47484/A/0001/UK/En
KTSP
KIMIA
X
http://\www.santa-angela.sch.id
HALAMAN PENGESAHAN
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk mata pelajaran KIMIA di kelas X ini telah
disetujui pada:
Hari : __________________
Tanggal : __________________
Yang menyetujui,
Kepala Sekolah SMA Santa Angela
2
A. Pendahuluan
Kita menyadari bahwa kemajuan suatu bangsa akan semakin bergantung pada tingkat
sumber daya manusia dan bukan sumber daya alamnya. Oleh karena itu, dalam mengahadapi
era globalisasi yang semakin meluas, sistem pendidikan kita harus segera diperbaiki agar dapat
menghasilkan manusia cerdas, mandiri, dan dapat bersaing di tingkat internasional. Dalam
kaitan itu, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah yaitu membenahi kurikulum sekolah
dasar dan menengah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Penididikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 22 dan 23 Tahun 2006 tentang standar isi dan standar kompetensi lulusan.
Dalam kegiatan pembelajaran Kimia di sekolah, siswa harus aktif dalam membangun
pengetahuannya, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator. Selain ranah kognitif, dalam
pembelajaran Kimia juga menuntut kompetensi siswa dalam ranah psikomotorik dan afektif.
Siswa tidak saja harus mengetahui fakta, konsep atau prinsip tetapi juga harus terampil
menerapkan pengetahuannya dalam menghadapi masalah kehidupan dan teknologi.
Ciri ilmu kimia sebagai ilmu yang berlandaskan praktik dan eksperimen, siswa tidak
cukup dengan merasa mengerti tetapi sungguh-sungguh harus dapt mempraktikannya dalam
menyelesaikan soal, memecahkan masalah, atau melakukan suatu ketrampilan ilmiah.
VISI
Komunitas pembelajar yang kritis, kreatif, dan inovatif dalam mengintegrasikan ilmu, iman,
dan nilai-nilai kemanusiaan seturut semangat Santa Angela.
MISI
Kegiatan pembelajaran kimia di SMA Santa Angela memiliki tujuan pendidikan sebagai
berikut:
X, Semester 2
2. Penentuan Standar
Ketuntasan Belajar Minimal
Kriteria Penentuan KKM
KKM
1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr,
sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat
periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari 60 68 70 66
keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi
elektron.
1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta
66 65 67 66
hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang
terbentuk.
2.1 Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan
65 65 65 65
organik sederhana serta persamaan reaksinya.
2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya
hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta
67 60 65 64
menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan
perhitungan kimia.
1. Jumlah minggu
JUMLAH MINGGU
NO BULAN
TIDAK
KALENDER EFEKTIF
EFEKTIF
1 Juli 4 3 1
2 Agustus 5 1 4
3 September 4 0 4
4 Oktober 4 0 4
5 November 4 0 4
6 Desember 5 2 3
Jumlah 26 6 20
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
1. Jumlah minggu
JUMLAH MINGGU
NO BULAN
TIDAK
KALENDER EFEKTIF
EFEKTIF
1 Januari 4 1 3
2 Pebruari 4 0 4
3 Maret 5 2 3
4 April 4 2 2
5 Mei 5 1 4
6 Juni 4 2 2
Jumlah 26 8 18
1 Libur Paskah 1
2 Ujian nasional 1
3 Ujian sekolah 2
4 Libur semester 4
Jumlah 8
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
PROGRAM TAHUNAN
Alokasi
SMT NO TPU/KONSEP/TEMA/TOPIK/KOMPETENSI DASAR
Waktu
Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat
unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam
1. 1.1 15 jam
tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui
pemahaman konfigurasi elektron.
Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen,
1.2 ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan 20 jam
sifat fisika senyawa yang terbentuk.
Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik
2.1 8 jam
sederhana serta persamaan reaksinya.
Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-
2.2 hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep 20 jam
mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia.
Jumlah 63 jam
Jumlah 60 jam
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
WaktuAlokasi
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
N TEMA/KONSEP /
O POKOK BAHASAN 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
WaktuAlokasi
JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
NO
TEMA/KONSEP /
POKOK BAHASAN 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
penerapannya.
Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk
3 6 3 3
senyawa hidrokarbon.
Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan
4 24 3 3 3 3 3 3 3 3
strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa.
Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan
5 6 3 3
fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya.
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
S I LA B U S
Standar Kompetensi:
1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
Nilai akhlak Indikator Pencapaian Alokasi Sumber/Ba
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Mulia Kegiatan pembelajaran Penilaian
Kompetensi waktu han/alat
1.1.Memahami struktur o Perkembanga o Mengkaji atom sebagai partikel o Menjelaskan Jenis tagihan: 8 JP Sumber:
atom berdasarkan teori n teori atom, mulai Religious dasar penyusun materi (teori atom perkembangan teori atom Tugas kelompok Buku kimia,
atom Bohr, sifat-sifat dari teori Dalton Dalton) dalam diskusi kelompok. untuk menunjukkan
Kuis Tabel
unsur, massa atom sampai dengan teori o Mengkaji literatur tentang kelemahan dan kelebihan
Senang membaca Ulangan periodik
relatif, dan sifat-sifat atom modern perkembangan teori atom (di rumah masing-masing teori atom
periodik unsur dalam berdasarkan fakta Bentuk LKS
setelah ditugaskan pada pertemuan
tabel periodik serta sebelumnya) eksperimen instrumen:
Toleransi
menyadari o Mengklasifikasikan Laporan tertulis
keteraturannya, melalui o Mempresentasikan dan diskusi
hasil kajian unsur ke dalam isotop, Performans
pemahaman konfigurasi Komunikatif isobar dan isoton. (Kinerja dan
elektron o Menyimpulkan hasil
pembelajaran o Menentukan massa sikap)
Jujur atom relatif berdasarkan Tes tertulis
o Mengidentifikasi unsur ke kelimpahan isotopnya
dalam isotop, isoton dan isoton
Kritis melalui kerja kelompok. o Menentukan massa
molekul relatif.
o Mengkaji massa atom dan
massa atom relatif dalam diskusi o Menentukan
Saling berbagi
kelompok. konfigurasi elektron dan
elektron valensi.
Saling hormat o Mengkaji konfigurasi elektron
dan cara penulisannya dalam diskusi
kelas.
komunikatif
kreatif
kerja keras
Saling berbagi
Saling hormat
1.2. Membandi-ngkan Ikatan kimia o Menhgkaji beberapa senyawa o Menjelaskan Jenis tagihan: 6 JP Sumber:
proses pembentukan o Kestabilan Religious untuk menentukan mengapa atom- kecenderungan suatu unsur Kuis Bukukimia
ikatan ion, ikatan unsur atom membentuk ikatan kimia. untuk mencapai
Tugas individu
kovalen, ikatan o Menentukan unsur yang dapat kestabilannya.
kovalen koordinat dan o Struktur lewis Senang membaca Tugas kelompok Bahan/Alat
melepas elektron atau menerima o Menggambarkan
ikatan logam, serta o Ikatan ion Ulangan LKS
elektron untuk mencapai kestabilan lambang Lewis unsur gas
hubungannnya dengan dan ikatan kovalen dalam diskusi kelompok. mulia (duplet dan oktet) dan Bentuk
Komunikatif
sifat fisika senyawa o Ikatankovalen unsur bukan gas mulia. instrumen:
yang terbentuk. o Menggambarkan lambang
koordinat Lewis melalui diskusi kelas o Menjelaskan proses Laporan tertulis
Kritis
o Membandingkan proses terbentuknya ikatan ion Performans
pembentukan ikatan ion dan ikatan o Menjelaskan proses (Kinerja dan
kovalen dalam diskusi kelas. terbentuknya ikatan kovalen sikap)
o Mendiskusikan proses tunggal, rangkap dan Tes tertulis
terjadinya ikatan kovalen koordinat rangkap tiga.
dari beberapa contoh sederhana o Menjelaskan proses
terbentuknya ikatan kovalen
koordinasi
Standar Kompetensi:
2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri)
Nilai Akhlak
Mulia Indikator Pencapaian Alokasi Sumber/Ba
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Penilaian
Kompetensi waktu han/alat
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
SILABUS
Satuan Pendidikan : SMA St. Angela
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas : X
Semester : 2
Tahun Pelajaran : 2012 -2013
Standar Kompetensi:
3. Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi
Nilai Akhlak Indikator Pencapaian Alokasi Sumber/
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Mulia Kegiatan pembelajaran Penilaian
Kompetensi waktu Bahan/alat
Standar Kompetensi:
4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makro molekul.
Nilai Akhlak Mulia Alokasi Sumber/
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian
waktu Bahan/alat
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
I. Standar Kompetensi
Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
II. Kompetensi Dasar
Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom
relatif, dan sifat- sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari
keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron
III. Indikator
Menjelaskan cara berpikir Dalton dalam merumuskan konsep-konsep atom sebagai
awal perkembangan teori atom
Menjelaskan perkembangan teori atom berdasarkan penemuan partikel sub atom
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
Mengetahui perkembangan model atom Dalton.
Menjelaskan perkembangan teori atom untuk menunjukkan kelemahan dan kelebihan
masing-masing teori atom
Menjelaskan penemuan struktur atom mulai dari teori atom Dalton hingga teori atom
modern
V. Uraian Materi Pembelajaran
Perkembangan Model Atom
1. Hukum-Hukum Dasar Kimia dan Model Atom Dalton
a. Berdasarkan percobaan hukum kekekalan massa, John Dalton menyatakan bahwa atom
merupakan pertikel terkecil yang tidak bisa dibagi lagi dan tidak bisa dimusnahkan atau
diciptakan selama perubahan kimia
b. Dalton menyatakan bahwa semua atom dari suatu unsur yang sama mempunyai sifat
yang sama, sedangkan atom-atom dari unsur yang berbeda memiliki sifat yang berbeda
c. Berdasarkan hukum perbandingan tetap, Dalton menyatakan bahwa atomatom dari
unsur yang berlainan melakukan ikatan dengan perbandingan numerik yang sederhana
dan melahirkan hukum dasar kimia baru yang dikenal dengan sebutan hukum
perbandingan berganda
(pertemuan kedua)
3. Siswa memperhatikan beberapa video demonstrasi
dan memperhatikan serta menanggapi penjelasan dan 30
pertanyaan guru mengenai perkembangan teori dan
model atom berdasarkan penemuan-penemuan partikel
sub-atom yang ditampilkan.
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
I. Standar Kompetensi
Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia.
II. Kompetensi Dasar
Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom
relatif, dan sifat- sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari
keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron
III. Indikator
o Menjelaskan struktur elektron pada atom berdasarkan teori atom Bohr
o Menentukan jumlah proton, elektron, dan neutron suatu unsur berdasarkan nomor
atom dan nomor massa dan sebaliknya.
o Menentukan isotop, isobar, dan isoton suatu unsur.
o Menentukan elektron valensi unsur dari konfigurasi elektron dan tabel periodik.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
o Menjelaskan struktur elektron pada atom berdasarkan teori atom Bohr.
o Menentukan jumlah proton, elektron, dan neutron suatu unsur berdasarkan nomor
atom dan nomor massa dan sebaliknya.
o Menentukan isotop, isobar, dan isoton suatu unsur.
(pertemuan kedua) 45
3. Siswa memperhatikan
penjelasan guru mengenai konfigurasi elektron,
berdasarkan notasi atom.
(pertemuan ketiga) 45
4. Siswa memperhatikan sistem
periodik unsur dan menanggapi penjelasan-penjelasan
guru mengenai nomor atom dan nomor massa.
5. Siswa memperhatikan
penjelasan guru mengenai massa atom relatif dan
menghitung masa atom relatif dari suatu unsur.
(pertemuan keempat)
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
I. Standar Kompetensi
Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia.
II. Kompetensi Dasar
Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom
relatif, dan sifat- sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari
keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron
III. Indikator
o Membandingkan perkembangan sistem periodik melalui studi kepustakaan.
o Menentukan golongan dan periode unsur-unsur dalam tabel periodik.
o Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron,
keelektronegatifan, dan energi ionisasi).
o Menentukan sifat-sifat unsur dan massa atom relatif dari tabel periodik.
(pertemuan kedua)
3. Secara berkelompok, siswa mendiskusikan hubungan
antara konfigurasi elektron dengan golongan dan 45
periode kemudian mempresentasikanya di depan kelas.
(pertemuan ketiga)
4. Secara berkelompok, siswa mendiskusikan 45
perkembangan sistem periodik unsur dan
mempresentasikanya di depan kelas
(pertemuan keempat)
5. Siswa memperhatikan penjelaan guru mengenai jari-jari 45
atom dan sifat keperiodikanya.
(pertemuan kelima)
6. Secara berkelompok, siswa mendiskusikan sifat 30
keperiodikan unsur dan mempresentasikanya di depan
kelas
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai sistem
periodik unsur yang dikuatkan kembali oleh guru. 15
Siswa diberi tugas di rumah untuk menghapalkan unsur-
unsur dalam SPU.
VIII. Penilaian
a. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 1x45) ,Tugas kelompok, pengamatan kerja,
pengamatan perilaku
b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorik
c. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasil
d. Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan Psikomotorik
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
(pertemuan kedua)
3. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai usaha
unsur selain gas mulia untuk mencapai 45
kestabilannya, antara lain melepaskan elektron,
menangkap elektron, dan menggunakan elektron
bersama.
(pertemuan ketiga) 45
4. Siswa menyebutkan unsur-unsur yang cenderung
melepaskan elektron valensinya dan unsur-unsur yang
cenderung menangkap elektron untuk mencapai
kestabilan.
5. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai struktur
Lewis.
(pertemuan keempat)
6. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai proses 45
pembentukan ikatan ion.
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai sistem
periodik unsur yang dikuatkan kembali oleh guru.
Siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal latihan 45
pembentukan ikatan ion.
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
I. Standar Kompetensi
Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
II. Kompetensi Dasar
Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk
2. Kegiatan Inti
(pertemuan pertama)
1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai konsep- 30
konsep dasar yang menyebabkan terjadinya ikatan
kovalen.
(pertemuan kedua).
(pertemuan ketiga)
4. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh 90
guru.
(pertemuan keempat)
5. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai ikatan
kovalen koordinat. 75
6. Siswa mengerjakan soal latihan ikatan kovalen
koordinasi
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai ikatan
kovalen yang dikuatkan kembali oleh guru.
Siswa diberi tugas di rumah untuk membaca materi 15
ikatan kovalen polar dan nonpolar.
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
KTSP Kimia Kelas X 37
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA SANTA ANGELA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Ikatan Kovalen polar dan non Polar
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
II. Kompetensi Dasar
Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk
III. Indikator
o Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan
keelektronegatifan melalui percobaan.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
o Menjelaskan pengertian senyawa polar dan senyawa nonpolar.
o Menjelaskan hubungan antara kepolaran dengan keelektronegatifan.
KTSP Kimia Kelas X 38
o Membedakan senyawa polar dengan senyawa nonpolar.
(pertemuan kedua)
3. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai senyawa
kovalen polar dan nonpolar berdasarkan video 45
demonstrasi.
VIII. Penilaian
a. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 2x45) ,Tugas kelompok,
pengamatan kerja, pengamatan perilaku
b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorik
c. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasil
d. Bentuk Instrumen : Soal,
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
I. Standar Kompetensi
Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
II. Kompetensi Dasar
Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang terbentuk
III. Indikator
o Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik
logam.
o Memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa dan membandingkan
dengan sifat fisiknya.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
o Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik
logam.
(pertemuan kedua)
3. Siswa memperhatikan dan menanggapi penjelasan guru
mengenai sifat-sifat ikatan logam yang mendukung
45
teori lautan elektron yang terdapat dalam video.
(pertemuan ketiga)
4. Siswa memperhatikan dan menanggapi penjelasan guru
mengenai perbandingan sifat-sifat senyawa ion,
kovalen, dan logam.
30
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai ikatan
logam yang dikuatkan kembali oleh guru.
Siswa diberi tugas di rumah untuk mengerjakan evaluasi 15
bab 3 dan membaca materi stoikiometri.
VIII. Penilaian
a. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 1x45)
b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorik
c. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasil
d. Bentuk Instrumen : Soal,
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
I. Standar Kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikiometri).
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan
reaksinya.
III. Indikator
o Menuliskan nama-nama senyawa biner dari senyawa anorganik
o Menuliskan nama-nama senyawa poli-atomik dari senyawa anorganik
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
o Menuliskan nama-nama senyawa biner dari senyawa anorganik
o Menuliskan nama-nama senyawa poli-atomik dari senyawa anorganik
(pertemuan kedua)
3. Siswa mengerjakan latihan penamaan senyawa-senyawa
anorganik
15
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai tata nama
senyawa anorganik
Siswa mengerjakan postest mengenai penamaan 30
senyawa kimia.
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
I. Standar Kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikiometri).
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan
reaksinya.
III. Indikator
o Menyetarakan reaksi sederhana
o Menyebutkan nama-nama zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia atau
sebaliknya
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
o Menyetarakan reaksi sederhana
o Menyebutkan nama-nama zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia atau
sebaliknya
V. Uraian Materi Pembelajaran
1. Persamaan Reaksi
Persamaan reaksi didefinisikan sebagai persamaan yang menyatakan kesetaraan
jumlah zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia dengan menggunakan rumus kimia.
Dalam reaksi kimia terdapat zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi.
2. Penyetaraan Persamaan Reaksi
Suatu persamaan reaksi dikatakan benar jika memenuhi hukum kimia, yaitu zat-zat
yang terlibat dalam reaksi harus setara, baik jumlah zat maupun muatannya. Cara
yang benar untuk menyetarakan persamaan reaksi adalah dengan bilangan di depan
setiap rumus kimia dengan angka yang sesuai. Bilangan yang ditambahkan ini
dinamakan koefisien reaksi. Jadi, cara yang benar untuk menyetarakan persamaan
reaksi adalah dengan cara menentukan nilai koefisien reaksi.
3. Contoh-contoh persamaan reaksi
a. Reaksi penguraian
(pertemuan kedua)
3. Siswa memperhatikan dan menanggapi penjelasan guru
tentang langkah-langkah penyetaraan persamaan reaksi
4. Siswa mengerjakan latihan penyetaraan reaksi bersama
45
guru
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai persamaan
reaksi dan reaksi kimia
Siswa diberi review mengenai hukum-hukum dasar 30
kimia.
IX. Penilaian
e. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 2x45)
f. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorik
g. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasil
h. Bentuk Instrumen : Soal,
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
I. Standar Kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikiometri)
III. Indikator
Menjelaskan hukum dasar kimia, antara lain hukum kekekalan massa, hukum Proust (hukum
perbandingan tetap), hukum Dalton (hukum kelipatan perbandingan), dan hukum Gay Lussac
(hukum perbandingan volume) berdasarkan eksperimen atau data hasil eksperimen.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
o Membuktikan berdasarkan percobaan bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap
(hukum kekekalan massa/hukum Lavoisier).
o Membuktikan berdasarkan percobaan dan menafsir- kan data tentang massa dua unsur yang
bersenyawa (hukum Proust).
o Membuktikan berlakunya hukum kelipatan perban- dingan (hukum Dalton) pada beberapa
peristiwa.
o Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum perbandingan volume (hukum Gay
Lussac).
o Menghitung volume gas reaktan atau produk berdasar- kan hukum Gay Lussac.
2. Kegiatan Inti
(pertemuan pertama)
Siswa melakukan eksperimen hukum kekekalan massa.
Siswa membahas data hasil pengamatan untuk 75
memperoleh kesimpulan dari hukum kekekalan massa.
(pertemuan kedua)
Menganalisis data hasil eksperimen untuk
membuktikan hukum perbandingan tetap (hukum
Proust).
Menganalisis data hasil eksperimen untuk
membuktikan hukum kelipatan perbandingan (hukum
Dalton). 45
(pertemuan ketiga)
Menganalisis data hasil eksperimen untuk
membuktikan hukum perbandingan volume (hukum
Gay Lussac).
Menganalisis data hasil eksperimen untuk 30
membuktikan hukum Avogadro.
3. Penutup
Siswa bersama-sama dengan guru membuat kesimpulan
tentang hukum-hukum dasar kimia. Selanjutnya, guru
melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas 15
untuk mengetahui ketercapaian indikator dan kompetensi.
IX. Penilaian
a. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 1x45)
b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorik
c. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasil
d. Bentuk Instrumen : Soal,
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
1
terhadap kali massa satu atom karbon-12. Massa atom relatif diberi lambang Ar dan
12
dirumuskan sebagai berikut:
Ar X = massa rata-rata suatu atom X
1/12 x massa 1 atom C-12
Dengan, Ar X = massa atom relatif X
Massa 1 atom C-12 = 12 sma
Massa rata-rata atom X merupakan massa rata-rata dari semua isotop X yang ada di alam.
Massa atom relatif tidak mempunyai satuan.
2. Massa molekul relatif dan massa rumus relatif
Massa molekul ditentukan oleh massa atom-atom penyusunnya, yaitu merupakan jumlah
dari massa seluruh atom yang menyusun molekul tersebut. Sedangkan massa rumus adalah
massa senyawa ion yang dihitung berdasarkan setiap satuan rumus empirisnya. Massa
molekul massa rumus merupakan perbandingan massa rata-rata suatu molekul atau satuan
1
rumus suatu zat relatif (dibandingkan) terhadap kali massa satu atom C-12, sehingga
12
Mr AxBy = massa rata-rata 1 molekul AxBy
1/12 x massa 1 atom C-12
Apabila dijabarkan lebih lanjut, didapat:
Mr AxBy = massa rata-rata (x atom A + y atom B)
1/12 x massa 1 atom C-12
Mr AxBy = x(massa rata-rata 1 atom A )+ y (massa rata-rata 1 atom B)
1/12 x massa 1 atom C-12
V. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode : ceramah bermakna
Pendekatan : Konsep dan Proses
Model : Induktif-Deduktif
B. Langkah pembelajaran
1. Pembukaan:
Apersepsi:
1. Siswa
menyimak penjelasan guru mengenai tema dan
tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Siswa 15
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
guru mengenai:
Hukum-hukum dasar kimia
2. Kegiatan Inti
(pertemuan pertama) 30
1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai pengertian
mol.
(pertemuan kedua)
2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai hubungan
antara mol dengan jumlah zat 45
3. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan
soal mengenai konsep mol yang diberikan guru.
(pertemuan ketiga)
4. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai hubungan
antara mol dengan massa molar,
5. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan 45
(pertemuan kelima)
8. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai hubungan
antara mol dengan kemolaran larutan
9. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan
soal mengenai konsep mol yang diberikan guru. 30
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai konsep
mol, stoikiometri senyawa dan stoikiometri reaksi yang
dikuatkan kembali oleh guru. 15
Siswa diberi tugas di rumah untuk mengerjakan
latihan pada buku Kimia Mandiri dan membaca materi
berikutnya.
b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
I. Standar Kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri).
II. Kompetensi Dasar
Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan
serta menerapkan konsep mol dan menyelesaikan perhitungan kimia.
2. Kegiatan Inti
(pertemuan pertama)
1. Siswa secara berkelompok dan bersama dengan guru
melakukan percobaan pereaksi pembatas dan senyawa 75
hidrat.
2. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan yang telah
dirumuskan.
3. Siswa membuat kesimpulan dari pengertian pereaksi
pembatas dan air hidrat.
(pertemuan kedua)
4. Siswa menyimak penegasan guru mengenai konsep
pereaksi pembatas dan senyawa hidrat. 60
5. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan
soal mengenai pereaksi pembatas dan senyawa hidrat
yang diberikan oleh guru.
(pertemuan ketiga)
6. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai rumus
empiris, rumus molekul dan cara menentukan kadar 60
unsur dalam suatu senyawa.
7. Siswa dengan berdiskusi mengerjakan beberapa latihan
soal mengenai stoikiometri reaksi tersebut yang yang
ada di buku mandiri kimia.
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai konsep
mol, stoikiometri senyawa dan stoikiometri reaksi yang
dikuatkan kembali oleh guru. 15
Siswa diberi tugas di rumah untuk mengerjakan
latihan pada buku Kimia SMA Kelas X dan membaca
materi berikutnya.
VII. Penilaian
a. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 2x45) ,Tugas kelompok, pengamatan kerja,
pengamatan perilaku
b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorik
c. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasil
d. Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan Psikomotorik
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi.
II. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
V. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendekatan dan Metode
Pendekatan : Keterampilan proses
Metode : Praktikum, ceramah dan diskusi
B. Skenario Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
(Menit)
1. Pendahuluan
Guru memberikan salam pembuka.
Motivasi: 15
Siswa diberi beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan
materi larutan elektrolit-non elektrolit, misalnya:
Apa pernah kalian tersengat listrik ketika tangan kalian
basah?
Apakah kalian pernah melihat orang yang menangkap ikan
dengan mencelupkan suatu alat yang dialiri listrik sehingga
ikan tersebut tersengat arus listrik dan mati?
Bagaimana semua hal itu dapat terjadi?
2. Kegiatan inti
(pertemuan pertama)
Siswa diuji pengetahuan awalnya dengan melemparkan
beberapa pertanyaan sebagai berikut:
Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar istilah larutan
elektrolit?
Lalu apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit?
Ada pula yang disebut dengan larutan non-elektrolit, apa
yang dimaksud dengan larutan non-elektrolit? 75
(Sebelumnya siswa sudah ditugaskan untuk membawa peralatan
praktikum larutan elektrolit-non elektrolit)
Siswa diberitahu bahwa pada pertemuan kali ini akan
melakukan percobaan mengenai larutan elektrolit dan non-
elektrolit.
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap
kelompok disediakan modul sebagai petunjuk praktikum.
Dengan bimbingan guru siswa menyiapkan peralatan
praktikum larutan elektrolit-non elektrolit.
Dengan bimbingan guru siswa melakukan prosedur
percobaan yang sudah tertera dalam LKS.
(pertemuan kedua)
Setiap kelompok berdiskusi untuk menyelesaikan
soal-soal yang terdapat dalam modul.
Perwakilan dari 2 hingga 3 kelompok menuliskan 60
hasil pengamatan di papan tulis.
Siswa perwakilan dari beberapa kelompok bergantian
menyebutkan jawaban pertanyaan modul hasil diskusi
kelompok.
Dengan bimbingan guru, siswa mengoreksi tiap
jawaban dari pertanyaan dalam modul.
Perwakilan dari 1 atau 2 kelompok mengemukakan
kesimpulan dari hasil percobaan.
b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
VII. Penilaian
a. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 1x45) ,Tugas kelompok, pengamatan kerja,
pengamatan perilaku
KTSP Kimia Kelas X 65
b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorik
c. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasil
d. Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan Psikomotorik
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
I. Standar Kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikiometri).
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan
reaksinya.
3. Menentukan reaksi mana yang merupakan redoks dan mana yang bukan.
I. Standar Kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikiometri).
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan
reaksinya.
III. Indikator
1. Menentukan konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan
bilangan oksidasi.
2. Menentukan bilangan oksidasi dari atom dalam suatu senyawa netral atau senyawa ion.
3. Menentukan tata nama senyawa berdasarkan aturan IUPAC.
3. Menentukan bilangan oksidasi dari suatu atom unsur dalam senyawa ion atau senyawa
molekuler.
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
I. Standar Kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikiometri).
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan
reaksinya.
III. Indikator
Mendeskripskan konsep larutan elektrolit dan konsep redoks dalam memecahkan masalah
lingkungan
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
5. Menemukan konsep redoks untuk memecahkan masalah lingkungan dalam diskusi kelompok
di kelas.
VIII. Penilaian
a. Teknik Penilaian : Tes / Assessment (waktu 2x45) ,Tugas kelompok, pengamatan kerja,
pengamatan perilaku
b. Aspek yang dinilai : Pengetahuan , Sikap dan Psikomotorik
c. Jenis Penilaian : Penilaian Proses dan Penilaian hasil
d. Bentuk Instrumen : Soal, Lembar pengamatan Afektif dan Psikomotorik
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon.
III. Indikator
1. Mengidentifikasi unsur karbon dan hidrogen pada senyawa hidrokarbon melalui percobaan.
2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.
3. Membedakan atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
1. Mengidentifikasi unsur karbon dan hidrogen pada senyawa hidrokarbon melalui
percobaan.
2. Menjelaskan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.
3. Menentukan atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener
B. Materi Inti
Carbon Compound
One of the compounds are abundant in nature are carbon compounds. This compound is
composed of atoms of carbon and other atoms attached to carbon atoms. One of the most
simple carbon compounds are hydrocarbons.
H
Carbon atoms can also bind to other carbon atoms, both the single and double covalent
bonding of two and threefold.
H H H H
H C C H C C H C C H
H H
H H
In addition, the tendency of the carbon atoms to bind to other carbon atoms enables the
formation of carbon compounds with different structures (open-chain, branched, or closed)..
C C
C C
d c a
b
C. Materi Pengayaan
C C
KTSP Kimia Kelas X 78
C C C C
C C
C C C C C C
Hydrocarbons have many benefits in daily life and for industries. In industry, usually simle
hydrocarbons are used as the raw material for further process of industry to get bigger benefit
such us for making polymer.
b. Sumber:
Chang, R.. (2004). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta : Penerbit Erlangga.
. Mandiri Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sunarya, Y., Agus S.. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon.
III. Indikator
1. Menentukan rumus umum dari senyawa alkana.
2. Menentukan nama senyawa alkana yang memiliki rantai lurus dan bercabang berdasarkan
aturan tata nama IUPAC.
3. Menggambarkan struktur senyawa alkana.
4. Menjelaskan konsep isomer dan aplikasi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
1. Menentukan rumus umum dari senyawa alkana.
2. Menentukan nama senyawa alkana yang memiliki rantai lurus dan bercabang berdasarkan
aturan tata nama IUPAC.
3. Menggambarkan struktur senyawa alkana.
4. Menjelaskan konsep isomer dan aplikasi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-
hari.
B. Materi Inti
Saturated aliphatic hydrocarbon
In saturated aliphatic hydrocarbon compounds, carbon atoms can be binding maximally hydrogen
atoms. In other words, a saturated aliphatic hydrocarbon compounds that are difficult to react
Alkanes
The structure of alkanes and carbon compounds are generally used to be written in the
form of a compressed structure formula, as shown below.
Number of Molecular Structure Name of
C
formula alkane
atoms
1 CH4 CH4 methane
2 C2H6 CH3-CH3 ethane
3 C3H8 CH3-CH2-CH3 propane
4 C4H10 CH3-CH2-CH2-CH3 butane
5 C5H12 CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 pentane
6 C6H14 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 hexane
7 C7H16 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 heptane
8 C8H18 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 octane
9 C9H20 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 nonane
10 C10H22 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 decane
-CH2-CH2-CH2-CH3 Butyl
CH3-CH-CH2-CH3 sec-butyl
-CH2-CH-CH3 Isobutyl
CH3
CH3 ter-butyl / t-
-C-CH3 butyl
CH3
c. Numbering the parent chain branching : numbering the parent chain starting
from the C atom closest to the branch
8C C
7 6C 5C 4C C
3 C 1 C 2C 3C 4C C5 C
6 C
C C
2 C C
7
C C C C
1 8
true false
d. Naming, alkyl group twin if there is more than one alkyl group the same
group plus the writing of the name in-front of the word di-(two clusters), tri-
(three groups), tetra-(four groups) followed by the name of alkyl group.
8C C
7 6C 5C 4C C
3 C
C C
2C
C
1C
3,5-dietyloctane
e. Order of naming the alkyl group : alkyl group is sorted by alphabetical order
butyl ethyl isobutyl isopropyl methyl propyl sek-butyl ter-butyl
8C 7C 6 C C
5 C
4 C3 C
C C
2
C C1
5-ethyl3methyloctane
Isomers in alkanes
Isomers are compounds that are different but have the same molecular formula,
example :
C4H10, has two structural isomers
C. Materi Pengayaan
Uses of alkanes compounds in everyday life, among other are as fuel, lubricating oil, the major
material for petrochemical industries, organic solvent, the major material for alcohol and vinegar
and other. Alkanes compounds generally are obtained from the petroleum and natural gas
manufactures.
VI. Kegiatan Pembelajaran
A. Metode dan Pendekatan
Metode : Ceramah, diskusi
Pendekatan : Konsep
B. Langkah- langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu
(menit)
1. Pembukaan :
3. Penutup
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
Alkene
Alkene structure H
H
C C
H H
Structure of alkenes and carbon compounds are generally used to be written in the form
of a compressed structure formula, as shown below..
Nomenclature of alkenes
In general, the naming of alkene compounds, similar to the alkanes but the
determination of the parent chain and the sequence of the parent chain of carbon
atoms based on the position of unsaturated bond (double), example:
Salah Benar
8C 7C 6 C 5C 4C C
3 C 1C 2C 3C 4C 5C C
6 C
C C C 7C
2
C C C C
1 8
5-ethyl3methyl-7-octene 4-ethyl6methyl-1-octene
Naming of compounds that have multiple bonds of unsaturated, if there is more than
one unsaturated bond in the one compound the writing of the name in-front of the
word di-(two clusters), tri-(three groups), tetra-(four groups) followed by the name of
unsaturated bond.
1 C 2C 3C 4C 5C 6C 7C
C C
1,3,5-heptatriene
Isomer of alkene C C
C C C C C C C C C C C
C
a. b. c.
a and b are isomer position, which is isomer that have different at the position of
unsaturated bond.
a and c are isomer structure, which is isomer that have different at the structure of
compound.
Alkyne
alkyne structure
H C C H
Structure alkyne and carbon compounds are generally used to be written in the form of a
compressed structure formula, as shown below.
41. Num42. Molecul 43. Structure 44. Name of
ber of
ar formula alkane
C
atom
s
45. 2 46. C2H4 47. CHCH 48. ethyne
49. 3 50. C3H6 51. CHC-CH3 52. propyne
53. 4 54. CCe p 55. CHC-CH2-CH3 56. 1-butyne
57. 5 58. C5H10 59. CHC-CH2-CH2-CH3 60. 1-
pentyne
61. 6 62. C6H12 63. CHC-CH2-CH2- CH2-CH2-CH3 64. 1-
hexyne
65. 7 66. C7H14 67. CHC-CH2-CH2- CH2-CH2-CH3 68. 1-
heptyne
69. 8 70. C8H16 71. CHC-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 72. 1-octyne
73. 9 74. C9H18 75. CHC-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 1- 76.
nonyne
77. 1078. C10H20 79. CHC-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 80. 1-
decyne
Nomenclature of alkenes
In general, the naming of alkyne compounds, similar to the alkanes and alkenes but
the determination of the main chain and the sequence of the parent chain of carbon
atoms based on the position of unsaturated bond (triple), example:
false true
8 C 7 C 6 C 5 C 4C 3C C 1 C 2C 3C 4C 5C 6C C
C C C C
2 7
C C
1 C C8
5-ethyl3methyl-7-octyne 4-ethyl6methyl-1-octyne
C C C C C C C C C C C C C C
a. b. c.
a and b are isomer position, which is isomer that have different at the position of
unsaturated bond.
a and c are isomer structure, which is isomer that have different at the structure of
compound.
C. Materi Pengayaan
Uses of One of alkene compounds that have benefit is ethene. Ethene is used to make
polyetene (polyethylene), a plastic polymer. Ethene is also used to make ethylene glicol,
styrene, chloroethane (used to make TEL, an additive to petrol), and to make alcohol in
industries.
Ethyne can be used to speed up fruites ripening. This gas is a result of caride (CaC 2) reaction
with water. Ethyne is used to make vinylchloride (CH2=CHCl) which is the monomer in
making polyvinyl chloride (PVC).
1. Pembukaan :
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.
2. Chemical properties
Chemical properties of hydrocarbon :
a. Oxidation reaction
Oxidation reaction is also called as burning reaction. Complete oxidation of alkane
is produce of CO2 and H2O.
For example, burning reaction of propane :
C3H8 + 5O2 3CO2 + 4 H2O
Incomplete oxidation is produce of CO and H2O, or there is soot.
b. Substitution reaction
Substitution reaction is an atoms or groups of atoms replacement reaction with
another atom or groups of atom. One of important substitution reaction of alkane is
halogenation, that is replacement of H atom with halogen atom, especially chlorine.
Example :
H H
H CH + Cl2 H CCl + HCl
H H
c. Elimination reaction
In elimination reaction, single bond compounds will change into multiple bonds by
releasing small molecules. Elimination reaction is a reverse of addition reaction.
Example :
CH3-CH2-CH2-CH3 Ni/Pt CH3-CH=CH-CH3 + H2
CH2-CH3 CH2=CH2 + H2O
H2SO4
OH
d. Addition reaction
Addition reaction can only happen in compounds with double or triple bonds. In the
addition reaction, the multiple bond compounds receive atoms or groups of atoms so
that the bond change into single bond. Usually addition reaction in alkenes include
reaction with hydrogen (H2), halogens (X2), and a hydrogen halide (HX).
Example :
1) Hydrogen addition to alkenes.
Hydrogen addition to alkenes will form alkanes.
C2H4 + H2 Pt/Ni C2H6
2) Halogens addition to alkenes.
Halogens addition to alkenes will result in dihaloalkenes.
CH2 = CH-CH3 + Cl2 CH2Cl-CHCl-CH3
1,2-dicloropropane
3) Halides acid addition (hydrohalogenation).
CH3CHBrCH3 (B)
2-bromopropane
CH2= CH-CH3 + HBr
CH2BrCH2CH3 (A)
1-bromopropane
In reality, from the reaction above, the main result is 2-bromopropane (look the B
track, from experiment by V.V Markovnikoff (1838-1904) made rule that is called
Markofnikoff Rule: If HX react with asymmetric multiple bond so the main result
is molecule with H atom adding to C atom with multiple bond which have many H
atom.
(Demonstrasi)
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.
II. Kompetensi Dasar
Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi fraksi minyak bumi serta
kegunaannya.
III. Indikator
a. Menjelaskan proses pembentukan minyak bumi, gas alam dan batu bara.
b. Menyebutkan komposisi minyak bumi, gas alam dan batu bara.
c. Menjelaskan proses pengolahan minyak bumi.
IV. Analisis Materi Pelajaran
A. Materi Prasyarat
Sifat sifat Hidrokarbon
a. Sifat- sifat fisis
Titik leleh, titik didih, dan massa jenis alkana, alkena dan alkuna meningkat seiring
dengan bertambahnya jumlah atom karbon dalam molekul. Pada suhu kamar (25oC), C1 C4
berwujud gas, suku- suku nerikutnya berwujud cair dan suku suku tinggi berwujud padat. Di
antara senyawa senyawa berisomer, isomer bercabang mempunyai titik leleh dan titik didih
yang lebih rendah.
Semua hidrokarbon sukar larut dalam air dan lebih mudah larut dalam pelarut yang
nonpolar seperti tetraklorometana (CCl4).
b. sifat- sifat kimia
KTSP Kimia Kelas X 97
1. Pembakaran
Reaksi pembakaran dapat terjadi pada alkana, alkena dan alkuna. Pembakaran sempurna
hidrokarbon menghasilkan CO2 dan H2O.
Contoh: reaksi pembakaran propana
C3H8 + 5O2 3CO2 + 4 H2O
2. Substitusi
Reaksi substitusi hanya terjadi pada alkana. Penggantian atom H oleh atom atau gugus lain
disebut reaksi substitusi. Salah satu reaksi substitusi alkana adalah halogenasi, yaitu penggantian
atom H alkana dengan atom halogen, khususnya klorin.
3. Perengkahan
Perengkahan ialah pemutusan rantai karbon menjadi potongan potongan yang lebih
pendek. Perengkahan terjadi pada alkana bila dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi tanpa
oksigen. Perengkahan alkana menghasilkan alkena.
4. Adisi
Adisi merupakan reaksi penjenuhan ikatan rangkap, sehingga adisi hanya dapat terjadi
pada alkena dan alkuna.
5. Polimerisasi
Polimerisasi merupakan penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul
besar. Molekul sederhana yang mengalami polimerisasi disebut monomer, seangkan hasilnya
disebut polimer.
B. Materi yang Dikembangkan
Minyak dan Gas Bumi
1. Pembentukan minyak bumi, gas alam dan batu bara
Minyak bumi, gas alam dan batu bara berasa dari pelapukan sisa sisa organisme
sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik
lautan, baik tumbuhan maupun hewan. Sisa sisa organisme itu mengendap di dasar lautan,
kemudian tertutup lumpur an lambat laun berubah menjadi batuan. Dengan meningkatnya
tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa- sisa jasad renik tersebut dan mengubahnya
menjadi minyak dan gas. Sedangkan batu bara dipercaya berasal dari pohon pohon dan pakis
yang terkubur sekitar tiga juta tahun yang lalu.
2. komposisi gas alam, minyak bumi dan batu bara
Komposisi gas alam alakan suku rerndah, yaitu metana, etana, propana dan butana
dengan metana sebagai komponen utamanya. Dan juga terdapat berbagai gas lain seperti karbon
dioksida dan hidrogen sulfida.
Minyak bumi merupakan suatu campuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas
hidrokarbon. Hidrokarbon yang etrdapat dalam minyak bumi utama adalah alkana kemudian
sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena, dan berbagai
senyawa karbon yang mengandung oksigen, niotrogen dan belerang.
Batu bara mengandung hidrokarbon suku tinggi dan juga mengandung senyawa belerang.
V. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendekatan dan Metode
1. Pembukaan:
Apersepsi:
a. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tema dan
tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b. Siswa mengerjakan tugas materi sebelumnya dan
diperiksa oleh guru. 30
c. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
guru mengenai:
Sifat-sifat fisis dan kimia hidrokarbon.
2. Kegiatan Inti
1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai diskusi 45
kelompok yang akan dilaksanakan.
2. Siswa dibagi ke dalam 8 kelompok dan diberi tema yang
berbeda-beda tiap kelompok.
60
3. Siswa mendiskusikan tema masing masing di dalam
kelompok.
4. Siswa mengerjakan LKS kelompok dengan cara berdiskusi.
5. Perwakilan siswa dalam masing masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
60
6. Siswa dalam kelompok lain menyimak dan mengerjakan
LKS yang sesuai dengan tema yang dipresentasikan.
45
3. Penutup
Siswa membuat kesimpulan akhir mengenai minyak bumi
dan gas alam dan dikuatkan kembali oleh guru.
Siswa diberi tugas di rumah untuk mengerjakan latihan 30
pada buku Kimia SMA Kelas X dan membaca materi
Sr. Florentia Mujiyati, OSU P.D. Boedisantoso, M.Pd. Carolus B. Wisnu A, S.Pd.