Anda di halaman 1dari 6

Proposal Budidaya Tanaman Cabe dalam Polybag

Di kampung petoran RT 02 RW 06 Jebres, Surakarta

Tim Mahasiswa :

Ilham Fadhillah
Muhammad Farhan
Chamelia Alam Amalia
Bilal Bachri Munajat
Rineko
Hanifah
Arum Nismaya
Atika
Gesti Prasiwi
Indah
Syukron
Yuliana
Salendri
Rosita
Nenik

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

I. LATAR BELAKANG
Cabe atau lombok merupakan tanaman sayuran buah semusim dan termasuk jenis
tanaman hortikultura (Rismunandar, 1984), yang diperlukan oleh seluruh lapisan
masyarakat sebagai penyedap masakan dan penghangat badan. Dari hal tersebut
lebih dikenal sebagai sayuran rempah atau bumbu dapur.

Produksi nasional cabe rata rata setiap tahunnya adalah 217.351 ton (Hendro,
2002). Oleh karena kebutuhan atau konsumsi yang semakin meningkat dan
persebaran produksinya tidak merata sepanjang tahun di seluruh daerah, maka
menyebabkan harga cabe tidak stabil dan tidak merata. Di suatu daerah harga cabe
dapat mencapai harga yang sangat tinggi dan di daerah lain sangat murah.
Stabilitas harga cabe di pasar sangat dirasa sulit, terutama bagi para petani.
Misalnya pada hari hari besar (hari raya) dan pada saat tanam (paceklik), harga
cabe melonjak sampai beberapa kali harga pada hari biasa. Tetapi sebalinya, pada
hari hari panen harganya merosot jauh dibawah rata rata harga pasar.

Pada bulan oktober-desember dan februari-april harga cabe di beberapa kota besar
pada umumnya meningkat. Hal ini sesuai dengan kenyataan, pada bulan bulan
tersebut adalah musim hujan lebat. Sehingga tidak banyak orang bertanam cabe,
akibatnya hasil panen (persediaan) cabe rendah (paceklik), sedangkan permintaan
bertambah.
Penanaman cabe merah pada musim hujan merupakan penanaman diluar musim
(off season) yang penuh resiko, karena tanaman cabe merah tidak tahan terhadap
hujan lebat terus menerus. Akan tetapi cabe merah keriting cukup tahan
menghadapi pukulan air hujan tersebut.

Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki nama
ilmiah Capsicum sp. Cabe berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan
menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara
Indonesia.

Tanaman cabe banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya. Diperkirakan
terdapat 20 spesies yang sebagian besar hidup di Negara asalnya. Masyarakat
pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni Cabe besar, cabe
keriting, cabe rawit dan paprika.

Secara umum cabe memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya
Kalori, Protein, Lemak, Kabohidarat, Kalsium, Vitamin A, B1 dan Vitamin C.
Selain digunakan untuk keperluan rumah tangga, cabe juga dapat digunakan untuk
keperluan industri diantaranya, Industri bumbu masakan, industri makanan dan
industri obat-obatan atau jamu.
Cabai dapat ditanam di dataran tinggi maupun rendah, pH 5-6. Bertanam cabai
dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko), diantaranya, teknis budidaya,
kekurangan unsur, serangan hama dan penyakit, dll.

Berdasarkan uraian di atas, maka Tim Mahasiswa mengusulkan kegiatan yang


mendukung pengurangan kebutuhan masyarkat terhadap cabe khususnya wilayah
Surakarta untuk bisa menanam sendiri dengan polybag yang lebih terjamin
alaminya dan mudah dikembangkan hingga menjadi tanaman hias rumah.

II. KONSEP POLYBAG

Pemilihan benih Penyemaian benih

Penyiapan media tanam

dan Pemindahan bibit

Hama dan penyakit

Pemanenan

A. PELAKSANAAN PENGELOLAAN POLYBAG


1. Semua Pengurus berperan aktif dalam pelaksanaan polybag.
2. Pengurus dibagi menjadi beberapa kepengurusan polybag berdasarkan
tugasnya.
3. Pengurus dibagi jadwal mengurus tanaman polybag sesuai
kesepakatan.
4. Polybag dipantau setiap hari pada pagi dan sore hari
5. Warga bisa ikut berperan aktif dalam mengurus polybag.
6. Setiap pergantian tahap perkembangan polybag, pengurus diwajibkan
mengikuti acara.
7. Media tanam yang digunakan polybag adalah botol plastik yang tidak
dimanfaatkan
8. Pupuk dibuat sendiri oleh pengurus dari sampah organik
9. Untuk mengatasi hama dan penyakit, pengurus menyediakan.
10. Pada saat pemanenan, setiap pengurus wajib ikut dalam acara tersebut.
11. Cabe hasil panen di jual kepada masyarakat petoran atau pasar
12. Uang hasil panen masuk dalam kas polybag, untuk dikembangkan
menjadi variasi tanaman.

III. NAMA KEGIATAN


Kegiatan ini dinamakan Bakti Desa dan pelatihan Polybag di Petoran
RT 02 RW 06 Jebres, Surakarta.

IV. TUJUAN KEGIATAN

Tujuan dari kegiatan ini adalah :

1. Mendapatkan penghasilan sendiri.


2. Menciptakan lapangan kerja baru yang berbasis potensi lokal.
3. Meningkatkan pendapatan / penghasilan anggota masyarakat.
4. Menggerakkan roda perekonomian daerah.
5. Mengelola pemanfaatan lahan secara berkelanjutan.
6. Menambah minat masyarakat khususnya perkembangbiakan cabe

V. PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ORGANISASI POLYBAG


A. TEMPAT, WAKTU, DAN SASARAN
a. Tempat : Petoran, RT 02 RW 06 Jebres
Surakarta
b. Waktu : Minggu, 23 September 2017
c. Jam : 07.00 12.00 WIB
d. Sasaran : Warga Petoran RT 02 RW 06
Jebres, Surakarta

B. PELAKSANAAN PENGELOLAAN POLYBAG:


Skema kegiatan polybag :

Pemilihan benih Penyemaian benih

Penyiapan media tanam

dan Pemindahan bibit

Hama dan penyakit

Pemanenan

C. STRUKTUR KEPENGURUSAN

Kepengurusan masing-masing akan memegang peranan sebagai :

1. Ketua
Sebagai koordinasi perkembangan dengan kepala desa dan ketua
organisasi mahasiswa.
2. SekBen
Mencatat keuangan keluaran dan pemasukan yang diperlukan pada saat
polybag berlangsung serta mencatat jangka waktu, perkembangan, dan
kesalahan pada polybag berlangsung.
3. Perlengkapan
Membawa alat-alat yang dibutuhkan pada saat polybag berlangsung.
4. Perancang
Menganalisis perkembangan selanjutnya tentang polybag dan mencari tahu
hal-hal inovasi terbaru mengenai polybag yang berkoordinasi dengan
ketua.

VI. PERLENGKAPAN POLYBAG

Dalam melengkapi peralatan guna menunjang kinerja dari polybag kami


lampirkan perlengkapannya sebagai berikut :

1. Benih Tanaman
2. Bagor
3. Media tanam
4. Pupuk
5. Obat Hama
6. Perlengkapan adminitrasi polybag
7. Alat alat berkebun.

VII. ANGGARAN DANA

VIII. PENUTUP
Semoga niat baik dan usaha untuk melaksanakan Bakti Desa dan
pelatihan Polybag di Petoran RT 02 RW 06 Jebres, Surakarta dapat berjalan
sesuai rencana dan mendapat perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa. Aamin.
Pada akhirnya, partisipasi dan kerjasama yang baik secara aktif dari
berbagai pihak sangat kami harapkan.

Surakarta, 23 September 2017


Ketua Program Penelitian Pengusul,
dan Pengabdian,

Dr. Sperisa Distantina Ilham Fadhillah


NIDN. 0009057403 NIM. I8316029

Anda mungkin juga menyukai