Anda di halaman 1dari 19

Indera Penglihatan pada Manusia (Mata) : Struktur Fungsi

Bagian
Browse Home Biologi Indera Penglihatan pada Manusia (Mata) : Struktur Fungsi Bagian

Indera Penglihatan pada Manusia (Mata) : Struktur Fungsi Bagian - Mata mempunyai reseptor
untuk menangkap rangsang cahaya yang disebut fotoreseptor. Oleh karena itu, pada siang hari
pantulan sinar matahari oleh benda-benda di sekeliling kita dapat kita tangkap dengan jelas.
Sebaliknya pada malam hari, benda-benda di sekitar kita tidak memantulkan cahaya
matahari seperti waktu siang hari. Akibatnya, kita hanya mampu melihat benda-benda itu bila
mereka memantulkan cahaya dari sumber cahaya lain, misalnya lampu. Perhatikan Gambar 1.
untuk mengetahui bagian-bagian bola mata.

Mata terdiri atas beberapa bagian. Bagian-bagian mata dan fungsinya dijelaskan dalam Tabel 1.
berikut.
Tabel 1. Bagian-Bagian Mata dan Fungsinya
Bagian Mata Fungsi
a. Sklera : pembungkus lapisan luar Melindungi bola mata dari kerusakan
mekanis dan memungkinkan
melototnya otot mata
b. Kornea : selaput bening tembus Penerima rangsang cahaya
pandang pada bagian depan Mereaksikan cahaya
sklera
c. Koroidea : lapisan tengah di antara sklera Penyedia makan bagi bagian mata
dan retina berupa selaput yang lain
darah (kecuali di bagian
depan)
d. Iris (selaput : selaput berwarna Melindungi refleksi cahaya dalam
pelangi) (mengandung pigmen mata
melanin) merupakan bagian Mengendalikan kerja pupil
depan koroidea
e. Pupil : berupa lubang yang dibatasi Mengatur banyak sedikit cahaya yang
oleh iris diperlukan mata

f. Lensa : berupa lensa bikonveks Membiaskan dan memfokuskan


cahaya agar bayangan benda tepat
jatuh pada retina mata
g. Aqueous : berupa cairan encer Menjaga bentuk kantong depan bola
humor mata
h. Vitreous : berupa cairan bening dan Meneruskan rangsang ke bagian mata
humor kental selaput jala mem-perkukuh bola mata
i. Retina : Menerima bayangan dan untuk
melihat benda
j. Fovea (bintik : berupa bagian yang Sebagai tempat bayangan jatuh pada
kuning) mengandung sel- sel kerucut daerah retina
k. Badan silia : berupa otot melingkar dan Menyokong lensa dan mensekresikan
otot radial yang terdekat pada aqueous humor
ujung depan lapisan koroid
yang membentuk penebalan
l. Bintik buta : tempat saraf optik Tidak peka terhadap cahaya karena
meninggalkan bagian dalam tidak mengandung sel konus dan
bola mata sedikit sel batang
m. Saraf mata : berupa serabut saraf Meneruskan rangsang cahaya ke saraf
kranial (saraf optik)

Rangsang yang diterima indra penglihat (mata) berupa cahaya. Cahaya yang masuk melalui
kornea akan diteruskan seperti berikut.

Cahaya Aqueous humor Pupil Lensa Vitreous humor Retina


Apabila cahaya yang masuk terlalu terang, pupil akan menyempit atau mengalami konstriksi.
Bila cahaya redup, pupil akan melebar atau mengalami dilatasi. Cahaya yang dipantulkan ke
mata masuk ke dalam retina khususnya pada fovea (bintik kuning). Cahaya ini dapat terfokus ke
dalam fovea karena diatur oleh lensa. Lensa mata mempunyai kemampuan untuk memipih
dan mencembung. Kemampuan ini disebut daya akomodasi. Coba
Anda rasakan gerakan otot mata Anda saat membaca buku ini.
Pada jarak seperti ini berarti jarak benda dekat. Apakah Anda merasakan adanya perubahan pada
otot mata Anda bila dibandingkan dengan otot mata yang digunakan saat melihat benda yang
jauh?
Otot yang terikat pada lensa dan dinding koroidea ini disebut otot siliaris. Otot ini berfungsi
mengubah bentuk lensa. Apabila lensa digunakan untuk melihat benda jarak dekat maka
lensa mata akan mencembung, bentuk lensa akan memipih bila digunakan untuk melihat benda
jarak jauh. Pada retina terkandung 2 macam sel yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel batang
mengandung pigmen rhodopsin, yaitu suatu bentuk senyawa vitamin A dengan protein tertentu.
Sel-sel ini paling banyak terletak di fovea dan berfungsi untuk menerima bayangan dengan
cahaya lemah, dan bayangan yang terbentuk atau terpersepsi hitam putih. Perhatikan Gambar 2.
Gambar 2. Sel kerucut dan sel batang pada mata
Apakah Anda pernah mengalami pandangan menjadi gelap saat masuk ruangan (dari luar
ruangan yang terang benderang)?
Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Saat Anda berada di luar ruangan (terdapat cahaya
matahari) sel kerucut melakukan tugasnya menyampaikan bayangan ke otak. Sementara
itu, pigmen-pigmen rhodopsin dalam sel batang akan terurai sehingga sel batang tidak dapat
bekerja dengan baik. Jika tiba-tiba Anda masuk ke ruangan gelap, pigmen-pigmen
rhodopsin yang terurai dalam sel batang akan terbentuk kembali, dan sel batang akan mengambil
alih tugas sel kerucut dalam menyampaikan bayangan ke otak. Terbentuknya pigmen-
pigmen rhodopsin itu berlangsung secara bertahap. Hal ini menyebabkan seseorang tidak dapat
segera melihat dengan jelas saat memasuki ruang gelap. Lama waktu yang diperlukan untuk
proses pembentukan rhodopsin disebut waktu adaptasi rhodopsin.
Selain mengandung sel batang, retina juga mengandung sel kerucut atau sel konus. Sel ini
mengandung iodopsin. Fungsi sel konus untuk menerima rangsang warna merah, biru, dan hijau.
Setiap satu sel kerucut mengandung satu di antara ketiga pigmen. Apabila retina mata hanya
memiliki satu pigmen atau sel kerucut satu maka akan mengalami buta warna. Orang yang hanya
memiliki dua macam sel kerucut disebut dikromat.
Sementara itu, orang yang hanya memiliki satu macam sel kerucut disebut monokromat. Pada
monokromat, warna yang terlihat oleh mata hanya hitam dan putih serta bayangan kelabu.
Seluruh bagian retina terdapat sel-sel batang maupun sel kerucut, kecuali tempat saraf mata
berada. Daerah tempat saraf mata ini sangat kecil hingga menyerupai sebuah titik saja. Titik kecil
ini disebut bintik buta.
Kemampuan lensa memfokuskan bayangan pada retina berbeda-beda. Berikut ini adalah gambar
lensa saat memfokuskan bayangan tersebut.

Selain harus ada cahaya, syarat agar mata dapat melihat dengan baik yaitu mata harus dalam
keadaan normal. Mata normal (emetropi) yaitu mata yang dapat berakomodasi dengan baik.Titik
terjauh (punctum remotum) berada pada jarak sejauhjauhnya. Titik terdekat (punctum
proximum) berada pada jarak baca ideal (25 cm) di depan mata. Perhatikan Gambar 3.
Gambar 3. Lensa mata mampu memipih (a) dan mencembung (b)
Oleh karena sesuatu hal, mata dapat mengalami cacat mata. Perhatikan Gambar 4. untuk
mengetahui macam-macam cacat mata.

Gambar 4. Cacat mata pada manusia hipermetropi (a) dan miopi (b)

1. Rabun dekat (hipermetropi) adalah cacat mata yang mengakibatkan pandangan mata
kabur jika melihat benda yang dekat dengan mata. Hal ini karena lensa mata tidak
dapat mencembung dengan sempurna. Rabun dekat dapat dibantu dengan kacamata
berlensa positif atau cembung.
2. Rabun jauh (miopi) adalah cacat mata yang mengakibatkan pandangan mata kabur jika
melihat benda yang jauh dari mata. Hal ini karena lensa mata tidak dapat
memipih dengan sempurna. Rabun jauh dapat dibantu dengan kacamata berlensa negatif
atau cekung.
3. Mata tua (presbiopi) adalah cacat mata yang mengakibatkan pandangan mata kabur jika
melihat benda yang dekat maupun benda yang jauh. Cacat mata ini karena lensa mata
tidak dapat berakomodasi dengan baik. Mata tua dapat dibantu dengan kacamata berlensa
ganda.
4. Buta warna adalah cacat mata karena kerusakan sel konus, sehingga penderita tidak dapat
membedakan warna. Biasanya merupakan cacat keturunan.
5. Astigmatisme adalah kecembungan kornea tidak merata sehingga bayangan menjadi
tidak terfokus (kabur). Cacat mata ini dapat dibantu dengan lensa silinder (silindris).

Lensa Kamera = Lensa Mata


Bagian-bagian, fungsi, dan proses yang terdapat pada kamera dibuat seperti mata manusia.
Akan tetapi, kemampuan mata dalam mencembung dan memipihkan lensa tidak dapat ditiru
oleh kamera. Kamera hanya dapat menyesuaikan jarak lensa agar maju dan mundur seperti
sistem mata pada ikan dan hewan lain. (Sumber: Biologi, Kimball)
Cara Mengatasi Mata Minus Secara Alami
Ada cara alami untuk mencegah, mengatasi, atau setidaknya untuk membuat miopi tidak
semakin parah. Pertama, kurangi membaca di dalam mobil atau bus yang sedang berjalan.
Kedua, lakukan latihan dengan memutar mata satu lingkaran penuh dari arah kiri ke kanan lalu
dibalik dari arah kanan ke kiri. Lakukan latihan ini perlahanlahan, jangan terlalu keras agar retina
tidak tertekan. Lakukan latihan tersebut berulang-ulang, jika kepala pusing, berhentilah sebentar
kemudian dilanjutkan lagi. Latihan ini dapat dilakukan setiap hari selama 10 menit. Cobalah!

A. PENGERTIAN TELINGA

Telinga adalah Organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai indra pendengaran dan organ yang

menjaga keseimbangan. Telinga merupakan organ yang berperan terhadap pendengaran kita

akan suara atau bunyi, hal ini dapat terjadi karena telinga memiliki reseptor khusus yang

berfungsi untuk mengenali getaran suara. Namun Telinga memiliki batasan frekuensi suara yang

dapat didengar, yaitu yang frekuensinya 20 Hz 20.000 Hz.

SUMBER GAMBAR KLIK DISINI


B. FUNGSI TELINGA

Telinga Sebagai Pengatur Keseimbangan, Terdapat struktur khusus pada organ telinga
yang berfungsi mengatur dan menjaga keseimbangan tubuh. Organ ini berhubungan
dengan saraf otak ke VIII yang berfungsi dalam menjaga keseimbangan dan untuk
mendengar.
Telinga Sebagai Indera Pendengaran, Telinga dapat berfungsi sebagai indera
pendengaran apabila terdapat gelombang suara yang masuk melalui telinga luar yang
akan diterima oleh otak melalui proses terjadinya pendengaran yang akan kami jelaskan
dibawah.

C. BAGIAN BAGIAN TELINGA DAN FUNGSINYA

Secara luas telinga di bagi menjadi 3 bagian besar, yaitu Telinga Luar, Telinga Tengah, dan

Telinga dalam. Masing masing bagian tersebut memiliki fungsi spesifik terhadap tugasnya

masing masing. Berikut penjelasan untuk bagian bagian telinga tersebut :

1. Telinga Luar

Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga (aurikula), saluran telingan luar (analis auditoris

eksternal), dan gendang telinga (Membran Timpani) yang membatasinya dengan telinga dalam.

Daun Telinga terbentuk oleh susunan tulang rawan yang memiliki bentuk khas untuk mendukung

fungsinya, yaitu untuk memusatkan gelombang suara yang masuk ke saluran telinga.

Saluran Telinga Luar, dalam bagian ini terdapat kelenjar sudorifera yaitu kelenjar yang dapat

menghasilkan serumen (bahan mirip lilin yang dapat mengeras). Serumen ini menjaga telinga

agar tidak banyak kotoran dari luar yang masuk ke dalam, juga dapat menghindari masuknya

serangga karena memiliki bau tidak sedap.

Membran Timpani adalah bagian yang berfungsi untuk menangkap gelombang suara.
SUMBER GAMBAR KLIK DISINI
2. Telinga Tengah

Telinga tengah merupakan rongga yang berisi udara dan menjaga tekanan udara tetap seimbang.

Dinding dari bagian ini dilapisi oleh sel epite. Fungsi Utamanya adalah untuk meneruskan Suara

yang diterima dari Telinga Luar ke Telinga Bagian Dalam. Pada telinga bagian tengah terdapat

Tuba Eustachius, yaitu bagian yang menghubungkan telinga dengan rongga mulut (faring). Tuba

Eustachius Ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara antara telinga bagian luar dengan

telinga bagian tengah.

Telinga bagian tengah terdiri atas 3 tulang pendengaran utama yaitu Maleus(Martil),

Incus(Landasan), dan Stapes(sanggurdi), Tulang Tulang ini saling berhubungan satu sama lain

(dihubungkan oleh sendi) karena adanya sendi maka tulang tulang ini dapat bergerak.

Rangkaian 3 Tulang yang sedemikian rupa ini berfungsi untuk mengirimkan getaran yang

diterima dari membran timpani pada telinga luar menuju ke Jendela Oval Telinga Dalam. Tuba
Eustachius ini selalu menutup kecual saat menelan dan menganga. Oleh karena itu saat kita

dalam ketinggian tertentu, apabila telinga berdengung, kita dianjurkan untuk menelan, karena

menelan dapat membuka tuba eustachius yang akan menyeimbangkan kembali tekanan udara.

SUMBER GAMBAR KLIK DISINI


3. Telinga Dalam

Telinga Dalam terdiri atas bagian tulang dan bagian membran. Telinga dalam disebut juga

sebagai labirin karena bentuknya. Labirin tulang (Labirin Osea) merupakan rongga yang

terbentuk pada tonjolan tulang pelipis yang berisikan cairan perilimfe. Labirin Membran terletak

pada bagian yang sama dengan bagian labirin tulang, namun tempatnya lebih dalam dan dilapisi

oleh sel epitel serta berisi cairan endolimfe.


SUMBER GAMBAR KLIK DISINI
Labirin Tulang telinga dalam terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :

Koklea (Fungsinya lebih ke pendengaran)


Vestibuli (Fungsinya lebih ke menjaga keseimbangan)
Kanalis Semisirkularis (Fungsinya lebih ke menjaga keseimbangan)

1. Koklea (Rumah Siput)

Koklea berbentuk seperti tabung bengkok ke belakang lalu berlilit mengelilingi tulang dan

membentuk seperti kerucut di ujungnya. Koklea berfungsi sebagai reseptor karena memiliki sel

sel saraf di dalamnya. Dalam Tabung Koklea terdapat bagian yang dibentuk oleh tulang dan

membran koklea, bagian ini disebut Membran Basilaris. Membran Basilaris berfungsi

memisahkan koklea menjadi 2 bagian, yaitu pada bagian atas disebut Skala Vestibuli, dan pada

bagian bawah disebut skala timpani. Diantara skala vestibuli dan skala timpani terdapat skala

media. Bagian atas Skala media dibatasi oleh membran vestibularis (reissner) dan bagian

bawahnya oleh membran basilaris.

Baca juga : Sistem Saraf Pusat (Otak dan Sumsum Tulang Belakang)
Dalam skala vestibuli dan Skala Timpani terdapat cairan yang disebut dengan cairan perilimfe.

Cairan ini berasal dari cairan serebrospinal yang masuk melalui sebuah saluran kecil, kemudian

bermuara di vestibuli. Sedangkan dalam skala media terdapat cairan yang disebut dengan

endolimfe yang belum diketahui darimana asalnya.

Pada Bagian atas membran basilaris terdapat suatu struktur khusus yang dikenal dengan nama

organ korti. Organ Korti berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organ Korti adalah

struktur yang disusun oleh sel-sel rambut dan sel penyokong, sel rambut pada organ korti ini

dihubungkan dengan bagian auditori (pendengaran) dari saraf otak VIII.

2. Vestibuli

Vestibuli adalah bagian yang terdiri dari sakula dan utrikula. Sakula dan Utrikula ini disusun

oleh sel rambut yang memiliki struktur khusus, sel rambut ini disebut macula acustika. Sel

rambut pada sakula tersusun secara vertikal, sedangkan pada utrikula tersusun secara horizontal.

Pada sel rambut macula austica ini tersebar partikel serbuk protein kalsium karbonat (CaCO3)

yang disebut otolith. Secara sederhana cara kerja vestibuli dapat dijelaskan :

Saat berubahnya posisi kepala, Otolith yangs sensitif terhadap gravitasi lepas dari sel rambut

pada macula asutica, hal ini merangsang timbulnya respon pendengaran yang akan direspon

oleh otot untuk menjaga keseimbangan.

3. Kanalis Semisirkularis (Saluran Setengah Lingkaran)

Kanalis Semisirkularis adalah saluran setengah lingkarang yang terdiri dari 3 saluran

semisirkularis yang tersusun menjadi satu kesatuan dengan posisi yang berbeda. 3 Saluran

tersebut adalah :
Kanalis Semisirkularis Horizontal
Kanalis Semisirkularis Vertikal Superior (Vertikal Atas)
Kanalis Semirikularis Vertikal Posterior (Vertikal Belakang)

D. PROSES TERJADINYA PENDENGARAN

Gelombang Suara masuk melalui telinga luar Masuk ke membran timpani Membran

Timpani mengubah gelombang suara menjadi getaran Getaran Diteruskan ke Koklea (Rumah

Siput Getaran membuat cairan di rumah siput bergerak Pergerakan cairan merangsang

berbagai reseptor rambut di koklea (rumah siput) Sel rambut akan bergetar Getaran akan

dikirim melalui saraf sensoris menuju otak dalam bentuk impuls Otak menerima impuls dan

menerjemahkannya sebagai suara

INDERA PENGECAP ( LIDAH ) / BAGIAN LIDAH / penyakit lidah

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan
makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah merupakan massa jaringan pengikat dsan otot lurik
yang diliputi oleh membran mukosa
Membran mukosa melekat erat pada otot karena jaringan penyambung lamina propia menembus ke
dalam ruang-ruang antar berkas-berkas otot.

Pada bagian bawah lidah membran mukosanya halus. Lidah juga merupakan suatu rawan (cartilago)
yang akarnya tertanam pada bagian posterior rongga mulut (cavum oris) dekat dengan katup epiglotis
yang menuju ke laryng.

Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat kemoreseptor (bagian yang
berfungsi untuk menangkap rangsangan kimia yang larut pada air) untuk merasakan respon rasa asin,
asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh
lidah di tempat yang berbeda-beda.

Bagian-bagian (anatomi) dari indra pengecap (lidah)

Ada lebih dari 10.000 tunas pengecap pada lidah manusia, sel-sel ini tumbuh seminggu setelah itu
digantikan oleh sel-sel yang baru. Sel-sel reseptor (tunas pengecap) terdapat pada tonjolan-tonjolan
kecil pada permukaan lidah (papila). Sel-sel inilah yang bisa membedakan rasa manis asam, pahit dan
asin.

Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang
bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik
dan intrinsik.

Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis
papila yaitu:

1. papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus;


2. papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di
belakang lidah;
3. papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.

Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada hewan pengerat.
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel
penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong
berfungsi untuk menopang.

Rasa manis dapat di rasakan oleh indra pengecap yang terletak di bagian depan lidah
Rasa Asin dirasakan pada sepanjang bagian isi depan lidah
Rasa asam di rasakan di sepanjang sisi bagian belakang lidah
Rasa pahit di kecap pada bagian belakang lidah

Cara kerja indra tunas pengecap (papila) lidah manusia


Rambut-rambut sensor menyembul dari sel-sel ke pori-pori sentral tunas pengecap. Pada bagian ini
rambut-rambut sensori terendam dalam zat kimia yang terlarut dalam air ludah manusia. Zat-zat yang
terlarut dalam ludah itu akan di deteksi oleh sensor ini sehinggga dapat dibedakan baik itu manis, asam,
asin dan pahit.

Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang
bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik
dan intrinsik.

Lidah putih

Titik-titik atau bagian putih pada lidah dapat menjadi tanda-tanda beberapa kondisi medis:

Efek samping dari antibiotik


Candidiasis
Debauch
Dehidrasi
Leukoplakia
Keratosis faringis

Namun saat ini banyak peneliti yang memasukan rasa kelima yaitu gurih atau sedap yang ditamukan
pada makanan yang bayakan protein pada dangaing, ikan dan sebagainya. Rasa-rasa dasar ini dapat
berevolusi sehingga kita dapat merasakan rasa busuk atau berracun dari rasa pahit dan asam. Rasa
manis membantu kita untuk mengenalkan makanan yang menyehatkan atau kaya kalori, rasa asin
diperlukan untuk setiap funsi tubuh, dan rasa gurih dapat membantu kita mengindentifikasikan
makannan yang kaya akan protein. Ada beberapa orang yang mempunyai dunia rasa yang berbeda-
beda, misalnya ada yang menukai pedas, ataupun ada yang tidak. Itu semua dipengaruhi oleh faktor
genetis yang berbeda-beda dan budaya sendiri-sendiri.Para peneliti telah membuktikan bahwa di
Amerika masyarakatnya adalah Supertaster yang merasakan cabe, jahe sangat pedas sekalih begitu juga
dengan gula mereka meresakan sangat manis sekalih. Berbeda dengan Taster, mereka merasakan cahe
dan cabai biasa saja begitu juga dengan rasa yang lain. Ini disebabkan oleh jumlah papila yang berbeda.
Penyakit pada Lidah

Lidah yang punya peran sangat penting dalam bicara, pengunyahan penelanan dan juga pembersihan
rongga mulut, dapat juga mengalami kelainan-kelainan.

1. Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.. gejalanya lidah akan
tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
2. Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik
seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah
kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada penderita anemia.

3.Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian pulau itu
berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.

4.Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu ditengah, kadang juga
bercabang-cabang.

5.Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan
terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini kebanyakan karena
psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.
Nah. inilah gambaran dari apa yang bagian Na tangani sehari-hari di bagian Penyakit Mulut RSGM FKG
Unej. Rongga mulut memang merupakan pintu gerbang tubuh kita terhadap dunia luar selain itu juga
merupakan cerminan dari kesehatan tubuh kita secara keseluruhan. Salah satu cara untuk menjaga
kesehatan lidah terutama dari jamur candida itu adalah dengan melakukan pembersihan dengan
embersih lidah secara teratur..

WARNA LIDAH

Putih

Menunjukkan defisiensi Qi dan Xue


Tampak pada superficial (luar)/ sindrom dingin

Kuning

Menunjukkan sindrom panas di dalam

Kuning tua

Biasanya dijumpai pada demam tinggi

Abu-abu

Menunjukkan panas atau dingin didalam

Hitam
Menunjukkan penyakit yang berbahaya, menunjukkan panas yang kuat/ dingin

Hitam keabu-abuan

Menunjukkan lembab dingin di dalam

Kecoklatan

Menunjukkan adanya penimbunan panas pathogen

Keabu-abuan, kuning, lengket

Menunjukkan panas hebat karena kekurangan Yang

Hitam, kuning, kering dengan tanduk pada permukaan lidah

Menunjukkan pemakaian cairan tubuh oleh panas yang hebat

A. Kualitas

1. Tebal
Menunjukkan akumulasi cairan tubuh yang disebabkan karena

Yang defisiensi pada Ginjal dan Limpa


Retensi dan stagnasidari Dahak-Lembab

2.Tipis
Menunjukkan terjadinya defisiensi Darah dan Qi kalau disertai warna pucat, dan defisiensi Yin kalau
disertai warna Merah dan tidak ada selaput. Kondisi lidah yang tipis menunjukkan bahwa kondisi
penyakitnya telah menahun. Dapat juga karena defisiensi Yin yang mengarah pada Api Hati

3. Kering

Menunjukkan adanya panas, dimana panas pathogen memakai cairan tubuh

4. Kering, kasar, berduri (rough coating)

Disebabkan karena cairan Yin menguap/ tidak cukup, bias juga karena kekurangan/ tidak adanya Yang Qi
untuk mendorong ke atas

5. Licin, basah ( sliperry coating)

Menunjukkan retensi lembab di interior

6. Berminyak (greasiness) menunjukkan :


Keadaan lembab

Retensi phlegma

Dyspepsia

Lembab panas karena penekanan Yang Qi oleh pathogen

7. Koagulasi (curdiness)

Menunjukkan naiknya factor-faktor pathogen busuk dari lambung karena terjadi excessive panas di
lambung

8.Mengelupas (exfoliation)

Menunjukkan : merupakan manifestasi kegagalan Yin lambung/ gangguan Qi lambung

1. 9. Lidah tak berakar (root scrapping)

Menunjukkan
Kalo lapisan itu mempunyai akar ( menutup seluruh lidah) menunjukkan excess syndrome ( sindrom panas)
dimana Qi lambung dalam keadaan cukup (disebut false coating)

Kalo lapisan itu tidak punya akar (menutup sebagian lidah saja ) menunjukkan sindrom dingin dari
lambung/ Qi yang kurang dari lambung. (true coating)

3. Indra Pembau (Hidung)

Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma
yang dihasilkan.Serabut-serabut saraf penciuman terdapat pada bagian atas selaput lendir hidung.
Serabut-serabut olfaktori berfungsi mendeteksi rangsang zat kimia dalam bentuk gas di udara
(kemoreseptor).
Adapun bagian - bagian hidung :
a. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
b. Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas
c. Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra pembau
d. Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan
e. Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak

Cara kerja hidung adalah sebagai berikut.


Rangsang (bau) > lubang hidung > epitelium olfaktori > mukosa olfaktori > saraf olfaktori > talamus >
hipotalamus > otak.

ALAT INDRA PERABA (KULIT)


20 Januari 2015 Wahyu Agustianto Tinggalkan komentar

ALAT INDRA PERABA (KULIT)

Tubuh manusia mempunyai indera yang berfungsi sebagai reseptor atau penerima rangsangan
dari lingkungan sekitar. Manusia mempunyai dari lima macam indera (panca indera) yaitu indera
penglihatan (mata), indera pendengaran dan keseimbangan (telinga), indera penciuman/ pembau
(hidung), indera pengecap (lidah), serta indera peraba dan perasa (kulit).
Kelima alat indera ini akan berfungsi dengan baik jika:
saraf-saraf yang berfungsi membawa rangsangan bekerja dengan baik,
otak sebagai pengolah informasi bekerja dengan baik,
alat-alat indera tidak mempunyai kelainan bentuk dan fungsinya.

Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin,
sakit, dan tekanan.

Kulit terdiri dari:

a. lapisan luar yang disebut epidermis


b. lapisan dalam atau lapisan dermis.
Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis
sel Dari bagian dalam ke bagian luar :
pertama adalah stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya.
Kedua, yaitu di sebelah luar lapisan germinativum terdapat stratum granulosum yang berisi
sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisan
granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandungan melanin menentukan
derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan.
Lapisan ketiga merupakan lapisan yang transparan disebut stratum lusidum
lapisan keempat (lapisan terluar) adalah lapisan tanduk disebut stratum korneum.

Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang
berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga
kulit dapat mengembang.
Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar keringat
dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan
makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut saraf.
Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa
takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat
timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari
kerusakan mekanik.
Selain menghasilkan keringat, pada bagian dermis terdapat ujung saraf/reseptor peraba. Kulit
adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan
nyeri atau sakit. Kepekaan tersebut disebabkan karena adanya ujung-ujung saraf yang ada pada
kulit. Biasanya ujung saraf indera peraba ada dua macam, yaitu ujung saraf bebas yang
mendeteksi rasa nyeri atau sakit, dan ujung saraf yang berselaput (berpapilia). Ujung saraf yang
berselaput ada lima macam, bisa kamu lihat dalam tabel berikut.
Tabel Ujung saraf yang berselaput dan rangsangannya
Ujung saraf ==> berselaput Rangsangan
Korpuskel pacini ==> Tekanan
Korpuskel ruffini ==> Panas
Korpuskel krause ==> Dingin
Korpuskel meissner ==> Sentuhan

Permukaan kulit yang mempunyai banyak ujung-ujung saraf peraba ialah ujung jari telunjuk,
telapak tangan, telapak kaki, bibir, dan daerah kemaluan. Oleh karena itu daerah-daerah ini
sangat peka terhadap rangsangan berupa sentuhan. Seorang tuna netra memanfaatkan kepekaan
indera perabanya untuk membaca huruf Braille.

Fungsi Kulit
Kulit berfungsi sebagai :
a. alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang;
b. sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai
rangsangan;
c. sebagai alat ekskresi menghasilkan keringat;
d. pengatur suhu tubuh.
e. Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba,
kulit dilengkapi dengan reseptorreseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok
masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari
epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat
epidermis.

Mekanisme indra peraba (kulit)

1. Rangsangan di kulit (misalnya, memegang air dingin, dicubit, disentuh dll) akan diterima oleh
reseptor (penerima rangsangan) yang terletak di bawah permukaan kulit
2. Kemudian diteruskan ke saraf tepi (saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang),
3. Lalu masuk ke dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang.
4. Kemudian stimulus diteruskan ke atas sampai ke thalamus (pusat penyebaran utama impuls-
impuls sensoris yang berperan penting dalam memproses/mengolah informasi sensorik ini).
5. Dari sini, stimulus dikirimkan ke pusat sensorik di otak besar (cerebral cortex), yang disebut
korteks sensorik.

Posted by.wahyuagustianto.wordpress.com

Tentang iklan-iklan ini

Anda mungkin juga menyukai