Anda di halaman 1dari 37

PROGRAM PENDANAAN

INVESTASI LINGKUNGAN HIDUP


UNTUK USAHA KECIL DAN
MENENGAH

oleh:
Asisten Deputi Ekonomi Lingkungan
Deputi Bidang Tata Lingkungan, KLH
Jakarta, 22 Maret 2012
PENGANTAR

Mengurangi
Cadangan SDA
PEMBANGUNAN

Limbah/Undesirable Produk/Desirable
products Product

Mengurangi Meningkatkan
Fungsi Lingkungan Perekonomian

Menurunkan Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Kesejahteraan Masyarakat
2
PENGANTAR
Pembangunan ekonomi selama 3 dekade terakhir
menyebabkan kerusakan lingkungan yang
memprihatinkan

Eksploitasi SDA, seperti hutan,


berdampak negatif terhadap
keanekaragaman hayati.

Masalah lingkungan hidup lainnya:


pencemaran udara, air dan tanah
oleh limbah industri, domestik dll.
3
setiap menit dalam setiap hari kita kehilangan 5 hektar hutan
atau setara dengan 5 lapangan bola atau
setiap hari kita kehilangan setara dengan 83 milliar Rupiah

4
Penimbunan limbah B3 (sludge de-inking) Pabrik Kerta

5
PERMASALAHAN
Investasi lingkungan dianggap sebagai Cost Center
Tidak ada insentif bagi kegiatan PLH
Keterbatasan akses informasi peluang dan manfaat
investasi di bidang lingkungan
Keterbatasan bantuan keuangan lembaga donor
Keterbatasan pemerintah dalam melihat :
kondisi dan struktur pasar
peluang untuk investasi sektor swasta,
struktur pasar untuk invesatasi lingkungan
kemampuan untuk menarik investasi lingkungan dan
penyedia informasi
penyediaan insentif finansial dan kemudahan perijinan
6
INSTRUMEN EKONOMI
Menurunkan tingkat pencemaran /kerusakan
TUJUAN dengan memberikan insentif (disinsentif)
ekonomi kepada pelaku pencemaran/
kerusakan

Insentif bagi pemilihan alternatif investasi dalam M


pengendalian dan pencegahan pencemaran.
Integrasi aspek ekonomi dan lingkungan A
Internalisasi biaya lingkungan: extended B/C N
Mendukung prinsip pencemar membayar (PPP) F
Menambah pendapatan untuk kegiatan lingkungan A
Mendorong pengurangan dan pencegahan pencemaran A
Mendorong inovasi dan kompetisi
T
7
KEBIJAKAN PENDANAAN
LINGKUNGAN

Program pendanaan lingkungan merupakan


perwujudan dari pendekatan PLH yang berorientasi
pada instrumen pasar (Market Based Instrument);
Tujuan:
Menyediakan alternatif pendanaan bagi upaya
pengelolaan SDA dan LH;
Menyediakan dorongan (insentif) bagi para
pemangku kepentingan yang berkelakuan baik
dalam pengelolaan SDA dan LH;
Meningkatkan efektifitas pendanaan bagi
pengelolaan SDA dan LH
8
BANTUAN FISKAL/FINANSIAL YANG
TERSEDIA
1. Pinjaman Lunak Lingkungan
2. Program Perlindungan Lapisan Ozon
3. Pembebasan Bea Impor
4. CDM (Mekanisme Pembangunan Bersih)
5. Global Environmental Financing
6. Subsidi Kompos
7. Dana Alokasi Khusus
8. Peluang pengurangan Pajak Penghasilan atas
biaya pengolahan limbah

9
PROGRAM PINJAMAN
LUNAK LINGKUNGAN

Pollution Abatement Equipment -Japan


Bank International Cooperation (PAE-JBIC)
Industrial Efficiency and Pollution
Control-Kreditanstalt fur Wiederaufbau
(IEPC-KfW) Tahap I
Industrial Efficiency and Pollution
Control-Kreditanstalt fur Wiederaufbau
(IEPC-KfW) Tahap II
Pembiayaan investasi lingkungan bagi UMK
(Skema DNS)

10
MENGAPA DISEBUT PINJAMAK
LUNAK LINGKUNGAN ?

Tingkat suku bunga pinjaman rendah


Masa pengembalian pinjaman yang
panjang : 3-10 tahun
Grace Periode : 0-3 tahun

11
TUJUAN

Membantu Perusahaan terutama UKM dalam mematuhi


peraturan lingkungan hidup dan mengurangi penggunaan
Sumber Daya Alam dengan cara :
Investasi peralatan pencegahan dan
pengurangan emisi;
Investasi peralatan pengendalian pencemaran;
Meningkatkan effisiensi produksi;
Memberikan Bantuan Teknis;
Mendorong upaya-upaya penaatan hukum
lingkungan.

12
Skema Pinjaman Lunak Lingkungan

JBIC-PAE IEPC-KfW IEPC-KfW DNS


Phase I Phase II
Sasaran Seluruh UKM UKM UMK
Skala
Usaha
Bank 5 Bank 4 BPD, 1 Bank 2 APEX Bank, Bank Syariah
Pelaksana Nasional Nasional 2 BPD, 2 Bank Mandiri
Nasional
Jenis Investasi Investasi Investasi (min Investasi (min
Kredit 60%), Modal 60%), Modal
Kerja (maks 40%) kerja (maks 40%)
Suku SBI 10,06% 11% Sistem Bagi Hasil
Bunga (setara bunga
(efektif) 10%)
Bantuan - Konsultan Tim Konsultan Tim Konsultan
Teknis Regional
13
STATUS DANA

IEPC-KfW Tahap I
Dana disalurkan Rp 120 M ke 126 UKM

Bank Pelaksana: Bank BJB, Bank Jateng,


Bank Nagari, BPD Bali dan Bank BNI.

Bantuan Teknis : Konsultan Regional

14
STATUS DANA

IEPC-KfW Tahap II
Launching Tanggal 22 Juni 2005.
Dana tersalurkan Rp 124 M kepada 39 UKM
Modal kerja yang dapat digunakan sebanyak 40%
Mekanisme Penyaluran
APEX Bank : BNI dan LPEI
Bank Pelaksana : BNI, LPEI, Bank Niaga, Bank
Nagari, BPD Jateng
Bantuan Teknis dari Technical Assistance Unit
yang berlokasi di Jakarta dan Regional
15
5
KLH BANK PELAKSANA
(4) (2)

3
1 6

PERUSAHAAN
PEMOHON

16
BANK PELAKSANA
(BNI DAN BEI)

6 7
5
KLH BANK PENYALUR
(4) (2)
3
1 8

PERUSAHAAN
PEMOHON

17
Pemanfaatan Dana Jenis Industri
Pinjaman Lunak
Berdasarkan Jenis 15%
6% 15%
Industri 7%

17%
40%

Food Textile
Hospital Recycling
Wood Processing Etc

18
Jenis Investasi IEPC I
Pemanfaatan
Consultant
Dana Berdasarkan
Recycle WWTP
13% 1% 14% APC Jenis Investasi
2%

Produksi Bersih
70%

19
KEUNTUNGAN YANG DIDAPAT DARI
PINJAMAN LUNAK

KEUNTUNGAN LINGKUNGAN
Pengurangan Limbah Padat
Dari 19 industri dapat mengurangi 10.109 ton/bln
Dari 6 Industri Furniture dapat mengurangi 1.050
m3/bln
Pengurangan Beban Limbah
Beban BOD berkurang dari 17 UKM: 1.838 ton/bln
Beban COD berkurang dari 17 UKM: 4.158,5
ton/bulan
KEUNTUNGAN FINANSIAL

20
KEUNTUNGAN FINANSIAL DAN LINGKUNGAN

No Nama Alat Sebelum Sesudah Keuntungan/ bulan


(Rp)
Bahan Limbah Nilai Finansial Bahan Nilai Finansial
Limbah
1 Coating Machine 20% * 400.000 = BS:Rp14.000/kg - 12.800 Kg = 24.600 piece. 226.700.000
Hasil Produksi: 80.000 mt =Rp179.200.000 Hasil Coating : US$ 1.5/pcs
400.000 m/bl =12.800 Kg = US$ 36.900
= 405.900.000

2 Shuttle 159.96 Kg/bln Rp 1000/Kg - 159.96 * $ 7 12.156.960


Embroidery 15.96 *Rp1.000 = $ 1.119,72
= Rp 159.960 = Rp12.316.920

3 Cassaty Machine Ada 2 mesin 2 Mesin = 2mc*12 pcs*15yrd*$2.2 261.360.000


bordeir bordir dapat =$792*30 hari
menganggur bekerja =$23.760
=Rp261.360.000

4 Biogas Reactor 46.880 kg - - 663 unit reactor 650 liter mitan x 30


kotoran ternak memproduksi 1.629 m3 hari x Rp 9.000,- per
per hari biogas per hari setara liter =
dengan 650 liter minyak Rp. 175.500.000,-
tanah per hari
663 unit reaktor membuang 46.880 kg kotoran x
ampas yang dapat menjadi 30 hari x Rp 25,- =
bahan pupuk organik Rp. 35.160.000,-
sebanyak 46.880 kg per hari

21
KEUNTUNGAN TIDAK LANGSUNG

Meningkatkan awareness lingkungan


Mendorong terciptanya kerjasama yang
baik antara perbankan, UMKM, dan instansi
terkait
Merubah persepsi perbankan dan UMKM
dalam pembiayaan investasi lingkungan
Kemudahan akses kredit
Menambah pendapatan bagi rakyat sekitar
UKM terutama pada industri daur ulang.
22
CONTOH
INVESTASI LINGKUNGAN
Mesin Pembungkus
PRODUKSI BERSIH Bumbu
Masakan

Alat Daur Ulang


Kertas
Mesin Produksi Jamu

24

Mesin Embroideri
Mesin Finger Joint untuk furniture
PERALATAN DAUR ULANG

Mesin Daur Ulang Plastik


Mesin Tenun eceng gondok

Mesin Daur Ulang Metal

Mesin Daur Ulang Parafin 25


Mesin Daur Ulang Batok Kelapa
PERALATAN DAUR ULANG

Mesin pengering padi berbahan bakar sekam

26
Mesin daur ulang ban bekas (vulkanisir)
PENGOLAHAN LIMBAH

IPAL Farmasi Incenerator

Dust Collector
Kolam Aerasi, IPAL RS 27

Mesin Pengolah Sampah


INDUSTRI Manfaat
PENGOLAHAN lingkungan:
HASIL PERIKANAN Ammonia tidak
menyebabkan
kerusakan lapisan
ozon dan potensi
pemanasan global
Manfaat
Finansial:
Produk lebih segar
dan banyak
mengandung air

Memanfaatkan dana pinjaman IEPC


sebesar Rp. 3.5 M untuk unit
kompresor, unit pendingin udara dan
air, serta unit penghantar panas 28
Memanfaatkan dana pinjaman IEPC
PETERNAKAN sebesar Rp. 3M untuk pembangunan
AYAM kandang baru, sistem memberian pakan
ayam, komposting kotoran ayam

Sistem perkandangan ayam sistem tertutup Kandang bertingkat

29
Alat pengatur suhu kandang Belt Conveyer kotoran ayam
Industri Daur Ulang Plastik

30
Industri Kerajinan Tangan
(daur ulang)

31
32
BIOGAS Dari Peternakan Sapi

33
TEKNOLOGI BIO DIGESTER PENGOLAHAN
AIR LIMBAH TAHU

IPAL tahu dengan teknologi biogas, dimanfaatkan untuk


memasak, penerangan dan pupuk

34
Industri Tahu di Grobogan

Usaha menengah perorangan dengan kapasitas 4


ton kedelai/hari

Proyek IEPC yang diberikan :


IPAL dengan kapasitas 60 m3/hari dengan sistem
anaerob dengan attached growth (Rp 247 juta)
Boiler dengan sistem triple pass kapasitas 2
ton/jam dengan output 1,3 MW (Rp 185 juta)

Keuntungan yang diperoleh adalah dari


penghematan bahan bakar penggunaan sistem boiler
triple pass, sedangkan IPAL tidak memerlukan O&M
yang berbiaya tinggi
35
Industri Tahu dan Tempe di
Bawen
Usaha kecil dengan kapasitas 2 ton kedelai/hari
(50% tahu, 50% tempe)

Investasi yang diberikan adalah :


IPAL dengan sistem anaerob dan gas collector dengan
total Rp 89,5 juta
2 unit Ketel tekanan tinggi dengan kapasitas 500 Kg
uap/jam dengan total Rp 35 juta

Ampas tahu untuk pakan sapi, Ampas tempe untuk


pakan itik. Ketel digunakan untuk menggantikan
drum bekas yang boros kayu dan menghasilkan
sedikit panas

Jangka waktu pengembalian 5 tahun 36

Anda mungkin juga menyukai