Oleh:
SUTRISNO NOVIANTONO
NIM. 12.20.035
SKRIPSI PENELITIAN
Oleh:
SUTRISNO NOVIANTONO
NIM. 12.20.035
NIM : 12.20.035
Malang
Pada Tanggal
Oleh :
Kepanjen,
Pembimbing I Pembimbing II
NIK. 201502056
30
TIM PENGUJI
Tanda Tangan
Ketua : dr. Abdurrahman, M.kes ..........................
Anggota : 1. Tri Nurhudi Sasono, M.Kep ..........................
2. Indah Nur Aini, M.Pd ..........................
Mengetahui,
Ketua Program S1 Keperawwatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen
SURAT PERNYATAAN
NIM : 12.20.035
Kabupaten Malang.
diatas adalah betul-betul bukan jiplakan milik orang lain, dengan demikian bila
nanti ada yang membuktikan secara sah adalah jiplakan, maka saya bersedia
menerima sanksi gugur dan wajib membuat kembali dengan judul baru dan bila
diketahui setelah saya lulus sebagaimana UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan agar dapat
( SUTRISNO NOVIANTONO)
32
12.20.035
CURICULUM VITAE
Nim : 12.20.035
Agama : Islam
Malang
Email : noviant999@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
ABSTRAK
Obesitas pada remaja adalah kelebihan berat badan dari ukuran Ideal yang
di akibatkan penimbunan lemak. Citra tubuh merupakan dampak pada remaja
yang mengalami obesitas. Citra tubuh terbagi menjadi citra tubuh positif dan citra
tubuh negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara obesitas
dengan Citra tubuh pada remaja putri.
Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelsi
dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1
Kepanjen dengan sampel berjumlah 30 siswi kelas 11 yang diambil
menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dengan memberikan
kuesioner MBRSQ-AS kepada responden dan mengukur IMT responden . Analisa
data menggunakan uji statistik Spearman Rank (Rho) dengan bantuan SPSS.
Hasil penelitian didapatkan 21 responden (70%) berada dalam kategori
obese 1 dan sebagian besar responden mempunyai gambaran Citra tubuh positif
21 responden (70%). Dari hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai p = 0,003
dimana p<(0,05), jadi H0 ditolak H1 diterima artinya ada hubungan antara
obesitas dengan Citra tubuh pada remaja putri kelas 11 di SMA Negeri 1
Kepanjen.
Dengan adanya hubungan antara obesitas dengan citra tubuh pada siswi
kelas 11, diharapkan siswi mampu menerima keadaan atau kondisi fisiknya yang
mengalami obesitas . disamping itu siswi yang mengalami obesitas harus menjaga
pola makan serta gaya hidup karena obesitas juga menyebabkan beberapa
penyakit.
ABSTRACT
Noviantono. Sutrisno. 2016. The Corelation of Obesity and body image on
Elevent Girl Graders at Senior High School 1 Kepanjen Malang,
Advisor (1) Faizzatur Rohmi, M.Kep, Advisor (2) Indah Nur 'Aini, M.Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
berjudul Hubungan Obesitas dengan Citra Tubuh Pada Remaja Putri Kelas 11 di
yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat
disebutkan satu per satu. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih
kepada :
Malang,
6. Seluruh Keluarga Besar khususnya kedua orang tua, kakak, serta adek
7. Para sahabat yang saya cintai dan teman-teman yang telah banyak
penelitian ini,
ini.
dari sempurna, untuk itu peneliti tidak menutup diri untuk menerima masukan dari
semua pihak baik kritik maupun informasi baru yang berguna untuk penyusunan
penelitian selanjutnya.
peneliti
37
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN DEPAN............................................................................
HALAMAN BELAKANG..................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN MENGIKUTI UJIAN SIDANG.......... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIAN.................. iii
SURAT PERNYATAAN BUKAN JIPLAKAN................................... iv
CURICULUM VITAE........................................................................... v
MOTTO.................................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................. vii
KATA PENGANTAR............................................................................ viii
ABSTRAK............................................................................................. x
ABSTRACT........................................................................................... xi
DAFTAR ISI........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL................................................................................... xv
DAFTAR BAGAN................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xiviii
DAFTAR SINGKATAN........................................................................ xiix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................ 5
1.3. Tujuan Penelitian............................................................. 5
1.3.1. Tujuan Umum...................................................... 5
1.3.2. Tujuan Khusus..................................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian........................................................... 5
1.5. Batasan Penelitian............................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Remaja................................................................ 7
2.1.1 Pengertian Remaja.............................................. 7
2.1.2 Ciri-ciri Masa Remaja........................................ 7
2.1.3 Klasifikasi Usia Remaja..................................... 9
2.1.4 Tugas Perkembangan Remaja............................. 10
2.1.5 Permasalahan pada Remaja................................ 11
2.2. Konsep Obesitas............................................................... 12
2.2.1 Pengertian Obesitas............................................. 12
2.2.2 Faktor Penyebab................................................... 12
2.2.3 Dampak Obesitas.................................................. 13
2.2.4 Pengukuran Obesitas............................................ 14
2.2.5 Pencegahan Obesitas............................................ 15
2.3. Konsep Citra Tubuh......................................................... 16
2.3.1 Definisi Citra Tubuh............................................ 16
2.3.2 Komponen Citra Tubuh....................................... 16
2.3.3 Gangguan Citra Tubuh......................................... 17
2.3.4 Jenis Citra Tubuh................................................. 18
2.3.5 Faktor yang Mempengaruhi Citra Tubuh............. 19
2.3.6 Cara Pengukuran Citra Tubuh............................. 20
38
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................ 56
5.2 Saran.................................................................................. 57
BAB I
PENDAHULUAN
manusia, karena masa remaja adalah suatu periode dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa. Pada masa ini remaja merasakan adanya perubahan yang terjadi
pada dirinya seperti perubahan fisik yang hampir menyerupai orang dewasa atau
yang biasa disebut dengan masa puber, perubahan sikap, perasaan atau emosi
yang sering tanpa disadari oleh remaja itu sendiri seperti rasa malu, gembira, iri
hati, sedih, takut, cemas, cemburu, kasih sayang dan rasa ingin tahu.
(Maentiningsih, 2008)
bahwa perubahan fisik yang sangat signifikan pada remaja menimbulkan dampak
psikologis yang tidak diinginkan. Salah satu aspek psikologis dari perubahan fisik
dibandingkan aspek lain. Remaja sering merasa gelisah dengan penampilan fisik
mereka.
Obesitas merupakan hal yang sangat ditakuti oleh remaja karena dapat
kekurangan dalam diri dari segi fisik dan tampilan yang tidak menyenangkan
41
sehingga obesitas dapat menjadi pembahasan yang sensitif bagi remaja (Putri,
2012).
penimbunan lemak yang berlebihan (Suandi, 2004). Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk menentukan seseorang mengalami obesitas atau tidak, akan tetapi
metode yang paling sering digunakan untuk mengukur tingkat obesitas adalah
Indek Massa Tubuh (IMT). Seseorang dikatakan obesitas jika hasil pengukuran
sebanyak 10% yang di alami oleh laki-laki dan 14% oleh Perempuan. Berdasarkan
hasil survei RISKESDAS pada tahun 2013 terhadap remaja usia 16 - 18 tahun di
menduduki peringkat tertinggi, hal ini dibuktikan dengan hasil remaja yang
mengalami obesitas sebanyak 1,8%. Dilihat dari hasil penelian diatas dapat
masih tinggi.
masalah fisik, obesitas juga berdampak pada masalah psikologis remaja, hal ini
disebabkan remaja yang mengalami obesitas menjadi minder dan tidak percaya
diri. Pada umumnya remaja lebih mementingkan penampilan fisik yang menarik
42
serta bentuk tubuh yang ideal. Bila penampilan fisik menarik akan meningkatkan
kepercayaan diri pada remaja, terlebih lagi khususnya remaja putri selalu
keindahan dan pesona seksual tubuhnya. Citra tubuh terbentuk dari pengalaman
pribadi individu, aspek sosial, dan budaya sekitar. Oleh karena itu, citra tubuh
tubuhnya dengan bentuk tubuh ideal orang lain. Dengan kata lain remaja putri
yang mengalami obesitas akan berdampak pada menurunnya kepercayaan diri dan
mengalami permasalahan pada citra tubuh. Remaja yang memiliki citra tubuh
positif, maka remaja tersebut mampu menerima atau merasa percaya diri akan
kondisi atau keadaan fisik pada dirinya. Begitu juga sebaliknya, remaja yang
memiliki citra tubuh negatif, maka tidak mampu atau kurang percaya diri akan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Indika di Medan pada tahun 2010
menunjukkan bahwa citra tubuh pada remaja yang obesitas yang berada dalam
(39%), dan kategori positif sebanyak 33 orang (33%). Penelitian serupa juga di
lakukan di FIB UI oleh Putri pada tahun 2012, dengan hasil mahasiswi obesitas
selisih responden serta hasil, dapat disimpulkan sebagian besar gambaran citra
43
tubuh responden yang diteliti memiliki citra tubuh negatif dikarenakan obesitas
yang dialaminya.
serta merasa gelisah pada bentuk tubuhnya, dan merasa malu karena sering dihina
fisik yang disebabkan oleh pubertas, yaitu masa atau periode singkat dalam
pematangan fisik yang melibatkan perubahan tubuh dimulai sejak awal masa
remaja (Santrock, 1998). Citra tubuh seseorang dapat dilihat dari evaluasi
harus menurunkan berat badannya untuk mencapai berat badan yang sesuai
dengan tinggi badannya. Dengan diberikan diet sekitar 850 kkal/ hari, selain itu
2004). Dengan menjaga asupan makanan serta pola makan, disamping itu juga
harus di imbangi dengan latihan fisik serta mempergunakan waktu luang untuk
ber aktivitas.
bentuk tubuh yang kurang ideal diharapkan memiliki penilaian yang positif pada
Hubungan Obesitas dengan Citra Tubuh pada Remaja Putri kelas 11 di SMA
Citra Tubuh pada Remaja Putri kelas 11 di SMA Negeri 1 Kepanjen Kabupaten
Malang.
1.3 Tujuan
mengetahui Hubungan Obesitas dengan Citra Tubuh pada Remaja Putri kelas 11
2. Untuk Menjelaskan citra tubuh pada remaja putri kelas 11 di SMA Negeri
Hasil penelitian ini di harapkan dapat dijadikan rujukan dan masukan bagi
remaja putri.
Pada penelitian ini dibataskan pada hubungan obesitas dengan citra tubuh
pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kepanjen Kabupaten Malang kelas 11 dengan
usia 15 17 tahun.
47
BAB II
Tinjauan Pustaka
menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13-20 tahun. Sedangkan menurut Cole
(1963) mengatakan bahwa perubahan yang terjadi pada remaja antara lain
perubahan fisik, emosional, sosial, intelektual, dan moral. Dari kedua sumber di
mengalami masa peralihan dari masa anak anak menuju dewasa. Masa remaja
Menurut Hurlock (1999) menjelaskan bahwa ciri ciri masa remaja antara
lain :
perkembangan berikutnya.
3. Masa Remaja Sebagai Periode Perubahan
Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sama
dengan pesat diikuti pula dengan perubahan perilaku dan sikap yang juga
berlangsung pesat.
masa remaja sering menjadi masalah yang sulit di atasi baik oleh anak laki
Pencarian idenyitas dimulai pada akhir masa anak anak, penyesuaian diri
Penyesuaian diri dengan kelompok pada remaja awal masih tetap penting
Anggapan stereotype budaya bahwa remaja adalah anak anak yang tidak
Remaja pada masa ini melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana
yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita
cita.
pada remaja diantaranya remaja awal (usia 11-14 tahun), remaja pertengahan (usia
Remaja awal yaitu remaja yang berusia 11-13 tahun, dan merupakan masa
yang paling penting untuk mengetahui pendidikan seks. Pada masa ini
remaja mudah tertarik dengan lawan jenis dan mudah terangsang. Oleh
karena itu, anak remaja penting untuk mengetahui pendidikan seks sejak
dini.
Remaja madya adalah remaja yang berusia 14-16 tahun, dan merupakan
masa mengenal diri sendiri, menjauhkan diri dari keluarga dan lebih
senang bergaul dengan teman-temannya. Pada masa ini remaja lebih dekat
Remaja akhir adalah remaja yang berusia 17-20 tahun, masa ini
merupakan masa yang terkontrol dan masa menuju periode dewasa. Pada
masa ini remaja mengenal dirinya sendiri, tahu apa yang menjadi
Dari kedua teori diatas, dapat disimpulkan usia remaja dimulai pada umur
1. Mencapai hubungan baru dan hubungan yang lebih dewasa dengan teman
4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang yang lebih
dewasa.
berkeluarga.
perlukan
Hurlock (1973) berpendapat ada beberapa masalah yang dialami remaja dalam
1. Masalah pribadi
52
nilai-nilai.
Masalah yang timbul akibat status yang tidak jelas pada remaja, seperti
berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-hak yang lebih besar dan
Obesitas adalah kelebihan berat badan dari ukuran ideal yang diakibatkan
memandang dari satu sisi. Gaya hidup tidak aktif dapat dikatakan sebagai
penyebab utama obesitas. Hal ini didasari oleh aktivitas fisik dan latihan fisik
yang teratur dapat meningkatkan massa otot dan mengurangi massa lemak tubuh,
53
massa otot dan peningkatan adipositas. Oleh karena itu pada orang obese,
melebihi asupan makanan, yang berimbas penurunan berat badan (Guyton, 2007).
faktor, diantaranya :
1. Faktor Biologis
tanpa di imbangi dengan aktivitas fisik, akan lebih mudah memiliki masalah
2. Faktor Psikososial
Dalam banyak kasus kunci utama dari kebiasaan makan dalam porsi yang
beranggapan bayi yang gemuk adalah bayi yang sehat, sehingga orang tua
yang menganggap kurus adalah simbol cantik atau indah. Sedangkan bagi
beberapa budaya tubuh yang gemuk adalah simbol kecantikan, kekayaan dan
Menurut Vivi (2004) dampak obesitas dapat terjadi dalam jangka panjang
a. Gangguan psikososial, rasa rendah diri, depresif dan menarik diri dari
lingkungan. Hal ini karena anak yang mengalami obesitas sering menjadi
korban bahan olok-olokan teman main dan teman sekolah. Dapat pula
b. Pertumbuhan fisik atau linier yang lebih cepat dan usia tulang yang lebih
berbeda-beda, oleh sebab itu WHO menetapkan suatu pengukuran atau klasifikasi
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat obesitas adalah BMI
(Body Mass Index), yang didapat dengan cara membagi berat badan (kg) dengan
kuadrat dari tinggi badan (meter). Nilai BMI yang didapat tidak tergantung pada
umur dan jenis kelamin, berikut adalah rumus alat ukur BMI :
55
Underweight <18.50
Normal range 18.50-24.99
Overweight 25.00
Pre-obese 25.00-29.99
Obese 30.00
Obese class I 30.00-34.99
Obese class II 35.00-39.99
Obese class III 40.00
Keterbatasan BMI tidak dapat digunakan pada :
b. Wanita hamil
BMI (Body Mass Index) dapat juga digunakan untuk menentukan seberapa
besar seseorang dapat beresiko terkena penyakit tertentu yang disebabkan karena
mempunyai BMI (Body Mass Index) diatas 30, dengan kata lain orang tersebut
efektif daripada mengatasi seseorang yang sudah terlanjur obesitas. Sesorang yang
yaitu :
energi.
Berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari, atau paling tidak dua kali
dalam seminggu.
Citra tubuh adalah presepsi pada dirinya dan reaksi lain terhadap
tentang tubuh, baik secara internal maupun eksternal. Persepsi ini mecakup
perasaan dan sikap yang ditujukan pada tubuh. Citra tubuh dipengaruhi oleh
57
pandangan pribadi tentang karakteristik dan kemampuan fisik dan oleh resepsi
kumpulan sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap
ini mencakup resepsi dan perasaan tentang ukuran tubuh dan bentuk tubuh,
fungsi, penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu.
Dari kedua teori dapat disimpulkan bahwa citra tubuh adalah persepsi
seseorang pada dirinya terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar.
dan psikologis. Menurut cash (2000), mengemukakan adanya dua komponen citra
tubuh yaitu :
fisik seseorang. Persepsi negatif tersebut meliputi perasaan malu yang kuat,
menghindari kontak terhadap orang lain dengan sisa ekstremitas serta perubahan
tubuh atau dapat juga meliputi suatu bagian tubuh yang berubah secara signifikan
dalam bentuk struktur yang disebabkan oleh rasa trauma atau penyakit. Beberapa
merusak terhadap dirinya sendiri, seperti penurunan pola makan atau usaha bunuh
bentuk ancaman dalam citra tubuhnya (fungsi bagian yang terlibat, pentingnya
terhadap anggota keluarga ataupun orang terdekat lainya dapat membantu pasien
bentuk tubuhnya.
Citra tubuh positif dan akurat adalah kesadaran akan diri berdasarkan atas
observasi mandiri dan perhatian yang sesuai akan kesehatan diri. Termasuk
bersahabat.
f. Mengungkapkan keputusan.
g. Mengungkapkan ketakutan.
60
Potter & Perry (2005), faktor yang dapat mempengaruhi citra tubuh seseorang
pandangan orang lain, perkembangan fisik, sikap, nilai kultural dan sosial.
dan menguasai lingkungan. Sebaliknya, remaja yang memiliki citra tubuh negatif
akan merasa malu, keadaan yang memalukan, merasa bersalah, dan timbul reaksi
memberikan pengaruh pada citra tubuh. Remaja putri yang memiliki citra tubuh
baik, dapat beradaptasi dan menguasai lingkungan. Sebaliknya, remaja putri yang
memiliki citra tubuh yang kurang, akan cenderung malu untuk berinteraksi
AS) yang dikemukakan oleh Cash dalam (Seawell dan Danorf-Burg, 2005). Alat
ukur ini umum digunakan karena dianggap lebih mudah dimengerti dan lebih
61
mudah digunakan pada kelompok berisiko maupun remaja pada umumnya. Citra
keseluruhan tubuh, apakah menarik atau tidak menarik serta memuaskan atau
tidak memuaskan.
wajah, rambut, tubuh bagian bawah (pantat, pinggul, kaki), tubuh bagian tengah
(pinggang, perut), tubuh bagian atas (dada, bahu, lengan), dan penampilan secara
keseluruhan.
Hasil pengukuran positif dan negatif, dimana positif apabila skor > nilai
2.4 Konsep Hubungan Obesitas dengan Citra Tubuh Pada Remaja Putri
Obesitas pada remaja adalah kelebihan berat badan dari ukuran ideal yang
pada remaja sangat rentan pada masalah psikologisnya, remaja yang mengalami
obesitas menjadi minder dan tidak percaya diri. Hal ini dikarenakan remaja yang
memilki bentuk tubuh yang beda akan menjadi bahan olok olok kan. Pada
bagus (cantik dan tidak gemuk) akan meningkatkan kepercayaan diri pada remaja,
terlebih-lebih remaja putri, maka penampilan fisik yang terlalu gemuk (obesitas)
adalah hal yang sangat ditakuti (Indika, 2010). Pada usia remaja, mereka sudah
bentuk tubuh yang ideal menurut mereka. Dengan kata lain remaja putri yang
keindahan dan pesona seksual tubuhnya. Citra tubuh terbentuk dari pengalaman
pribadi individu, aspek sosial, dan budaya sekitar. Oleh karena itu, citra tubuh
yang terpengaruhi oleh standar ideal khususnya di dalam dimana individu tinggal
(Tiara, 2014). Dalam sebuah penelitian yang di lakukan striegel Moore dan
terhadap citra tubuhnya dari pada laki- laki. Sebagian besar perempuan
2014).
akan mengganggu citra tubuh pada remaja putri tersebut. Remaja yang memiliki
citra tubuh positif maka remaja tersebut dapat menerima atau percaya diri akan
kondisi fisiknya yang mengalami obesitas, tetapi apabila remaja yang memiliki
citra tubuh negatif maka remaja tersebut tidak menerima atau tidak percaya diri
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) antara hubungan obesitas dengan
citra tubuh pada remaja putri kelas 11 di SMA Negeri 1 Kepanjen Kabupaten
Malang.
2015 dengan cara interview dengan sampel remaja putri yang mengalami obesitas
65
yang bertuan untuk mengetahui layak atau tidaknya dilakukan penelitian di tempat
ini dan mengetahui jumlah populasi yang akan dijadikan sampel penelitian.
POPULASI
Remaja putri yang mengalami obesitas di kelas 11 SMA Negeri 1 Kepanjen
Kabupaten Malang sebanyak 30 siswi (remaja putri)
SAMPEL
Remaja putri yang mengalami obesitas di kelas 11 SMA Negeri 1 Kepanjen
Kabupaten Malang sebanyak 30 siswi (remaja putri)
TEKNIK SAMPLING
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive
sampling
DESAIN PENELITIAN
Menggunakan metode korelasi dengan pendekatan cross sectional
Penarikan Kesimpulan
H1 diterima, H0 ditolak : ada hubungan jika 0,05
H0 diterima, H1 ditolak : tidak ada hubungan >
0,05
66
Bagan 3.1 Kerangka kerja hubungan obesitas dengan citra tubuh pada remaja putri
kelas 11 SMA Negeri 1 Kepanjen Kabupaten Malang
3.4.1 POPULASI
dalam penelitian ini adalah remaja putri yang mengalami obesitas di kelas 11
3.4.2 SAMPEL
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2011). Dalam
penelitian ini sampel yang digunakan remaja putri yang mengalami obesitas
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Ekslusi
3.4.3 SAMPLING
sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah
sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada, secara umum ada dua jenis
menentukan varibel lain. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah Obesitas.
Variable dependen adalah variable yang dipengaruhi nilainya oleh variable lain.
Dalam penelitian ini variabel terikat adalah citra tubuh pada remaja putri.
data adalah satu proses yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan
1 Tahap Persiapan
mengalami kelebihan berat badan dari guru BK, dan didapatkan jumlah
2 Tahap Pelaksanaan
tentang maksud dan tujuan dari penelitian, dan peneliti meminta remaja
peneliti menggunakan alat ukur tinggi badan dan berat badan untuk
(Sugiyono, 2006).
1. Uji Validitas
kuesioner yang kita susun tersebut mengukur apa yang hendk kita ukur,
Uji validitas dikatakan valid apabila nilai signifikasinya kurang dari 0,05.
2. Uji Reliabilitas
apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak. Pengujian reliabilitas dapat
nilai sebesar 0,60. Uji relibiliras dengan nilai conbrach alpha dibawah
a. Data Umum :
1) U : Usia
a. Kode 1 : 15 tahun
b. Kode 2 : 16 tahun
c. Kode 3 : 17 tahun
2) TB : Tinggi Badan
3) BB : Berat Badan
b. Data Khusus
1) Nilai IMT
a. Kode 1 : obese 1
b. Kode 2 : obese 2
Questionnaire-Appearance Scales)
a. scoring
IMT
b. klasifikasi
2. Obese : 30,0
a. Scoring
yang dapat berupa kata - kata antara lain sangat Setuju (SS),
Setuju (S), ragu ragu (R), tidak setuju (TS), dan sangat tidak
Puas (TP), dan Sangat Tidak Puas (STP). Untuk keperluan analisis
a. Sangat Setuju :5
b. Setuju :4
c. Ragu ragu :3
d. Tidak Setuju :2
a. Sangat Setuju :1
b. Setuju :2
c. Ragu ragu :3
d. Tidak Setuju :4
berikut
sebagai berikut :
a. Sangat puas :5
b. Puas :4
c. Biasa :3
d. Tidak Puas :2
a. Sangat puas :1
b. Puas :2
c. Biasa :3
d. Tidak Puas :4
b. Klasifikasi
Setelah didapatkan skor dari jawaban responden pada lembar
sebagai berikut :
4. Interpretsi Data
dijadikan dalam bentuk Table, setelah itu penjelasan hasil dari Table
Keterangan:
P : Nilai akhir/prosentase
F :Frekwensi
N : Jumlah Responden
Setelah didapatkan nilai prosentase kemudian di klasifikasikan sebagai
berikut :
Prosentase Kriteria
0% Tidak ada
1 24 % Sebagian kecil
25 49 % Kurang dari setengahnya
50 % Setengahnya
51 74 % Sebagian besar
75 99 % Hampir seluruhnya
100 % Seluruhnya
ada dua jenis analisa data yang digunakan yaitu univariat dan Bivariat.
1. Univariat
Analisis univariat merupakan analisa yang digunakan untuk
2. Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisa yang digunakan untuk
citra tubuh pada remaja putri yang dilakukan uji Spearman Rank (Rho),
uji ini digunakan untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan antara
dua variabel yang berskala ordinal. Cara menghitungnya dengan
yang didasarkan pada penerimaan dan penolakan hipotesis nol (Ho). Dari hasil uji
statistik, biasanya didapatkan nilai statistik uji dan tingkat kemaknaan (p). Secara
umum, keputusan menolak hipotesis nol (Ho) diambil apabila nilai statistik uji >
nilai tabel atau nilai tingkat kemaknaan dapat diperoleh (p) < (Hidayat, 2011).
responden
saja
responden.
maupun alamat asal responden dalam kuesioner dan alat ukur apapun untuk
identitas responden.
pula harus dapat bersikap adil dalam penelitian maksudnya peneliti harus dapat
yang berpotensi mengakibatkan cedera atau stres bagi responden maka responden
BAB IV
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang meliputi
yang di ukur berkaitan dengan Hubungan obesitas dengan citra tubuh pada
remaja putri kelas 11. Data di atas didapat dari Penelitian dengan pembagian
lembar kesionare kepada siswi dan observasi yang dilaksanakan pada tanggal 27 -
29 Juni 2016 dengan jumlah responden sebanyak 30 remaja putri di SMA Negeri
Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
dinarasikan. Pembahasan dibagi menjadi dua bagian meliputi hasil penelitian dan
pembahasan yang meliputi data umum dan khusus. Data umum menampilkan
Sedangkan data khusus meliputi klasifikasi obesitas yang di dapat dari hasil
tempat di Jl. Ahmad Yani No.48 Kepanjen, Kabupaten Malang. Berdiri sejak 1977
SMA Negeri 1 kepanjen memiliki murid dengan jumlah total siswa 1.178 siswa,
terdiri dari 363 laki laki dan 815 perempuan. Kemudian mempunyai tenaga
pengajar dengan jumlah guru 38 guru pengajar, 1 kepala sekolah, serta dibantu
No Kategori P.Value
1 Usia 0,000
(Sumber : Data Uji Statistik SPSS versi 22)
Berdasarkan tabel 4.1 di dapatkan data bahwa nilai uji normalitas dengan
menggunakan Shapiro-wilk dari usia, yaitu p < 0,05 yang artinya distribusi
Tabel 4.2: Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia responden di SMA Negeri 1
Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan data nilai median 3.00 (1-3) dan tingkat
1. Uji Normalitas
Tabel 4.3: Hasil uji normalitas Obesitas Pada Remaja Putri Dengan Citra Tubuh Pada
Tabel 4.4: Distribusi frekuensi obesitas pada remaja putri kelas 11 SMA negeri 1
Total 30 100,0%
(Sumber Data : kuisioner penelitian, Juni 2016)
Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan data nilai median 1.00 (1-2) dan
(70%). Dan kurang dari setengah responden dalam kategori obese sebanyak
9 responden (30%).
Tabel 4.5: Distribusi frekuensi tingkat Citra Tubuh Pada Remaja Putri Kelas 11 Di SMA
Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan data nilai median 1.00 (1-2) dan
responden (70,0 %). Serta kurang dari setengah responden mempunyai citra
Tabel 4.6 Hasil uji Spearman Rank (Rho) hubungan obesitas dengan Citra tubuh
Citra tubuh
Obesitas R 0,524
0,003
p 30
n
Dari hasil uji statistik pada tabel 4.6 dengan menggunakan uji Spearman
Rank (Rho) dengan bantuan komputer program SPSS versi 22 didapatkan taraf
signifikan (nilai p-value) 0,003. Karena nilai p-value 0,003 lebih kecil dari level
alfa (0,05), maka Ho ditolak dan H1 diterima sehingga ada hubungan antara
obesitas dengan Citra tubuh pada remaja putri kelas 11 di SMA Negeri 1
4.2 Pembahasan
hubungan obesitas dengan Citra tubuh pada remaja putri kelas 11 di SMA Negeri
obese sebanyak 21 responden (70%) dan kurang dari setengah responden dalam
nilai IMT. Dikatakan pre-obese bila nilai IMT nya adalah 25,0-29,9 dan obese bila
nilai IMT 30,0. Menurut Soegih dan Wiramihardja (2009) (dalam Ekawati,
obesitas pada remaja putri didasarkan dari hasil pengukuran IMT. Sebagian besar
remaja putri kelas 11 masuk pada kategori pre-obese sebesar (70%) dengan 21
responden, Dan kurang dari setengah responden dalam kategori obese sebesar
29,9 dan dikatakan obesitas 2 apabila memiliki IMT 30,0.Hal ini dapat
Serta kurang dari setengah responden mempunyai citra tubuh negatif sebanyak 9
responden (30%). Remaja putri kelas 11 dengan gambaran Citra tubuh positif
memunjukan bahwa siswa tersebut menilai kondisi tubuh mereka sudah baik dan
besar remaja putri yang mengalami citra tubuh positif puas dengan kondisi
bagian tubuhnya meliputi tubuh bagian atas, tengah serah bawah. Sedangkan
remaja putri yang mengalami gambaran citra tubuh negatif, remaja tersebut
citra tubuh yang positif sebanyak 31 orang (81.4%) dan 7 orang memiliki
gambaran citra tubuh negatif dari total 38 orang (100%). Gambaran Citra tubuh
penunjang dari suatu pola pikir dan cara pandang karena pada dasarnya
besar responden memiliki gambaran citra tubuh positif. Disamping itu kedua
lakukan pada siswi kelas 11 di SMA Negeri 1 Kepanjen, serta jumlah responden
juga berbeda. Di dapatkan hasil sebagian besar remaja putri kelas 11 mengalami
citra tubuh positif sebesar 70% dengan 21 responden, serta kurang dari setengah
tubuh positif pada remaja menunjukan bahwa remaja putri kelas 11 tersebut
sudah menilai kondisi tubuh mereka sudah baik dan mampu menerima nya.
Dilihat darihasil kuesionare dapat di simpulkan sebagian besar remaja putri yang
Berdasarkan hasil Dari uji statistik pada tabel 4.6 dengan menggunakan
uji Spearman Rank (Rho) dijelaskan bahwa terdapat 30 responden yang mengisi
kuesioner. Didapatkan taraf signifikan (nilai p-value) 0,003. Karena nilai p-value
0,003 lebih kecil dari level alfa (0,05), maka Ho ditolak dan H1 diterima sehingga
ada hubungan antara obesitas dengan Citra tubuh pada remaja putri kelas 11 di
SMA Negeri 1 Kepanjen Kabupaten Malang. Menurut Sugiono (2006) dari hasil
tersebut mempunyai arti bahwa terdapat korelasi antara obesitas dengan cira tubuh
pada remaja putri. Sehingga hipotesis penelitian ini diterima yaitu ada hubungan
merupakan keadaan patologis sebagai akibat dari konsumsi makanan yang jauh
dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh. Menurut Vivi (2004) menjelaskan
dampak obesitas antara lain, gangguan psikososial, rasa rendah diri, depresif dan
menarik diri dari lingkungan. Hal ini karena anak yang mengalami obesitas
sering menjadi korban bahan olok-olokan teman main dan teman sekolah. Dapat
Citra tubuh adalah presepsi pada dirinya dan reaksi lain terhadap
tentang tubuh, baik secara internal maupun eksternal. Persepsi ini mecakup
perasaan dan sikap yang ditujukan pada tubuh. Citra tubuh dipengaruhi oleh
pandangan pribadi tentang karakteristik dan kemampuan fisik dan oleh resepsi
tubuh atau dapat juga meliputi suatu bagian tubuh yang berubah secara
signifikan dalam bentuk struktur yang disebabkan oleh rasa trauma atau
dengan gambaran citra tubuh pada mahasiswa fakultas ilmu pengetahuan budaya
hasil nilai p < 0.05 yaitu 0.039, maka dari itu terjadi hubungan yang signifikan
antara obesitas dengan gambaran citra tubuh. Untuk gambaran citra tubuh
negatif dan sebanyak 48 responden (46,6%) masuk dalam klasifikasi citra tubuh
positif.
hubungan erat dengan gambaran cirta tubuh pada responden. Perbedaan dari
serta rumus untuk mengetahui hubungan variabel yang diteliti. Akan tetapi
keduanya memiliki kesamaan dalam hasil akhir yaitu ada hubungan antara
Penelitian tentang hubungan obesitas dengan Citra tubuh pada remaja putri
pengisian kuesionare
Jumlah responden
Pada penelitian ini responden yang digunakan oleh peneliti
sebanyak 30 responden.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
lain:
p-value) 0,003. Karena nilai p-value 0,003 lebih kecil dari level alfa
gambaran citra tubuh positif, dimana remaja putri puas dengan bagian
tubunya seperti ; Tubuh bagian atas, tengah serta bawah. 9 siswi lainnya
5.2 Saran
2. Bagi sekolah
obesitas siswi.
3. Bagi siswi
mengunakan metode yang lain dan memiliki sampel yang lebih banyak
DAFTAR PUSTAKA
Coleman, J.C. (1984). Abnormal Psycology and modem Life. Illionis: Scott,
Foresman and Company.
Ekawati, Alon. 2014. Hubungan Obesitas Dengan Citra Tubuh pada Mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan di STIkes Aisyiyah Yogyakarta.
Skripsi Stikes Aisyiyah Yogyakarta
Guyton and Hall. 2007. Bahan Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Indika, Kinanti. 2010. Gambaran Citra Tubuh pada Remaja yang Obesitas.
fakultas psikologi Universitas Sumatra Utara Skripsi.
Kamila, Aulia. 2014. Body Image pada Cover Dancer Boyband dan Girlband
Korea (studi deskriptif pada remaja cover dancer di kota Bandung)
Universitas pendidikan Indonesia.
Lestari, Devi & Rahmawati, Ade. 2010. Hubungan penerimaan diri dengan
kompetisi sosial pada remaja obesitas. Fakultas Psikologi Universitas
Sumatra Utara. Skripsi
Pratiwi, N. 2008. Citra Tubuh pada Remaja Putri melakukan Suntik Kurus.
Universitas Gunadarma Skripsi.
Potter, P.A, Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume 2. Alih Bahasa : Renata
Komalasari,dkk. Jakarta: EGC.
Potter, P.A, & Perry, A.G. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan (Monica
Ester, Devi Yulianti & Intan Parulian, Penerjemah.). EGC
Putri, Rosiana. 2012. Hubungan Obesitas dengan Gambaran Citra Tubuh pada
Mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
(FIB UI) skripsi.
Segura, Natalia Rojas. 2009. Attitudes Towards Body Size And Physical
Appereance Among Colombian And American College Students : A Multi-
Cultural Study, PhD, tesis
Suandi. 2004. Obesitas Pada Remaja dalam Tumbuh Kembang Remaja dan
Permasalahan, Soetjiningsih. Jakarta : CV Sagung Seto
Sugondo, sidartawan. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Obesitas. Jilid III
Edisi IV. Editor: Sudoyo, Aru W.,dkk. Jakarta: Pusat penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Wald & Alvaro. 2004. Changes in the Physical Appearance of the Body Image.
Jounal Psychology and Psychiatry. Vol. 39
WHO, IOTF. 2000. The Asia Pacific perspective: redefining obesity and Ita
treatment. Melbourne, Health Communication Australia.
Wijayanti, Dewi Nur. 2013. Analisis Faktor Penyebab Obesitas Dan Cara
Mengatasi Obesitas Pada Remaja Putri Studi Kasus Pada Siswi Sma
Negeri 3 Temanggung skripsi.
Dengan hormat,
NIM : 12.20.035
dengan Citra Tubuh pada Remaja Putri kelas 11 di SMA Negeri 1 Kepanjen
Hormat Saya,
Peneliti
Sutrisno Noviantono
NIM 12.20.035
Lampiran 2
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang maksud dan tujuan serta
depan)
responden dalam penelitian ini yang berjudul Hubungan Obesitas dengan Citra
Malang,...........................2016
Responden
(.............................................)
Tanpa nama terang
Keterangan :
Lampiran 3
LEMBAR KUESIONER
Hubungan Obesitas dengan Citra Tubuh pada remaja putri kelas 11 di SMA
Negeri 1 Kepanjen Kabupaten Malang
A. DATA UMUM
Cara pengisian : Isi dan berikan tanda checklist ( ) pada kotak yang sesuai
dengan identitas anda.
B. DATA KHUSUS
Petunjuk mengerjakan :
Untuk no 1-57
1) Bacalah tiap pertanyaan dengan benar dan teliti.
2) Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai dengan memberi
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak setuju
No Pernyataan SS S R TS STS
1. Sebelum saya pergi keluar, saya
memperhatikan penampilan saya
2. Saya berhati-hati dalam membeli pakaian
agar penampilan saya terlihat menarik
3. Saya akan lulus tes kebugaran
58. Saya telah mencoba untuk menurunkan berat badan dengan berpuasa atau
melakukan diet ketat.
1. Tidak pernah ( Dalam 1 bulan tidak pernah sama sekali)
2. Jarang (2x dalam 1 bulan )
3. Terkadang (4x dalam 1 bulan )
4. Sering ( 8x dalam 1 bulan)
5. Sangat Sering ( > 8x dalam 1 bulan)
59. Saya pikir saya:
1. Sangat kurus ( BB < 41 kg, TB 155 cm)
2. Agak kurus ( BB 41 45 kg , TB 155cm )
3. Berat normal ( BB 46 51 kg, TB 155cm )
4. Agak Kegemukan (BB 52 56 kg, 155 cm )
5. Sangat Kegemukan (BB > 56 kg, 155 cm )
60. Dari menatapku, kebanyakan orang lain akan berpikir saya:
1. Sangat kurus ( BB < 41 kg, TB 155 cm)
2. Agak kurus ( BB 41 45 kg , TB 155cm )
3. Berat normal ( BB 46 51 kg, TB 155cm )
4. Agak Kegemukan (BB 52 56 kg, 155 cm )
5. Sangat Kegemukan (BB > 56 kg, 155 cm )
Untuk no 61 69 berikan tanda checklist ( ) pada kolom yang disediakan yang
anda anggap sesuai
Keterangan
SP : Sangat puas.
P : Puas.
B : Biasa.
TP : Tidak Puas.
STP : Sangat Tidak Puas.
No Pertanyaan SP P B TP STP
61 Wajah (bentuk wajah, kulit)
62 Rambut (warna, ketebalan, tekstur)
63 Tubuh bagian Bawah (pantat, pinggul,
paha, kaki)
64 Tubuh bagian tenggah (pinggang, perut)
65 Tubuh bagaikan atas (dada atau
payudara, bahu, lengan)
66 Bentuk Otot
67 Berat
68 Tinggi
69 Seluruh tubuh saya
Lampiran 4
Kisi-kisi kuesioner dan Kunci Jawaban
Hubungan Obesitas dengan Citra Tubuh pada remaja putri kelas 11 di SMA
Negeri 1 Kepanjen Kabupaten Malang
Pernyataan
Unfavourable
(-)
Sangat Tidak
Setuju : 5
Tidak Setuju : 4
Ragu-ragu : 3
Setuju : 2
Sangat setuju:1
Sangat Tidak
Puas : 5
Tidak Puas : 4
Biasa : 3
Puas : 2
Sangat puas : 1
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI
Pengukuran IMT
Nonparametric Correlations
Correlations
klasifikasi_imt citra_tubuh
N 30 30
N 30 30
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk