Anda di halaman 1dari 3

PADAMU NEGERI

Padamu negeri kami berjanji


akan memberi janji
setiap jelang pesta demokrasi
tapi kami tak berjanji memenuhinya

Padamu negeri kami mengabdi


akan menjadi abdi negara
tak selalu untuk masyarakat
lebik baik memperkaya diri
abdi dalem abdi luar
tetap mengabdi juga

Padamu negeri kami berbakti


untuk mengerjabaktikan rakyat
dengan upah di bawah UMR
potongan-potongan sebagai bakti
uang sosial tenaga kerja
tanda bakti memperkaya diri

Bagimu negeri jiwa raga rakyat


bukan kami yang pakai dasi
mengemban tugas negara
jiwa raga kami untuk kekayaan
PUISI UNTUK NEGERI

Seperti sebuah keberuntungan tak Baiklah, Bapa..


terduga
Aku akan coba memulai dari hal yang
aku tiba di negeri Pusaka kecil
Tempatku pertama kali membuka mata Meskipun tidak hebat seperti perjuangan
seorang pahlawan
di sebuah negeri yang ada dalam cerita
Tapi bukan juga usaha nihil
Tanah yang subur, rakyat yang ramah
tamah aku akan memulai hari dengan sebuah
senyum di bibir
Harta Karun tak terkira, dalam tanah, air
dan udara kepada setiap orang yang kujumpai
dengan tertib hidup akan kujalani
Satu diantara duaratus limapuluhjuta kewajiban akan kulakukan dengan
sepenuh hati
Disinilah aku berada
tidak merampas hak orang lain
Memandang masa kini dan masa depan
meskipun hanya berupa sebuah tempat
Sambil bertanya kepada Bapa
mengantri
apa yang bisa kuserahkan kepada nusa
dan bangsa?
Sujud dan Doa akan senantiasa kunaikkan
Sehingga kedamaian Kau limpahkan
Kubilang aku, bukan seorang pahlawan
sampai ke pelosok-pelosok negeri
Tidak gagah apalagi pernah bertarung
nyawa Sehingga kau beri kami pemimpin-
pemimpin yang bersih
tapi Dia berkata
cekatan untuk memerintah bumi pertiwi
Bisa kau berikan sesuatu yang bermakna
Sehingga semua rakyat hidup adil dan
Sebagai ungkapan syukur atas anugerah
makmur dengan wajah berseri
Hiduplah sebagai warga negara yang cinta
Sampai nama Indonesia harum kembali
negara
diseluruh penjuru bumi
Hiduplah Indonesiaku!
Tanah Ini

Tanah ini,
pernah dipertahankan dengan ujung Tanah ini,
belati, oleh orang-orang pemberani, yang
tempatnya Gus Dur mengaji,
tak mau bangsanya diperlakukan keji..
tempatnya Rendra berpuisi,
mereka tak rela tanah ini dikotori.
Tanah ini,
menjadi saksi abadi, tentang cita-cita suci,
Tanah ini,
dari para pemilik hati nurani.
bukan milik kaum berdasi,
bukan ajang berebut uang korupsi,
Tanah ini,
bukan pula arena judi.
dijaga Bung Karno hingga ke bui, dicinta
Bung Hatta sampi mati, ditukar nyawa
Walter Monginsidi.
Tanah ini,
saksi bisu reformasi mati suri,
Tanah ini,
hingga saatnya nanti,
jangan hargai sebatas investasi, jangan
keadilan bukan hanya sebuah ilusi.
pernah dibagi-bagi, kepada orang serakah
penjual negeri.

Anda mungkin juga menyukai