Bab III PDF
Bab III PDF
Bab III PDF
Seperti halnya dengan fungsi satu peubah yang sederhana, proses menentukan
ekstrim relative untuk fungsi dua peubah dimulai dengan mencari titik kritis. Uji titik kritis
tresebut dapat diperiksa dengan cara membandingkan nilai fungsinya terhadap nilai
disekitarnya atau dengan uji turunan parsial ke dua. Pada berbagai situasi, terdapat kasus
titik stasioner yang bukan titik ekstrim.
Diktehui fungsi dua peubah (x,y) terdefenisi pada daerah D di bidang yang
memuat titik (xo-,yo).
(i) Titik (xo-,yo) disebut titik maksimum relative, jika terdapat cakram dengan pusat (xo-,yo)
pada D sehingga (xo-,yo) (x,y), untuk stiap (x,y) di cakram.
(ii) Titik (xo-,yo) disebut titik minimum relative, jika terdapat cakram dengan pusat (xo-,yo)
pada D sehingga (xo-,yo) (x,y), untuk setiap (x,y) di cakram.
1. Titik-titik batas
(xo-,yo) adalah titik batas dari himpunan D, jika semua persekitaran dari (xo-,yo)
memuat titik-titik yang berada di D dan titik-titik yang bukan D.
2. Titik stasioner
Misalkan fungsi (x,y) kontinu pada daerah D yang memuat titik (xo-,yo).
f f
( x0 , y 0 ) = ( x0 , y 0 ) = 0
x y
3. Titik singular
(xo-,yo) adalah titik singular, jika fungsi tidak terdiferensialkan di (xo-,yo).
f f
Dengan kata lain ( x0 , y 0 ) tidak ada dan ( x0 , y 0 ) tidak ada.
x x
Teorema 3.1
Jika (xo-,yo) adalah suatu nilai ekstrim, maka (xo-,yo) haruslah berupa salah satu dari
Contoh 1
y2
f ( x, y ) = x 2 x +
2
Penyelesaian
Perhatikan fungsi tersebut dapat dideferensialkan sepanjang bidang xy. Jadi titik-
titik kritis yang mungkin adalah titik stasioner.
Titik stasioner diperoleh dengan cara menetapkan
f x ( x, y) = 2 x 2 = 0danf y ( x, y ) = y =0
2
Hal ini didapat x=1 dan y=0. Jadi (1,0) adalah titik stasioner.
Kemudian diselidiki apakah titik (1,0) sebagai titik staioner memberikan suatu
maksimum atau suatu minimum atau bukan keduanya. Untuk keperluan tersebut, yaitu
memeriksa apakah nilai fungsi dititik stasioner lebih besar atau lebih kecil dari nilai
fungsi di sekitarnya. Untuk itu diperhatikan bahwa
f(1,0) = -1 dan
y2 y2 y2
f ( x, y ) = x 2 2 x + = x 2 2x + 1 + 1 = ( x 1) 2 + 1 1 = f (1,0)
4 4 4
Jadi kita lihat bahwa f ( x, y ) f (1,0) untuk setiap (x,y)
Dengan demikian fungsi tersebut mencapai minimum relative di titik (1,0), dengan nilai
relatifnya adalah -1.
Kemudian perlu dicatat bahwa tidak setiap titik stasioner akan menjadi titik
ekstrimnya (tidak memberikan suatu maksimum ataupun minimum). Hal ini dapat dilihat
pada contoh Sbb:
Contoh 2:
Dik: f ( x, y ) = x 2 y 2
f x ( x, y ) = 2 xdanf y ( x, y ) = 2 y
Perhatikan f ( x, y ) = x 2 y 2 = ( x y ( x + y ).
Fungsi ini terdefinisi pada R2 , yang dapat dibagi menjadi empat daerah berikut :
Dari keempat situasi yang muncul, dapat disimpulkan bahwa titik (0,0) sebagai titik
stasioner bukan sebagai titik ekstrim. Dalam hal ini titik (0,0) tidak memberikan suatu maksimum
atau minimum walaupun titik (0,0) sebagai titik stasioner.
Untuk menyelidiki apakah titik stasioner menjadi titik ekstrim, kita berkerja dengan
ketidaksamaan yaitu memeriksa apakah nilai fungsi di titik stasioner lebih besar atau lebih kecil
dari nilai fungsi disekitarnya. Cara seperti ini sukar bila persamaan fungsi dua peubahnya agak
rumit. Untuk mengatasi ini akan, digunakan uji turunan parsial kedua. Karena uji ini melibatkan
turunan parsial, maka uji ini berlaku jika titik kritisnya adalah titik-titik stasioner. Sedangkan
fungsi yang tidak mempunyai turunan parsial, maka penyelidikan suatu fungsi apakah mencapai
ekstrim tetap seperti perhitungan semula.
Misalkan f(x,y) mempunyai turunan parsial kedua yang kontinu di suatu persekitaran dari
( x0 , y 0 ) adalah titik stasioner dari f.
[ ]2
Misalkan D = f xx ( x0 , y 0 ) f xx ( x0 , y 0 ) f xy ( x0 , y 0 ) , maka :
(i) Jika D>0 dan f xx ( x 0 , y 0 ) < 0 , maka f ( x0 , y 0 ) adalah nilai maksimum local.
Contoh 3
F(x,y)=3x+y-9x+4y .
Penyelesaian
KarenaD<0,maka menurut (iii) titik (-1,-2)adalah titik pelana dan F(-1,-2) bukan suatu ekstrem.
Contoh 4
Penyelesaian
Ambil p(x,y,z) adalah titik sembarang permukaan tersebut . Maka jarak dari titik asal dan p
adalah d =x+y+zKita akan mencari koordinat p yang memberikan jarak minimum.Untuk itu
kita cukup mencari koordinat p yang memberikan kuadrat jarak minimum.
Subtitusi z=x+y+4 pada d=x+y+z,diperoleh d sebaga fungsi dua peubah x dan y ,yakni :
d=x+y+xy+4.
Untuk mencari titik kritisnya,kiat tetapkan F(x,y)=0 dan F(x,y)=0,sehingga 2x+2xy=0 dan
2y+x=0.
Jadi x=0 atau x=2.Dengan subtitusi nilai-nilai ini pada persamaan diatas,diperoleh y=0 dan y=-
1. Karena itu titik kritisnya adalah (0,0), (2,-1), (-2,-1).Kemudian uji masing-masing titik kritis
sebagai berikut :
Perhatikan F(x,y)=2+2y, F(x,y)=2, F(x,y)=2x
Dengan demikian jarak minimum antara titik asal dan permukaan yang diberikan adalah 2.
Contoh 5 .
Perhatikan bahwa f(0,0) dan f(0,0) tidak ada.Jadi titik(0,0)adalah titik kritis berupa titik
singular.Jadi uji turunan parsial kedua tidak bisa digunakan. Untuk itu pengujian titik(0,0)apakah
memberikan ekstrim relatif akan digunakan definisi semula yakni :
Contoh 6
Diberikan f ( x, y ) = x y
Perhatikan bahwa f x (0,0) dan f y (0,0) tidak ada. Sehingga titik (0,0) adalah titik kritis.
Carilah titik kritis dari fungsi-fungsi berikut, dan tentukan jenisnya (titik maksimum atau titik
minimum) :
1. f ( x, y ) = x 2 + 4 y 2 -4 x 4. f ( x, y ) = xy 2 -6 x 2 -3 y 2
2. f ( x, y ) = 2 x 4 - x 2 +3 y 2 5. f ( x, y ) = x 3 + y 3 - 9 xy
3. f ( x, y ) = x 2 +4 y 2 -2 x +8 y 1 6. f ( x, y ) = x 2 -3 xy 2 + y 2
7. Tentukan ukuran kotak persegipanjang yang volumenya V0 untuk mana jumlah panjang
9. Nyatakan suatu bilangan positif N sebagai jumlah tiga bilangan sedemikian sehingga hasil
kali tiga bilangan ini maksimum.
Kita mulai dengan membedakan dua jenis masalah. Untuk mencari nilai minimum dari
x 2 + 2 y 2 + z 4 +4 adalah suatu masalah niali ekstrim bebas sebagaimana sudah dibahas
Dari contoh 4 kita bisa lihat sebagai sebuah masalah ekstrim bersyarat. Kita diminta
mencari jarak minimum dari permukaan z 2 = x 2 y + 4 ke titik asal, lalu kita formulasikan
Tetapi sering kali terjadi bahwa persamaan kendala tidak mudah diselesaikan untuk salah satu
peubah dan, kendatipun jika ini dapat dikerjakan, boleh jadi terdapat metode lain yang lebih
praktis. Untuk masalah ekrim bersyarat akan digunakan metode Lagrange, hal ini dapat dilihat
dalam teorema berikut ini ;
f ( p ) = g ( p ) dan g(p)=0
Untuk p dan . Tiap titik p yang demikian adalah suatu titik kritis untuk masalah nilai ekstrim
terkendala dan yang berpadanan disebut pengali lagrange.
Contoh 7
Gunakan metode Lagrange untuk mencari nilai-nilai maksimum dan minimum dari
g ( x, y ) = x 2 + 4 y 2 4 = 0.
Perhatikan f = 2 xi + 2 yj dan g = 2 xi + 8 yj
(1) 2x = 2x
(2) 2 y = 8 y
(3) x2 + 4y2 = 4
Dari persamaan (3) x dan y keduanya tidak dapat sama dengan nol
(i) jika x0
Dari (1), maka = 1 , kemudian dari persamaan (2), maka y = 0
(ii) Jika y 0
1
Dari (2), maka = , kemudian dari persamaan (1), maka x = 0
4
Sekarang untuk f ( x, y ) = y x
2 2
f ( 2,0 ) = 4
f (2,0 ) = 4
f (0,1) = 1
f (0,1) = 1
Jadi nilai minimum dari f (x, y ) pada elips yang diberikan adalah -4, sedangkan nilai maksimum
adalah 1.
Bilamana lebih dari satu kendala yang ditekankan pada peubah-peubah suatu fungsi yang
harus dimaksimumkan atau diminimumkan, digunakan pengali-pengali Lagrange tambahan (satu
untuk setiap kendala). Misalkan, jika kita mencari ekstrim suatu fungsi f tiga peubah, terhadap
dua kendala g(x,y,z) = 0 dan h(x,y,z) = 0, maka kita pecahkan persamaan-persamaan :
f ( x, y, z ) = g (x, y, z ) + h( x, y, z ), g ( x, y , z ) = 0 , h( x, y, z ) = 0
Untuk x,y,z, , dengan , adalah pengali-pengali Lagrange. Ini setara terhadap pencarian
penyelesaian system lima persamaan simultan dalam peubah-peubah x, y , z , ,
(1) f x ( x, y, z ) = g x ( x, y, z ) + hx ( x, y, z )
(2) f y (x, y , z ) = g y ( x, y , z ) + h y ( x, y, z )
(3) f z ( x, y, z ) = g z ( x, y, z ) + hz ( x, y, z )
(4) g ( x, y , z ) = 0
(5) h h( x, y, z ) = 0
Contoh 8
Tentukan nilai-nilai maksimum dan minimum dari
Penyelesaian :
(1) 1 = 2x
(2) 2 = 2 y +
(3) 3=
(4) X 2Y 2 2 = 0
(5) Y + Z 1 = 0
1
Dengan pers (4), maka =
2
1
Jika = , maka titik kritis (x,y,z) = (1,-1,2)
2
1
Jika = , maka titik kritis (x,y,z) = (-1,1,0)
2
g ( x, y ) = 4 x 2 + 9 y 2 36 = 0
g ( x, y ) = xy 3 = 0
6. Gunakan metode Lagrange untuk mencari jarak terpendek antara titik asal dan
permukaan x 2 y z 2 + 9 = 0
x 2 + y 2 = 2, y + 2 z = 1
8. Gunakan metode Lagrange untuk mencari maksimum dan minimum f ( x, y ) = xy ,
terhadap kendala x + y 2 = 1