Anda di halaman 1dari 33

Kode/Nama Rumpun Ilmu : 772/ Pendidikan Matemtika

USULAN
PENELITIAN PASCADOKTOR

Mengembangkan Dugaan melalui Penalaran Analogi dalam


Teori Piaget
(Developing Conjecture Via Analogical Reasoning in Piagets
Theory)

PENELITI PENGUSUL
Dr. Supratman, M.Pd. (Nidn. 0018126201)
PENELITI PENGARAH
Prof. Dr. Hj. Siti Magfirotun Amin, M.Pd. (Nidn. 0031055002)

Universitas Siliwangi
Mei 2016
ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Penelitian : Mengembangkan Dugaan melalui Penalaran Analogi dalam Teori


Piaget (Develop Conjecture via Analogical Reasoning in Piagets
Theory)
2. Tim Peneliti
Alokasi
Bidang Instansi
No. Nama Jabatan Waktu
Keahlian Asal
(Jam/minggu)
Peneliti Pendidikan
1 Dr. Supratman, M.Pd. UNSIL 30
Pengusul Matematika
Prof. Dr. Siti Magfirotun Peneliti Pendidikan
2 UNESA 24
Amin, M.Pd. Pengarah Matematika

3. Objek Penelitian (jenis material yang diteliti dan segi penelitian)


Siswa SMP (Mengembangkan Dugaan melalui Penalaran Analogi dalam Teori Piaget pada
Siswa SMP)
4. Masa Pelaksanaan
Mulai : bulan : Januari Tahun: 2017
Berakhir : bulan : Oktober tahun : 2018

5. Usulan biaya DRPM Ditjen Penguatan Risbang


Tahun ke 1: Rp. 250.000.000,-
Tahun ke 2: Rp. 250.000.000,-
6. Lokasi penelitian (lab/studio/lapangan) UNESA (Universitas Negeri Surabaya)
7. Temuan yang ditargetkan dan kontribusinya dalam pengembangan iptek
Ditemukan proses dugaan melalui penalaran analogi pada teori Piaget dalam memecahkan
masalah/mengkonstruksi pengetahuan baru.
8. Luaran
a. - Jurnal Ilmiah yang menjadi sasaran: Mathematics (miscellaneous),
- Publisher : Research India Publications,
- ISSN : 0973-1768, 0973-9750,
- Category : Q4,
- H-Index :3
b. Seminar yang akan diikuti : The 2017 Joint International Conference on Mathematics
Education held at Seoul National University, Seoul 151-
742, South Korea
c. Luaran lain : Buku ajar

iii
DAFTARA ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ............................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv
RINGKASAN ................................................................................................................. v
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Tujuan khusus ........................................................................................... 2
1.3 Urgensi Penelitian ..................................................................................... 3
1.4 Rencana Capaian ....................................................................................... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 4
2.2 Road Map Penelitian ................................................................................. 7
BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................................ 8
BAB 4 PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................................... 9
BAB 5 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ......................................................... 9
5.1 Anggaran Biaya ........................................................................................ 9
5.2 Jadwal Penelitian ...................................................................................... 9
REFERENSI ................................................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Justifikasi anggaran Penelitian ................................................................. 13
Lampiran 2 Dukungan sarana dan prasarana penelitian menjelaskan sarana yang
menunjang penelitian, yaitu prasarana utama yang diperlukan dalam
14
penelitian ini dan ketersediannya di perguruan tinggi pengarah ...............
Lampiran 3 Biodata peneliti pengusul dan peneliti pengarah (lampiran E) ................ 15
Lampiran 4 Surat izin dari pimpinan institusi pimpinan pengusul (format bebas) ... 23
Lampiran 5 Surat pernyataan kesdediaan dosen/peneliti menjadi pengarah (format
24
bebas) ...................................................................................................
Lampiran 6 Surat Pernyataan peneliti pengusul dan peneliti pengarah bahwa
25
penelitian yang diusulkan ......................................................................
Lampiran 7 Salinan ijazah doktor peneliti pengusul ................................................... 26
Lampiran 8 Permintaan dari Jurnal yang drencanakan ............................................... 27

iv
RINGKASAN

Penelitian ini berawal dari temuan dari penelitian sebelumnya (Supratman; 2016, 2015,
2014, dan 2013) pada umumnya guru tidak menghiraukan bahwa peserta didik sudah memiliki
pengetahuan dasar yang bisa dikembangkan untuk membangun pengetahuan baru/ memecahkan
masalah matematika. Sehingga dalam pembelajaran, siswa tidak mengalami proses berpikir
melainkan terjadi berpikir semu (pseudo thinking). Hal ini terjadi sehubungan, dalam
pembelajaran dan pemecahan masalah guru hanya memberikan prosedur pemecahan masalah
tidak mengapa prosedur itu digunakan.
Mengatasi hal tersebut penulis menawarkan pembelajaran dengan menggunakan dugaan
melalui penalaran analogi dalam teori Piaget (conjecturing via analogical reasoning in Piagets
theory). Alasannya, peserta didik sudah memiliki pengetahuan dasar yang bisa dikembangkan
untuk mengkonstruksi pengetahuan baru/ memecahkan masalah. Untuk itu, peserta didik dipacu
untuk melakukan dugaan berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki sehingga terkonstruksinya
pengetahuan baru/pemecahan masalah karena terjadi proses berpikir (asimilasi dan akomodasi).
Sehubungan penelitian ini berupa kualitatif-eksploratif maka untuk mendapatkan data,
peserta didik diberikan masalah berupa open ended. Selanjutnya peserta didik diminta
menyelesaikan masalah analogi (instrumen lembar tugas) dan mengungkapkan secara keras apa
yang sedang dia pikirkan (Think Out Louds). Sehingga ditemukan siswa yang benar-benar dalam
pemecahan masalahnya dengan dugaan (conjecturing) melalui penalaran analogi dan untuk
melihat proses berpikirnya ditinjau berdasarkan teori Piaget.
Dengan demikian diharapkan ditemukan teori baru berkaitan tentang langkah-langkah
conjecturing melalui penalaran analogi peserta didik dalam mengostruksi pengetahuan baru/pemecahan
masalah, dan temuan yang menarik. Sehingga dapat menambah teori belajar yang sudah ada.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dugaan melalui penalaran analogi Siswa SMP dalam
memecahkan masalah geometri berdasarkan teori Piaget. Untuk mendapatkan data verbal siswa
diberikan beberapa soal terbuka sehingga ditemukan siswa yang betul melakukan dugaan melalui
penalaran analogi. Selanjutnya data tersebut dianalisis berdasarkan teori Piaget, diharapkan
ditemukan beberapa tingkatan berpikir siswa dalam memecahkan masalah/menkonstruksi
pengethauan baru.
Kata kunci: dugaan, penalaran analogi, konstruksi pengetahuan baru, dan teori Piaget.

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran matematika di sebagian besar negara saat ini berdasarkan pada teori belajar
siswa aktif. Negara yang menganut proses belajar siswa aktif pada pembelajaran matematika
diantaranya adalah Amerika Serikat (NCTM, 1989 dan 2000), Italia (MIUR, 2004), Ukraina
(UMES, 2003), Eropa (CERME, 2005 dan 2009), dan di Indonesia tertuang pada standar isi
(BSNP, 2006: 145). Dalam teori belajar siswa aktif, siswa belajar matematika harus dengan
pemahaman dan secara aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman serta pengetahuan
yang dimiliki sebelumnya (NCTM 2000: 20). Ini menunjukan bahwa dalam proses pembelajaran
terjadi konstruksi pengetahuan baru. Terjadinya konstruksi pengetahuan baru karena terjadi
asimilasi dan akomodasi atau terjadi perubahan dari kesetimbangan awal menjadi kesetimbangan
akhir sebagaimana yang diutarakan Piaget (Bybee R.W 1982: 37).
Menurut Anthony (1996) belajar siswa aktif memiliki tiga asumsi, yaitu (1) siswa
mengonstruksi pengetahuan secara mandiri, bukan rekaman pengetahuan atau penyerapan
pengetahuan, (2) siswa membangun pengetahuan baru berdasarkan penggunaan pengetahuan
yang dimiliki saat ini, dan (3) siswa menyadari prosesproses kognisi, dapat mengontrol kognisi,
dan mengatur kognisi nya. Dengan demikian dalam proses pembelajaran, guru dituntut
memberikan suasana belajar yang mendorong belajar siswa aktif. Guru di tuntut pula untuk
memanfaatkan pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa untuk mengonstruksi pengetahuan
secara mandiri, baik dalam pemecahan masalah maupun penyampaian materi baru. Sehubungan
masih banyak ditemukan dalam pemcahan masalah guru mengajarkan prosedur pemecahan
masalah, tidak mengajarkan kenapa prosedur tersebut yang digunakan. Sehingga guru tidak
memotivasi peserta didik untuk melakukan berpikir palsu (Subanji dan Supratman, 2015).
Conjecturing (pendugaan) merupakan salah satu aktivitas siswa dalam belajar secara
aktif. Siswa perlu diberi kesempatan untuk melakukan conjecturing dalam pembelajaran saat
penyampaian materi baru melalui pemecahan masalah, karena conjecturing dalam pemecahan
masalah menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki untuk mengonstruksi pengetahuan baru
baginya. Tidak menutup kemungkinan dalam pemecahan masalah matematika ditemukan siswa
melakukan hunches dan guesses. Sebagaimana diutarakan Polya (1954: v) dalam memecahkan
masalah, siswa melakukan salah satu dari 3 kemungkinan yaitu melalui hunches (firasat),
guesses (menebak), dan conjecturing.
Lebih lanjut Polya mengatakan bahwa conjecturing merupakan bagian dari matematika
dan conjecturing salah satu cabang dari matematika. Demikian pula Van de Walle (2010: 3)
1
menjelaskan bahwa ketika belajar matematika di kelas, peserta didik didorong untuk membuat
conjecturing dan menguji conjecturingnya. Selain itu siswa dibantu untuk mengembangkan
keterampilan penalaran mereka. Pada standar evaluasi (NCTM, 1989: 81), inti dari siswa
melakukan conjecturing matematika adalah menunjukkan validitas logis dari conjecturing.
Selanjutnya Stacey, K, Mason, J and Burton. L (2010) mengatakan bahwa pada dasarnya kom-
petensi siswa dalam matematika mencakup 2 (dua) hal yaitu conjecturing dan convincing
(meyakinkan).
Conjecturing sangat penting untuk komunitas belajar siswa, pernyataan tersebut termuat
dalam NCTM (1989: 81), conjecturing berperan pada (1) memberdayakan siswa dengan
mengedepankan rasa kepemilikan dan penyelidikan, (2) menyediakan sarana bagi siswa untuk
mengonstruksi pengetahuan matematika, dan (3) mendorong kesempatan bagi siswa untuk
membuat koneksi. Pernyataan tersebut diperkuat oleh BSNP (2006: 145), meningkatkan
kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah,
membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya. Dengan
demikian, dalam pembelajaran siswa perlu diberi kesempatan seluasluasnya untuk melakukan
conjecturing pada pemecahan masalah untuk mengonstruksi pengetahuan baru matematika bagi
dirinya.
Penelitian tentang conjecturing berkaitan dengan penalaran peserta didik dalam
mengonstruksi geometri dan menginterpretasikan geometri diantaranya dilakukan oleh
Yevdokimov, O. (2005), Douek, N (2010), Baccaglini A dan Alessandra (2010), serta Lee, K.H.
dan Sriraman, B. (2010). Berdasarkan hasil kajian tersebut, ditemukan beberapa hasil yang
menunjukkan kemampuan dalam menginterpretasikan geometri masih kurang, peserta didik
kesulitan menginterpretasikan dan merepresentasikan bangunbangun geometri serta sifat yang
dikandung di dalamnya. Peserta didik saat conjecturing tidak mampu memanfaatkan kesamaan
permukaan, kesamaan transisi, dan kesamaan relasional dalam mengonstruksi bangun dan sifat
sifat geometri yang lain.
Lebih jauh ditemukan bahwa saat diberikan masalah, peserta didik kesulitan
memanfaatkan konsep yang sudah dimiliki untuk melihat kesamaan permukaan dalam melihat
masalah, kesamaan transisi dan kesamaan relasional dalam conjecturing. Sebagai contoh
masalah analogi Lee dan Sriraman (2010) disajikan sebagai berikut segitiga 1800
segiempat . Form analogi A B C D (Polya. 1954; Gentner, 1983a; Richland, Holyoak
dan Stigler, 2004; Holyoak dan Thagard, 1989; Novick, 1988; White dan Mitchelmore, 2010;
Alexander dan Buehl, 2004; English, 2004); dinyatakan segitiga sebagai A, 1800 sebagai B,
segiempat sebagai C dan yang ditanyakan sebagai D. Selanjutnya hubungan A B dalam hal ini

2
segitiga 1800 sebagai dasar analogi dan C D dalam hal ini segiempat sebagai target
analogi. Selanjutnya untuk lebih familier dasar analogi disingkat DA dan target analogi TA.

1.2 Tujuan khusus

Menemukan proses dugaan melalui penalaran analogi siswa berdasar teri Piaget saat
memecahkan masalah atau mengkonstruksi pengtahuan baru/pemecahan masalah. Mendapat
temuan menarik lain yang tidak terencanakan sebelumnya, akan tetapi menunjang dalam
mendukung teori lain.

1.3 Urgensi Penelitian

Penelitian ini dianggap penting sehubungan banyak terjadi dalam penyusunan buku ajar terjadi
verbalisme (banyak menghapal) dan bersifat abstrak, sehingga dalam pembelajaran tidak terjadi
konstruksi pengetahuan baru melalui proses berpikir peserta didik. Adapun siswa usia SMP
dalam proses peralihan berpikir dari kongkrit ke verbal. Selain itu, Guru menyampaikan materi
pada waktu pembelajaran hanya berpikir bagaimana materi ini tersampaikan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan, tidak berpikir: apakah pengetahuan baru itu terkonstruksi pada
siswa? Sehingga tidak terjadi asimilasi dan akomodasi melainkan hanya terjadi berpikir semu
(palsu) pada siswa.

1.4 Rencana Capaian


Indikator Capaian
No. Jenis luaran
TS1) TS+1)
Internasional review publish
2)
1 Publikasi ilmiah Nasional Terakreditasi Tidak ada Tidak ada
Nasional tidak terakreditasi Tidak ada Tidak ada
Sudah Sudah
Internasional
Pemakalah dalam dilaksanakan dilaksanakan
2
Temu ilmiah3) Nasional Tidak ada Tidak ada
Lokal Tidak ada Tidak ada
Internasional Tidak ada Tidak ada
Invited Speaker dalam
3 Nasional Tidak ada Tidak ada
temu ilmiah4)
Lokal Tidak ada Tidak ada
4 Visiting Leacturer5) Internasional Tidak ada Tidak ada
Paten Tidak ada Tidak ada
Paten sederhana Tidak ada Tidak ada
Hak Cipta draf peneran
Merek dagang Tidak ada Tidak ada
Hak Kekayaan Rahasia dagang Tidak ada Tidak ada
5
Intelektual (HKI)6) Desain produk Industri Tidak ada Tidak ada
Indikasi Geografis Tidak ada Tidak ada
Perlindungan varietas tanaman Tidak ada Tidak ada
Perlindungan Topografi Sirkuit
Tidak ada Tidak ada
Terpadu
3
6 Teknologi Tepat Guna7) Tidak ada Tidak ada
7 Model/prototip/desain/karya seni/rekayasa sosial 7)
8 Buku ajar (ISBN)8) draf Sudah tebit
9 Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT)9) 3 5
1) TS = Tahun sekarang (tahun pertama penelitian)
2) Isi dengan tidak ada, draf, submitted, reviewed, accepted, atau published (pada tahun ke-1 minimal dalam bentuk artikel review
dan pada tahun ke 2 berupa artikel riset pada jurnal international bereputasi)
3) Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau sudah dilaksanakan
4) Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau sudah dilaksanakan
5) Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau granted
6) Isi dengan tidak ada, draf, produk, atau penerapan
7) Isi dengan tidak ada, draf, produk, atau penerapan
8) Isi dengan tidak ada, draf, proses editing, atau sudah terbit
9) Isi dengan skala 1-9 dengan mengacu pada Bab 2 Tabel 2.7

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA DAN ROAD MAP PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka


2.1.1 Pengertian conjecturing
Pengertian conjecturing menurut beberapa ahli (Polya, 1954; Schwartz, J.L., 1995;
Fischbein, 2002; Popper, K, 1979; Mason, Burton dan Stacey, 2010). Polya (1954: v)
menjelaskan bahwa conjecturing adalah penalaran yang masuk akal. Schwartz J.L (1995: 95)
berpendapat, bahwa dalam matematika, conjecturing adalah proposisi (dalil) yang muncul belum
terbukti benar. Fischbein (2002: 59) berpendapat, conjecturing adalah ungkapan aktivitas mental
untuk memecahkan masalah berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya adapun
kebenarannya perlu dibuktikan. Popper, K (1979) berpendapat, conjecturing adalah pernyataan
yang diuji berdasarkan alasan yang dapat diterima. Mason, Burton dan Stacey (2010: 58)
berpendapat, conjecturing adalah sebuah pernyataan yang muncul wajar, namun kebenarannya
yang belum ditetapkan. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan, bahwa
conjecturing sebagai ungkapan aktivitas mental membuat dugaan dalam memecahkan masalah
yang diyakini benar oleh siswa berdasarkan konsepkonsep yang telah dimiliki.
Contoh conjecturing dalam matematika yang telah dilakukan oleh para ahli diantaranya
1 1 1 1
adalah Euler (Polya, 1954:18-19) melakukan conjecturing tentang: 1 + 4 + + + + +
9 16 2
2
. hasil conjecturingnya sama dengan dan ternyata conjecturing dari Euler benar. Berbeda
6

halnya dengan conjecturing Fermat (Polya,1954: 910) untuk mencari bilangan prima: 5, 17,

257, 65537, ... dan conjecturingnya berupa rumusan bilangan prima 22 + 1, dengan nilai 1.
Akan tetapi, conjecturing dari Fermat tidak berlaku umum karena di temukan oleh Euler untuk
= 5 tidak berlaku karena hasilnya bisa dibagi 6412 . Berbeda dengan Goldback yang

melakukan pengujian conjecturing dari Fermat dan ternyata bahwa 22 + 1 berlaku untuk =
30 dan 2 = 60. Euler dan Fermat telah melakukan conjecturing, walaupun conjecturing dari
Fermat tidak berlaku umum melainkan hanya berlaku untuk n = 1, 2, 3, dan 4 dan tertentu
4
saja. Euler telah meyakinkan conjecturingnya sehingga yang lain bisa memanfaatkan hasil
generalisasinya. Dengan demikian, Euler telah memenuhi ungkapan Stacey, K, Mason, J and5
Burton. L. (2010) pada dasarnya kompetensi matematika mencakup 2 (dua) hal yaitu melakukan
conjecturing dan convincing.
Kebenaran hasil conjecturing perlu dibuktikan (Polya, 1954; dan Lakatos 1976). Polya
(1954) menjelaskan, kebenaran conjecturing dilihat setelah dilakukan pembuktian walaupun
awalnya orang lain tidak yakin dengan conjecturing tersebut. Lakatos (1976: 67) berpendapat,
conjecturing dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah, maka untuk menguatkan kebenaran
hasil conjecturing tersebut perlu dilakukan pembuktian lebih lanjut. Dengan demikian, setelah
peserta didik melakukan conjecturing, maka hasil conjecturing peserta didik harus dibuktikan
kebenarannya.
Ada perbedaan mendasar pengertian conjecturing dalam matematika murni dan dalam
pembelajaran matematika. Conjecturing pada matematika murni dimaksudkan pada
mengonstruksi cara/pernyataan/prinsip baru, yang belum ditemukan orang lain/belum ada sama
sekali. Sedangkan pada pembelajaran matematika, conjecturing dimaksudkan pada
mengonstruksi pengetahuan baru bagi siswa. Sebagaimana diutarakan oleh Lee, K.H. dan
Sriraman (2010) conjecturing pemecahan masalah matematika dalam pembelajaran diarahkan
pada mengonstruksi pengetahuan baru bagi peserta didik dari pengetahuan yang sudah ada.

2.1.2 Jenis-jenis Conjecturing


Menurut Canadas dkk. (2007), ada 5 jenis conjecturing berdasarkan bagaimana cara
conjecturing itu didapat, yaitu (1) conjecturing berdasarkan induksi empiris dari jumlah terbatas
kasus diskrit, (2) conjecturing berdasarkan induksi empiris dari kasus dinamis, (3) conjecturing
berdasarkan analogi, (4) conjecturing berdasarkan abduction, dan (5) conjecturing atas dasar
persepsi.

2.1.3 Penalaran Analogi


2.1.3.1 Pengertian Penalaran
Proses berpikir berlangsung terusmenerus dan menurut hierarki berpikir. Menurut Krulik,
Rudnick dan Milou (2003: 89) berpikir terbagi menjadi empat kategori, diantaranya adalah (1)
recall (mengingat), (2) basic thinking (berpikir dasar), (3) critical thinking (berpikir kritis), dan
(4) creative thinking (berpikir kreatif) serta penalaran merupakan bagian proses berpikir.
Adapun berpikir yang termasuk dalam penalaran adalah: berpikir dasar (basic thinking), berpikir
kritis (critical thinking), dan berpikir kreatif (creative thinking). Keterkaitan berpikir dan
bernalar disajikan seperti Gambar 2.1 berikut.

5
Berpikir tingkat kreatif
tinggi (higher Penalaran
order) kritis (reasoning)

Dasar (Basic)
Ingatan (recall)
Gambar 2.1 Hierarki Berpikir (diadopsi dari Krulik, Rudnick dan Milou (2003: 90)

2.1.3.2 Pengertian Analogi dan Penalaran Analogi


Analogi menurut Polya (1954: 14) dari kata "analogia" asal kata "analogy" berasal dari
bahasa Yunani yang berarti "proporsi". Selanjutnya Polya (1954: 13) menjelaskan, analogi
adalah semacam kesamaan. Hal tersebut, bisa dikatakan kesamaan pada tingkat yang lebih pasti
dan lebih konseptual, namun bisa diungkapkan sedikit lebih akurat. Menurut Gentner, Holyoak,
dan Kokinov (2001), pengertian umum analogi adalah kemampuan dasar manusia untuk alasan
dengan pola relasional. Manusia mampu mendeteksi pola untuk mengidentifikasi pola berulang
dalam menghadapi variasi elemen, untuk abstrak dari pola, dan untuk berkomunikasi abstraksi
abstraksi. Definisi secara harfiah analogi seperti kesamaan (Gentner dan Markman, 1995;
Goldstone, 1995; Markman dan Gentner, 2000; Medin, Goldstone, dan Gentner,1993). Lebih
lanjut Gentner dan Markman, (1995) menjelaskan kesamaan melibatkan kecocokan secara
keseluruhan di semua tingkatan. Menurut pandangan ini, yang cocok dalam struktur relasional
daripada kecocokan atribut objek, bahkan dalam penilaian kesamaan secara utuh.
Analogi terjadi apabila terdapat dua kejadian yang saling berkaitan dalam
pembentukannya, yaitu kejadian pertama dijadikan dasar untuk kejadian berikutnya atas dasar
adanya kesamaan dalam menggunakan proposisi (dalil/formula), predikat, dan objek (Holyoak K
J dan Thagard P, 1989). Selanjutnya, Holyoak K J dan Thagard P mengatakan, pemetaan analogi
dapat dilihat sebagai proses pencarian korespondensi antara unsurunsur dari struktur yang ada
pada DA dan TA. Dalam representasi proporsional, unsurunsur akan mencakup proposisi,
predikat, dan objek. Bullgren, Deshler, Schumalter, dan Lenz, 2000; Mc.Daniel dan Dannelly,
1996 (Slavin, 2006: 199) Analogies can help students learn new information by relating it to
concepts they already know, sedangkan menurut Reed (Tusyani, 2011: 302), analogi
mensyaratkan bahwa memecahkan masalah menggunakan solusi dari masalah yang sama untuk
memecahkan masalah saat ini. Halpern (Matlin, 1994: 350) menyatakan bahwa analogi adalah
menggunakan solusi masalah sebelumnya untuk memecahkan masalah baru. Fischbein, E. (2002:
127) menjelaskan, analogi adalah sumber yang sangat kaya model. Dua benda, dua sistem
dikatakan analogi jika, atas dasar kesamaan parsial tertentu. Seseorang merasa berhak untuk
menganggap bahwa entitas masingmasing adalah sama dalam hal lain juga. Gentner (1999: 17)
menjelaskan, analogi adalah sentral dalam studi pembelajaran dan penemuan, serta analogi

6
mengizinkan pengalihan seluruh konsep, situasi atau domain yang berbeda, dan digunakan untuk
menjelaskan topik baru.
Proporsional atau kesepakatan dalam rasio bagian yang sesuai, yang dapat kita lihat secara
intuitif dalam angka adalah kasus yang sangat sugestif dari analogi. Contoh sederhana, sistem
dari kedua angka, yaitu 6 dan 9 adalah "analog" dengan sistem kedua angka 10 dan 15 atau
ditulis seperti: 6 9 10 15 sejauh dua sistem setuju dalam persyaratan yang sesuai dari
3
angka-angka tersebut. Proposisi pada: 6 9 10 15 sepakat dengan rasio 2, predikat:
3
dilakukan tindakan/perlakuan yang sama yaitu pengalian dengan 2 pada angka 6 dan pada angka

10 sehingga didapat 15. Berdasarkan beberapa pendapat tentang analogi dapat disimpulkan
bahwa analogi adalah sesuatu yang dibentuk atas korespondensi unsurunsur yang bersesuaian
antara daasar analogi dengan target analogi.
Beberapa ahli telah mendefinisikan penalaran analogi (Gentner, D, 1983a; Matsumoto, D,
Yoo, S.H., dan Fontaine,J., 2008; Gentner dan Ratterman, 1991; Holyoak, K.J. dan Thagard P,
1989; Trench, Oberholzer dan Minervino. R., 2002). Gentner, D, (1983a) mengemukakan
penalaran analogi adalah jenis penalaran yang berlaku antara kasuskasus tertentu, satu kasus
yang diketahui tentang digunakan untuk menyimpulkan informasi baru tentang kasus baru yang
lain.
2.2 Road Map Penelitian
Pembangunan pendidikan nasional ke depan didasarkan pada paradigma membangun manusia
Indonesia seutuhnya, yang berfungsi sebagai subjek yang memiliki kapasitas untuk
mengaktualisasikan potensi dan dimensi kemanusiaan yang optimal. Untuk memberdayakan
Berbagai upaaya telah dilakukan oleh peneliti terdahulu dibawah Kementrian Ristek dan
Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Akan tetapi jarang
peneliti yang menyentuh proses berpikir peserta didik. Adapun diagram tulang penelitian sbb.:

mengkonstruksi pengetahuan baru berdasarkan perkembangan kognitif peserta didik

Diagram 2.1 Diagram Tulang Ikan Penelitian


7
Selanjutnhya alur teori penelitiannya sebagai berikut

Didapatkan informasi yang sempurna tentang langkah-


langkah conjecturing melalui penalaran analogi peserta didik
Jawaban dalam mengostruksi pengetahuan baru, dan temuan yang
penelitian
menarik
yang
diharapkan
Konstruksi Pengetahuan Masalah Matematika Piaget
(Bybee,
Adaptasi Lingkungan 1982)
Polya,
1954 Hunches geusses
conjecturing
induksi empiris dari induksi empiris dari
kasus diskrit kasus dinamis Canadas
dkk, 2007
abducation berbasis persepsi
analogi
English
2004
masalah klasik pedagogik

Gambar 2.2 Alur teori Penelitian

Kegiatan penelitian yang telah dilakukan penulis dalam memberikan kasanah baru dalam
pendidikan diantaranya: Membangun Conjecturing Melalui Belajar Pembuktian Irisan Kerucut (2011),
Penalaran Analogi Klasik Matematik Guru Sekolah Dasar (2012a), Conjecturing Melalui Penalaran
Analogi Untuk Memecahkan Masalah Matematika (2012b), Conjecturing via Analogical Reasoning to
Explore Creative Tinking (2013b), Piagets Theory in the Develoment of Creative Thinking (2013a),
Piagets Theory in the Develoment of Critical Thinking (2014a), Conjecturing via Analogical Reasoning
to Explore Critical Tinking (2014b), Conjecturing Via Analogical Reasoning Of Creative Thinking Level
In Constructing Equation Sliced Cone (2015b), The Pseudo-Covariational Reasoning Thought Processes
in Constructing Graph Function of Reversible Event Dynamics Based on Assimilation and
Accommodation Frameworks (2015a), Conjecturing via Analogical Reasoning in Developing Scientific
Approach in Junior High School Students (2016), dan tahun 2017 berupa Mengembangkan Dugaan
melalui Penalaran Analogi dalam Teori Piaget (Developing Conjecture Via Analogical Reasoning in
Piagets Theory).

BAB 3
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatifeksploratif. Subjek penelitian siswa SMP di
Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat (sebagai tindak lanjut penelitian terdahulu) dan siswa
SMP di Surabaya. Tehnik pemilihan subjek dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling atau

8
disebut juga Judgment Sampling. Berikut ini secara lengkap alur penyusunan instrumen lembar
tugas pada Gambar 3.1 dan untuk prosedur analisis data disajikan pada Diagram 3.2 berikut:

Penyusunan lembar tugas yang memuat DATA


masalah analogi saat conjecturing untuk Temuan
Hasil Think
mengkonstruksi pengetahuan baru lapangan

Wawancara
Out Louds
Validasi ahli Apakah data belum
sudah cukup ?
tidak Revisi sudah
Valid?
ya Abstraksi/Reduksi Hasil
wawancar
Validasi empiris
Coding/Kategorisasi
tidak
Valid? Visualisasi skema struktur kognitif
ya
Analisis Penalaran Analisis temuan yang
Draf lembar Analogi menarik
tugas layak
Kesimpulan

Gambar 3.1 Alur penyusunan Lembar tugas Gambar 3.2 alur prosedur analisis data

Adapun untuk melihat proses conjecturing melalui penalaran analogi peserta didik,
peserta didik diminta untuk menceritakan apa yang dipikirkannya, sambil menulis jawaban
lembar tugas. Hal ini sesuai dengan metode Think Out Louds atau Think aloud (Olson, Duffy,
dan Mark ;1988, Ericsson dan Simon;1993, Van Someren, Barnard Y.F. and Barnard
J.A.C;1994, dan Pimm ;1987). Adapun wawancara dilakukan hanya untuk mendalami masalah
atau klarifikasi penalaran yang diutarakan oleh peserta didik.

BAB 4
PELAKSANAAN PENELITIAN

Awalnya peneliti menyelusuri beberapa calon Dosen pengarah dengan persyaratan yang
telah ditentukan oleh Panduan Penelitian Pascadoktor, diantaranya memiliki H-Indek 2 dan
rekam jejak penelitian yang telah dilakukan oleh dosen pengarah yang berkaitan dengan rencana
penelitian. Prof. Dr. Hj. Siti Magfirotun Amin memenuhim syarat tersebut, selanjutnya penulis
menyelusuri nomor telepon Beliau ke UNESA. Alhamdulillah staf prodi memberikan nomor HP
beliau. Selanjutnya, penulis menelepon Beliau dan memperkenalkan diri, kebetulan kami pernah
bertemu saat mengikuti 2nd SEA-DR Conference 2014 di UNSRI Palembang. Beliau (Prof. Dr.
Hj. Siti Maghfirotun Amin, M.Pd.) tidak keberatan dijadikan sebagai Dosen Pengarah.
Profil Prof. Dr. Hj. Siti Maghfirotun Amin, M.Pd. latar belakang pendidikan: pendidikan
matematika, penelitian matematika realistik sesuai dengan penalaran analogi (rencana penelitian), banyak
menulis buku pendidikan matematika, h-indek beliau adalah 2, kampus yang memadai untuk dijadikan
sebagai institusi penelitian.
9
BAB 5
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

5.1 Anggaran Biaya


Biaya yang Diusulkan (Rp)
No. Jenis Pengeluaran Tahun I Tahun II
Pengusul Pengarah Pengusul Pengarah
1 Honorarium 44.100.000 30.240.000 44.100.000 30.240.000
2 Pembelian Bahan habis pakai 8.860.000 9.450.000 8.860.000 9.450.000
3 Perjalanan 57.850.500 18.500.000 57.850.500 18.500.000
4 Sewa 43.000.000 8.000.000 43.000.000 8.000.000
Jumlah masing-masing dosen 183.810.500 66.190.000 183.810.500 66.190.000
Jumlah per tahun 250.000.000 250.000.000

5.2 Jadwal Kegiatan


No. Jenis Kegiatan Tahun 2017 Tahun 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Melakukan silatrahmi
lanjutan dengan
1
Dosen Pengarah
untuk:
1) Mempersiapkan
tempat tinggal,
dan tempat
praktek
2) Mempersiapkan
literatur yang
terkait dengan
penelitian
3) perbaikan
instrumen dan
alat percobaan
Melakaukan uji coba
instrumen kepada
2
validator ahli dan
validasi empiris
3 Perbaikan instrumen
Melakaukan uji coba
instrumen hasil
4 perbaikan kepada
validator ahli dan
validasi empiris
5 Uji coba instrumen
6 Pengumpulan data
Penyempurnaan data
(menggali hal yang
7 menarik dari proses
berpikir peserta
didik)
8 Analisa data
9 Membuat kesimpulan
Membuat laporan
10
penelitian
Pembuatan draf
11
artikel seminar
10
internasional
Pembuatan draf
12 artikel untuk jurnal
internasional
13 Pembuatan buku ajar
Memasukan ke
14
penerbit
15 Pendaftaran HKI
Mengikuti konferensi
16
internasional
17 Laporan akhir

REFERENSI

Anthony, G. 1996. Active learning in a constructivist framework. Educational Studies in


Mathematics, 31, 349-369
Alexander P.A. and Buehl, M.M. 2004. Seeing The Possibilities: Constructing and Validating
Measures Of Mathematical And Analogical Reasoning For Young Children in English
LD. 2004. Mathematical and analogical Reasoning of Young Learners. New Jersey
London Lawrence Erlbaum Associates Publisher Mahwah, p.23-45
Baccaglini A dan Maria Alessandra M. 2010. Conjecturing and proving in dynamic geometry :
The elaboration of some research hypotheses, Proccedings of CERME 6
BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah. Permendiknas RI no. 22 tahun 2006, Jakarta
Canadas, M. C., Deulofeu, J., Figueiras, L., Reid, D., & Yevdokimov, A. 2007. The conjecturing
process: Perspectives in theory and implications in practice. Journal of Teaching and
Learning, 5 (1), 5572
CERME (Congress European society For Research In Mathematics Education). 2005.
Proccedings of CERME 4: Working Group 4. Argumentation And Proof.
CERME (Congress European society For Research In Mathematics Education 6 ). 2009.
Proccedings of CERME 6: Working Group 5 Geometrical Thinking. Prancis.
Douek N. 2010. Approaching proof in school: from guided conjecturing and proving to a story of
proof construction, Proccedings of Congress European society For Research In
Mathematics Education 6
English LD. 2004. Mathematical and analogical Reasoning of Young Learners. New Jersey
London Lawrence Erlbaum Associates Publisher Mahwah
Ericsson, K. A. & Simon, H. A. 1993. Protocol Analysis: Verbal Reports as Data (revised
edition)., Cambridge, Mass. MIT Press.
Fischbein E. 2002. Intuition in science and Mathematics . New York: Kluwer Academic
Publisher
Gentner D., 1983. Structure-mapping : a theoretical framework for analogy . Cognitive Science
7(2) : 155-170 .
Gentner, D., and Rattermann, M. J. (1991). Language and the career of similarity. In S. A.
Gelman and J. P. Brynes, Eds., Perspectives on thought and language: Interrelations in
development, pp. 225277. London: Cambridge University Press.
Holyoak, K.J dan Thagard, P. 1989. Analogical Mapping by Constraint Satis-faction, Cognitive
Science 13, 295-355
11
Krulik, S., Rudnick, J. & Milou, E. 2003. Teaching Mathematics in Middle School. Boston, MA:
Allin and Bacon.
Lakatos. I, 1976. Proofs and refutations: The Logic of Mathematical discovery, New York
Cambrige University Press
Lee, K.H. & Sriraman, B. 2010. Conjecturing via reconceived classical analogy.
Educational Studies in Mathematics, 76 . 123-144
Mason, J. , L Burton dan K. Stacey. 2010. Thinking Matematically, Printed And Bound In Great
Britain By Henny Ling Ltd Dorchester Dorset
Matlin, M W. 1994 Cognition, Holt, Rinehart and Winsthon, Inc Florida. third edition
Matsumoto, D, Yoo, S.H., dan Fontaine,J., 2008. Mapping Expressive Differences Aroundthe
World: Trhe Relationship Between Emotional DisplayRulesand Indvidualism Versus
Collectivism. Journal ofCross-Cultural Psychology vol.39 no. 1 55-74
MIUR (Ministero dell'Istruzione, dell'Universit e della Ricerca / Italian Ministary of Education,
University and Research), 2004. New mathematical standards for the school from 5
through 18 years. MIUR.
NCTM (National Council of Teacher of Mathematics). 1989. Principle and standards for the
school mathematics, RestonVA; NCTM
NCTM (National Council of Teacher of Mathematics). 2000. Principle and standards for the
school mathematics, RestonVA; NCTM
Novick, L.R., 1988. Analogical transfer, problem similarity, and expertise. Journal of
Experimental Psychology: Learning, Memory and Cognition, 14(3), 510520.
Olson. G.M, Duffy.S.A, and Mark.R.L. 1988. Thinking Out Loud as a Method for Studying Real-
Time Comprehension. Hils Dole. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates. Publisher.
Pimm, D. 1987. Speaking mathematically. London: Routledge.
Polya, G. 1954. Mathematics and plausible reasoning; volume 1. Princeton: Princeton
University Press.
Popper, K. R. 1979 Objective knowledge: an evolutionary approach. Oxford: Oxford University
Press.
Richland, L. E., Holyoak, K. J., & Stigler, J. W. 2004. Analogy use in eighthgrade mathematics
classrooms. Cognition and Instruction, 22, 3760.
Schwartz J.L. 1995. Shuttling Between the Particular and the General: Reflec-tions on the Role
of Conjecture and Hypothesis in the Generation of Knowledge in Science and
Mathematics, Software Goes To School : Teaching For Understanding With New
Technologies. Oxford: Oxford University Press, Inc.
Stacey, K, Mason, J and Burton. L. 2010, Thinking Mathematically Pearson Education Limited
2010, Second edition published
Subanji dan Supratman . 2015a. The Pseudo-Covariational Reasoning Thought Processes in
Constructing Graph Function of Reversible Event Dynamics Based on Assimilation and
Accommodation Frameworks. Journal Korean Society Mathematical Education, Serie
D, Res. Math. Educ. Vol. 19, No.1, Januari 2015
Supratman. 2012a. Build Conjectures through learning about Proof Conic. Pro-ceeding
Conference on Applied Mathematics and Education, UIN Yogya-karta. p.417-427
Supratman. 2012b. Penalaran Analogi Klasik Matematik Guru Sekolah Dasar, Prosiding
Konferensi Nasional Matematika XVI, Bandung, h.1081-1088.

12
Supratman. 2013a. Conjecturing Via Analogical Reasoning to Explore Creative Thinking,
Proceeding The 14th International Conference on Education Research, Seoul Korea, p.
271-292
Supratman. 2013b. Piagets Theory in the Development of Creative Thinking, Journal Korean
Society Mathematical Education, Serie D, Res. Math. Educ. Vol. 17, No. 4, December
2013, p.291307
Supratman. 2014a. Conjecturing Via Analogical Reasoning to Explore Critical Thinking,
Proceeding of International Conference On Research, Implementation And Education Of
Mathematics And Sciences 2014, Yogyakarta State University, p. 561-573
Supratman. 2014b. Piagets Theory In A Development Of Critical Thinking, Proceeding of The
2nd SEA-DR Conference 2014 Sriwijaya University, p. 329-340
Supratman. 2015. Conjecturing Via Analogical Reasoning of Creative Thinking Level In
Constructing Equation Sliced Cone. Procceding The 11th IMT-GT International
Conference on Mathematics, Statistics and Its Applications 201, p. 121-133.
Supratman, Ryane S and Rustina R. 2016. Conjecturing via Analogical Reasoning in Developing
Scientific Approach in Junior High School Students. Journal of Physics: Conference
Series Vol 693 No. 1 tahun 2016. 012017
Trench M, Oberholzer N, & Minervino R. 2002. Dissolving The Analogical Paradox: Retrieval
Under A Production Paradigm Is Highly Constrained By Superficial Similarity,
Proceedings of the 2nd International Analogy
UMES (Ukrainian Ministry of Education and Science). 2003. Programmes for Schools.
Mathematics. Kiev, UMES.
Van De Walle, J.A. 2010. Elementary aand Middle School Mathematics. Library of congress
Cataloging-in-Publication Data.
Van Someren, Barnard Y.F. and Barnard J.A.C. 1994 The Think Aloud Method. Department of
Social Science Informatics. London: University of Amsterdam Published by Academic
Press.
White, P., & Mitchelmore, M. 2010. Teaching for abstraction: A model. Mathematical Thinking
and Learning, 12(3), 205226
Yevdokimov, O. 2005. About A Constructivist Approach for Stimulating Stu-dents' Thinking
to Produce Conjectures and Their Proving in Active Learning Of Geometry, Kharkov
State Pedagogical University, Ukraine, Proccedings of CERME 4

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Peneliti


1. Honorarium
Waktu Honorarium per Tahun (Rp)
Honor/jam
Honor (jam/ Mingu
(Rp.) Tahun ke 1 Tahun ke 2
minggu)
Dosen Pengusul 35.000 30 42 44.100.000 44.100.000
Dosen Pengarah 35.000 24 36 30.240.000 30.240.000

Subtotal (Rp) 74.340.000 74.340.000


2. Pembelian bahan habis pakai
Harga peralatan penunjang
Justifikasi Harga satuan
Material Kuantitas (Rp)
Pembelian (Rp)
Tahun ke 1 Tahun ke 2
Registrasi Konfernsi even 1 3.000.000 3.000.000 3.000.000
13
Internasional
Publikasi pada jurnal
publish 1 9.000.000 9.000.000 9.000.000
internasional
HVS rim 20 37.500 695.000 695.000
Tinta epson (4 warna) set 3 380.000 1.140.000 1.140.000
Penggandaan Jurnal exemplar 10 100.000 1.000.000 1.000.000
Penggandaan kertas lembar 1250 200 250.000 250.000
Peggandaan Prosiding exemplar 10 100.000 1.000.000 1.000.000
Pendaftaran HKI HKI 1 300.000 300.000 300.000
Internet (Pengusul) bulan 12 275.000 3.300.000 3.300.000
Pulsa (Pengusul) bulan 12 200.000 2.400.000 2.400.000
Internet (Pengarah) bulan 12 275.000 3.300.000 3.300.000
Pulsa (Pengarah) bulan 12 200.000 2.400.000 2.400.000
Penjilidan exemplar 10 27.500 275.000 275.000
Langganan jurnal exemplar 46 375.000 17.250.000 17.250.000
Pengurusan visa exemplar 2 450.000 900.000 900.000
Bording pass orang 2 300.000 600.000 600.000

Subtotal (Rp) 48.310.000 48.310.000


3. Perjalanan
Harga peralatan penunjang
Justifikasi Harga satuan
Material Kuantitas (Rp)
Perjalanan (Rp)
Tahun ke 1 Tahun ke 2
Tasik-Bandung pergi 12 80.000 960.000 960.000
Bandung-Tasik pulang 12 80.000 960.000 960.000
Bandung-Surabaya pergi 12 572.000 6.864.000 6.864.000
Surabaya-Bandung pulang 12 572.000 6.864.000 6.864.000
Bensin Transportasi
hari 290 20.000 5.800.000 5.800.000
lokal di Surabaya pp
Surabaya-Incon Korea
Selatan (Confernsi orang 1 13.500.000 13.500.000 13.500.000
Internasional) pp
Jakarta Incon Korea
Selatan (Confernsi orang 1 13.000.000 13.000.000 13.000.000
Internasional) pp
Tasik-Jakarta pp 1 240.000 240.000 240.000
Transportasi lokal di
Korea Selatan pp 2 hari 4 500.000 2.000.000 2.000.000
orang
Uang makan di
hari 365 52.500 19.162.500 19.162.500
Surabaya
Uang makan Dosen
hari 4 750.000 3.000.000 3.000.000
pengusul di Korea
Uang makan Dosen
hari 4 1.000.000 4.000.000 4.000.000
pengarah di Korea
Subtotal (Rp) 76.350.500 76.350.500
4. Sewa
Harga peralatan penunjang
Justifikasi Harga satuan
Material Kuantitas (Rp)
Sewa (Rp)
Tahun ke 1 Tahun ke 2
Rumah di Surabaya tahun 1 8.000.000 8.000.000 8.000.000
Mobil di Surabaya bulan 3 9.000.000 27.000.000 27.000.000
Hotel di Korea Selatan
Malam 4 2.000.000 8.000.000 8.000.000
(Dosen Pengusul)
Hotel di Korea Selatan Malam 4 2.000.000 8.000.000 8.000.000
14
(Dosen Pengarah)
Subtotal (Rp) 51.000.000 51.000.000
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN
250.000.000 250.000.000
(Rp)
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUHNYA
500.000.000
(Rp)
Besaran tambahan biaya SBK Riset Dasar, Riset Terapan, dan
Riset Pengembangan sebagai berikut
Publikasi/ artikel jurnal regional/internasional terindeks 50.000.000
Paten/hak cipta terdaftar 75.000.000
Buku nasional 30.000.00

Lampiran 2

DUKUNGAN SARANA DAN PRASANA

Sarana dan prasarana yang peneiliti butuhkan adalah tersedianya perpustakaan yang memadai
dan laboratorium microteaching yang ternyata sudah dimiliki oleh UNESA.

Lampiran 3
IDENTITAS DIRI

1. Dosen Pengusul
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Supratman M.Pd.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 196212181989031011
5 NIDN 00181262001
6 Tempat, Tanggal Lahir Makasar/ 18 Desember 1962
7 E-mail supratman_id@yahoo.com
8 Nomor Telepon/HP 081221309123
9 Alamat Kantor Jalan Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Jawa Barat
10 Nomor Telepon/Faks (0265)330634-3333092/ (0265)325612
S-1 Pend. Mat. Lebih dari 1000 orang;
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan
S-2 Pend.Mat. = 0 org; S-3 Pend.Mat. = 0 org
1. Geometri Analitik
12 Mata Kuliah yang Diampu
2. Aljabar Linier

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Universitas Negeri
Universitas Siliwangi Univ.Pendidikan Indonesia
Tinggi Malang
Bidang Ilmu Pend. Matematika Pend. Matematika Pend. Matematika

15
Tahun Masuk-Lulus 1982-1987 2002-2009 2011-2015
Hubungan antara nilai Meningkatkan kemampuan Proses Penalaran
prestasi bidang studi pemecahan masalah Analogi Saat Melakukan
Judul
matematika dengan matematika melalui Conjecturing Untuk
Skripsi/Tesis/Disertasi nilai prestasi bidang pembelajaran dengan peta Konstruksi Persamaan
studi fisika konsep Irisan Kerucut
Nama Prof. Dr. Ipung Yuwono,
Drs. Darhim Prof. Dr. Utari Sumarmo
Pembimbing/Promotor M.S., M.Sc

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta Rp)
PHKI
The Influence Of The Use Of E-Book And E-Learning (Prog. Hibah
1 15.00
Base In Students Achievent Kompetisi
2011 Institusi)
Penalaran Analogi Klasik Matematika Guru Sekolah
2 Mandiri 2.80
Dasar
Membangun Conjecturing Melalui Belajar Pembuktian
3 Mandiri 2.15
Irisan Kerucut
2012
Conjecturing Melalui Penalaran Analogi Untuk
4 Mandiri 2.30
Memecahkan Masalah Matematika
Conjecturing via Analogical Reasoning to Explore
5 Mandiri 4.50
Creative Tinking
2013
Piagets Theory in the Develoment of Creative
6 Mandiri 3.50
Thinking
Conjecturing via Analogical Reasoning to Explore
7 Mandiri 4,25
2014 Critical Tinking
8 Piagets Theory in the Develoment of Critical Thinking Mandiri 4,00
The Pseudo-Covariational Reasoning Thought
Processes in Constructing Graph Function of
9 Univ. Malang 25,9
Reversible Event Dynamics Based on Assimilation and
Accommodation Frameworks (anggota)
2015 Conjecturing Via Analogical Reasoning of Creative DIPA UNSIL 18,9
10
Thinking Level In Constructing Equation Sliced Cone Mandiri 7,5
Hibah
Conjecturing via Analogical Reasoning in Developing
11 Bersaing 52,5
Scientific Approach in Junior High School Students
DIKTI
Conjecturing via Analogical Reasoning in Developing
15 DRPM 50,00
2016 Scientific Approach in Junior High School Students
Conjecturing via analogical reasoning untuk
16 DIPA UNSIL 23,50
membangun siswa biasa menjadi gifften student
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

16
Sumber* Jml (Juta Rp)
Asesor atau Instruktur Pendidikan dan Pelatihan Guru
(PLPG) LPMP
1 162,00
2012 di Universitas Siliwangi (Rayon 36/ anggota team dosen JABAR
Pend. Matematika)
2 Pengawas Independen Ujian Nasional di Kota Tasikmalaya BNSP 16,50
Asesor atau Instruktur Pendidikan dan Pelatihan Guru
(PLPG) LPMP
3 189,00
di Universitas Siliwangi (Rayon 36/ anggota team dosen JABAR
Pend. Matematika)
Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru- LPPM
4 7,50
Guru SMAN 10 Kota Tasikmalaya UNISIL
2013 Pelatihan Penulisan dan Pembimbingan Penelitian
Tindakan Kelas dalam rangka Peningkatan Karier LPPM
5 7,50
(Pangkat/Golongan) bagi Guru-Guru SMP di SMP Negeri UNSIL
1 Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya
6 Pengawas Sub Rayon UN SMK Rayon Bantarkalong BNSP 2,30
Cara penulisan Penelitian Tindakan Kelas LPPM
7 6,00
UNSIL
Sosialisas krikulum 2013 di SMPN15 Kota Tasikmalaya LPPM
8 13,00
UNSIL
9 Pengawas Satuan Pendidikan SMK Manonjaya BNSP 1,16
Asesor atau Instruktur Pendidikan dan Pelatihan Guru LPMP
10 189,00
(PLPG) di Universitas Siliwangi (Rayon 36) JABAR
2014
Sosialisasi Kurikulum 2013 Bagi Guru-guru SMP/MTs Se- LPPM
11 6,50
Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya UNSIL
Sosialisasi dan Workshop Lesson Study Program Studi LPPM
12 6,50
Pendidikan Matematika FKIP Universitas Siliwangi UNSIL
13 Instruktur PLPG DIKNAS 1,60
Perangkat Pembelajaran Berbasis Budaya Sunda untuk Hibah IbM
14 Guru-guru MIPA SMP di Kecamatan Karangnunggal DIKTI 35,00
Tasikmalaya
2015
Asesor atau Instruktur Pendidikan dan Pelatihan Guru
LPMP
15 (PLPG) di Universitas Siliwangi (Rayon 36/ anggota team 57,00
JABAR
dosen Pend. Matematika)
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya.

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


Volume/Nomor/Ta
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
hun
Journal of The Korean Society of
Mathematical Education series D
Piagets Theory in the Develoment of Volume 17 No.4
1 RESEACH IN
Creative Thinking (issue 56)/2013
MATHEMATICAL
EDUCATION
The Pseudo-Covariational Reasoning Journal of The Korean Society of
Volume 19 No.1
2 Thought Processes in Constructing Mathematical Education series D
Maret 2015
Graph Function of Reversible Event RESEACH IN
17
Dynamics Based on Assimilation and MATHEMATICAL
Accommodation Frameworks (Anggota) EDUCATION
Conjecturing via Analogical Reasoning
Journal of Physics: Conference Volume 693 No. 1/
3 in Developing Scientific Approach in
Series 2016
Junior High School Students

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
International Seminar and The Fourth The Influence Of The Use Of E-
21-23 Juli 2011
1 National Confernce on Mathematics Book And E-Learning Base In
UNY Yogyakarta
Education Students Achievent
Penalaran Analogi Klasik 3-6 Juli 2012/
2 Konprensi Nasional Matematika XVI
Matematika Guru Sekolah Dasar UNPAD Bandung
Membangun Conjecturing 6 Oktober 2012
Conference on applied Matematics and
3 Melalui Belajar Pembuktian Irisan UIN Sunan Kalijaga
education
Kerucut Yogyakarta
Conjecturing Melalui Penalaran
3-6 Juli 2012/
4 Konprensi Nasional Matematika XVI Analogi Untuk Memecahkan
UNPAD Bandung
Masalah Matematika
October 16-18, 2013
Conjecturing via Analogical
The 14th International Conference on Seoul National
5 Reasoning to Explore Creative
Education Research University
Tinking
Seoul, Korea
Novemer 1-2, 2013
Piagets Theory in the
The 2013 International Cnference on Seoul National
6 Develoment of Creative
Mathematical Education University
Thinking
Seoul, South Korea
The Second South East Asia Design/ April 26-27, 2014
Piagets Theory in the
7 Development Research International Univ. Sriwijaya
Develoment of Critical Thinking
Conference 2014 Palembang
International Conference On Research,
Conjecturing via Analogical 18-20 May 2014
Implementation And Education Of
8 Reasoning to Explore Critical Univ. Negeri
Mathematics And Sciences (ICRIEMS)
Tinking Yogyakarta
2014

Conjecturing Via Analogical 23-25 Novb. 2015


The 11th IMT-GT International
Reasoning Of Creative Thinking Dept. of Math.
9 Conference on Mathematics, Statistics
Level In Constructing Equation Faculty of Science
and Its Applications 2015
Sliced Cone KMITL Thailand

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


Jumlah
No. Judul Buku Tahun Penerbit
Halaman
1 -

H. Perolehan HKI dalam 510 Tahun Terakhir


No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1 Conjecturing via Analogical Reasoning to 2016 Hak C00201601576/079727
18
Explore Creative Thinking (Pendugaan melalui Cipta
Penalaran Analogi untuk Menjelajahi Berpikir
Kreatif)
Conjecturing via Analogical Reasoning in
Developing Scientific Approach in Junior High
Hak
2 School Students (Pendugaan melalui Penalaran 2016 C00201601575/079726
Cipta
analogi dalam Mengambangkan Pendekatan
Ilmiah Siswa SMP)

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun


Terakhir
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya Tempat
No. Tahun Respon Masyarakat
yang Telah Diterapkan Penerapan
1 -

J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Dosen Berperestasi Peringkat I Univ. Siliwangi
1. 2011
Tasikmalaya
2 Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya XX tahun Presiden RI 2016
Atas diperolehnya HKI berupa Hak Cipta
Rektor Universitas
3 dariKementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia RI 2016
Siliwangi
berupa karya Tulis
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan penugasan penelitian Pascadoktor.
Tasikmalaya 20 April 2016
Pengusul,

Dr. Supratman MPd.


Nip. 196212181989031011
Dosen Pengarah

Nama Lengkap (dengan


1 Prof. Dr. Hj. Siti Maghfirotun Amin, M.Pd.
gelar)
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Guru Besar
NIP/NIK/Identitas
4 195005311974032001
lainnya

19
5 NIDN 0031055002
6 Tempat, Tanggal Lahir Ngawi, 31-05-1950
7 E-mail amin3105@yahoo.com
8 Nomor Telepon/HP +62318290193/ +628123544987
Jurusan Matematika FMIPA Unesa Gedung C.8 Kampus
9 Alamat Kantor
Unesa, Jalan Ketintang, Surabaya
10 Nomor Telepon/Faks +62318297677 /+62318296427
S-1 Lebih dari 200 orang
Lulusan yang Telah
11 S-2 Lebih dari 75 orang
Dihasilkan
S-3 Lebih dari 10 orang
1. Dasar Dasar Matematika (S-1)
2. Geometri Analitika (S1)
3. Geometri (S1)
4. Penelitian Pendidikan Matematika (S1)
Mata Kuliah yang
12 5. Konsep Dasar Matematika (S2 Dikdas )
Diampu 6. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD (S2 Dikdas)
7. Problematika Pendidikan Matematika (S2 Pend. Matematika)
8. Rancangan Pembelajaran dan Evaluasi (S2 Pend.Matematika)
9. Psikologi Kognitif (S3 Psikologi Kognitif)
Riwayat Pendidikan
Tahun
Perguruan Tinggi Bidang Spesialisasi
lulus
S-1 IKIP Surabaya Matematika
S-2 IKIP Malang Pendidikan Matematika
S-3 Universitas Negeri Surabaya Pendidikan Matematika

Pengalaman Penelitian 5 (Lima)Tahun Terakhir


Tahun Topik/Judul Penelitian Sumber Dana
2013 Rancangan Aplikasi Pembelajaran Berbasis Educational for BOPTN
Sustainability Development (ESD) Melalui Hutan Mangrove
(Tahun I)
2014 Rancangan Aplikasi Pembelajaran Berbasis Educational for
Sustainability Development (ESD) Melalui Hutan Mangrove BOPTN
(Tahun II)
2015 Pengembangan Perangkat Pedampingan Matematika untuk Guru IDB
Sekolah Dasar dalam Melaksanakan Kurikulum 2013

Pengalaman Publikasi di Berkala Ilmiah 5 (Lima) Tahun Terakhir (tidak termasuk


prosiding seminar)
Volume
Nama(-nama) Tahun Nama Status
Judul artikel dan
penulis terbit berkala akreditasi
halaman
Destina Wahyu 2014 Learning The Journal on 3 (01), Tidak
Winarti, Siti Concept of Area Mathematics 41-44 terakreditasi
Maghfirotun Amin, and Perimeter by Education
Agung Lukito, Frans Exploring Their
Van Gallen Relation
Siti Amin 2014 Pembelajaran Jurnal 1 (2) Terakreditasi
20
Matematika yang Pendidikan
Melibatkan Matematika
Kecerdasan
Intrapribadi dan
Interpribadi
Ummu Salma, 2014 Profil Jurnal 1 (3) Tidak
Siti Maghfirotun kemampuan Peserta didik terakreditasi
Amin estimasi siswa Teknologi
sekolah dasar Pendidikan
dalam
menyelesaikan
soal cerita
Ika W Agustina, 2013 Profil Pengajuan Jurnal 2 (2) Tidak
Siti Maghfirotun Soal Matematika Peserta didik terakreditasi
Amin Siswa Kelas VII Teknologi
SMP pada Materi Pendidikan
Perbandingan
Ditinjau dari
Perbedaan
Kemampuan
Matematika dan
Perbedaan Jenis
Kelamin
Heri Kiswanto, 2012 Pengembangan Jurnal 1 (1) Tidak
Siti Maghfirotun Media Peserta didik terakreditasi
Amin Pembelajaran Teknologi
Interaktif Pendidikan
Berbantuan
Komputer pada
Materi Dimensi
Tiga
Sondang Septiarini 2015 Penerapan model Jurnal 1 (4) Tidak
Aritonang, pembelajaran Peserta didik terakreditasi
Siti Maghfirotun kooperatif metode Teknologi
Amin two stay two stray Pendidikan
(TSTS) dengan
pendekatan
problem solving
Lathiful Anwar, 2014 Eliciting Journal on 3 (01), Tidak
I Ketut Budayasa, Mathematical Mathematics 55-70 terakreditasi
Siti Maghfirotun Thinking of Education
Amin, Students through
Dede de Haan Realistic
Mathematics
Eucation
Dwi Setia Rini, Siti 2013 Penerapan Jurnal 2 (2) Tidak
Maghfirotun Amin, pembelajaran Peserta didik terakreditasi
MIPA Fakultas kooperatif Teknologi
berbasis tutor Pendidikan
sebaya pada
materi himpunan
21
di kelas VII-G
SMPN 1
Semanding Kab.
Tuban
Cut Khairunnisak, 2012 Supporting Fifth Journal on 3 (01), Tidak
Siti Maghfirotun Graders in Mathematics 71-86 terakreditasi
Amin, Dwi Juniati, Learning Education
Dede de Haan Multiplication of
Fraction with
Whole Number

Pengalaman Penerbitan Buku 10 (Sepuluh)Tahun Terakhir


Nama-nama Judul Buku Tahun Penerbit ISBN
penulis
Siti Maghfirotun Pembelajaran Matematika 2009 Unesa 978-979-
Amin Sekolah Dasar University 028-202-5
Press

Siti M. Amin Buku Siswa: Matematika untuk 2010 IP-PMRI 978-602-


Hongki Julie Kelas I Sekolah Dasar/MIN 8838-01-6
Mangaratua
Simanjorang
Rahmah Johar

Siti M. Amin Buku Guru: Matematika untuk 2010 IP-PMRI 978-602-


Hongki Julie Kelas I Sekolah Dasar/MIN 8838-08-5
Mangaratua
Simanjorang
Rahmah Johar

M. Yusri Zani Buku Siswa: Matematika untuk IP-PMRI 978-602-


Dewi Mustikawati Kelas II Sekolah Dasar/MIN 2011 8838-01-6
Mardiati
Siti M. Amin
Hongki Julie
Mangaratua
Simanjorang
M. Yusri Zani
Dewi Mustikawati Buku Guru: Matematika untuk 2011 IP-PMRI 978-602-
Mardiati Kelas II Sekolah Dasar/MIN 8838-08-5
Siti M. Amin
Hongki Julie
Mangaratua
Simanjorang

Siti Khabibah Membantu Anak Belajar 2014 Unesa 978-979-


Siti M. Amin Bilangan University 028-710-5
Agung Lukito Press

22
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan penugasan peneliti pengarah Pascadoktor.

Prof. Dr. Hj. ,M.Pd


Nip. 195005311974032001
.

Lampiran 4

23
Lampiran 5

Penata Tk I/III-D

24
Lampiran 6

25
Lampiran 7

26
Lampiran 8

27
28

Anda mungkin juga menyukai