Anda di halaman 1dari 2

Pengantar Penulisan Sejarah Penyebaran Agama Islam

di Perdikan Cahyana

Saya menulis tentang Perdikan Cahyana dan Sejarah Perkembangan Agama


Islam di Bumi Cahyana ini bertujuan agar saya sendiri pada khususnya dan para
mayarakat yang tinggal di Cahyana serta lingkungan sekitar pada umumnya dapat
mengetahui dengan paham dan jelas tentang kisah-kisah yang terjadi di Perdikan
Cahyana. Selain itu, dengan penulisan ini semoga dapat memberikan kita pelajaran yang
berharga untuk lebih beriman kepada Allah dengan sebenar-benar iman dan mencontoh
semangat dari para leluhur kita dalam berislam dan menyebarkan ajaran-ajaran yang
dibawa oleh Rasulullah.

Daerah Perdikan Cahyana berada di Kecamatan Karangmoncol dan Rembang,


Kabupaten Purbalingga, Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Di Kecamatan
Karangmoncol ada 13 daerah perdikan, diantaranya : Grantung Andhap, Grantung Kidul,
Grantung Gerang, Grantung Lemah Abang, Grantung Kauman, Pekiringan Kauman,
Pekiringan Lama, Pekiringan Anyar, Pekiringan Bedhahan, Tajug Lor, Tajug Kidul,
Rajawana Lor, dan Rajawana Kidul. Sementara itu, 8 desa yang terdapat di Kecamatan
Rembang, diantaranya : Makam Wadhas, MakamBantal, MakamTengah, Makam
Dhuwur, Makam Kidul, Makam Jurang, Makam Panjang, dan Makam Kamal.

Status Perdikan dihapus oleh pemerintah Republik Indonesia pada masa Orde
Lama. Berakhirnya kekuasaan 21 orang demang diyakini oleh masyarakat bahwa para
demang telah melanggar piagam dan wewaler perdikan. Selain itu, mereka berbuat tidak
adil serta memperkaya diri sehingga mereka harus diturunkan. Penghapusan desa-desa
perdikan telah mengubah status tanah dari keputihan menjadi tanah pamajegan. Dengan
kata lain, tanah tersebut menjadi tanah negara. Tanah-tanah keputihan di daerah Perdikan
Cahyana adalah tanah-tanah bebas pajak yang diluluskan oleh Sultan Demak dan
dilestarikan oleh para Raja Jawa sesudahnya dan pemerintahan Kolonial Belanda.
Saya mendapatkan cerita ini dari beberapa masyarakat yang mengetahui cerita ini
dan dari buku yang dijual di sekitar ziarah kubur para Wali yang dimakamkan di
Cahyana. Serta mendapatkan artikel di internet yang ditulis Sugeng Priyad

Anda mungkin juga menyukai