Anda di halaman 1dari 23

PENGENDALIAN TERINTEGRASI

BIAYA, MUTU, WAKTU, dan K3


Disampaikan dalam rangka Bimbingan Teknis
Staf Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap,
Kementerian Kelautan dan Perikanan

Yogyakarta,
Hotel Inna Garuda, 23 27 Februari 2014
TUJUAN PENGENDALIAN PROYEK
untuk memberikan penjaminan mutu (quality
assurance) bahwa disain, anggaran, jadwal
pelaksanaan, dan seluruh spesifikasi teknis
proyek (mutu) dapat dipenuhi oleh tim proyek.
Sehingga jika pelaksanaan proyek mulai
menyimpang dari tujuan, sistem pengendalian
akan mengidentifikasi penyimpangan, dan
koreksi dapat segera dilakukan sejak awal
MANAJEMEN (KONSTRUKSI)
Planning
Organizing
Executing
Controlling
Case Study-1

A. Mencari orang yang memiliki kemampuan/keahlian untuk melaksanakan tugas-


tugas yang sudah ditetapkan.
B. Mengukur kemajuan dan juga penyimpangan yang terjadi.
C. Merumuskan spesifikasi tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
D. Menyusun pilihan prioritas tindakan, pentahapan pelaksanaan, dan jadwal proyek.
E. Merumuskan dan mengembangkan alternatif tindakan yang mungkin dilaksanakan.
F. Memberlakukan konsekuensi yang tepat bagi setiap petugas yang telah ditunjuk.
G. Menyerahkan wewenang pelaksanaan tugas kepada orang yang telah terpilih
[petugas] menurut bidangnya masing-masing.
H. Merumuskan tujuan proyek [hasil yang diinginkan].
I. Melatih orang yang terpilih untuk melaksanakan setiap bidang tugas yang telah
ditetapkan.
J. Mengumpulkan data dan merumuskan fakta [situasi] proyek saat ini.
K. Merumuskan persyaratan [kualifikasi standard] orang yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan tugas yang telah ditetapkan.
Case Study-1 (lanjutan):
L. Mengambil tindakan-tindakan perbaikan.
M. Melakukan koordinasi terhadap semua peaksanaan tugas/kegiatan yang sedang
berlangsung.
N. Menentukan alokasi sumber daya, fasilitas, dan anggaran yang ada untuk
pelaksanaan proyek pada setiap bidang tugas/kegiatan dan personil
pelaksanaannya.
O. Mengukur tingkat keberhasilan [prestasi kerja] setiap personil pelaksana
proyek pada setiap bidang tugas yang telah ditetapkan.
P. Mengidentifikasi kemungkinan dampak negatif dari setiap alternatif tindakan
yang ada.
Q. Merinci lebih lanjut tingkat atau ukuran pencapaian hasil [performance] setiap
orang yang terpilih menjadi petugas pelaksana proyek, dan dan membuat
kesepakatan dengan mereka.
R. Merumuskan lingkup kegiatan, tanggung jawab, dan kewenagan pada setiap
bidang tugas yang telah ditetapkan.
S. Menetapkan arah kebijaksanaan pelaksanaan proyek.
T. Menetapkan indikator terukur setiap pilihan tindakan yang ada.
JAWABAN CASE STUDY-1.docx
MENURUT PENDAPAT SAYA PERBEDAAN ANTARA
ITEM
SAYA TIM AHLI SAYA dan AHLI TIM dan AHLI

A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
JUMLAH
RAPAT PRA-PELAKSANAAN:
program mutu program mutu.docx
organisasi kerja
tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan
jadwal pelaksanaan pekerjaan dan metode pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan manajemen K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja)
jadwal pengadaan bahan/material
mobilisasi personil dan peralatan
penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi
pekerjaan.
PENGENDALIAN BIAYA
Pengendalian biaya meliputi segala aktivitas
untuk memberikan garansi bahwa proyek akan
dapat diselesaikan dengan anggaran yang telah
disepakati.
Pengendalian biaya akan menjadi efektif jika
lingkup proyek (scope) terdefinisi secara rinci
dan akurat.
TAHAP PELAKSANAAN
Sebagai pihak pemilik proyek (owner),
pengendalian proyek merupakan tugas yang
banyak diemban pada tahap pelaksanaan.
Pengendalian proyek
konstruksi milik negara umumnya terdiri dari
pengendalian biaya, mutu, waktu,
dokumen, dan perijinan.
Pengendalian biaya akan
menjadi efektif jika lingkup
proyek (scope) terdefinisi secara
rinci dan akurat
PENYEBAB COST OVERRUNS
(Fahirah, 2005)
BIAYA PROYEK
BIAYA LANGSUNG
(direct costs)
dan

BIAYA TAK-LANGSUNG
(indirect costs)
METODE NILAI-HASIL
(Earned-Value Method)

CV (cost variance)
Negative over budget
Positive under budget

SV (schedule variance)
Negative under schedule
Positive ahead schedule
FORMULA CV dan SV

CV = EV AC
EV (Earned Value) atau BCWP (Budgeted Cost of Work
Performed)
AC (Actual Cost) atau ACWP (Actual Cost of Work Performed)

SV = EV PV
PV (Planned Value) atau BCWS (Budgeted Cost of Work
Schedule)
CONTOH KASUS
I II III IV TOTAL
Nilai Rencana (PV) 250 250 250 250 1000
Biaya Aktual (AC) 220 200 250 250 920
Variansi 30 50 0 0 80 (8%)

I II III IV TOTAL
Nilai Rencana (PV) 250 250 250 250 1000
Nilai Hasil (EV) 200 200 200 200 800
Biaya Aktual (AC) 220 200 250 250 920
Variansi Jadwal (SV) -50 -50 -50 -50 -200(20%)
Variansi Biaya (CV) -20 0 -50 -50 -120 (15%)
ANALISIS TERHADAP DATA
Secara akuntansi, proyek mengalami Rp 80 di
bawah rencana atau under budget (Rp1,000
Rp920).
Namun demikian angka ini belum dapat
menjelaskan nilai pekerjaan aktual yang sudah
dikerjakan.
Variansi jadwal minus Rp200 (= -20%), proyek
terlambat (under schedule).
Variansi biaya minus Rp120 (= -15%), proyek over
budget.
MANAJEMEN K3
Mengapa kecelakaan kerja terjadi? Bagaimana
menghindarinya?
TEORI DOMINO dari Heinrich (1928) adalah
sebuah teori yang sangat bermanfaat untuk
dipahami oleh setiap manajer proyek agar
dapat mencapai zero accidents.
Hasil penelitian Heinrich: penyebab
kecelakaan kerja adalah 88% unsafe acts, 10%
unsafe conditions, dan 2% unavoidable.
TEORI DOMINO
1. Luka/tewas disebabkan oleh kecelakaan kerja.
2. Kecelakaan kerja disebabkan oleh tindakan/
kondisi proyek yang tidak aman.
3. Tindakan/kondisi tidak aman terjadi karena
ketidak-hati-hatian/kesalahan manusia atau
disain lingkungan proyek yang buruk.
4. Kesalahan manusia diciptakan oleh lingkungan
sosial/lingkungan bawaan.
5. Lingkungan sosial/bawaan adalah tempat di
mana dan bagaimana seseorang tumbuh
dewasa dan mendapatkan pendidikan.
JARAK TULANGAN MINIMUM
JARAK TULANGAN MINIMUM
UM

UM
INI

xx
AL

x
TULANGAN LONGITUDINAL
MENGAPA TERJADI?
MENGAPA TERJADI?

Anda mungkin juga menyukai