PENDAHULUAN
Karya tulis ini disusun dengan tujuan untuk menyalurkan gagasan penulis
dan gagasan tersebut dapat dipelajari yang kemudiannya akan didukung atau
ditolak oleh pembaca. Penyusunan karya tulis ilmiah mempunyai manfaat bagi
penulis maupun pembacanya. Manfaat tersebut diantaranya adalah seorang
penulis yang dapat mengasah dan mengembangkan keterampilan membaca yang
efektif melalui studi kepustakaan. Penulisan karya tulis ilmiah adalah sebagai
sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni. Hal tersebut
sesuai dengan hakikat sebuah karya tulis, yaitu menegmukakan pendapatnya dan
kebenarannya melalui metode sistematis, metodologis, dan konsisten.
Rujukan dan daftar pustaka adalah salah satu dari materi pembahasan
dalam bahasa Indonesia, yang mana kita harus mengerti pengertian rujukan
maupun daftar pustaka, harus bisa membedakan antara rujukan dengan daftar
pustaka, dan bagaimana cara penyusunan maupun penulisannya. Didalam
penyusunan dan penulisannya harus benar dan memperhatikan syarat-syarat
ataupun ketentuannya. Dan daftar pustaka dapat dari berbagai sumber yaitu dari
buku, internet, dsb.
BAB II
PEMBAHASAN
B. PENYAJIAN INFORMASI
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pemakai perpustakaan untuk
mendapatkan jasa layanan rujukan yaitu : (a). Secara perseorangan yaitu:
pemakai perpustakaan berkunjung ke perpustakaan untuk membicarakan
kebutuhan informasinya dengan pustakawan secara tatap muka (face to face);
(b). Melalui telepon secara pribadi. Pemakai perpustakaan yang tidak bisa
datang ke perpustakaan karena terlalu sibuk atau jarak perpustakaan yang
terlalu jauh baginya dapat menghubungi petugas perpustakaan untuk meminta
informasi; (c). Melalui kunjungan wakil pemakai perpustakaan yaitu: pemakai
perpustakaan dapat menunjuk orang (Sekretaris, Asisten atau temannya)
sebagai wakilnya dalam rangka mencari informasi yang dibutuhkannya. (d).
Wakil pemakai perpustakaan dapat menelepon perpustakaan untuk mencari
informasi yang dibutuhkan orang yang diwakilinya (teman atau atasannya).
(e). Komunikasi tertulis: pertanyaan dapat dikirimkan secara tertulis melalui
surat, telex maupun faksimil.
C. JENIS-JENIS KOLEKSI REFERENSI
Koleksi perpustakaan dapat dikelompokkan menjadi koleksi primer,
koleksi sekunder, dan koleksi tersier. Koleksi sekunder sering disebut dengan
bahan rujukan umum, sedangkan koleksi tersier disebut dengan sarana
bibliografi dari bibliografi. Dalam perpustakaan, ketiga jenis koleksi ini
ditempatkan dalam ruang referens. Dan pustakawan yang melayaninya disebut
dengan pustakawan rujukan.
1. Jenis-jenis Koleksi Primer
a. Ensiklopedi
Ensiklopedi merupakan bahan rujukan yang berisi uraian ringkas
tentang berbagai topik atau subyek yang umumnya disusun secara
alfabetis, kadang-kadang desertai deskripsi, definisi, dan informasi
bibliografis. Saat ini berbagai ensiklopedi disusun dengan berbagai tujuan
pula. Tetapi intinya adalah untuk mengumpulkan dan mengorganisir
pengetahuan yang tersebar di berbagai belahan dunia, atau untuk
memenuhi kebutuhan informasi para pembaca. Hampir semua bidang
pengetahuan dan informasi dikupas, dirinci dan dijelaskan melalui
berbagai artikel yang disusun secara detail dan didukung oleh fakta-fakta
yang akurat.
Berdasarkan cakupannya ensiklopedi bisa dibedakan menjadi:
Ensiklopedi umum memuat berbagai topik, berbagai bidang atau
disiplin ilmu pengetahuan.
Contoh:
Ensiklopedi Nasional Indonesia (18 jilid).
Ensiklopedi Indonesia (7 jilid).
Encyclopedia Americana (30 jilid).
Encyclopedia Brittanica (24 jilid).
Ensiklopedi khusus memuat berbagai topik dari satu bidang atau satu
disiplin ilmu tertentu.
Contoh:
Ensklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1993. 5 jilid;
Ensiklopedi Ijmak: Persepakatan Ulama dalam Hukum Islam. Jakarta:
Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M),
1986;
Syekh Imam Syihabuddin Abi Abdillah Yaquut bin Abdullah al-Hamawiy
ar-Ruumiy al-Baghdadiy. Mujam Al-Udaba. Beirut: Dar Ihya at-
Turaats al-Arabiyyi. 1936. (c18) jilid.
Encyclopedia of Science and Technology (15 jilid).
Cara menelusur : dalam ensiklopedi yang hanya terdiri dari
satu jilid, entri-entri dapat langsung dicari di bawah abjadnya,
kemudian ke halaman yang memuat running title, sedangkan pada
ensiklopedi yang terdiri atas beberapa jilid, penelusurannya akan lebih
efektif bila dilakukan melalui indeks dan di mana entri-entrinya
merujuk ke nomor jilid serta nomor halaman.
b. Kamus
Kamus merupakan bahan rujukan yang berisi kata-kata disertai
arti (makna) dan disusun menurut abjad, kadang-kadang dilengkapi
dengan cara pengejaan, penlisan suku kata, asal kata (etimologi),
persamaan (sinonim), lawan kata (antonim) dan penggunaannya dalam
kalimat (sintaksis). Istilah lain dari kamus adalah daftar kata/istilah,
takarir, glosari, leksikon, dan mujam.
Menurut isinya, kamus dibedakan menjadi:
1) Kamus umum berisi kata-kata dari berbagai subyek atau bidang
ilmu pengetahuan yang disusun secara alfabetis, jenisnya dapat
berupa kamus satu bahasa (monolingual) saperti Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Kamus dua bahasa (bilingual) seperti Advanced
English Indonesian Dictionary. Kamus banyak bahasa (poliglot) :
kamus yang istilah-istilahnya dijelaskan dengan berbagai bahasa
seperti Kamus Indonesia-Inggris-Arab.
2) Kamus khusus (kamus teknik atau kamus istilah) berisi kata-kata
dalam satu subyek atau suatu bidang pengetahuan tertentu yang
disusun secara alfabetis. Contoh kamus khusus, yaitu Kamus istilah
pertanian, kehutanan dan perikanan.
3) Kamus subjek. Contoh:
Ahmad Abthoni IKM. Kamus Lengkap Teknik (Inggris
Indonesia). Surabaya: Gitamedia, 1998.
Kamus Lengkap Dunia Komputer. Yoygakarta: Andi, 2002
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kamus seperti:
Tempat mencari makna kata.
Tempat memeriksa ejaan, penyukuan, serta penggunaan tanda hubung.
Tempat mencari lafal kata.
Tempat mencari riwayat, asal-usul dan turunan kata.
Tempat mencari sinonim, antonim, dan homonim kata.
Tempat mencari singkatan, akronim, tanda dan lambang kata.
Tempat mencari kata asing yang sering dipakai.
Cara penelusuran : entri-entri yang terdapat dalam kamus, dapat
langsung ke abjad kemudian ke running title.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan tersebut, yaitu cara
menelusur koleksi referensi berdasarkan entri-entri yang disusun secara alfabetis.
Kata referensi berasal dari inggris reference dan merupakan kata kerja to
refer yang artinya menunjukan kepada.buku referensi adalah buku yang dapat
memberikan keterangan topik perkataan,tempat,peristiwa,data
statistika,pedoman,alamat,nama orang,riwayat orang-orang terkenal.pelayanan
referensi adalah pelayanan dalam menggunakan buku-buku referensi.di
perpustakaan biasanya buku-buku referensi di kumpulkan tersendiri dan di sebut
"koleksi referensi" sedangakan ruang tempat penyimpanan disebut ruang referensi
.buku-buku referensi yang karena sifatnya sebagai buku penunjuk,harus selalu
tersedia di perpustakaan sehingga dapat di pakai oleh setiap orang pada setiap
saat.
SARAN
Semua koleksi primer, sekunder dan tersier hendaknya ditempatkan dalam
ruang referensi dan dikelola oleh pustakawan rujukan yang potensial. Pustakawan
rujukan cukup mengetahui sumber apa yang dapat memberikan jawaban
memuaskan untuk memecahkan pertanyaan yang diajukan pemustaka.
DAFTAR PUSTAKA