I. Konsep Peluang PDF
I. Konsep Peluang PDF
Konsep Peluang
EL2002-Probabilitas dan Statistik
Dosen: Andriyan
Isi
1. Ruang Cuplikan (Sample Space)
2. Kejadian (Events)
3. Operasi Terhadap Kejadian
4. Pencacahan Titik Cuplikan
5. Peluang Kejadian
6. Hukum Peluang
7. Peluang Bersyarat
8. Aturan Bayes
1.1 Ruang Cuplikan
(sample space)
Data Mentah
Hasil pengamatan: pencacahan atau hasil
numerik dari suatu pengukuran
Def.1.1: Data mentah adalah rekaman dalam
bentuk asal, baik berupa hasil pencacahan maupun
pengukuran
(Events)
Definisi kejadian
Def.1.3: Suatu kejadian (peristiwa) adalah
himpunan bagian dari ruang cuplikan
Contoh:
A={3,6} adalah kejadian dalam pelantunan dadu
dimana mata dadu yang muncul dapat dibagi 3
Untuk t yng menyatakan umur komponen elektonik,
kejadian A dimana komponen berumur kurang dari
5 tahun adalah A={t|t<5}, dengan S={t|t1}
Kejadian sederhana dan kejadian majemuk
Def.1.4: Jika suatu kejadian berupa himpunan yang hanya
mengandung satu titik cuplikan, maka kejadian ini disebut
sebagai kejadian sederhana. Kejadian majemuk adalah
kejadian yang dapat dinyatakan sebagai gabungan dari
beberapa kejadian sederhana
Contoh:
Untuk percobaan/pengamatan jenis kartu, dimana S={ , , },
maka A={} adalah kejadian sederhana, sedangkan B = {, }
adalah kejadian majemuk.
NB: heart, spade, club, diamond
Sebaliknya, jika S = {seluruh 52 buah kartu yang dilihat satu
persatu}, maka A={semua kartu } adalah kejadian majemuk.
Ruang null
Def.1.5: Ruang null atau ruang kosong adalah
himpunan bagian dari ruang cuplik yang tidak
memiliki anggota dan dilambangkan sebagai .
Contoh null-space
Hasil pengamatan organisme mikroskopis dng mata-
telanjang
B={x|x faktor nonprima dari 7}
Hasil percobaan pelantunan dadu (biasa) yang memberi
mata tujuh
Diagram Venn
S S = ruang cuplikan
A A, B, C: kejadian
C
A={kartu warna merah}
B
B={kartu J, Q, K}
C={kartu As}
Contoh:
S Jika A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B={2,
A 4, 6, 8}, maka AB={2,4}
B Jika P = {a, i, u, e, o} dan
Q={s,t}, maka PQ =
Pada contoh terakhir, P dan Q tdk
dapat terjadi bersamaan.Kejadian
spt ini disebut mutually exclusive.
Kejadian mutually exclusive
Def.1.7: Dua buah kejadian A dan B disebut mutually
exclusive jika AB =
S
A B
Gabungan kejadian
Def.1.8: Gabungan dua buah kejadian, A dan B,
dilambangkan sebagai AB, adalah kejadian yang
mengandung semua elemen dari A, atau B, atau keduanya.
S Contoh:
Jika A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B={2,
A B 4, 6, 8}, maka A B={1, 2, 3, 4,
5, 6, 8}
Jika P = {a, i, u, e, o} dan
Q={s,t}, maka PQ ={a, i, u, e,
o, s, t}
Kejadian Komplementer
Def.1.9: Komplemen dari kejadian A terhadap S,
dituliskan sebagai A, himpunan semua elemen S yang
tidak berada dalam A.
S Contoh:
Jika S = {1, 2, 3, 4, 5} dan A={2,
A 4}, maka A ={1, 3, 5}
Untuk S={ , , } dan
A={}, maka A={, , }
A
Hasil-hasil penting
A=
A=A
A A =
A A = S
S =
= S
(A) = A
1.4 Pencacahan Titik Cuplikan
(Counting)
Isi
Prinsip-prinsip dasar pencacahan:
Aturan perkalian (Product rule --Theorem 1.1)
Aturan perkalian umum (Generalized Product rule--Theorem 1.2)
Permutasi (Def. 1.10)
Permutasi n-objek berlainan (Theorem 1.3)
Permutasi n-objek berlainan, diambil r-objek sekaligus (Theorem 1.4)
Permutasi sirkular (Theorem 1.5)
Permutasi berlainan untuk n-objek dengan masing-masing ada n1
objek jenis pertama, , nk objek jenis ke-k (Theorem 1.6)
Partisi himpunan dari n-objek kedalam r-sel dengan n1-elemen, dst
(Theorem 1.7)
Kombinasi n-objek, diambil r-objek sekaligus
Theorem 1.8.
Tambahan EL2009:
Aturan penjumlahan (Sum Rule)
Aturan penjumlahan umum (Generalized sum rule)
Contoh:
Soal: Tentukan jumlah titik cuplikan dalam pelantunan dua buah
dadu!
Jawab: Dadu pertama memberikan 6 macam keluaran. Untuk setuap
hasil, dadu kedua menghasilkan 6 macam keluaran juga. Dengan
demikian, sepasang dadu akan menghasilkan 6.6=36 macam
keluaran.
Tugas Mhs:
Berikan daftar ke-36 buah keluaran ini !
Ulangi untuk pelantunan uang logam dengan hasil {H, T}
Aturan perkalian yang diperumum
Teorema 1.2: Jika suatu operasi dapat dilakukan dengan n1
buah cara, dan untuk setiap operasi ini dapat dilakukan
operasi kedua sebanyak n2 buah cara, dan untuk setiap
operasi ini dapat dilakukan operasi ketiga sebanyak n3
buah cara, dst, maka k buah operasi ini dapat dilakukan
bersamaan sebanyak n1n2 nk cara
Contoh:
Suatu restoran memiliki 4 jenis lauk-pauk, 3 jenis sayuran, 5
jenis kerupuk, dan 4 macam jus. Ada berapa banyak menu
yang bisa dibuat oleh restoran tersebut, jika setiap menu terdiri
dari satu buah lauk, satu mangkuk, 1 bungkus kerupuk, dan 1
gelas jus?
Jawab: akan ada 43 5 4 = 240 macam menu
Permutasi
Def.1.10: Permutasi adalah penyusunan dari seluruh
atau sebagian dari sekumpulan objek.
Contoh:
Tiga buah huruf a, b, c dapat disusun sebagai abc, acb, bac,
bca,cab, dan cba
Berdasarkan aturan perkalian, untuk n buah objek akan ada:
n(n-1) 21 = n!
n n!
=
n1 , n2 , ... , nr n1!n2 !... nr !
dimana n1 + n2 + + nr = n.
Kombinasi
Pengaturan r-objek dari sekumpulan n-buah objek tanpa memperhatikan
urutan disebut kombinasi. Suatu kombinasi pada dasarnya adalah partisi
dua sel, yang pertama mengandung r-objek dan yang kedua ada (n-r) objek.
Dengan demikian banyaknya kombinasi r-objek dari n kumpulan adalah
n n
atau biasa ditulis
r, n r r
karena sudah pasti sel kedua beranggotakan n-r
B1 Bk B3
B4
A
B
2 Bn
Sekian