban kehidupan. Stressor psikososial pada lansia adalah setiap keadaan
atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang, sehingga orang itu terpaksa
untuk mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk menanggulangi nya. Namun, tidak semua
orang mampu melakukan adaptasi dan mengatasi stressor tersebut, sehingga timbulah keluhan-
keluhan antara lain berupa stress, cemas dan depresi.
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan manusia.
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu,
tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti
seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan nya, yaitu anak, dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda,
baik secara biologis maupun psikologis. Meskipun usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya
kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong,
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi perbandingan
Comparative Study. Menurut Notoadmodjo (2010), comparative study adalah penelitian yang
dilakukan dengan cara membandingkan persamaan dan perbedaan sebagai fenomena untuk
mencari faktor atau situasi yang menyebabkan perbedaan atau persamaan. Studi ini dimulai
dengan mengumpulkan fakta tentang faktor yang menyebabkan gejala tertentu kemudian
dibandingkan dengan stuasi lain. Pada studi perbandingan Comparative Study dapat melibatkan
dua atau lebih kelompok.
Penelitian dilakukan di dua tempat yang berbeda berhubungan dengan jenis penelitian
studi perbandingan Comparative Study, yaitu di Kelurahan Pelambuan Banjarmasin wilayah
kerja Puskesmas Pelambuan Banjarmasin dan di Panti Sosial Tresna Werdha Banjarbaru.
Penelitian dilakukan dari tanggal 20 Febuari 2016 29 Maret 2017, yang dimulai dari penyusunan
proposal penelitian sampai dengan penyusunan akhir laporan penelitian.
C. Populasi
Populasi pada penelitian terdiri dari 2 populasi yaitu seluruh lansia yang tinggal di
Kelurahan Pelambuan Banjarmasin wilayah kerja Puskesmas Pelambuan di posyandu lansia dahlia
dengan jumlah 97 jiwa dengan jumlah laki laki 22 jiwa dan perempuan 75 jiwa dan lansia yang
tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru dengan jumlah 110 Jiwa dengan
jumlah laki laki 59 jiwa dan perempuan 51 jiwa.
D. Sampel
Sampel diambil didua tempat yang berbeda dan harus memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi yang telah dibuat peneiti. Sampel pertama diambil di wilayah kerja Puskesmas Pelambuan
Banjarmasin Posyandu Lansia Dahlia dan sampel yang kedua akan diambil di Panti Sosial Tresna
Budi Sejahtera Banjarbaru.
E. Analisa Data
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
Analisa statistik non parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis comperative study
dengan menggunakan uji Mann-Whitney U Test. Hipotesis null (Ho) ditolak jika nilai nilai P
value lebih kecil dari nilai alpha (p < ) dan (Hipotesis null) Ho gagal ditolak jika nilai P
value lebih besar dari nilai alpha (p > ) dengan tingkat kepercayaan 95%, dan tingkat
signifikan 5 %.
HASIL
A. Kriteria Responden
1. Karakteristik Responden lansia yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan
Banjarmasin di Posyandu Dahlia Bulan Maret 2017.
Tabel 1
No Karakteristik n (%)
Responden
1 Umur
a. 45 59 Tahun 5 17 %
b. 60 74 Tahun 16 53 %
c. 75 90 Tahun 9 30 %
d. > 90 Tahun
Total 30 100 %
2 Jenis Kelamin
a. Laki laki 14 47 %
b. Perempuan 16 53 %
a.
Total 30 100 %
3 Tingkat
Pendidikan
a. Tidak Sekolah 2 7%
b. SD 14 47 %
c. SLTP 7 23 %
d. SLTA 7 23 %
Total 30 100 %
2. Karakteristik Responden lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera
Banjarbaru Bulan Maret 2017
Tabel 2
No Karakteristik n (%)
Responden
1 Umur
a. 45 59 Tahun 2 7%
b. 60 74 Tahun 17 56 %
c. 75 90 Tahun 11 37 %
d. > 90 Tahun
Total 30 100 %
2 Jenis Kelamin
a. Laki laki 18 60 %
b. Perempuan 12 40%
Total 30 100 %
3 Tingkat Pendidikan
a. Tidak Sekolah 1 3%
b. SD 17 57 %
c. SLTP 5 17 %
d. SLTA 7 23 %
Total 30 100 %
4 Status Perkawinan
a. Belum Menikah
b. Menikah 4 13 %
c. Janda/Duda 26 87 %
Total 30 100 %
B. Analisa Univariat
1. Tingkat Stres Pada Lansia Yang Dirawat Dirumah Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan
Banjarmasin
Tabel 3
No Tingkat Stres N %
1 Stres Ringan 16 54 %
2 Stres Sedang 13 43 %
3 Stres Berat 1 3%
Total 30 100 %
menunjukkan bahwa tingkat stres pada lansia yang bertempat tinggal dirumah wilayah kerja
Puskesmas Pelambuan Banjarmasin di Posyandu Dahlia Bulan Maret 2017 mengalami stres
ringan dengan jumlah 16 lansia (54%), sedangkan stres sedang sebanyak 13 lansia (43%) dan
yang mengalami stres berat sebanyak 1 lansia (3%). Data tersebut menunjukkan bahwa lansia
yang bertempat tinggal di rumah wilayah kerja Puskesmas Pelambuan Banjarmasin di
Posyandu Dahlia Bulan Maret 2017 mengalami stres ringan.
2. Tingkat Stres Pada Lansia Yang Dirawat Dipanti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera
Banjarbaru Bulan Maret 2017
Tabel 4
Menunjukkan bahwa tingkat stres pada lansia yang bertempat tinggal Dipanti Sosial Tresna
Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru Bulan Maret 2017 mengalami stres ringan dengan jumlah
4 lansia (14%), sedangkan stres sedang sebanyak 20 lansia (83%) dan yang mengalami stres
berat sebanyak 1 lansia (3%). Data tersebut menunjukkan bahwa lansia yang bertempat
tinggal di rumah wilayah kerja Dipanti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru
Bulan Maret 2017 mengalami stres sedang.
C. Analisa Bivariat
Tabel berikut ini adalah tabel yang menunjukan tentang Perbedaan Tingkat Stres Lansia Yang
Dirumah Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Banjarmasin Dan Lansia Yang Dirawat Dipanti
Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2017 dengan
menggunakan uji statistik Mann Whitney U.
1. Mean Rank Kelompok Lansia Yang Dirumah Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Banjarmasin
Dan Lansia Yang Dirawat Dipanti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru
Tabel 5
Total 60
Menunjukan mean rank atau rata rata peringkat tiap kelompok, dimana semakin tinggi nila rata
rata menunjukan semakin tinggi nilai stres pada lasia dengan total sampel sebanyak 60 lansia yang
masing masing kelompok diambil 30 lansia sebagai responden dalam penelitian, yaitu pada
kelompok lansia yang dirawat dirumah wilayah kerja Puskesmas Pelambuan Banjarmasin di
Posyandu Dahlia pada bulan Maret 2017 menunjukan nilai rata rata 25,68. Sedangkan pada
kelompok lansia yang dirawat di Panti Sosial Tresna Werdha Banjarbaru pada bulan Maret 2017
menunjukan nilai rata rata 35,32.
2. Test Statistics Perbedaan Tingkat Stres Lansia Yang Dirumah Wilayah Kerja Puskesmas
Pelambuan Banjarmasin Dan Lansia Yang Dirawat Dipanti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera
Banjarbaru
Tabel 6
Test Statisticsa
Nilai Stres
Mann-Whitney U 305.500
Wilcoxon W 770.500
Z -2.148
Asymp. Sig. (2-
.032
tailed)
Tabel diatas menunjukan untuk nilai U sebesar 305,500 dan nilai W sebesar 770,500
apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya -2,148 maka nilai Sig atau P value sebesar
0,032.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia yang bertempat tinggal di rumah wilayah
kerja Puskesmas Pelambuan Banjarmasin mengalami stres ringan sebanyak 16 lansia (54%),
sedangkan lansia yang bertempat tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera
Banjarbaru mengalami stres sedang sebanyak 20 lansia (83%).
Hasil menggunakan uji Statistik mengunakan Mann-Whitney U didapatkan nilai
P value sebesar 0,032 yang berarti nilai P value lebih kecil dari nilai alpha (p < )
dengan = 0,05, Jadi nilai Sig atau nilai P value sebesar 0,032 < 0,05 sehingga terdapat
perbedaan tingkat stres lansia yang dirumah wilayah kerja Puskesmas Pelambuan
Banjarmasin dan lansia yang dirawat Dipanti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera
Banjarbaru Tahun 2017.
KESIMPULAN
Penelitian Perbedaan Tingkat Stres Lansia Yang Dirumah Wilayah Kerja Puskesmas
Pelambuan Banjarmasin Dan Lansia Yang Dirawat Dipanti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera
Banjarbaru, sesuai dengan tujuan penelitian didapatkan kesimpulan bahwa :
b. Tingkat stres pada lansia yang dirawat di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru
yang tertinggi mengalami stres sedang dengan persentase nilai 83 %.
c. Ada perbedaan tingkat stres pada lansia yang dirawat di rumah wilayah kerja Puskesmas
Pelambuan Banjarmasin dan pada lansia yang dirawat di Panti Sosial Tresna Werdha Budi
Sejahtera Banjarbaru dengan hasil hitung nilai Sig/P value.
SARAN
Sesuai hasil kesimpulan tersebut, maka peneliti mengajukan beberapa saran untuk
meningkatkan kesehatan lansia yang dirawat di rumah wilayah kerja Puskesmas Pelambuan
Banjarmasin dan pada lansia yang dirawat di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru.
Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
a. Bagi Lansia
Lansia diharapkan tetap mempertahankan semangatnya untuk meningkatkan kualitas
hidup serta untuk meningkatkan mekanisme koping dengan melakukan penyesuaian terhadap
aktivitas dan lingkungan sekitar. Kegiatan berolahraga, pijat, bersilahturahmi, berpikiran positif
dan berekreasi adalah kegiatan yang dapat menurunkan stres pada lansia
Bagi keluarga lansia diharapkan dapat memberikan waktu bagi lansia agar lansia merasa
dipedulikan dalam kesibukan, bahkan jika perlu keluarga dapat memberikan fasilitas fasilitas
yang dapat membuat lansia merasa atas keberadaanya menjadi seorang lansia, seperti konsultasi
keluarga untuk mengetahui tentang permasalahan yang dialami lansia saat ini
Hasil penelitian ini dapat menambah informasi tentang masalah fungsional dan mental
khususnya stres yang sering dihadapi oleh lansia dan sebagai acuan penelitian lanjutan yang
berkaitan dengan tingkat stres pada lansia yang dirawat dirumah dan di panti sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Darmojo, B. 2009. Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut), (Edisi 4). Jakarta : ECG.
Dewa, T, K. 2010. Hubungan Tingkat Depresi dengan Ketergantungan Perawatan Diri Klien Lanjut
Usia di UPT Pelayanan Sosial Provinsi Jawa Timur Kecamatan Puger Kabupaten Jember.
Jember : PSIK UNEJ
Hidayat, A. 2014. Metodelogi Penelitian Keperawatan Dan Tehnik Analisa Data. Jakarta : Selemba
Medika.
Hawari, D. 2011. Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Indriana et al, 2008. Tingkat Stres Lansia Di Panti Wredha Pucang Gading Semarang. Jurnal
Ilmiah. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
Kemkes, 2013. Populasi Lansia Diperkirakan Terus Meningkat Hingga Tahun 2020. [Serialonline].
www.depkes.go.id. diakses [ 2 Desember 2016 ]
Manabung et al, 2007. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Psikososial Lansia Di Panti
Sosial Tresna Werdha Ilomata Kota Gorontalo. Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo
Maryam, R. Siti, et al. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika.
Melati, et al. 2012. Perbedaan Antara Konsep Diri Lansia Yang Tinggal Di Panti Sosial Tresna
Werdha Dengan Lansia Yang Tinggal Di Tengah Keluarga.
[Serialonline].http://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/4037. diakses [2
Desember 2016]
Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional, (Edisi
2). Jakarta : Selemba Medika.
Nursalam. 2013.Konsep dan Penerapan Metodologi penelitian ilmu keperawatan , (Edisi 2). Jakarta :
Selemba Medika.
Potter dan Perry. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.
Pratiwi, S et al. 2013. Stres Pada Lansia. Fakultas Psikologi Universitas Semarang
Puspasari, S. 2009. Hubungan Kemunduran Fungsi FisiologisDengan Stres Pada Lahjut Usia Di
Kelurahan Kaliwaru Semarang. Semarang. Semarang. Skripsi Universitas Muhammadiyah
Semarang
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Suaib, M.2007. Stressor dan Mekanisme Koping pada Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Werdha
Unit Budi Luhur Yogyakarta. Yogyakarta: Karya Tulis Ilmiah Universitas Muhammadiyah
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sulandari, S. 2009. Penyesuian Diri Pada Lansia Yang Tinggal Di Panti Wreda. [Serial online].
www.etd.eprints.ums.ac.id. diakses [ 2 Desember 2016 ]
Syukra, A. 2012. Hubungan antara religiusitas dengan kejadian depresi pada lansia di Panti Sosial
Tresna Werdha (PSTW) Sabai Nan Aluih Sicincin kabupaten Padang Pariaman tahun 2012.
[Serial online]. http://repository.unand.ac.id/17930/2/. diakses [ 2 Desember 2016 ]
Tamher dan Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Yuliati, A et al. 2013. Perbedaan Kualitas Hidup Lansia yang Tinggal di Komunitas dengan di
Pelayanan Sosial Lanjut Usia. e-Jurnal Pustaka Kesehatan.