A.PENDAHULUAN
dan seperangkat konsep lainnya yang merupakan ungkapan pola pikir yang
bersifat Jawaisme atau Kejawen. Pandangan hidup orang Jawa yang disebut
cenderung ke arah mistik yang bercampur menjadi satu termasuk ilmu kebatinan,
Tuhan Yang Maha Esa yang disebut pandangan hidup atau filsafat hidup Jawa.
pengaruh Hindu dan Islam yang datang ke Pulau Jawa. Tradisi Jawa,
yang dianggap sebagai sumber kekuatan hidup dan roh leluhur dianggap terus
mempengaruhi kehidupan mereka. Hal ini dapat dilihat dari aktifitas masyarakat
percaya bahwa Tuhan adalah Sang Pencipta segala kehidupan dunia dan alam
semesta.
istilah Hyang, diantaranya roh-roh pelindung desa, roh para wali, raja dan
pemuka agama yang termasyur yang dianggap sebagai orang suci. Mereka
orang suci tersebut, sebagai alat untuk mewujudkan hasarat dan keinginannya.
Biasanya mereka minta berkah, minta rejeki tidak langsung kepada Tuhan, tetapi
melalui perantara roh orang-orang suci yang berada di makam atau tempat
keramat lainnya yang dianggap memiliki hubungan dekat dengan Tuhan. Hal ini
bahwa pandangan hidup masyarakat Jawa terhadap leluhur sangat kuat dan
leluhur dijadikan sebagai sosok yang memiliki kedudukan tinggi sebagai media
sendiri dan dengan masyarakat, hidup selaras juga dengan Tuhan dan
menjalankan hidup yang benar. Namun demikian dimensi kehidupan yang sejati
orang-orang Jawa ialah kebatinan, yaitu gaya hidup manusia yang memupuk
langsung antara individu dengan lingkungan Yang Maha Kuasa. Gaya hidup
kebatinan akan meliputi pelaksanaan dari semua bentuk kebudayaan jawa yang
yang akan datang, akan penafsiran dari lambang-lambang dan akan kesaktian
Adalah makam Ki Ageng Derpayuda atau Kyai Ageng Derpayuda yang terletak di
atau kejawen yaitu ziarah atau tirakat. Tradisi tirakat atau ziarah makam ini
biasanya dilakukan pada malam Selasa Kliwon (Anggoro Kasih) dan setiap
malam Jumat. Tradisi/ adat istiadat ini muncul karena masyarakat meyakini
didasarkan pada nilai lebih beliau yaitu, pertama karena kesaktiannya terutama
oleh kaum tua . Kedua, Kyai Ageng Derpayuda adalah seorang bangsawan yang
memiliki sifat serta sikap yang dapat dijadikan teladan bagi masyarakat.
karena Ki Ageng merupakan orang suci yang dianggap dapat menjadi media
sekarang masih dirawat dengan baik oleh Juru Kunci Makam yang diangkat oleh
penguasa Keraton Yogyakarta. Fenomena ini sangat menarik untuk dikaji lebih
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : (1) Siapakah sebenarnya
menjadi tokoh yang disegani, dihormati dan tetap dikenang sampai sekarang? (3)
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jati diri Kyai Ageng
yang disegani, dihormati dan tetap dikenang, serta hubungan Kyai Ageng
Selain itu hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi dan referensi bagi
melestarikan peninggalan sejarah lokal yang khas, serta memiliki karakter dan
B. KAJIAN PUSTAKA
yaitu Putra Raja Palembang yang melarikan diri ke Pulau Jawa. Suatu saat
kerajaan Palembang. Karena kekalahan itu, banyak putra Raja Palembang yang
melarikan diri dan minta perlindungan ke kerajaan Johor Malaysia serta ada
seorang putra yang melarikan diri ke Pulau Jawa dialah Hang Tuah.
hutan dan kemudian menyusuri pantai utara Jawa selama dua tahun dan
akhirnya sampai di daerah Lasem, Rembang. Pada saat yang sama di Lasem
penjahat atau perusuh (begal bahak) yang membuat onar dengan menjarah
harta benda milik rakyat. Berkat kesaktian Hang Tuah para perusuh tersebut
Rembang . Jadilah Hang Tuah sebagai punggawa kadipaten. Hang tuah menjadi
5
abdi yang sangat disayangi oleh Adipati Lasem dan disegani oleh rakyat. Hingga
kemudian Hang Tuah diambil menjadi menantu Adipati Lasem. Adipati Lasem
Hamborowati.(Dwiyono, ...........:4-5)
sirna dan menjadi kadipaten yang termasyur di Pulau Jawa. Pada waktu itu
Akhirnya Kadipaten Lasem jatuh ke tangan Kerajaan Demak dan menjadi daerah
agama Islam.
berakhir dengan tewasnya Adipati Lasem, maka Hang Tuah pun takluk dan
tunduk kepada pasukan Kerajaan Demak. Hang Tuah menjadi ksatria andalan
Kerajaan Demak karena kesaktian yang tiada tandingnya. Berkat kemurahan hati
Raja Demak, Hang Tuah diangkat menjadi Adipati di Blora dan diberi gelar
Tumenggung Sureng Pati memiliki tiga orang putra, dan satu orang putri.
Wanalaya, dan anak kedua Wanalela. Kedua anak Wanantaka ini juga
bernama Roro Widuri dari Madiun, dan istri kedua Rara Nariti yang masih
(Berdasarkan Silsilah yang dibuat oleh Ki Ngadenan Surakso Rejono, Juru Kunci
Kartasuro, di bawah kepemimpinan Sultan Paku Buwana II pada waktu itu terjadi
Sunan Amangkurat III atau Sunan Mas , sebagai raja tandingan dengan gelar
baru yang kemudian lebih dikenal Sunan Kuning, ternyata sangat besar yang
dibantu pula oleh kerabat keraton yang tidak puas dengan kebijaksanaan Raja
datang dari laskar Cina dari Jakarta di bawah pimpinan Kapten Sepanjang (Tai
Wan Sui). Pemberontakan ini terjadi pada bulan Juni 1741. Salah satu
pendukung pemberontakan ini adalah Raden Mas Said yang merasa kecewa
menyerbu Benteng Kompeni yang ada di Kartasura pada malam hari dan
terbunuh dalam serbuan tersebut. Pada tanggal 30 juni 1742 pihak pemberontak
Mayor Baron Van Hohendorff dan Adipati Bagus Suroto dari Pacitan ke Magetan
Mas Garendi menjadi Raja Mataram yang baru dengan gelar Sultan Amangkurat
memihak barisan Cina dan mengikuti jejak Raden Mas Garendi dalam peristiwa
pemberontakan tersebut. Semua abdi dalem Keraton yang masih setia kepada
Mataram yang tidak ikut dalam pertempuran berusaha melarikan diri mencari
selama 9 bulan. Dengan bantuan Kompeni Raja Paku Buwana II dapat kembali
pemberontak menyatakan tunduk pada VOC. Sunan Kuning yang tinggal sedikit
Kartasura rusak parah akibat pemberontakan orang Cina dan Sunan Kuning itu
Para punggawa kerajaan yang tak puas dengan kebijakan Paku Buwono
Mas Said. Para punggawa ini dipimpin oleh Ngabehi Secoyudo (paman Ki
8
Derpayuda sudah tidak mau berperang lagi. Di Dusun Majan Jati Ki Ageng
Lumintu rejekinira
Tan lami dadyo katawis
Mentel ing babaganira
Kasamur sungkaweng galih
Mangkono kang winarni
Joko Darpo naminipun
Neng Tembayat winulang
Hangaji myang basa Jawi
Agancang tyas ira (RMP. Sumaatmaka, 1927)
Usaha yang mereka tekuni semakin sukses dalam waktu yang relatif tidak lama.
Dan tekun diberbagai bidang, disertai dengan rasa penderitaan yang dengan
ikhlas diterimanya. Itulah keberadaan Kyai Ageng Derpayuda atau Joko Darpo
nama waktu mudanya. Di Tembayat (sekarang daerah Klaten Selatan, arah barat
daya Kota Surakarta) Ki Ageng Deprpoyuda berguru ilmu agama dan sastra
C. METODE PENELITIAN
dilaksanakan selama satu bulan yaitu minggu pertama bulan Februari sampai
data yang digunakan pada penelitian ini adalah informan yaitu seseorang yang
diteliti, tempat yaitu kompleks Makam Ki Ageng Derpayuda, dan dokumen yaitu
dokumen yang berupa buku-buku, artikel, foto-foto dan dokumen lainnya yang
dengan plt Juru Kunci Makam Ki Ageng Derpayuda (Juru Kunci sebelumnya
dan aktivitas yang terjadi di Makam Ki Ageng Derpayuda. Selain itu dilakukan
wawancara dari berbagai sumber, hasil observasi dan hasil analisis dokumen.
1. Hasil Penelitian
Karanganyar. Daerah ini terletak di lereng utara Gunung Lawu, di sebelah timur
Kota Surakarta dan arah utara Kota Karanganyar. Lingkungan kompleks makam
kelihatan terawat karena selalu dijaga kebersihannya oleh Juru Kunci Makam.
berdiri sebuah masjid yang cukup makmur. Di dalam kompleks Makam Ki Ageng
Kyai Wanasalam dan Nyai Wanasalam, (2) Kyai Santayuda dan Nyai Santayuda,
(3) Nyai Secoyuda, (4) Nyai Suradilaga, dan (5) Nyai Surengrana (ibunda Ki
Ageng Derpayuda).
Ki Ageng Derpayuda yang memiliki nama muda Joko Darpo ini adalah
Ageng menjalani kehidupan sebagai petani dan menjadi Kyai di Majan Jati. Di
Majan Jati ini beliau mendirikan Masjid. (Wawancara dengan Juru Kunci Makam,
25 Pebruari 2012)
penting yang lain yang mewarnai sejarah perjalanan hidup Ki Ageng Derpayuda.
Hamengku Buwana I.
(garwa enem). Sekarang tidak menjadi dusun. Tempat ini terdapat di Desa
Jati Slagrang bukan nama dusun, tetapi nama kelompok pohon jati berjumlah
lima. Salah satu pohon jati tersebut dijadikan tempat bertapa Ki Ageng
Kyai Ageng Derpayuda memiliki dua orang istri yaitu Rara Nariti (garwa
enem) dari Kuncen Yogyakarta, dan Rara Widuri (garwa sepuh) dari Madiun.
Dari Rara Nariti, Ki Ageng memiliki empat orang putra yaitu Rara Sulastri,
Widuri, Ki Ageng memiliki seorang putra yaitu Rangga Prawira Setika yang
Pebruari 2012). Berdasarkan silsilah dari RMP Sumaatmaka (1927) seorang putri
12
dan menjadi garwa prameswari ketiga. Dari pernikahan ini menurunkan Sultan
memiliki senjata pusaka berupa tombak yang ikut musnah pada saat Ki Ageng
meninggal. Ki Ageng meninggal karena faktor usia yang sudah tua, dan
masih dianggap keramat. Banyak peziarah yang datang dan memanjatkan do’a
di sana. Tujuan para peziarah makam ini pada umumnya adalah ingin ngalap
derajat, pangkat atau kedudukan di masyarakat, selain itu ada juga yang ingin
24 Pebruari 2012).
2. Pembahasan
di Pesantren Tembayat. Di pesantren ini beliau tidak hanya belajar ilmu agama
berbudi luhur, bijak, adil, teguh dalam jiwa dan kepribadian. Orang yang utama
harus dapat menyelesaikan semua perkara maupun cobaan yang datang dengan
sebaik-baiknya, serta mampu menjaga nama baik diri sendiri, keluarga, dan
masyarakat.
seperti rakyat kebanyakan yang biasa kerja keras seperti bertani, berladang,
maupun berdagang.
sumber air antara lain; Sendang Sono, Kedung Tiban, dan Kedung Petung.
Tempat Ki Ageng bertapa ini sampai sekarang masih dianggap sebagai tempat
keramat, sehingga tidak ada seorangpun yang berani mengambil ikan di sungai
Slagrang maupun Payudan. Kegiatan bertapa ini dalam ajaran Islam termasuk
tasawuf atau sufi, yaitu meninggalkan kepentingan keduniawian agar dapat lebih
dekat dengan Allah Pencipta alam semesta. Melalui pertapaan ini Ki Ageng
sangat dihormati oleh warga sekitar dan namanya sangat termasyur terutama
Kerjo masih terasa sampai sekarang, bahkan SMP yang didirikan pertama
kakek Sultan Hamengku Buwana II. Sebelum putri Ki Ageng yang bernama Rara
Ageng tetap dirawat dan dihormati oleh Keraton Yogyakarta. Perawatan dan
penjagaan makam dilakukan oleh Juru Kunci Makam yang diangkat oleh
Kesultanan Yogyakarta. Sampai sekarang sudah ada 4 Juru Kunci, yang terakhir
adalah Ki Ngadenan Surakso Rejono yang sudah meninggal. Juru Kunci yang
14
sekarang Sasmo Sarimin belum diangkat, baru ditetapkan sebagai wakil Juru
Kunci.
tokoh suci yang dekat dengan Pencipta alam semesta, sehingga dapat menjadi
PENUTUP
1. Kesimpulan
masih sugeng . Ki Ageng berkelana dan hidup berbaur dengan rakyat biasa.
maupun keturunannya.
2. Saran
kebangsaan.
Glosary
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 6. Wawancara dengan Plt Juru Kunci Makam dan Bapak Harsono
Gambar 9. Kegiatan Wawancara dengan Plt Juru Kunci Makam dan Bapak
Harsono