Anda di halaman 1dari 28

TUGAS MANAJEMEN KONSTRUKSI

PAPER MENGENAI DETAIL ENGINEERING DESIGN

Disusun Oleh:
Kevin Edgard Tamado 21010117130111
Fernaldi Gradiyanto 21010117130114
Salma Afanin N 21010117130117
Vandika Anindya Hutama 21010117140117
Fina Puspita Rahmadhani 21010117130119
Fadhel Muhammad Yunelv 21010117140119
M Yazid M 21010117130164

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
I. PENGERTIAN

Detail Engineering Design (DED) dalam Pekerjaan Konstruksi dapat diartikan sebagai


produk dari konsultan perencana, yang biasa digunakan dalam membuat sebuah perencanaan
(gambar kerja) detail bangunan sipil seperti gedung, kolam renang, jalan, jembatan, bendungan,
dan pekerjaan konstruksi lainnya. Selain sebagai rencana gambar kerja, DED juga bisa
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan perawatan dan perbaikan sebuah gedung atau
bangunan. Dalam tahapan penyusunan dokumen DED, hal yang pertama kali harus dilakukan
oleh Konsultan Perencana adalah identifikasi lapangan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
kondisi eksisting keadaan di lapangan serta perhitungan volume pekerjaan komponen arsitektural
maupun utilitas. Kegiatan identifikasi ini menghasilkan dokumen berupa volume pekerjaan
maupun metode pelaksanaan. Selanjutnya dokumen tersebut digunakan untuk merancang
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) serta penjadwalan
kegiatan pelaksanaan pekerjaan.

II. ISI DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED)

DED pada umumnya terdiri dari laporan utama (Laporan Pendahuluan, Laporan
Antara/Interim, dan Laporan Akhir) dan Laporan penunjang (Laporan Topografi, Laporan
Mekanika Tanah, Laporan Hidrologi dan Hidrolika, dan Laporan Sosek, dll). Berikut adalah
penjelasan mengenai bagian-bagian DED:

1. LAPORAN PENDAHULUAN
Laporan pendahuluan berisi rencana konsultan untuk melaksanakan pekerjaan. Secara
garis besar dokumen menggambarkan lingkup pekerjaan, pendekatan dalam
perancangan dan perencanaan rinci. Lingkup ini dikemas dalam suatu uraian dan
rencana kerja dilengkapi dengan metoda pelaksanaan pekerjaan, rencana kerja, serta
penugasan personil untuk melaksanakan pekerjaan. Secara umum laporan pendahuluan
terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:
a. Pendahuluan:
Pendahuluan secara umum berisikan
i. Latar Belakang
Berisikan dasar dilaksanakannya suatu proyek yang biasanya berbasiskan pada
request suatu pihak, RTRW atau suatu masalah terkait prasarana dan
infrastruktur.
ii. Maksud
Berisikan maksud dari pelaksanaan laporan pendahuluan. Pada umumnya
maksud dari laporan pendahuluan adalah untuk mengetahui kondisi teknis awal
lokasi pekerjaan, menyiapkan layout, serta desain dari konstruksi ataupun
fasilitas lainnya secara rinci, lengkap dan jelas yang akan digunakan sebagai
pedoman pada tahap konstruksi dalam pembangunan tersebut.
iii. Tujuan
Berisikan tujuan dari pekerjaan yang didefinisikan di laporan pendahuluan.
Umumnya tujuan laporan adalah untuk mendapatkan gambaran kondisi dan
masalah eksisting dan kesesuaian dengan masterplan sehingga tepat guna sesuai
dengan fungsi dan perannya.
iv. Lokasi Kegiatan
Berisikan lokasi rencana suatu proyek secara detail berikut titik koordinatnya.
v. Sumber Dana
Berisikan sumber dana pelaksanaan suatu proyek.
vi. Lingkup Pekerjaan
Berisikan cakupan pekerjaan konsultan perencana yang secara garis besar
meliputi engineering survey dan detail design.
vii. Sistematika Penulisan
Berisikan susunan laporan pendahuluan.

b. Deskripsi Wilayah Perencanaan


Berisi data atau hasil survey mengenai letak geografis, topografis, klimatologi,
administratif, kondisi infrastruktur, kelayakan teknis, sosekbud, klimatologi, jumlah
dan kepadatan penduduk, rencana pusat, pelayanan, penggunaan lahan, isu strategis,
permasalahan di lokasi perencanaan dan data lain yang penting untuk dijadikan
pertimbangan saat perencanaan hingga pelaksanaan suatu proyek.
c. Rencana Kerja
Rencana kerja adalah rencana pengelolaan kegiatan dalam pekerjaan secara runtun
dan dengan menggunakan cara/metode yang dapat dipertanggungjawabkan, dimana
setiap jenis pekerjaan mempunyai keterkaitan dengan pekerjaan lainnya. Pada bagian
ini konsultan memaparkan rencana kerja berdasarkan hasil pemahaman atas
informasi yang telah diperoleh dari Pemilik Pekerjaan dan studi sebelumnya.
Rangkuman rencana kerja dalam bentuk Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan disajikan
pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Contoh Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan


d. Metodologi Pelaksanaan
Metodologi adalah suatu cara atau pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan
suatu permasalahan. Dalam pekerjaan ini, cara-cara untuk menyelesaikan pekerjaan
disajikan secara lebih rinci mulai dari metodologi survey, rumus/persamaan, dan
ketentuan-ketentuan yang digunakan. Tahapan-tahapan kegiatan ini merupakan
uraian secara detail dari rencana kerja yang telah disampaikan dalam Rencana Kerja.
Contoh Metodologi Pelaksanaan dapat dilihat di Lampiran II.1.

e. Struktur Organisasi Penyedia Jasa, Pengguna Jasa dan Tenaga


Pada umumnya meliputi:
i. Struktur Organisasi Penyedia Jasa (Konsultasi)
Berisi pernyataan atas pihak-pihak yang terlibat dalam penyediaan jasa
konsultasi suatu proyek/
ii. Struktur Organisasi Pengguna Jasa
Berisi pernyataan atas pihak yang terlibat sebagai owner yang memiliki peran
dalam melakukan pengawasan dan koordinasi dengan Penyedia Jasa agar didapat
hasil pekerjaan yang optimal dan sesuai yang diharapkan oleh Pengguna Jasa.
Pengguna jasa pada umumnya menyusun Tim Kerja untuk pelaksanaan
pekerjaan ini.
iii. Tenaga Ahli
Berisikan daftar jumlah Tenaga Ahli yang diperlukan untuk suatu proyek yang
biasanya mengacu pada Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Gambar 2.2. Contoh Struktur Organisasi Penyedia Jasa

Gambar 2.3. Contoh Struktur Organisasi Pengguna Jasa


f. Pelaporan, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, dan Jadwal Penugasan Personil
i. Pelaporan
Berisikan jenis laporan yang akan diserahkan konsultan kepada direksi
ii. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (Lihat Tabel 2.1)

Tabel 2.1. Contoh Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

iii. Jadwal Penugasan Personil (Lihat Tabel 2.2)

Tabel 2.2. Contoh Jadwal Penugasan Personil


2. LAPORAN ANTARA (LAPORAN INTERIM)
Laporan antara berisi tentang pengumpulan data, analisis data, desain awal
pelabuhan. Bersama dengan Laporan Survei Lapangan, Laporan Interim akan
didiskusikan dengan Pemilik Pekerjaan untuk menjelaskan kondisi lokasi berdasarkan
hasil survei lapangan dan mendapatkan masukan-masukan sebelum melangkah ke
kegiatan selanjutnya. Secara umum Laporan Antara terdiri dari beberapa bagian sebagai
berikut:
a. Pendahuluan (sama dengan Laporan Pendahuluan)
b. Deskripsi Wilayah Perencanaan (sama dengan Laporan Pendahuluan)
c. Rencana Kerja (sama dengan Laporan Pendahuluan)
d. Metodologi Pelaksanaan (sama dengan Laporan Pendahuluan)
e. Hasil Analisis
Berisikan hasil survey dan olah data dari apa-apa saja yang tercantum pada
Metodologi Pelaksanaan. Contoh Hasil Analisis bisa dilihat di Lampiran II.2
f. Struktur Organisasi Penyedia Jasa, Pengguna Jasa dan Tenaga (sama dengan
Laporan Pendahuluan)
g. Kemajuan Pekerjaan (Lihat Tabel 2.3 dan Tabel 2.4)
Tabel 2.3 Kurva Realisasi Kemajuan Pekerjaan
P ersen
BULAN t
N o. URAIAN PEKERJAAN BOBOT KE-1 KE-2 KE-3 KE-4 KE-5 KE-6 KE-7
(%) 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 a se
I KEGIATAN PERSIAPAN 100
1. Persiapan, dan Penyusunan RMK 2 ,0 0 0 ,5 0 1 ,5 0
0 1
, ,
5 5
0 0
2
,
0
2. Pengumpulan Data-data Hidrologi 0 1,00 1,00
1,00 1,00
2
,
0
3. Pengumpulan Data sosial ekonomi 0 1,00 1,00
1,00 1,00
2
,
0
4. Pengumpulan Peta Dasar 0 1,00 1,00
1,00 1,00
2
,
0
5. Peta Tata Guna Lahan 0 0,25 1,75
0,25 1,75
2 1
, ,
0 5
6. Inventarisasi titik triangulasi/BM 0 0,50 0
0,50 1 ,5 0
1
,
5
7. Identifikasi potensi sumber air 0 0,50 1,00
0,50 1 ,0 0
2
,
0
8. Pendataan Jenis Vegetasi 0 1,00 1,00
1,00 1 ,0 0
2
,
0
9. Survei Inventarisasi wilayah lahan kritis 0 1,00 1,00
1,00 1 ,0 0
2
,
0
1 0 . Inventarisasi sungai, bangunan dan sarana SDA 0 1,00 1,00
1,00 1 ,0 0
2
,
0
1 1 . Penyusunan Laporan Pendahuluan 0 1,00 1,00
1,00 1 ,0 0

II KEGIATAN SURVEI
a SURVEI PENGUKURAN TOPOGRAFI 80
1. Survei kondisi topografi lahan kritis 7 ,0 0 1 ,5 0 1,00 1,00 1,00 1,00 0 ,5 0 0,50 0,50
1 1 1 1 0
, , , , ,
5 0 0 0 5
0 0 0 1,00 1,00 0 0 0,50
7 1
, ,
0 5
2. Penyusunan rencana kerja pengukuran termasuk penentuan 0 0 1,50 1,00 1,00 0,50 1,00 0,50
1,50 1,50 1,00 1,00 0,50 0,00 0,00
7 1
, ,
2 0
3. Pengukuran titik kontrol horizontal dan vertical 5 0 1,00 1,75 0,50 1,25 0,75 1,00
1,00 1,00 1,75 0,50 1,25 0,75 1,00
6 1 1 1
, , , ,
1 1 0 0
4. Pengukuran situasi, penampang memanjang dan melintang 0 0 1,00 1,50 0,50 0 0
1,10 1,00 1,50 0,50 1 ,0 0 0,00
3
,
0
5. Perhitungan dan penggambaran peta topografi 0 0,50 1,50 1,00
0,50 1 ,5 0 0,00

b KEGIATAN SURVEI PERSUNGAIAN / DRAINASE


1. Pengumpulan peta lokasi pekerjaan 2 ,0 0 1 ,0 0 1,00
1 1
, ,
0 0
0 0
2
,
0
2. Pengambilan contoh sedimen dasar dan sedimen melayang 0 1,00 1,00
1,00 1,00
2 1 1
, , ,
0 0 0
3. Uji laboratorium contoh sedimen 0 0 0
1,00 1 ,0 0
2 1
, ,
0 0
4. Analisa sedimen transport 0 1,00 0
1 ,0 0 0,00

KEGIATAN SURVEI INVESTIGASI GEOLOGI DAN


c
Tabel 2.4 Kemajuan Jadwal Penugasan Personil

J u m la h B u l a n U n it
N o. Uraian Pekerjaan S a tu a n A la t x b ln KE-1 KE-2 KE-3 K E -4 KE-5 KE-6 KE-7 B u la n
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I SURVEY TOPOGRAFI
1. GPS set 3 x 2 6

2. Handycam set 1 x 2 2

3. Kamera set 1 x 2 2

4. Kendaraan air/Perahu set 1 x 1 ,5 1 .5

5. Munsel Soil Kit set 1 x 1 ,5 1 .5

6. Teodolit set 1 x 1 ,5 1 .5

II SURVEY HIDROLOGI
1. GPS set 3 x 1,5 4.5

2. Handycam set 1 x 1,5 1.5

3. Kamera set 1 x 1,5 1.5

4. Echosounder set 1x1 1

5. Current meter set 1x1 1

III KANTOR
1. Komputer dan Printer set 2 x 7 14

2. Meja dan Mesin Gambar set 4 x 7 28

3. Plotter set 1 x 7 7

4. Rak Buku set 2 x 7 14

5. Roda Empat bh 2 x 7 14

K e te ra n g a n : R encana

R e a lis a s i
3. LAPORAN AKHIR
Sebelum menjadi Laporan Akhir dilakukan pembuatan Draf Laporan Akhir. Draf
laporan ini berisi tentang hasil analisis dan gambar-gambar desain yang dilengkapi
dengan perhitungan disain konstruksi, Perhitungan Volume Pekerjaan dan Perkiraan
Biaya (BoQ dan Rencana Angaran Biaya) serta Spesifikasi Teknis. Draft Final Report ini
akan didiskusikan dengan Pihak Pemilik Pekerjaan untuk mendapatkan masukan-
masukan guna perbaikan untuk finalisasi pekerjaan. sebelum difinalkan menjadi Laporan
Akhir. Setelah difinalisasi maka didapatkan Laporan Akhir yang merupakan dokumen
lengkap berupa hasil perbaikan dari Draf Laporan Akhir dan juga dilengkapi dengan Nota
Disain dan Dokumen Tender yang mencakup Gambar-Gambar Desain, Daftar Volume
Pekerjaan (Bill of Quantity) serta Spesifikasi Teknis dan RKS.
Secara umum Laporan Akhir terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:
a. Pendahuluan (sama dengan Laporan Pendahuluan)
b. Deskripsi Wilayah Perencanaan (sama dengan Laporan Pendahuluan)
c. Metodologi Pelaksanaan (sama dengan Laporan Pendahuluan)
d. Hasil Analisis (sama Dengan Laporan Antara)
e. Struktur Organisasi Penyedia Jasa, Pengguna Jasa dan Tenaga (sama dengan
Laporan Pendahuluan)
f. Gambar Detail Bangunan atau Gambar Bestek
Gambar detail bangunan/gambar bestek, yaitu gambar desain bangunan yang
dibuat lengkap untuk konstruksi yang akan dikerjakan. Gambar detail bangunan atau
bestek bisa terdiri dari gambar rencana teknis. Gambar rencana teknis ini meliputi
arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, serta tata lingkungan. Semakin baik dan
lengkap gambar akan mempermudah proses pekerjaan dan mempercepat dalam
penyelesaian pekerjaan konstruksi.
Berikut ini adalah beberapa contoh gambar detail bangunan Jembatan Timbang
Bantar Gebang:
Gambar 2.4 Site Plan Jembatan Timbang Bantar Gebang (Tata Lingkungan)

Gambar 2.5 Tampak Depan Pos Jaga Keamanan Jembatan Timbang Bantar
Gebang (Arsitektur)
Gambar 2.6 Tampak Atas, Tampak Samping Dan Potongan A-A Jembatan
Timbang Bantar Gebang (Struktur)

Gambar 2.7 Denah Titik Lampu Jembatan Timbang Bantar Gebang (Mekanikal
Elektrikal)
g. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rencana Anggaran Biaya atau RAB adalah perhitungan keseluruhan harga dari
volume masing-masing satuan pekerjaan. RAB dibuat berdasarkan gambar.
Kemudian dapat dibuat juga Daftar Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) serta
spesifikasi dan harga. Susunan dari RAB nantinya akan direview, perhitungannya
dikoreksi dan diupdate harganya disesuaikan dengan harga pasar.
 RAB berfungsi sebagai acuan dasar pelaksanaan proyek, mulai dari pemilihan
penyedia/ kontraktor yang sesuai, pembelian barang/jasa, sampai pengawasan lelang
agar berjalan sesuai dengan rancangan dan kesepakatan awal/kontrak. Tanpa adanya
RAB, sangat mungkin terjadi pembengkakan biaya dikarenakan pembelian bahan
bangunan yang tidak sesuai dengan volume pekerjaan, upah pekerja yang tidak
terkontrol, pengadaan peralatan yang tidak tepat, dan berbagai dampak negatif
lainnya.
Dalam pembuatan RAB ada beberapa item rincian pekerjaan yang dimasukkan ke
dalam tabel, baik pengadaan barang maupun jasa. Berikut di bawah ini komponen
rincian yang harus ada dalam RAB:
 Uraian pekerjaan yang dibagi berdasarkan sub jenis pekerjaan.
 Volume pekerjaan yang memiliki arti satuan yang digunakan untuk pengukuran
suatu item barang/objek. Volume pekerjaan umumnya dapat dihitung dalam
satuan meter persegi (m2), meter kubik (m3), atau unit.
 Harga satuan pekerjaan yang dapat dipisah menjadi dua bagian, harga jasa atau
harga jasa berikut materialnya. Setelah itu, kalikan volume pekerjaan dengan
harga satuan pekerjaan.
 Total atau jumlah harga yang didapatkan
Berikut adalah contoh RAB pembangunan Jaringan Pipa Distribusi SPAM
Pondok Gede dan Jatiasih.
HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN VOL. SAT. SATUAN
(Rp)

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
- Direksikeet 9,00 m2 1.098.440,00
Gudang Sementara 6,00 m2 942.800,00
Papan Nama Proyek 2,00 bh 1.084.090,00
Rambu rambu 15,00 bh 100.000,00
As Built Drawing, Dokumentasi Dan Pelaporan 1,00 Ls 30.000.000,00
1,00 unit 3.000.000,00
Mobilisasi dan Demobilisasi
Sub Total I

II PEKERJAAN PENGADAAN PIPA & ACCESORIES

2,1 PENGADAAN PIPA HDPE SDR 17, PN 10


- JARINGAN DISTRIBUSI UTAMA (JDU )
Pengadaan Pipa GIP KLAS MEDIUM 600 mm SII 1.372,00 m 5.387.517,74
Pengadaan Pipa HDPE. SDR-17 :
Ø 500 mm 1.535,00 m 2.275.519,95
Ø 400 mm 1.680,00 m 1.458.007,65
- JARINGAN DISTRIBUSI BAGI (JDB)
Ø 355 mm 977,00 m 1.153.577,70
Ø 315 mm 8.432,00 m 906.538,05
Ø 250 mm 8.041,00 m 569.819,25
Ø 200 mm 9.883,00 m 366.557,40
Ø 160 mm 35.550,00 m 234.897,30
Ø 110 mm 1.738,00 m 112.384,80
- JARINGAN DISTRIBUSI LAYANAN (JDL)
Ø 110 mm 132.196,00 m 112.384,80
Sub Total 2.1

2,2 PENGADAAN ACCESSORIES


- Bend
Bend Steel 90o Dia. 600mm 1,00 buah 5.908.200,00
- Reducing Tee
Tee dia. 600 x 500 mm 1,00 buah 14.320.900,00
Tee dia. 500 x 250 mm 1,00 buah 9.626.881,00
Tee dia. 500 x 200 mm 2,00 buah 8.450.000,00
Tee dia. 500 x 160 mm 2,00 buah 6.250.000,00
Tee dia. 400 x 400 mm 1,00 buah 4.972.600,00
Tee dia. 400 x 355 mm 1,00 buah 4.572.000,00
Tee dia. 355 x 355 mm 1,00 buah 3.240.000,00
Tee dia. 355 x 110 mm 2,00 buah 2.800.000,00
Tee dia. 315 x 315 mm 8,00 buah 1.170.000,00
Tee dia. 315 x 200 mm 1,00 buah 1.120.000,00
Tee dia. 315 x 160 mm 3,00 buah 1.071.000,00
Tee dia. 315 x 110 mm 5,00 buah 1.006.000,00
Tee dia. 250 x 250 mm 6,00 buah 971.500,00
Tabel 2.5 Contoh Rencana Anggaran Biaya Jaringan Pipa Distribusi SPAM
Pondok Gede dan Jatiasih.
HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN VOL. SAT. SATUAN
(Rp)
VII 1. UNIT PEKERJAAN METER INDUK DMA
Pengadaan dan Pasang Water Meter Induk Dia. 4"
Pengadaan
Water meter induk Dia. 4" 1.00 Bh 15,000,000.00
Gate Valve Dia. 4" 3.00 Bh 12,952,002.14
Tee All Flange dia. 4" 2.00 Bh 715,470.58
Bend All Flange dia. 4" 2.00 Bh 593,679.24
Flexible Joint dia. 4 " 1.00 Bh 2,699,255.90
Pipa Double Flange dia.4" 6.00 Bh 500,000.00
Check Valve dia. 4" 1.00 Bh 4,858,232.28
Pek. Pemasangan Box Meter Induk
1. Pekerjaan Tanah
- Galian Tanah 3.24 m3 83,210.00
- Urugan Pasir 0.15 m3 233,760.00
- Urugan tanah kembali 1.37 m3 218,430.00
2. Pekerjaan Beton Bertulang 1 :2 : 3
- Lantai kerja 1 : 3 : 5 0.11 m3 933,890.00
- Beton Plat Lantai 1 : 2 : 3 0.27 m3 1,186,940.00
- Beton Plat Dinding 1 : 2 : 3 1.20 m3 1,186,940.00
- Pembesian Lantai 13.84 kg 24,000.00
- Pembesian Dinding 17.45 kg 24,000.00
- Bekisting lantai 3.50 m2 500,000.00
- Bekisting Dinding 18.51 m2 500,000.00
- Plesteran Beton 1 : 2 t = 1.5 cm 6.67 m2 61,210.00
3. Pekerjaan Penutup Box
- Plek. Penutup Box dari Plat t=3 mm dg. Uk. 130 x 90 cm 1.17 m2 500,000.00
- Plek. Penutup Box dari Plat t=3 mm dg. Uk. 60 x 60 cm 0.36 m2 400,000.00
- Plek. Pengecatan dg. Cat anti Jamur 14.50 m2 30,000.00
Jumlah
Dibulatkan
PEK. UNIT METER INDUK DMA 47.00 UNIT
VIII 1. UNIT PEKERJAAN PRESURE REDUCING VALVE dia 6"
Pengadaan dan Pasang Presure Recucing Valve Dia. 6"
Pengadaan
Presure Reducing Valve Dia. 6" 1.00 Bh 23,000,000.00
Gate Valve Dia. 6" 3.00 Bh 7,555,489.26
Tee All Flange dia. 6" 2.00 Bh 640,574.00
Bend All Flange dia. 6" 2.00 Bh 748,748.00
Flexible Joint dia. 6 " 1.00 Bh 3,237,393.72
Pipa Double Flange dia.6" 6.00 Bh 700,000.00
Pek. Pemasangan Box Presure Reducing Valve.
1. Pekerjaan Tanah
- Galian Tanah 3.24 m3 83,210.00
- Urugan Pasir 0.15 m3 233,760.00
- Urugan tanah kembali 1.37 m3 218,430.00
2. Pekerjaan Beton Bertulang 1 :2 : 3
- Lantai kerja 1 : 3 : 5 0.11 m3 933,890.00
- Beton Plat Lantai 1 : 2 : 3 0.27 m3 1,186,940.00
- Beton Plat Dinding 1 : 2 : 3 1.20 m3 1,186,940.00
- Pembesian Lantai 13.84 kg 24,000.00
- Pembesian Dinding 17.45 kg 24,000.00
- Bekisting lantai 3.50 m2 500,000.00
- Bekisting Dinding 18.51 m2 500,000.00
- Plesteran Beton 1 : 2 t = 1.5 cm 6.67 m2 61,210.00
Tabel 2.6 Contoh Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya Jaringan Pipa Distribusi
SPAM Pondok Gede dan Jatiasih.

NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA


(Rp)

I PEKERJAAN PERSIAPAN 52,210,940.00

II PEKERJAAN PENGADAAN PIPA & ACCESORIES 57,594,964,072.57

III. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA & ACCESORIES 96,692,709,430.00

IV BORING HORIZONTAL DENGAN JAKING 1,299,750,000.00


V. PEKERJAAN JEMBATAN PIPA 1,389,438,000.00

VI. PENGUJIAN PIPA 1,023,421,440.00

VII. Meter Induk DMA 3,892,258,000.00

VIII. PEKERJAAN PRESURE REDUCING VALVE 948,459,892.37

SUB TOTAL I 162,893,211,774.94


KONTINGENSI (10 %) 16,289,321,177.49
SUB TOTAL II 179,182,532,952.44
BIAYA SUPERVISI (6%) 10,750,951,977.15
TOTAL 189,933,484,929.58
PPN (10 %) 18,993,348,492.96
TOTAL BIAYA PEKERJAAN 208,926,833,422.54
DIBULATKAN 208,926,834,000.00

h. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) merupakan dokumen yang berisikan
ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh perencana/perancang sebagai panduan/prosedur
yang harus diikuti oleh pelaksana/penyedia/peserta tender, yaitu: pengadaan material,
tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan, jenis pekerjaan, serta segala sistem yang
diperlukan untuk melaksanakan proyek pekerjaan. RKS proyek berisikan nama
pekerjaan berikut penjelasaannya berupa jenis, besar dan lokasinya, serta prosedur
pelaksanaannya, syarat mutu pekerjaan dan persyaratan lain yang wajib dipenuhi oleh
penyedia pekerjaan konstruksi. RKS ini biasanya akan disampaikan bersama dengan
gambar-gambar detail pekerjaan yang semuanya menjelaskan mengenai proyek yang
akan dilaksanakan.
RKS umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu syarat umum, syarat administrasi,
dan syarat teknis. RKS sebagai kelengkapan gambar kerja harus dibuat selengkap
mungkin dengan maksud agar di dalam pelaksanaan pekerjaan tidak timbul kesulitan.
Kalimat dalam RKS diusahakan agar disusun sedemikian rupa, sehingga cukup jelas,
terperinci, mudah dipahami dan tidak menimbulkan keragu-raguan. Berikut ini adalah
poin poin penting dari RKS Pembangunan Jembatan Timbang Bantar Gebang yang
terdiri dari 4 bagian
 Ketentuan Umum
Menjelaskan :
1. Situasi, yaitu situasi terkait dengan lokasi pelaksanaan pekerjaan, medan
pekerjaan, kondisi tanah, dan hal-hal lainnya yang berpengaruh terhadap
pekerjaan.
2. Lingkup Pekerjaan, yaitu jenis-jenis pekerjaan yang harus dilakukan di lokasi.
3. Pekerjaan Pelaksanaan, yaitu hal-hal yang harus disediakan kontraktor untuk
menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan.
4. Ukuran, yaitu satuan ukur yang digunakan dan ukuran penduga sebagai induk
ukuran.
5. Pekerjaan Persiapan, yaitu hal-hal yang harus dikerjakan terlebih dahulu
sebelum memasuki masa pekerjaan proyek yang sebenarnya.
6. Pematangan Lokasi.

 Syarat Teknis Dan Bahan


Menjelaskan :
1. Rencana Kerja Pelaksanaan Pekerjaan, yaitu rencana pelaksanaan pekerjaan
yang disusun secara bersama antara penyedia barang/jasa, perencana,
pengawas teknis, suku dinas teknis, dan instansi terkait lainnya sesuai dengan
perjanjian/kontrak.
2. Organisasi Pelaksana Lapangan, yaitu pembentukan organisasi pelaksana
lapangan dengan pemberian tugas, fungsi, dan wewenang yang jelas
tanggungjawabnya.
3. Tenaga Kerja Lapangan, yaitu aturan-aturan dalam penyediaan tenaga kerja di
lokasi pekerjaan.
4. Bahan dan Peralatan, yaitu alat dan bahan yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dalam perjanjian/kontrak.
5. Mobilisasi, yaitu pengaturan mobilisasi peralatan terkait yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan serta personilnya dan tenaga kerja lapangan.
6. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, yaitu jadwal pelaksanaan pekerjaan secara
rinci yang terdiri dari time schedule dan jangka waktu pekerjaan.
7. Laporan Hasil Pekerjaan, yaitu laporan yang harus dibuat untuk pengendaian
dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan baik itu laporan harian dan laporan
mingguan.
8. Foto Proyek, yaitu foto-foto dokumentasi tahapan pelaksanaan pekerjaan di
lapangan sebagai bentuk rekaman kegiatan pelaksanaan proyek.
9. Perbedaan Ukuran, yaitu aturan terkait dengan perbedaan ukuran yang terjadi
saat pelaksanaan pekerjaan.
10. Sarana Penunjang Proyek, yaitu bangunan sementara yang wajib didirikan
oleh penyedia barang/jasa untuk menunjang keberlangsungan pekerjaan
seperti direksi keet (site office), los kerja, gudang bahan, dan lainnya.
11. Papan Nama dan Proyek, yaitu peraturan dalam pemasangan papan nama dan
proyek.
12. Perubahan Pekerjaan, yaitu peraturan yang mengatur apabila karena sesuatu
hal volume dan atau item pekerjaan tidak dapat dikerjakan sesuai yang
tercantum di kontrak.

 Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan


Menjelaskan :
1. Uraian Pekerjaan, yaitu lingkup pekerjaan yang dilaksanakan dan cara
pelaksanaan pekerjaan.
2. Jenis, Mutu Bahan, dan Perubahan Pekerjaan, yaitu peraturan terkait jenis dan
mutu bahan yang digunakan dan peraturan terkait apabila sewaktu-waktu
diperlukan perubahan pekerjaan.
3. Pekerjaan Persiapan, yaitu perincian terhadap hal-hal yang harus dikerjakan
terlebih dahulu sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.
4. Pekerjaan Pondasi, yaitu aturan terkait pekerjaan pondasi dari segi bentuk dan
jenis pondasi serta ruang lingkup pekerjaan.
5. Pekerjaan Acuan/Bekisting, yaitu lingkup pekerjaan, persyaratan bahan, dan
syarat-syarat pelaksanaan untuk pekerjaan bekisting.
6. Pekerjaan Beton Bertulang, yaitu aturan yang terkait dalam pekerjaan beton
bertulang, antara lain keahlian dan pertukangan, persyaratan bahan, kualitas
beton, pengecoran beton, siar pelaksanaan, besi tulangan, pembengkokan dan
penyetelan besi beton, pengganti besi, pemasangan alat-alat di dalam beton,
serta tanggung jawab kontraktor.
7. Spesifikasi Jembatan Timbang, yaitu hal yang mengatur spesifikasi umum
pekerjaan, spesifikasi perangkat keras, serta teknis pelaksanaan pekerjaan.

 Penutup
Menjelaskan :
Kewajiban pelaksana (kontraktor) untuk melaksanakan tugasnya sesuai
dengan ketentuan-ketentuan pada dokumen, yaitu rencana kerja dan syarat-syarat
ketentuan teknis, rencana anggaran biaya, dan gambar perencanaan, yang saling
mendukung dan melengkapi.
III. LAMPIRAN

Lampiran II.1 Contoh Metodologi Pelaksanaan


Lampiran II.1 Contoh Metodologi Pelaksanaan (Lanjutan)
Lampiran II.1 Contoh Metodologi Pelaksanaan (Lanjutan)
Laporan Antara
DED Bangunan Pengendali Sedimen di Daerah DAS Kritis

Distribusi Frekuensi Hujan


Untuk menganalisis probabilitas hujan dan menentukan kedalaman hujan periode
ulang tertentu di suatu DAS sungai, terlebih dahulu harus diketahui distribusi frekuensi hujan
di wilayah tersebut. Ada beberapa jenis distribusi frekuensi hujan yang paling mungkin dapat
mewakili distribusi frekuensi hujan aktual di masing-masing DAS, yakni distribusi Gumbel,
Gamma/Pearson Tipe III, Log-Pearson Tipe III, dan Log-normal. Berikut ini diuraikan
formula untuk menentukan kedalaman hujan periode ulang tertentu untuk setiap distribusi
frekuensi hujan.

Distribusi Gumbel

Jika distribusi frekuensi hujan mengikuti distribusi Gumbel, maka kedalaman hujan
periode ulang T dapat ditentukan sebagai berikut:
XT  X S.K
1
X n Xi
n
i 1

n X i X  2

S in
n 1

K Y
 T
Yn

Sn 

 T 1
YT ln ln
  T
dimana :
XT = Kedalaman hujan untuk periode ulang T tahun (mm).
T = Periode ulang (tahun).

X = Kedalaman hujan rata-rata (mm).


n = Jumlah data.
S = Standar deviasi (mm).
K = Faktor frekuensi.
YT = Reduced variate.
Yn = Reduced mean (sebagai fungsi dari banyaknya data n). Tabel hubungan
antar Yn dengan jumlah data n, dapat dilihat pada “Hidrologi Teknik”,
Soemarto, C.D., 1995, hal.148-149.

Lampiran II.2 Contoh Hasil Analisis


Laporan Antara
DED Bangunan Pengendali Sedimen di Daerah DAS Kritis

Sn = Reduced standard deviation (sebagai fungsi dari banyaknya data n).


Tabel hubungan antar Sn dengan jumlah data n, dapat dilihat pada
“Hidrologi Teknik”, Soemarto, C.D., 1995, hal. 149.

Tabel 6.9. Perhitungan distribusi frekuensi hujan Gumbel.


Hujan Harian Max (X -X )2 (X -X )
3
(X -X )
4
No Tahun
(mm) i avg i avg i avg

1 2004 72,00 771,73 -21438,61 595564,72


2 2005 91,30 71,91 -609,80 5171,11
3 2006 69,00 947,41 -29161,23 897582,68
4 2007 83,50 265,04 -4314,83 70245,35
5 2008 79,00 431,81 -8972,98 186458,49
6 2009 159,00 3507,01 207685,04 12299107,92
7 2010 95,00 22,85 -109,22 522,05
8 2011 158,00 3389,57 197340,67 11489173,94
9 2012 115,00 231,65 3525,69 53660,98
10 2013 76,00 565,49 -13447,31 319777,13
Total 10204,46 330497,42 25917264,37
Jumlah data (n) = 10
Mean (Xavg) = 99,7800
Nilai standar deviasi (S) = 33,6724
Reduced mean (Yn) = 0,4952
Reduced standar deviation (Sn) = 0,9496
Periode Ulang Probabilitas Reduced Faktor
X (mm)
(tahun) (%) Variate Y Frequensi K
1,25 80,00 -0,476 -1,023 65,346
2 50,00 0,367 -0,136 95,217
5 20,00 1,500 1,058 135,408
10 10,00 2,250 1,848 162,017
25 4,00 3,199 2,847 195,639
50 2,00 3,902 3,588 220,581
100 1,00 4,600 4,323 245,340
200 0,50 5,296 5,055 270,007
1000 0,10 6,907 6,752 327,148

Lampiran II.2 Contoh Hasil Analisis (Lanjutan)


Laporan Antara
DED Bangunan Pengendali Sedimen di Daerah DAS Kritis

350
Curah Hujan Harian (mm)

300
250
200
150
100
50
0
1 10 100 1000
Periode Ulang (Tahun)
Gambar 6.3. Distribusi frekuensi hujan Gumbel.

Lampiran II.2 Contoh Hasil Analisis (Lanjutan)

Anda mungkin juga menyukai