Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

Karya tulis ini disusun dengan tujuan untuk menyalurkan gagasan penulis
dan gagasan tersebut dapat dipelajari yang kemudiannya akan didukung atau
ditolak oleh pembaca. Penyusunan karya tulis ilmiah mempunyai manfaat bagi
penulis maupun pembacanya. Manfaat tersebut diantaranya adalah seorang
penulis yang dapat mengasah dan mengembangkan keterampilan membaca yang
efektif melalui studi kepustakaan. Penulisan karya tulis ilmiah adalah sebagai
sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni. Hal tersebut
sesuai dengan hakikat sebuah karya tulis, yaitu menegmukakan pendapatnya dan
kebenarannya melalui metode sistematis, metodologis, dan konsisten.
Rujukan dan daftar pustaka adalah salah satu dari materi pembahasan
dalam bahasa Indonesia, yang mana kita harus mengerti pengertian rujukan
maupun daftar pustaka, harus bisa membedakan antara rujukan dengan daftar
pustaka, dan bagaimana cara penyusunan maupun penulisannya. Didalam
penyusunan dan penulisannya harus benar dan memperhatikan syarat-syarat
ataupun ketentuannya. Dan daftar pustaka dapat dari berbagai sumber yaitu dari
buku, internet, dsb.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pedoman Menggunakan Buku Referensi Umum


Menulis buku bukanlah pekerjaan yang bisa dilakukan secara
sembarangan. Menulis buku harus berdasarkan pada pedoman yang tepat. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis buku. Hal-hal tersebut di
antaranya etika penulisan buku, karakteristik buku, format penulisan, dan
halaman buku. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan untuk
menulis Buku Referensi yang baik.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan buku adalah
(dikembangkan dari: R. Masri S.P., How to Write, KOLBU, 2007 dalam slide
presentasi Syamsul Arifin, Sukses Menulis Buku Pendidikan Tinggi, 2015):
1. Jujur pada sumber atau rujukan yang digunakan
2. Mengutip yang persis sama tidak boleh lebih dari 10%
3. Karya intelektual dianggap sebagai public domain setelah 50 tahun
4. Penulis adalah ibarat koki, dimana bahan masakan (bahan tulisan) dapat
bersumber dari mana-mana, namun hasil yang didapat adalah milik anda.
5. Pengarang adalah designer & Developer (penggagas ide dasar dan yang
mengembangkan gagasan, kemudian menuliskanya).
6. Sistematika penulisan buku disusun sendiri oleh penulis
7. Jangan merubah dalil, istilah, atau rumusan hanya untuk tidak dikatakan
menjiplak (misal katakemudian diganti lalu, sumbul F diganti G untuk
menyatakan gaya, dll).

Format Penulisan Buku Referensi (atau Monograf)


Buku referensi dibuat menjadi dua bagian, yaitu bagian luar buku dan
bagian dalam buku. Bagian dalam buku dibagi menjadi tiga subbagian yaitu
preleminaries, batang tubuh (isi utama), dan postliminaries.
Bagian-bagian Buku Referensi adalah sebagai berikut:
I. Bagian Luar Buku
1. Cover Depan
a. Judul Utama
b. Nama Penulis
c. Nama Penerbit (jika telah diterbitkan)
2. Punggung Buku
a. Judul Utama
b. Nama Penulis
c. Nama Penerbit (jika telah diterbitkan)
3. Cover Belakang
a. Judul Utama
b. Nama dan Tentang Penulis
c. Sinopsis
d. Nama dan Alamat Penerbit (jika sudah diterbitkan)
e. Nomor ISBN
f. Untuk tingkatan apa buku ini ditulis (misalnya: pemula, menengah)
II. Bagian Dalam Buku
1. Preliminaries
a. Halaman Perancis
Halaman terdepan setelah cover. Letaknya selalu di sebelah kanan,
halaman ini berisi judul buku saja.
b. Judul Utama
Memuat judul buku secara lebih atraktif, menyolok, menarik dibanding
judul Perancis. Selain judul buku, halaman ini juga memuat Nama penulis
serta nama dan alamat penerbit.
c. Halaman Hak Cipta
Memuat kutipan Undang-Undang Hak Cipta.
d. Halaman Persembahan
Biasanya ditujukan kepada siapa penulis itu berkarya.
e. Halaman Ucapan Terimakasih (acknowledgments)
Biasanya ditujukan kepada siapa penulis itu berkarya.
f. Kata Sambutan
Sambutan yang diberikan ini diberikan oleh tokoh/ pejabat atau mereka
yang memiliki kapasitas keilmuan. Ini sekaligus sebagai media pengakuan
atas isi buku ini.
g. Halaman Kata Pengantar
Biasanya ditulis oleh ahli dibidang ilmu yang dibahas, memberikan
komentar maupun ulasan tentang materi yang disampaikan pada buku ini.
h. Halaman Prakata
Biasanya dibuat oleh pihak penerbit untuk memberikan ulasan mengapa
buku ini dibuat serta hal-hal lain yang mendukung. Selain itu prakata juga
bisa dibuat oleh penulis untuk memberikan tanggapan atas kritik pembaca
pada cetakan/ edisi sebelumnya.
i. Daftar Isi
j. Daftar Tabel
k. Daftar Gambar
l. Daftar Singkatan
m. Halaman Pendahuluan
Pendahuluan berbeda dengan Prakata. Pendahuluan dibuat oleh penulis,
berisi pengenalan masalah secara umum sebelum memasuki bahasan
permasalah.

2. Isi Utama Buku.


Batang tubuh buku disesuaikan dengan logika atau struktur keilmuan yang
akan dibuat buku referensinya.
a. Bagian (Part)
b. Bab atau Sub Bagian (Chapter)
c. Sub Bab
d. Sub Sub Bab
e. Sub Sub Sub Bab
f. Referensi atau Daftar Pustaka
3. Postliminaries
a. Lampiran
Lampiran bisa berisi materi pelengkap, penjelasan atau mungkin
merupakan materi pendukung yang ditambahkan diluar bahasan utama.
b. Epilog
Berisi kesimpulan maupun harapan-harapan yang di inginkan penulis
setelah pembaca selesai membaca buku ini
c. Daftar Istilah (Glosarium)
d. Halaman Indeks (disarankan)
e. Biografi Penulis

B. PENYAJIAN INFORMASI
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pemakai perpustakaan untuk
mendapatkan jasa layanan rujukan yaitu : (a). Secara perseorangan yaitu:
pemakai perpustakaan berkunjung ke perpustakaan untuk membicarakan
kebutuhan informasinya dengan pustakawan secara tatap muka (face to face);
(b). Melalui telepon secara pribadi. Pemakai perpustakaan yang tidak bisa
datang ke perpustakaan karena terlalu sibuk atau jarak perpustakaan yang
terlalu jauh baginya dapat menghubungi petugas perpustakaan untuk meminta
informasi; (c). Melalui kunjungan wakil pemakai perpustakaan yaitu: pemakai
perpustakaan dapat menunjuk orang (Sekretaris, Asisten atau temannya)
sebagai wakilnya dalam rangka mencari informasi yang dibutuhkannya. (d).
Wakil pemakai perpustakaan dapat menelepon perpustakaan untuk mencari
informasi yang dibutuhkan orang yang diwakilinya (teman atau atasannya).
(e). Komunikasi tertulis: pertanyaan dapat dikirimkan secara tertulis melalui
surat, telex maupun faksimil.
C. JENIS-JENIS KOLEKSI REFERENSI
Koleksi perpustakaan dapat dikelompokkan menjadi koleksi primer,
koleksi sekunder, dan koleksi tersier. Koleksi sekunder sering disebut dengan
bahan rujukan umum, sedangkan koleksi tersier disebut dengan sarana
bibliografi dari bibliografi. Dalam perpustakaan, ketiga jenis koleksi ini
ditempatkan dalam ruang referens. Dan pustakawan yang melayaninya disebut
dengan pustakawan rujukan.
1. Jenis-jenis Koleksi Primer
a. Ensiklopedi
Ensiklopedi merupakan bahan rujukan yang berisi uraian ringkas
tentang berbagai topik atau subyek yang umumnya disusun secara
alfabetis, kadang-kadang desertai deskripsi, definisi, dan informasi
bibliografis. Saat ini berbagai ensiklopedi disusun dengan berbagai tujuan
pula. Tetapi intinya adalah untuk mengumpulkan dan mengorganisir
pengetahuan yang tersebar di berbagai belahan dunia, atau untuk
memenuhi kebutuhan informasi para pembaca. Hampir semua bidang
pengetahuan dan informasi dikupas, dirinci dan dijelaskan melalui
berbagai artikel yang disusun secara detail dan didukung oleh fakta-fakta
yang akurat.
Berdasarkan cakupannya ensiklopedi bisa dibedakan menjadi:
Ensiklopedi umum memuat berbagai topik, berbagai bidang atau
disiplin ilmu pengetahuan.
Contoh:
Ensiklopedi Nasional Indonesia (18 jilid).
Ensiklopedi Indonesia (7 jilid).
Encyclopedia Americana (30 jilid).
Encyclopedia Brittanica (24 jilid).
Ensiklopedi khusus memuat berbagai topik dari satu bidang atau satu
disiplin ilmu tertentu.
Contoh:
Ensklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1993. 5 jilid;
Ensiklopedi Ijmak: Persepakatan Ulama dalam Hukum Islam. Jakarta:
Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M),
1986;
Syekh Imam Syihabuddin Abi Abdillah Yaquut bin Abdullah al-Hamawiy
ar-Ruumiy al-Baghdadiy. Mujam Al-Udaba. Beirut: Dar Ihya at-
Turaats al-Arabiyyi. 1936. (c18) jilid.
Encyclopedia of Science and Technology (15 jilid).
Cara menelusur : dalam ensiklopedi yang hanya terdiri dari
satu jilid, entri-entri dapat langsung dicari di bawah abjadnya,
kemudian ke halaman yang memuat running title, sedangkan pada
ensiklopedi yang terdiri atas beberapa jilid, penelusurannya akan lebih
efektif bila dilakukan melalui indeks dan di mana entri-entrinya
merujuk ke nomor jilid serta nomor halaman.
b. Kamus
Kamus merupakan bahan rujukan yang berisi kata-kata disertai
arti (makna) dan disusun menurut abjad, kadang-kadang dilengkapi
dengan cara pengejaan, penlisan suku kata, asal kata (etimologi),
persamaan (sinonim), lawan kata (antonim) dan penggunaannya dalam
kalimat (sintaksis). Istilah lain dari kamus adalah daftar kata/istilah,
takarir, glosari, leksikon, dan mujam.
Menurut isinya, kamus dibedakan menjadi:
1) Kamus umum berisi kata-kata dari berbagai subyek atau bidang
ilmu pengetahuan yang disusun secara alfabetis, jenisnya dapat
berupa kamus satu bahasa (monolingual) saperti Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Kamus dua bahasa (bilingual) seperti Advanced
English Indonesian Dictionary. Kamus banyak bahasa (poliglot) :
kamus yang istilah-istilahnya dijelaskan dengan berbagai bahasa
seperti Kamus Indonesia-Inggris-Arab.
2) Kamus khusus (kamus teknik atau kamus istilah) berisi kata-kata
dalam satu subyek atau suatu bidang pengetahuan tertentu yang
disusun secara alfabetis. Contoh kamus khusus, yaitu Kamus istilah
pertanian, kehutanan dan perikanan.
3) Kamus subjek. Contoh:
Ahmad Abthoni IKM. Kamus Lengkap Teknik (Inggris
Indonesia). Surabaya: Gitamedia, 1998.
Kamus Lengkap Dunia Komputer. Yoygakarta: Andi, 2002
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kamus seperti:
Tempat mencari makna kata.
Tempat memeriksa ejaan, penyukuan, serta penggunaan tanda hubung.
Tempat mencari lafal kata.
Tempat mencari riwayat, asal-usul dan turunan kata.
Tempat mencari sinonim, antonim, dan homonim kata.
Tempat mencari singkatan, akronim, tanda dan lambang kata.
Tempat mencari kata asing yang sering dipakai.
Cara penelusuran : entri-entri yang terdapat dalam kamus, dapat
langsung ke abjad kemudian ke running title.

b. Almanak dan Buku Tahunan


Almanak adalah buku yang memuat informasi tentang data atau
statistik yang berkaitan dengan negara, kejadian, pejabat, subjek dan
kehidupannya. Almanak disusun secara kronologis, berdasarkan waktu yang
umumnya memuat informasi mengenai ramalan-ramalan cuaca, data statistik
organisasi atau lembaga, dan catatan-catatan mengenai kejadian atau peristiwa
yang nyata dan bersifat mutakhir.
Buku tahunan adalah bahan rujukan yang memuat informasi mengenai
catatan kejadian, perkembangan suatu masalah atau subjek dalam satu tahun
terakhir. Buku ini banyak digunakan di perpustakaan untuk menjawab
pertanyaan rujukan dan berguna untuk penelitian sejarah karena disajikan
secara lengkap dan diterbitkan segera setelah terjadi suatu peristiwa tertentu.
Ada perbedaan yang esensial antara almanak dan buku tahunan, yaitu
Dalam almanak juga terdapat data-data yang bersifat retrospektif.
Tujuan buku tahunan yang paling mendasar adalah untuk mencatat kegiatan
tahunan dari negara, subjek atau wilayah tertentu.
Cara penelusuran : melalui nama, bulan dan tahun.

c. Buku Pegangan (handbook)


Buku pegangan (handbook) berisi informasi mengenai petunjuk dan
identifikasi suatu masalah secara mendasar yang berupa tabel-tabel, simbol,
formula dan istilah yang berkaitan dengan suatu subjek yang dibahasnya yang
digunakan sebagai acuan. Tujuan utamanya sebagai bahan rujukan cepat
dalam satu bidang atau cabang pengetahuan.
Cara penelusuran : petunjuk diikuti atau dibaca tahap demi tahap.
d. Buku Panduan
Buku panduan berisi petunjuk, panduan atau prosedur untuk
mengerjakan sesuatu secara bertahap, dan dilengkapi dengan gambar untuk
memudahkan proses pengerjaan.
Cara penelusuran : petunjuk diikuti atau dibaca tahap demi tahap.
e. Biografi
Biografi, yaitu catatan tentang kehidupan seseorang. Ditinjau dari segi
cakupan isinya, maka sumber biografi bisa dibagi menjadi :
Sumber biografi umum universal
Sumber biografi umum nasional
Sumber biografi khusus
Sumber biografi perseorangan yang dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu:
Otobiografi
Biografi
Cara penelusuran : informasi dicari melalui abjad nama orang.
f. Sumber Geografi
Sumber geografi adalah bahan pustaka yang memuat informasi
mengenai tempat, gunung, sungai, batas negara, batas wilayah, dan
sebagainya yang berkaitan dengan lokasi yang disajikan dalam bentuk peta,
atlas, globe, gazetir, dan buku petunjuk perjalanan.
Cara penelusuran : informasi dicari berdasarkan urutan wilayah negara, provinsi
dan sebagainya.
g. Statistik
Statistik berisi fakta/data yang disajikan dalam bentuk angka dari
suatu subyek atau komoditas tertentu dan disusun berdasarkan urutan
wilayah.
Cara penelusuran : data dicari melalui abjad nama wilayah.

2. Jenis-jenis Koleksi Sekunder


a. Bibliografi
Biblografi merupakan daftar karya tulis dalam satu atau
beberapa bidang ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dan
alfabetis. Cakupan isinya bersifat komprehensif yaitu meliputi
berbagai aspek atau bersifat terbatas khusus pada suatu aspek tertentu.
Tujuan bibliografi adalah membantu pemakai mengetahui
eksistensi sebuah dokumen atau mengidentifikasi sebuah dokumen
atau bahan pustaka lain sesuai dengan keperluannya.
Cara penelusuran : melalui indeks nama pengarang, atau
indeks subyek yang mengacu ke nomor-nomor entri.
b. Katalog
Katalog dalam istilah perpustakaan adalah sarana yang mendaftar
seluruh koleksi perpustakaan. Dalam hal ini katalog dapat dibedakan menjadi :
Katalog Perpustakaan, yaitu daftar buku atau koleksi yang dimiliki oleh
suatu perpustakaan tertentu.
Katalog Induk, daftar buku atau koleksi yang tidak terbatas pada satu
perpustakaan saja. Sudah tentu dalam katalog semacam ini ada penunjukan
terhadap keberadaan koleksinya.
Cara penelusuran : informasi dicari berdasarkan urutan abjad.
c. Abstrak
Yang dimaksud dengan abstrak disini adalah majalah abstrak, yaitu
terbitan berseri dengan frekuensi teratur yang berisi sari karangan dalam
subyek tertentu yang terbit dalam majalah primer.
Tujuan utama abstrak ada dua, yaitu
Menghemat waktu pemakai dengan cara memeriksa abstrak serta
memeriksa apakah artikel yang dibuatkan abstrak tersebut bermanfaat atau
tidak bagi pemakai.
Membantu melakukan penelusuran retrospektif tanpa melihat artikel
sesungguhnya. Dalam hal ini dapat dikatakan 48% peneliti menggunakan
abstrak sebagai pengganti artikel sebenarnya.
Cara penelusuran : lihat cara penggunaannya, atau melalui indeks
nama pengarang, atau indeks subyek yang mengacu ke nomor entri.
d. Indeks
Indeks berisi daftar karya tulis berupa artikel majalah, laporan dan
lain-lain dalam subyek tertentu dan disusun secara sistematis dan alfabetis.
Indeks dapat dikelompokkan menjadi :
Indeks buku berisi daftar kata-kata penting disertai nomor yang mengacu
ke bagian koleksi dokumen. Indeks jenis ini biasanya terletak pada bagian
akhir sebuah buku.
Buku indeks merupakan sebuah buku yang berdiri sendiri, bisa terdiri
dari satu jilid atau lebih, berisi daftar kata-kata disertai dengan nomor yang
mengacu kepada bagian atau halaman sebuah buku atau sekumpulan buku.
Majalah indeks merupakan terbitan berseri dengan kala terbit teratur
yang berisi senarai artikel yang dimuat dalam majalah primer.
Cara penelusuran : lihat cara penggunaannya, atau melalui indeks
pengarang, subyek atau wilayah yang terdapat pada halaman-halaman
akhir yang mengacu ke nomor entri.
3. Jenis-jenis Koleksi Sekunder
a. Direktori
Direktori adalah suatu bahan rujukan yang memuat daftar
organisasi atau perorangan, disusun secara alphabetis dan sistematis.
Cara menelusur : entri-entri ditelusur melalui nama wilayah,
yaitu nama negara, kemudian nama-nama provinsi dan kota,
kemudian dicari bawah nama lembaga.
b. Bibliografi dari bibliografi
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan tersebut, yaitu cara
menelusur koleksi referensi berdasarkan entri-entri yang disusun secara alfabetis.
Kata referensi berasal dari inggris reference dan merupakan kata kerja to
refer yang artinya menunjukan kepada.buku referensi adalah buku yang dapat
memberikan keterangan topik perkataan,tempat,peristiwa,data
statistika,pedoman,alamat,nama orang,riwayat orang-orang terkenal.pelayanan
referensi adalah pelayanan dalam menggunakan buku-buku referensi.di
perpustakaan biasanya buku-buku referensi di kumpulkan tersendiri dan di sebut
"koleksi referensi" sedangakan ruang tempat penyimpanan disebut ruang referensi
.buku-buku referensi yang karena sifatnya sebagai buku penunjuk,harus selalu
tersedia di perpustakaan sehingga dapat di pakai oleh setiap orang pada setiap
saat.

SARAN
Semua koleksi primer, sekunder dan tersier hendaknya ditempatkan dalam
ruang referensi dan dikelola oleh pustakawan rujukan yang potensial. Pustakawan
rujukan cukup mengetahui sumber apa yang dapat memberikan jawaban
memuaskan untuk memecahkan pertanyaan yang diajukan pemustaka.
DAFTAR PUSTAKA

Inotji Hajatullah dan Paudah Djamilah. 2000. Layanan Referensi. Badan


Penelitian dan Pengembangan Pertanian : Bogor.
Mustafa, Badollahi dan Abdul Rahman Saleh. 1994. Bahan rujukan umum.
Jakarta : Universitas Terbuka.
Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Trimo, Soejono. 1997. Buku Panduan untuk Matakuliah Reference Work dan
Bibliography dengan Sistem Modular. Jakr

Anda mungkin juga menyukai